• Sejarah Penghujatan alQur’an • Kritik konsep “al-Qur’an produk budaya” • Metode Tafsir al-Qur’an • Kritik relativisme Tafsir
Presented by Henri Shalahuddin
Tantangan Modern terhadap konsep Wahyu & Tafsir
Presented by Henri Shalahuddin
Peneliti INSISTS
Konsep Wahyu ISLAM Lafadz
Kristen
Makna
Final - Universal
اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم السلم دينا
Inspirasi Tuhan dlm bahasa manusia
Lokal, kondisional, temporal
Berevolusi
رجل يدري ويدري أنه يدري فذلك عالم فاتبعوه رجل يدري ول يدري أنه يدري فذلك نائم فأيقظوه ورجل ل يدري ويدري أنه ل يدري فذلك مسترشد فأرشدوه
ورجل ل يدري ول يدري أنه ل يدري فذلك جاهل فارفضوه Presented by Henri Shalahuddin
SEJARAH PENGHUJAT AL-QUR’AN Johannes Damascenus (±625-750):
Al-Qur’an banyak memuat cerita bodoh (idle tales) Muhammad dg jelas melegalisir seseorang memiliki 4 istri dan seribu selir jika sanggup
‘Abdul Masih al-Kindi (±873):
•Orang yg percaya Al-Qur’an berasal dari Tuhan adalah orang yang sangat tolol. •Al-Qur’an bukanlah mukjizat, karena berbhs Arab Presented by Henri Shalahuddin
Peter the Venerable (±1094-1156): •Pendiri Islamic Studies di Spanyol dg tujuan membaptis pemikiran kaum muslimin •Islam adalah sekte terkutuk, doktrin berbahaya, sekte terlaknat dan Muhammad adalah orang jahat •Setan telah mempersiapkan Muhammad, orang yg paling nista, menjadi anti Kristus & mengirim informan yg memiliki kitab setan kpdnya. Presented by Henri Shalahuddin
Martin Luther (1483-1546): •Setan adalah pengarang terakhir al-Qur’an (the devil is the ultimate author of the Quran). •Al-Qur’an mengajarkan kebohongan dan pembunuhan. •Al-Qur’an mengajarkan bahwa hukum ditegakkan dg pedang dan membolehkan siapa saja beristri sebanyak mungkin. Metodologi Bibel dalam Studi Kajian Kritis, Adnin Armas Presentedal-Qur’an: by Henri Shalahuddin
Gedung Putih: •Dia berbicara di televisi bahwa Islam adalah “agama yang paling hina dan paling jahat” (a very evil and wicked religion). Franklin Graham penasehat Bush
•Muhammad sebagai “orang gila yang dirasuki roh jahat” (demon-obsessed pedophile). Reverend Jerry Vines, mantan ketua gereja Baptis Selatan
•“Tuhan memberitahuku untuk menghancurkan al-Qaeda & aku sudah menghancur-kan mereka, & kemudian Tuhan juga menyuruhku untuk menghancurkan Saddam seperti yg telah aku lakukan..” Goerge W. Presented by Henri Shalahuddin
Al-Qur’an Musaylamah (Tantangan Klasik)
، واللب البيض، والشاة السوداء، وأعجبها السود وألبانـها،والشا ِء وألوانـها وقد حرم الَذق فما لكم ل تجعون،إنه لعجب مض
Demi domba-domba betina dan warna-warnanya, dan yang paling mengagumkan adalah (yang berwarna) hitam dan air susunya, Demi domba yang berwarna hitam, Dan demi susu yang berwarna putih, Sesungguhnya dia jelas sangat menakjubkan, Dan sungguh diharamkan mencampur susu dengan air, maka kenapa kamu tidak meminum susu yang dicampur dengan kurma?
نصفك. نقي ما تنقين،ضفدع بنت ضفدعين ِ يا ، ل الماء تكدرين،في الماء ونصفك في الطين ول الشارب تمنعين... Wahai kodok anak dari dua kodok, bergemuruhlah Presented by Henri Shalahuddin suaramu. Separuhmu di air dan separuhmu di
Al-Qur’an Musaylamah (Tantangan Klasik) ً ً
والذاريات، والحاصدات حصدا،مبذرات زرعا ُ وال ،ً والخابزات خبزا،ً والطاحنات طحنا،ًقمحا ... إهالة وسمنا،ً واللقمات لقما،ًوالثاردات ثردا وما سبقكم أهل،لقد فضلتم على أهل الوبر والباغي، والمعتر فآووه، ريفكم فامنعوه،المدر ...فناوئوه Demi yang menyia-nyiakan tanaman, Demi hasil panen yang melimpah, Demi (angin) yang menerbangkan gandum, Demi tukang giling yang menggiling dengan kuat, Demi tukang roti yang membuat roti, Demi tukang bubur yang mengadon bubur, Demi tukang potong yang memotong Presented by Henri Shalahuddin berkeping-keping,
Presented by Henri Shalahuddin
Pada 5 Mei 2006, Sulhawi Ruba, 51 tahun, dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam, di hadapan 20 mahasiswa Fakultas Dakwah, menerangkan posisi "Sebagai budaya, Al-Quran sebagai hasil Al-Quran tidak sakral. .budaya manusia
"Sebagai budaya, posisi Al-Quran tidak berbeda dengan rumput."
