Transmisi Pulley Belt 1. Pulley Deskripsi umum.
Pulley adalah cakra (disc) yang dilengkapi dengan tali (rope), terbuat
dari logam atau non logam, misalnya besi tuang, kayu, atau plastik. Pulley juga adalah adalah pinggiran cakra cakra diberi alur (groove) (groove) yang berguna berguna untuk laluan tali. Fungsi Pulley Pulley digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros satu ke poros yang lain melalui sistem transmisi penggerak berupa fat belt, V-belt atau circular belt . Perbandingan kecepatan ( velocity ratio) pada pulley berbanding
terbalik dengan diameter pulley dan secara matematis ditunjukan dengan pesamaan : !"# $ %#"%! &erdasar material yang digunakan, pulley dapat diklasi'kasikan dalam : 1. Cast iron pulley 2. Steel pulley 3. Wooden pulley 4. Paper pulley
Dasar perancangan.
Jenis Puli
!. Puli tetap ('ed pulley) : terdiri dari sebuah cakra dan sebuah tali yang dilingkarkan pada alur (groove) di bagian atasnya dan pada ujungnya digantungi beban. #. Puli bergerak (movable pulley): terdiridari cakra dan poros yang bebas, tali dilingkarkan dalam alur baah, salah satu ujung tali dilingkarkan tetap dan ujung lainnya ditahan atau ditarik pada aktu pengangkatan, beban digantungkan pada kait (hook).
*ovable Pulley
Sistem Puli +dalah kombinasi dari beberapa puli tetap dan puli bergerak. &iasanya menggunakan sistem puli ganda untuk menghindari kesalahan pada aktu operasi pengangkatan yang menggantungkan beban langsung pada ujung
tali. ambar-gambar berikut memperlihatkan sistem puli ganda yang dirancang dari kombinasi simple pulley dengan ujung tali digulung pada drum (tromol) dengan alur ke kiri dan ke kanan.
2. Belt (Sabuk) Deskripsi Belt abuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah puli yangdigunakanuntuk mentransmisikan daya.abuk digunakan dengan pertimbangan jarak antar poros yang jauh, dan biasanya digunakan untuk daya yang tidak terlalu besar.&elt biasanya dibuat dari kulit, karet,kapas dan paduanya.
Ada tiga jenis belt ditinjau dari segi bentukn ya adalah sebagai berikut: 1. Flat belt (belt datar). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 (a), adalah banyak digunakan pada pabrik atau bengkel, dimana daya yang ditransmisikan berukuran sedang dari pulley yang satu ke pulley yang lain ketika jarak dua pulley adalah tidak melebihi 8 meter. Daya yang ditansmisikan dari satu pulley ke pulley lain oleh beberapa jenis belt sebagai berikut: a. Open belt drive (penggerak belt terbuka). Seperti ditunjukkan pada Gambar , belt jenis ini digunakan dengan poros sejajar dan perputaran dalam arah yang sama. Dalam kasus ini, penggerak A menarik belt dari satu sisi (yakni sisi !" ba#ah) dan meneruskan ke sisi lain (yakni sisi $% atas). &adi tarikan pada sisi ba#ah akan lebih besar dari pada sisi belt yang atas (karena tarikan ke'il). elt sisi ba#ah (karena tarikan lebih) dinamakan tight side sedangkan belt sisi atas (karena tarikan ke'il) dinamakan slack side, seperti pada Gambar .
b. Crossed atau twist belt drive (penggerak belt silang). Seperti ditunjukkan pada Gambar , belt jenis ini digunakan dengan poros sejajar dan perputaran dalam arah yang berla#anan. Dalam kasus ini, penggerak menarik belt dari satu sisi (yakni sisi !") dan meneruskan ke sisi lain (yakni sisi $%). &adi tarikan dalam belt !" akan lebih besar dari pada sisi belt $%. elt !" (karena tarikan lebih) dinamakan tight side sedangkan belt $% (karena tarikan ke'il) dinamakan slack side, seperti pada Gambar .
