TRAFO PENGUKURAN SELARAS

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan

LUR/HAR/ HAR SIS PROT/TRAFO PENGUURAN

2. TRAFO PENGUKURAN

2.1. Transformator Arus (CT) Trafo arus berfungsi untuk : 1.

Mentransformasikan besaran arus dari nilai arus yang besar ke arus yang kecil yang digunakan untuk pengukuran dan proteksi.

2.

Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/di proteksi dengan alat ukurny ukurnya a atau alat proteksinya.

Contoh: Contoh:

CT deng dengan an nomi nomina nall aru arus s : 100 1000/ 0/5 5!! "00 "00/5 /5  #1 adalah arus primer $ "00  #% adalah arus sekunder $ 5

&rinsip trafo arus 'erdasarkan rumus : #1(1 $ l%(% )1

(%

1

)%

(1

a

dimana *(1/(%+ *perbandingan transformasi+

#! , l%! sehingga (! - (% (1 $ umlah lilitan primer (% $ umlah lilitan sekunder

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan al  9

a$



&engenal *rated+ trafo arus  Trafo arus dengan % pengenal primer misal: 5001000/5

bila lilitan primer diseri: 500/5

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan al  10



bila lilitan primer diparalel: 1000/5  Trafo arus dengan multi rasio misal: 100%00"00005001000/5

' $ 100/5

C $ %00/5 2 $ "00/5 3 $ 00/5 4 $ 500/5  $ 1000/5  $ 1500/5

Trafo arus multi core 'erdasarkan 6umlah inti *core+ 

Trafo arus dengan % inti *core+ Contoh : 500/557

&olaritas primer &1&% &olaritas sekunder inti ke1 1S11S%

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan al  11



&olaritas sekunder inti ke% %S1%S%. Trafo arus dengan " inti ! contoh: 500 / 555

&olaritas primer &1&% &olaritas sekunder inti ke1 1S11S% &olaritas sekunder inti ke% %S1%S% &olaritas sekunder inti ke" "S1 "S%

Masingmasing inti *core+ dapat mempunyai klas atau burden *beban+ sama atau berbeda.

Polaritas trafo arus da dua polaritas trafo arus :




ur!en dalah impedansi dari rangkaian sekunder trafo arus yang dinyatakan dalam ohm. 'iasanya sering dinyatakan dalam 8olt amper *8+ yang diserap pada faktor daya tertentu dan pada arus pengenal sekunder serta tidak mengurangi klas ketelitiannya.

'urden CT terdiri dari impedansi kabel kontrol dan bur burden meter atau relai.

Klas Ketelitian 9ntuk menun6ukkan klas ketelitian trafo arus *CT+ dapat dinyatakan oleh kesalahannya. esalahan CT : − esalahan perbandingan *ratio error+ 3 $ *n ls 1+ / lp ; 100< dimana :

n $ pengenal perbandingan transformasi lp $ arus primer ls $ arus sekunder − esalahan sudut fasa *phase angle error+. &erbedaan atau pergeseran 8ektor

arus sekunder terhadap arus primer! kurang atau lebih besar dari 1=00. esalahan sudut bisa negatip atau positip. − esalahan Composit *Composit error+! merupakan nilai efektip dari *n ls  lp +

yang di integralkan untuk 1 cycle.

e$

100 IP

1

( Kn Is − Ip ) T ∫

2

dt




atas Kesala"an CT untu# meter

>/ esalahan rasio arus

>/ pergeseran fase pada

*dalam<+ terhadap

per

persentage

sentage dari arus

las etelitian 5

%0

100

1%0

5

%0

100

1%0

0!1

0!

0!%

0!1

0!1

15

=

5

5

0!%

0!?5

0!"5

0!%

0!%

"0

15

10

10

0!5

1!5

0!?5

0!5

0!5

@0

5

"0

"0

1!0

"!0

1!5

1!0

1!0

1=0

@0

A0

A0

Untu# Trafo Arus Klas $ !an %

las etelitian

< esalahan 50

100

"

"

"

A

5



Trafo Arus untu# Prote#si

las etelitian

&ada arus pengenal esalatan rasio

esalahan sudut A0 *menit+

esalahan komposit pada batas ketelitian 5<

5

1<"

10

<



10<

15

5<



15<

'atas etelitian standar 51015%0! biasanya ditulis dibelakang huruf &. adi bila klas CT dinyatakan sebagai 5&10! artinya CT tersebut mempunyai kesalahan 5< pada arus 10 kali nominal.




'atas esalahan las T#&B! T&! dan T&D. las

&ada arus pengenal primer

&ada ondisi batas etelitian

esalahan rasio

esalahan

esalahan maksimum

*<+

sudut

seketika

T&

0!

