P engi ngi nstalasian nstalasian pada pada J aring ari ngan……………………………………… an……………………………………………………. ……………. Troub Trouble le Shoo Shooting ……………………… …………………………………… ………………………… ………………………… …………….. .... .... ..
1 2
U mum ………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… ………………………….. U ser ser I nterface nterface ………………………… …………………………………………………… ………………………………………….. ……………….. Surfac Surf ace e M ap ………………………………………………… ……………………… ………………………………………………. ……………………. Gri d ………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………. ………. Volume Volume ………………………………………………… ……………………… …………………………………………………… …………………………... ... K ompatibe mpatibell untuk SDTS SDT S ……………….………………… ……………….………………………………………… ……………………… Repo Repor …..……………………………………… …..………………………………………………………………… ……………………………………. …………. I mport port / E xpo xport .…………………………………………………………… .………………………………… ………………………………. ……. P age age Setup Setup ..……………………………………………………………………… ..…………………………………………… ………………………… Worksheet ..………………………………………………………………………
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
M embuka mbuka F i l e Data yang telah disimp disi mpan an …………………… ………… …………………… ……………… …… M enyimpan nyimpan F il e Data …………………………………………………… ……………………… …………………………………… ………
5 7
P embuatan mbuatan F i l e Gri Gr i d dari F i l e
8
............. .................. ............ .............. .............. ............. ............. .............. .............. .......... ...
P rope oper ti M ap ........................................................................... ......................... ........................................................................ ...................... M erubah L evel vel K ontur ................................................. ................................................................................. ................................ M erubah ru bah P ropert ropertii Gari Gar i s K ontur ............. .................... .............. .............. .............. .............. ............. ............. ............ ..... P embe mber i an Warn Warna a diantara diantar a Gari Gar i s K ontur .............. .................... ............. .............. ............. ............. ........... .... P embuatan, mbuatan, P enghapusan, P emindahan L abel abel K ontur .............................. P engedi ngeditan tan Sumbu ....................................................................................... ................................................. ...................................... M enyimpan nyi mpan M ap .......................................................................................... .............................................. ............................................ M engexpo ngexporr t K ontur 3-D ............................................................................ ............................................... .............................
9 9 9 10 11 12 13 13
M embuat mbuat Wir Wire F r ame ..................................... ................................................................................... .............................................. M erubah A r ah Wir Wi re F rame ............................................ ........................................................................... ............................... M erubah Skal Sk ala a Wir Wi r e F rame .............................................. ......................................................................... ........................... P enambahan nambahan Zona Zona Warna pada Wir Wir e F rame ...............................................
14 14 15 15
Pembuatan Post Map …………………………………………………………… Pengubahan Properti Post Map ………………………………………………. Overlay Map ……………………………………………………………………… Pemilihan Overlay & Pengesetan Object I D ………………………………… Pemil ihan Map …………………………………………………………………… Menyimpan Post Map …………………………………………………………… Penambahan L abel pada Post Map ……………………………………………
16 17 17 18 18 18 19
Pembuatan Surface Map ……………………………………………………….. Penambahan Overl ay …………………………………………………………… Penambahan Mesh ……………………………………………………………… Pengubahan Warna ………………………………………………………………
20 20 21 22
K ami mengucapkan teri ma kasih telah membeli produk ini. Surfer adalah suatu tool untuk pembuatan Peta Garis K ontur dan Topografi 3D yang bisa diandalkan dan fleksibel serta mudah dalam penggunaanya. Dengan menggunakan Surfer, anda dapat membuat P eta Garis Kontur berkualitas gambar tinggi, Peta Topografi, Wire Frame Map, Peta Topografi dengan bayangan reliefnya, I mage Map, Post Map, Vector M ap dan lainnya secara akurat serta cepat yang berbasiskan data XYZ. Untuk mendapatkan dukungan teknis dan informasi up grade mengenai software ini, anda harus meregistrasikannya dengan mengirimkan K artu Registrasi User ke HU L I NK S Co., Ltd.. Alamat kami, sebagai beri kut: HU L I NK S Co., LTD MINAMI SHINJ UKU HOSHINO BUIL DING 5-23-13 SENDAGAYA, SHIBUYA DISTRICT TOK YO 151-0051 TE L 03-5363-9095 (Technical Support Waktu : 10:00~12:00 13:00~16:00) FAX03-5363-9096 Email
[email protected]
Apabila akan melakukan penginstalasian surfer, jangan diinstalasikan ke dalam folder yang sama dengan versi sebelumnya (Surfer 7, dan lainnya). Surfer 8 dapat berada di dalam satu computer berdampingan dengan surfer versi sebelumnya apabila di instalasikan pada folder yang berbeda. Sebelum menginstalasikan Surfer 8, dan apabila anda ingin melakukan Uninstall atau menghapus Surfer versi sebelumnya dengan menggunakan Pilihlah Surfer 7 dari Panel List pada . K emudian tekanlah tombol maka proses U ninstall akan dimulai dan Surfer 7 atau Versi sebelumnya akan hi lang dari panel . Apabila melakukan penginstalasian Surfer 8 pada Windows2000 dan XP, maka anda memerlukan H ak Admini strator untuk computer tersebut.
Anda dapat melakukan penginstalasian pada server jaringan. Setelah melakukan penginstalasian pada server J aringan, lakukanlah penginstalasian pada masing-masing workstation individu atau computer masing-masing.
Prosedur penginstalasian Surfer pada server : 1) L og on pada server dengan hak admini strator. 2) Klik . 3) Masukan path Setup.exe dikuti dengan tanda /a. Contoh r:¥Setup.exe/a 4) Apabila Setup menanyakan Folder destinasi penginstalasian, maka pilihlah salah satu file server (Contoh; x:¥SurferServer). Ini adalah suatu folder baru yang masih kosong. Setup akan mengkopi semua file yang dibutuhkan. 5) K ami menganjurkan untuk folder server tersebut di setting Read Only.