'. Quarter turn belt drive (penggerak belt belok sebagian). %ekanisme transmisi dapat dilihat pada Gambar *. +ntuk men'egah belt agar tidak keluarlepas dari pulley, maka lebar permukaan pulley harus lebih besar atau sama dengan 1,*b, dimana b adalah lebar belt.
d. Belt drive with idler pulley (penggerak belt dengan pulley penekan). Dinamakan juga jockey pulley drive seperti ditunjukkan pada Gambar -, digunakan dengan poros parallel dan ketika open belt drie tidak dapat digunakan akibat sudut kontak yang ke'il pada pulley terke'il. &enis ini diberikan untuk mendapatkan rasio ke'epatan yang tinggi dan ketika tarikan belt yang diperlukan tidak dapat diperoleh dengan 'ara lain.
e. Compound belt drive (penggerak belt gabungan). Seperti ditunjukkan pada Gambar /, digunakan ketika daya ditransmisikan dari poros satu ke poros lain melalui sejumlah pulley
0. tepped or cone pulley drive (penggerak pulley kerucut atau bertingkat). Seperti pada Gambar , digunakan untuk merubah ke'epatan poros yang digerakkan ketika poros utama (poros penggerak) berputar pada ke'epatan konstan. g. Fast and loose pulley drive (penggerak pulley longgar dan cepat). Seperti pada Gambar 8, digunakan ketika poros mesin (poros yang digerakkan) dimulai atau diakhiri kapan saja diinginkan tanpa mengganggu poros penggerak. 2ulley yang dikun'i ke poros mesin dinamakan 0ast pulley dan berputar pada ke'epatan yang sama
seperti pada poros mesin. $oose pulley berputar se'ara bebas pada poros mesin dan tidak mampu mentransmisikan daya sedikitpun. 3etika poros mesin dihentikan, belt ditekan ke loose pulley oleh perlengkapan batang lun'ur (sliding bar).
. !"Belt (belt bentuk !). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 (b), adalah banyak digunakan dalam pabrik dan bengkel dimana besarnya daya yang ditransmisikan berukuran besar dari pulley yang satu ke pulley yang lain ketika jarak dua pulley adalah sangat dekat. %enurut standar 4ndia (4S:*5*615*), 76belt dibuat dalam lima tipe yaitu A,,,D, dan 9. Dimensi untuk 76belt standar ditunjukkan pada abel 1. 2ulley untuk 76 belt dibuat dari besi 'or atau baja untuk menurunkan berat.
Gbr. 2 Ukuran penampang sabuk-V.
3euntungan 76belt: 1. 2enggerak 76belt lebih kokoh akibat jarak yang pendek diantara pusat pulley. . Gerakan adalah pasti, karena slip antara belt dan alur pulley diabaikan. . 3arena 76belt dibuat tanpa ujung dan tidak ada gangguan sambungan, oleh karena itu pergerakan menjadi halus. *. %empunyai umur yang lebih lama, yaitu sampai - tahun. -. $ebih mudah dipasang dan dibongkar. /. elt mempunyai kemampuan untuk melindungi beban kejut ketika mesin di6start. . %empunyai rasio ke'epatan yang tinggi (maksimum 1;). 8. Aksi desak belt dala alur memberikan nilai rasio tarikan yang tinggi.
3erugian 76belt: 1. 76belt tidak bisa digunakan untuk jarak pusat yang panjang, karena berat per unit panjang yang besar. . 76belt tidak bisa tahan lama sebagaimana pada belt datar. . 3onstruksi pulley untuk 76belt lebih rumit dari pada pulley dari belt datar. *. 3arena 76belt mendapat sejumlah 'reep tertentu, oleh karena itu tidak 'o'ok untuk penerapan ke'epatan konstan. -. +mur belt sangat dipengaruhi oleh perubahan temperature, tarikan belt yang tidak tepat
dan panjang belt yang tidak seimbang. /. arikan sentri0ugal men'egah penggunaan 76belt pada ke'epatan di ba#ah - ms dan di atas -; ms.
. Circular belt atau rope (belt bulat atau tali). anyak digunakan dalam pabrik dan bengkel dimana besarnya daya yang ditransmisikan berukuran besar dari pulley yang satu ke pulley yang lain ketika jarak dua pulley adalah lebih dari 8 meter.
2ada makalah ini hanya sebatas membahas pada klasi0ikasi transmisi sabuk67.
Pembahasan
Sabuk67 terbuat dari karet dan mempunyai penampang trape=ium. enunan tetoron dan sema'amnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk memba#a tarikan yang besar (Gambar 1). Sabuk67 dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk 7 pula. agian sabuk yang sedang membelit puli ini
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah
besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada
1. erpal . agian penarik . 3aret 2embungkus *. antal karet Gbr. 1 Konstruksi sabuk-V.
