No.Peserta : 18080652310036 Nama : NASARUDDIN, S.Pd. Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Ranah Ampek Ampek Hulu Tapan – Sumatera Sumatera Barat
TUGAS M5.KB1 Model – Model Model Pembelajaran
I nstr nstr uct ucti ons: Berdasarkan berbagai model yang telah dipelajari sebelumnya, berikut ini contoh kegiatan pembelajaran pembelaj aran yang dapat Anda amati! ama ti! (Link Video Vi deo : https://youtu.be https://youtu.be/uyFnqUk5aXk) /uyFnqUk5aXk)
Guru pada video tersebut melakukan berbagai tahapan kegiatan secara terstruktur dan sistematis. Tahapan pada kegiatan pembelajaran tersebut mengacu pada salah satu model pembelajaran pembela jaran dengan denga n pendekat pe ndekatan an saintifik sai ntifik dan berpusat b erpusat pada siswa.
Tugas: 1. Identifikasilah berbagai tahapan (syntak) yang dilaksanakan oleh guru pada kegiatan pembelajaran pembel ajaran dalam video tersebut! terseb ut! 2. Berdasarkan sintak pembelajaran yang teridentifikasi, tentukan nama model pembelajaran pembel ajaran yang diperag d iperagakan akan atau diterapk d iterapkan an oleh o leh guru gu ru dalam dal am video vide o tersebut. ters ebut. 3. Susunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) suatu tema atau pokok bahasan tertentu (sesuai bidang tugas mengajar Anda) yang menerapkan (nama) model pembelajaran pembel ajaran pada video yang Anda An da amati. am ati.
Ja J awaban Pe Peny nye elesa lesaii an: 1. Tahapan (Syntak) yang dilakukan Guru dalam Video tersebut adalah :
a. Tahapan – T ahapa ahapan n ( Si ntak ntak s) Pe P embe belajar lajara an Dalam V i de deo o T er sebut sebut::
Memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik
Meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin do’a (penumbuhan (penumbuhan karakter dan sikap spiritual peserta didik)
Meminta peserta didik merapikan bangku dan membuang sampah yang ada disekitar kelas (penumbuhan karakter kebersihan dan kerapian peserta didik)
Memeriksa kehadiran peserta didik (absensi)
Sintaks
1. 1. Orientasi
masalah;
Menyampaikan
kompetensi
dasar
dan
tujuan
pembelajaran
Me-review Me-review dan mengaitkan materi yang yang dipelajari sebelumnya dengan materi yang yang akan dipelajari (apersepsi)
Pre Test untuk untuk mengasah kemampuan awal peserta didik
Mengapresiasi jawaban-jawaban yang diberikan oleh peserta didik (motivasi)
Sintaks 2. 2. Pengorganisasian peserta didik; Pengelompokan peserta didik
GLS (Gerakan (Gerakan Literasi Literasi Sekolah), membudayakan membaca bagi peserta didik baik dari literatur (hand out dan buku referensi lain) maupun internet.
Kolaborasi, diskusi dan memecahkan masalah (4C)
Sintaks 3. 3. Bimbingan penyelidikan individu/kelompok; Guru berkeliling dan bertanya dari satu kelompok ke kelompok lain mengenai permasalahan yang dihadapi peserta didik
Sintaks 4. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; Meminta salah satu kelompok untuk presentasi di depan kelas
Sintaks 5. 5. Analisis dan Evaluasi; Pertanyaan, sanggahan atau tambahan dari kelompok lain
Refleksi dan penarikan kesimpulan dari beberapa orang peserta didik Post Test untuk untuk mengasah pengetahuan pembelajaran peserta didik tentang materi pada pertemuan hari ini
Menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Berdo’a dan salam (penumbuhan (penumbuhan karakter dan sikap spiritual peserta didik)
b. Ana A nalisis lisis Sinta Sintaks Pe Pem mbelajara lajaran n Sintaks 1. Orientasi Masalah
Pada tahap ini Guru menyampaikan kompetensi dasar menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan kebutuhan yang diperlukan dan memotivasi peserta didik terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik menginventarisasi dan mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran dan berada dalam kelompok yang telah ditetapkan. Pada saat memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menumbuhkan sikap positif terhadap pelajaran dan menyampaikan bahwa perlu adanya elaborasi tentang hal-hal sebagai berikut:
Tujuan utama dari pembelajaran adalah tidak untuk mempelajari sejumlah informasi baru, namun lebih kepada bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi pembelajar yang mandiri.
