URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PETUGAS GIZI PUSKESMAS CILEMBANG a. Membuat perencanaan kegiatan program Gizi, bersama petugas lintas program dan lintas sektoral terkait. b. Melaksanakan kegiatan dalam rangka UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga), mengkoordinir kegiatan penimbangan dan penyuluhan gizi di posyandu. c. Melaksanakan pendataan sasaran dan distribusi Vitamin A, kapsul Yodiol dan tablet besi (Fe). d. Melaksanakan PSG (Pemantauan Status Gizi). e.
Bersama dengan petugas lintas program dan lintas sektoral melaksanakan SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi).
f. Melaksanakan pemantauan garam beryodium. g. Mendeteksi dan melaporkan adanya balita KEP. h. Mengkoordinir pelaksanaan PMT penyuluhan dan PMT Pemulihan Balita KEP. i. Melaksanakan konseling Gizi di klinik Gizi maupun di Posyandu. j. Membina Gizi Institusi (pondok pesantren, panti asuhan dll). k.
Bersama petugas lintas sektoral merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan PMT-ASI.
l.
Bersama
dinas
lintas
sektoral
terkait
melaksanakan
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). m. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan program gizi.
Sistem
J a b a t a n : P E T U G A S G I Z I F u n g s i P o k o k : M e m b a n t u K e p a l a P u s k e s m a s d a l a m m e n y e l e n g g a r a k a n k e g i a t a n Perbaikan Gizi masyarakatT u g a s P o k o k : 1.Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi m a s y a r a k a t berdasarkan data program puskesmas 2.Melaksanakan kegiatan peningkatan gizi masyarakat meliputi:a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarg(UPGK) 1)Penimbangan bayi di posyandu 2)Melatih dan membina kader posyandu 3 ) P e me t a a n K e l u a r g a S ad a r Gi z i ( K A D A R Z I ) 4)Pemantauan ASI eksklusif b. Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk 1 ) P e l a c a k an k a s u s g i z i k u r an g d an g i zi b u r u k 2)Kunjungan rumah balita gizi buruk 3)Pemberian PMT pada balita gizi buruk c. Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB) 1)Distribusi tablet Fe 2 ) P e n y u l u h a n 3)Pengadaan bahan dan obat Fe d. Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) 1)Monitoring garam beryodium 2)Koordinasi LS/ LP 3 ) P e n y u l u h a n 4)Pengadaan bahan Iodina Test
e. Penanggulangan defisiensi vitamin ASasarannya adalah : Bayi, Balita dan Ibu Nifas. Kegiatannya berupa :1 ) P e n y u l u h a n 2)Pengadaan obat 3)Distribusi Vitamin A f. SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi) 1)PSG (pengadaan blangko dan pelaksanaan PSG) 2)PKPG (Pola Konsumsi Pangan Keluarga) 3)Koordinasi LS/ LPg. Pengembangan Pojok Gizi dengan penyuluhan diet kepada pasienrawat jalan 3.Mengevaluasi hasil kegiatan peningkatan gizi masyarakat 4.Pencatatan dan pelaporan 5.Melaporkan kegiatan program kepada Kepada Kepala Program Gizi 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5.
Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Penimbangan Bayi & menginventaris jumlah dan sarana posyandu Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Penggunaan ASI Ekslusif Pengukuran LILA WUS Penyuluhan UPGK Penanggulangan Anemia Gizi Besi Distribusi Tablet Fe Distribusi Sirup Fe Penyuluhan Pengadaan Bahan dan Obat Fe Penanggulangan GAKI Monitoring Garan Beryodium Koordinasi LS / LP Penyuluhan Pengadaan bahan Iodina Test Penanggulangan Defisiensi Vit. A Balita Ibu Nifas Penyuluhan Pengadaan Obat SKPG PSG (Pengadaan blanko dan pelaksanaan PSG) PKG Koordinasi LS/LP Pemetaan Kecamatan Rawan Pangan Intervensi kasus gizi buruk/pemberian PMT
6.