Gbr. 2 Ukuran penampang sabuk-V.
Gbr. 3 Diagram pemilihan sabuk-V.
tegangan yang relati0 rendah. >al ini merupakan salah satu keunggulan sabuk67 dibandingkan dengan sabuk rata. Dalam Gambar diberikan berbagai proporsi penampang sabuk67 yang umum dipakai.
Atas dasar daya ren'ana dan putaran poros penggerak, penampang sabuk67 yang sesuai Tabel. 1 Faktor dapat diperoleh dari Gambar . Daya ren'ana dihitung dengan mengalikan daya koreksi yang akan
diteruskan dengan 0aktor koreksi dalam abel 1. Diameter nominal puli67 dinyatakan sebagai diameter d p (mm) dari suatu lingkaran di mana lebar alurnya di dalam Gambar * menjadi l; dalam abel ransmisi sabuk67 hanya dapat menghubungkan poros6poros yang sejajar dengan arah putaran yang sama. Dibandingkan dengan transmisi roda gigi atau rantai, sabuk67 bekerja lebih halus dan tak bersuara. +ntuk mempertinggi daya yang ditransmisikan, dapat dipakai beberapa sabuk67 yang dipasang sebelah6menyebelah.
Tabel 1. Faktor Koreksi
Gbr. 4 Proil alur sabuk-V.
Tabel 2. Ukuran pulle!-V. 2enampang
Diameter ?ominal (diameter
sabuk67
lingkaran jarak d p) 1 B 1;;
A
D
9 "
@()
#$
*
11,5-
1;1 B 1-
/
1,1
1/ atau lebih
8
1,;
1- B 1/;
*
1-,8/
1/1 B ;;
/
1/,;
;1 atau lebih
8
1/,5
;; B -;
*
1,18
-1 B 1-
/
1,*-
1/ atau lebih
8
1,
-- B *-;
/
;,
*-1 atau lebih
8
1,1*
-;; B /;
/
/,5-
/1 atau lebih
8
,*-
#arga-harga $alam kolom
W men!atakan
%o
&
& o
e
F
5,
*,-
8,;
1-,;
1;,;
1,-
-,-
5,-
15,;
1,-
1/,5
,;
1,;
-,-
1,;
*,/
5,-
1-,-
,;
*,;
8,
1,
15,
**,-
5,;
ukuran stan$ar.
&arak sumbu poros harus sebesar 1,- sampai kali diameter puli besar. Di dalam perdagangan terdapat berbagai panjang sabuk67. ?omor nominal sabuk67 dinyatakan dalam panjang kelelilingnya dalam in'h. abel (a) dan (b) menunjukkan nomor6nomor nominal dari sabuk standar utama. Dalam abel (') diperlihatkan panjang keliling sabuk67 sempit yang akan dibahas kemudian. Diameter puli yang terlalu ke'il akan memperpendek umur sabuk. Dalam abel * diberikan diameter puli minimum yang dii=inkan dan dianjurkan menurut jenis sabuk yang bersangkutan. Sekarang lihatlah Gambar - di mana putaran puli penggerak dan di gerakkan berturut6 turut adalah n' (rpm) dan n (rpm), dan diameter nominal masing6masing adalah d p (mm) dan p (mm), serta perbandingan putaran u dinyatakan dengan n*n' ata d p C p. 3arena sabuk7 biasanya dipakai untuk menurunkan putaran, maka perbandingan yang umum dipakai ialah perbandingan reduksi 4 (i + l), dimana
n1 n2
D p
=i=
d p
= 1 ; 1
(!)
u i
3e'epatan linear sabuk67 (ms) adalah v=
d p n 1
(#)
60 x 1000
&arak sumbu poros dan panjang keliling sabuk berturut6turut adalah C (mm) dan % (mm).
