tugas manajemen investasi dan portofolioDeskripsi lengkap
tugas budaya betawiDeskripsi lengkap
tugas m6
tugas 6 ygDeskripsi lengkap
TUGAS M5 KB1Full description
skldhhdhwwhFull description
tugasFull description
ReferensiFull description
Tugas akm2Full description
tugasFull description
Full description
35Full description
..Full description
AFull description
Nama
: Erlinda Mahima Putri
Kelas / Semester
: A.1 / 6
Npm
: 12.88.203.290
Subjek
: Tugas Perkembangan Individu
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN Tugas-tugas perkembangan menurut para ahli Menurut Havighurst (1961) , tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai social
expectations expectations yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan. kehidupan. Elizabeth B. Hurlock (1978) tugas perkembangan yaitu belajar menyesuaikan diri
terhadap pola - pola hidup baru, belajar untuk memiliki cita - cita yang tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematangannya mulai belajar memantapkan identitas diri. Menurut saya dari ke – 3 3 para ahli tersebut mengenai definisi tugas perkembangan
bisa saya simpulkan bahwa tugas perkembangan adalah bagaimana cara individu tersebut menyesuaikan dirinya terhadap pola – pola hidup baru di lingkungannnya jika individu tersebut tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya maka akan mendapatkan pengaruh yang positif atau baik bagi dirinya dan apabila bila individu tersebut tidak dapat menyesuaikan dirinya maka individu tersebut akan mendapatkan pengaruh buruk buruk bagi dirinya sehingga merugikannya. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1. Masa bayi a. Belajar mekan makanan padat b. Belajar berbicara c. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh d. Mencapai stabilitas fisiologik e. Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan social f. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain g. Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati
2. Masa Anak Sekolah a. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya d. Belajar peranan jenis kelamin e. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai h. Belajar membebaskan ketergantungan diri i.
Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
3. Masa Remaja a. Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita c. Menginginkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab social d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki f. Perkembangan skala nilai g. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih akurat h. Persiapan mandiri secara ekonomi i.
Pemilihan dan latihan jabatan
j.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
4. Masa Dewasa a. Mulai bekerja b. Memilih pasangan hidup c. Belajar hidup dengan suami/istri d. Mulai membentuk keluarga e. Mengasuh anak f. Mengelola/mengemudikan rumah tangga g. Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara h. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
5. Masa Lansia a. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis b. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu c. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia d. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa f. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
Elemen sekolah terutama guru diharapkan dapat membantu peserta didik di usia remaja (SMP) dalam menjalankan tugas perkembangannya. Usaha itu dapat berupa: 1. Pada saat membahas topik-topik yang berkaitan dengan anatomi dan fisisologi, siswa wanita dan pria dipisahkan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman, dan rasa penasaran yang berlebihan dari masing-masing siswa baik itu dari siswa wanita maupun pria. 2. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif untuk menyalurkan hobi dan minat mereka. Pastikan kegiatan itu mempunyai tujuan dan menarik minat semua peserta didik untuk mengikutinya. 3. Guru dapat menjadi contoh teladan yang baik siswa. Karena pada masa ini, siswa perlu model untuk dicontoh dalam perilakunya. Karena pada tugas perkembangannya,
peserta didik SMP masih suka bersikap bimbang dan sering membandingkan. Ditakutkan jika seorang guru tidak dapat memberi contoh teladan yang baik, siswa tidak akan lagi percaya dengan nasihat yang diberikan. Mereka akan menganggap guru itu hanya omong kosong, tanpa ada bukti yang jelas. Diperiode remaja akhir (SMA) guru juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Yang dapat dilakukannya, antara lain: 1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika. 2. Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap kondisi dirinya. 3. Melatih peserta didik mengembangkan kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan penuh godaan. Selain itu sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan non-akademik melalui perkumpulan. Seperti kegiatan ekstrakurikuler untuk di SMP dan SMA sedangkan di perguruan tinggi UKM. Selain menyalurkan minat dan hobi mereka, dengan adanya kegiatan non-akademik seperti itu siswa dapat melatih kemampuan bersosialisasinya, dapat memperbanyak pertemanan. Memberikan bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai. Contohnya, guru memberikan penyuluhan tentang pekerjaan yang masih berpeluang luas di masyarakat dan apakah pekerjaan itu masih berpeluang di waktu 5 tahun yang akan datang. Memberikan pelatihan untuk memilih pekerjaan yang sesuai.
Hurlock, Elizabeth B. (2000). Psikologi perkembangan ANAK.. Jakarta: Er langga.