TPP-MESIN PERKAKAS
1 BAB I
PENERAPAN PERAWATAN TERENCANA (PREVENTIVE (PREVENTIVE AND CORECTIVE MAINTENANCE) MAINTENANCE)
Konsep Dasar Perawatan Terencana
Peke Pekerj rjaa aan n
pert pertam amaa
yang ang
pali paling ng
mend mendas asar ar
dala dalam m
pera peraw watan atan
adal adalah ah
membersihkan membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran kotoran-kotoran lain yang dianggap tidak perlu. Debu ini akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara. Butir air yang terjadi pada debu tersembut lambat laun akan merusak permukaan kerja dari peralatan tadi sehingga secara keseluruhan peralatan tersebut akan menjadi rusak. Pekerjaan membersihkan ini pada umumnya diabaikan orang karena dianggap tidak penting, dan dalam melakukan pekerjaan ini perlu adanya petunjuk tentang:
Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut?
Kapan pekerjaan tersebut dilakukan?
Alat bantu apa saja yang diperlukan?
Hal-hal Hal-hal apa saja yang yang harus harus dihinda dihindari ri dalam dalam melaku melakukan kan pekerja pekerjaan an
tersebut? Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian-bagian dari peralatan yang dianggap perlu. Pemeriksaan Pemeriksaan terhadap unit instalasi perlu dilakukan dilakukan secara teratur mengikuti mengikuti pola jadual tertentu. Jadual Jadual ini dibuat atas dasar pertimbangan-pertimb pertimbangan-pertimbangan angan yang cukup mendalam antara lain: 1.
Berd erdasar asark kan peng pengal alam aman an yan yang g lalu lalu dala dalam m suat suatu u jeni jeniss perk perkeerjaa rjaan n
yang samadiperoleh informasi mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melaku melakukan kan pemerik pemeriksaan saan seminim seminimal al mungk mungkin in dan seekon seekonomi omiss mungk mungkin in tanpa menimbulkan resiko yang berupa kerusakan pada unit instalasi yang bersangkuta bersangkutan. n. 2.
Berd erdasar asark kan sifa sifatt opera perasi siny nyaa yang yang dap dapat meni menimb mbul ulka kan n keru kerusa saka kan n
setelah unit instalasi beroperasi dalam selang waktu tertentu. 3.
Berd erdasar asark kan rek rekome omendas ndasii dari dari pabr pabrik ik pem pembuat buat unit unit inst instal alas asii yang yang
bersangkuta bersangkutan. n.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
2
Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan–kerusakan pada bagian unit instalasi instalasi sedemikian sedemikian rupa sehingga sehingga kondisi kondisi unit instalasi instalasi tersebut tersebut dapat mencapai standar semula dengan usaha dan biaya yang wajar. Dengan Dengan perkem perkemban bangan gan teknol teknologi ogi secara secara pesat pesat dalam dalam bidang bidang indust industri ri maka maka perawatan perawatan terhadap terhadap peralatan peralatan produksi produksi secara sadar dinilai sangat penting. penting. Pada permulaan permulaan tumbuhnya tumbuhnya industri, industri, perawatan perawatan terhadap terhadap peralatan peralatan biasanya biasanya baru mendapat perhatian setelah peralatan tersebut mengalami kerusakan, karena tidak pernah mendapat mendapat perhatian yang layak. Beberapa Beberapa kerusakan kerusakan pada peralatan peralatan produksi produksi tidak hanya berakibat berakibat terhentinya terhentinya sebagian sebagian alat produksi produksi tetapi seluruh seluruh peralatan produksi produksi lainnya lainnya juga juga akat ikut ikut berhenti. berhenti. Dengan meningkatnya persaingan yang cukup ketat dalam bidang industri, jelas perhatian perhatian akan ditujukan ditujukan kepada kepada hal-hal yang menyangk menyangkut ut usaha-usaha usaha-usaha untuk untuk dapat meningkatkan meningkatkan produktifitas, meningkatkan meningkatkan kualitas kualitas dan menurunkan menurunkan biaya operasi operasi produksi produksi dengan segala cara yang memungkinkan memungkinkan.. Dalam hal ini adalah mengarah kepada peningkatan efektifitas perawatan peralatan dengan cara yang lebih ilmiah yang yang dikenalk dikenalkan an denga dengan n perawat perawatan an terencan terencanaa (planned (planned maintenan maintenance) ce).. Dala Dalam m perawatan perawatan