NAMA
: ATIN TAMIMI
KELAS
: IPA-B
NO.PESERTA: 18022409710008 18022409710008
Instructions Pada bagian terakhir dari rangkaian modul IPA 6 yang telah Anda pelajari, Anda akan diminta untuk memecahkan persoalan dan secara kritis menjawab pertanyaan yang diberikan. Jawablah sesuai dengan pemahaman yang telah Anda dapatkan. Dalam sebuah gelas kimia terdapat campuran yang berwujud padatan terdiri dari naftalena, garam dapur, dan batu kapur. Warna dari ketiga zat tersebut adalah putih. Tugas anda sekarang adalah mencari prosedur yang tepat sehingga ketiga zat tersebut dapat dipisahkan dengan sempurna. sempurna. Pada bagian t ugas ini, Anda akan diberikan strategi dalam memecahkan persoalan.
1. Identifikasi sifat-sifat fisika dan kimia dari masing-masing masing-masing zat tersebut. JAWABAN: a. NAFTALENA Naftalena merupakan senyawa organik org anik dengan rumus molekul molek ul C 10H8. Naftalena merupakan senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik sederhana, berbentuk kristal padat berwarna putih dengan bau yang khas dan terdeteksi oleh indra penciuman pada konsentrasi serendah 0.08 ppm. Sebagai senyawa aromatik, struktur naftalena terdiri dari sepasang gugus arena atau cincin benzena yang bersatu. Naftalenta dikenal sebagai bahan utama penyusun kapur barus tradisional Sifat Fisika Naftalena:
Wujud zat
: kristal padat
Warna
: putih
Perubahan wujud
: dapat menyublim
Kelarutan Kelar utan
: tidak larut dalam pelarut air yang bersifat polar
Daya hantar listrik
: kurang baik
Kemagnetan
: non magnetic
Titik leleh
: 80,26 OC
Titik didih
: 218 OC
Sifat Kimia Naftalena:
Sulit mengalami reaksi kimia
Dalam bentuk uap, mudah terbakar
b. Garam Dapur
Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut. Garam dalam bentuk alaminya adalah mineral kristal yang dikenal sebagai batu garam atau halite. garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Sifat Fisika Garam Dapur:
Wujud Zat
: Kristal padat
Warna
: cerah dan transparan, terkadang buram
Perubahan wujud
: dapat menguap
Kelarutan
: mudah larut dalam air
Daya hantar listrik
: kurang baik dalam bentuk padatan, sangat baik dalam bentuk larutan
Kemagnetan
: diamagnetic
Titik leleh
: 801 OC
Titik didih
: 1465 OC
Sifat Kimia Garam Dapur
bisa didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pHnya netral
ikatan ionik kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih dari 2
larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air.
c. Batu Kapur Batu kapur atau limestone adalah sebuah batuan sedimen dengan rumus kimia CaCO3. Terdiri dari mineral Calcium Carbonate. Sifat Fisika Batu Kapur
Wujud Zat
: keras dan padat
Warna
: putih
Perubahan wujud
: tidak dapat menguap dan menyublim
Kelarutan
: sulit larut dalam air
Daya hantar listrik
: kurang baik
Kemagnetan
: non magnetic
Titik leleh
:-
Titik didih
:-
Sifat Kimia Batu Kapur
Batu kapur bersifat basa
Batugamping bersifat reaktif, terutama terhadap air hujan yang mengandung CO3 dari udara maupun dari hasil pembusukan zat-zat organik di permukaan tanah.
2. Identifikasi adakah zat yang mudah menyublim, zat yang mudah larut dalam air, dan zat yang sukar larut dalam air. JAWAB Zat yang mudah menyublim: naftalen Zat yang mudah larut dalam air: garam dapur Zat yang sukar larut dalam air: batu kapur
3. Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat yang mudah menyublim. JAWAB Prosedur yang tepat untuk memsiahkan zat mudah menyublim adalah dengan metode pemisahan campuran sublimasi. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat padat yang tidak dapat menyublim menggunakan metode sublimasi. Suatu campuran antar beberapa zat dapat terpisah dengan metode sublimasi apabila salah satu zat/benda dapt menyublim sedangkan yang lain tidak. Alat:
Bahan: Kaki tiga
Pembakar spiritus
Kawat kassa
Gelas kimia
Gelas arloji
Padatan naftalena, garam dapur dan batu kapur Es batu
Prosedurnya sebagai berikut: a. Rangkai alat seperti pada gambar di atas b. Masukkan padatan yang padatan terdiri dari naftalena, garam dapur, dan batu kapur ke dalam gelas kimia
c. Panaskan padatan tersebut di atas pembakar spiritus, sehingga mulai menguap. d. Tutup gelas kimia dengan gelas arloji dan letakkan es batu di atas gelas arloji e. Hentikan pemanasan ketika uap naftalena sudah mencapai bagian bawah gelas arloji. f.