-1-
Berikutnya adalah penginstalasian pada masing-masing workstation, sbb: 1) Masing-masing workstation yang akan menggunakan Surfer log on pada server 2) K lik dua kali (double click) fi le Surfer 8.msi pada server, kemudian lakukan pengesetan local dan network drive. K emudian masukan nomer serial pada saat masing-masing workstation mengoperasikan Surfer untuk pertama kalinya.
Surfer harus di instalasikan ke setiap workstation. Pada saat menginstalasikan diperlukan untuk menganti computer registry, oleh karena itu tidak bisa melakukan instalasi dari remote computer pada jaringan.
Apabila dalam penginstalasian terjadi error, maka lakukanlah penginstalasian surfer dengan error logging. 1) Pada windows pil ihl ah 2) Pada computer local, masukanlah command sperti berikut “[Nama Drive]:¥[P ath]¥setup.exe”/V”/L *[Nama Dri ve]:¥[Path]¥S8.log” Pada penginstalasian jaringan, masukanlah command seperti beri kut “[Nama Drive]:¥[P ath]¥setup.exe”/a/V”/L*[Nama Dri ve]:¥[Path]¥S8.log” Pada [Nama Drive] dan [Path] masukanlah drive dan path yang sebenarnya. Pada path tidak dapat menggunakan space, oleh karena itu gunakanlah short name dengan 8 huruf. Untuk menampilkan short name pada display DOS maka, dari 1 folder diatasnya masukanlah command 「dir/x」. perbedaan antara long name dan short name adalah sebagai berikut. L ong Name C:¥program files¥ Short Name C:¥progra-1¥ 3) K lik OK . Apabila instalasi terputus ditengah proses maka log file akan tercipta pada tempat yang telah ditunjuk. K irimkanlah bersama pesan atau message yang ditampilkan oleh installer ke technical support.
-
Windows 98, Me, 2000, XP keatas Tidak mendukung untuk Windows 95 dan NT Monitor dengan kualitas grafik 800 X 600, 256 Warna keatas K apasitas kosong hard disc 20 MB, untuk mengoperasikan 13MB K apasitas RAM untuk data set yang sederhana adalah untuk pengoperasian windows + 8 MB keatas, sedangkan untuk bitmap yang besar dan surface map adalah untuk pengoperasian windows +128 MB keatas.
-2-
K ompatibel untuk windows 98, Me, XP. Dengan menggunakan dapat secara mudah mel akukan up date.
Dapat memutar bitmap. Dialog Properti telah menjadi M ode L ess. Dengan kata l ain, apabila dialog properti tetap terbuka pun dapat terus melaksanakan pengoperasian Surfer. Apabila propertinya dilakukan penggantian maka dalam dialog juga akan terganti secara otomatis. Dengan menggunakan command dapat memutar map, menjadikannya miring. dan adalah menempelkan atau paste obyek pada tengah-tengah halaman atau page. Dengan command baru dapat secara mudah memi ndahkan window. Telah ditambahakan command dengan mel akukan drag pada cursor. daripada map telah dipindahkan ke dalam dialog property map. Telah ditambahkan metode pengkompresian baru pada bitmap. Dengan hanya memilih jenis map maka dengan singkat map dapat terciptakan. Pada saat itu yang teraplikasikan adalah default map, namun dengan membuka dialog property dapat melakukan pengubahan. Apabila menghadapi masalah, dengan menggunakan command anda akan mendapatkan bantuan dari Golden Software I nc. (dukungan dalam bahasa jepang adalah kepada HUL I NK S Co., Ltd. melalui
[email protected])
Telah ditambahkan dengan Color Surface Map atau Surface Map berwarna. Pada surface map, dapat ditumpuk (over lay) dengan planar map atau surface map lainnya. Dapat juga saling menumpuk antar bitmap surface. Dapat melakukan pengesetan color, li ghting, mesh, base, overlay color blending. Telah ditambahkan banyak file spectrum warna termasuk ChromaDepth.clr dan Terrain.clr
Sejumlah banyak filter standar dan filter yang didefiniskan oleh user dapat digunakan sebagai grid filter. Pembuatan gri d menjadi lebih cepat walau menggunakan File data yang besar sekali pun (tidak memerlukan sort, check) Dengan menggunakan Data Metrics dapat mengumpulkan berbagai informasi mengenai data. Dengan menggunakan command seperti File USGS SDT S DE M dan lainnya dapat memberikan mosaic pada gri d.
Telah ditambahkan Option Cross Validate untuk mengevaluasi kualitas grid yang dipilih.
Map survei segitiga (Delaunay triangulation) dapat dibuat ketika melakukan grid dengan metode Segitiga (Triangulation) yang menggunakan interpolasi linear (Linear I nterpolation) dan metode Natural N eighbori ng. Telah ditambahkan metode melakukan grid Moving Average dan L ocal Polynomial.
-3-
Setelah melakukan blanking, dapat dikonfimasikan kesalahan grid. Telah ditambahkan model variogram kubik (cubic) dan pentasperikal (pentaspherical).
Telah ditambahkan sumbu Z untuk penghitungan volume. Satuan sumbuXY dan satuan sumbu Z berbeda sekalipun, tetap dapat dilakukan perhitungannya.
Surfer telah didukung untuk format SDT S terbaru.
Dapat membuat berbagai macam report. Report telah dilengkapi dengan beberapa statistic pada data
I mport filter yang baru telah ditambahkan, termasuk E nhanced Metafile, Golden Software Interchange, ESRI ArcI nfo Export Format. Export filter yang baru telah ditambahkan, termasuk Enhanced Metafil e, MapInfo I nterchange Format, Golden Software I nterchange, Golden Software Boundary.
