Tips Mengerjakan Soal TPA OTO BAPPENAS June 22, 2014EdukasiBAPPENAS, Tes Potensi Akademik, Tips, Tips TPA, Tips TPA OTO BAPPENAS, TPA, TPA OTO BAPPENAS Soal Matematika, Ilustrasi Soal TPAIlustrasi/inmagine TPA OTO BAPPENAS merupakan serangkaian tes untuk menguji kemampuan akademik seseorang dan dijadikan sebagai suatu syarat akademik untuk meneruskan dibeberapa pergururan tinggi terutama perguruan tinggi negeri di Indonesia. Berikut ini merupakan Tips Mengerjakan Soal TPA OTO BAPPENAS, menurut pengalaman pribadi: Jangan mempersiapkan diri secara mendadak. Bagi yang pertama kali mengikuti TPA OTO BAPPENAS. Ambil waktu “ancang“ancang-ancang” yang cukup, misalkan mempersiapkan diri 1 bulan sebelum jadwal tes, agar bisa menyesuaikan diri dengan karakteristik soal-soal yang akan diujikan. Jika saat ini ada yang sedang bekerja, tidak ada salahnya mengambil cuti. Koleksi materi dan contoh soal. Gunakan internet untuk mencari contoh-contoh soal TPA yang nantinya akan digunakan untuk latihan, atau membeli buku persiapan TPA juga tidak ada salahnya.. di toko buku pun banyak sekali pilihan untuk membeli buku persiapan TPA. Tapi, jangan sembarangan membeli buku persiapan TPA, karena TPA ini bukan sekedar soal, soal matematika nya pun bukan sekedar soal matematika matematika biasa, tapi matematika “psikotes”, sehingga kita dituntut mengerjakan soal secepat mungkin dengan cara-cara kreatif atau aneh sekalipun. Kalau tidak sanggup membeli buku, bisa meminjam ke perpustakaan, saudara, pacar, teman yang bisa diandalkan atau teman seperjuangan, hehe Banyak-banyaklah berlatih mengerjakan soal. Tanya pengalaman orang lain. Coba tanyakan orang-orang yang ada disekeliling kamu, mungkin ada beberapa orang yang pernah mengikuti TPA. Saya sendiri menanyakan kepada dosen saya, dan saya mendapatkan saran dari beliau. “Untuk mengerjakan soal TPA itu harus banyak latihan dan biasanya soal yang paling mudah itu terutama matematika matematika dimulai dari belakang”, katanya. Dan alhamdulillah, pada saat tes kebetulan saran beliau itu bisa digunakan. Gunakan alat tulis yang handal. Pastikan alat tulis tidak abal-abal terutama pensil 2B, yang tentunya tidak perlu saya sebutkan pensil merk apa saja yang bukan abal-abal, hehe.. Oh ya, pe nting! urusan serut-menyerut pensil ini ternyata bisa menjadi suatu hal yang krusial lho, karena jika kita menyerut atau meraut pensil dengan menggunakan rautan yang memiliki tuas, hasilnya mata pensil terlalu tinggi, sehingga kurang nyaman untuk melingkari jawaban, otomatis akan menghabiskan waktu mengerjakan soal. Direkomendasikan menggunakan rautan yang kecil namun tajam dan hasil mata pensilnya tidak terlalu tinggi. Analogi-nya seperti menggunakan sepatu hak dan sepatu kets, lebih nyaman yang mana kalau dipakai berlari “mengejar waktu”? waktu”? Fokus pada jenis soal yang paling mampu. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Pada soal TPA, ada 3 bagian utama jenis soal, yaitu: Verbal, Numerik, Penalaran. Nah, kita harus tahu, kemampuan yang lebih condong pada bagian mana dari ke-3 bagian soal tersebut? Kalau saya pribadi, saya tahu saya lebih unggul pada bagian Numerik, dan lemah pada bagian Verbal, apalagi jenis soal Numerik itu cukup banyak terdiri dari deret, himpunan, dan saya “suka” jenis soal Numerik-nya, Numerik -nya, sehingga saya lebih intens berlatih dan lebih “ menjatuhkan” menjatuhkan” konsentrasi habis-habisan habis-habisan pada saat ujian di bagian tersebut. Scanning soal. Dilakukan untuk menentukan darimana awal mula mengerjakan soal. Periksa seluruh soal, buka setiap halaman soal dengan sangat cepat, ukur tingkat kesulitan soal dari depan sampai kebelakang. Jika yang didapat, soal dari belakang lebih mudah, kerjakan dari belakang ke depan. Jika yang didapat, soal dari tengah lebih mudah, kerjakan dari tengah kebelakang. Prioritaskan soal yang paling mudah. Skip! Skip! Skip! Kerjakan soal yang paling mudah. Total keseluruhan soal sebanyak 250 butir, dan harus selesai dikerjakan dalam waktu 3 jam (rata-rata 1 jam per bagian soal). Kalau dirata-rata kan seluruhnya, per satu soal membutuhkan waktu 43.2 detik untuk berpikir, itu pun belum termasuk melingkari lembar jawaban. Jadi harus belajar bijaksana memanfaatkan waktu dengan mengakui kalau tidak mampu mengerjakan mengerjakan soal, skip! jangan sampai terpancing rasa “penasaran”, sehingga ngubek-ngubek soal itu-itu aja, bahaya kalau sampai penasaran, waktu taruhannya. Lewati saja soal yang dirasa sulit karena masih banyak soal lain yang lebih mudah. Selipkan pensil untuk membuka segel soal. Sebagian orang ada yang membuka segel soal pada saat akan berpindah ke bagian soal selanjutnya menggunakan tangan, sehingga lumayan memakan waktu. Seharusnya menyelipkan pensil dari samping di tengah-tengah tumpukan kertas soal, lalu dorong dengan batang pensil yang terselip tadi dari atas kebawah, agar merobek segelnya bisa lebih cepat.
Jawab semua soal. Setelah selesai mengerjakan soal-soal yang mudah, dan tersisa soal-soal yang sulit, tetap jawab semua soal walaupun tebak-tebakan. Lumayan kan kalau ada jawaban yang benar terpilih? toh kalau pun salah, tidak akan ada pengurangan skor.Kesimpulannya “Faktor X” bermain disini, hehe.. Istirahat secukupnya dan pilih makanan yang tepat. Jangan begadang, istirahat yang cukup karena membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mengerjakan soal-soal TPA OTO BAPPENAS. Faktor makanan pun diperhatikan, jangan sampai makan yang pedas-pedas sehingga perut bereaksi pada saat ujian berlangsung kan bahaya. Jika tes dijadwalkan pada pagi hari, jangan lupa sarapan. Tenang. Menurut saya faktor paling utama dalam menghadapi ujian ini harus tenang. Jangan shock, kalau soal ujian dirasa lebih sulit dibandingkan dengan soal latihan-latihan sebelumnya, tetap tenang karena pasti ada soal yang mudah. Jika kamu merupakan seorang karyawan yang sudah bekerja, halhal tentang pekerjaan dikantor lebih baik sebelumnya sudah diselesaikan, supaya tidak ada interferensi dari “orang kantor”. Direkomendasikan juga untuk datang ke tempat ujian sebelum waktu ujian dimulai, rencanakan awal waktu sehingga kita tidak tergesa-gesa karena terlambat datang. Diperjalanan kadang banyak hal yang tidak terduga, apalagi jika melakukan perjalanan dari luar kota. Do’a. Meminta do’a kepada Orang Tua (yang paling utama), juga kepada saudara, teman.. karena kita tidak tahu do’a yang dikabulkan oleh Allah SWT dari mulut siapa.. dan yang paling ampuh pastinya adalah do’a dari orang tua. Perbanyak sedekah! Harus percaya bahwa hanya ikhtiar saja, hanya usaha saja tidak akan menjadikan 100% berhasil, dengan kita meringankan, membantu beban