TUGAS KEWARGANEGARAAN NILAI YANG YANG TERKANDUNG TER KANDUNG DALAM PROSES KEPERAWA KEPERAWATAN TAN
PEMBIMBING:
Oleh Kelompok 3:
PROGRAM STUDY KEPERAWATAN STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI 2!2
KATA PENGANTAR
Puji
syukur
kami
ucapkan
kehadirat
allah
SWT,karena
berkat
rahmat
dan
karunianyalah,kami telah dapat menyelesaikan makalah ini meski secara sederhana.semoga allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-nya kepada kita semua. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah KEW!"#E"!# dalam penyusunan kami menemui berbagai rintangan.namun allah SWT sangat memperhatikan hambanya yang mau berusaha dan berdo$a sehingga dengan adanya bantuan dari pihak lain makalah ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini kami tak lupa ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.semoga bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak dibalas allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda.semoga makalah ini dapat memberikan man%aat bagi kita semua.
&ukittinggi,'( September ')*'
penulis
DAFTAR ISI
KT PE#"#T! ................................................................................................ +T! S ................................................................................................................ && PE#+/0/# 0T! &E0K#" ..................................................................................... & T/1/# ........................................................................................................... && P!2SES KEPE!WT# A" Ko#$ep N%l&% '&l&m kepe(&)&* ...................................................................... B" N%l&% +,-& mem.e#*,k $,&*, /%(% ................................................................... C" N%l&%0 N%l&% 1- S-&* D%pe(l,k Oleh Pe(&)&* D" Me*o'e Mempel&+&(% N%l&%0N%l&% E"Ke1&k%# F" S%k&p G.Pel&k$& E*%k D Mo(&l D&l&m Pel&1 Kl%#%$ Kepe(&)&*""
&& PE#/T/P KESMP/0#3333333333333333333333333.. +T! P/STK33333333333333333333333333..
BAB II
PEMBAASAN
A" Ko#$ep N%l&% '&l&m kepe(&)&*
#ilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mende%inisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. /ntuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. al ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. 4ontoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara pada masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun. +rs. Suparto mengemukakan bah5a nilai-nilai sosial memiliki %ungsi umum dalam masyarakat. +i antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga ber%ungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. #ilai sosial dapat memoti6asi seseorang untuk me5ujudkan harapan sesuai dengan peranannya. 4ontohnya ketika menghadapi kon%lik , biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. #ilai sosial juga ber%ungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. +engan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. #ilai sosial juga ber%ungsi sebagai alat penga5as 7kontrol8 perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya. da beberapa pengertian tentang nilai, yaitu sebagai berikut9 *. #ilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya. '. #ilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang.
:.#ilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusus. B"N%l&% +,-& mem.e#*,k $,&*, /%(%4 '%*&(& : •
#ilai-nilai membentuk dasar perilaku seseorang
•
#ilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten
•
#ilai-nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang
•
#ilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan mempertahankannya
/ntuk praktik sebagai pera5at pro%esional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai dengan kode etik pro%esi, antara lain dengan9 *. Menghargai martabat indi6idu tanpa prasangka. '. Melindungi seseorang dalam hal pri6asi :. &ertanggung ja5ab untuk segala tindakannya Seorang pera5at yang menghargai hak pri6asi pasien akan menerapkan kepada pasien, sebagai berikut9Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dengan pemuka agama atau anggota keluarga yang sedang sedih C" N%l&%0 N%l&% 1- S-&* D%pe(l,k Oleh Pe(&)&*: Kejujuran,4are, empati,0emah 0embut,Ketepatan setiap tindakan,Menghargai orang lain,berbuat
baik, keadilan. D" Me*o'e Mempel&+&(% N%l&%0N%l&% Menurut teori klasi%ikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut9 *. Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang '. Menegaskan didepan umum , apabila cocok :. Memilih dari berbagai alyernati% ;. Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya <. Memilih secara bebas (. &ertindak =. bertindak denngan pola konsisten
E"Ke1&k%#
da beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut9 !" Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan 2" Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya indi6idu memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian yang dapat dipercaya 3" tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yng berjalan dari satu generasi ke generasi yang lain F" S%k&p Sikap adalah suasana perasaan atau si%at, dimana prilaku yang ditujukan kepada orang, objek, kondisi atau situasi, baik secaa tradisional maupun nulai atau keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara9 *. Memberi contoh, teladan atau model peran Setiap indi6idu belajar dari seperangkat contoh melaui prilaku orang lain yang diterimanya, '. Membujuk atau meyakinkan Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognit%. al ini tidak terkait dengan aspek emosional dari prilaku seseorang. :. Mengajarkan melalui budaya &udaya dan agama mempengaruhi prilaku seseorang tanpa pilihan. Setiap indi6idu dapat menerima keyakinan tersebut ;.pilihan terbatas Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan seseorang dengan tidak mempunyai pilihan secara bebas <. Menetapkan melalui peraturan-peraturan Ketentuan dan peraturan yang digunakan untuk mengontrol prilaku seseorang adalah sebagai berikut9 - Prilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan diterapkan dalam situasi yang sama dengan 5aktu yang akan datang - &erprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga tidak mempertimbangkan nilai benar atau salah - Menggunakan nilai untuk mengarahkan prilakunya, berarti dapat membedakan baik dan buruk, benar atau salah -Mempertimbangkan dengan hati nurani 2rang sering mempelajari seperangkat norma prilaku yang dianggap benar. Kegagalan untuk Mengikuti norma 7 hati nurani 8 dapat mengakibatkan perasaan bersalah. ".Pel&k$& E*%k D Mo(&l D&l&m Pel&1 Kl%#%$ Kepe(&)&*
plikasi dalam praktek klinis bagi pera5at>bidan diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya. Pera5at bisa menjadi sangat %rustrasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan yang sangat rendah. al ini disebabkan karena pasen kurang memperhatikan status kesehatannya. Pertama-tama yang dilakukan oleh pera5at adalah berusaha membantu pasen untuk
mengidenti%ikasi
nilai-nilai
dasar
kehidupannya
sendiri.Sebagai
ilustrasi
dapat
dicontohkan kasus sebagai berikut9 Seorang pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri sehingga dia menjadi sibuk sekali dalam mengelola usahanya. kibat kesibukannya dia sering lupa makan sehingga terjadi perdarahan lambung yang menyebabkan dia perlu dira5at di rumah sakit. Selain itu dia juga perokok berat sebelumnya. Ketika kondisinya
telah
mulai
pulih
pera5at
berusaha
mengadakan
pendekatan
untuk
mempersiapkannya untuk pulang. #amun pera5at menjadi kece5a, karena pembicaraan akhirnya mengarah pada keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis. Kendati demikian upaya tersebut harus selalu dilakukan dan kali ini pera5at menyusun list pertanyaan dan mengajukannya kepada pasen tersebut. Pertanyaannya, ?pakah tiga hal yang paling penting dalam kehidupan bapak dari da%tar diba5ah ini @A Pasen diminta untuk memilih atas pertanyaan berikut9 - &ersenang-senang dalam kesendirian 7berpikir, mendengarkan musik atau membaca8. - Meluangkan 5aktu bersama keluarga. -Melakukan akti%itas seperti9 mendaki gunung, main bola atau berenang. -Menonton tele6isi. -Membantu dengan sukarela untuk kepentingan orang lain. -Menggunakan 5aktunya untuk bekerja.
BAB III PENUTUP
KESMP/0# +alam upaya mendorong pro%esi kepera5atan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau pro%esi lain, maka mereka harus meman%aatkan nilai-nilai kepera5atan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran pro%esionalnya. +engan demikian pera5at yang menerima tanggung ja5ab, dapat melaksanakan asuhan kepera5atan secara etis pro%esional. Sikap etis pro%esional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan ad6okasi, keadaan tersebut akan dapa t memberi jaminan bagi keselamatan pasen, penghormatan terhadap hak-hak pasen, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan kepera5atan .+an setiap pera5at harus mampu untuk memahami nilai moral agar dalam bertindak tidak salah.
DAFTAR PUSTAKA
Soerjono Soekanto.'))(. Sosiologi Suatu Pengantar. 1akarta 9 PT !aja "ra%indo Persada Ensiklopedi ndonesia, *(.;<, *B ebruari '))C 555.id.5ikipedia.org rnold, Matthe5. *B(C. Culture and Anarchy. #e5 Dork9 Macmillan. Third edition, *BB', a6ailable online. !etrie6ed9 '))(-)(-'B. &arilai, "ad. ')):. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities. /ni6ersity o% Michigan Press. &oritt, "abor S. *CC;. Lincoln and the Economics of the American Dream. /ni6ersity o% llinois Press. S C=B-)-'<'-)(;;<-(. &ourdieu, Pierre. *C==. Outline of a Theory of Practice. 4ambridge /ni6ersity Press. S C=B)-<'*-'C*(;-; http9>>juandainginsukses.blogspot.com>')*'>)*>makalah-etika-dalam-kepera5atan-konsep.html http9>>sangayuudara.5ordpress.com>')**>);>)<>nilai-dan-norma-dalam-kepera5atan> Koeir, Erb, &erman, Snyder. '));. Buu A!ar "undamental #e$erawtan% $nse$n $roses dan $rati. E"4. 1akarta
&& PE#+/0/#
*.0atar &elakang #ilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mende%inisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. /ntuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. al ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. 4ontoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara pada masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.
'. Tujuan +alam upaya mendorong pro%esi kepera5atan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau pro%esi lain, maka mereka harus meman%aatkan nilai-nilai kepera5atan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran pro%esionalnya.