Page limit 32 inch dapat digunakan pada semua OS yang dapat mendukung limit tersebut.
tersedia 1 milyar maksimum kolom dan baris dalam worksheet.
-4-
Pada surfer yang paling sering dipergunakan adalah File Data XYZ dirubah menjadi File Grid untuk melakukan pembuatan peta (map). Dengan menggunakan command untuk mebaca atau membuka F ile Data XY Z. Berikutnya pada menu , membuat peta (map) dari File Grid. Akan tetapi, untuk pembuatan Post Map dan Base Map maka File Grid tidak dapat dipergunakan. Dibawah ini menunjukan prosedur pembuatan Peta K ontur (Contour M ap), Wireframe Map dari Fil e Data XY Z.
File Data XYZ adalah suatu file yang minimumnya terdiri atas 3 kolom nilai data. 2 kolom pertama adalah sumbu X, sumbu Y untuk data point. Tidaklah diharuskan untuk meletakan data sumbu X pada kolom A, sumbu Y pada kolom B dan sumbu Z pada kolom C, namun hal tersebut adalah hal yang paling umum dilakukan. Oleh karena itu pada Surfer ini hal tersebut dijadikan setting defaultnya.
Sebagai contoh file data XYZ, anda bisa membuka file TUTORWS2.DAT dan ditampilkan pada window worksheet. 1) Pilihlah command menu atau kl ik tombol untuk memil ih fil e data XY Z. 2) K lik dua kali (double click) folder SAM PL ES. Dari daftar fil e tersebut, klik atau pilihlah file TU TORWS2.DAT dan klik untuk menampilkannya pada window worksheet. (Apabila pada box file types dipilih Golden Software Data (*.dat), maka pada daftar file yang akan muncul adalah seluruh file yang memiliki extention .dat saja)
-5-
(Catatan)
3) Pergunakan kolom A untuk sumbu X (E asting), kolom B untuk sumbu Y (N orthing) dan kolom C untuk sumbu Z (Elevation). Tidaklah diharuskan untuk meletakan Nama / J enis data (header text) (text atau tulisan pada baris 1), namun ini akan sangat membantu untuk mengidentifikasikan data yang akan dimasukan nantinya. Dan pada saat kita memilih kolom, informasi ini akan muncul pada dialog box.
Worksheet pada surfer juga dapat dipergunakan untuk pembuatan file baru. Untuk membuka window worksheet dan memasukan data adalah sebagai berikut: 1. Pilihlah command menu atau klik tombol . 2. K lik option worksheet pada dialog dan kli k tombol OK untuk menampilkan worksheet baru yang masih kosong.
-6-
3. klik cell atau dengan menggunakan tombol tanda panah untuk memilih cell aktif. Cell yang aktif ini garis batas cell akan berubah menjadi garis batas yang tebal, dan nilai pada cell aktif akan ditunjukan pada edit box. 4. Apabila cell dalam keadaan aktif, maka dapat dimasukan nilai angka atau huruf kedalamnya. 5. Untuk menghapus data yang telah dimasukan dapat menggunakan dan pada key board. 6. Apabila tombol di tekan akan mengakhiri pengisian data ke dalam cell. 7. Setelah mengisikan data pada cell aktif, kl ik cell yang lain atau tekanlah tombol tanda panah, atau dapat juga menekan tombol untuk berpindah ke cell lainnya.
Apabila telah selesai melakukan pengisian data secara keseluruhannya maka dilakukan penyimpanan data tersebut. 1. Pilihlah command menu atau kl ik tombol . Apabila sebelumnya belum pernah melakukan penyimpanan data maka dialog akan muncul. 2. Dari li st J enis fi le (Fi le Types) yang ada pada dialog , pilihl ah pilihan (option) Golden Software Data (*.DAT). 3. Masukan nama file pada box nama file (File Name). 4. Klik dan dialog box akan muncul. 5. Klik dan data akan tersimpan dalam seti ng default dari dialog tersebut. (Catatan)
Setelah melakukan penyimpanan maka dataakan tersimpan dalam format Golden Sofware Data [ .DAT]. Nama dari F ile Data akan tertampilkan pada bar bagian paling atas dari window worksheet.
Untuk membuat Grid Base Map diperl ukan F il e Grid. Grid Base Map adalah seperti peta kontur (Contour Map), Image Map, peta dengan bayangan reliefnya (shaded relief map), Peta vektor grid-1 (1-grid vector map), Peta vektor grid-2 (2-grid vector map), Peta wireframe (wireframe map), Peta permukaan (surface map). Dengan menggunakan command menu dapat melakukan pembuatan F ile Grid. Command menu ini memerlukan data ketiga kolom yaitu , dan . Telah ditunjukan sebelumnya sampel File Data XY Z (TOTORWS.DAT). Metode pembuatan file data XYZ telah ditunjukan pada L esson 1 – Pembuatan File Data XY Z.
