Urea Urea adal adalah ah suat suatu u produ produk k sisa sisa yang yang bera berasa sall dari dari peng pengur urai aian an prot protei ein. n. Konsentrasi urea saat filtrasi di glomerulus setara dengan konsentrasinya di dalam plasma yang memasuki kapiler peritubulus. Walaupun hanya separuh dari filtrat urea yang dieliminasi dari plasma setiap kali melalui nefron, laju pengeluaran ini adekuat. Apabila fungsi ginjal terganggu (urea yang dikeluarkan kurang dari jumlah tersebut), konsentrasi urea dalam plasma meningkat. Hal tersebut disebut sebagai uremia yang menandakan adanya urea secara berlebihan dalam darah (Sherwood, 2001). Uremia akan akan terjad terjadii jika jika jumlah jumlah nefron nefron sudah sudah sangat sangat berkur berkurang ang sehing sehingga ga keseim keseimban bangan gan cairan dan elektrolit tidak daapat dipertahankan lagi. Uremia merupakan penyakit gagal ginjal stadium ketiga dan stadium akhir Price and Wilson, 2005). Perkembangan medis mendefinisikan uremia meliputi semua tanda dan gejala gagal ginjal yang parah. Bagaimanapun Bagaimanapun juga, gejala gejala awal uremia (seperti kelelahan) kelelahan) tidak spesifik dan sulit diidentifikasi. Saat ini, perkembangan gagal ginjal mungkin dapat diperlama tetapi terapi uremia hanya dapat dilakukan dengan mengganti fungsi ginjal (Meyer and Hostetter, 2007). Salah Salah satu satu efek efek metabol metabolik ik uremia uremia adalah adalah resist resistens ensii insuli insulin, n, dimana dimana dapat dapat mempercepat penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama kematian pada pasien dengan gagal ginjal. Efek lain uremia ialah stres oksidatif. Meningkatnya hasil reaksi reaksi akumulasi akumulasi oksidan ditandai dengan marker oksidasi oksidasi yang berupa asam amino teroksidas teroksidasi. i. Protein Protein yang termodifi termodifikasi kasi tersebut tersebut menyebabkan menyebabkan kerusakan kerusakan bertahap bertahap pada struktur jaringan. jaringan. Uremia Uremia juga dapat menyebabkan menyebabkan inflamasi inflamasi sistemik sistemik yang ditand ditandai ai dengan dengan mening meningkat katnya nya marker marker inflam inflamasi asi,, termas termasuk uk C-reactive C-reactive protein, protein, interleukin-6, dan tumor tumor nekros nekrosis is factor factor α. Inflam Inflamasi asi dapat dapat berint berintera eraksi ksi dengan dengan resistensi insulin dan stres oksidatif untuk memicu penyakit vaskuler pada pasien. Uremia juga dapat mengubah fungsi saraf sehingga pasien dapat mengalami defek pada memori, kemampuan berencana, dan perhatian (Meyer and Hostetter, 2007).
Meyer TW, Hostetter TH. 2007. Uremia. NEJM 357 (13):1316-1325 Price SA, Wilson LM. 2005. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit Vol 2. Jakarta:EGC, hlm. 914 Sherwood L. 2001. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: EGC, hlm. 483-84