¿Cómo iniciaron las religiones? ¿Desde cuándo existen? ¿Es el hombre inherentemente religioso?
M-CHATDescrição completa
Descrição completa
Descrição completa
Descrição completa
Descrição completa
Descrição completa
Descrição completa
Descrição completa
Descrição completa
Descrição completa
aFull description
MASDIPA M F SINUHAJI 1406552484
“Understanding How to Use The 55-Whys for Root Cause Analysis” Proses analisa menggunakan teknik “5-whys “5-whys”” dapat membantu penganalisa dalam memahami hubungan antara sebab terjadinya kegagalan. Tujuan dari Teknik atau metode“ metode “5-whys digunakan untuk menjawab kemungkinan sebab-sebab terjadinya kegagalan sehingga didapatkan penyebab yang paling p aling mendasar. Kekurangan dari teknik “5-whys “5-whys””, didapatkan kesimpulan yang salah jika tidak memahami teknik analisa yang efesien dan efektif. Pertanyaan Pertanyaan “kenapa” dapat dijawab dengan berbagai jawaban yang hampir saling mempengaruhi penyebab terjadinya sebabsebab kegagalan, jika tidak terdapat bukti kuat yang mengindikasikan bahwa jawaban tersebut benar, maka sering kali diambil langkah analisa yang salah. Pendekatan Pendekatan “5 kenapa” sering digunakan untuk menganalisa terjadinya kegagalan pada suatu komponen dan kecelakaan kerja di sebuah lokasi. Jika penganalisa salah dalam menerapkan metode “5 kenapa”, maka permasalahan tersebut akan ditangani tanpa mempertimbangkan faktor penyebab kegagalan yang utama untuk itu penganalisa diharapkan memahami teknik analisa yang efesien dan efektif. Dengan menggunakan metode “5 kenapa”, penganalisa tidak memerlukan investigasi secara menyeluruh yang akan memakan banyak waktu. Alat yang digunakan untuk menunjang metode “5 kenapa”, yaitu why tree/ tree/ Fault Fault Tree Analysis. Analysis. Metode 5-Whys dikenal juga sebagai metode Why Tree karena sifatnya yang menerapkan root cause analysis. Dengan berulang kali menanyakan “Mengapa?”, dapat men jawab gejalagejala yang ada untuk dapat menuntun proses analisis ke penyebab utama atau root cause. Teknik metode 5-Whys diawali dengan mengambil pernyataan terhadap suatu keadaan yang terjadi lalu ingin dianalisis penyebab kejadian tersebut, kemudian menan yakan mengapa hal itu dapat terjadi, jawaban dari pertanyaan pertama diubah menjadi pertanyaan mengapa kedua, dan seperti itu seterusnya. Dengan demikian didapatkan penyebab utama yang sebenarnya mengakibatkan suatu kejadian terjadi dengan menolak semua jawaban dan mendapatkan satu jawaban yang mendasar penyebab. Metode ini disebut 5-Whys tetapi pertanyaan mengapa tidak selalu dibatasi hanya berjumlah 5, dapat kurang atau lebih dari 5 sesuai kebutuhan hingga ditemukannya penyebab utama atau root cause.
MASDIPA M F SINUHAJI 1406552484
Why Table digunakan pada metode 5-whys untuk menyusun pertanyaan dan jawaban secara berurutan. Dibawan ini merupakan contoh Why Table keterlambatan pengiriman kepada client yang penting dari suatu perusahaan sehingga menyebabkan kerugian tertentu.
MASDIPA M F SINUHAJI 1406552484
Pada umumnya metode 5-Whys diawali dengan analisis menggunakan Why Table. Akan tetapi, keterkaitan logis antara kejadian dan segala penyebabnya dapat dilihat menggunakan Why Tree. Why Tree dibuat untuk memberikan peluang yang baik untuk menemukan hal-hal yang mungkin berpengaruh terhadap kegagalan yang terjadi. Jika menggunakan Why Table saja tanpa Why Tree tidak semua penyebab utama akan dihasilkan atau dengan kata lain hanya sebagian penyebab utama. Sehingga diperlukan membuat Why Tree juga, dalam pembuatannya mula-mula perlu digambar ke atas pada satu tingkat tertentu dan menanyakan 5 pertanyaan mengapa pada tiap tingkatan untuk menemukan kegagalan utama melalui tingkatan penyebab yang telah dibuat. Contoh Why Tree dari kegagalan mesin mobil penumpang.
MASDIPA M F SINUHAJI 1406552484
Dengan metode 5-whys dengan menggunakan Why Table, dibutuhkan Why Tree yang benar dan sesuai, bukti nyata, kelogisan yang pasti dan disiplin yang baik dalam pengunaannya. Dengan fakta dan bukti yang lengkap dan nyata, metode ini dapat digunakan untuk mengungkap penyebab utama yang sebenarnya dari suatu kegagalan.