TUGAS! PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HOTS “Kunci Proses Berpiki r" r"
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5 KELAS VI B
1. REHZKY QUR’ANA
(A1G1 16 092)
2. SITTI ASNAWI
(A1G1 16 093)
3. SATRIA DAMAYANTI
(A1G1 16 094)
4. WINDA SAFITRI
(A1G1 16 097)
5. ASPAN
(A1G1 16 099)
6. JINI MAULIA
(A1G1 16 100)
D osen sen Pe Penga ngam mpu
: Dr . NA NA SUMAR SUM AR NA, NA , S.Pd., M.K es
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD S1) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
KUNCI PROSES BERPIKIR
1. Menganalisi (analyze)
Berpikir analisis berada pada tingkatan tertinggi setelah tingkatan pemahaman, penerapan, dan mengingat (Kuswana, 2011). Berpikir analisis adalah kemampuan menguraikan atau memecah suatu masalah ke dalam beberapa bagian, dan hanya dimiliki oleh siswa yang telah menguasai kemampuan pemahaman dan penerapan (Sanjaya, 2013). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelum siswa memiliki kemampuan menganalisis, terlebih dulu siswa harus mempunyai ketiga level kemampuan sebelumnya yakni kemampuan mengingat, kemampuan memahami, dan kemampuan menerapkan. Anderson, et al (2015) mengungkapkan bahwa menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian, antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Berpikir analisis meliputi proses-proses kognitif, antara lain: (1) membedakan (differentiating (differentiating ), ), melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan dan penting dari sebuah struktur. Proses membedakan terjadi ketika siswa m endiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting, kemudian memperhatikan informasi yang relevan atau penting; (2) mengorganisasi (organizing (organizing ), ), melibatkan proses mengindentifikasi elemen-elemen komunikasi atau atau situasi situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Proses mengorganisasi terjadi ketika siswa membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antar potongan informasi; dan (3) memberikan atribut / menghubungkan (attributing ), ), melibatkan proses dekonstruksi yang di dalamnya siswa menentukan tujuan dari elemen atau bagian yang membentuk sebuah struktur. Proses memberikan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kemampuan analitis adalah kemampuan siswa untuk menguraikan atau memisahkan suatu hal ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan antara bagian-bagian tersebut. Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan antarabagian bagiannya,
mampu
melihat
(mengenal)
komponen-komponennya, komponen-komponenn ya,
bagaimana
komponen-komponen itu berhubungan dan terorganisasikan, membedakan fakta dari hayalan. Penadapat lain yang sejalan, Suherman dan Sukjaya (1990: 49) menyatakan bahwa kemampuan analisis adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan menguraikan suatu masalah (soal) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta mampu untuk memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut. Hal ini juga diperkuat oleh Bloom yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir analitis menekankan pada pemecahan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus atau kecil dan mendeteksi hubungan-hubungan dan bagian-bagian tersebut dan bagian-bagian itu diorganisir. Bloom membagi aspek analisis ke dalam tiga kategori k ategori , yaitu: 1) analis bagian (unsur) seperti melakukan pemisalan fakta, unsur yang didefinisikan, argumen, aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan kesimpulan; 2) analisis hubungan (relasi) seperti menghubungkan antara unsur-unsur dari suatu sistem (struktur) matematika; 3) analisis sistem seperti mampu mengenal unsur-unsur dan hubungannya dengan struktur yang terorganisirkan. Penjabaran dari ketiga kategori tersebut menurut Suharsimi meliputi berbagai keterampilan, yaitu: memperinci, mengasah diagram, membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasi, menyimpulkan, menunjukkan dan membagi. Kemampuan analisis yang dapat
diukur
adalah
kemampuan
mengidentifikasi
masalah,
kemampuan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Ross mengungkapkan beberapa indikator kemampuan analitis, yaitu: 1. Memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu masalah adalah masuk akal. 2. Membuat dan mengevaluasi kesimpulan umum berdasarkan atas penyelidikan atau penelitian. 3. Meramalkan atau menggambarkan kesimpulan atau putusan dari informasi yang sesuai. 4. Mempertimbangkan validitas dari argumen dengan menggunakan berpikir deduktif dan induktif. 5. Menggunakan data yang mendukung untuk menjelaskan mengapa cara yang digunakan dalam jawaban adalah benar.
