Nama : Leo Rama Rama Kristina Kristina (2.08.017) (2.08.017) Marisi Italiansia Paulia (2.08.016)
I.
Sistem Ma Manufaktur a. Mak Make to to Sto StokI kI (MTS) Make to stok (MTS) merupakan sistem manufaktur yang dalam pelaksa pelaksanaa naan n produk produksin sinya ya membua membuatt produk produk dalam dalam jumlah jumlah yang yang besar besar dan memili memiliki ki persed persediaa iaan. n. Pada Pada strate strategi gi MTS, MTS, persed persediaa iaan n dibuat dalam bentuk produk akhir yang siap dipak. Siklus dimulai ketika ketika perusa perusahaa haan n menent menentuka ukan n produk produk,, kemudia kemudian n menent menentuka ukan n kebu kebutu tuha han n
baha bahan n
baku baku,,
dan dan
memb membua uatn tnya ya
untu untuk k
disi disimp mpan an..
Konsumen akan memesan produk jika harga dan spesifikasi produk sesuai sesuai dengan kebutuhannya. kebutuhannya. Operasi Operasi difokuskan difokuskan pada kebutuhan kebutuhan pemenuhan tingkat persediaan dan order yang tidak diidentifikasi pada pada proses proses produk produksi. si. Sis Sistem tem produk produksi si mengem mengemban bangka gkan n tingkat tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, bukan pada pada order order sekara sekarang. ng. Pada Pada strate strategi gi ini, ini, resiko resiko persed persediaa iaan n lebih lebih besar. Contoh produk: makanan, minuman, mainan, sebun kertas dan lain-lain. b. Mak Make To To Ord Order er (MTO) (MTO) Dibuat saat pesanan diterima. Strategi ini meniadakan inventori berupa produk jadi melainkan menyiapkan beberapa desain dan memiliki persediah bahan baku standar yang digunakan dalam pembua pembuatan tan produk produk jadi. jadi. Aktivit Aktivitas as proses proses berdas berdasarka arkan n order order kons konsum umen en..
Akti Aktivi vita tas s
meny enyera erahkan hkan
pros proses es dimu dimula laii
spes pesifik ifikas asii
pro produk duk
pada pada saat saat kons konsum umen en yang ang
dibu dibutu tuhk hkan an
dan dan
perusahaan perusahaan akan membantu membantu konsumen konsumen menyiapkan menyiapkan spesifikas spesifikasii produk produk,, besert beserta a harga harga dan waktu waktu penyer penyeraha ahan. n. Apabila Apabila telah telah
dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih fokus pada keinginan konsumennya. Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, perusahaan developer dan lain-lain. Sistem
manufaktur
Make
to
Order (MTO)
adalah
sistem
manufaktur yang beroperasi berdasarkan pesanan. Sistem manufaktur ini dibagi lagi menjadi MTO non-repetitif dan MTO repetitif. Beberapa parameter yang membedakan kedua sistem MTO ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. MTO Repetitif
MTO Non-Repetitif
Karakteristik pesanan
Pesanan berulang dalam Pesanan tidak berulang atau waktu singkat berulang dalam jangka panjang
Tindakan untuk mengulang setup
Dilakukan dengan Dilakukan dengan meningkatkan efisiensi meningkatkan efisiensi setup setup dann mengatur order yang akan diproses
Kedua sistem MTO ini umumnya memiliki sistem produksi job shop, agar bisa mengakomodasikan order dengan ukuran yang kecil dan spesifikasi setiap order yang berbeda. Akan tetapi, untuk beberapa sistem manufaktur MTO yang berperan sebagai sub-kontraktor dapat memiliki sistem produksi flow shop, karena adanya kesamaan proses dalam sistem order yang diterima, misalnya sub-kontraktor produk semi konduktor, perusahaan pembuat tirai alumunium untuk jendela rumah dengan berbagai ukurannya, dan pabrik pengolahan karet alami.
