Trend and Issue Presented by : Fajar A. Nugroho, MNS
THE GLOBAL HIV / AIDS EPIDEMIC •
Sebanyak ± 36.7 36.7 jut juta a orang orang di di dunia dunia hidup hidup dg HIV HIV AIDS AIDS pada pada akhir akhir tahun tahun 2016 2016.. Dari Dari jumlah jumlah ters terseb ebut, ut, 2.1 2.1 juta juta pende penderit rita a dari dari kalan kalanga gan n anak-a anak-anak nak (usia (usia <15 tahun)
•
Di Afrika, Afrika, anak-anak anak-anak tertular tertular oleh ibunya ibunya selama selama mengandu mengandung, ng, pros proses es kelahir kelahiran an atau menyusui menyusui..
•
Saat Saat ini hanya hanya 60% 60% pender penderita ita yang yang sadar sadar bahwa bahwa mere mereka ka mende menderit rita a HIV HIV. Sisan Sisanya ya 40% 40% (leb (lebih ih dari dari 14 juta juta orang orang)) masi masih h belum belum meme memerik riksak sakan an dirin dirinya ya..
•
Pada Pada Juli Juli 2017, 2017, sebany sebanyak ak 20.9 20.9 juta juta orang orang dengan dengan HIV menjalan menjalanii pengoba pengobatan tan (antiretroviral/ (antiretroviral/ ART), pada Juni 2015 sebanyak sebanyak 15.8 juta, juta, pada 2010 sebanyak sebanyak 7.5 juta, juta, dan pada tahun tahun 2000 2000 kura kurang ng dari 1 juta. juta.
•
Tahun 2016, 2016, ± 1 juta juta orang orang mening meningga gall kare karena na HIV HIV, hal hal ini menam menambah bah daftar daftar orang orang meningg meninggal al karena karena HIV. HIV.
Source: WHO 2018
EPIDEMIOLOGI •
Mayoritas penderita HIV berada di negara dengan pendapatan menengah dan rendah. Negara Afrika menjadi negara dengan 15.3 juta penderita pada tahun 2017.
•
Meskipun pemahaman tentang HIV telah dikembangkan tapi masih banyak penderita HIV atau berisiko terhadap HIV, karena masih belum tersedianya akses terhadap pencegahan, perawatan, dan pengobatan, serta masih belum ditemukan obatnya. Saat ini, pengobatan HIV yang efektif dengan obat antiretroviral, obat ini dapat mengendalikan virus sehingga orang dengan HIV dapat menikmati hidupnya seperti orang yang sehat dan dapat mengurangi risiko penularan virus ke orang lain.
•
Epidemik HIV tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu, namun juga berdampak pada rumah tangga, masyarakat, dan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi bangsa. Banyak negara yang telah dirugikan oleh HIV akibat dari penularan penyakitnya, keresahan pangan, dan masalah serius lainnya
Continue…
•
Berbagai upaya telah dilakukan untuk pencegahan HIV AIDS dengan tujuan mengurangi tingkat prevalensi HIV di sejumlah negara-negara kecil. Akan tetapi laporan WHO bahwa individu dengan HIV di negaranegara dg ekonomi rendah telah meningkat secara dramatis.
•
Upaya pencegahan penularan HIV pada ibu ke bayi cukup signifikan dan berhasil membuat ibu tetap hidup. Pada tahun 2015, 77% ibu hamil yang hidup dengan HIV di seluruh dunia mendapatkan akses terhadap obat antiretroviral guna mencegah penularan HIV pada bayi mereka; Infeksi HIV sendiri di kalangan anak-anak telah menurun hingga 50% sejak 2010.
S ourc e: WH O, 2018 Las t updated: 2018-07-12
TREND DALAM KEPERAWATAN HIV/AIDS DI INDONESIA Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja dengan Peer Group ➢
Remaja merupakan masa dimana fungsi reproduksinya mulai berkembang, hal ini akan berdampak pada perilaku seksualnya.