Untuk dapat menganalisis suatu masalah siswa harus memiliki kemampuan memahami suatu masalah. Siswa tidak mungkin dapat menganalisis hingga sampai pada menyelesaikan men yelesaikan masalah dengan benar, b enar, bila tidak lebih dulu memahami masalah yang diberikan. Siswa perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa saja yang ada, jumlah, hubungan dan nilai-nilai yang terkait serta apa yang sedang mereka cari. Beberapa saran saran yang yang
dapat membantu siswa siswa dalam memahami masalah yang yang
kompleks seperti: memberikan pertanyaan mengenai apa yang diketahui dan dicari, menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri, menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, fokus pada bagian yang penting dari masalah tersebut, mengembangkan model, dan menggambar diagram.
plan n / str str ategiz gi ze) 2. Merencanakan / strategi ( pla Merencanakan yairu mengembangkan cara berfikir logis siswa untuk menganalisis
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Merencanakan penyelesaian (devising a plan) di sini menghubungkan antara data yang diketahui dengan permasalahan yang ada. Lalu rumus/teorema apa yang bisa digunakan, dan coba untuk berfikir masalah yang hampir sama dengan permasalahan yang akan dicari. Merencanakan suatu strategi sangat bergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. Pada umumnya, semakin bervariasi pengalaman mereka, ada kecenderungan siswa lebih kreatif dalam menyusun rencana penyelesaian masalah. Memahami masalah untuk rencana pemecahan mungkin panjang dan berliku-liku. Sesungguhnya keberhasilan utama menyelesaikan menyelesaikan masalah adalah gagasan rencana. Gagasan ini mungkin muncul secara berangsur-angsur, atau setelah percobaan yang gagal dan muncul keraguan, mungkin terjadi tiba-tiba, sebagai "gagasan cemerlang". cemerlang". Gagasan yang baik bisa didasarkan pada pengalaman atau pengetahuan sebelumnya. Langkah awal untuk mengetahui ini, guru bisa bertanya pada siswa: Apa siswa: Apa kamu tahu suatu yang berhubungan dengan masalah?Memahami masalah? Memahami masalah dengan baik dan serius memikirkannya, sangat membantu munculnya gagasan yang benar. Jika tidak berhasil, maka bisa mengubah bentuk masalah, atau memodifikasi masalah. Misalnya melalui pertanyaan: Bisakah kamu menyatakan kembali masalah itu? Variasi masalah bisa mendorong kearah beberapa masalah sebagai alat bantu yang sesuai. Dalam membuat rencana atau strategi siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini bisa dilakukan siswa dengan cara seperti: menebak, mengembangkan sebuah model, mensketsa diagram, menyederhanakan masalah, mengidentifikasi pola, membuat tabel, eksperimen dan simulasi, bekerja terbalik, menguji semua kemungkinan, mengidentifikasi sub-tujuan, membuat analogi, dan mengurutkan data/informasi. Beberapa strategi yang sering digunakan dalam pemecahan masalah matematika
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah dapat terlihat dengan jelas. b. Bergerak dari belakang. Dengan strategi ini, kita mulai dengan menganalisis bagaimana cara mendapatkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita kita bergerak dari yang diinginkan lalu menyesuaikan dengan yang diketahui. c. Memperhitungkan Setiap Kemungkinan. Strategi ini terkait dengan penggunaan aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh si pelaku selama proses pemecahan masalah sehingga tidak akan ada satupun alternatif yang terabaikan. d. Mencobakan pada Soal yang Lebih Sederhana. Strategi ini berkait dengan penggunaan contoh khusus tertentu pada masalah tersebut agar lebih mudah dipelajari, sehingga gambaran umum penyelesaian yang sebenarnya dapat ditemukan. e. Membuat
tabel.
Strategi
ini
digunakan
untuk
membantu
menganalisis
permasalahan atau jalan pikiran kita, kita, sehingga sehingga segala sesuatunya tidak dibayangkan hanya oleh otak yang kemampuannya sangat terbatas. f.
Menemukan pola. Strategi ini terkait dengan pencapaian keteraturan pola. Keteraturan tersebut akan memudahkan kita menemukan penyelesaiannya.
g. Memecah tujuan. Strategi ini berkait dengan pemecahan tujuan umum yang hendak kita capai menjadi satu atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya. h. Berpikir logis. Strategi ini berkaitan dengan penggunaan penalaran maupun penarikan kesimpulan yang sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada. i.
Mengabaikan hal yang tidak mungkin. Dari berbagai alternatif yang mungkin, alternatif yang sudah jelas-jelas tidak mungkin agar dicoret atau diab aikan sehingga perhatian dapat tercurah sepenuhnya untuk hal-hal yang tersisa tersisa dan masih mungkin
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
solve e proble roblem ms) 3. Menyelesaikan masalah ( solv Pada tahap ini semua keterampilan matematika seperti menghitung dilakukan untuk menemukan
suatu
jawaban.