-7-
1. Apabila window worksheet telah dibuka, pilihlah plot-1 pada menu Dengan menggunakan command menu (pil ihl ah Pl ot Document dan klik OK ), dapat juga membuka plot window yang baru. 2. Pilihlah command menu . 3. Pada dialog , pilihlah file TUTORWS.DAT (di dalam folder SAMPLES pada surfer). Nama file akan muncul pada Box Nama Fil e di dalam Daftar F il e Data. 4. Apabila tombol ditekan maka Dialog Data Grid akan muncul. Dialog ini juga akan muncul apabila nama file data tersebut di klik dua kali (double click). 5. Pada Dialog Data Grid ini dapat dilakukan pengesetan parameter saat melakukan pembuatan Grid. Mari kita lihat berbagai macam pilihan (option) di dalam dialog tersebut. Pada kesempatan ini tidak dilakukan perubahan nilai yang telah diset. Dalam kesempatan kali ini kita akan membuat File Grid dengan set default. Grup yang digunakan untuk menentukan kolom mana pada file data yang akan kita gunakan sebagai nilai X, Y dan Z. Grup yang digunakan untuk menentukan batas grid XY (XY gri d Li mit), J arak Grid (gri d spacing), jumlah garis grid (number of grid line). Grup yang digunakan untuk menentukan metode interpolasi (interpolation method) dan pilihan interpolasi (interpolation option) Grup yang digunakan untuk menentukan atau pegesetan path file grid dan nama file. Suatu pilhan (option) untuk menentukan apakah laporan statistic (statistical report) perlu untuk dibuat atau tidak. 6. Klik . Pada status bar di bagian bawah window akan menunjukan kemajuan proses pembuatan grid. Pada setting default, file grid akan menggunakan path dan nama file yang sama dengan fi le data. Namun extention filenya adalah .GRD.
7. Pada setting default, apabila proses pembauatan data grid dari data tersebut telah selesai maka akan keluar pesan (message) yang menyatakan pembuatan data grid telah selesai. Klik pada pesan tersebut. 8. Apabila pilihan (option) di beri tanda centang (check mark), maka report akan muncul. Setelah itu kecilkan (minimize) atau ditutup (klik tanda silang) report tersebut.
Dengan menggunakan command menu kontur yang berdasarkan file grid.
dapat melakukan pembuatan peta
Mari kita buat peta kontur dengan menggunakan file TUTORWS.GRD yang telah dibuat pada L esson 2 sebelumnya. 1. 2.
Dengan menggunakan command menu
atau klik
tombol . Dialog akan muncul. File grid (TUTORWS.GRD) yang sebelumnya telah dibuat akan secara otomatis muncul pada box nama file. Apabila tidak demikian, pilihlah dari daftar fi le (pada Box J enis File (*.grd, *.dem, *.hdr, *.ddf, *.df0, *.dt1, *.dt2) dan apabila dipilih file grid maka file dengan extention .grd akan muncul pada daftar file).
-8-
3. Tekan tombol , dan akan membuat peta kontur. 4. Peta kontur akan tercipta dengan setting default. 5. Apabila ingin mengatur peta kontur agar sesuai dengan ukuran window maka lakukan dengan command menu .
Setelah selesai melakukan pembuatan peta (map), dapat dilakukan pengubahan properti map. Untuk membuka properti obyek (Object Property) terdapat beberapa metode. M etode yang paling mudah adalah dengan klik dua kali (double click) diatas obyek tersebut.
Setelah selesai melakukan pembuatan peta kontur (contour map), dapat dilakukan berbagai macam pengubahan setting map. Misalnya ingin melakukan pengubahan level kontur yang tengah ditampilkan. 1. L etakan pointer dari pada mouse didalam lingkup peta kontur dan klik dua kali untuk menampilkan dialog . 2. Pada dialog , klik panel level untuk menampilkan property level, jenis garis yang bisa dilakukan pengubahannya. Pada contoh kali ini, l evel kontur diawali dengan Z = 20. Dengan menggunakan Scroll Bar pada posisi paling kanan dari daftar dan geser bar tersebut menuju yang paling bawah. Dan anda bisa melihat bahwa level kontur maksimum adalah Z=105 dan interval kontur (Contour I nterval)nya adalah 5. 3. Untuk melakukan pengubahan L ingkup Level dan interval, tekan tombol level dan dialog akan muncul. Pada dialog tersebut akan ditampilkan nilai minimum dan maksimum level, interval. 4. K lik dua kali box dan masukan nilai 10. Apabila tombol ditekan maka setting pada panel akan berubah sesuai ni lai tersebut. 5. K emudian apabila tombol pada dialog s di klik, maka peta (map) akan tercipta dengan level kontur yang baru.
Masing-masing elemen yang ada dalam daftar di dalam panel bisa di lakukan pengubahan settingnya dengan di klik dua kali (double click) pada elemen tersebut. Misalnya, bila di klik dua kali (double click) level pada daftar tersebut maka dapat dilakukan perubahan levelnya. Dan sama halnya apabila di klik dua kali pada garis (line), maka jenis garis (line) tersebut dapat dilakukan pengubahan. Hal ini sangatlah praktis apabila ingin menampilkan suatu garis lebih mencolok dari
-9-
pada garis yang lainnya,
Mari kita coba melakukan pengubahan properti garis kontur 1. K lik dua kali (double click) pada peta kontur untuk membuka window properti peta (Mapa Properties) 2. Pada panel , kl ik dua kali (double click) garis yang memiliki level Z=70, maka dialog akan muncul . 3. Dengan menggunakan Dialog dapat dilakukan pengubahan warna, jenis (style), ketebalan dari pada garis tersebut. K lik tanda panah atas pada box , lakukan pengubahan ketebalan menjadi 0.030 (0.000 inci adalah sama dengan 1 pixel). 4. Klik pada dialog dan setting pada panel akan berubah. 5. Klik pada maka garis kontur akan berubah. Garis Z=70 akan menjadi lebih tebal.
Sama halnya dengan property jenis garis (line properties), dapat dilakukan pewarnaan yang berkoresponden dengan levelnya. Untuk itu dapat juga menggunakan gradasi 2 warna dan pembagian berdasarkan warnanya.
