TUGAS PROSES INDUSTRI KIMIA “MACAM PROSES YANG DIGUNAKAN DALAM PABRIK INDUSTRI”
Dosen Pembimbing: Ir. Renita Manurung, M.T.
TUGAS MANDIRI
YUDH YU DHA A WIBI WI BI ANAN AN ANDA DA
1504 15 0405 05 101
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS AKULTAS TEKNIK TEKN IK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017
HIDROLISIS M!"#$%& R"!%$ H$'()*
%$%$Reaksi Hidrolisis terjadi ketika suatu asam bertemu dengan basa yang akan menghasilkan garam dan air yang merubah pH dari campuran tersebut. Dalam reaksi hidrolisis, terjadi penarikan H dan !H" dari senya#a asam dan basa. H dan !H" berikatan menjadi air. $edangkan $edangkan pembentuk senya#a asam dan basa yang lain bersatu membentuk dari garam campuran asam basa tersebut. %aram tersebut dapat bersi&at asam atau basa atau netral tergantung dari si&at ' si&at para campurannya apakan asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah. %aram dari (sam )uat dengan *asa )uat )+l a- / ) a- +l " a- ) a- H 0 ! l / +l " a- H 0 ! l / %aram dari (sam )uat dengan *asa 1emah 2H 3 +l a- / 2H 3 a- +l " a- +l " a- H 0 ! l / 2H 3 a- H 0 ! l / 2H 4 a- H 4 ! a- %aram dari (sam 1emah dengan *asa )uat +H 4 +!!2a a- / +H 4 +!! " a- 2a a- 2a a- H 0 ! l / +H 4 +!! " a- H 0 ! l / +H 4 +!!H a- !H " a- %aram dari (sam 1emah dengan *asa 1emah 2H 3 +2 a- / 2H 3 a- +2 " a- 2H 3 a- H 0 ! / 2H 4a- H 4 ! a- +2 " a- H 0 ! e / H+2 a- !H " a- P()%% H$'()*
%$%$Hidrolisis adalah reaksi organik dan anorganik yang mana terdapat pengaruh air yang terhadap dekomposisi ganda dengan komponen yang lain, hydrogen menjadi 5 komponen dan yang lain adalah hidroksil :
67 H0!
H7 6!H
88888.88. 5
Hidrolisis, merupakan proses pemecahan suatu senya#a menjadi senya#a yang lebih sederhana dengan bantuan molekul air Othmer, 590. +#$% P()%% H$'()*
%$%$;enis proses hidrolisis ada lima macam yaitu sebagai berikut : 5. Hidrolisis murni Pada proses ini hanya melibatkan air saja. Proses ini tidak dapat menghidrolisis secara e&ekti& karena reaksi berjalan lambat. Hidrolisis murni ini biasanya hanya untuk senya#a yang sangat reakti& dan reaksinya dapat dipercepat dengan memakai uap air. 0. Hidrolisis dengan larutan asam Menggunakan larutan asam sebagai katalis. 1arutan asam yang digunakan dapat encer atau pekat, seperti H0$!3 atau H+l. 4. Hidrolisis dengan larutan basa Menggunakan larutan basa encer maupun pekat sebagai katalis. *asa yang digunakan pada umumnya adalah 2a!H atau )!H. $elain ber&ungsi sebagai katalis, larutan basa pada proses hidrolisis ber&ungsi untuk mengikat asam sehingga kesetimbangan akan bergeser ke kanan. 3. (lkali &usion Hidrolisis ini dilakukan tanpa menggunakan air pada suhu tinggi, misalnya dengan menggunakan 2a!H padat. . Hidrolisis dengan en
"amylase yang dipakai untuk hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa Groggins, 59?.