Membimbing
siswa
secara
sistematis
untuk
memperkirakan jawaban yang mungkin untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan strategi penyelesaian yang telah di susun. Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanaka sebelumnya dan juga termasuk hal-hal berikut: mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk matematika dan melaksanakan strategi selama proses dan penghitungan yang berlangsung. Secara umum pada tahap ini siswa perlu mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana tersebut tidak bisa terlaksana, maka siswa dapat memilih cara atau rencana lain. Wessels (Woolfolk dan Nicolich, 2009:321) mengemukakan bahwa dalam pemecahan masalah ada 4 langkah ditempuh yaitu : 1) Memahami masalah Langkah pertama secara tepat masalah yang sedang dihadapi. 2) Menyeleksi solusi Setelah menentukan akar masalah yang sedang dihadapi, maka langkah berikutnya adalah menentukan rencana pemecahan yang akan dan mungkin dapat ditempuh 3) Memutuskan rencana
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Sementara itu, menurut Krulik dan Rudnick (Carson, 2007: 21 -22), ada lima tahap yang dapat dilakukan dalam memecahkan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Membaca (read). Aktifitas yang dilakukan siswa pada tahap ini adalah mencatat kata kunci, bertanya kepada siswa lain apa yang sedang ditanyakan pada masalah, atau menyatakan kembali masalah ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami. 2. Mengeksplorasi (explore). Proses ini meliputi pencarian pola untuk menentukan konsep atau prinsip dari masalah. Pada tahap ini siswa mengidentifikasi masalah yang diberikan, menyajikan masalah ke dalam cara yang mudah dipahami. Pertanyaan yang digunakan pada tahap ini adalah, “seperti apa masalah tersebut”?. Pada tahap ini biasanya dilakukan kegiatan menggambar atau membuat tabel. 3. Memilih suatu strategi (select a strategy). Pada tahap ini, siswa menarik kesimpulan atau membuat hipotesis mengenai bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ditemui berdasarkan apa yang sudah diperoleh pada dua tahap pertama. 4. Menyelesaikan masalah (solve the problem). Pada tahap ini semua keterampilan matematika seperti menghitung dilakukan untuk menemukan suatu jawaban. 5. Meninjau kembali dan mendiskusikan (review and extend). Pada tahap ini,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif atau lebih karena seandainya hanya terdapat satu alternatif tidak akan ada satu keputusan yang akan diambil. Menurut J.Reason, Pengambilan keputusan dapat d ianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. G. R. Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria kriteria tertentu tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin. mungkin. Sedangkan Claude S. Goerge, Jr Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif. Menurut Suharnan, pengambilan keputusan adalah poses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti. Pembuatan keputusan terjadi di dalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus membuat prediksi kedepan, memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih, membuat estimasi (prakiraan) mengenai frekuensi prakiraan yang akan terjadi. Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada. a. Kriteria pengambilan keputusan/Kesimpulan
Menurut konsepsi Anderson, nilai-nilai yang kemungkinan menjadi pedoman
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
untuk memperluas pengaruh-pengaruh politik atau untuk mencapai tujuan dan kepentingan dari partai politik atau tujuan dari kelompok kepentingan yang bersangkutan. 2. Nilai-nilai organisasi Para pembuat kepurusan, khususnya birokrat (sipil atau militer), mungkin dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi di mana ia ter libat libat di dalamnya’ Organisasi, semisal badan-badan badan-badan administrasi, menggunakan berbagai bentuk ganjaran dan sanksi dalam usahanya untuk memaksa para anggotanya menerima, dan bertindak sejalan dengan nilai-nilai yang telah digariskan oleh organisasi. Sepanjang nilai-nilai semacam itu ada, orang-orang yang bertindak selaku pengambil keputusan dalam organisasi itu kemungkinan akan dipedomani oleh pertimbangan-pertimbangan semacam itu sebagai perwujudan dari hasrat untuk melihat organisasinya tetap lestari, unuk tetap maju atau untuk memperlancar program-program dan kegiatankegiatannya atau atau untuk mempertahankan kekuasaan dan hak-hak istimewa yang selama ini dinikmati. 3. Nilai-nitai Pribadi Hasrat untuk melindungi atau memenuhi kesejateraan atau kebutuhan fisik atau kebutuhan finansial’ reputasi diri, atau posisi historis kemungkinan juga digunakan- oleh para pembuat teputusan sebagai kriteria dalam pengambilan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