terencana terencana suatu peralatan peralatan akan mendapat mendapat giliran perbaikan perbaikan sesuai sesuai dengan dengan interval waktu atau disebut siklus perbaikan (repair cycle) yang telah ditentukan sengan sengan demikia demikian n kerusa kerusakan kan yang lebih besar besar dapat dapat dihind dihindari. ari. Interval Interval waktu waktu perbaikan perbaikan ini dapat ditentukan ditentukan berdasarkan berdasarkan beban dan derajat kerumitan kerumitan (repair complexity) dari peralatan yang bersangkutan. Jadi Jadi denga dengan n perawat perawatan an terencan terencanaa ini (termas (termasuk uk preventive preventive dan corrective maintenance) maintenance) diharapkan dapat memperpanjang umur pakai dari peralatan 3 sampai 4 kali kali lebi lebih h panja panjang ng dan dapa dapatt meng mengura urang ngii terja terjadi dinya nya keru kerusa sakan kan yang yang tidak tidak diharap diharapkan kan.. Disamp Disamping ing itu dengan dengan perawat perawatan an terencan terencanaa diharap diharapkan kan pula dapat dapat menja menjami min n ketel keteliti itian an perala peralatan tan prod produk uksi si sehin sehingg ggaa kuali kualita tass dan dan kelan kelangs gsung ungan an produksi produksi dapat dapat terpelihara terpelihara dengan dengan baik. baik. Derajat Kerumitan Perawatan (repair (repair complexity)
Derajat/tingkat Derajat/tingkat kerumitan kerumitan perawatan perawatan (repair complexity) complexity) merupakan merupakan
suatu
nilai/ nilai/be besa saran ran relat relatif if dari dari tingk tingkat at kerum kerumita itan n peraw perawata atan n suatu suatu mesin mesin.. Repair complexity dari berbagai mesin oleh H.P GARD (1976) sudah ditampilkan dalam bentuk tabel (Lampiran (Lampiran 1). Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Derajat kerumitan kerumitan perawatan perawatan ditujukan ditujukan untuk
TPP-MESIN PERKAKAS
3
menentukan siklus perawatan (repair cycle), cycle), tipe produksi, bahan benda produksi yang dikerjakan, dikerjakan, giliran kerja perhari, yang biasanya 1 shift ( 8 jam kerja per hari). Selain itu derajat kerumitan perawatan juga berfungsi untuk menentukan periode antara dua masa dalam siklus dan dua masa bongkar total (over houl) dalam tahun. Metode ini sangat berguna apabila tidak terdapat buku instruksi perawatan tentang penentuan penentuan siklus siklus perawatan. perawatan. Siklus Perawatan (repair cycle)
Metode perawatan perawatan terancana merupakan merupakan suatu bentuk bentuk pelaksanaan perawatan perawatan yang terjadual. Oleh karena itu siklus perawatan menjadi penting keberadaannya. Klasifikasi perawatan mesin dalam Preventive Maintenance Maintenance,, menurut HP.GARD (1976) dapat dibagi menjadi 4 kategori (keadaan), yaitu; 1.
Inspection (I) (I)
2.
Small Repair (S)
3.
Medium Repair (M) (M)
4.
Overhaul (O)
Masing-masing Masing-masing tingkatan/kategori tingkatan/kategori di atas (ISMO) (ISMO) mempunyai mempunyai batasan-batasa batasan-batasan n kerja secara umum untuk melaksanakan perawatan untuk pencegahan (preventive maintenance) yaitu; Inspection (I) (I) a.
Memeriksa fungsi dari mekanisme kec kecepatan put putar dan kec kecepatan
potong. potong. b.
Memeriksa Memeriksa dan menyetel menyetel kopling gesek, gesek, kopling kopling roda gigi, poros
utama dan bantalan, peluncur, rem, mur pembawa. c.
Membersih rsihk kan fil filte terr ol oli pe pelumas da dan ol oli pe pending ingin, in, sis sisttem pe pengo ngolian ian
dan penyalur oli, serta serbuk kotoran dan debu dari pengarah. d.
Mengencang cangk kan mur-mu -mur dan baut-ba -baut pengika ikat, gant anti bil bilaa pe perlu. lu.
Small Repair (S) a.
Kerjakan semua kegiatan yang dilakukan pada inspection. inspection.
b.
Membongk Membongkar ar 2-3 unit bagian peralatan yang kemungkina kemungkinan n besar
akan aus atau kotor dan membersihkannya, jika diperlukan lamak lagi kantongkantong oli, ganti bagian yang sudah rusak lalu rakit dan setel.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
c.
4
Mengadakan pe perbaikan bi bila di diperlukan at atau ya yang te telah di dicatat pa pada
inspeksi.
Medium Repair (M) a.