orang lain melalui sedekah, insya allah kita pun akan mendapatkan balasan berupa hal yang serupa, mudah-mudahan ujian TPA yang akan ditempuh dilancarkan. :) Baca juga tulisan saya tentang TPA: Pengalaman Mengikuti TPA OTO BAPPENAS. Tips Mengerjakan Soal TPA Verbal SBMPTN February 10, 2015 Fajar Erikha 25 Comments FacebookTwitterWhatsAppLineShare “Jadi, apa kendala waktu kerjakan soal TPA Verbal pas try out kemarin?” Kemudian para siswa pun menjawab: “Kata-katanya susaaah, Kak. Banyak kata-kata yang enggak dikenaal!” Begitulah tanggapan para siswa sewaktu gue tanya kesan mereka t entang soal-soal TPA Verbal. Bagi elo yang sudah mulai giat belajar buat persiapan SBMPTN, apakah elo merasakan kesulitan yang sama? Sebenarnya, mengerjakan aneka soal TPA Verbal ini gamgamsus alias gampang-gampang susah. Nah, di Zenius Blog kali ini, saatnya giliran gue untuk bagikan tips saat mengerjakan soal TPA Verbal. Di tulisan ini, elo bisa mengenali lebih lanjut tipe-tipe soal TPA Verbal lengkap dengan tips mengerjakannya, distribusi istilah yang biasa dipakai dalam tes TPA Verbal, hingga strategi umum supaya punya persiapan matang menghadapi TPA Verbal di SBMPTN 2016 nanti. Oiya, kenalan dulu ya. Nama gue Fajar Erikha. Biasa dipanggil Fajar. Selama beberapa bulan ter akhir, gue aktif jadi pengajar TPA Verbal di bimbel Zenius-X. Gue merupakan lulusan dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia. Selain berkontribusi di Zenius, gue juga aktif menjadi periset di Pusat Riset Ilmu Kepolisian (PRIK) dan Fakultas Ilmu Budaya - Universitas Indonesia (FIB UI). Kare na ketertarikan pada ilmu bahasa atau linguistik, gue mencoba mempelajarinya secara otodidak. TPA-VERBAL Sebelumnya, kalau elo mau membaca beberapa tips lain tentang tipe soal TPA, elo bisa baca itu di artikel blog Zenius tentang TPA yang di antaranya: Panduan Belajar SBMPTN TPA: Tipe Soal Pola Gambar Persiapan Efektif Belajar TPA untuk SBMPTN Gimana Cara Mengerjakan Soal TPA Tipe Aritmetika? Tips Mengerjakan Soal TPA Logika Kuantor untuk SBMPTN
Tujuan Tes TPA Verbal
Ketika menemukan soal-soal TPA Verbal, mungkin ini pernah tebersit di pikiran elo semua: "Kenapa sih gue harus dites kata-kata njelimet beg ini? Ditanya sinonim lah, antonim lah. Memangnya penting ya? Apa sih tujuan tes TPA Verbal itu? Untuk konteks tes masuk perkuliahan, tes TPA Verbal merupakan standar seseorang agar dianggap mampu mengikuti dahsyatnya terpaan di saat menjalani kegiatan kuliah. Di dunia kuliah, elo diharapkan (oleh universitas atau sekolah tinggi) bisa menjalani padatnya tugas akademis dan kehidupan nonakademis yang enggak kalah peliknya dari dunia percintaan elo. Dari buku-buku t eks yang tebalnya minta ampun, lalu saat mendengarkan dosen berceloteh di depan kelas pakai kata-kata ilmiah yang asing di telinga, belum lagi saat elo diminta memaparkan tugas (presentasi) di depan kelas. Semuanya menggunakan kemampuan verbal, bukan? Oleh karena itulah, kampus idaman elo tentu enggak akan menerima orang sembarangan untuk jadi kebanggaannya ketika lulus dan mengabdi ke masyarakat, apa pun bidangnya. Dengan kata lain, universitas ingin menyeleksi bibitbibit unggul dengan kemampuan verbal mumpuni (oke) agar mampu mencerna kata-kata dan kalimat teknis serta struktur logika yang bakal banyak banget elo temukan saat jadi mahasiswa nanti.