Yang sakral adalah kalamullah secara substantif.”
Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kalangan Dosen
Menurut Sulhawi, Al-Quran sbg kalam Allah adalah makhluk ciptaan-Nya, sedangkan AlQuran sbg mushaf adalah
budaya karena bhs Arab, huruf hijaiyah, & kertas merupakan hasil karya cipta manusia. "Sebagai budaya, Al-Quran tdk sakral. Yg sakral adalah kalamullah secara Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kalangan Dosen
Aksin Wijaya, Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan, 2004, h.123: Mushaf itu tidak sakral dan absolute, melainkan profan dan fleksibel. Yang sakral dan absolut hanyalah pesan Tuhan yg terdpt di dlmnya, yg masih dlm proses pencarian. Karena itu, kini kita diperkenankan bermain-main dg mushaf tersebut, tanpa ada beban sedikitpun, beban sakralitas yg melingkupi perasaan dan pikiran kita. (Tesis S2 UIN Yogyakarta) Jalaluddin Rahmad (Kang Jalal), Presented by Henri Shalahuddin
DR. Lutfi Assyaukanie
Dosen Pemikiran Islam Paramadina
Penulisan tafsir juga memberikan peran yg sangat besar dlm menjadikan al-Qur’an kitab suci yg sempurna. Pada mulanya, wahyu bersifat oral dan tdk pernah diniatkan secara sengaja sebagai sebuah kitab suci. Penciptaan berbagai tabu (larangan) menyangkut kitab suci memainkan peran sangat penting dlm proses sakralisasi alQur’an. Spt keharusan berwudlu’ sblm menyentuh Mushaf. Kapan & bagaimana al-Qur’an menjadi Kitab Suci
Presented by Henri Shalahuddin
kesamaa n
Dosen UIN Memaknai Keadilan Perkawinan di luar ayat 1 (poligami) adalah tidak sah dan harus dinyatakan batal secara hukum…
Netral/tdk memihak
Perkawinan beda agama antara muslim atau muslimah dengan orang non muslim disahkan (pasal 54). Calon suami atau istri dapat mengawinkan dirinya sendiri (tanpa wali), asalkan calon suami atau istri itu berumur 21 tahun, berakal sehat, dan Presented by Henri Shalahuddin rasyid/rasyidah.
Dari Kalangan Dosen
Taufik Adnan Amal: “Uraian dalam paragraph-paragraf berikut mencoba mengungkapkan secara ringkas proses pemantapan teks dan bacaan Alqur’an, sembari menegaskan bahwa proses tersebut masih meninggalkan sejumlah masalah mendasar, mendasar baik dalam ortografi teks maupun pemilihan bacaanya, yang kita warisi dalam mushaf tercetak dewasa ini. Karena itu, tulisan ini juga akan menggagas bagaimana menyelesaikan permasalahan itu lewat suatu upaya penyuntingan edisi kritis al-Qur’an.” Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kalangan aktivis/LSM
Presented by Henri Shalahuddin
Sumanto al-Qurtuby, Lubang Hitam Agama : “..maka tidak terlalu meleset jika dikatakan, al-Quran adalah “perangkap” yang dipasang bangsa Quraisy (a trap of Quraisy).” h. 65. “..proses kesejarahan terbentuknya teks al-Qur’an (dari komunikasi lisan ke komunikasi tulisan) maupun aspek material dari al-Qur’an sendiri yg dipenuhi ambivalensi. Karena itu tdk pada tempatnya jika ia disebut “Kitab Suci” yg disakralkan, dimitoskan”. Hal. 66
Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kalangan aktivis/LSM
Presented by Henri Shalahuddin
Hermeneutika menjadi Mata kuliah wajib Di Perguruan Tinggi Sebagai alternatif metode Penafsiran al-Quran
Tujuan mata kuliah “Hermeneutika dan Semiotika” di Program Studi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN :Jakarta
Mah as is wa d apat “ menje las kan da n men er apkan ilm u He rme neut ika da n Se mio tika ter hada p kajia n al-Q ur ’an da n Hadi s“.