Kerjakan se semua ke kegiatan pe perawatan ya yang dilakukan di di small repair ,
ditambah dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti atau diperbaiki. b.
Mengecat Mengecat permukaan permukaan mesin mesin yang yang sudah sudah rusak. rusak.
c.
Kalibrasi ulang dengan melakukan levelling pada pada mesin. mesin.
Overhaul (O) a. Ulan Ulangi gi semua semua tindak tindakan an perawa perawatan tan yang yang dilak dilakuk ukan an pada medium repair, tetapi pembongkaran pembongkaran yang menyangkut menyangkut setiap unit, semua komponen komponen yang sudah rusak dan aus diganti dengan komponen baru. b. Pemeriksaan Pemeriksaan pondasi pondasi mesin (pemasangan (pemasangan kedalaman kedalaman pondasi) pondasi) dan perbaiki jika diperlukan. surface). c. Gerinda Gerinda/lam /lamak ak semu semuaa permuk permukaan aan pengara pengarah h (guide surface). d.
Mengecat cat semua per permukaan yang haru arus dicat icat dengan cat yang baru aru.
1.1 Waktu berhenti berhenti mesin selama perawatan perawatan preventif
Waktu pelaksanaan kegiatan perawatan preventif preventif diatur seperti tabel berikut: Tabel 1.1 Waktu berhenti mesin Kategori perawatan perawatan preventif preventif
Inspection (I) (I)
Jumlah hari yang diijinkan per unit dari derajat kerumitan perawatan beberapa beberapa jam
Small Repair (S)
0,25
Medium Repair Repair (M)
0,65
Overhaul (O)
1.00
Dari Dari tabel tabel di atas digunakan digunakan sebaga sebagaii patokan patokan agar agar kegiatan kegiatan produksi produksi bisa bisa berjalan lancar dan tidak terlalu lama dalam melakukan perawatan dan perbaikan. perbaikan. Oleh Oleh karena karena bagian bagian divisi divisi maintenance harus harus bisa bisa memper mempertimb timbang angkan kan biaya, biaya, persediaan persediaan suku cadang, cadang, perlengkapan perlengkapan peralatan (tools kit) dan jumlah tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan, sehingga target waktu tersebut tercapai. Siklus perawatan dan periode antara dua keadaan yang berurutan ditunjukkan dalam tabel 1.2. Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
5
Tabel 1.2 Siklus Perawatan dengan metode metode ISMO
DERAJAT KERUMITAN PERAWATAN (REPAIR COMPLEXITY)
PERIODE ANTARA DUA OVERHAUL DALAM TAHUN (T)
M S I
O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I40 s/d 30
PERIODE ANTARA DUA MASA PERAWATAN DALAM BULAN (t)
SIKLUS PERAWATAN (CYCLE REPAIR)
S3-I5-S4-I6-M2-I7-S5-I8-
2 6 9
S6-I9-O
O-I1-I2-I3-S1-I4-I5-I6-S2-I7-I8-I9M1-I10-I11-I12-S3-I13-I14-I15-S4-
30 s/d 150
2 6 27
I16-I17-I18-M2-I19-I20-I21-S5-I22I23-I24-S6-I25-I26-I27-O
O-I1-I2-I3-S1-I4-I5-I6-S2-I7-I8-I9S3-I10-I11-I12-M1-
Diatas 150
2 9 36
5
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
6
Keterangan: T :
Lamanya Lamanya waktu waktu dari siklus siklus perawatan perawatan yaitu ditunju ditunjukan kan oleh waktu waktu antara overhaul pertama overhaul pertama dengan overhaul berikutnya overhaul berikutnya atau O ke O.
t :
Periode Periode antara antara dua dua ting tingkata katan n yang yang beru berurut rutan an dari dari kateg kategori ori peraw perawatan atan preven preventif tif (ISMO), sebagaimana ditunjukan oleh tanda (
)
O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5-S4-I6-M2-I7-S5-I8-S6-I8-O Pada umumnya mesin dapat dilakukan perawatan preventif (metode ISMO) hingga 2-3 kali siklus perawatan (T), selebihnya dari segi biaya perawatan sudah tidak ekonomis. Contoh: Tentukan siklus perawatan dari sebuah mesin bubut senter mempunyai ukuran (315 mm x 1000 mm) memproduksi suatu benda kerja dari bahan baja carbon dan cor secara massal. Mesin tersebut bekerja selama 8 jam perhari. Pembahasan: Diketahui repair complexity complexity mesin bubut bubut : 7 (lampiran (lampiran 1), shift kerja: 1, sehingga siklus perawatan dapat ditentukan sebagai berikut: Repair complexity
Siklus perawatan siklus
M
S
I
t (bulan)
T (tahun)
TPP-MESIN PERKAKAS
6
Keterangan: T :
Lamanya Lamanya waktu waktu dari siklus siklus perawatan perawatan yaitu ditunju ditunjukan kan oleh waktu waktu antara overhaul pertama overhaul pertama dengan overhaul berikutnya overhaul berikutnya atau O ke O.
