TUTORIAL CATT ACOUSTIC V8.0e dan SU2CATT
MODELING SU2CATT
1. Jalankan Sketch Up 2015 (atau yg di terbaru) yang telah terinstall plug-in SU2CATT.
Gambar 1. 2. Buatlah sebuah ruang di dalam sketch-up yang memiliki pintu dan jendela (sebuah bidang dalam bidang dalam hal ini jendela, harus dihubungkan dengan garis pada dua titik).
Gambar 2.
1
3. Isilah setiap bidang interior dengan material yang terdapat dalam plug-in SU2CATT. Bidang yang diberi material adalah bidang interior karena CATT tidak dapat membaca material yang berada di luar (eksterior). Bidang eksterior dibiarkan tetap dengan default material.
Gambar 3. 4. Eksport model ke dalam CATT Acoustic (Ekstensions -> Eksport to CATT Acoustic). Beri nama file “master” ke dalam folder yang telah ditentukan. Setelah di eksport maka ak an muncul pesan seperti dalam gambar 4.
Gambar 4. Proses export akan membuat beberapa file baru yaitu file “master”, “abs_defs”, “planes”, “rec”, dan “src”.
2
CATT ACOUSTIC V8.0e
Setelah proses export yang merupakan konversi dari file .skp menjadi file .GEO, didapat beberapa file baru dalam bentuk notepad yang memiliki fungsi sebagai berikut:
master : Berisi informasi koordinat titik-titik (corner) dalam model.
planes : Berisi informasi susunan titik titik (corner) yang membentuk bidang (planes).
abs_defs : Berisi informasi mengenai koefisien absorbsi masing-masing material yang digunakan dalam model.
Rec : Berisi informasi mengenai koordinat posisi audiens (receiver) dalam model.
Src : Berisi informasi mengenai koordinat dan spesifikasi sumber suara (source)
1. Jalankan program CATT Acoustic V8.0e sehingga muncul tampilan seperti gambar 5.
Gambar 5. 2. Klik “General Setting”, kemudian “browse” input folder ke dalam folder yang digunakan untuk menyimpan file export. Untuk output folder, “browse” file dan “create new folder”, kemudian beri nama “OUT” untuk menyimpan file output di folder yang berbeda agar tidak tercampur dengan file input.
Gambar 6.
3
3. “Browse” juga “Master GEO file”, pilih master.geo; “Sound Source”, pilih src; dan “Receivers”, pilih rec, kemudian klik “OK”.
Gambar 7. 4. Kemudian klik “Save and Run”, klik save setting dalam bentuk .PRD untuk melihat hasil dari modeling.
Gambar 8. 5. Jika masih terdapat “error windows” yang disebabkan oleh posisi source dan receiver yang berada di luar ruang, maka posisikan source dan receiver tersebut sehingga berada di dalam ruang. Posisi source dan receiver dapat di edit melalui file src dan rec dalam bentuk notepad yang merupakan koordinasi dari titik x,y, dan z.
4
Gambar 9. 6. Setelah posisi benar dan tidak terdapat “error windows”, maka selanjutnya adalah menentukan koefisien absorbsi masing-masing material melalui file abs_defs dalam bentuk notepad. Nilai koefisien absorpsi dapat dilihat dalam berbagai sumber. Nilai koefisien absorpsi dalam gambar 10 adalah salah satu kemungkinan.
Gambar 10.
5
ANALISIS AKUSTIK DALAM CATT ACOUSTIC V8.0e
Setelah proses modeling dan penentuan koefisien absorpsi selesai sehingga tidak terdapat “error windows”, maka selanjutnya dapat dilakukan analisis terhadap kondisi akustik di dalam ruang tersebut. Beberapa analisis yang dapat dilakukan adalah:
Interactive RT Estimation : Fitur ini berfungsi untuk melakukan analisis waktu dengung rata-rata dalam ruang secara cepat baik waktu dengung menurut Sabine, Eyring, maupun T-30.