Dari Kurikulum
(Referensi yang dianjurkan: (1) Josef Bleicher,Contemporary Hermeneutics: Hermeneutics as Method, Philosophy and Critique , (2) Umberto Eco,Semiotics and the Philosophy of Language, (3) H.G. Gadamer,L’art de conprehende: Hermeneitique et tradition .philosophique Presented by Henri Shalahuddin
Program Studi Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Mata kuliah: Kajian Orientalisme terhadap al-Qur’an dan Hadits
Tujuan: Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan kajian orientalis terhadap alQur’an dan Hadits Referensi:
Mohammed Arkoun, Rethinking Islam Norman Calder, Studies in Early Muslim Jurisprudence Kenneth Cragg, The Event of the Qur’an: Islam in its Scripture Farid Essack, Qur’an Liberation & Pluralism Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kurikulum
Dan MAHASISWA pun, menghujat AL-QUR’AN Dari sekian banyak daftar ketidakkreatifan generasi pascaMuhammad, yang paling mencelakakan adalah pembukuan Qur’an dengan dialek Quraisy, oleh Khalifah Usman Ibn Affan yang diikuti dengan klaim otoritas mushafnya sebagai mushaf terabsah dan membakar (menghilangkan pengaruh) mushaf-mushaf milik Jurnal JustisiaFakultas …sahabat Syariah IAIN Walisongo, lain Semarang, (Ed. 23 Th :(XI, 03
Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kalangan Mahasiswa
Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kalangan Mahasiswa
Presented by Henri Shalahuddin
Dari Kalangan Mahasiswa
Presented by Henri Shalahuddin
Presented by Henri Shalahuddin
Buku-buku menyimpang
Presented by Henri Shalahuddin
Prof Dr Nasr Hamid Abu Zayd
Historisitas al-Qur’an Karena teks al-Qur’an menggunakan bahasa Arab, maka ia terpengaruh & bersandar pd budaya terbatas (budaya Arab abad 7M) metode Kritik Sejarah (sejauhmana teks terpengaruh oleh budaya lokal). QD: 19-23
Teks linguistik Presented by Henri Shalahuddin
h
Co
o nt
lah a S
Teks Manusiawi Sakralnya al-Qur’an hanya sebatas lafadz (redaksinya) saja, yaitu saat berada di alam metafisika (al-Lauh al-Mahfuzh). Tapi saat diwahyukan dan berinteraksi dg akal manusia, al-Qur’an tdk lagi sakral bahkan menjadi konsep yang relatif dan berkembang. Maka kedudukannya pun bergeser dari Teks Tuhan menjadi teks manusia. Hal ini disebabkan al-Qur’an telah bergeser dari wahyu (tanzÊl) menjadi interpretasi (ta’wÊl). Al-Qur’an Dihujat [QD]: 33 Presented by Henri Shalahuddin
Contoh Salah
Realitas yg berkuasa: Relativisme Tafsir Realitas (peristiwa-2 yg melatarbelakangi turunnya teks) adalah prinsip utama yg tidak bisa diabaikan. Mengabaikan realitas dan hanya terfokus pd teks kuno (kaku) saja, akan menyebabkan mitos. Maka pemaknaan terhadap teks harus mengikuti perkembangan konteks. Al-Qur’an Dihujat [QD] : Hal. 23 h
o t n Co Presented by Henri Shalahuddin
h a l Sa
Liberalisasi Syariat I became more aware of homosexuality as a natural phenomenon Will Islam ever accept homosexuality as anything other than aberrant? Not until we have real revolution – a change in the way we think about the Qur’an in conjunction with our lives إ ن حب س المرأ ة ف ي زي الحجاب تجسيد رمزي QD: 47-51 al-Mar’ah .للتغطية على عقلها ووجودها الجتماعي Presented by Henri Shalahuddin
Metode Tafsir alQur’an
Presented by Henri Shalahuddin
Al-Qur’an: al-Furqan Beberapa Terminologi Kunci
‘Ilm (mengetahui)
Ma’rifah (mengenal)