Tipe Soal TPA Verbal SBMPTN Sampai di bagian ini, gue harap elo sudah mulai mengerti sedikit pentingnya TPA Verbal itu. Jadi, persiapannya akan lebih serius lagi. Nah, kalau sudah terbayang apa kegunaannya, sekarang kita kupas (hingga mendekati) tuntas perihal TPA Verbal. Untuk menguji kemampuan seseorang mengolah bahasa, tes TPA verbal umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu Analogi, Sinonim, Antonim. 1. Analogi Seperti yang elo ketahui sebelumnya, analogi adalah persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Dari dua atau lebih kata yang diberikan pada soal, kita diminta untuk mencari pasangan (bisa lebih) kata yang setara dari yg soal berikan. Sepintas ini terkesan m udah. Namun, pilihan jawaban yang diberikan biasanya “sukses” membuat kita rancu. Nah, hal yang penting adalah kita mesti mencari tahu dulu apa hubungan dua atau lebih kata yang diberikan pada soal. Biar enggak bingung, berikut contohnya beras Langkah 1: Sebelumnya, kita cari kata kunci hubungan yg mengaitkan beras dan padi. Hayo, pikirkan! Kalau elo menjawab: berasal, berarti jawaban elo hampir benar. Kenapa hampir benar? Karena kalau elo menjawab "berasal dari", itu baru paripurna (sempurna). Intinya, sebuah kata kunci yang baik itu bila digabungkan dengan analogi soal, bisa jadi kalimat utuh yang baik. Beras + berasal dari + padi = beras berasal dari padi --> kalimat utuh Langkah 2: Cocokkan dengan lima pilihan jawaban: jika beras berasal dari padi, maka yang berasal dari biji itu….. buah! Lalu ada pertanyaan kritis: “Kan, ada juga buah yang enggak berasal dari biji, kak?” Ya, ya, ya, memang benar. Namun demikian, kita tentu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang paling mendekati apa yang dibutuhkan soal, bukan? Berikut ini contoh lain: dompet Ayo, coba elo cari dulu jawabannya sendiri. Gue rasa masih banyak yang benar jawab pertanyaan ini. ”KLIK-DI-SINI-UNTUK-MELIHAT-JAWABANNYA” Walaupun kita bisa mendapatkan jawaban tanpa mencari kata hubung, sebaiknya elo memeriksa kembali dan membandingkan dengan pilihan jawaban yang lain. Kalau masih ragu, mending enggak usah dijawab karena nilainya akan menjadi minus jika ternyata salah.
2. Sinonim Sinonim berarti kata yang bermakna atau berarti sama. Soal tipe ini membutuhkan kecermatan agar bisa mendapatkan jawaban yang tepat.Seringkali si pembuat soal cukup cerdik dalam memodifikasi pilihan jawaban sehingga peserta tes bisa saja terkecoh. Misal ada soal seperti ini: niscaya Susunan huruf dan bunyi kata ini hampir dekat dengan kata cahaya dan percaya. Bahkan ada yang masih menyamakan arti niscaya sama dengan percaya. Bagi elo yang belum tahu apa arti niscaya tentu akan ragu. Kata yang berasal dari bahasa Sanskerta ini (nĩscaya) berarti: tentu; pasti; tidak boleh tidak atau puguh (Jakarta); tak urung; perlu. Jadi jawaban soal ini adalah d. pasti kandidat Oke, coba jawab sendiri dulu. Banyak yang terjebak dengan soal ini karena terlihat gampang. ”KLIK-DI-SINI-UNTUK-MELIHAT-JAWABANNYA” 3. Antonim Antomin berarti lawan makna atau arti kata. Soal tipe ini lebih menjebak lagi daripada sinonim. Biasanya, sebagian pilihan jawaban merupakan sinonim kata si soal. Kalau enggak membaca instruksi soal dengan hati-hati dan fokus, niscaya elo kena jebakan Batman si empunya soal. Berikut ini contohnya nisbi Jadi apa jawabannya? Ya, jawaban betulnya d. mutlak. Kata yang berasal dari tanah Arab ini (nisbī) lumayan sering jadi bahan soal. Kalau sedang enggak konsentrasi, elo bisa saja malah memilih jawaban a. relatif karena sinonim nisbi adalah relatif. apatis ”KLIK-DI-SINI-UNTUK-MELIHAT-JAWABANNYA”
