KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya Saya dapat menyusun Makalah Klimatologi yang berjudul
“Efek Rumah Kaca”.
Pada kesempatan ini Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu dan mendukung Saya dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini . Terutama kepada asisten yang telah membimbing dan memberi arahan kepada Saya. Saya selaku penyusun menyadari menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih minim dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya senantiasa mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah saya di masa yang akan datang .
Makassar, 21 September 2018
Nirmala Armidha
MAKALAH KLIMATOLOGI
EFEK RUMAH KACA
NAMA
: Nirmala Armidha
NIM
: M011181079
ASISTEN
: Nurfadilla Mansyur
PENGELOLAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018 I
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yang ekstrim. Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas, kemudian tak berapa lama mendung dan kemudian hujan. Saat cuaca panas, dapat dirasakan panas yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke waktu. Bumi kita terasa semakin panas. Hal ini disebut sebagai pemanasan global atau global warming , yaitu terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumi akibat efek rumah kaca. Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali, sinar matahari berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun, sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi, sehingga lebih dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian efek rumah kaca? 2. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca? 3. Apa akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca? 4. Bagaimana solusi untuk mengatasi efek rumah kaca?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian efek rumah kaca 2. Untuk mengetahui proses terjadinya efek rumah kaca 3. Untuk mengetahui akibat apa yang ditimbulkan dari efek rumah kaca 4. Untuk mengetahui pencegahan atau solusi untuk mengatasi efek rumah kaca
II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca
Istilah efek rumah kaca dalam bahasa inggris disebut green house effect. Efek rumah kaca adalah suatu proses dimana radiasi termal dari permukaan atmosfer yang diserap oleh gas rumah kaca, dan dipancarkan kembali ke segala arah. Mekanisme ini pada dasarnya berbeda dari yang rumah kaca sebenarnya, yang bekerja dengan mengisolasi udara hangat dalam struktur tersebut sehingga panas yang tidak hilang oleh konveksi. Efek rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, dan pertama kali dilaporkan kuantitatif oleh Svante Arrhenius pada tahun 1896, efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. (Wikipedia, 2011). Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke angkasa ,
luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas
rumah
kaca antara
lain uap
air,
karbon
dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Energi yang diserap, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal,
efek rumah kaca diperlukan. Dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi. Karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global”. 2.1.2 Gas Rumah Kaca
a) Uap air Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggung jawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, & aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.
b) Karbondioksida Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksia semakin berkurang akibat perambahan hutan untk diambil kayunya maupun untuk perlusan lahan pertanian.
c) Metana Metana yang merupakan komponen utama gas alam yang termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat dikeluarkan oleh hewan-hewan
tertentu, terutama sapi sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, Jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat.
d) Nitrogen Oksida Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
e) Gas lainnya Gas
rumah
kaca
lainnya
dihasilkan
dari
berbagai
proses
manufaktur. Campuran berfourinasi dihasilkan dari peleburan aluminium, Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang mampu menahan pans atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari radiasi Ultraviolet).
2.2 Proses terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca memang sudah tidak asing lagi untuk di dengar, efek rumah kaca yang dapat menyebabkan kerusakan pada bumi seperti memberikan dampak akibat kerusakan hutan yang terkena populasi dari efek rumah kaca, menyebarkan polusi di sekitar lingkungan dan menyebabkan kerugian lain yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Proses terjadinya efek rumah kaca, melewati beberapa tahapan seperti : Awalnya cahaya dari matahari yang keluar di pantulkan oleh dinding kaca, kemudian kembali ke angkasa. Beberapa sinarnya di serap oleh bumi yang nantinya berwujud sinar inframerah.
Di dalam efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO 2 (karbon dioksida), metana, NOx (nitrogen dioksida), serta beberapa gas lainya yang merupakan reaksi alamiah industri. Jika gas efek rumah kaca i ni terlepas, maka partikelnya mampu naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Inilah rincian energi yang memantul ke bumi lagi :
25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain
25% : di serap oleh awan
45% : di serap oleh permukaan bumi
10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi Bumi sendiri di lapisi oleh selimut yang di namakan lapisan
atmosfer. Dengan adanya gas rumah kaca, akan ada partikel yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dari panas bumi yang harusnya di bawa keluar, namun panas bumi kembali masuk. Sehingga suhu bumi naik dan akhirnya menghangat. Adanya efek rumah kaca yang memantulkan panas kembali ke bumi memang menaikan suhu di dalam bumi. Pada awalnya bumi hanya menghangat saja. Namun jika terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga memanas yang sifatnya mengglobal.
2.3 Akibat Efek Rumah Kaca
Efek
rumah
kaca
tentu
saja
memiliki
dampak
yang
ditimbulkannya, dampak tersebut berupa dampak negatif dan positif. 2.3.1 Dampak Negatif Efek Rumah Kaca, antara lain:
1. Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksida di atmosfer. 2. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutu yang dapat menimbulkan naiknya permukaan laut. 3. Mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar. 4. Menjadi penyebab global warming dan perubahan suhu iklim. Iklim di bumi
menjadi
tidak
menentu
dan
susah
diprediksi,
sehingga
mengganggu sistem penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.
2.3.2 Dampak Positif adanya Efek Rumah Kaca, antara lain:
1. Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari sehingga suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk di huni makhluk hidup. Seandainya tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya mencapai -18o C, suhu yang terlalu rendah bisa membuat sebagian besar makhluk hidup mati, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 33 o C lebih tinggi, yaitu 15 o C . Suhu ini sesuai dengan kelangsungan makhluk hidup.