∠ aO' - E bO B E F B y
(
ab = AB =C cos y =C √ 1−sin y ≈C 1 − 2
Tabel 2 %a&
2
sin y 2
)
'abuk-V stan$ar %bertan$a"&
1
Penampang ( /-
11
1/
Penampang ) /8
1*
//
118
1
/5
11
1-
/
115
18
;
1
1/
/8
1;
15
1
1
1
/5
11
;
1*
18
;
1
1
1-
15
1
1
*
1/
;
1*
-
1
1
1-
*
/
18
*
1/
-
15
-
1
/
8
1;
*
/
18
5
11
-
15
8
8;
1
/
8
1;
5
81
1
5
11
;
8
1*
8
8;
1
1
8
1-
5
81
1
8*
1/
1;
;
8
1*
*
8-
1
1
8
1-
-
8/
18
8*
1/
/
8
15
8-
1
88
1*;
*
8/
18
8
85
1*1
-
8
15
5
5;
1*
/
88
1*;
*;
51
1*
85
1*1
*1
5
1**
8
5;
1*
*
5
1*-
5
51
1*
*
5*
1*/
*;
5
1**
**
5-
1*
*1
5
1*-
*-
5/
1*8
*
5*
1*/
*/
5
1*5
*
5-
1*
*
58
1-;
**
5/
1*8
*8
55
1-1
*-
5
1*5
*5
1;;
1-
*/
58
1-;
-;
1;1
1-
*
55
1-1
-1
1;
1-*
*8
1;;
1-
-
1;
1--
*5
1;1
1-
-
1;*
1-/
-;
1;
1-*
-*
1;-
1-
-1
1;
1--
--
1;/
1-8
-
1;*
1-/
-/
1;
1-5
-
1;-
1-
-
1;8
1/;
-*
1;/
1-8
-8
1;5
1/1
--
1;
1-5
-5
11;
1/
-/
1;8
1/;
/;
111
1/
-
1;5
1/1
/1
11
1/*
-8
11;
1/
/
11
1/-
-5
111
1/
/
11*
1//
/;
11
1/*
/
11-
1/
/1
11
1/-
/*
11/
1/8
/
11*
1//
/-
11
1/5
/
11-
1/
//
118
1;
/*
11/
1/8
/
115
11
Tabel 3 %b& Pan*ang 'abuk-V stan$ar.
?omor ?ominal (in'h) (mm) 1; -*
?omor nominal (in'h) (mm) *11*
?omor nominal (in'h) (mm) 8; ;
?omor nominal (in'h) (mm) 1151
11
5
*/
11/8
81
;-
11/
5*/
1
;-
*
115*
8
;8
11
5
1
;
*8
115
8
1;8
118
155
1*
-/
*5
1*-
8*
1*
115
;
1-
1
-;
1;
8-
1-5
1;
;*8
1/
*;/
-1
15-
8/
18*
11
;
1
*
-
11
8
1;
1
;55
18
*-
-
1*/
88
-
1
1*
15
*8
-*
1
85
/1
1*
1-;
;
-;8
--
15
5;
8/
1-
1-
1
-
-/
1*
51
11
1/
;;
--5
-
1**8
5
1
/
-8*
-8
1*
5
/
18
-1
*
/1;
-5
1*55
5*
88
15
-
/-
/;
1-*
5-
*1
1;
;
/
//;
/1
1-*5
5/
*8
11
/8/
/
1--
5
*/*
1
-
8
11
/
1/;;
58
*85
1
8
5
/*
1//
55
-1-
1*
*;*
;
/
/-
1/-1
1;;
-*;
1-
*5
1
8
//
1//
1;1
-/-
1/
*-*
81
/
1;
1;
-51
1
*8;
88
/8
1
1;
/1/
18
-;-
*
8/*
/5
1-
1;*
/*
15
-;
-
885
;
18
1;-
//
1*;
--/
/
51*
1
18;
1;/
/5
1*1
-81
5*;
185
1;
18
1*
/;
8
5/-
18-*
1;8
*
1*
/
5
551
*
188;
1;5
/5
1**
/-8
*;
1;1/
-
15;-
11;
5*
1*-
/8
*1
1;*1
/
15;
111
815
1*/
;8
*
1;/
15-/
11
8*-
1*
*
*
1;5
8
1581
11
8;
1*8
-5
**
1118
5
;;
11*
85/
1*5
8-
Tabel 3 %+&
Pan*ang sabuk-V sempit Gbr. 7
Perhitungan pan*ang keliling
-7
2anjang
2anjang
?omor
2anjang
keliling pada
?omor
2anjang
keliling pada
nominal sabuk
keliling (mm)
jarak bagi
nominal sabuk
keliling (mm)
jarak bagi
7 -;
/-
sabuk (mm) /1
-7
-;;
1;
sabuk (mm) 1/
7 /-
/
//5
-7
-;
1*/
18
7 8; 7 ;;
11 /
; -8
-7 -7
-/; /;;
1* 1-*
1*1* 1-1/
7 1-
8;;
5/
-7
/;
1/;;
1-5
7 -7 --
8-1 5;
8* 858
-7 -7
/; 1;
1; 18;
1/5* 15-