F"!,)(-F"!,)( Y"#. M&/#."($ H$'()*
%$%$$elulosa dari rumput dapat diubah menjadi ethanol dengan proses hidrolisis asam dengan kadar tertentu. Proses hidrolisis selulosa harus dilakukan dengan asam pekat agar dapat menghasilkan glukosa.@ieser.59A4. Proses hidrolisis ini dipengaruhi oleh beberapa &aktor, diantaranya :
5. pH derajat keasaman pH mempengaruhi proses hidrolisis sehingga dapat dihasilkan hidrolisis yang sesuai dengan yang diinginkan. pH yang baik untuk proses hidrolisis adalah 0,4.$oebijanto,59?A. 0. $uhu $uhu juga mempengaruhi proses kecepatan reaksi hidrolisis. $uhu yang baik untuk hidrolisis selulosa adalah sekitar 05 o+ 4. )onsentrasi )onsentrasi mempengaruhi laju reaksi hidrolisis. Bntuk hidrolisis asam digunakan konsentrasi H+l pekat atau H 0$!3 pekat.%roggins,59? Dalam proses ini selulosa dalam rumput gajah diubah menjadi glukosa dengan reaksi sebagai berikut: +AH5C!n n H0! $elulosa
+AH50!A 88888888. 0 %lukosa
P("*","# Y"#. D$.#"!"#
%ambar Rangkaian (lat Proses Hidrolisis
B""#-B""# "#. D"/", '$$()*$%$% 5. Hidrokarbon
Ikatan jenuh stabil. Ikatan tidak jenuh dapat dihirolisis. Reaksi irreersible. +ontoh :
0. )arbohidrat Reaksi tak dapat balik. +ontoh :
P()'! '"($ H$'()*
%$%$*anyak prosedur industri membutuhkan berbagai
Hidrolisis digunakan dalam produksi sabun Hidrolisis telah digunakan untuk #aktu yang lama dalam produksi sabun. $elama proses ini, yang dikenal sebagai saponi&ikasi, lemak dihidrolisis dalam reaksi dengan air dan alkali kuat, natrium hidroksida. Reaksi menghasilkan garam asam lemak, umumnya dikenal sebagai sabun. $aponi&ikasi kadang"kadang terjadi dalam lukisan minyak tua ketika asam lemak dalam cat minyak bereaksi dengan logam dalam pigmen cat. Hal ini dapat menyebabkan endapan putih dan benjolan yang berkembang pada permukaan lukisan, meskipun tidak diketahui mengapa hanya terjadi pada beberapa karya seni.
C)#,) I#'%,($ D"($ P()'!
HALOGENASI
Halogenasi diambil dari kata halogen yaitu anggota golongan unsur yang sangat akti&, terdiri dari &luorin, bromin, iodin, klorin, atau astatin, yang mempunyai si&at kimia sama. $edangkan halogenasi tersebut merupakan prosesnya yaitu pemasukan halogen ke dalam senya#a organik, baik secara penambahan adisi maupun secara penggantian substitusi. Halogenasi merupakan reaksi yang terjadi antara ikatan karbon"karbon rangkap +E+ pada senya#a"senya#a alkena seperti etena dengan unsur"unsur halogen seperti klorin, bromin dan iodin. Proses halogenasi banyak digunakan dalam industry, yaitu : pembuatan industrial solent trichloro ethylene, intermediate penting seperti chloro ben
M!"#$%& R"!%$ H"*).#"%$
Halogenasi yaitu proses memasukkan 5 gugus halogen atau lebih. Mekanisme penggantian gugus halogen ada beberapa cara, yaitu: 5. Mengganti H Reaksi: RH 60
R6 H6
+H50 +l0
+H55+l H+l
0. (ddisi Reaksi: R+H E +HRF 6 0
+H4 ' +H E +H 0 *r 0
R+H6 ' +H6RF
+H4 ' +H*r ' +H0*r
4. Mengganti suatu gugus substitusi Reaksi: R+H0!H H6
R+H06 H0!
Pada umumnya reaksi halogenasi adalah reaksi berantai. (da tiga bentuk mekanisme reaksi yaitu: 5. +H3 60
+H46 H6
-5 kalori
Reaksi ini berjalan cepat karena reaksinya berantai dan berjalan secara termis dan yang bereaksi adalah radikal bebas.
