Datos de valores térmicos del aire como gas ideal, usados en los cálculos de los ciclos de potencia de gasDescripción completa
Descripción completa
rpp kurikulum 2013 mengenai hukum gas idealFull description
gasFull description
P P2 P1 V
V1=V2
c)
Adiabatic T2 = T1 Ln(P2/P1)R/Cp = 600 x (1/8)8.314/29.1 = 331.234 K Q=0 W = ΔU = Cv ΔT = 20.785 x (331.234 – 600) = -5586.3 J ΔS = 0 P P2
P1 V
V1=V2
3. Komposisi udara (dianggap mengikuti sifat gas ideal beratom dua, Cp = 7/2 R). Tahapan proses kompresi dan pendinginan: a. Tahap‐a, kompresi adiabatik: dari kondisi‐1 (P1 = 1 bar dan T1 = 30 oC) menjadi kondisi‐2 (P2 = 12 bar) b. Tahap‐b, pendinginan isobarik: dari kondisi‐2 menjadi kondisi‐3 (T3 = 30oC). Laju alir udara masuk kompresor, F = 100 kmol/min. Air pendingin pada after cooler mengalami kenaikan temperatur dari 15oC menjadi 25oC. Kompresi dilaksanakan dengan kemungkinan sebagai berikut. a. Kompresi adiabatik‐reversibel b. Kompresi adiabatik tak‐reversibel dengan efisiensi kompresi = 70%, 80%, 90% (sebagai parameter yang divariasikan).
Cp = 7/2 R = 29.1 J/mol K Cv = Cp – R = 5/2 R 20.785 J/mol K P1 = 1 bar T1 = 30oC = 303.15 K
P2 = 12 bar T2
T3 = 30oC
T2 = T1 Ln(P2/P1)R/Cp = 303.15 x ln(12/1)8.314/29.1 = 393.2 K