7 -
5-
5*5
-7
-;
15;-
185
7 *;; 7 *-
1;1/ 1;8;
1;1 1;/
-7 -7
8;; 8-;
; 1-5
;* 1-1
7 *-;
11*
115
-7
5;;
8/
8
7 *7 -;;
1; 1;
1; 1//
-7 5-; -7 1;;;
*1 -*;
*;-
7 -;
1*/
1*
-7 1;/;
/5
/8*
7 -/;
1*
1*18
-7 11;
8*-
85
Tabel 4
Diameter minimum puli !ang $ii,inkan $an $ian*urkan %mm&
2enampang Diameter min. yang dii=inkan Diameter min. yang dianjurkan
A
D
9
/-
11-
1-
;;
*-;
5-
1*-
-
-;
--;
%aka L=
d p 2
(
( π −2 y ) + 2 C 1 −
2
sin y 2
)
+
D p 2
( π +2 y )
D p−d p
¿ ¿
π
¿ 2 C + ( d p + D p ) + y ¿ 2
%aka D p−d p
¿ ¿ D p−d p ¿ ¿ π 1 L=2 C + ( d p + D p ) + ¿ 2
(/)
2
D p −d p
¿ ¿ π ¿ 2 C + ( d p + D p ) + 2
1
¿
4 C
Dalam perdagangan terdapat berma'am6ma'am ukuran sabuk. ?amun, mendapatkan sabuk yang panjangnya sama dengan hasil perhitungan umumnya sukar.
&arak sumbu poros dapat dinyatakan sebagai 2
D p− d p ¿
(0)
¿ 2 b −8 ¿ b + √ ¿ C =¿
Di mana b =2 L −3,14 ( D p −d p )
(1)
Sudut lilit atau sudut kontak dari sabuk pada alur puli penggerak harus diusahakan sebesar mungkin untuk memperbesar panjang kontak antara sabuk dan puli. Gaya gesekan berkurang dengan menge'ilnya sehingga menimbulkan slip antara sabuk dan puli. &ika jarak poros adalah pendek sedangkan perbandingan reduksinya besar, maka sudut kontak pada puli ke'il (puli penggerak) akan menjadi ke'il. Dalam hal ini dapat dipakai dalam sebuah puli penegang seperti dalam Gambar untuk memperbesar sudut kontak tersebut.
Gbr. 'u$ut kontak
ila sabuk67 dalam keadaan diam tidak meneruskan momen, maka tegangan diseluruh panjang sabuk adalah sama. egangan ini disebut tegangan a#al. ila sabuk bekerja meneruskan
momen, tegangan akan bertambah pada sisi tarik (bagian pangjang sabuk yang menarik) dan berkurangnya pada sisi kendor (bagian panjang sabuk yang tidak menarik). &ika tarikan pada sisi tarik dan sisi kendor berturut6turut adalah H1 dan H (kg), maka besarnya gaya tarik e0ekti0 He (kg) untuk menggerakkan puli yang digerakkan adalah (2) F e = F 1− F 2 He adalah gaya tangensial e0ekti0 yang bekerja sepanjang lingkaran jarak bagi alur puli. &ika koe0isien gesek nyata antara sabuk puli adalah IJ, maka
'
μ θ
F 1∨ F 2= e
(3) '
μ θ
F e = F 1− F 2= F 1
e
−1 '
μ θ
e
2ersamaan ini disebut Kpersamaan 9ytel#einL. esarnya daya dapat ditransmisikan oleh satu sabuk
P ;
(kM) diberikan oleh persamaan berikut ini.
'
μ θ
Po= F e ∨102=102 = F a v
e '
μ θ
e
−1
.
π d p
.
n1
60 x 102 1000
=C ( d p n )
'
μ θ
C = F a
n=
π μ θ e −1 6120
n1 1000
e '
.