0. a. G 60
6
-0 kalori
b. +H4 : H 6
H4+ H6
c. H4+ 60
+H46 6
Radikal bebas 6 akan menarik elektron lagi dari +H3, terjadi radikal bebas +H4, yang bereaksi lagi dengan 6 0, terbentuk radikal bebas 6 dan seterusnya, terjadi reaksi berantai. 4. a. G 60
6
-4 kalori
b. +H4 : H 6 c. H 60
+H46 H H6 6
Dari ketiga reaksi 5, 0 dan 4, reaksi yang paling cepat akan mengalahkan yang lainnya. Dari persamaan k E (. e"=RT untuk = positi& maka reaksi yang paling cepat adalah yang memerlukan tenaga aktiasi paling kecil. Melihat dari panas reaksinya, misalkan nilai -0J-4J-5, maka bila kita memberikan panas -5 kalori, tetapi baru sampai -0 kalori sudah terjadi reaksi yaitu reaksi 0 dan sudah selesai reaksinya. Misal reaksi antara +H3 dengan +l 0 dalam &ase gas, homogen, katalisator @e. (da beberapa kemungkinan mekanisme reaksi: a. +H3 +l0
+H4+l H+l
b. 5 G +l : +l +l 0 +H3 +l +H4 H+l 4 +H4 +l0 +H46 +l c. 5 G +l : +l
+l
0 +H3 +l +H4+l H 4 H +l : +l H+l +l
F"!,)( 3 F"!,)( "#. M&/#."($ P()%% H$'().#"%$
(dapun &aktor"&aktor yang dapat
mempengaruhi diantaranya adalah
konsentrasi, katalis, suhu, luas permukaan, tekanan dan energi aktiasi. $emakin besar konsentrasi dari sampel yang digunakan maka laju reaksi semakin besar.
",-", "#. '"/", '$ "*).#"%$
5. (lkana secara substitusi, biasanya sebagai hasil antara untuk memperoleh
hasil akhir. Reaksi: RH +l 0 R+l H+l +H3 +l0 +H4+l +H0+l0 H+l 0. !le&in, secara addisi dan substitusi Reaksi: R+H E +H 0 60 R+H6 ' +H 06 R+H E +H0 H6 R+H0 ' +H06 4. (lkohol Reaksi: R!H H6
R6
H 0!
R+H0!H 6 R+H6!H H6 3. $enya#a aromatik, secara addisi atau substitusi . $enya#a aromatik yang mempunyai rantai cabang A. 2aphtalin, secara addisi akan diperoleh octachlor naphtalen K. )arbon disul&ida Reaksi: +$0 4+l0 ++l3 $0+l0
C)#,) I#'%,($ "#. &#..#"!"# P()%% H"*).#"%$ A%"$&"% C&$6"*
Di atas lahan seluas 9C hektar di +ilegon, *anten ($+ memiliki &asilitas terintegrasi yang juga memproduksi +austic $oda 2a!H, =thylene Dichloride =D+, Linyl +hloride Monomer L+M, Hydrochloric (cid H+l, 1i-uid +hlorine +l0 and $odium Hypochlorite 2a+l!. (dapun si&at kimia dan &isika dari bahan baku dan produk yang di hasilkan oleh pabrik ini, antara lain adalah sebagai berikut : 1 B""# B"! A M,"#
@lash Point +losed +up : "5?K+ "4CA@ (utoignition Temperature : 4K+ 999@ Lapor Density : C.AK?3 )gM4 C.C30 4 1b@t4 $peci&ic %raity (ir E 5 : C. $olubility In Nater : Lery $light. =Opansion Ratio : A0A +ryogenic 1i-uid !dor Threshold : 2ot (pplicable. !dorless.