t :
Periode Periode antara antara dua dua ting tingkata katan n yang yang beru berurut rutan an dari dari kateg kategori ori peraw perawatan atan preven preventif tif (ISMO), sebagaimana ditunjukan oleh tanda (
)
O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5-S4-I6-M2-I7-S5-I8-S6-I8-O Pada umumnya mesin dapat dilakukan perawatan preventif (metode ISMO) hingga 2-3 kali siklus perawatan (T), selebihnya dari segi biaya perawatan sudah tidak ekonomis. Contoh: Tentukan siklus perawatan dari sebuah mesin bubut senter mempunyai ukuran (315 mm x 1000 mm) memproduksi suatu benda kerja dari bahan baja carbon dan cor secara massal. Mesin tersebut bekerja selama 8 jam perhari. Pembahasan: Diketahui repair complexity complexity mesin bubut bubut : 7 (lampiran (lampiran 1), shift kerja: 1, sehingga siklus perawatan dapat ditentukan sebagai berikut: Repair complexity 0 s/d 30
Siklus perawatan siklus O-I1-S1-I2-S2-I3-M1I4-S3-I5-S4-I6-M2-I7S5-I8-S6-I9-O
M
S
I
t (bulan)
2
6
9
6
T (tahun) 9
Dengan demikian dapat disimpulkan bila dilakukan perawatan setiap 6 bulan sekali sesuai dengan tingkatan siklus perawatan maka mesin bubut tersebut akan di bongkar bongkar total (overhaul) setelah 9 tahun. Klasifikasi peralatan produksi konvensional
Secara umum peralatan produksi dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu mesin perkakas perkakas (machine (machine tools) tools),, pesawa pesawatt angkat angkat (handling equipment) dan peralatan pengecoran pengecoran logam (foundry equipment). equipment). Untuk mesin perkakas dapat dibedakan menjadi 3 bagian yang didasarkan atas bahan benda kerja yang diproduksi yaitu (1) Mesin potong logam (metal cutting machines), (2) Mesin pengerjaan logam (metal working working machines machines)), (3) (3) Mesi Mesin n peng penger erja jaan an kay kayu (wood (wood working working machine machines) s).. Pembagian kategori perkakas produksi ini secara mendetail dapat dilihat dalam gambar 1.1.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
7
Gambar 1.1 Klasifikasi Peralatan Peralatan Produksi Produksi Production Equipment
Machine Tools
Handling Equipment
Sand mixing mill Vibrating and rotary screens Sand reclamation machine Moulding machine Core making machine Knock-out grid Cleaning drum Shot blasting chamber Pressure die casting 10.Centrifugal casting machines
Cranes (bridge crane, jib crane, suspension crane) Mono-rail, chain pulley block, electric telphar, electric winch Belt conveyor, roller conveyor, elevator. Electric/battery trolley, fork lifter
Metal Cutting Machine
Lathe Vertical boring machine Turret and capstan lathe Horizontal boring machines Drilling machines Shaping,sloting, planing & broaching machines Milling & plano-milling machines hobbing & other gear milling machines grinding machines miscellaneous machines (rellieving lathe, metal band saw, hacksaw,circular saw, tapping machine, thread milling/rolling machine)
Foundry Equipment
Metal Working Machine
Presses-mechanical Presses-mechanical (crank, screw, friction), hidraulic, pneumatic operated. Plate shears, cropping and punching machines plate bending ada straightening machines forging hammer pneumatic or steam operated
Wood Working Machine
Log sawing frame Circular and band saw Four side planer, planer and thicknesser, planer and jointer Spindle moulder or patern milling machine Corner locking machine Drilling and recessing machine Wood turning lathe
Dari Dari gamb gambar ar 1.1 1.1 terli terlihat hat bahw bahwaa mesin mesin perka perkaka kass bany banyak ak macam macamny nya, a, oleh oleh karenany karenanyaa materi materi dalam dalam buku buku ini selanju selanjutny tnyaa dibatas dibatasii hanya hanya 4 mesin mesin perkak perkakas as potong yaitu mesin mesin bubut, bubut, frais, frais, bor bor dan sekrap. sekrap. Nama Mesin Mesin
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Bentuk Bentuk Mesin Mesin
Proses Proses
TPP-MESIN PERKAKAS
Mesin Bubut (Lathe)
Mesin Frais Horisontal (Horizontal milling machine)
Mesin Bor Meja (Bench Drilling Machine)
Mesin Sekrap (Shaping Machine)
Gambar 1.2 Jenis mesin perkakas perkakas yang dilakukan perawatan
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
8
TPP-MESIN PERKAKAS
9
A. TUGAS I Menentukan Repair Menentukan Repair Complexity Complexity Mesin Perkakas Potong LEMBAR KERJA (JOB SHET)
Nama/Kelas Nama/Kelas
:
Pokok Ba Bahasan
:
Tanggal
:
Waktu
:
Rincian Tugas
cutting 1. Identifikasi mesin-mesin perkakas ( Metal cutting machine) yang ada di bengkel produksi. 2. Catat spesifikasi umum mesin yang ada : Tentukan derajat kerumitan perawatan 3. (repair complexity) berdas complexity) berdasarkan arkan spesifika spesifikasi si mesin mesin tersebut.