Matikan api
g. Gas naftalen didinginkan dengan es yang berada di atas gelas arloji. h. Terbentuk Kristal naftalena yang menempel di bagian bawah gelas arloji.
4. Pertimbangkan kelarutan kedua zat terakhir dalam pelarut air. JAWABAN: Antara garam dapur dengan batu kapur maka yang cepat larut dalam air adalah garam dapur.
5. Cari prosedur yang tepat untuk memisahkan zat-zat tersebut berdasarkan kelarutannya dalam air. JAWAB Prosedur yang tepat untuk memisahkan zat berdasarkan kelarutan dalam air adalah dengan kristalisasi. Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Alat:
Bahan:
Gelas kimia
Corong saring
Kertas saring
Labu Erlenmeyer
Gelas arloji
Kawat assa
Kaki tiga
Bunsen
Air
Tahapan proses kristalisasi adalah:
Laruutan garam
Endapan garam
Panaskan larutan garam
Gambar proses kristalisasi a. Melarutkan padatan yang terdidri dari naftalena, garam dapur dan batu kapur dengan air. b. Jika garam dapur sudah larut semuanya, maka campuran tadi disaring menggunakan kertas saring. Air garam akan lolos dari kertas saring membentuk lauran garam. Yang tidak lolos dari kertas saring adalah residu (yaitu naftalen dan batu kapur. c. larutan garam yang lolos kertas saring tadi kemudian dipanaskan sampai air habis menguap,dan yang tertinggal adalah garam yang mengkristal.
6. Zat apakah yang pertama kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan. JAWABAN: Metode pemisahan campuran pertama yang digunakan untuk memisahkan padatan yang terdiri dari naftalena, garam dapur dan batu k apur adalah metiode kristalisasi. Dari hasil pemisahan campuran dengan metode kristalisai, akan diperoleh larutan garam (air garam yang lolos dari penyaringan) dan residu berupa campuran naftalen dan batu
kapur, kemudian larutan garam tadi dipanaskan sampai airnya habis menguap,maka zat yang diperoleh pertama kali sebagai hasil dari proses pemisahan adalah garam.
7. Zat apakah yang terakhir kali Anda dapatkan sebagai hasil dari proses pemisahan. JAWABAN: Setelah garam dilarutkan pada tahap kristalisasi, akan diperoleh residu berupa campuran naftalen dengan batu kapur. Langkah pemisahan selanjutnya yang dilakukan adalah sublimasi. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Campuran yang terdiri dari naftalena dan batu kapur ini kemudian dipanasan, maka naftalen menyublim. Hentikan pemanasan ketika uap naftalena sudah mencapai bagian bawah gelas arloji. Gas naftalen didinginkan dengan es yang berada di atas gelas arloji. Terbentuk Kristal naftalena yang menempel di bagian bawah gelas arloji. Jika seluruh naftalen yang tercampur tadi sudah menyublim maka yang tertinggal adalah batu kapur. Batu kapur adalah zat yang terakhir kali didapatkan.
8. Tulis kesimpulan yang Anda peroleh JAWABAN Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan melihat sifat fisis suatu zat, misalnya kelarutan dalam air dan kemampuan menyublim. Metode pemisahan campuran yang tepat untuk memisahkan padatan yang terdiri dari naftalena, garam dapur dan batu kapur adalah kristalisasi dan sublimasi. Metode pemisahan campuran kristalisasi akan menghasilkan endapan Kristal garam, sedangkan metode sublimasi akan menghasilkan Kristal naftalena yang menempel pada dinding gelas arloji dan batu kapu yang tertinggal di dasar gelas kimia.