Laporan Hasil Praktikum IP Address, CIDR dan VLSM
Disusun oleh : 1. Titi Werdiningsih (11520241048) 2. Isnan Muladi (11520241049) 3. Wahyu Dani Setyawan Set yawan (11520241050) 4. Faza Hekmatyar A W (11520241051)
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YGYAKARTA
2011
A. Tujuan Setelah Praktikum Mahasiswa diaharapkan mampu : 1. Melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan. 2. Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode CIDR. 3. Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode VLSM. 4. Memahami teknik penggunaan subnet mask.
B. Studi Kasus Studi kasus kali berisi tentang konsep teknik subnetting menggunakan metode CIDR dan metode VLSM yang soalnya kami ambil dari Labsheet ke 3. a.
[Pendalaman teknik CIDR] Hitunglah subnet dari 210.103.45.0/28! Buatlah simulasi pada paket tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer ! Subnet menggunakan /28 11111111.11111111.11111111.11110000 255
255
255
240
Subnet
N = 16 Host = 16-2 = 14
Net ID
IP Address
Broadcast
210.103.45.0
210.103.45.1 – 210.103.45.14
210.103.45.0.15
210.103.45.16
210.103.45.17 – 210.103.45.30
210.103.45.0.31
210.103.45.32
210.103.45.33 – 210.103.45.46
210.103.45.0.47
210.103.45.48
210.103.45.49 – 210.103.45.62
210.103.45.0.63
210.103.45.64
210.103.45.65 – 210.103.45.78
210.103.45.0.79
210.103.45.80
210.103.45.81 – 210.103.45.94
210.103.45.0.95
210.103.45.96
210.103.45.97 – 210.103.45.110
210.103.45.0.111
210.103.45.112
210.103.45.113 – 210.103.45.126
210.103.45.0.127
210.103.45.128
210.103.45.129 – 210.103.45.142
210.103.45.0.143
210.103.45.144
210.103.45.145 – 210.103.45.158
210.103.45.0.159
210.103.45.160
210.103.45.161 – 210.103.45.174
210.103.45.0.175
210.103.45.176 210.103.45.177 – 210.103.45.1190 210.103.45.0.191 210.103.45.192
210.103.45.193 – 210.103.45.206
210.103.45.0.207
210.103.45.208
210.103.45.209 – 210.103.45.222
210.103.45.0.223
210.103.45.224
210.103.45.225 – 210.103.45.238
210.103.45.0.239
b. [Teknik VLSM] Misalkan ada sebuah perusahaan perusahaan terbagi dalam 5 buah divisi yaitu yaitu A, B, C, D dan E. Divisi A terdiri dari 300 komputer, divisi B terdiri dari 250 komputer, divisi C terdiri dari 200 komputer, divisi D terdiri dari 140 komputer, dan divisi E terdiri dari 140 komputer. Setting ip address 5 buah komputer dengan network atau nomor jaringan awal adalah 172.200.0.0. Bagaimana hasilnya dan sertakan perhitungannya secara detail? Buatlah simulasi pada paket tracert dimana per subnetwork-nya subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah buah komputer. komputer.