$peci&ic Lolume : 04.K @ree
B A%,$*#
Melting Point : "?C.? + "554.3@ *oiling Point : "?3 + "559.0@ @lash Point : "5K + 5.3@ +ritical temperature : 4A + 9K@ (uto"ignition temperature : 4C + ?5@ Decomposition temperature : A4 + 55K@ @lammability solid,gas : 0. " 5CC ol Q Lapour pressure : 33 bar A04 psig +ritical pressure : A5.4? bar ?K psig Density : C.CC50 gcm at C + Relatie gas density : C.9 $olubility : Nater: 55? mgl
2 P()'! A V#* C*)($' M)#)&( 8C 2H9C*:
*erat Molekul : A0,399 Titik didih, 5 atm : 09,59 ) Titik beku, 5 atm : 559,04 ) Temperature )ritis : 309, ) Tekanan )ritis : ,0 atm Density li-uid pada "0C o+ : C,9?434 +p, 0o+, 5 atm : C,4? calg o+ +, 0o+, 5 atm : 50,?4 calg o+ $%, gas, udara : C,959 )onstanta +p+ : 5,5?4 @lash Point : 045 o) @ire Point : K3 o)
Tekanan uap, mmHg 0,CC o+ : ?,4 psig Liscosity gas cps pada "5Co+ : C,03?
B A%"& K*)($'" 8HC*:
*erat Molekul : 4A,399 Titik didih, 5 atm : 5?K,9 ) Titik beku, 5 atm : 59 ) Temperature )ritis : 403,3 ) Tekanan )ritis : A0,43 atm Lolume )ritis : A0,43 lmol Density li-uid pada "0C o+ : 303 gr1 +p, 0o+, 5 atm : C.CC4K calg o+ +, 0o+, 5 atm : C,CC0K3 calg o+ Liscosity gas cps pada "5o+ : C,C53 Tekanan uap pada KC,CC @ : ?,4 psig
PROSES PRODUKSI VINYL CHLORIDE MONOMER
Peralatan yang digunakan dalam proses ini tank Reactor,compressor,distilation coloumn,cooler,pump,heater.
OKSIDASI
M!"#$%& R"!%$
5. !ksidasi (lkohol dan (ldehid !ksidasi alkohol menghasilkan senya#a keton atau aldehid, dan oksidasi aldehid menghasilkan asam karboksilat.
5. !ksidasi )arbon Ikatan Rangkap
0. !ksidasi Pembelahan Ikatan Rangkap )arbon"karbon %anda
4. !ksidasi )elompok $enya#a (lkil
F"!,)( 3 F"!,)( "#. M&/#."($ R"!%$ O!%$'"%$ @aktor"&aktor lain yang mempengaruhi reaksi oksidasi adalah kondisi reaksi,
perbandingan mol reaktan dan oksidator, serta #aktu dan suhu reaksi. B""# ; S#"<" "#. D"/", D$("!%$!"# 5. !ksidasi (lkohol
Pada oksidasi alkohol, senya#a yang dapat bereaksi tentunya senya#a alkohol dengan agen pengoksidasi berupa )romiumLI +r A, atau dengan beberapa agen pengoksidasi anorganik yakni Mn! 0, sodium hipoklorit 2a!+l, dan agen pengoksidasi organik berupa peroOytri&luoroacetic acid tri&luoroperacetic acid.