➢
Salah satu perilaku seksual yang rentan akan memberikan dampak terjadinya HIV/AIDS yaitu seks bebas. Saat ini sedang dikembangkan model ”peer group” sebagai salah satu cara dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan remaja akan kesehatan reproduksinya dengan harapan suatu kelompok remaja akan dapat mempengaruhi kelompok remaja yang lain.
➢
Metode ini telah diterapkan pada lembaga pendidikan, baik oleh Depkes maupun lembaga swadaya masyarakat. Adapun angka kejadian AIDS pada kelompok remaja hingga Juni 2008 adalah sebesar 429 orang dan 128 orang remaja mengidap AIDS/IDU. Hal ini akan sangat mengancam masa depan bangsa dan negara ini. Diharapkan dengan metode Peer Group dapat menurunkan angka kejadian, karena diyakini bahwa kelompok remaja ini lebih mudah saling mempengaruhi.
Continue…
One Day Care ➢
Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak memerlukan perawatan lebih dari satu hari. Setelah menjalani operasi pembedahan dan perawatan, pasien boleh pulang. Biasanya dilakukan pada kasus minimal. Berdasarkan hasil analisis beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan bahwa metode one day care ini dapat mengurangi lama hari perawatan sehingga tidak menimbulkan penumpukkan pasien pada rumah sakit tersebut dan dapat mengurangi beban kerja perawat. Hal ini juga dapat berdampak pada pasien dimana biaya perawatan dapat ditekan seminimal mungkin.
ISU ETIK DALAM KEPERAWATAN HIV AIDS DI INDONESIA •
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitasfasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth).
•
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek
Continue…
•
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.
KOMUNITAS HIV AIDS DI INDONESIA •
KOMUNITAS BERBAGI HIDUP (KBH) adalah komunitas yang terdiri atas orang dewasa dengan status ODHA dan anak-anak yang terpapar HIV serta orang-orang yang peduli terhadap HIV-AIDS. Upaya keseharian yang dilakukan adalah mempersiapkan mental para ODHA dan anak-anak yang terpapar HIV untuk menyongsong hari depan mereka.
•
Pada awalnya organisasi ini didirikan oleh para pemuda gereja yang aktif dalam kegiatan di Komisi Pemuda PGI Wilayah DKI Jakarta. Di bawah payung Komisi Pemuda PGI Wilayah DKI Jakarta, KBH mampu merangkul kaum muda gereja untuk peduli terhadap kesulitan hidup yang dihadapi para ODHA. Alhasil, kepedulian tersebut membawa dampak positif di mana para ODHA merasakan sentuhan kasih dari KBH karena KBH menerima mereka dengan tidak memberi stigma dan tidak melakukan diskriminasi. Para ODHA merasa dihargai keberadaannya sebagai manusia yang memiliki dejarat yang sama di mata Tuhan. Syukurlah, hal itu tidak hanya dirasakan oleh para ODHA yang beragama Kristen, tetapi juga mereka yang beragama lain. Di situlah KBH menjadi organisasi yang bersifat lintas agama.
Continue…
•
KBH tidak hanya melakukan kegiatan sosialiasi, penyampaian informasi, dan edukasi tentang HIV/AIDS, tetapi juga telah menjangkau kegiatannya dengan melakukan pendidikandan pendampingan kepada anak-anak yang terpapar HIV dan ODHA melalui kegiatan sekolah ceria. Melalui dukungan dan kerjasama dengan RPK dan Lentera AnakPelangi dari Unika Atmajaya, Sekolah Ceria dapat dijalankan satu kali sebulandi gedung RPK lantai 3. Sekolah Ceria sudah berjalan 2 tahun lebih sejak 2009hingga 2012, tetapi pada 2011 mengalami kevakuman selama 1 tahun karena adarenovasi gedung RPK di lantai 3.