Perencanaan pe perawatan te terencana
Lembar jawaban
Nama mesin mesin
Model Model
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Spesifikasi Spesifikasi
Repair Complexity
TPP-MESIN PERKAKAS
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
10
TPP-MESIN PERKAKAS
11
B. TUGAS II Menentukan Siklus Perawatan (Cycle Repair) Mesin Perkakas Potong LEMBAR KERJA (JOB SHET)
Nama/Kelas Nama/Kelas
:
Pokok Bahasan
:
Tanggal
:
Waktu
:
Rincian Tugas
1. Tentukan repair complexity (RC) mesin yang ada. 2. Tentukan siklus perawatan dari mesin tersebut 3. Hitung total kegiatan perawatan Inspeksi, Small Small repair dan repair dan Medium Medium : repair 4. Asumsikan berapa shift berapa shift mesin mesin itu beroperasi beroperasi 5. Tentukan waktu perawatan antara dua tingkatan ISMO (t) 6. Tentu entuk kan wakt waktu u overhaul (T) overhaul (T)
Perencanaan perawatan terencana
Lembar jawaban
Nama mesin mesin
RC
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Siklus perawatan siklus
M S
I
t T (bulan) (tahun)
TPP-MESIN PERKAKAS
12
BAB II TEORI PELUMAS DAN PELUMASAN
2.1 Pelum Pelumas as
Faktor Faktor utama utama yang paling paling sering sering mengak mengakibat ibatkan kan kerusa kerusakan kan mesin mesin adalah adalah masalah pelumasan, yaitu jenis yang salah, tingkat viskositas yang salah, kapasitas yang tidak sesuai, penggantian minyak pelumas yang tidak teratur, atau bahkan sama sekali tidak pernah dilumasi. Dalam keadaan ini seperti ini pelumasan yang tepat dapat berfungsi berfungsi sebagai sebagai perawatan perawatan mencegah mencegah (preventive maintenance) maintenance). Oleh karena pentingnya pelumasan dalam perawatan mesin, maka penulis bahas terlebih dahulu pengertian pengertian dasar yang berkaitan berkaitan dengan pelumas pelumas dan pelumasan. pelumasan. Adapun secara mendetail tentang ilmu ini dapat dipelajari lebih dalam pada ilmu tribologi (the friction enginering) enginering). Berikut dijelaskan beberapa pengertian dasar, yaitu:
Pelumas adalah suatu zat yang dapat dipakai sebagai pelapis film benda yang saling bergesekan, zat tersebut dapat berupa: zat padat, cair, dan gas.
Gesekan adalah suatu bentuk gaya yang berlawanan
dengan arah gerak benda yang besarnya tergantung dari kondisi atau kekasaran permukaan permukaan dan beban normal. Adanya Adanya gesekan gesekan (friction) akan mengakibatkan kehilangan energi dan mempercepat keausan benda.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
13
a. Fung Fungsi si Pelu Peluma mas: s:
Sebaga Sebagaii pelind pelindung ung,, pendin pendingin gin,, perapat perapat dan
pembersih. pembersih. Membentuk Membentuk lapisan film diantara benda yang
saling bergerak stau sama lain sehingga sehingga dapat mencegah mencegah kontak/langsu kontak/langsung ng pada permukaan permukaan logam logam agar agar keausan keausan bisa dikurangi. dikurangi. Meredam Meredam hentaka hentakan/g n/getar etaran an terutama terutama pada pada
gear box. Media transfer panas dan tenaga.
b. Baha Bahan n das dasar ar pelu peluma mass
Lemak hewani dari biri-biri, ikan, babi.