0. !ksidasi )arbon Ikatan Rangkap +E+ Pada oksidasi ikatan karbon rangkap, senya#a yang dapat bereaksi ialah peroxycarboxylic acid seperti m-chloroprbenzoic acid , perbenzoic acid, atau peracetic acid. 4. !ksidasi Pembelahan Ikatan Rangkap )arbon"karbon %anda Pada oksidasi ini, senya#a yang dapat bereaksi yaitu antara o
P()'! "#. D$"%$*!"#
5. !ksidasi (lkohol Pada oksidasi alkohol, produk yang dihasilkan berupa: senya#a aldehid dan keton. Dan jika senya#a aldehid dioksidasi akan menghasilkan senya#a asam karboksilat. 0. !ksidasi Ikatan Rangkap )arbon +E+ Pada oksidasi ini, produk yang dihasilkan berupa epoOides atau 5,0"diols. 4. !ksidasi Pembelahan Ikatan Rangkap )arbon"karbon %anda +E+ Pada oksidasi ini, produk yang dihasilkan berupa sebuah senya#a o
Pabrik (krilat D
+4HA 5, !0 +4H3!0 H0! +4HA 3, !0 4+!0 4H0! !ksigen yang diperoleh dalam reaksi ini berasal dari udara dan kondisi operasinya berlangsung pada suhu 44C o+ dengan tekanan umpan masuk 4,4 atm yang dilakukan di dalam reaktor fixed bed multitube. Pemilihan temperatur umpan reaktor yaitu 0C"44Co+ didasarkan pada pertimbangan bah#a katalis akan mengalami cokeup pada suhu diatas 44Co+ yang menyebabkan terjadinya deposit karbon yang akhirnya katalis akan mengalami deaktiasi, dan jika berada di ba#ah 0Co+, kecepatan reaksi akan turun secara drastis. !leh sebab itulahkatalis tidak boleh dioperasikan diluar temperatur diatas. S/%$=$!"%$ A*", U,"&" P()%%
5. (bsorber 0. Menara Distilasi 4. Reaktor 3. $eparator
P)*$&($%"%$ M!"#$%& R"!%$ 5. Polimerisasi Radikal a. Inisiasi
b. Propagasi
c. Terminasi
Dimana: M5, Mn merupakan jumlah monomer dalam rantai.
0. Polimerisasi )oordinasi
%ambar di atas menunjukkan mekanisme reaksi propagasi dalam polimerisasi koordinasi, dimana: ! me#akili atom logam.
F"!,)(-="!,)( "#. M&/#."($ (. $uhu $emakin tinggi suhu, laju reaksi polimerisasi akan bertambah cepat, hal ini
ditandai dengan kenaikan konersi akril amid. $emakin besar konsentrasi monomer maka konersi akrilamid semakin besar. $emakin tinggi suhu maka semakin besar nilai berat molekul rata"rata poliakril amid. $emakin besar konsentrasi monomer, berat molekul rata"rata polikrilamid semakin besar. ;adi dapat disimpulkan bah#a semakin tinggi suhu reaksi maka akan semakin cepat reaksi itu berjalan . *. Tekanan Tekanan meningkat maka laju reaksi polimerisasi juga akan meningkat, hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah tumbukan antara pusat akti& dan monomer. Meningkatkan tekanan memungkinkan suhu polimerisasi yang lebih rendah, karena produksi polimer dengan massa molekul yang lebih tinggi. +. )atalis
)atalis atau katalisator adalah salah satu komponen yang mandukun jalannya suatu reaksi agar semakin cepat namun tidak ikut bereaksi didalamnya. Pada reaksi yang memakai katalisator terutama pada polimerisasi cenderung bukan lebih stabil dan cepat berreaksi namun jika tidak ada maka reaksi akan bisa berjalan namun lambat atau tidak berjalan sama sekali.
P("*","# "#. D$.#"!"# Peralatan polimerisasi yang digunakan adalah neraca analitis Dener
Instrument +ompany untuk penimbangan sampel, reaktor polimerisasi, oil bath, tabung 20 cair, Heater Thermolyne untuk pemanasan baik pada saat blending maupun polimerisasi, dan magnetic stirrer untuk sintesis polimer !en akum merk LNR $cienti&ic Product 53CC= untuk tempat pengeringan polimer Hot Press Model + dan %lossy Plate untuk pembuatan &ilm polimer dan plastik !HP untuk pelapis glossy plate saat proses pembuatan &ilm polimer. B""# ; S#"<" "#. D"/", D$("!%$!"# 5. Polimerisasi Rantai
Reaksi polimerisasi berantai biasanya menggunakan peroksida "!"!" atau senya#a a
Polimerisasi )oordinasi $enya#a yang bereaksi adalah etena dan 5"butena atau 5"heksana, dengan
katalis yang disebut Siegler"2atta atau katalis Siegler dan katalis Phillips. P()'! "#. D$"%$*!"# 5. Polimerisasi Rantai
Produk yang dihasilkan berupa Polietena berdensitas rendah atau low-density polyethene 1DP=. 0.
