BAB I PENDAHULUAN UJI KUAT GESSER 1.1 Dasar Teori. Pengujian kuat geser langsung bertujuan untuk mendapatkan harga kohesi C, dan sudut dalam Q, baik untuk ( peak maupun sisa rresidu ). Dalam pengujian ini percontoh di bebani pada arah vertical kemudian digeser secara horizontal. Beban pada arah vertical akan menimbulkan tegangan geser , pada pengujian ini pembebanan baik pada arah vertical maupun arah horizontal dilakkukan secara hidrolik dan besarnya pembebanan dapat diketahui pada manometer ynag terdapat pada masing – masing pompa tekan. Semua massa batuan berisi bidang-bidang lemah seperti perlapisan, sesar, zone pergeseran dan kekar. Pada kedalaman dangkal, di mana tekanannya rendah, runtuhan dari material batuan utuh adalah minimal dan perilaku massa batu dikontrol oleh luncuran pada bidang lemah. Dalam rangka meneliti stabilitas dari sistem ini dari individu batuan, itu diperlukan untuk memahami faktor yang mengendalikan kuat geser dari bidang lemah yang memisahkan blok itu. kuat geser dari permukaan planar Bahwa sejumlah contoh dari suatu batu diperoleh untuk uji kuat geser. Masing-Masing contoh berisi suatu through-going bidang perlapisan yang disemen; dengan kata lain, suatu kekuatan yang dapat diterapkan menjadi berlaku untuk membelah dua spesimen dalam order memisahkan nya. Bidang perlapisan tersebut pastinya planar, tidak punya ketidak teraturan permukaan atau gerak mengombak. Seperti digambarkan pada Gambar 4.1, di dalam suatu uji kuat geser spesimen masing-masing diperlakukan untuk tekana normal pada bidang perlapisan, dan tekanan geser, diperlukan untuk menyebabkan suatu penggantian δ, yang terukur. Tekanan geser akan meningkat dengan cepat sampai kekuatan puncak dicapai. Ini sesuai dengan penjumlahan kekuatan dari material semen mengikat
kedua
belahan
dari
bidang
perlapisan
bersama-sama
mempertemukan pembalasan tentang geseran dari permukaan.
dan
Ketika perpindahan berlanjut, tekanan geser akan jatuh ke beberapa nilai sisa yang
kemudian sisa tetap, bahkan untuk penggantian pergeseran besar.
Rencanakan puncak dan kuat geser bersifat sisa untuk mengakibatkan perbedaan tegangan normal di ilustrasikan pada dua garis pada Gambar 4.1. untuk bidang lemah permukaan planar poin-poin yang bersifat percobaan akan biasanya jatuh sepanjang garis lurus. Garis Kekuatan Puncak mempunyai suatu kemiringan dari φ dan suatu menginterupsi c pada poros kuat geser. Garis Kekuatan yang bersifat sisa mempunyai suatu kemiringan dari φr. Hubungan antara kuat geser τp dan tegangan normal σn dapat diwakili oleh persamaan coulambMohr τp = c + σn tan φ dimana: c = kekuatan cohesi pada permuakaan semen φ = sudut geser
Di [dalam] kasus kekuatan sisa, kohesi c mempunyai nilai nol dan hubungan antara r dan n dapat diwakili oleh:
Dimana; φr = sudut geser sisa
Contoh ini telah dibahas dalam menggambarkan maksud/arti phisik tentang istilah kohesi, suatu istilah mekanika lahan, yang telah diadopsi oleh kumpulan mekanika batuan. Di (dalam) menguji kuat geser tanah, tingkatan tekanan biasanya suatu penting/besar lebih rendah dari yang melibatkan pengujian mekanika batuan dan yang kekuatan tanah adalah suatu hasil adhesi partikel butir l. Di dalam mekanika batuan, kohesi benar terjadi ketika permukaan disemen dipotong. Bagaimanapun, di dalam aplikasi praktis, istilah kohesi digunakan untuk kenyamanan dan itu mengacu pada suatu mathematical kwantitas berhubungan dengan kekasaran permukaan, seperti dibahas untuk sesion berikutya. Kohesi hanya menginterupsi pada [atas] τ poros pada nol tegangan normal. Sudut gesek yang basis dasar b adalah suatu kwantitas yang pokok kepada pemahaman kekuatan geser discontinuas permukaan. Ini adalah kira-kira sepadan dengan sudut gesek yang bersifat sisa r tetapi umumnya disepakati diukur dengan pengujian memotong permukaan batuan. Test ini, dapat dilaksanakan pada permukaan sekecil 50 mm x 50 mm, akan menghasilkan suatu alur cerita garis lurus yang digambarkan oleh persamaan:
Lever arm (Lengan-Tuas) Normal load (Beban normal) Top shear box (tempat sampel atas) Pivot (Poros)
Bottom shear box (Alas tempat sampel) Roller bearing (Bantalan gulung) Hanging weights (Gantung anak timbangan) Shear load (tempat sampel) Jack (dongkrat) Yoke (pekan sampel) Shear sample (contoh batuan uji kuat geser) 1.2 Maksud dan Tujuan. Adapun mkasud dan tujuan dari praktikan ini untuk menguji yaitu : pengujian geser langsung untuk menentukan nilai garis coloumb shere strenght, kuat geser untuk strenght τ, sudut geser dalam Q, dan kohesi C. BAB II PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 2.1 Prinsip pengujian / percobaan. Pada prinsip pengujian kuat geser ini percontoh di brikan gaya geser dari pompa hidrolik, kemudian dibrikan tegangan normal. Pengujian di ulang dengna alat geser berlawanan ( mundur ), serta percontoh di cetak dari semen. 2.2 Peralatan dan fungsinya. Adapun perlatan dan fungsinya pada pengujian kuat geser ini terdiri dari beberapa perlatan yaitu : •
Mesin geser portable ( lower shere box dan upper shere box ), berfungsi sebagai alat uji kuat geser percontoh.
•
Pompa tekan, berfungsi untuk memberikan beban pada percontoh.
•
Alat pencetak, berfungsi untuk mencetak percontoh batuan.
•
Dial gauge, berfungsi untuk mengukur perpindahan geser.
2.3 Perlengkapan. Adapun perlengkapan yang diperlukan pada pengujian kuat geser langsung yaitu batuan yang berbentuk silinder ( core ).
BAB III DIAGRAM ALIR PROSES PENGUJIAN) Preprasai contoh
Alat sherebox
Dial gauge
Pembebanan ( pompa hidraulik)
Data
Pengolahan data
failure
BAB IV
DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data pengujian atau percobaan. Sampel 1 2 3
P ( KN ) 100 200 300
Sr ( KN ) 3,25 3,50 3,50
Sr ( KN ) 2,75 3,00 3,50
Panjang (m) 12,75 12,05 12,03
Lebar ( cm ) 4,21 4,18 4,186
4.2 Analisa Perhituungan. SR1+ SR 2 2
Sr =
Dimana : P = Tekanan / gaya
τ=
SR A
σņ =
P A
A = Luas penampang σņ = Tegangan normal τ
= Tegangan geser
SR = Harga gese selang gaya maju
BAB V ANALISA DATA Dalam penggujian dan percobaan data perhitungan tersebut, maka didapat hasil analisa yaitu :
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulandari pengujian ini adalah : •
Sampel I :
6.2 Saran.
σn = 1, 951 kg/cm
Kepada aisten meknika batuan segera mengajukan permohonan kepada kepala laboratorium, segala peralatan yang telah rusak segera diperbaiki, supaya praktikan dapat berjalan dengan lancer.