Lemak nabati dari buah kelapa, kelapa sawit,
jagung dan jarak Pelu Peluma mass sinte sintetis tis yaitu yaitu baha bahan n hasil hasil reak reaksi si
kimia beberapa unsur yang dapat menghasilkan zat yang bersifat pelumas. Pelumas mineral diperoleh dari minyak bumi.
c. Bentu entuk k Pel Pelu umas mas
Pelumas cair (Oli)
Syarat pemilihaan oli yang baik adalah: viskositas sesuai, multigrade, multigrade, tidak mudah terbakar, terbakar, tidak bereaksi bereaksi dengan oksigen oksigen dan udara udara keliling. Pelumas Pelumas cair (oli) banyak digunakan untuk mesin tenaga karena lebih efektif sebagai pelicin, pendingin, pendingin, pembers pembersih, ih, perapat, perapat, dan pemindah pemindah tenaga tenaga (hidrolik) (hidrolik)
Pelumas
setengah
padat
( grease/gemuk grease/gemuk lumas)
Bahan dasar dari grease/gemuk grease/gemuk adalah pelumas cair yang telah diberi bahan pengental, pengental, dengan dengan kandungan kandungan oli 70% sampai 90%. Keuntungan Keuntungan dari penggunaan penggunaan pelumas pelumas setengah setengah padat adalah adalah merupakan merupakan penutup penutup yang yang baik, baik, biasanya biasanya lebih tahan tahan terhadap suhu tunggi, tidak tercecer dan penggantian tidak perlu sering. Sedangkan kerugiannya adalah pendinginan kurang baik, friksi lebih besar, penanganan dan pengaplikasia pengaplikasian n lebih rumit, dan perlindungan perlindungan yang kurang merata. Syarat-syarat Syarat-syarat performa performa grease adalah mampu melumasi dalam kondisi servis apapun, mempunyai kualitas struktural dan konsistensi, harus mampu mancapai daerah kerja yang vital,
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
14
memp mempun unya yaii daya daya tahan tahan kimi kimiaa serta serta memp mempun unya yaii daya daya tahan tahan kebo kebocor coran an pada pada temperatur servis maksimum. Grease berdas Grease berdasarkan arkan bahan bahan pengent pengental al dibagi dibagi menjadi: menjadi: (1). Grease
dasar
sabun
logam
(metallic soap base)
Gemuk lumas ini dibuat dengan mencampurkan mencampurkan sabun metal kedalam pelumas cair, biasanya pelumas gemuk roda gigi. Sabun yang ditebarkan kedalam minyak membentuk seart-serat kecil secara menyilang, yang menamgkap serta mencegah terja terjadi dinya nya peng pengal alira iran n pelu peluma mass dari dari serat serat-se -serat rat terse tersebu but. t.
Sifat Sifat-si -sifat fat grease
tergantung tergantung dari jenis sabun dan pelumas pelumas yang digunakan digunakan dalam pembuatan pembuatan gemuk lumas tersebut, diantaranya:
Grease sabun Kalsium
Mempunyai sifat: stabilitas yang kurang baik, tidak cocok untuk penggunaan dimana kenaikan suhu lebih dari 180oF, tahan kontak langsung dengan air, sangat baik untuk: untuk: pelumas chasis, chasis, plan bearing bearing (rpm rendah), rendah), pompa air dan mesin-me mesin-mesin sin pertanian. pertanian.
Grease sabun Sodium
Mempun Mempunyai yai sifat: sifat: titik tuang( tuang(300 300oF-350oF), bersera berserabut but (tekstu (tekstur r spongy spongy)) dan berserat (fibros), (fibros), berwarna berwarna kuning atau hijau, tidak tahan air, baik dipergunakan dipergunakan pada bagian mesin yang beroperasi beroperasi pada suhu tinggi, tinggi, bearing dan untuk aplikasi industripada umumnya.
Grease sabun Barium
Mempunyai sifat: titik tuang diatas 350 oF, mampu bekerja pada rentang suhu yang besar tetapi suhu operasi dibawah 275 oF, tidak cocok untuk suhu rendah dan kecepatan tinggi, warna kuning kemerahan.
Grease sabun Lithium
Mempunyai sifat: dapat digunakan dalam berbagai kondisi, tahan air, mampu mengatasi suhu ekstrim (60 s/d 300 oF), merupakan gabungan ciri-ciri terbaik dari grease sabun sodium dan grease sabun kalium, stabilitas baik, daya tahan yang tinggi terhadap geser, titik tuang (300-390) oF, dapat bekerja terus-menerus pada suhu 300 oF, warna merah kecoklatan dan bertekstur buttery bertekstur buttery..