Polimerisasi )oordinasi Produk yang dihasilkan adalah linear-low-density polyethene 11DP=.
C)#,) I#'%,($ '"# P()'!
AMINASI
(minasi adalah reaksi pembentukan amina turunan amoniak dimana 5 atom H atau lebih diganti dengan gugus alkil R, aril, hidroatil atau heterosiklik. (mina adalah suatu senya#a yang mengandung gugus amino "2H 0, "2HR, "2R 0. %ugus amino mengandung nitrogen yang terikat pada satu sampai tiga atom karbon tetapi bukan gugus karbonil dan sejumlah atom hidrogen. (pabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen adalah karbon karbonil, senya#anya adalah amida, bukan amina. (mina digolongkan menjadi amina primer R2H 0, sekunder R 0 2H, atau tersier R 4 2, tergantung pada jumlah atom karbon yang terikat pada atom nitrogen bukan pada atom karbon, seperti pada alkohol. 5. (mina Primer satu atom + terikat pada atom 2 :
0. (mina $ekunder dua atom + terikat pada atom 2 :
4. (mina Tersier tiga atom + terikat pada atom 2
%ambar 5. Penggolongan (mina
(mina merupakan turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. )arena itu amina memiliki si&at mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air. $eperti alkohol, amina bisa diklasi&ikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol. (lkohol diklasi&ikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat pada karbon yang mengandung hidroksil., namun amina diklasi&ikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen. $enya#a amina memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan yaitu dapat berguna sebagai pencegah korosi&, bakterisida, &ungisida, bahan pem&lotasi flotating agent dan pengemulsi. (mina juga sangat penting dalam biokimia. Misalnya, serotonin, suatu senya#a yang didapat dalam system susunan sara&, mengirimkan impuls sara& dan mengerutkan pembuluh darah. !istamin adalah senya#a yang bertanggung ja#ab terhadap alergi. P()%% A&$#"%$
Proses pembentukan amina dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu: 5. (minasi secara reduksi : yaitu proses pembuatan amina berdasarkan reaksi reduksi. 0. (monolisis : yaitu proses pembuatan amina dari reaksi dengan amonia.
A&$#"%$ S6"(" R'!%$ (minasi secara reduksi adalah proses pembentukan amina dengan mereduksi
senya#a nitrogen lain. Sat yang dapat direduksi adalah senya#a"senya#a yang telah
mengandung atom 2, yaitu: a. $enya#a nitro R"2!0 b. $enya#a nitroso R"2! c. $enya#a hidroksilamin R"2H"!H d. $enya#a hidraso R"2H"2H"R e. $enya#a a
Reduksi dari amida atau nitril dengan lithium alumunium hidrida atau gas hidrogen hidrogenasi katalitik menghasilkan amina. Dengan amida, amin primer, sekunder, atau tersier bisa diperoleh tergantung pada jumlah substitusi pada amida nitrogen. Dengan nitril, hanya amina primer dari tipe R+H 0 2H0 yang dapat diperoleh, sebab atom karbon yang terikat ke atom nitrogen hanya mempunyai satu substituent saja R dalam nitril.