(4)
Dimana F e (kg) gaya tarik yang dii=inkan untuk setiap sabuk, dan n1 (rpm) adalah putaran puli penggerak. Dalam praktek, persamaan di atas harus dikoreksi terhadap 0aktor60aktor yang bekerja pada sabuk seperti gaya sentri0ugal, lenturan, dll. 2ersamaan berikut ini biasanya dipakai untuk sabuk67 standar.
n d p ¿
(5)
¿
d p n
¿
C 1 ¿ Po=( d p n ) {¿
dimana C ' sampai C / adalah konstanta6kontanta. +ntuk menyederhanakan perhitungan, setiap produsen sabuk mempunyai katalog yang berisi da0tar untuk memilih sabuk. abel - menunjukkan da0tar kapasitas dari daya yang ditransmisikan untuk sabuk bila dipakai puli dengan diameter minimum yang dianjurkan.
Tabel Kapasitas $a!a !ang $itransmisikan untuk satu sabuk tunggal/ P o %k0&
Sabuk67 sempit akan menjadi lurus pada kedua sisinya bila dipasang pada alur puli (Gambar 8). dengan demikian akan terjadi kontak yang merata dengan puli sehingga keausan pada sisinya dapat dihindari. Ada tiga ma'am proporsi penampang untuk sabuk67 sempit seperti dalam gambar 5
Gbr. Ukuran penampang sabuk-V sempit
3apasitas transmisi daya 2o (kM) untuk satu sabuk dapat dihitung dari n d p ¿
(!6)
Po=( d p n ) { C 1 −(C 2 / d p)−C 3 ( ¿ ¿ 2 −C 4 ( log 10 d p n ) }+ C 2 n {1−( 1 / C 5)} di mana C ' sampai C 0 adalah konstanta6konstanta. Seperti juga pada sabuk67 standar, daya 1 o tersebut juga dapat ditemui dalam da0tar perhitungan yang terdapat dalam katalog produsen. abel / memberikan kapasitas daya yang ditransmisikan dan 0aktor tambahan untuk masing6 masing perbandingan reduksi untuk sabuk tipe 7 dan -7 yang mempunyai puli dengan diameter minimum yang dianjurkan. Tabel Kapasitas $a!a !ang $itransmisikan untuk satu sabuk-V sempit tunggal/ P o %k0&.
2ersamaan6persamaan di atas hanya sesuai untuk sudut kontak E 18;o. untuk perbandingan reduksi yang besar dan sudut kontak lebih ke'il dari 18;o menurut perhitungan
dengan rumus (11), kapasitas daya yang diperoleh harus dikalikan dengan 0aktor koreksi yang bersangkutan & seperti diperlihatkan dalam abel . esarnya sudut kontak diberikan oleh D p−d p
(!!)
¿
57 ¿ θ=180 ° −¿
¨ah sabuk yang diperlukan dapat diperoleh dengan membagi 1 d dengan 1 o . & atau N =
Pa
(!#)
Po K θ
>arga 2 yang relatie besar akan menyebabkan getaran pada sabuk yang mengakibatkan penurunan e0isiensinya. Dalam hal demikian peren'anaan harus diperbaiki dengan menggunakan sabuk yang lebih besar penampangnya. Dalam hal transmisi dengan lebih dari satu sabuk perlu diperhatikan bah#a panjang, mutu, dll., dari masing6masing sabuk dapat akan mengakibatkan tegangan yang berbeda pula. +ntuk dapat memelihara tegangan yang 'ukup dan sesuai pada sabuk, jarak poros puli harus dapat disetel ke dalam aupun ke luar (Gambar 1;). Daerah penyetelan untuk masing6 masing penampang penampang sabuk diberikan dalam abel 8. egangan sabuk dapat diukur dengan timbangan di mana sabuk ditarik pada titik tengah antara kedua
Tabel
Faktor koreksi K θ.
D p −d p C
Sudut kontak puli ke'il ()
Haktor koreksi &
;,;;
18;
1,;;
;,1;
1*
;,55
;,;
1/5
;,5
;,;
1/
;,5/
;,*;
1-
;,5*
;,-;
1-1
;,5
;,/;
1*-
;,51
;,;
15
;,85
;,8;
1
;,8
Tabel
;,5;
1
;,8-
1,;;
1;
;,8
1,1;
11
;,8;
1,;
1;/
;,
1,;
55
;,
1,*;
51
;,;
1,-;
8
;,/-
(Satuan : mm)
Daerah pe!etelan *arak sumbu poros 3e sebelah dalam dari
3e sebelah luar dari letak
letak standar N i
standar Ni (umum untuk
?omor nominal
2anjang keliling
sabuk
sabuk
1168
8;65;
;
-
86/;
5;61-;;
;
-
*;
*;
/;65;
1-;;6;;
;
-
*;
-;
5;61;
;;6;;;
-
-
*;
/-
1;61-8
;;;6*;;;
-
-
*;
Tabel
A
D
9
-;
Daerah beban untuk tegangan sabuk !ang sesuai.