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Grease sabun Aluminium
TPP-MESIN PERKAKAS
15
Memp Mempun unya yaii sifat sifat:: dapat dapat dipe diperg rgun unak akan an untu untuk k kepe keperlu rluan an khus khusus us,, warn warnaa transparan, titik tuang rendah (diatas 170 oF), berubah tektur dan pecah pada sekitar 150oF, daya tahan gesek rendah, daya tahan oksidasi kurang, daya tahan terhadap air baik, melekat dengan baik pada permukaan yang dilumasi.
Grease sabun Stronsium dan Timbal
Jenis ini digunakan untuk keperluan khusus, baik digunakan pada suhu ruang berbentuk berbentuk fluida. fluida.
Grease sabun Sodium Kalsium
Mempunyai Mempunyai sifat: daya tahan terhadap air dan suhu tinggi, tektur buttery, buttery, dapat dipergunakan untuk pelumas bearing. (2). Grease dengan dengan pengenta pengentall sabun sabun logam logam komple kompleks ks (m (meta etall
base based d
complexes)
Selain Selain penamb penambaha ahan n dengan dengan sabunsabun-sab sabun un logam, logam, sering sering ditamb ditambaha ahakan kan juga juga bahan-bahan bahan-bahan berbentuk berbentuk garam-garam garam-garam khusus. khusus. Jenis grease ini mempunyai sifat: tahan tahan terhadap terhadap temper temperatur atur tinggi, tinggi, titik tuang tuang tinggi, tinggi, baik baik untuk untuk daerah daerah operasi operasi tekanan tinggi, tidak cukup stabil. (3). Grease dengan dengan pengenta pengentall bukan bukan sabun
Jenis Jenis ini mempun mempunyai yai keuntu keuntunga ngan n lebih lebih ekonom ekonomis is dan bekerja bekerja pada pada segala segala situasi situasi,, tetapi tetapi mempun mempunyai yai kelema kelemahan han yaitu yaitu meluna melunak k pada pada suhu suhu sedang sedang.. Gemuk Gemuk pelumas pelumas ini diolah dengan dengan menebarkan menebarkan bahan pengental pengental seperti tanah liat dengan dengan proses proses khusus khusus atau sejenis silica gel kedalam minyak sintetis. Pengental bukan sabu sabun n yang yang terba terbaik ik conto contohn hnya ya peng pengen ental tal common common mineral mineral (bentonit) yang mempun mempunyai yai sifat sebagai sebagai berikut: berikut: daya tahan
terhada terhadap p air cukup cukup baik, baik, tahan tahan
terhadap gaya geser, mempunyai daya tahan terhdap fase pemisah, kuat bersatu dengan oli, sulit untuk diberi bahan additive. additive. Untu Untuk k menin meningk gkatk atkan an sifat sifat-si -sifat fat dan dan kema kemamp mpua uan n dari dari kerja kerja grease pada penggunaan penggunaan tertentu, tertentu, maka ditambahkan ditambahkan beberapa beberapa additive diantara diantaranya nya anti anti oksidan oksidan,, anti anti karat, karat, extreme extreme pressure pressure.. Selai Selain n itu terda terdapat pat pula pula additive yang berbentuk berbentuk padat, seperti graphite dan molibden molibdenum um disulphide disulphide,, yang yang seri sering ng
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
16
dipergunakan untuk memperkuat sifat-sifat gemuk pelumas pada permukaan yang licin dengan beban operasi yang terus-menerus. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada proses greasing : (1) jangan terlalu banyak memberikan memberikan grease, (2) (2) jang jangan an memc memcam ampu pur, r, (3) (3) guna gunaka kan n gun dan kontainer hanya kontainer hanya untuk satu jenis grease saja, (4) kontainer, grease gun, dan fitting dan fitting harus diberi label dengan nomor identifikasi, (5) hindari pencemaran dengan selalu menggunakan alat-alat bersih.
Pelumas padat
Secara umum yang banyak dikenal adalah pelumas dalam bentuk cair (oli) dan grease (gem (gemuk uk), ), tetapi tetapi sebe sebenar narnya nya ada ada yang yang berb berben entu tuk k pada padatt dan dan gas/u gas/uda dara. ra. Kelebihan pelumas padat ini adalah dapat bekerja pada suhu operasi 250 – 300 oC dan dan diba dibawa wah h –60 –60oC. Pada Pada suhu suhu ters terseb ebut ut pema pemaka kaia ian n oli oli atau atau gemu gemuk k tida tidak k memungkinkan lagi. Pelumas padat dalam bentuk bedak, partikelnya berukuran 0,5 µm hingga beberapa µm.