Ramuan Multibahasa di TPA Verbal SBMPTN Bagi elo yang sering mengerjakan soal TPA Verbal, pasti menemukan banyak istilah asing di kuping elo. Padahal sebenarnya, sebagian besar istilah itu sering beredar di media massa dan elektronik. Entah itu koran nasional harian, tabloid yang bukan gosip ya, majalah dan atau situs di internet. Sisanya memang eksis di bidang yang lebih kecil lagi (bisa lingkup suatu ilmu saja atau cuma beredar di kamus besar). Kalo masih suka merasa asing dengan istilah-istilah di TPA Verbal, berarti elo saja yang belum doyan atau minimal, membiasakan diri untuk mengakses hal tersebut secara rutin. Nah, untuk mempermudah elo mengatur fokus mempelajari istilah-istilah asing di tes TPA Verbal, gue akan membeberkan hasil pengamatan tentang sumber bahasa yang digunakan. Umumnya, aneka soal (tipe sinonim dan antonim) di TPA Verbal punya “jatah” masing-masing bahasa, seperti terlihat di grafik distribusi berikut: jatah soal TPA Verbal Kata-kata dari bahasa Indo-Eropa punya porsi sangat besar dalam tes TPA Verbal. Kita enggak bisa memungkiri bahasa ini telah menguasai dunia dan Indonesia khususnya. Dalam konteks Indonesia, bahasa Inggris sejak Orde Baru (1968) perlahan mulai menggantikan posisi bahasa Belanda yang sebelumnya dominan sebagai bahasa sumber ilmu pengetahuan. Namun, bahasa B elanda tetap masih banyak tersisa dan telah menjadi bahasa serapan di Indonesia (misal: aktivitas, bakteri, coklat, demokrasi, lokomotif, dll). Saat ini, penyerapan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia juga semakin banyak, beberapa di antaranya analisis, bras, dekorator, faktual, galon, dll. Sebagian kata-kata tersebut juga berasal dari bahasa Yunani: demokrasi dan kata lain: mitos, filosofi, Orion, dll. Sedangkan bahasa Latin yang terserap adalah adendum, fakultas, genitalia, humanitas, kurikulum, dll.
Kemudian bahasa Jawa. Bahasa dengan penutur sebanyak 75,2 juta jiwa ini seringkali jadi momok dalam TPA Verbal. Misal: astana, angot, galat, getas, tasik dll. Cukup masuk akal kalau bahasa ini kategori kedua terbanyak setelah bahasa I ndo-Eropa dan boso Jowo merupakan bahasa daerah penyumbang paling banyak dalam bahasa Indonesia (1.109 lema). Sisanya bahasa bahasa Minangkabau donor kedua sebanyak 929 lema (misal: cakap, gadang, mangkus,pindai, ranah, dll.) dan basa Sunda penyumbang 223 lema karena penuturnya terbanyak kedua setelah bahasa Jawa: 27 juta. (misal: gobang, cadel, c omro, dll), bahasa Sanskerta (antariksa, atma, griya/grha, perwira, renjana, se ngsara, dll), bahasa Arab (alkitab, barbar, daulat, firasat, gairah, dll). Selain itu, soal tes yang baik terdiri dari perse baran soal yang mudah, sedang, dan sukar yang seimbang. Contoh, Kemendikbud biasanya membuat persebaran soal sukar 20%, soal mudah 10%, dan sisanya soal sedang untuk soal Ujian Nasional 2013 lalu. Kamu enggak perlu khawatir soalnya sulit semua, minimal 70-80% bisa terjawab.