Sistem
produksi
flow
shop
umumnya
merupakan
sistem
produksi untuk sistem manufaktur make to stock (MTS) yang cenderung untuk memproduksi produk-produk dalam jumlah besar dan variasi yang sedikit. Pada sistem manufaktur MTS, peningkatan
performansi
stasiun
kerja
dilakukan
dengan
memeperbaiki cara kerja yang dilakukan di setiap stasiun. Sistem manufaktur MTO dapat juga memiliki sistem produksi flow shop, tetapi peningkatan performansi stasiun kerja tidak hanya dilakukan dengan memperbaiki cara kerja melainkan juga dengan mengatur urutan order -order yang akan diproses. Parameter-parameter
lain
yang
membedakan
sistem
MTO
repetitif dengan sistem MTS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
MTO
MTS
Repetitif Flow Shop Flow Shop Memperkecil waktu Mencari jumlah penyelesaian inventori yang sesuai
Respons terhadap fluktuasi demand Persediaan Tidak ada (siklus produk pemesanan besar) jadi Saat mulai Jika ada pesanan proses produksi Tergantung Jumlah Jumlah yang pesanan diproduksi Perencenaan produksi
ada
Sesuai hasil peramalan Sesuai hasil perencanaan produksi Perencanaan Perencanaan kapasitas jumlah yang diproduksi
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem produksi untuk sistem manufaktur MTO dapat berupa job shop maupun flow shop yang ditentukan oleh karakteristik urutan pengertian setiap order . Sistem MTO repetitif memiliki sistem produksi job shop, apabila urutan pengerjaannya tidak mengikuti suatu aliran urutan pengerjaan tertentu, sedangkan sistem produksi flow shop diterapkan jika urutan pengerjaan setiap order mengikuti urutan pengerjaan tertentu. Sistem MTO repetitif job shop dengan urutan pengerjaan yang tidak mengikuti aliran tertentu mempunyai
variasi
urutan
pengerjaan
yang
lebih
tinggi
dibandingkan MTO repetitif flow shop, sehingga perkiraan saat order akan diproses di stasiun kerja tertentu untuk MTO repetitif
job shop akan relatif lebih komplek dibandingkan dengan MTO repetitif flow shop.
c. Assemble to Order (ATO) Assemble to order merupak strategi produksi yang merakitkan bagian-bagian produk atau part produk pada saat bagian produksi
mendapatkan
pesanan
dari
konsumen.
semua
subassembly atau komponen-komponen produk masuk pada persediaan. Ketika order suatu produk datang, perusahaan dapat dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang mempunyai produk modular, yang dapat dirakit menjadi beberapa produk akhir. Strategi ini mempunyai ’moderate risk’ terhadap investasi persediaan. Operasi lebih difokuskan pada modul atau part, sehingga unit produksi akan memproduksi bagian atau part produk sebagai persedian. Persaiangan pada strategi ATO terletak pada perakitan akhir sehingga proses perakitan dan waktu
produksi
menjadi
sangat
penting.
Contoh
produk:
automobile, elektronik, komputer komersil, restoran fast food yang menyediakan beberapa paket makanan, dan lain-lain.
d. Engineering to Order (ETO) Dalam ETO, tidak ada persediaan. Produk belum dibuat sebelum ada
order.
Ketika
order
datang,
perusahaan
akan
mengembangkan desain produk berserta waktu dan biaya yang diperlukan. Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat. Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk) persediaan. Dan cocok untuk produk baru atau unik. Misalnya: Kapal, komputer untuk militer, prototype mesin baru, dan lain-lain. Operasi lebih difokuskan pada spesifikasi order dari konsumen daripada partnya itu sendiri. Penggambaran masingmasing strategi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Karakteristik
MTS
ATO
MTO
ETO
Keluarga produk Tidak punya keluarga tertentu produk, customized
Customized total
Produk
Standard
Kebutuhan produk
Dapat diramalkan
Tidak dapat diramalkan
Kapasitas
Dapat direncanakan
Tidak dapat direncanakan
Waktu produksi Tidak penting bagi pelanggan
Penting
Penting
Kunci persainganLogistik
Perakitan akhir
Fabrikasi, perakitan akhir Seluruh proses
Kompleksitas Operasi
Distribusi
Perakitan
Manufaktur komponen
Ketidakjelasan Operasi
Terendah
Fokus manajemen puncak
Marketing/distribusi Inovasi
Fokus manajemen menengah
Kontrol stock
II.