- 10 -
Apabila melihat panel L evels pada dialog properti peta kontur (Contour map properties), level dibawah tombol L evel dan warna dibawah tombol Fill tersebut saling berkoresponden. Warna digunakan untuk pemberian warna diantara garis kontur. Warna tersebut adalah warna yang diaplikasikan antara level yang terkoresponden dengan level yang lebih tinggi. M isalnya, terdapat seting level 20, 30, 40, ……, maka warna yang terkoresponden untuk level 20 adalah warna yang digunakan untuk pemberian warna antara level 20 dan 30. 1. K lik dua kali (double click) peta kontur (contour map) maka dialog akan muncul. 2. K lik box centang (Check Box) pada panel . 3. Pilih panel dan klik tombol , maka Di alog akan muncul. 4. Apabila tombol di kli k, maka dialog pengaturan warna (Color Setting) akan muncul. Disini dilakukan pengaturan warna yang terkoresponden dengan nilai Z. K lik tombol anker kanan dan lakukan pengaturan warna. Pada kesempatan kali ini pilihlah warna biru dan klik tombol . Dengan demikian maka tombol r telah diset menjadi gradasi warna biru hingga ke warna putih. 5. Klik dan setting pada panel akan berubah 6. K emudian kli k dan pada peta kontur akan tertampilkan dengan warna diantara garis konturnya.
Masing-masing label garis kontur dapat dilakukan penambahan, penghapusan, pemindahan dan lainnya. 1. K lik kanan pada peta kontur (Contour map) dan pilhlah pilihan (option) Edit Contour L abels. Dengan menggunakan command menu inipun dapat melakukan pengeditan label yang dipilih. Apabila dalam mode pengeditan maka pointer akan berubah menjadi tanda panah hitam. 2. Untuk penghapusan label, klik pada label yang ingin dihapus dan tekan tombol . Misalnya klik l abel 70, dan coba tekan tombol . 3. Untuk penambahan label, dengan tetap menekan tombol pada keyboard dan klik pada garis kontur yang ingin diberikan label. Coba tambahkan label 60 pada peta kontur bagian kiri bawah. 4. Untuk memindahkan label garis kontur, klik label yang ingin dipindahkan, dengan tetap menekan tombol kanan mouse dan geser (drag) label menuju tempat yang diinginkan. Coba pindahkan label 70 yang ada di sebelah kanan dan pindahkan lebih ke utara. 5. Untuk mengakhiri mode , tekan tombol pada keyboard.
- 11 -
Seluruh peta kontur terbentuk atas 4 buah sumbu. Dengan kata lain,4 sumbu tersebut adalah sumbu di sebelah kanan, disebelah atas, disebelah kiri dan di sebelah bawah. Masing-masing sumbu ini tidak berhubungan dan masing-masing sumbu ini dapat dilakukan pengaturannya. Pada contoh kali ini, mari kita coba untuk mengganti interval titik pada sumbu dan labelnya. 1. L etakan pointer pada salah satu label di sumbu sebelah bawah (Sumbu X) dan klik kiri mouse. Dengan demikian pada status bar di sebelah kiri bawah dari window Plot akan menampilkan “Map : Bottom Axis”. Dengan kata lain, hal ini menunjukan bahwa sumbu disebelah bawah dari peta kontur sedang dipilih. K emudian, pada ujung masing-masing sumbu, ditampilkan handle berwarna hijau mengelilingi peta kontur. Hal ini memiliki arti bahwa sumbu adalah sub obyek (sub object) dari peta secara keseluruhannya. 2. K lik dua kali pada sumbu sebelah bawah, maka dialog akan muncul. 3. Masukan “Bottom Axis” ke box pada panel dan klik . Maka nama (title) sumbu akan muncul. 4. Apabila nama (title) sumbu tidak muncul maka lakukan . Apabila saat memilih command menu, tombol tool bar, obyek pada window Plot maka window Properti tidak perl u ditutup. 5. Untuk menampilkan pilihan (option) skala sumbu, bukalah panel Scaling. Pada box masukan angka 1.5 dan tekan tombol maka interval angka penunjuk pada sumbu akan berubah. 6. K embali ke panel dan klik tombol , maka dialog akan muncul. 7. Pada dialog pilihlah pilhan (option) pada grup . Pada box klik tanda panah bawah hingga nilai pada kotak tersebut menjadi angka 1. angka ini menunjukan angka desimal pada angka penunjuk sumbu. 8. Klik dan kembali ke dialog properti sumbu (axis properties). 9. Klik pada dialog property sumbu maka peta akan tercipta ulang. Interval angka penunjuk sumbu dan label akan berubah, dan akan diberikan nama sumbu yang baru.
- 12 -
Apabila peta telah terselesaikan atau telah selesai menggunakan window Plot dan untuk menampilkan kembali peta tersebut harus dilakukan penyimpanan seluruh informasi yang dibutuhkan dengan tipe Surfer File [.SRF]. seluruh skala, format, property peta akan tersimpan dalam file. 1. Pilihlah command menu , atau kl ik tombol . K arena peta ini belum pernah disimpan sebelumnya maka dialog Save As akan muncul. 2. Pada box nama file (Fil e Name) masukan TU TORWS. 3. K lik tombol Save dan fila akan tersimpan dengan extention [.SRF ]. Peta akan tetap tertampilkan dan nama file yang telah dismpan akan muncul pada Title Bar. Apabila anda pengguna Surfer versi Demo, maka anda tidak dapat menyimpan peta (pada point berikutpun berlaku hal yang sama). Cobalah menggunakan Surfer versi produknya.
Blia pembuatan peta kontur dengan menggunakan window Plot telah selesai, dan cobalah peta kontur 3D yang memiliki nilai pada sumbu Z ini di export ke file dalam bentuk AutoCAD DXF. 1. Pilih dan klik map pada window Plot atau klik “Contours” didalam window Object Manager.
