TUGAS KKM SMF/BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM SCHISTOSOMIASIS
Definisi Schistosomia Schistosomiasis sis merupakan merupakan penyakit infeksi parasit parasit kronis kronis yang disebabkan disebabkan oleh cacing darah (Trematoda) dari genus Schistosoma. Disebut juga bilharziasis yang diambil dari nama Theodor Bilharz, seorang ahli patologi berkebangsaan Jerman yang mengidentifikasi cacing ini pada tahun !"# Schistosomiasis sering ditemukan pada daerah tropis dan sub$tropis# %tiologi Schistosmiasi Schistosmiasiss disebabkan disebabkan oleh cacing darah (Trematod (Trematoda) a) dari genus Schistosoma. &enurut gambara gambaran n klinisn klinisnya ya,, schisto schistosom somiasi iasiss dapat dapat dibagi dibagi menjad menjadii dua, dua, yaitu yaitu schisto schistosom somiasi iasiss 'esikalis 'esikalis (urogenital) (urogenital) yang disebabkan oleh Schistosoma hematobium hematobium dan schistosomiasis schisto schistosom somiasi iasiss intesti intestinal nal yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh Schist Schistoso osoma ma mansoni mansoni dan Schistosoma japonicum. Siklus idup Schistosoma Telur schistosoma dapat keluar bersama urin atau feses lalu masuk ke dalam air taar# Di dalam air, telur akan menetas dan keluar lar'a yang disebut mirasidia# &irasidia tersebut selanjutnya menginfeksi semacam siput sebagai penjamu perantara (intermediate ( intermediate host ) yang sesuai untuk perkembangbiakan lebih lanjut# Di dalam tubuh siput, mirasidia akan berubah menjadi menjadi sporokista sporokista induk, kemudian menjadi sporokista sporokista anak, dan berubah berubah menjadi menjadi sekaria yang infektif infektif lalu masuk berenang dalam air taar yang hanya dapat bertahan hidup selama *! jam# &anusia dapat terpajan dengan serkaria melalui kulit atau mukosa mulut dan saluran cerna apabila berada dalam air misalnya seaktu mandi, berenang, menyeberangi sungai, atau mencuci pakaian# Dalam tubuh, serkaria segera menjadi lar'a schistosomula yang akan mengikuti sistem peredaran darah hingga sampai pada sirkulasi portal dalam hepar dan segera menjadi cacing deasa# Setelah Setelah beberap beberapaa minggu minggu,, cacing cacing deasa deasa berpasa berpasanga ngan n dan kain, kain, lalu bermigr bermigrasi asi ke habitatnya masing$masing sesuai dengan spesiesnya# S. japonicum akan tinggal di pembuluh dara darah h 'ena 'ena sekita sekitarr usus usus dan dan hati hati,, misal misalny nyaa vena vena porta porta hepati hepatica ca da dan vena mesenterica mesenterica superior. Di dalam dalam habitat habitat inilah inilahcaci cacing ng betina betina akan akan bertelu bertelurr dari dari beberap beberapaa butir butir sampai sampai beberapa ratus per hari# +emudian telur cacing cac ing terbaa oleh darah ke jaringan usus atau buli$ buli, dan dengan demikian telur$telur tersebut dapat keluar bersama urin atau feses#
ejala +linis -kut Demam, malaise,
.ntestinal mialgia, /lserasi, pseudopolip, dan
/rogenital ematuria
nyeri kepala, nyeri perut, mikroabses pada usus besar batuk non produktig %osinofilia .nfiltrat
paru
thoraks Simmer itch
pada
0yeri abdomen, darah pada 1ibrosis feses foto 2embesaran
hepar
dan
fibrosis periportl Dilatasi
pembesaran
ginjal 3esi genital, per'aginam,
pembuluh
abdomen
ureter,
perdarahan dispareunia,
kerusakan tuba fallopi darah +erusakan pada 'esikula
superfisial, lien,
kerusakan
'arises
seminalis, prostat, infertilitas yang ire'ersibel
esofagus Diagnosis Ditemukannya telur parasit pada feses atau urin merupakan baku emas dalam mendiagnosis shcistosomiasis# Sampel feses diperiksa untuk mengetahui keberadaan telur parasit dengan menggunakan hapusan tebal +ato$+atz atau teknik rapid +ato# Dikatakan infeksi berat apabila ditemukan lebih dari *44 butir telur dalam gram feses# Saat ini, teknik +ato$+atz masih merupakan baku emas yang digunakan untuk mendiagnosis schistosomiasis# Teknik +ato$+atz memiliki sensiti'itas yang rendah apabila hanya menggunakan satu sampel saja, sehingga sebaiknya diambil beberapa sampel dari satu indi'idu# /ntuk schistosomiasis urogenital, pemeriksaan sampel urin dengan menggunakan teknik filtrasi dan mikroskopik untuk mendeteksi adanya telur S. hematobium merupakan dasar untuk menemukan spesies ini# Selanjutnya dapat dilakukan tes imunodiagnosis apabila pemeriksaan urin atau feses memberikan hasil negatif atau diperkirakan adanya infeksi ektopik# asil yang akurat diperoleh 5$! minggu setelah terpajan air yang tercemar dengan serkaria# Dapat dilakukan tes seperti Indirect Hemaglutination Assay (.-) atau Circumoval Precipitin Test (672T) untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap berbagai fase schistosoma# 2ada infeksi S. mansoni dan S. japonicum, esofagoskopi atau kolonoskopi, foto thotaks, atau /S abdomen dapat dilakukan# ambaran /S pada hepar memberi gambaran patognomonis berupa fibrosis periportal, sehingga tidak perlu dilakukan biopsi# 2ada infeksi
S. hematobium dapat dideteksi adanya hematuria tersamar secara mikroskopik atau tes celup terutama pada urin porsi pertama# 2ada infeksi lanjut dengan pemeriksaan sistoskopi dapat ditemukan ulkus sandy patches dan adanya daerah$daerah yang mengalami metaplasia# 2ada foto polos abdomen bagian baah dapat ditemukan perkapuran dinding buli$buli atau ureter# Dengan 6T dapat ditemukan gambaran patognomonis kalsifikasi turtle back. 2enatalaksanaan Praziquantel 7bat ini dikatakan efektif terhadap semua jenis spesies shcistosoma yang
menginfeksi manusia# Dosis yang digunakan adalah 84$54 mg9kg BB9hari# %fek samping yang ditimbulkan dapat berupa malaise, sakit kepala, anoreksia, nyeri perut, diare, pruritus, urtikaria, artralgia, dan mialgia# O!a"niquine 7bat ini hanya efektif untuk S. mansoni# Dosis sebesar :$" mg9kgBB9hari
atau *4$54 mg9kgBB9hari dosis terbagi dua atau tiga selama :$8 hari# 7bat ini mempunyai efek mutagenic dan teratogenik sehingga tidak boleh diberikan pada ibu hamil#