TUGAS AKHIR MODUL KIMIA 6 KIMIA ORGANIK DAN BIOMOLEKUL Nama
: SRI ASTUTI, S.Pd
Bidang Studi
: 187 - KIMIA
Sekolah Asal
: SMAN 1 SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA, KEPULAUAN RIAU
Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Senyawa jenis ini di alam begitu banyak dan melimpah. Diperkirakan Diperkirakan sudah mencapa jutaan d an akan terus bertambah de ngan hadirnya senyawa-senyawa baru hasil sintesis para ahli kimia organik. Oleh karena jumlahnya yang demikian banyak, maka diperlukan metode yang t epat untuk mengetahui rumus kimia suatu senyawa orga nik. Salah cara untuk analisis kualitatif suatu senyawa organik adalah dengan identitas gugus fungsi. Dengan mengetahui gugus fungsi maka dapat diketahui golongan dari senyawa organik tersebut karena setiap golongan senyawa organik mempunyai sifat tertentu bergan tung pada gugus fungsionil yang dimilikinya. Secara umum senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi yang sama akan mempunyai sifat yang sama.
Tugas: Buatlah rangkuman identifikasi identifikasi senyawa organik maupun polimer organik dalam bentuk tabel seperti berikut ini.
Tabel 1. Rangkuman identifikasi identifikasi senyawa organik maupun maupun polimer organik
No
Jenis identifikasi
1 Membedakan amina primer, sekunder, tersier
Reagent yang digunakan
Amina primer, sekunder dan tersier dapat dibedakan dengan nsberg . melakukan Tes Hi nsbe Reagen Hinsberg merupakan sebuah reagen yang berisi larutan natrium hidroksida berair dan Benzenesulfonyl.
Reaksi yang terjadi
Observasi terhadap perubahan yang terjadi Sebuah amina primer akan membentuk garam sulfonamida larut yang mengendap setelah penambahan asam klorida encer.
Untuk membedakan suatu alkohol
Sebuah amina sekunder dalam reaksi yang sama akan langsung membentuk sulfonamide larut.
Sebuah amina tersier tidak akan bereaksi dengan sulfonamide tetapi tidak larut. Setelah menambahkan asam encer amina larut ini diubah menjadi garam amonium larut. Dengan cara ini reaksi dapat membedakan antara tiga jenis amina.
Untuk alkohol primer ketika ditembahkan pereaksi Lucas
2 Membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier
termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier dapat dilakukan pereaksi reaksi Lucas Lucas. menggunakan pe
tidak terjadi perubahan karena tidak terjadi reaksi kimia.
Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan mereaksikan asam klorida pekat dan seng klorida. klorida.
Uji Kromat Pereaksi yang digunakan adalah pereaksi kromat yang merupakan campuran K 2Cr 2O7 dalam H 2SO4
Pada alkohol sekunder ketika ditambah pereaksi Lucas terjadi reaksi kimia namun sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi yang terjadi yaitu dilakukan pemanasan, setelah pemanasan sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan. Sedangkan alkohol tersier ketika ditambahkan pereaksi Lucas akan bereaksi denga cepat membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan
Akan menghasilkan warna biruhijau untuk alkohol primer dan sekunder, Sedangkan untuk alkohol tersier tidak akan bereaksi atau terjadi perubahan warna.
Prinsip percobaan adalah reaksi redoks, dimana alkohol primer dan sekunder dapat mengalami oksidasi untuk mengimbangi 6+ reduksi dari Cr (merah) menjadi Cr
3 Menunjukkan
Uji Pembentukan Hidrazon Reagen yang digunakan adalah
3+
(hijau).
