Uji Rangkaian Grid Tie Inverter 1.
2.
Tujuan :
-
Memahami cara kerja rangkaian GTI
-
Memahami aliran daya pada PLTS menggunakan GTI
Dasar Teori
PLTS selain dapat bekerja mandiri juga dapat bekerja terhubung dengna jaringan PLN, menggunakan GTI. Diagram sistem PLTS menggunakan GTI dapat dilihat pada gambar berikut :
Dari gambar di atas, terlihat sistem PLTS terdiri dari panel surya dan GTI inverter, tidak dilengkapi dengan BCR dan baterai. GTI berfungsi sebagai inverter untuk merubah masukan DC menjadi keluaran AC untuk disalurkan ke beban AC dan melakukan sinkronisasi dengan jaringan. Pada sistem ini, aliran daya dari PV selain digunakan untuk menyuplai beban, juga disalurkan ke jaringan jika terjadi kelebihan daya, sementara jika terjadi kekurangan daya dari PV maka akan disuplai daya dari PLN.
3.
Kegiatan Praktikum
-
Buat rangkaian seperti pada gambar di atas
-
Lakukan pengukuran besaran daya radiasi, arus dan tegangan
-
Lakukan pengukuran untuk beberapa nilai beban
-
Ulangi kegiatan di atas akan tetapi tambahkan panel, hubungkan secara parallel
4. Data Hasil Percobaan
Tabel 1 Data Hasil Percobaan Sumber No
Beban
PLN
Beban
Vin (Vdc)
Iin (A)
Pin (W)
Vout (V)
Iout (A)
Pout (W)
VL (V)
IL (A)
Pout (W)
f (Hz)
1
L1
27
3,8
0,108
209
0,7
0,146
209
0
0,00
50
2
L2
27
4
0,108
210
0,7
0,147
210
0
0,00
50
3
L3
27
4
0,102
210
0,7
0,147
210
0
0,00
50
4
L1, L2
26
3,8
0,108
210
0,7
0,147
210
0,127
26,67
50
5
L1, L3
26
4,6
0,109
210
0,7
0,147
210
0,131
27,51
50
6
L2, L3
26
4
0,104
210
0,7
0,146
209
0,131
27,38
50
7
L1, L2, L3
26
4,2
0,105
210
0,7
0,147
210
0,195
40,95
50
5. Laporan Kegiatan Praktikum
-
Buar grafik dari setiap pengukuran dan lakukan analisis beban. Daya yang dihasilkan berdasark data Tabel Dengan menggunakan data 1 dengan kondisi di bebani L1 Psumber = Vin x Iin Psumber = 27 V x 38 A Psumber = 0,108 W
PPLN
= Vout x Iout
PPLN
= 209 V x 0,7 A
PPLN
= 0,146
P beban = VL x IL P beban = 209 V x 0 A P beban = 0
Setelah dilakukan perhitungan sehingga akan didapatkan tabel seperti berikut
Tabel 2 Data Hasil Perhitungan No
Beban
Sumber
PLN
Beban
Pin (W)
Pout (W)
Pout(W)
f (Hz)
1
L1
0,108
0,146
0,00
50
2
L2
0,108
0,147
0,00
50
3
L3
0,102
0,147
0,00
50
4
L1, L2
0,108
0,147
26,67
50
5
L1, L3
0,109
0,147
27,51
50
6
L2, L3
0,104
0,146
27,38
50
7
L1, L2, L3
0,105
0,147
40,95
50
Daya Terhadap Beban 0.16 0.14 0.12
) 0.1 W ( a 0.08 y a F 0.06
Sumber PLN
0.04 0.02 0 L1
L2
L3
L1, L2
L1, L3
L2, L3 L1, L2, L3
Dapat dilihat pada tabel 1, pada saat dibebani oleh satu lampu arus menunjkan 0. Sebanarnya terdapat arus yang mengalir dengan dilihat dari lampu yang kondisinya menyala. Namun, arus terbaca nol disebabkan arus yang dimiliki cukup kecil sehingga tidak terbaca oleh alat ukur. Agar dapat melihat arus yang lebih besar dapat dilakukan penambahan beban. Dapat dilihat pada tabel 1, pada kondisi dibebani 2 lampu terdapat arus tekrukur oleh alat ukur.
Dapat dilihat pada gambar grafik 1, pada kondisi beban yang berbeda. Daya yang dihasilkan oleh PLN lebih besar dari daya yang dihasilkan sumber. Daya sumber merupakan daya yang dihasilkan dari photovoltaic. Dengan menggunakan radiasi yang beragam yang diterima photovoltaic. Daya yang tersalur akan menuju beban dan PLN. Besar radiasi yang diterima photovoltaic mempengaruhi da ya dihasilkan.
6. Kesimpulan a. Ketika daya digunakan untk beban maka daya beban lebih besar dibanding daya menuju jaringan. b. GTI (Grid Tie Inverter) dapat bekerja untuk merubah tegangan DC menjadi AC dan dapat membagi daya yang dihasilkan Photovoltaic untuk pembebanan dan PLN.