Sangat penting
Engineering Tertinggi
Kapasitas
Kontrak order pelanggan
MPS dan Shop floor control, order pelanggan pelanggan
Manajemen proyek
Klasifikasi Perusahaan Berdasarkan Jenis Respon a. Job Shop Pada proses job shop, man dan machine dikelompokkan menjadi stasiun kerja (semua bor pada satu stasiun kerja, gerinda, dan sebagainya). Aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan. Keuntungannya, dengan mesin yang
berfungsi
umum
(general-purpose
equipment )
dan
operator berketerampilan tinggi membuat proses manufaktur job shop fleksibel dalam merespon perubahan disain dan volume pesanan konsumen. Kerugiannya, tidak efisien dikarenakan apabila ada perubahan desain aliran bahan dalam pengerjaan akan berubah dan tidak mungkin untuk merubah tatanan peralatan.
b. Flow Shop
Flow Shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk membuat produk. Semua produk mengikuti standar produk yang ditentukan. Lintas rakitan automobile merupakan contoh bagus untuk proses flow shop. Aliran proses flow shop terbagi menjadi tiga tipe. Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch. Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part rendah, dan non-diskrit. Contohnya adalah farmasi.
Large-Batch
produk diskrit
(Repetitive)
dalam
Line
volume besar
Flow,
memproduksi
tetapi tidak
kontinu.
Continuous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam, dan lain-lain. Biasa digunakan pada industri gula, minyak, dan logam lainnya. Kareteristik proses akan dipaparkan pada table dibawah ini.
Job Shop Kelebihan Variasi Implikasi Permesinan Strategi
Batch Flow
Small- Batch Large-Batch Continuous Line Flow (Repetitive) Kualitas tinggi Kualitas tinggi Kualitas tinggi Biaya bersaing Biaya rendah Fleksi bilitas Fleksi bilitas Fleksibilitas Fleksi bilitas Standard tinggi sedang sedang rendah Biaya tinggi Biaya tinggi Biaya sedang Otomasi Otomasi Berfungsi Berfungsi umumBerfungsi Berfungsi Berfungsi umum umum khusus khusus Make to Order Assemble to Assemble to Make to Stock Make to Stock Order Order
c. Batch Production Batch
Production
merupakan
respon
produksi
yang
menghasilkan beberapa produk dalam sekali set up. Produk dapat berbentuk mono produk atau produk yang memiliki kesamaan
proses
(family
produc).
Contok
produk
yang
menggunakan alur proses batch production adalah industri makanan dan minuman.
III.
Perbedaan antara Sistem Perusahaan, Sistem Manufaktur
dan Sistim Perusahaan.
SISTIM PERUSAHAAN
Sistem Personalia
Sistem manajemen
Sistem Keuangan SISTEM MANUFAKTUR SISTEM PRODUKSI
Desain produk & proses
Pengendalian produk
Perancangan Produk
Studi Pasar
Aktivitas Produk
Penjamin Kualitas
a. Sistem Perusahaan Sistem perusahaan merupak kumpulan bagian-bagian sistem dari sebuah badan/organisasi yang menjalankan kegiatan produksi, pemasaran dan penanganan urusan-urusan manajemen dalam satu kesatuan.
b. Sistem Manufaktur Sistem manufaktur (manufacturing system) adalah suatu organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain di luar fungsi produksi, agar dicapai performansi produktivitas total sistem yang optimal, seperti : waktu produksi, ongkos, dan utilitas mesin. Aktivitas sistem manufaktur termasuk perancangan, perencanaan,
produksi, dan pengendalian. Fungsi lain di luar manufaktur, yaitu: akuntansi, keuangan, dan personel.
sistem
c. Sistem Produksi Sistem produksi merupakan kegiatan dari satu kesatuan dari kegiatan perencanaan produk, pengendalian produksi dan aktivitas produksi. Sistem produksi mengatur kegiatan inti dalam melakukan produksi dimana input dari sistem prosuksi adalah rencana produksi seperti peramalan produk, pengaturan persedian bahan baku, pengendalian produksi (dalam hal ini termasuk memngatur banyaknya inventori) dan kegiatan produksi itu sendiri.
IV. Contoh produk yang dihasilkan dari sistem produksi make to stok pada jenis respon flow shop Beberapa contoh industri yang menggunakan sistem produksi make to stok dan respon produksi flow shop adalah indutri makanan seperti industri mie instan, industri minuman, perakitan motor pada beberapa merek, industri konveksi dan masih banyak lagi.