2. Pilihlah 3. Masukan TUTORWS dalam box nama file (File Name) pada dialog . 4. Bila tombol save di tekan maka data akan tersimpan. File TUTORWS.DXF yang telah dibuat dapat dibuka dengan program aplikasi yang memiliki pilihan (option) import AutoCAD DXF. Bagi pengguna Surfer versi Demo, tidak dapat melakukan penyimpanan peta. Cobalah dengan versi produknya.
Wireframe adalah representasi file grid secara 3 dimensi. Wire frame adalah suatu diagram blok (block diagram) yang terbentuk atas garis gambar representasi dari garis grid X dan Y (kolom dan baris grid). Pada setiap perpotongan dari kolom dan bari s ( yang dimaksud dengan setiap titik grid), tinggi dari permukaan pada titik tersebut berproporsi terhadp nilai Z. jumlah kolom dan baris pada file grid menunjukan jumlah garis X dan Y yang tergambar pada wireframe.
- 13 -
1. Command menu atau klik tombol . 2. Pilih Plot Document pada dialog New dan klik OK . Window Plot yang baru akan muncul. 3. Command menu atau kl ik tombol . 4. Pilih file TUTORWS.GRD dari dalam dialog Open Grid dan klik tombol Open (file TU TORWS.GRD adalah yang telah dibuat pada Lesson 2, dan seharusnya berada di dalam folder SAM PL ES).
Pada kesempatan kali ini, dengan menggunakan wireframe melakukan latihan cara memutar peta dan memiringkannya, namun dengan cara yang sama dapat digunakan juga untuk jenis peta yang lain. 1. K li k map dan biarkan dalam kondisi terpili h. 2. Gunakan command menu atau kl ik tombol . 3. Tekan terus tombol kiri mouse dan gerakan mouse ke kiri atau ke kanan. Wireframe akan berputar. Pada status bar akan menunjukan jumlah putarannya. 4. Berikutnya dengan tetap menekan tombol kiri mouse gerakan keatas dan kebawah. Arah peta akan berubah. Dan jumlah perubahannya akan dimunculkan pada status bar. 5. Apabila telah selesai melakukan pemutaran dan memiringkan peta, tekan tombol pada keyboard. Mode l akan berakhir.
- 14 -
Skala Wireframe dan Surface dapat dilakukan pengubahannya. Pada kesempatan kali ini lakukan pengubahan skala sumbu Z, dan wireframe akan menjadi lebih besar pada arah sumbu Z. 1. K lik dua kali (double click) wireframe dan properti map akan muncul. 2. Buka panel Anda dapat melakukan pengaturan skala dengan memasukan unit angka peta per incinya atau dengan memasukan panjang untuk peta pada halaman kordinat. 3. Pada box di grup , gunakan tombol tanda panah atas bawah hingga menjadi nilai 3 atau secara langsung masukan angka 3. 4. Klik dan wireframe akan menjadi berbentuk dengan lebih menonjol ke arah sumbu Z.
Dengan mengaplikasikan zona warna (color zone) dapat melakukan perubahan warna garis. Pada kesempatan kali ini akan dilakukan pengaturan zona warna (color zone) pada wireframe. 1. K lik dua kali (double click) pada wireframe untuk membuka dialog 2. K lik panel . 3. K li k tombol dan menampilkan dialog . 4. Tekan untuk menampilkan dialog s. Pada dialog ini dapat melakukan pemilihan jenis (style), warna, ketebalan garis. 5. K li k tombol dan pilih warna biru. 6. Tekan dan akan kembali pada dialog . 7. Tekan tombol , dan dengan cara yang sama gantilah warnanya menjadi warna merah. 8. Tekan tombol pada dialog dan kembali ke halaman panel . 9. Pada dialog masukan tanda centang (Check Mark) pada box X, Y untuk pilihan (option) . 10. Apabila ditekan tombol maka wireframe akan diberikan warna yang bergradesi sesuai dengan Nilai Z nya (dialog biarkan terbuka saja).
- 15 -
Merubah property nilai Z 1. Pada panel , kl ik dua kali (double click) garis Z=70. 2. Pada dialog dapat melakukan pengubahan warna, jenis (style), ketebalan garis. Tekan tombol panah ke atas pada box dan rubahlah ketebalannnya menjadi 0.030 in. 3. Tekan tombol pada dialog , maka pengaturan (setting) pada panel akan berubah menggikuti yang telah diatur tersebut. 4. Klik pada dialog , maka peta (map) akan tercipta ulang. Garis Z=70 akan tergambar dengan garis tebal dan lebih menonjol (apabila ingin melakukan pembesaraan pada peta, tekan tombol dan klik peta. Dan untuk mengakhiri pembesaran tersebut tekan tombol ESC pada keyboard).
Post Map tercipta dengan meletakan titik-titik (points) pada peta dan memberikan label pada titik-titik (points) tersebut. Peletakan data points pada peta akan sangat bermanfaat dalam mendeterminasikan distribusi dari data points itu sendiri, dan juga peletakan informasi data ataupun teks di sauatu ti tik yang spesifi k pada peta. File Data mengandung kordinat XY yang akan digunakan untuk memposisikan titik-ti tik pada peta. Fi le data juga dapat berisikan label yang terasosiasikan dengan masing-masing titik tersebut.
K etika post map telah dibuat maka post map tersebut akan menjadi i ndependen terhadap peta (map) yang lain pada window Plot. Apabila tertampilkan 2 buah peta (map) maka akan terdapat 2 buah set sumbu yang akan terkoresponden pada masing-masing peta (map). Bila anda menggunakan command menu maka kedua peta tersebut akan tertkombinasikan dan ditampilkan dengan menggunakan 1 set sumbu.