a. Divisi A = 300 komputer 11111111. 11111111. 11111110. 00000000 Subnet mask : 255.255.254.0 y
Host : 2 – 2 9 : 2 – 2
: 512 – 2 : 510 Jumlah subnet : 2
7
: 128 Net ID
: 172.200.0.0
IP
: 172.200.0.1 – 172.200.1.254
Broadcast
: 172.200.1.255
b. Divisi B = 250 komputer 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 Subnet mask : 255.255.255.0 8
Host : 2 – 2 : 256 – 2 : 254 Jumlah subnet : 2
0
:1 Net ID
: 172.200.2.0
IP
: 172.200.2.1 – 172.200.2.254
Broadcast
: 172.200.2.255
c. Divisi C = 200 komputer 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 Subnet mask : 255.255.255.0 8 Host : 2 – 2
: 256 – 2 : 254 Jumlah subnet : 2
0
:1 Net ID
: 172.200.3.0
IP
: 172.200.3.1 – 172.200.3.254
Broadcast
: 172.200.3.255
d. Divisi D = 140 komputer 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 Subnet mask : 255.255.255.0 8
Host : 2 – 2 : 256 – 2 : 254 Jumlah subnet : 2
0
:1 Net ID
: 172.200.4.0
IP
: 172.200.4.1 – 172.200.4.254
Broadcast
: 172.200.4.255
e. Divisi E = 140 komputer 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 Subnet mask : 255.255.255.0 8
Host : 2 – 2 : 256 – 2 : 254 Jumlah subnet : 2
0
:1 Net ID
: 172.200.5.0
IP
: 172.200.5.1 – 172.200.5.254
Broadcast
: 172.200.5.255
C. Dasar Teori
Pengertian IP Addres Alamat IP( Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamatalamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamatalamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
VLSM (Variable Length Subnet Masking)
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik
subneting, subnet zeroes, dan subnetones tidak bias digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien. efi sien. VLSM memberbaiki kekurangan metode conventional subnetting. Dalam subnetting tradisional, semua subnet mempunyai kapasitas yang sama. Ini akan menimbulkan masalah ketika ada beberapa subnet yang jauh lebih besar daripada yang lain atau sebaliknya. Sedangkan pada metode subnetting VLSM semua subnet tidak harus mempunyai kapasitas yang sama, jadi bias disesuaikan dengan kebutuhan kita.
VLSM merupakan implementasi pengalokasian blok IP yang dilakukan oleh pemilik network (network administrator ) dari blok IP yang telah diberikan padanya(sifatnya local dan tidak dikenal di internet, adapun keuntungan dari subnetting vlsm : 1) Mengurangi Mengurangi lalu lintas l intas jaringan 2) Teroptimasinya unjuk kerja jaringan 3) Pengelolaan
yang disederhanakan
4) Membantu pengembangan pengembangan jaringan ke
jarak geografis yang jauh
5) Menghemat ruang alamat.
VLSM merupakan bentuk lain dari tehnik subnetting akan tetapi pada subnetting ini yang digunakan bukan berdasarkan jumlah banyak IP dalam satu subnet class melainkan banyak host yang ingin dibuat. Hal ini akan membuat / class
semakin banyak jaringan yang dapat dipisahkan pada suatu subnet maupun class.
D. Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang kita gunakan dalam praktik kali ini adalah : Software Simulasi Cisco Paket Tracert 5.3
E. Langkah Kerja 1. Buka aplikasi Cisco paket tracert 5.3 2. Klik icon end devices pada menu dibagian kiri bawah untuk menambahkan beberapa komputer.
3. Kemudian pilih devices yang ada di sebelah kanan sidebar end devices untuk ditambahkan dengan cara drag and drop pada lembar kerja.
4. Misalkan kita pilih pc, klik icon pc kemudian drag and drop pada worksheet atau lembar kerja dan buat seperti gambar dibawah ini.
5. Sesuaikan pemasangan ip address dengan gambar diatas. Kemudian uji koneksi antar kelima PC tersebut. Jika pengaturan ip address tersebut sesuai dengan gambar diatas maka kelima PC tersebut tidak akan bisa terkoneksi karena kelimanya berbeda subnet. Hal tersebut telah
mensimulasikan teknik subnetting VLSM V LSM sesuai
dengan scenario diatas. 6. Selesai.
F. Permasalahan dan Troubleshooting Permasalahan Permasalahan yang sering timbul dalam pemasangan jaringan adalah computer tidak dapat terkoneksi. Solusinya cek kembali setingan IP Address dan pemasangan konektor RJ 45 apakah sudah terpasang dengan benar atau tidak.
G. Kesimpulan CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnetones tidak bias digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
H. Daftar Pustaka http://gap.web.id/2011/03/pengertian-ip-address/ http://www.google.co.id/search?q=Pengertian+VLSM&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a http://blog.unsri.ac.id/rizkyasiawati/welcome/pengertian-cidr-dan-manfaat-dari-vlsm /mrdetail/16216 http://thekiralover.wordpress.com/2010/04/19/vlsm/
http://compnetworking.about.com/od/working http://compnetworking .about.com/od/workingwithipaddresses/a/s withipaddresses/a/subnetmask.htm ubnetmask.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Subnet_mask http://elearning.amikom.ac.id/index.php/do http://elearning.amiko m.ac.id/index.php/download/materi/19030201 wnload/materi/190302010-DT0370-DT03721/Subneting.ppt