Direct + Reflected Sound : Fitur ini berfungsi untuk melakukan pemetaan berbagai parameter akustik terhadap bunyi langsung dan bunyi pantulan sehingga dapat dilihat karakter akustik ruang tersebut.
Full Detailed Calculation : Fitur ini berfungsi untuk melakukan perhitungan yang mendetail untuk setiap parameter akustik di setiap penerima bunyi (receivers)
1. Interactive RT Estimation dilakukan dengan cara meng-klik button tersebut dalam toolbar “Prediction”. Perhitungan Sabine dan Eyring akan otomatis muncul sedangkan untuk T-30, kita perlu meng-klik button “start trace”, sehingga nilai T-30 akan dihitung. Klik “OK” dan simpan hasil tersebut ke dalam folder tertentu.
Gambar 11. 2. Analisis Direct + Reflected Sound dimunculkan dengan cara meng-klik tick dalam kotak di sebelah kiri Direct + Reflected Sound, kemudian muncul kotak kosong di sebelah kanannya. Klik kotak kosong tersebut untuk melakukan setting. Lakukan setting sesuai dengan gambar 12.
6
Gambar 12. 3. Klik button “Audience Plane” untuk menentukan bidang mana yang akan dipetakan. Dalam kasus ini adalah bidang lantai (plane 1). Isikan Range angka 1, kemudian klik “Add”. Klik “OK”. 4. Klik “Save and Run”. Hasilnya adalah pemetaan untuk tiap tiap parameter akustik ruang seperti dalam gambar 13.
Gambar 13.
7
5. Selanjutnya adalah analisis Full Detailed Calculation, Klik tick dalam kotak di sebelah kiri Full Detailed Calculation, kemudian klik kotak kosong di sebelah kanannya. Kemudian setting sesuai dengan gambar 14. Klik “OK”.
Gambar 14. 6. Setelah selesai men-setting, kemudian klik “Save and Run” untuk melihat hasil analisis. Hasilnya adalah analisis akustik berupa echogram dan angka-angka yang lebih mendetail yang didapatkan dari masing masing penerima bunyi (receivers).
Gambar 15.
8
AURALISASI
Auralisasi adalah sebuah proses untuk memberikan pengalaman mendengar secara binaural (sesuai persepsi riil manusia yang menggunakan kedua telinganya untuk melakukan aktifitas mendengar), baik melalui pemodelan fisik maupun matematik, medan akustik dari model pada posisi tertentu (Sarwono, 2010). 1. Untuk melakukan auralisasi, dibutuhkan data respons impuls. Klik kotak kosong di sebelah kanan full detailed calculation, kemudian tick save data for “post processing (ECH)”. Sedangkan setting full detailed calculation sama seperti sebelumnya.
Gambar 16. 2. Klik “Save and Run”, tunggu sampai perhitungan selesai, kemudian klik Window dan pilih “Post Processing”. Klik “General Setting” dan isikan “Length” sebesar 3000ms. Klik “Output Files” dan tick “32-bit WAV calibrated (.WAV). Klik “OK”. Klik “Save and Run” lagi, klik “save” kemudian cari data ECH yang telah disimpan kemudian klik “Open”. Tunggu proses selesai dan data Respons Impuls telah tersedia.
Gambar 17. 9
3.
Setelah data respons impuls didapatkan, selanjutnya kita melakukan proses yang disebut “convolution” dengan menggabungkan sinyal dalam data respons impuls dengan data anechoic sound. Jalankan program “Gratis Volver” yang berada di dalam folder CATT V8.0e.
Gambar 18. 4. Klik “Browse” pada input, cari file anechoic sound yang terdapat dalam folder CATT, pilih speech_stereo1, kemudian klik “Browse” pada “Mono or stereo impulse response WAV-file”, pilih data response impulse yang telah disimpan, kemudian klik “Convolve”. Hasil bunyi setelah proses konvolusi sudah dapat diperdengarkan.
Gambar 19.
10