- 16 -
Pembuatan Post Map 1. K li k Command Menu , Pilih file TUTORIAL.SRF dari folder SAMPLES, tekan tombol (pada box jenis file bila dipilih Surfer Files (*.srf), maka file dengan extention .srf saja yang akan ditampilkan). 2. Dengan command menu atau kl ik tombol . 3. Dari daftar file pada dialog , pilih TUTORWS.DAT (TUTORWS.DAT terdapat didalam folder Sampel pada Surfer. 4. Tekan tombol dan Post M ap akan tercipta dengan setting default. Dalam satu halaman yang sama akan terdapat dua buah peta (map) yaitu peta kontur dan post map. Apabila ingin menampilkan sumbu X lebih detil maka anda dapat melakukan pengubahan label angka penunjuk pada kedua buah peta tersebut. K emudian pada panel Object Maneger, anda dapat melihat struktur dan sumbu dari kedua buah peta tersebut. Setelah melakukan pengubahan pada property post map, kita coba untuk membariskan kedua peta ini dengan menggunakan command menu .
1. Bila Object Manager tidak tertampilkan, maka akan ditampilkan terlebih dahulu. Dalam menu apabila pada yang berada di paling bawah diberikan tanda centang (Check Mark) maka Object Manager akan tertampilkan. Apabila tanda centang (Check Mark) tersebut tidak terdapat disana maka kl ik pada Object M anager tersebut. 2. K lik kanan pada “Post” yang ada di dalam Object M anager 3. Pilih pada pilihan menu tersebut. 4. Pada panel di dalam dialog , tekan tombol besar dari grup untuk menampilkan dialog . 5. Pilih betuk lingkaran / titik dari palet tersebut dan klik . Simbol yang telah dipilih akan tertampilkan pada tombol besar tersebut. 6. K li k tombol dan si mbol yang dipilih tersebut akan tertampilkan pada peta (map). 7. Dengan menggunakan box pada grup , kita ubah ukurannya menjadi 0.09 in. 8. Klik dan post map akan tercipta ulang dengan menggunakan symbol yang baru.
1. Untuk melihat apakah kedua map tersebut independent adalah dengan meletakan pointer pada pertengahan peta, klik terus tombol kiri mouse dan sedikit gerakan pointer. Dan bila tombol kiri dilepaskan maka kedua peta tersebut akan terposisikan dengan kondisi posisi yang beda.
- 17 -
2. Pilih kedua buah peta tersebut dengan menggunakan command menu . 3. Untuk mengkombinasikan kedua buah peta tersebut menjadi 1 buah peta, gunakan comman menu .
Setelah pembuatan peta komposit, anda masih tetap bisa melakukan modifikasi pada masing-masing overlay pada peta tersebut.
K lik overl ay pada window atau klik Overlay pada Object M anger untuk memilih overl ay. K lik nama overlay, mungkin adalah metode yang paling mudah dilakukan. Namun, anda juga dapat menggunakan window Plot. Apabila terdapat 2 buah obyek atau lebih pada window plot, tekan sambil menekan tombol pada keyboard dan tekan tombol kiri mouse, dapat juga dilakukan untuk memilih obyek yang diinginkan. Dengan tombol ini anda dapat memilih obyek secara berurutan pada obyek yang bertumpukan. Misalanya, anda ingin memilih teks pada tumpukan obyek yang paling belakang maka letakan pointer pada posisi yang diinginkan dan sambil menekan tombol , klik tombol kiri mouse hingga teks yang diinginkan terpilih. Anada dapat menggunakan status bar untuk membantu anda mendeterminasikan obyek mana yang sedang terpilih.
Pil ih Overlay dan mengatur I D 1. Buka Object M anager. Apabila Object M anager tidak tertampilkan, K li k 2. K lik nama Overl ay dalam Object Manager. Pada saat ini klik “Post”. Pada Status Bar akan muncul “Map : Post”.
- 18 -
3. Pilih 4. Pada dialog masukan “Tutorial Post Map” dan klik dan Dialog Properti akan mengalami perubahan.
. Status bar, Object Manager
K lik dua kali (double click) Tutorial Post Map pada Object Manager maka judul (ti tle) dialog propertinya berubah menjadi Map : Tutorial Post Map Properties. Dalam Surfer 8 ini, apabila anda mengganti nama suatu obyek (object) maka dialog properti obyek akan merefleksikan nama yang telah diganti, hal ini akan memudahkan anda dalam menelusuri obyek apa yang sedang anda edit. Sebagai contoh, andaikata anda memiliki 8 buah post map dalam 1 window Plot, akan sangat bermanfaat sekali bila anda mengganti nama post map tersebut dengan suatu nama yang lebih berarti agar anda dapat lebih menghemat waktu dalam pembedaan dan pemilihan post map mana yang akan anda edit nantinya. Hal ini sangatlah penting mengingat dialog properti dapat terus terbuka / ditampilkan ketika anda melakukan pemilihan atau penggatian pilihan.
Anda dapat menambahkan label pada suatu post map. Hingga kesepatan kali ini selalu dijelaskan dengan menggunakan Object Manager, namun terdapat juga metode yang lainnya. 1. K lik kanan pada “Tutorial Post Map” dalam Object Manager, pilihlah . 2. Klik panel . K lik tanda panah bawah pada grup daftar kolom dari file TUTORWS.DAT akan ditampilkan. 3. Pilih . 4. Tekan tombol , dan dialog akan muncul. 5. Pada grup rubahlah menjadi , dan nilai dij adikan nol. 6. Klik , kembali ke dialog properti post map. 7. Klik , dan label data point yang baru akan muncul dalam peta.