Permasalahan Permasalahan yang diselidiki tidak memiliki jawaban mutlak ”benar”. Sebuah penyelesaian
yang
kompleks
memiliki
banyak
penyelesaian
yang
terkadang
bertentangan.
Selama tahap penyelidikan dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi dengan bimbingan guru.
Pada tahap analisis dan penyelesaian masalah peserta didik didorong untuk menyampaikan idenya secara terbuka. Guru perlu menyajikan masalah dengan hati-hati dengan prosedur yang jelas untuk
melibatkan peserta didik dalam orientasi masalah karena orientasi kepada situasi masalah menentukan tahap untuk penyelidikan selanjutnya. Oleh karena itu pada tahap ini presentasi harus menarik minat peserta didik dan menimbulkan me nimbulkan rasa ingin tahu (contohn ya dalam video dengan menampilkan tayangan animasi mengenai ketidaksesuaian pencatatan antara divisi akuntansi dan divisi lainnya) Sintaks 2. Pengorganisasian peserta didik
Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut dan peserta didik membatasi permasalahan yang akan dikaji. Pemecahan suatu masalah yang membutuhkan kerjasama dan sharing dan sharing antar anggota mendorong peserta didik untuk belajar belajar berkolaborasi. Oleh sebab itu, guru
dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. berbeda. Prinsip prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti : kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Hal penting yang dilakukan guru adalah memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Selanjutnya guru dan peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Sintaks 3. Bimbingan penyelidikan individu/kelompok
Pada fase ini guru membantu peserta didik dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sebagai penumbuhan budaya literasi. Peserta didik diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir tentang suatu masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. tersebut. Peserta didik diajarkan untuk menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya, selain itu juga perlu diajarkan apa dan bagaimana etika penyelidikan yang benar (dalam video guru mengizinkan menggunakan internet tapi peserta didik tidak boleh membuka informasi selain yang berhubungan dengan materi pembelajaran). Guru juga mendorong peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Peserta didik melakukan inkuiri, investigasi, dan bertanya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Sintaks 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan laporan serta membantu peserta didik untuk berbagai tugas dalam kelompoknya. Peserta didik menyusun laporan dalam kelompok dan menyajikannya dihadapan kelas dan berdiskusi dalam kelas. Hasil karya yang dimaksud lebih dari sekedar laporan tertulis, termasuk hal-hal seperti rekaman video yang memperlihatkan situasi yang bermasalah dan solusi yang diusulkan, model-model yang mencakup representasi fisik dari situasi masalah atau solusinya, dan program komputer serta presentasi multimedia. Selain beberapa hal tersebut, dapat pula dilakukan dengan cara lain, newsletter misalnya, misalnya, merupakan cara yang ditawarkan untuk memamerkan hasil-hasil karya peserta didik dan untuk menandai berakhirnya proyek-proyek berbasis masalah.
Sintaks 5. Analisis dan Evaluasi
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Peserta didik did ik mengikuti tes dan menyerahkan tugas-tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar. Fase terakhir PBL terakhir PBL ini ini melibatkan kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk mem bantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses berpikirnya sendiri maupun keterampilan investigative dan investigative dan keterampilan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksikan pikiran dan kegiatan mereka selama berbagai fase pelajaran. Tantangan utama bagi guru dalam tahap ini adalah mengupayakan agar semua peserta didik aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut.
Model Pe Pem mbelajara lajaran n 2. Model pembelajaran yang digunakan pada video tersebut adalah Mode P r oblem lem B ased sed Lear Lear ning ni ng.. PROBLE M BASED BASED LE ARNI NG MODEL PEMBELAJARAN PROBLE Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok, serta lingkungan nyata (autentik) untuk mengatasi permasalahan sehingga menjadi bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000). Problem Based Learning untuk pemecahan masalah yang kompleks, problem-problem nyata dengan menggunakan pendekataan studi kasus. Peserta didik melakukan penelitian dan menetapkan solusi untuk pemecahan masalah (Bernie Trilling & Charles Fadel, 2009: 111). Tujuan Pembelajaran PBL untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills ( HOTS) HOTS) yakni pengembangan kemampuan berfikir kritis, kemampuan pemecahan masalah, dan secara aktif mengembangkan keinginan dalam belajar dengan mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and Schmidt). Pengembangan kemandirian
belajar
dapat
terbentuk
ketika
peserta
didik
berkolaborasi
untuk
mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber-sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah.