A&)#)*$%$% R6 2H4 R2H0 H6 dimana 6 dapat berupa : halogen, 2! 0, $!4H dan
lain"lain. (da dua macam reaksi amonolisa yaitu : : memasukkan 2H4 ke dalam senya#a (monolisa : memasukkan 2H4 dan H0 dalam senya#a Hidroamonolisa +ara masuknya 2H4 dalam senya#a :
5. $ubstitusi a. (lkana R+H4 2H4 R+2 R+H0 2H0 Bntuk memperoleh R2H 0 suhu harus tinggi dan katalisator kuat. b. $ubstitusi halogen R+H06 2H4 R+H0 2H0 H6 c. $ubstitusi sul&at atau sul&at R$!4H 2H4 R2H0 H0$!4 d. )onersi senya#a karbonil : Hidroamonolisis Memasukkan 2H4 serta H0 ke dalam senya#a. R+!!H 2H 4 H0 R+H0 2H0 H0! R+H! 2H4 H0 R+H0 2H0 H0! R+!!R 2H4 H0 R+!2H0 H0! e. (lkohol R+H0!H 2H4 R+H0 2H0 H0! 0. (disi
F"!,)(-="!,)( "#. &&/#"($ "&)#)*$%$% 5. )elarutan 0. Pengadukan 4. =&ek deriat halogen 3. =&ek gugus nitro . $uhu A. )onsentrasi 2H4
P#..#""# K","*$% '"*"& R"!%$ A&$#"%$ a. (monolisis senya#a halogen dengan katalis logam : +u, (s, (g, +u! dan
garam"garam +u b. )atalisator dehidrasi : alumina, silika gel, aluminium &os&at dalam gel alumina, 2i, +o dan lain"lain. c. )atalisator hidrogenasi berupa logam campuran alloy d. )atalisator hidroamonolisis : logam 2i, +o, +u, 2i"(, dll
M!"#$%& R"!%$
A/*$!"%$ I#'%,($ Proses Pembuatan (nilin (minasi +hloroben
cair, dalam &asa cair dengan katalis Tembaga !Oide dipanaskan akan menghasilkan ? " 9C Q anilin. $edangkan katalis yang akti& untuk reaksi ini adalah Tembaga )hlorid yang terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga !Oide. Mula " mula amoniak cair dimasukkan ke dalam miOer dan pada saat bersamaan chloroben
+AH+l 0 2H 4 +AH 2H0 2H3+l Pada proses aminasi chloroben
Proses Pembuatan (mphetamine (mphetamine phenethylamine,
atau
amphetamine
phenyl"isopropylamine,
juga
dikenal
sebagai
alpha"methyl"
beta"phenyl"isopropylamine
dan
*en
SULFONASI
Pada dasarnya, sul&onasi adalah proses yang menyebabkan gugus "$!4H menjadi terikat pada atom karbon dalam senya#a karbon. ataupun ion, termasuk reaksi"reaksi yang melibatkan gugus sul&onil halida ataupun garam"garam yang berasal dari gugus asam sul&onat, misalnya penggabungan '$! 0+l ke dalam senya#a organik. Istilah sul&onasi terutama digunakan untuk menyatakan reaksi"reaksi yang menggunakan pereaksi sul&onasi yang umum seperti asam sul&at pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sul&ur trioksida. +#$%->#$% ", "#. '$.#"!"#
a. ;enis"jenis
M!"#$%& R"!%$ S*=)#"%$
$ul&onasi senya#a aromatik adalah salah satu tipe yang paling penting dari sul&onasi. Pada saat penambahan anilin ke dalam asam sul&at terjadi reaksi sul&onasi yaitu suatu reaksi substitusi yang mensubstitusikan atom hidrogen dengan gugus asam sul&onat $!4H pada molekul organik melalui ikatan kimia pada atom karbonnya. Pada reaksi sul&onasi, bahan utama yang digunakan yaitu anilin dan asam sul&at yang menghasilkan asam sul&anilat dan air. Di mana penjelasan asam sul&anilat akan dijelaskan berikutnya. Mula"mula pada saat penambahan anilin dan asam sul&at terbentuk asap putih yang disebut asap monosul&at. $elanjutnya akan terjadi tahap mekanisme sul&onasi. Mekanisme sul&onasi dibagi menjadi 0 tahap, dimana tahap pertama, anilin pertama direaksikan dengan asam sul&at pekat di mana elektro&il atau gugus asam sul&onat $! 4H dalam asam sul&at pekat menyerang cincin aromatik sehingga satu sisi anilin dari mengikat H dan $! 4H kekuatan kelompok. Pada tahap kedua, senya#a anilin yang mengikat H kelompok dan kelompok $! 4H dan kemudian hidroksida sehingga ion hidroksida akan mengikat H dan H kelompok kelompok akan meninggalkan anilin senya#a yang salah satu sisi belakang dari senya#a anilin mengikat kelompok $! 4H hanya membentuk sul&anilat asam dan air. $ul&onasi dapat dilakukan dengan mereaksikan anilin + AH 2H0 dengan asam sul&at pekat H0$!3 pada suhu 5?C"59 o+. Hasil yang diperoleh asam sul&anilat +AHK 2!4$ dan airH0!.