"0

10

BT

51

A 0

10

&

!0

1=0

10

&en'#un' Kema'nitan (Cura ma'nitisasi)

urEa magnitisasi! terdiri dari daerah linear! daerah lutut dan daerah 6enuh *saturation+. Trafo arus tidak boleh beker6a pada daerah 6enuh! maka dari itu diperlukan titik lutut atau tegangan lutut *8k+. − 'erdasarkan 'S "@"=! 8k adalah titik dimana bila arus eksitasi dinaikan

50< maka tegangan akan naik 10<. − 'erdasarkan (S#! 8k adalah titik singgung garis dengan sudut 5 F dengan kurEa

tegangan Es arus eksitasi yang digambar pada skala loglog.

Ciriciri CT untu# meter !an untu# relai − 9ntuk meter

Teliti untuk daerah ker6a 5 1%0< ln Cepat 6enuh − 9ntuk relai

las ketelitian relatif rendah e6enuhan tinggi




alhal yang perlu diperhatikan: Salah satu sisi sekunder harus dibumikan Gangkaian sekunder tidak boleh terbuka *open circuit+

2.2. Trafo Te'an'an (PT) Trafo tegangan berfungsi untuk : − *%0.000/"+/ *100/"+ .8 Mentransformasikan dari tegangan tinggi ke tegangan

rendah guna pengukuran dan proteksi − Sebagai isolasi antara sisi tegangan tinggi atau yang diukur/diproteksi dengan alat

ukurnya/proteksinya. Contoh: *150.000/"+/ *100/ ?"+ .8

31 $ Tegangan primer 150.000/ " .8 3% $ Tegangan sekunder 100/" .8 31 ( 1 a 3% ( % a $ perbandingan transformasi (! , (% (! $ 6umlah belitan primer (.! $ 6umlah belitan sekunder

*enis trafo te'an'an. − Trafo tegangan dengan inti besi seperti transformator biasa! umumnya untuk

tegangan rendah sampai dengan tinggi. − Trafo tegangan dengan kapasitor! disadap pada tegangan menengah kemudian

diturunkan dengan transformator ke tegangan rendah! umumnya digunak an pada tegangan tinggi dan ekstra tinggi *CapasitiEe 8oltage Transformer $ C8T+.




ambar: Trafo tegangan tipe CapasitiEe 8oltage Transformer *C8T+

Penan!aan − 2ipasang antara fasa dan fasa! misal %0.000/100.8olt

2ipasang antara fasa dengan tanah misal: *%0.000/"+/*100/"+ 8olt

Polaritas




&olaritas &enambahan Trafo tegangan dengan dua pengenal sekunder. Contoh : − *150.000/"+/*100/"+ − *%0.000"/100/"+*100/"+

− Masingmasing sekunder dapat mempunyai klas atau burden sama atau

berbeda.

Klas Ketelitian &ada trafo tegangan terdapat % kesalahan : −

esalahan perbandingan *rasio+ 3 $ *n3s3p+/3p;100< n $ perbandingan transformasi nominal $ 3p/3s

−

esalahan sudut. &ergeseran sudut sisi tegagan sekunder kurang atau lebih dari 1=0 F terhadap sisi tegangan primer.

−

Standar klas ketelitian: 0!1H 0!%H 0!5H 1!0H "!0.




atas #esala"an te'an'an !an +er'eseran su!ut.

las

esalahan rasio tegangan *persen+

&ergeseran sudut *menit+

0!1 0!%

I 0!1

I5

I 0!%

I 10

0!5

I 0!5

I %0

1!0

I1!0

"!0

I "!0

I 0 

9ntuk tegangan =0< sampai 1%0< dari tegangan pengenal dengan beban %5 sampai dengan 100< beban pengenal dan pada p.f. 0!= tertinggal. atas #esala"an te'an'an !an +er'eseran su!ut untu# +rote#si.

las

&ersen kesalahan rasio

&erseran sudut

tegangan >/

>/ *menit+

"&

0!1

5

A&

"!0



ur!en (,e,an)

'urden dari trafo tegangan menun6ukkan kemampuan beban yang disambung pada trafo tegangan termasuk impedansi kaJatkaJat penghubung serta burden meter atau relai sehingga karakteristiknya tetap memenuhi klasnya. Contoh: *%0.000/"/ *100/+ 8olt. 'urden "08

-al"al an' +erlu !i+er"ati#an / − Salah satu sisi sekunder harus dibumikan − Gangkaian sekunder h arus dipasang sekeri ng atau MC'! sedekat mungkin

dengan terminal sekunder.




− Gangkaian sekunder harus terbuka *open+

2.$. Pen'a0atan CT  PT

1. Pen'a0atan CT Gangkaian arus harus tersambung seri.

51 $ kumparan arus relai arus lebih A? $ kumparan arus relai arah  $ mper meter K!8G!K $ masingmasing kumparan arus dari Jatt! meter! 8G meter dan K meter




am,un'an ,intan' !an sam,un'an !elta.