ji ini dilakukan untuk mendeteksi danya gugus karbonil pada
adanya karbonil
gugus
enyawa dengan hasil positif erbentuknya endapan jinggaoklat pada (2,4initrofenilhidrazon)
2,4-dinitofenilhidrazin
+
R
Natrium bisulfit
C
O
-
+ HOSO 2
+
-
Na O3 S
Na
CH
R
O H
R
Fenilhidrazin
Uji iodoform Untuk metil keton dengan menambahkan NaOH dan iodium iodida
Aldehida dan keton tertentu yang tidak dihalangi oleh gugus besar yang menempel pada keton karbon karbonil dapat bereaksi dengan larutan natrium bisulfit jenuh membentuk kristal putih. Fenilhidrazin bereaksi dengan aldehida dan keton membentuk fenilhidrazon. Produk tersebut erbentuk kristal yang kerap digunakan untuk mengidentifikasi aldehida dan keton melalui penentuan titik lelehnya
O
CCH3
Sikloheksil metil keton
O
+ 3I2
OH-, H2O
-
CO
ion sikloheksil karboksilat
+
CHI3 Iodoform kristal kuning
Gugus metil dari suatu metil keton diiodinasi bertahap sampai terbentuk iodoform (CHI 3) padat berwarna kuning. Aseton yang ditambahkan NaOH dan iodium iodida sedikit demi sedikit yang menghasilkan endapan erwarna kuning dan menimbulkan
O
H3C
4 Menunjukkan adanya gugus alkohol
C
O -
CH3 + I2 + 3OH
H3C
Uji Seri Amonium Nitrat
C
CI3
au seperti bau yang sangat menyengat. Endapan berwarna kuning ini merupakan iodoform (suatu haloform) yang menandakan aseton dan iodium iodida beraksi dengan bantuan NaOH yang erperan menjaga agar campuran - dalam keadaan basa. + 3H2O + 3I Gugus metil yang terikat pada atom C karbonil pada aseton diubah menjadi senyawa triiodometil (trihalometil) oleh iod (halogen) dan asa.Kemudian senyawa ini diuraikan oleh basa menghasilkan iodoform yang berupa padatan/endapan berwarna kuning. kuning.
Uji positif dengan alkohol terjadi perubahan warna menjadi menjadi merah, sedangkan dengan fenol menjadi hijau-coklat.
Pereaksi yang ditambahkan adalah air dan larutan seri ammonium nitrat Reaksi antara alkohol dengan seri amonium nitrat
Reaksi antara fenol dengan seri amonium nitrat Uji Gugus Fenol Fenol memiliki struktur umum
Uji ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gugus fenol
dengan hasil reaksi warna ungu.
yang serupa dengan akohol, hanya saja gugus fungsi (-OH) menempel pada cincin aromatik.
Uji FeCl 3 Pereaksi yang digunakan adalah FeCl3
5 Membedakan gugus aldehid dan keton
Uji Fehling Fehling A berupa CuSO 4 Fehling B adalah campuran NaOH atau natrium hidroksida dengan natrium kalsium tartat
2[Ag(NH3)2]+ + RCHO + 3OHReagen Tollens Merupakan suatu larutan basa ion kompleks perak ammonia (AgNO3 dan NH4OH)
Gugus aldehid akan dioksidasi menjadi anion karboksilat, sedangkan Cu 2+ pada CuSO4 akan direduksi menjadi Cu. Endapan merah bata menunjukkan perubahan bilangan valensi pada reagen. Sampel positif ditunjukkan oleh gugus aldehid dengan terbentuknya endapan merah bata, sedangkan sampel negatif ditunjukkan dengan gugus keton.
2Ag + RCOO - + 4NH3 + 2H2O Gugus aldehid akan dioksidasi menjadi anion karboksilat, dimana reaksi dengan reagen tollens mampu mengubah ikatan CHO pada aldehid menjadi COOH pada karboksilat. Sementara itu, Ag+ akan tereduksi menjadi Ag, sehingga terbentuk endapan cermin perak, yang
merupakan endapan Ag. Sampel yang positif ditunjukkan oleh aldehid sedangkan yang negatif ditunjukkan oleh keton.
6 Membedakan alkohol dan eter
Reaksi dengan logam reaktif : Logam Natrium (Na)
Alkohol : 2R – 2R – OH OH + 2Na
2R – ONa ONa 2R –
Eter : R – O – O – R’ R’ + Na Reaksi dengan PX 3 atau PX5 PCl3atau PCl5
+ H2
tidak
dapat bereaksi
Alkohol : R – OH OH + PX 5 RX + P(OH) 3 + HCl
Eter : R – O – O – R’ R’ + PX5 R – R – Cl Cl + R’R’ - Cl + POX3
7 Membedakan ester dan asam karboksilat
Basa kuat
Asam karboksilat : R-COOH + NaOH
Ester R-COO-R ' + NaOH
Uji gula pereduksi
R-COO-Na + H2O
R-COO-Na + R'-OH
Alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif melepaskan gas hidrogen. Eter tidak dapat bereaksi dengan logam natrium. Alkohol bereaksi dengan PCl 5 akan membebaskan gas HCl Sedangkan eter tidak melepaskan gas HCl melainkan membentuk dua alkil klorida.