F"!,)( "#. M&/#."($ S*=)#"%$
5. Derajat le#at jenuh 0. ;umlah inti yang ada atau luas permukaan total dari kristal yang ada. 4. Liskositas larutan 3. ;enis dan banyaknya pengotor . Pergerakan antara larutan dan )ristal A. $uhu pada saat pemanasan.
A/*$!"%$ '"*"& I#'%,($
Produksi Metil =ster $ul&onat
Produksi metil ester sul&onat dalam skala industri terdiri dari 3 empat tahap yaitu tahap sul&onasi, tahap pemucatan, tahap netralisasi, dan tahap pengeringan. 5. Tahap $ul&onasi M=$ diproduksi melalui proses sul&onasi metil ester dengan campuran $!4udara. Reaksi pengontakkan $!4 dan bahan organik terjadi di dalam suatu falling film reactor . %as dan organik mengalir di dalam tube secara co-current dari bagian atas reaktor pada temperatur 3 o+ dan keluar reaktor pada temperatur sekitar 4Co+. Proses pendinginan dilakukan dengan air pendingin yang berasal dari cooling tower . (ir pendingin ini mengalir pada bagian shell dari reaktor. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan temperatur reaksi akibat reaksi eksoterm yang berlangsung di dalam reaktor. (gar campuran M=$( mencapai #aktu yang tepat dalam reaksi sul&onasi yang sempurna, M=$( harus dile#atkan kedalam digester yang memilki temperature konstan U?Co+ selama kurang lebih satu jam. =&ek samping dari M=$( digestion adalah penggelapan #arna campuran asam sul&onat secara signi&ikan. $ementara itu, gas"gas yang meninggalkan reaktor menuju sistem pembersihan gas buangan waste gas cleaning system.
0. Tahapan Pemucatan Bleacing Bntuk mengurangi #arna sampai sesuai dengan spesi&ikasi, digested M=$( harus diukur didalam sistem kontinu acid bleaching , dimana dicampurkan dengan laju alir metanol yang terkontrol dan hidrogen peroksida sesudahnya. Reaksi bleaching lalu dilanjutkan dengan metanol re&luO dan pengontrolan temperatur yang presisi.
4. Tahap 2etralisasi (cid ester yang terbentuk dalam proses sul&onasi bersi&at tidak stabil dan mudah terhidrolisis. !leh karena itu, pencampuran yang sempurna antara asam sul&onat dan aliran basa dibutuhkan dalam proses netralisasi untuk mencegah lokalisasi kenaikan pH dan temperatur yang dapat mengakibatkan reaksi hidrolisis yang berlebih. "eutralizer beroperasi secara kontinu, mempertahankan komposisi dan pH dari pasta secara otomatis. 3. Tahap Pengeringan
$elanjutnya, pasta netral M=$ dile#atkan ke dalam sistem #urbo#ube #$ %ryer dimana metanol dan air proses yang berlebih dipisahkan untuk menghasilkan pasta terkonsentrasi atau produk granula kering M=$, dimana produk ini tergantung pada berat molekul M=$ dan target aplikasi produk. 1angkah akhir adalah merumuskan dan menyiapkan produk M=$ dalam komposisi akhir, baik itu dalam bentuk cair, batangan semi"padat atau granula padat, dengan menggunakan teknologi yang tepat.