Model PBL menyuguhkan situasi atau berbagai masalah otentik yang mendorong peserta didik untuk melakukan investigasi dan penyelidikan. Putu Arnyana (2004) mendeskripsikan pembelajaran berbasis masalah tersebut sebagai pembelajaran
yang
dirancang berdasarkan masalah riil kehidupan yang bersifat tidak tentu, terbuka, dan mendua. Model pembelajaran ini dilandasi oleh teori konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan peserta didik dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Pada model ini dalam perolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, peserta didik belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah dan bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah. PBL merupakan model pembelajaran yang mendorong untuk lebih aktif dan memaksimalkan kemampuan berpikir kritis untuk mendapatkan solusi dari masalah pada dunia nyata. Dengan ini dapat membuat peserta didik mahir dalam memecahkan dan mengambil solusi dari suatu masalah, selain itu juga dirancang masalah-masalah yang memotivasi untuk mendapatkan pengetahuan yang penting sehingga memiliki strategi belajar
sendiri
serta
kecakapan
berpartisipasi
dalam
kelompok
diskusi.
Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau tantangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah membantu peserta didik mengembangkan keterampilan k eterampilan berpikir dan keterampilan mengatasi masalah, belajar peranan orang dewasa yang autentik dan menjadi pembelajar yang man diri. Berdasarkan pembelajaran
pendapat-pendapat
berbasis
masalah
tersebut
merupakan
dapat
kerangka
disimpulkan
bahwa
model
konseptual
tentang
proses
pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang peserta didik berpikir kritis untuk memecahkannya. Dalam pemecahan masalah tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Tan (dalam Rusman, 2014), peserta didik menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Model pembelajaran dalam video tersebut efektif karena sesuai dengan materi pembelajarannya, pembelajarann ya, peserta didik bersama-sama memecahkan suatu permasalahan dan
mendapatkan berbagai alternatif solusi untuk pemecahannya
sehingga didapatkan satu
kesimpulan. Suatu pembelajaran dikatakan menerapkan model PBL jika pembelajaran tersebut memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan oleh Putu Arnyana (2004) sebagai berikut: a) terdapat kegiatan mengajukan pertanyaan atau masalah, b) pembelajaran terfokus pada keterkaitan antar disiplin, c) penyelidikan autentik, d) peserta didik menghasilkan produk berupa karya nyata seperti laporan, e) kerjasama (peserta didik bekerjasama d a l a m kelompok). Kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain : 1) Menantang kemampuan serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik. 2) Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta didik. 3) Membantu peserta didik dalam mentransfer pengetahuan untuk memahami masalah dunia nyata. 4) Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. 5) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 6) Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 7) Mengembangkan minat peserta didik untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. 8) Memudahkan peserta didik dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.
3. RPP Model Pembelajaran Problem Based Learning (TERLAMPIR)
PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN Jalan Padang Kejai – Tapan
email:
[email protected]
Kodepos.25673
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SatuanPendidikan Kelas/Semester Bidang Keahlian Program Keahlian Paket Keahlian Mata Pelajaran AlokasiWaktu
: : : : : : :
SMK NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN XI/ II TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMROGRAMAN DEKSTOP 4 JAM (4 X 45 MENIT)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1
:
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 2
:
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
3.9.
Kompetensi Dasar Memahami komunikasi dengan basis data
Indikator Pencapaian Pencapaian Kompetensi Kompetensi aplikasi 3.9.1. Menjelaskan cara melihat data melalui
aplikasi 3.9.2. Menjelaskan cara mengedit data melalui aplikasi ke database 3.9.3.