Tafriq (memilah)
Hukm (menentukan)
Khata’-Sawab
Khair-sharr
Salim-saqim
Tayyib-khabith
Hasanah-sayyi’ah
Ma’ruf-munkar
Sadiq-kadhib
Ridha’-Maghdub
Huda-dalal
Muslih-mufsid
Nur-zalam
Haq-batil
Iman-kufr
Ta’ah-’ishyan
Manfa’ah-madarrah
Sa’adah-saqawah
Sabil al-rush vs sabil al-ghayy Salih-talih
Presented by Henri Shalahuddin
Falah-khusran
Bisharah-indhar
Ilmu Tafsir “Ilmu yg membantu memahami Al-Qur'an yg diturunkan kpd Nabi Muhammad saw., dg mengunakan metode tafsir tertentu, dan berlandaskan pada 'ulumu al-lughah al-arabiyah yg menjadi bahasa Firman Allah; serta merinci hal-hal yg berkaitan dg ayat-2 Al Qur'an, seperti asbab nuzul, gramatika (I'rab Al Qur'an), hubungan ayat dg ayat sebelumnya atau surah dg surah sebelumnya, kosakata, makna secara literal & makna ijmal, dg memperhatikan susunan ayat-ayatnya yg berkaitan dg soal-soal akidah, hukum, adab dsb; kemudian menarik kesimpulan dari ayat-ayat tersebut untuk menjawab berbagai tantangan & memecah berbagai persoalan hidup yg timbul diShalahuddin setiap zaman & tempat” Presented by Henri
Penopang Ilmu Tafsir
Presented by Henri Shalahuddin
Madaniyah
Makkiyah
Tanasuq suar wal ayat
Balaghah
Nasikh Mansukh
Sharf
‘ilmu l-qira’at
Nahwu
Mutasyabih
Musytarak
Muhkam
Mufradat
Asbab Nuzul
Ulum Lughah Usul Fiqh Ulum al-Qur’an Hadits
Usuluddin
Tafsir bil Ma’thur
Tafsir Maudhu’i
Tafsir lughawi
Tafsir bil Ra‘yi
Tafsir ‘ilmi Presented by Henri Shalahuddin
Tafsir bil Ma’tsur al-Qur’an dg ijtihad sahabat & tabi’in
al-Qur’an dg al-Qur’an al-Qur’an dg Hadits
الخيط البيض من الخيط السود
ملك َي ْومُ الدّينِ
حتّى عَنْ عَدِيّ بْنِ حَاتِمٍ ر.ض .قَالَ لَمّا نَزَلَتْ َ سوَدِ خيْطُ ا َلْ ْبيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الَْ ْ َي َتبَيّنَ َلكُمْ الْ َ عَمَدْتُ إِلَى عِقَالٍ أَسْوَدَ وَإِلَى عِقَالٍ أَ ْبيَضَ فَجَ َع ْل ُتهُمَا تَحْتَ وِسَا َدتِي فَجَ َعلْتُ أَنْظُرُ فِي م وما أدراك ما يو ُ س َتبِينُ لِي فَغَ َدوْ تُ عَلَى رَ سُولِ الِّ الّليْ لِ فَلَ يَ ْ سوَادُ الدين؟ ثُم ما أدراك ما ص.م فَ َذكَرْ تُ لَ هُ َذلِ كَ ،فَقَا لَِ :إنّمَا ذَلِ كَ َ مل الّل ْيلِ َو َبيَاضُ ال ّنهَارِ م الدين؟ يو َ Presented by Henri Shalahuddinيو ُ
Tafsir Lughawi Nahwu
Sharf
Balaghah
إنّمَا يَخْشَى اللّهَ مِ ْن عِبَادِهِ الْ ُع َلمَا ُء
ٌدِْين
(DÊn)
Kosakata
ٌمَدِيْنَة
MadÊna) (h
ٌدَيْن
ٌتَمَدّن
Tamaddu) )n
)Dayn)
-ي-د
Presented by Henri Shalahuddin
وفاكهة وأبا
Relativisme what is r ight or wr ong a nd good or bad is not absolut e but va riable and r elat ive, depending on t he pers on, circumst ances, or social situat ion. Th e view is as ancient as P rotagora s, a leading Greek Sophist of the 5th cent ury B C, and as modern as the sc ientifi Soci ol ogy & c Presented by Henri Shalahuddin
Kritik terhadap relativisme Tafsir
Presented by Henri Shalahuddin
Prof. Dr. Nurcholish Madjid (1939-2005) ”hanya Allah yang mutlak, mutlak dan selain Allah, meskipun mengandung kebenaran, adalah nisbi, nisbi dan kebenarannya pun nisbi belaka. Jadi, absolutisme, lebih-2 lagi, seharusnya tdk terjadi di kalangan kaum Muslim. Apalagi Islam selalu dilukiskan sebagai jalan, jalan sebagaimana dapat dipahami dari istilahistilah yang digunakan dalam Kitab Suci (shirath, sabil, syari'ah, thariqah, minhaj, mansak)”. Islam, Doktrin & Peradaban: lxiii