1 2. 3. 4. 5. 6.
TBABS Pengembangan Pojok Gizi (POZI) Penanganan GIZI BURUK Penemuan Kasus Pengelolaan balita gizi buruk Pengobatan gizi buruk umum dan spesialistik serta rujukan Melakukan pemantauan berkala perkembangan balita gizi buruk Perencanaan dan penyedian PMT dan Obat Pelaporan dan pedokumentasian Pembinaan dan Evaluasi Pemeliharaan alat dan mutu pelayanan serta mutu alat ukur gizi Perencanaan,Pencatatan dan pelaporan
PROTAP KONSELING GIZI 1.
Pastikan
ruang
2.
Pastikan
semua
3.
Pastikan
4.
Berikan
5.
Lakukan
6.
sapa
keadaan
bersih
peralatan
dalam
kondisi
sudah
dan
dan
dengan
Antropometri
pencatatan
(BB,
gizi
dan
TB,
LILA,
pakai
melayani
pasien
pada
pasien
LIKA)dengan
benar
buku
kepada
sesuai
rapi
siap
sopan
dalam
anamnesa
penyuluhan/konsultasi
dan
siap
ramah
ke
Lakukan
Lakukan
rapi
senyum
pengukuran
Lakukan
7.
8.
petugas
dalam
dengan
register
pasien
kondisi
pasien
9. Pastikan waktu pelayanan anda : pengukuran antropometri, anamnese, dan penyuluhan /konsultasi gizi
antara
10.Pastikan
pasien
11.Bersihkan
dan
10
paham
atur
-
dan
kembali
puas
peralatan
20
dengan
pada
menit
pelayanan
tempat
anda
semula
Kewajiban
pasien
1. Bagi pasien lama, wajib untuk membawa hasil konsultasi kunjungan sebelumnya setiap kali berobat di puskesmas
2.
3.
Turut
Mematuhi
menjaga
peraturan
kebersihan
yang
berlaku
puskesmas
di
puskesmas
4. Mematuhi nasehat petugas puskesmas terkait dengan proses pengobatanTujuan Umum
Tersedianya pelayanan gizi yang berdaya guna dan berhasil guna, serta terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan gizi rumah sakit. Tujuan Khusus 1. Tersedianya kebutuhan bahan makann sesuai jumlah dan jenis yang direncanakan. 2.
Tersedianya makanan sesuai kebutuhan gizi pasien berdasarkan standar yang ditetapkan, cita rasa makanan,dan standar sanitasi makanan.
3.
Tersedianya pengkajian dietetik dan preskripsi diit serta pola makanan berdasarkan anamnesa diet dan pola makan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Meliputi :
1. Penyelenggaraan Makanan Proses kegiatan penyelenggaraan makanan meliputi perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diit yang tepat. 2.
Pelayanan gizi di ruang rawat Serangkaian proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan hingga evaluasi diit pasien di ruang rawat. Pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat meliputi: membaca catatan medik pasien dan menganamnesa makanan, merancang diit, penyuluhan konsultasi gizi, pemesanan makanan ke dapur utama, monitoring dan evaluasi diit, pengiriman daftar permintaan makanan dari ruangan, melakukan pengawasan, pencatatan dan pelaporan ke unit terkait.
3.
Penyuluhan konsultasi dan rujukan gizi Serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian sikap serta perilaku positif pasien dan lingkungannya terhadap upaya peningkatan gizi dan kesehatan.
4.
Penelitian dan Pengembangan Gizi Kegiatan penelitian dan pengembangan adalah serangkaian kegiatan instalasi gizi dalam upaya mendapatkan cara yang berdaya guna dan berhasil guna dalam meningkatkan kualitas pelayanan gizi, dengan melibatkan dan menggunakan dana dan sarana yang tersedia.