Strategi Persiapan Belajar TPA Verbal buat SBMPTN Jadi, seberapa siap elo untuk mengerjakan TPA verbal di ujian uji coba atau SBMPTN? Bagi yang masih ragu-ragu untuk jawab siap, mungkin saja persiapannya masih kurang. Jadi sarannya, practice makes perfect atau kalau kata pepatah: apal kaji karena diulang. Latihan, latihan dan latihan. Terkadang enggak sedikit soal-soal yang pernah kita kerjakan itu muncul lagi ke dalam soal. Paling enggak, soalnya dimodifikasi sedikit. Yang penting, kita sudah tahu gambaran kasarnya, toh? Untuk memperbaiki perbendaharaan kata agar siap menghadapi SBMPTN TPA Verbal nanti, ada saran untuk membaca Kamus Besar Bahasa Indonesia. "Hello?? Ada 90.000 (tepatnya 90.049) lema untuk KBBI edisi keempat (2008). Gue disuruh mantengin KBBI tiap hari?? Tidaak!" Itu agak mustahil, ya? Hehehe. Jalan tengahnya, coba untuk membaca 1 art ikel-satu hari (minimal) dari media massa nasional. Artikel dari mana sajakah? Gue rekomendasikan tiga nama: Tempo, Kompas dan Media Indonesia. Selain sering menyebutkan istilah-istilah yang bikin dahi elo mengernyit, tiga media ini mewakili (representasi) media ber bahasa Indonesia yang benar dan baik. Masing-masingnya memiliki awak redaktur bahasa (Tempo 14 orang, bahkan Kompas 20 orang penyelaras bahasa) yang tugasnya membuat berita berbahasa sesuai kaidah, logis, kaya akan istilah Nusantara dan asing, dan yang tak kalah penting, enak (untuk) dibaca. Keuangan pas-pasan untuk beli koran atau majalah? Anak indekos? Tenang, elo bisa jadi pengikut (follower) di akun twitter mereka. Setelah baca satu artikel, kemudian dapat 1-2 istilah asing, segerakan buka kamus (bisa kamus asli, atau di internet serta aplikasi KBBI untuk Android dan Apple). Jadi, jangan terbiasa buka kamus Oxford atau Cambridge pas kesulitan kata bahasa asing saja, ya.Hehehe. Dua buku rujukan untuk panduan: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) edisi keempat dan Tesaurus Bahasa Indonesia, terserah, entah edisi asli: Eko Endarmoko keluaran Gramedia Pustaka atau keluaran Pusat Bahasa (promosi enggak dapat royalti :D). Percaya, deh, dua buku ini akan t erpakai banget selama kita masih memakai bahasa Indonesia untuk bahasa resmi (kuliah dan kerja) dan enggak resmi. **** Baiklah, gue berharap paparan gue di atas tentang t ipe soal, statistik soal, dan strategi umum buat menghadapi tes TPA Verbal di SBMPTN 2015 membantu persiapan belajar e lo agar jadi siap. Buat elo yang belum pernah sama sekali latihan soal TPA Verbal, ini gue kasih beberapa contoh set soalnya. Semoga lulus, yah! Panduan Belajar TPA Verbal SBMPTN Soal + pembahasan TPA Verbal SBMPTN 2015 Soal + Pembahasan TPA Verbal SBMPTN 2014 Soal + Pembahasan TPA Verbal SBMPTN 2013
Soal + Pembahasan TPA Verbal SNMPTN 2012 Soal + Pembahasan TPA Verbal SBMPTN 2011 Soal + Pembahasan TPA Verbal SBMPTN 2010 Soal + Pembahasan TPA Verbal SBMPTN 2009
Rujukan Arikunto, S.(1999). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Badudu, J.S. (2009). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Endarmoko, E. (2009). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jones, R (Ed). (2008). Loan-Words in Indonesian and Malay. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Lauder, M. (2007).Sekilas Mengenai Pemetaan Bahasa. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana. Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besa Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sneddon, J. (2003). The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society. S idnye: University of New South Wales. (----).Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa.Indonesiahttp://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285. (Februari 2015 (2013). UN 2013, Bobot Soal Sulit Ditambah 10 Persen. http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1112. (Februari, 2015). (2013). Greek Language.http://en.wikipedia.org/wiki/Greek_language. (Februari, 2015). (2014). Asal Kata.http://asalkata.com/. (Februari, 2015). (2015). The Latin Language.http://www.latinlanguage.org/latin/facts.asp. (Februari, 2015). (2015). The Latin Language.http://www.latinlanguage.org/latin/facts.asp. (Februari, 2015) ==========CATATAN EDITOR=========== Kalo ada di antara lo yang mau ngobrol atau diskusi sama Kak Fajar tentang persiapan SBMPTN TPA Verbal, langsung aja tinggalin komentar di bawah artikel ini ya.