R S T

ambar sambunga 'intang S

R

T

r P1

s

S1

t

P2

S2

ambar sambunga 2elta




2. Pen'a0atan trafo te'an'an a.

Sambungan bintang

b.

Sambungan tipe 8




c. Sambungan 2elta terbuka.

d. Sambungan bintang dan delta terbuka




2.3. Pen'u4ian Trafo Arus  Trafo Te'an'an

1. *enis !an +rose!ur +en'u4ian trafo arus 1.

&engu6ian &erbandingan Transformasi

2.

&engu6ian urEa Magnetisasi

3.

&engu6ian &olaritas

4.

&engu6ian tahanan dc kumparan sekunder

Pen'u4ian +er,an!in'an transformasi 5 167ls lat yang digunakan : −

&rimery in6ection test set 100 sd %000 

−

mper meter standard

−

CT standar Gangkaian pengu6ian




ambar Gangkaian pengu6ian perbandingan transformasi arus primer dengan sekunder &rosedur pengu6ian 1.

'uat rangkaian pengu6ian seperti gambar

2.

#n6eksikan arus ke kumparan primer trafo arus *&1&%+ secara bert ahap! dari %5< arus nominal sampai 100< arus nominal dengan step %5<.

3.

Catat besarnya arus sekunder dan arus primer.

4.

itung rasio lp / ls.

&erhatikan : &engu6ian pada trafo arus inti banyak untuk menghindari bahaya atau rusak! maka sisi sekunder yang tidak diukur harus dihubung singkat. 9ntuk trafo arus multi rasio dengan inti tidak boleh dihubung singkat.

Pen'u4ian Kura 8a'nitasi lat yang digunakan : −

Slide regulator 0%%0 8

−

8oltmeter 0500 8

− mper meter

Gangkaian pengu6ian




Gam,ar Ran'#aian +en'u4ian Kura ma'nitasi &rosedur pengu6ian. 1. 2.

'uat rangkaian pengu6ian seperti gambar tur slide r egulator per lahan lahan sampai tegangan dan arus terukur! dan tidak terlalu besar dan catat besarbesaran tersebut.

3.

(aikkan tegangan langkah demi langkah sampai pada kenaikan tegangan 10
4.

'atas pengukuran dimana kenaikan arus 50< yang disebabkan oleh kenaikan tegangan 10< disebut batas ke6enuhan *tegangan lutut+.

&erhatian : Setelah menaikan tegangan ke suatu harga tertentu! 6angan diturunkan kembali karena hal tersebut menimbulkan flu; sisa *remanensi+. Setiap kali merubah batasi ukur amper meter untuk mencegah terbukanya rangkaian maka saklar S harus ditutup. 5. asil pengukuran tegangan dan arus dibuat kurEanya pada kertas logaritma.

Pen'u4ian Polaritas lat yang digunakan : −

% buah batere 1!5 Eolt

−

2C mili amp meter dengan nol ditengahi

−

Saklar

Gangkaian pengu6ian




&rosedur pengu6ian. 1.


2.

Tutup saklar S se saat! perhatikan a rah penun6ukan 6arum mili amp meter

3.

' i la m et e r m e nyi m pa ng k ek an an ! s et e la h i t u s ak la r S d i le pa s maka 6arum meter akan menyimpang kekiri! polaritas trafo arus sama dengan gambar a+.

4.

'ila 6arum meter menyimpang kekiri! sesudah itu ke nol! dan bila s a k la r d i l e pa s a k a n m e n yi m p a ng k e k an a n ! p o l a ri t a s n ya adalah sesuai gambar b+.

&olaritas trafo arus yang sering di6umpai adalah polaritas berlaJanan.

Pen'u4ian ta"anan !c #um+aran se#un!er lat yang digunakan :  Kheatstone bridge meter! atau ohm meter yang dapat mengukur tahanan kecil. Gangkaian pengu6ian




&rosedur pengu6ian. 1.


tur meter pada posisi tak terhingga. Setelah itu ukur u6ungu6ung S1 dan S%. Meter akan menun6ukkan besarnya tahanan dc dari CT.

2. *enis !an +rose!ur +en'u4ian PT &engu6ian rasio tegangan primer dengan sekunder. lat yang diperlukan : −

Sumber tegangan "=0/%%0 8

−

Slide regulator

−

% buah 8oltmeter Gangkaian

pengu6ian.

&rosedur. 'uat rangkaian pengu6ian seperti gambar

1. 2.

tur slide regulator untuk mengatur tegangan yang masuk ke &T dan catat tegangan primer 81 dan sekunder 8%

3.

itung rasio 81 / 8%


TRAFO PENGUKURAN SELARAS

Recommend Documents