TUGAS M2 KB 2.1 ANALISIS VIDEO KOMPETENSI GURU Nama
: Misran Muhsin
NUPTK
: 3336768669130023
No Peserta Peserta : 201503134491
Video tersebut menayangkan bagaimana pembelajaran pada peserta didik abad 21 berlangsung. Dalam pelaksanaanya menerapkan model pembelajaran Project Base Learning. Ajeyalemi mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpijak pada teori belajar konstruktivistik. Strategi pembelajaran yang menonjol dalam pembelajaran konstruktivistik antara lain adalah strategi belajar kolaboratif, mengutamakan aktivitas peserta didik daripada aktivitas pengajarnya, mengenai kegiatan laboratorium, pengalaman lapangan, studi kasus, pemecahan masalah, panel diskusi, diskusi, brainstorming, dan simulasi. Tema dari pembelajaran adalah adalah Proyek Jembatan. Jembatan. Dalam prosesnya terlihat guru mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain pembelajaran yang kreatif. Kemampuan guru untuk mendidik pada era pembelajaran digital perlu dipersiapkan dengan memperkuat pedagogi siber pada diri guru. Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain pembelajaran kreatif yang membuat peserta didik aktif dan berpikir kritis. Secara keseluruhan guru mampu menerapkan ke 4 peran guru dalam abad 21 1) Interactive Instruction Instruction (Pembelajaran Interaktif ) Pembelajaran ini menunjukkan bahwa kegiatan seorang guru di era digital berisi presentasi yang kaya akan media interaktif. Sebagai contoh kegiatan konferensi video digital secara langsung yang mendatangkan narasumber n arasumber seorang sejarawan, novelis, dan pakar di dalam pembelajaran kelas. Catatan dan peta konsep dari sesi brainstorming terekam dalam media digital berupa laptop atau notebook dan secara instant langsung dapat dikirim melalui email kepada peserta didik. Penyajian media bentuk ini biasa berupa PowerPoint atau Prezi Presentation yang mengintegrasikan animasi, suara, dan hyperlinks dengan informasi digital. 2) Personal Response System (PRS) Guru dalam video ini telah menggunakan perangkat digital handlehand , seperti personal response system(PRS) atau biasa disebut sebagai “Clicker “Clicker .” .” PRS merupakan sebuah keypad wireless(tanpa wireless(tanpa kabel) seperti remot TV yang mentransmisikan respon dari peserta didik. Karena setiap PRS diperuntukkan pada peserta didik yang ditunjuk, maka sistem PRS dapat digunakan untuk mengecek kehadiran/presensi peserta didik. Manfaat utama PRS adalah untuk mengetahui setiap respon dari peserta didik dalam berbagai macam keadaan. 3) Mobile Assessment Tools Guru dalam video ini telah menggunakan komputasi seluler (mobile computing resources) resources) memungkinkan guru untuk merekam data assessmen peserta didik secara langsung dalam perangkat seluler (Mobile ( Mobile Device) Device ) yang mentransfer data ke komputer untuk membuat laporan. Seperti terlihat dalam video bahwa guru mampu melihat progress pembelajaran dari peserta didik dimana salah satunya masih menunjukkan angka 0%. 0%. dengan demikian peserta didik tersebut dapat dapat diberikan bimbingan lebih lanjut. salah satu peserta didik yang Guru dapat terus melakukan melakukan instruksi secara individual karena ketersediaan ketersediaan hasil belajar langsung dapat diketahui. Data penilaian mudah diunduh ke situs web yang aman dan dilindungi kata sandi yang menawarkan berbagai opsi laporan dari seluruh peserta didik di kelas hingga peserta didik secara perorangan.
4) Community of Practice(Komunitas Practice (Komunitas Praktik)
Guru di era digital juga berpartisipasi dalam kegiatan community of practice(COP), practice(COP), di mana kelompok pendidikatau guruyang mempunyai tujuan sama dari seluruh bangsa dan negara di dunia saling berbagi ide dan sumber daya.Interaksi berbasis Internet ini memungkinkan guru untuk berkolaborasi dan bertukar gagasan dan materi. Komunitas praktik dapat mencakup pendidik yang mengajar dengan subjek pelajaransama, atau tingkat kelaspeserta didikdengan kebutuhan yang sama, seperti integrasi teknologi, manajemen kelas, atau bekerja sama dengan peserta didik berbakat. Guru dalam video ini mampu menerapkan model pembelajaran menggunakan pola hibrida (hybrid learning), karena proses pembelajaran dalam abad 21 tidak hanya secara konvensional dengan tatap muka di kelas, tetapi juga secara online melalui situs pembelajarannya. Jadi pembelajaran hibrida adalah sebuah pola pembelajaran yang mengombinasikan pertemuan tatap muka dengan pembelajaran berbasis online, teknologi hadir dalam proses belajar. terlihat dalam video ini mampu memperluas kesempatan belajar, meningkatkan kualitas proses belajar, menumbuhkan kesempatan yang sama antarpeserta didik, dan berbagai kemungkinan lainnya. Melalui pola pembelajaran hibrida yang memanfaatkan perangkat komputer atau pun smartphone yang terkoneksi pada jaringan internet memberikan peluang seluas-luasnya bagi guru dan peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar sambil melakukan aktivitas lain, termasuk rekreatif secara bersama-sama. Atau inilah yang disebut pembelajaran multitasking.