2.
Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhatihati, berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil dan penggunaan listrik.
3.
Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon, hutan memiliki arti penting bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.
4.
Manusia menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik kertas untuk di daur ulang menjadi barang yang ekonomis.
2.4 Solusi atau Pencegahan untuk Mengatasi Efek Rumah Kaca
a.
Penggunaan alat listrik
1.
Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.
2.
Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada kondisi stand by, alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt.
3.
Kabel dari barang elektronik akan lebih baik jika dilepas dari stop kontak bila sudah tidak digunakan.
4.
Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk lampu taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis penerangan di dalam ruangan di pagi dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat menurunkan emisi penyebab pemanasan global.
b.
Penggunaan kendaraan bermotor
1.
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
2.
Mendukung petani lokal
3.
Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat kendaraan bermotor dengan baik.
c.
Penanaman pohon Untuk mengatasi pengurangan polusi udara di atmosfer, maka
dapat dilakukan juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon di halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan polusi udara, seperti di pinggir-pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan membuat taman-taman di perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota. d.
Pengelolaan sampah
1.
Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.
2.
Menghemat penggunaan kertas.
3.
Mengurangi penggunaan tisu
4.
Mendaur ulang kertas, plastik, dan logam
5.
Membuat kompos
III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
a.
Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca timbul karena komposisi gas rumah kaca yang sudah tidak stabil lagi. Beberapa gas tersebut yaitu uap air, karbondioksida, metana, nitrogen dioksida, dan gas-gas lainnya.
b.
Proses terjadinya efek rumah kaca pada dasarnya cukup simpel. Energi yang diserap Bumi dari Matahari berupa panas dipantulkan kembali oleh berbagai macam benda yang ada di Bumi. Pantulan energi berupa cahaya matahari ini menyebabkan kerusakan pada berbagai lapisan ozon (berfungsi sebagai penghambat cahaya matahari) yang ada di atmosfer. Ketika lapisan ozon yang ada di atmosfer menjadi lebih tipis, pada akhirnya jumlah cahaya matahari yang diterima oleh bumi menjadi lebih besar sehingga berakibatkan meningkatnya suhu panas bumi. Kondisi ini juga diperparah dengan tingginya kadar Co2 di Bumi yang dapat menahan pantulan energi cahaya matahari di Bumi. Hal ini yang akhirnya membuat kondisi panas bumi menjadi lebih buruk.
c.
Akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif, tetapi kebanyakan dampak negatif karena merugikan kesejahteraan makhluk hidup.
d.
Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari pihak pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan. Dari pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk mengajak masyarakat dalam menanggulangi efek rumah kaca. Sementara masyarakat dapat melakukan kegiatankegiatan
dalam
kehidupan
sehari-hari
misalnya:
penghematan
penggunaan alat listrik, ke efisiensian penggunaan kendaraan bermotor dengan cara menghemat BBM, go green dengan reboisasi/penanaman pohon, pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dampak efek rumah kaca.
Dengan
dilakukannya
beberapa
hal
tersebut,
kita
turut
memberikan perhatian dan tindakan demi kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita nantinya
.
3.2 Saran
Mengutip perkataan Mahatma Gandhi, bahwa “Dunia ini pasti akan cukup jika hanya memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi dunia ini tidak akan pernah cukup kalau memenuhi kebutuhan orang-orang yang rakus”. Perkataan Mahatma Gandhi ini bisa menjadi pegangan setiap orang, sehingga menjadi sadar bahwa tindakan manusia yang peduli kepada alam adalah satusatunya cara untuk menyelamatkan alam yang sudah dititipkan bagi manusia sekarang ini. Oleh sebab itu secara praktis penulis menyarankan beberapa hal, diantaranya: -
Membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan saja.
-
Peduli kepada alam sebagai tempat hidup sementara ini, dan akan menitipkannya kepada generasi penerus.
-
Tidak melakukan kegiatan dan aktivitas yang bisa merusak alam, bahkan menambah dampak parah efek rumah kaca.
-
Memberikan sosialisasi kepada setiap orang, baik anak-anak, remaja, dan orang tua tentang dampak efek rumah kaca serta bagaimana cara mengatasi dan menanggulanginya.
-
Lebih
mengutamakan
eksistensi
pro-kehidupan.
Tidak
hanya
mementingkan apa yang bisa diperoleh dan dinikmati saat ini, tetapi harus mempedulikan orang lain. -
Bersama-sama dengan pihak-pihak terkait di dalam menjaga dan melestarikan alam, baik pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga budaya adat, bahkan lembaga keagamaan yang peduli kepada kelestarian alam ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/pengertian-efek-rumah-kaca (diakses tgl 21/09/2018, 19:40) https://www.academia.edu/8849783/20-9-18/Makalah_efek_rumah_kaca (diakses tgl 21/09/2018, 19:40) Rakhma, Nova. 2011. Efek Rumah Kaca. Yogyakarta: Grafiti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i DAFTAR ISI.......................................................................................................ii I. PENDAHULUAN .........................................................................................1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................1 II. PEMBAHASAN ............................................................................................2 2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca ......................................................................2 2.2 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca ...........................................................4 2.3 Akibat yang Ditimbulkan Efek Rumah Kaca ..............................................5 2.4 Solusi Untuk Mengatasi Efek Rumah Kaca ................................................7 III. PENUTUP ....................................................................................................9 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................9 3.2 Saran ............................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................11