Menjelaskan
cara
menghapus
data
melalui aplikasi ke database 4.10. Mengolah data melalui aplikasi 4.10.1. Menyajikan form lihat data melalui aplikasi dekstop dekstop 4.10.2. Menyajikan form update update data melalui
aplikasi dekstop 4.10.3. Menyajikan form delete data melalui aplikasi dekstop C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Proble pembelajaran Problem m Based Learning Learning , secara mandiri dan kelompok peserta didik memiliki kompetensi untuk menjelaskan cara melihat data melalui aplikasi, cara mengedit data melalui aplikasi ke database dan cara menghapus data melalui aplikasi ke database database secara tepat dan akurat, teliti, jujur, kerja keras dan bertanggung jawab atas bimbingan bimbingan guru. guru.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Penambahan data pada tabel
Pencarian dan penampilan data
Penghapusan data
Pengubahan data
View data
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan
: Saintifik
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning 3. Metode
: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan dan Eksperimen
F. ALAT/MEDIA/SUMBER BELAJAR
1. Alat
: Perangkat Komputer , Laptop dan Lembar kerja
2. Media
: Perangkat Komputer, Laptop, Lcd proyektor sebagai media presentasi
3. Sumber Belajar : Buku panduan “Belajar membuat Database Microsoft Database Microsoft Visual Basic 6.0”, modul, buku referensi lain
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu 15 menit
Memberi salam dan berdo’a sebelum belajar (khusus untuk jam pertama) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan Mengaitkan materi yang dipelajari dengan hal-hal yang aktual dan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan 150 Menit
Inti
Orientasi peserta didik terhadap masalah (Mengamati dan Menanya) Guru mengarahkan peserta didik untuk membayangkan bahwa mereka bekerja disebuah perusahaan rekap data KTP, metode yang digunakan untuk rekap data hanya menggunakan catatan dan bolpoin saja. Guru bertanya kepada peserta didik : - “Apakah cara tersebut efektif dan efisien?” - Bagaimana jika setelah KTP seseorang selesai dibuat, ternyata terjadi kesalahan nama? Maka kita harus mencari data 1 dari sekian banyak data. Tentu hal ini akan membuang waktu - Bagaimana jika ingin menghapus datanya ? Guru menjelaskan fungsi update dan update dan delete dalam delete dalam aplikasi Pengorganisasian peserta didik (Mengamati) Peserta didik diberikan lembar kerja masingmasing dalam kelompok. Tiap kelompok mencoba membuat form update dan delete dengan visual basic Guru membimbing peserta didik untuk membaca langkah kerja dan tugas diskusi yang nantinya akan dikerjakan. Peserta didik saling bertukar informasi tentang materi yang kurang dipahami
Bimbingan penyelidikan individu/kelompok (Mencoba dan Mengasosiasi) Peserta didik mencoba mengikuti tutorial yang ada pada lembar kerja Peserta didik berdiskusi untuk melanjutkan dari praktikum sebelumnya Guru berkeliling dan memperhatikan kegiatan masing-masing kelompok Peserta didik bersama kelompoknya memecahkan kasus yang diberikan
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Peserta didik membuat laporan tentang praktikum yang sudah dilaksanakan Perwakilan peserta didik dalam kelompok mempresentasikan hasil karyanya Peserta didik yang tidak presentasi memberikan pertanyaan ataupun pendapat
Analisis dan Evaluasi (Mengkomunikasikan) Guru memberikan umpan balik dari hasil presentasi p resentasi Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas
Penutup
Menginstruksikan peserta didik untuk merapikan lab praktikum Memberikan tugas di rumah terkait materi yang diberikan Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu melakukan reporting Menutup pelajaran dengan berdo’a sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
H. TEKNIK PENILAIAN
a. Penilaian Sikap 1) Teknik Penilaian
: Observasi
2) Instrumen dan rubrik penilaian
: Lembar observasi keaktifan
b. Penilaian Pengetahuan 1) Teknik Penilaian
: Tes pilihan ganda Multiple (Multiple Choice) Choice)
2) Instrumen dan Rubrik Penilaian : Lembar Lembar tes tes pilihan pilihan ganda
15 menit
c. Penilaian Keterampilan 1) Teknik Penilaian
: Tes Praktik
2) Instrumen dan Rubrik penilaian : Lembar tes keterampilan
Mengetahui, Kepala SMKN 1 Ranah Ampek Hulu
Drs. YASRIZON, M.Pd NIP. 196997121997021001
Tapan, Juli 2018 Guru Mata Diklat
NASARUDDIN, S.Pd NIP.198207042010011021