semua tipe) -
-
2enampang
A
D
9
eban minimum
;,/8
1,-8
,5
-,
5,/;
eban maksimum
1,;
,8
*,-
8,/1
1*,;
puli seperti dalam Gambar 11. &ika beban untuk melenturkan sabuk sebesar 1,/ (mm) setiap 1;; (mm) jarak bentaengan terletak antara harga maksimum dan minimum yang diberikan dalam abel 5, maka besarnya tegangan sabuk dianggap sesuai. &ika transmisi sabuk diperlengkapi dengan puli pengikut untuk memelihara tegangan sabuk, maka puli ini harus dipasang di sebelah dalam dari sisi kendor dekat pada puli besar, seperti Gambar 1. Dipandang dari segi ketahanan sabuk, dianjurkan untuk tidak menekan sabuk dari sebelah luarnya.
Gbr. 12 Ke$u$ukan !ang baik untuk puli pengikut
Sudut antara kesua sisi penampang sabuk yang dianggap sesuai adalah sebesar ; sampai *; derajat. Semakin ke'il sudut ini, gesekan akan semakin besar karena e0ek baji, sehingga perbandingan tarikan F '*F akan lebih besar. ?amun demikian, kadang6kadang sudut yang ke'il pada sabuk yang sempit atau sabuk standar dapat menyebabkan terbenamnya sabuk ke dalam alur puli. Akhir6akhir ini dalam perdagangan diperkenalkan sabuk67 dengan sudut lebar, yaitu /; derajat. +ntuk sabuk ini dipakai bahan dengan perpanjangan yang ke'il untuk memperbaiki si0at buruk diatas. etapi dengan kondisi sema'am ini, gesekan dan perbandingan tarikan yang di'apai menjadi lebih rendah. Si0at penting dari sabuk yang perlu diperhatikan adalah perubahan bentuknya karena tekanan samping, dan ketahanannya terhadap panas. ahan yang biasa dipakai sebagai adalah karet alam atau sintesis. 2ada masa sekarang, telah banyak dipakai karet neoprene. Sebagai inti untuk menahan tarikan terutama dipergunakan rayon yang kuat. etapi akhir6akhir ini pemakaian inti tetoron semakin popular untuk memperbaiki si0at perubahan panjang sabuk karena
kelembaban dan karena pembebanan. Dalam prose pembuatan sabuk, inti tetoron dapat mengerut pada #aktu pendinginan, sehingga perlu proses khusus untuk memperbaikinya. Ada juga proses yang membarkan pengerutan panas dan memulihkan bentuknya ke keadaan semula. 2ada umumnya puli dibuat dari besi 'or kelabu H; atau H;. +ntuk puli ke'il dipakai konstruksi plat karena lebih murah. 2embatasan ukuran puli sering dikenakan pada panjang susunan puli atau lebar puli. 2anjang maksimum susunan puli %ma3 adalah perlu untuk memenuhi persamaan berikut ini.
Lmax −
C −
1 2
( d p+ D p ) ≧ C
1
( d + D ) > 0
(!/)
(!0)
2
&ika d B dan B berturut6turut adalah diameter bos atau na0 puli ke'il dan puli besar, d s' dan d s berturut6turut adalah diameter poros penggerak dan yang digerakkan, maka
dB ≧
5 3
DB ≧
d ! 1 + 10 ( mm )
5 3
(!1)
d ! 2+ 10 ( mm )
&ika na0 tidak dapat dibuat 'ukup besar untuk memenuhi persamaan tersebut, ambillah bahan poros yang lebih kuat untuk menge'ilkan diameternya, atau ambil 'ara lain untuk memasang poros pada na0.