Jalan yg nisbi isyarat adanya gerak semangat hijrah ide dasar jihad,ijtihad (usaha penuh kesungguhan) makna QS.29:69 (subul bukan sabil) Islam, Doktrin & Peradaban: lxiii-lxiv Presented by Henri Shalahuddin
Rel at ivi sme Taf si r versi Nurchol ish Jalan yg nisbi isyarat adanya gerak semangat hijrah ide dasar jihad,ijtihad (usaha penuh kesungguhan) makna QS.29:69 (subul bukan sabil) Islam, Doktrin & Peradaban: lxiii-lxiv
والذي جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا barangsiapa melakukan usaha penuh kesungguhan itu maka Allah akan menunjukkan berbagai (tidak Relativisme berakar dr akidah Islam satu!) jalan menuju kepada-Nya
Segala
>==
ك ل شي ء هال ك إل وجه Presented by Henri Shalahuddin
sesuatu
Memurnikan ketaatan Syarat Selamat di akherat
1 tingkat di bwh iman
Agama yg Haq
Pengabdian diri
Memur nikan tajjuh Perintah Beragama Islam Lawan dari kafir
Makna Islam
Cahaya& Hidayat Allah
Ikhlas ibadah Taat pd Hukum Allah
Berserah Diri&tun duk patuh
-
Patuh pd Allah&tdk Presented by HenriSyirik Shalahuddin
Lawan dr gelap& sesat ikrar Syahadat
Prof. Dr. A. Syafii Maarif -Iman saya mengatakan bahwa Alquran itu mengandung kebenaran mutlak, karena ia berhulu dari yang Maha Mutlak. Tetapi sekali ia memasuki otak dan hati manusia yang serba nisbi, maka penafsiran yang keluar tidak pernah mencapai posisi mutlak benar, siapa pun manusianya, termasuk mufassir yang dinilai punya otoritas tinggi, apalagi jika yang menafsirkan itu manusiamanusia seperti saya. Kolom Opini Republika 29/12/06 -Bagi seorang beriman, yang final adalah kebenaran wahyu, tetapi tafsiran terhadap wahyu itu selamanya nisbi. nisbi kolom Resonansi 7/11/06 Presented by Henri Shalahuddin
Presented by Henri Shalahuddin
Apa Bahayanya jika Beragama dg Paham Relativisme? e m s i v i
t a l e R
Al-Quran tdk Mengingkari Manusia punya tdk pernah tugas Nabi makna yg sbg tahu tetap & diKebenaran penyam-pai sepakati & penjelas Tuhan; smuanya wahyu tdk ada dipengaruhi taklif kepentingan Presented penafsir by Henri Shalahuddin
Syub h
at
Membatalkn Menolak konsep otoritas dakwah & ilmu & brtentangn amar ma’ruf dg konsep nahi munkar ilmu dlm Islam
al-Qur’an Merombak makna Pernikahan & Tdk terpengaruh budaya
ْوَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النّبِيّينَ مِيثَاقَهُم َوَمِنكَ وَمِن نّوحٍ وَإِبْرَاهِيم َوَمُوسَى وَعِيسَى ا ْبنِ َمرْيَم غلِيظًا َ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مّيثَاقًا Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (QS. Al-Ahzab: 7(
َورَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطّورَ بِمِيثَاقِهِمْ وَقُلْنَا َلَهُمُ ادْخُلُواْ الْبَابَ سُجّدًا وَقُلْنَا لَهُمْ ل ْوَكَ ْيفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَد تَعْدُواْ فِي السّ ْبتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُم ٍ ْأَ ْفضَى بَ ْعضُكُمْ إِلَى بَع ض مّيثَاقًا غَلِيظًا وَأَخَذْنَ مِنكُم مّيثَاقًا Dan telah Kami angkat ke atas غلِيظًا َ (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (QS. AlPresented by Henri Shalahuddin Nisa' 154)
Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteriisterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang teguh. (QS. Al-Nisa' 21)
Langkah Pananggulangan Lembaga pendidikan
Masjid – halaqah– liqa’–majlis ilmu
Politik birokrasi
Silabus, kurikulum berbasis ta’dib
Menghidupk an tradisi ilmu intensif
RUU dan UU
Wakaf, infak, Presented by Henri Shalahuddin