•
BANDA ACEH - Dalam sepuluh tahun terakhir sejak 2004 hingga Oktober 2014, HIV/AIDS di Aceh mencapai 303 kasus. Dari jumlah tersebut, 94 penderitanya meninggal dunia. Sedangkan kabupaten/kota tertinggi terjangkitnya virus itu adalah Aceh Utara dengan 33 kasus, disusul Aceh Tamiang 32 kasus, Bireuen dan Banda Aceh masing-masing 27 kasus, dan Lhokseumawe 23 kasus.
Continue…
•
Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Aceh, dr Ormaia Nja’ Oemar MKes mengatakan, HIV/AID S banyak terjadi akibat penyimpangan seksual yang dilakukan lelaki saat bertugas di luar daerah dan kemudian ditularkan ke istrinya melalui hubungan seksual. Sehingga, virus itu tidak hanya berdampak pada istri tapi juga anak yang sedang dikandung atau disusui.
SITUASI HIV AIDS DI INDONESIA HIV •
Data KEMENKES RI Januari – Maret 2017 jumlah penderita HIV sebanyak 10.376 orang.
•
Umur 25-49 tahun (69,6%), 20-24 tahun (17,6), >50 tahun (6,7%)
•
Rasio antara laki-laki dengan perempuan 2:1
•
Lelaki Seks Lelaki (28%), heteroseksual (24%), lain-lain (9%), penggunaan jarum suntik tidak steril (2%).
Continue…
AIDS •
Data KEMENKES RI Januari – Maret 2017 jumlah penderita AIDS sebanyak 673 orang.
•
Umur 30-39 tahun (38,6%), 20-29 tahun (29,3), 40-40 tahun (16,5%)
•
Rasio antara laki-laki dengan perempuan 2:1
•
Heteroseksual (67%), homoseksual / Lelaki Seks Lelaki (23%), perinatal (2%), penggunaan jarum suntik tidak steril (2%).
SITUASI HIV AIDS DI KAB. KEBUMEN •
Tahun 2015 jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 28 kasus (21 Laki-laki dan 7 perempuan). Sedangkan apabila kita golongkan berdasarkan umur maka dalam rentang umur 25-49 tahun yang paling banyak dalam hal jumlah HIV/AIDS dan jumlah kasus kematian. Kelompok umur tersebut masuk ke dalam kelompok usia produktif yang aktif secara seksual.
•
Di Kabupaten Kebumen tidak ditemukan kasus sifilis.
•
Data dari unit Donor Darah PMI Kab. Kebumen, pada Tahun 2015 di jumlah total pendonor darah di Kabupaten Kebumen adalah 12.771. Semua sampel darah dari pendonor di skrining terhadap penyakit HIV dan dari hasil diperoleh 0,09 % (12 pendonor) positif HIV.
Continue…
•
“Jumlah temuan kasus HIV Kebumen semester pertama 2017 sebanyak 54 dan AIDS 78 kasus.
•
Total temuan 132 dan menjadi peringkat pertama di Jawa Tengah
•
Kecamatan Kebumen terbanyak menyumbang angka penderita HIV-AIDS, dengan 95 penderita, disusul Puring (58 orang) dan Petanahan 56 penderita.
•
Rincian temuan kasus HIV-AIDS di Jateng, berturutturut: Kebumen 132 kasus, Brebes (100), Kab. Semarang (95), Batang (90), dan Sragen 86 kasus.
REFERENCES •
https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/data-and-trends/global-statistics
•
WHO. Antiretroviral treatment working group treatment white paper. 2018.
•
HIV infection: epidemiology, pathogenesis, treatment, and prevention. Prof Gary Maartens, Mmed, Prof Connie Celum, MD, Prof Sharon R Lewin, PhD, Published:June 04, 2014DOI:https://doi.org/10.1016/S0140-6736(14)60164-1
•
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2017
•
Profil Kesehatan Kabupaten Purworejo Tahun 2016