Diagram aliran untuk memilih sabuk-V
7 + 8 7
a
itransmisikan P (k9) Putaran poros n! (rpm) Perbandingan putaran ;arak sumbu poros < (mm) !/. Pemilihan sabuk-V (standar daya sempit B) ?apasitas daya transmisi ari satu sabuk Po (k9)
k e r o k r o t k a = . # c > i s
!0. Perhitungan panjang ?eliling C (mm)
/. aya rencana Pd (k9) 0. *omen rencana 7!, 7# (kg mm)
!1. %omor nominal dan panjang abuk dalam Perdagangan C (mm)
1. &ahan poros dan Perlakuan kasar
!2. ;arak sumbu poros < (mm)
2. Perhitungan diameter poros ds!, ds# (mm)
!3. udut kontak D (E) =aktor koreksi ?D
3. Pemilihan penampang sabuk
4. iameter minimum puli
!4. ;umlah sabuk %
5. iameter lingkarang ;arak bagi puli dp, p (mm) iameter luar puli dk, k (mm) iameter na> d&, b (mm)
!5. aerah penyetelan jarak poros F
!6. ?ecepatan sabuk v (m"s)
A
!! v: /6 @
@
!#.
#6 Penampang sabuk Panjang keliling C (mm) ;umlah sabuk % ;arak sumbu poros <(mm) aerah penyetelan F
7 GP
A
H% a
!nt!h S!al
i.
$.
P = 3,7 kW n1 = 1450 rpm i = 1450 / 70 ! = 300 mm "c = 1,4 P# =1,4 $ 3,7 = 5,1 kW %1 = &,74 $ 105 $ '5,1 $ 1450) = 340 k( mm % 1 = &,74 $ 105 $ '5,1 $ 70) = 500 k( mm a*an poro+ 30!-, =5 k(/mm " 1 = , " = '#en(an alur pa+ak) 2a = 5/' $ ) = 4,3 k(/mm t = untuk beban tumbukan !b = untuk lenturan #+1 = '5,14/4,3) $ $ $ 340 1/3 = 4,5 mm #+ = '5,14/4,3) $ $ $ 500 1/3 = &,0 mm Penampan( +abuk 6 8 tipe #min = 145 mm # p = 145 mm , p = 145 $ 1,7 = 4 mm #k = 145 9 $ 5,5 = 15 mm k = 4 9 $ 5,5 = 53 mm 5/3 #+1 9 10 = 5 # = 0 mm 5/3 #+ 9 10 = ,5 = 70 mm 3,14 x 150 x 1450 v= = 11,4 m/+ 60 x 1000
$i.
11,4 m/+ : 30 m/+, baik
$ii.
300 6
$iii.
ipakai tipe +tan#ar.
ii. iii. iv. v.
vi. vii. viii.
i$.
baik baik
156 + 253 2
= &5.5 mm, baik
50
P0 = 3,14 9 '3,4-3,14)'
50
200 ) 9 0,41 9 '0,47 6 0,41)' 200 ) = 3, kW
( 242−145 )2
$iv.
; = $ 300 91,57 '4 9 145) 9
$v. $vi.
C =
1223 + √ 1223
2
− 8 (242−145 )2 8
$vii.
= 10o -
$viii.
<=
57 (242−145 )
= 115 mm
=302 mm
= 1o
300
4 x 300
= 0,&
5,18
$i$. $$.
=1,
3,22 x 0,96
bua*
>!i = 5 mm , >!t = 40 mm %ipe , no 4, bua*, #k = 15 mm , k =53 mm ;uban( poro+ 5 mm, 31,5 mm ?arak +umbu poro+
+40 mm
302−25mm
?ika #ipakai +abuk +empit 8 vii. i$. $.
Penampan( +abuk- 8 3 # p = 7 mm , p = 1,7 $ 7 = 11 mm 3,14 x 67 x 1450 v= = 5,1 m/+ 60 x 1000
$i.
5,1 m/+ : 35 m/+, baik 67 +112
$ii.
300 6
$iii.
P0 = ,05 9 ',0 9 ,05)
2
= 10 mm, baik 50
50
200 9 0,1 9 '0,4 6 0,1) 200 = ,31 kW 2
(112 −67 )
$iv.
; = $ 300 91,57 '11 9 7) 9
$v. $vi.
3-355 Pan@an( kelilin( kurva @arak ba(i +abuk- ; = & mm b = $ & 6 3,14 '11 9 7) = 134 mm C =
$vii.
√
1234 + 1234
2
2
−8 (112− 67 )
8
= 10o -
57 (122−67 ) 300
=308 mm
= 171o
5,18
$viii. $i$. $$.
<=
2,31 x 0,97
=,3
4 x 300
3 bua*
>!i = 15 mm , >!t = 5 mm 3 6 355, 3 bua*,
= 0,&7
= 3 mm
#k = 7 9 1, = , mm , k =11 91,= 113, mm ?arak +umbu poro+
+25 mm
308−15 mm