2.2
Mekanisme Sistem Pelayanan Gizi di Rumah Sakit (PGRS) Pelaksanaan sistem pelayanan gizi di rumah sakit (PGRS) harus memperhatikan beberapa
hal diantaranya : a.
Input Input dalam PGRS berbeda- beda tergantung dari kebijakan masing- masing rumah sakit. Namun, pada dasarnya yang paling utama adalah tenaga, dana/RBA, Fasilitas, Pasien, Makanan dan Prosedur. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebijakan/ prosedur yang ada dirumah sakit bersangkutan (internal) dan UU/ peraturan yang telah ditentukan oleh pemerintah (eksternal).
b. Proses
Proses yang dinilai dalam PGRS adalah skrining status gizi, pengkajian gizi, perencanaan diet, pemesanan diet, penyajian makanan, konseling diet, pemantauan asupan makanan, evaluasi status gizi, pemeliharaan fasilitas/alat, pembinaan/pengembangan tenaga/SDM, pencatatan dan pelaporan dan penyerapan dana c.
Output Luaran yang diharapkan dengan adanya input dan proses yang maksimal adalah optimalisasi status gizi, asupan makanan ≥80%, pasien memahami diet, fasilitas terpelihara, tercapai target kegiatan, laporan kegiatan & realisasi anggaran, jasa asuhan gizi dan SDM handal & trampil.
d. Outcome Dengan adanya pelayanan yang maksimal maka tercapainya kepuasan pelanggan, pendapatan korporat/ institusi meningkat dan efisiensi kerja. Semua hal diatas dapat diketahui/ dinilai berdasarkan pendapat dari konsumen/ pasien dan indikator kinerja. Gambar 1. Alur Kerja Pelayanan Gizi di Rumah Sakit 2.3
Kegiatan Utama Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS)
1. Pengadaan Makanan Proses pengadaan makanan meliputi perencanaan menu sampai ke pasien (berdasarkan diet yang tepat, pencatatan, pelaporan dan evaluasi) dengan indikator status gizi pasien optimal/ meningkat. Tujuan pengadaan makanan adalah : Makanan yang dihasilkan berkualitas baik Jumlah sesuai kebutuhan Pelayanan yang layak dan memadai Bentuk pengadaan makanan terdiri dari 2 macam yaitu : a.
Sistem Swakelola Pengadaan makanan yang dikelola sendiri oleh pihak rumah sakit dengan langkah- langkah sebagai berikut : Perencanaan anggaran belanja BM Perencanaan menu Pembelian BM Penerimaan BM
Persiapan BM Pengolahan BM Penyaluran makanan terdiri Sentralisasi & Disentralisasi Pencatatan & pelaporan b. Sistem Out- Sourcing Pengadaan makanan yang bekerja sama dengan pihak luar untuk menyediakan makanan yang dibutuhkan misalnya bekerja sama dengan catering diet di luar rumah sakit. Langkah- langkah pengadaannya sebagai berikut : Perencanaan Belanja makanan Perencanaan menu Pembelian Makanan Monitoring, dan evaluasi Pencatatan & pelaporan
2. Pelayanan Gizi Klinik a. Kegiatan gizi klinik rawat inap :
Pengkajian status gizi harus didahului dengan proses skrening (pengumpulan data) pasien mengenai riwayat penyakit, riwayat gizi, sosial ekonomi, antropometri dan obat yang digunakan.
Penentuan kebutuhan gizi berdasarkan status gizi pasien dan penyakit yang diderita
Penentuan jenis diet dan cara pemberian makanan
Konsultasi / penyuluhan gizi
Monitoring, Evaluasi dan tindak lanjut terapi gizi
b. Kegiatan gizi klinik rawat jalan :
Skrening pasien (pengumpulan data) pasien mengenai riwayat penyakit, riwayat gizi, sosial ekonomi, antropometri dan obat yang digunakan.