4. Nilai-nilai Kebijaksanaan Dari perbincangan di atas, satu hal hendaklah dicamkan, yakni janganlah kita mempunyai anggapan yang sinis dan kemudian menarik kesimpulan bahwa para pengambil keputusan politik inr semata-mata hanyalah dipengaruhi oleh pertimbangan-penimbangan demi keuntungan politik, organisasi organisasi atau pribadi. Sebab, para pembuat keputusan mungkin pula bertindak berdasarkan atas penepsi mereka terhadap kepentingan umum atau keyakinan tertentu mengenai kebijaksanaan negara apa yang sekiranya secara moral tepat dan benar. Seorang wakil rakyat yang mempejuangkan undang-undang hak kebebasan sipil mungkin akan bertindak sejalan dengan itu karena ia yakin bahwa tindakan itulah yang secara moral benar, dan bahwa persamaan hakhak sipil itu memang merupakan tujuan kebijaksanaan negara yang diinginkan, tanpa mempedulikan bahwa perjuangan itu mungkin akan menyebabkannya mengalami resiko-resiko politik yang fatal. 5. Nilai-nilai Ideologis Ideologi pada hakikatnya merupakan serangkaian nilai-nilai dan keyakinan yang secara logis saling berkaitan yang mencerminkan gambaran sederhana mengenai dunia serta berfungsi sebagai pedoman benindak bagi masyarakat yang meyakininya. Di berbagai negara sedang berkembang di kawasan Asia, Afrika dan Timur Tengah nasionalisme yang mencerminkan hasrat dari orang-
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
b. Prinsip dan proses pembuatan keputusan
Pembuatan keputusan mengenal berbagai prinsip dasar sehingga baik dalam tahapan perumusan maupun implementasinya pembuatan keputusan tersebut memenuhi syarat sebagai alat manajemen yang dapat memberikan panduan bagi anggota dalam bertindak dan berprilaku. Adapun Prinsip-Prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Keputusan pada dasarnya ditujukan untuk memecahkan masalah, karena itu setiap alternatif solusi hendaknya tepat untuk masalah yang dituju. 2. Setiap keputusan hendaknya merupakan alternatif terbaik dengan resiko yang amat minial. 3. Keputusan hendaknya sudah mempertimbangkan lingkup dan resiko secara sistematik dan sistemik. 4. Keputusan hendaknya tidak berada diluar zona of acceptance manusia. 5. Keputusan yang efektif adalah keputusan yang dapat dilaksanakan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi dengan tegas. Membuat kesimpulan dari penyelesaian masalah yang telah dilakukan, terlebih dahulu harus melewati tahap reflektif atau melihat kembali. Memeriksa kembali (looking back) merujuk pada menganalisis dan men gevaluasi apakah prosedur lain yang lebih efektif, apakah prosedur yang dibuat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis, atau apakah prosedur dapat dibuat generalisasinya. Ini dilakukan agar pengambilan keputusan tidak salah dan menghasilkan keputusan yang tepat untuk masalah yang serupa kedepannya.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
KESIMPULAN
Kunci dari proses berpikir adalah dengan menghadapkan seseorang pada suatu masalah. Karena seseorang berpikir lebih kritis ketika menghadapi masalah yang tidak langsung dapat diketahui penyelesaiannya dalam artian memerlukan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penyelesaian masalah melewati beberapa tahap seperti yang diungkapkan oleh Polya (1957) ada 4 langkah di dalam memecahkan masalah yaitu : 1. Understanding the problem (memahami problem (memahami masalah) Memahani masalah (understanding the problem) kegiatan ini merujuk pada apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, apakah ap akah informasi cukup, kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi, menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional (dapat dipecahkan). 2. Devising a plan (merencanakan plan (merencanakan penyelesaian)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Secara garis besar, berdasarkan pada pendapat tersebut kunci proses berpikir melewati beberapa tahap yaitu : Menganalisis, memerlukan kemampuan memahami untuk dapat menganalisis suatu masalah. Merencanakan, pada tahap ini Seseorang membuat rencana sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat masalah yang dihadapi. Menyelesaikan masalah , melibatkan kemampuan menerapkan sesuai dengan apa yang telah direncakan. dan Memilih / membuat keputusan atau kesimpulan, setelah melewati beberapa tahap hingga sampai pada penyelesaian
masalah tibalah saat dimana seseorang menentukan pilihan atau keputusan berdasarkan pada penyelesaian masalah yang telah dilakukan apakah akan menggunakan penyelesaian masalah itu untuk masalah yang yang serupa kedepannya atau adakah alternatif penyelesaian masalah lain dengan solusi atau jawaban yang serupa, saat inilah seseorang menggunaan kemampuan mengevaluasi dan merefleksi diri untuk menentukan keputusan yang tepat.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
REFERENSI
Novita, Tri & Muhlisatul Mahmudah. 2018. Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir Analisis Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika. Kadikma, Matematika. Kadikma, Vol 9, No. 2, hal. 1-11, Agustus 2018 https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/download/8529/5824/
Syaharuddin. 2016. Deskripsi 2016. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dalam Hubungannya Dengan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Viii Smpn 4 Binamu Kabupaten Jeneponto. Jeneponto. Universitas Negeri Makasar. http://eprints.unm.ac.id/4405/1/SYAHARUDDIN.pdf