- 19 -
, maka
Surface map ini adalah suatu fungsi yang baru ditambahkan pada surfer 8. Surface map ini adalah suatu peta 3 dimensi yang mirip dengan Wireframe Map, namun dirender dengan bayangan relief. Secara visual akan memberikan kesan yang lebih efektif. Anda dapat melakukan overlay sesame surface map. Dan selain itu anda juga dapat melakukan overlay surface map ini dengan berbagai macam jenis peta yang lain.
Anda dapat melakukan control terhadap Warna, Pencahayaan, Pencampuran Overlay (Overlay Blending) dan Grid Wire Mesh dari suatu surface map.
1. Gunakan command menu 2. Pilih pada dialog kosong akan muncul.
atau kl ik tombol . , Kli k tombol . Window Plot yang baru dan masih
3. Gunakan command menu atau kl ik tombol . 4. Pilih TUTORWS.GRD dari dalam daftar file dialog , klik dan surface map akan tercipta dengan setting default (TU TORWS.GRD ada didalam folder SAMPL ES pada surfer).
Anda dapat menambahkan kombinasi (overlay) suatu base map, peta kontur (contour map), post map, image map, peta berbayangan relief (shaded relief map), peta vektor grid – 1 (1-grid vector map) dan peta vector grid – 2 (2-grid vector map) pada suatu surface map. Selain surface map, overlay lainnya akan dikonversikan menjadi jenis bitmap sebagai suatu tekstur (texture map). Tekstur (Texture Map) ini akan diaplikasikan pada surface dengan menarik atau mengecilkannya sesuai dengan kebutuhannya. K etika peta-peta (maps) ini dikombinasikan (overlaid) maka anda akan mempunyai pilihan bagaimana anda akan memperlakukan tekstur (texture map) tersebut. Anda dapat menggunakan warna dari overlay saja, dari surface saja, atau pencampuran warna dari overlay atau surface. Sebagai contohnya, anda dapat membuat peta kontur (contour map) yang diberikan warna, dan di kombinasikan (overlay) peta kontur (contour map) tersebut dengan surface map dan menggunakan warnanya hanya dari warna peta kontur (contour map) saja.
- 20 -
K etika beberapa peta permukaan (surface) di kombinasikan dengan elevasi yang berbeda, permukaan dapat saling memotong dan bertumpuk antara satu dengan yang lainnya. Bila peta permukaan-permukaan tersebut disejajarkan antara yang satu dengan lainnya dengan patokan arah X dan Y, maka peta permukaan-permukaan tersebut akan tergambar dengan rapi setelah menggunakan . Pada kesempatan kali ini kita akan coba mengkombinasikan suatu bidang datar (plane) dengan surface map yang telah dibuat. Pada awalnya kita akan membuat permukaan bidang datar (plane). 1. 2. 3. 4.
Gunakan command menu atau kl ik tombol . Pilih TU TORP L .GRD pada dialog yang ada di dalam folder SAM PL ES di surfer. Klik dan surface map akan tercipta dengan setting default. Untuk dapat membedakan kedua surface map ini, klik kanan mouse pada 3D Surface dalam panel Ob ject Manager, Pi lih dan tambahkan TU TORP L .GRD setelah teks 3D Surface.
Berikutnya kita akan mengkombinasikan (Overl ay) kedua surface map ini 1. Klik untuk memilih kedua surface map tersebut. 2. Klik untuk mengkombinasikannya (Overlay).
Pada surface map ini dapat diaplikasikan mesh. 1. 2. 3. 4. 5.
Untuk membuka properti surface kli k dua kali (double click) pada surface map. K lik panel . Masukan tanda centang (Check M ark) pada box dan box . Set dari X , Y dengan nilai 5. Klik , dan untuk menambahkan mesh ini pada surface map klik tombol .
Aapabila terdapat beberapa peta surface (surface map), maka mesh ini akan teraplikasikan pada surface map yang dipilih saja. Dan untuk peta (map) lainnya juga berlaku hal yang sama, dan untuk satu kali penggantian berl aku untuk 1 buah properti peta (map property) saja. Pada seluruh peta dari beberapa peta yang dikombinasik an (overlay), properti yang berlaku secara bersama adalah , , dan .
- 21 -
Pengaturan wrana pada surface map adalah mirip dengan pengaturan warna pada image map ataupun peta kontur (contour map). Dapat menggunakan pal et default pada dialog Color Spectrum ataupun dapat membuat palet warna sendiri (user defined). Sebelum mengatur warna, marilah kita coba buat suatu surface map yang baru. 1. Gunakan command menu 2. Pilih pada dial og
atau klik tombol dan kl ik .
.
3. Gunakan command menu atau kl ik tombol . 4. Pilih file grid [.GRD] pada dial og yang ada di dalam folder SM AP L ES surfer. Kita gunakan file HELENS2.GRD. 5. Klik dan surface map akan tercipta dengan setting default. Mari kita ubah warna surface map. 1. K lik dua kali (double click) pada map, dan properti surface map akan terbuka. 2. Pada panel terdapat grup , tekan tombol warna yang atas (upper). 3. K li k tombol pada dialog . 4. Palet warna (color pallet) akan tersimpan sebagai file yang memiliki extention [.CL R]. pada setting default surfer akan membuka folder SAM PL ES, dan pasti akan ditampilkan banyak file palet warna (Color pallet) (apabila tidak muncul sama sekali, mak a bukalah folder SAMPL ES). Pili h salah satu dari fil e palet warna tersebut dan klik Open. 5. Berhatihatilah terhadap perubahan pengaturan (setting) warna dan anker pada dialog . K lik dan kembali ke dialog properti surface map. 6. K li k tombol dan warna akan berubah. Apabila tidak dapat melihat dengan jelas karena terhalang dialog properti surface map, maka geserlah dialog properti surface map. Cobalah berbagai macam warna dengan membuka file palet warna (color pallet) yang lain.
- 22 -