Asam karboksilat bereaksi dengan basa kuat menghasilkan garam dan air. Ester bereaksi dengan basa kuat menghasilkan garam dan alkohol.
Karbohidrat
pereduksi
akan
(Karbohidrat kecuali sukrosa, amilum dan selulosa) Pereaksi Fehling Fehling A ( campuran larutan CuSO 4 ) Fehling B (campuran NaOH atau natrium hidroksida dengan natrium kalsium tartat)
membentuk endapan merah bata
Uji Tollens Pereaksi yang digunakan adalah suatu larutan basa ion kompleks kompleks perak ammonia. (AgNO3 dan NH4OH)
Uji Tollens menghasilkan endapan cermin perak.
Uji Molisch Pereaksi molisch terdiri dari ααnaftol dalam alkohol ditambah larutan asam sulfat pekat
Uji positif ditandai dengan terbentuknya senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat dan akan membentuk cincin berwarna ungu pada larutan glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, maltosa, arabinosa, dan pati .
Uji Benedict Merupakan campuran dari CuSO 4, natrium sitrat dan Na 2CO3
Pada uji Benedict larutan tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas dengan membentuk kuproksida yang berwarna. Gula pereduksi beraksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu 2O)
Uji Barfoed RCHO + Cu-asetat(kalor) Cu- asetat(kalor) → RCOOH + Cu 2O + CH3COOH Pereaksi terdiri dari tembaga (II) asetat
Uji Seliwanoff Pereaksi terdiri dari HCl pekat dan resolsinol 0,5%
9
Uji Protein
Uji Biuret Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan larutan
Prinsip dari uji Barfoed ini adalah erdasarkan adanya gugus karbonil ebas mereduksi Cu 2+ dalam suasana asam membentuk Cu 2O (endapan warna merah bata). Artinya prinsipnya berdasarkan reduksi Cu 2+ menjadi Cu+. Uji ini untuk membedakan gula yang diuji termasuk ketosa atau aldosa. Gula aldosa memiliki gugus aldehid, sedangkan gula ketosa memiliki gugus keton. Gula ketosa bereaksi positif denganmenghasilkan warna merah Gula aldosa tidak memberikan warna merah.
Uji biuret menguji adanya ikatan peptida ditandai dengan terjadinya
10
Uji Vitamin C
CuSO 4 1%
perubahan warna sampai ungu.
merah
muda
Uji Xantoproteat Pereaksi yang digunakan berupa asam nitrat pekat atau asam asetat pekat.
Uji xantoproteat untuk mengetahui adanya inti benzena dalam protein yang ditandai dengan terjadinya warna kuning.
Uji Timbel (II) Asetat Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOh 40% dan kertas saring yang dibasahi larutan Pb(NO3)2
Uji ini untuk menguji adanya elerang dalam protein ditandai dengan terbentuknya endapan hitam dari PbS.
Uji Millon Pereaksi yang digunakan adalah larutan merkuro da merkuri nitrat dalam asam nitrat.
Uji millon untuk menguji adanya asam amino dengan gugus fenol dalam protein yang ditandai dengan terjadinya cincin berwarna merah.
Pereaksi yang digunakan larutan NaHCO3 5% dan larutan FeCl 3
Uji positif mengandung vitamin C ditandai dengan terjadinya perubahan warna menjadi merah
Reagen Carr-price yang terdiri dari kloroform, SbCl 3 dan asam asetat anhidrat
Uji positif ditandai dengan adanya warna biru berubah menjadi warna coklat pekat.
Uji Vitamin D
Pereaksi yang dugunakan adalah larutan H2O2 5%
Uji positif terbentuknya ingga kuning.
Uji Vitamin E
Pereaksi yang digunakan adalah alkohol absolut dan HNO 3 pekat
Uji positif terbentuknya senyawa kompleks berwarna jingga.
Uji Kolesterol Pereaksi yang digunakan adalah larutan H2SO4
Uji positif jika ada kolesterol akan terbentuk lapisan merah pada permukaan larutan dan H2SO4
Uji Vitamin A
11
keunguan
Uji Lemak
warna
erwarna kuning.
Uji Fosfat Pereaksi yang digunakan adalah larutan HNO3Pekat
Uji positif di dalam lesitin mengandung fosfat diperoleh larutan keruh yang berwarna kuning.