Pengkajian status gizi
Perhitungan kebutuhan gizi
Penyusunan rancangan diit
Konseling gizi dan monitoring
Evaluasi
Dalam proses kegiatan gizi baik di rawat inap maupun rawat jalan harus berkolaborasi dengan tim terapi gizi (Asuhan Gizi) yang terdiri dari dokter, perawat dan tim kesehatan yang lain. Anggota tim memiliki tugas masing- masing yaitu : a. Dokter Bertanggung jawab dalam segi medis Menegakkan diagnosa Menentukan status gizi pasien Menentukan diet pasien bersama dietisien Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya terapi gizi Mengirim pasien untuk konsultasi gizi b. Dietisien/ Ahli Gizi Mengkaji status gizi pasien Melakukan dan mengkaji anamnesa riwayat gizi pasien Menterjemahkan diet kedalam bentuk makanan yang disesuaikan dengan kebiasaan makan serta keperluan terapi Memperhatikan keadaan umum dan keadaan gizi pasien Memberikan motivasi agar pasien mau makan Memberikan penyuluhan dan konsultasi gizi Melakukan kunjungan keliling bersama tim kesehatan/ sendiri kepada pasien Membuat evaluasi gizi pasien secara berkala, mencatat konsumsi makanan dan perubahan diet pasien pada formuliir evaluasi gizi pasien Mengadakan pertemuan/diskusi langsung dengan dokter, perawat anggota tim lain, pasien dan keluarga dalam rangka evaluasi status gizi c. Perawat Memelihara jalur komunikasi dengan dokter, dietisien untuk memperhatikan kebutuhan gizi pasien Membantu pasien pada waktu makan Interprestasi diet kepada pasien Melakukan observasi mencatat dan melaporkan tanggapan pasien tentang makanannya Perencanaan perawatan dirumah 3. Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan
Penelitian dan pengembangan gizi terapan adalah Peningkatan mutu pelayanan gizi rumah sakit dilakukan secara terencana dan terus menerus. Tujuan : -
Peningkatan mutu pelayanan gizi
-
Tepat cara kerja
-
Tepat kualitas baik dari aspek klinis maupun gizi terapan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN POSO PUSKESMAS TENTENA STANDAR PELAYANAN Topik Sub topik Kelompok sasaran Pernyataan Standar
a. b.
c.
d.
e.
Disahkan oleh Kepala Puskesmas Tentena
Drg.M. Patmolina T. NIP.19680214 200012 2 002
: UGD / Rawat Jalan : Perawatan Luka Bersih : Semua penderita dengan luka yang bersih dan kering tanpa tanda - tanda infeksi. : Semua Luka harus dibersihkan dan dirawat dengan benar untuk mencegah infeksi.
INPUT Ruang UGD Puskesmas lengkap dengan fasilitasnya Dokumen/alat tulis Buku register rawat jalan Ballpoint Alat – alat Pincet anatomi 1 Pincet chirurgi 1 Gunting lurus Gunting bengkok Mangkok kecil Alat/bahan habis pakai Kapas + Kasa Plester Alkohol 70 % Betadine Tenaga / Petugas 1 Orang Perawat
1.
2.
3.
4.
5. 6.
7. 8. 9.
PROSES OUTPUT Berikan konseling ☻ Luka sembuh dengan tentang tindakan yang baik tanpa akan dilakukan komplikasi Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perasat ☻ Penderita dan Pembalut di buka keluarga yang dengan pencetdan di mengantar puas buang pada tempatnya Bekas plester dibersihkan dengan ☻Petugas Puas kapas alkohol Luka dibersihkan dengan kapas betadine Luka diolesi betadine kenudian ditutup dengan kasa steril lalu di plester rapi Penderita dirapikan Alat-alat dibereskan Berikan konseling tentang perawatan luka,penggunaan obat dan pemeriksaan ulang