Pelumas padat terdiri atas dua jenis yaitu:
Graphite
Graphite adalah jenis karbon dengan struktur halus. Mempunyai sifat: gaya gesek antara lapisan partikel sangat rendah, adhesi dengan logam baik, suhu operasi 350-700oC.
Molibdenum Molibdenum Disulphide(MoS Disulphide(MoS 2 ) )
Molibdenum Disulphide mempun mempunyai yai sifat sifat sebaga sebagaii berikut berikut:: struktu strukturr sangat sangat halus/tipis, koefisien gesek lebih rendah dari graphite dari graphite (0,05 dan 0,1), adhesi dengan logam baik, suhu operasi dibawah 400 oC dan terendah –180 oC, pada suhu 400 oC akan beroksidasi menjadi MoS 3 yang bersifat bukan pelumas. Pelumas padat berbentuk powder berbentuk powder atau sebagai suspensi dalam oli atau cairan yang mudah menguap dan apabila cairan menguap, film pelumas tetap tertinggal. Kelompok pelumas zat padat lamelar: grafit, boraks, mika dan iodida tertentu. Pelum Pelumas as pada padatt memp mempun unya yaii ciri-c ciri-ciri iri sebg sebgai ai berik berikut ut:: (1) (1) harga harganya nya maha mahal, l, (2) (2) penggantian penggantian tidak secepat secepat pelumasan pelumasan konvensio konvensional, nal, (3) merupakan merupakan alternatif alternatif selain oli dan gemuk pelumas, (4) tidak cocok untuk mesin pemroses makanan, (5) suhu kerja tinggi, (6) cocok untuk semua bahan bearing , (7) tahan terhadap beberapa fluida seperti: air ledeng, xylene, ledeng, xylene, dioxane, dioxane, trichloroethylene trichloroethylene dan oli turbin.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
17
Peluma Pelumass padat padat direko direkomen mendas dasika ikan n untuk untuk diguna digunakan kan apabila apabila:: ada masalah masalah dengan galling dan seizing , daerah pelumasan yang tidak terjangkau/terab terjangkau/terabaikan aikan dalam perawatan rutin, pengoperasian tidak kontinu, suhu tinggi atau rendah yang tidak dapat diatasi oleh oli, korosi tidak dapat dihindari, kontaminasi tidak dapat dihindari dan daerah operasi daerah berdebu. Contoh aplikasi pelumas padat yaitu pada: cetakan logam, bagian berulir, slevee bearing , saklar kontak dan relay, relay, alat penyuling penyuling minyak, minyak, katub flens katub flens..
Pelumas gas
Jenis Jenis pelu peluma mass gas gas digu digunak nakan an untu untuk k melu meluma masi si tempa tempat-t t-tem empat pat yang yang tidak tidak mungkin dilumasi, karena mempunyai putaran kurang lebih 100.000 rpm. Biasanya diaplikasikan pada peralatan pembangkit energi nuklir dan beberapa instalasi turbin gas. d. Sifat Sifat fisik fisik dan dan kimia kimia pelu peluma mass
Warna
Sebagai pedoman ada dua bahan dasar yang menyebabkan terjadinya perbedaan warna, yaitu parafine yaitu parafine:: kehijau-hijauan dan Naftenic dan Naftenic : kebiru-biruan. Beberapa pelumas bila terkena sinar (refleksi sinar) akan menampilkan warna hijau. Pada umunya pelumas berwarna mulai dari bening hingga gelap. Semakin tinggi titik didihnya semakin gelap warnanya. Hal ini dikarenakan adanya ikatan fraksi berat seperti seperti aspal akan cenderung cenderung berkumpul berkumpul pada fraksi fraksi yang ttik didihnya didihnya tinggi. tinggi. Tida Tidak k tert tertut utup up kemu kemung ngki kina nan n pelu peluma mass dibe diberi ri warn warnaa oleh oleh pabr pabrik ikny nyaa untu untuk k membedakan satu dengan yang lainnya.
Oksidasi (oxidation stability)
Semu Semuaa prod produk uk miny minyak ak bumi bumi dapa dapatt berea bereaks ksii seca secara ra kimia kimia deng dengan an udara udara.. Sebenarnya oksidasi pada pelumas berlangsung sangat lambat pada suhu ruang, tetap tetapii sema semakin kin cepat cepat bila bila suhu suhu naik. naik. Sema Semakin kin lemb lembab ab udara udara sema semakin kin besa besar r kandu kandunga ngan n oksige oksigenny nnyaa sehing sehingga ga memperc mempercepat epat oksida oksidasi. si. Katalis Katalisator ator terjadin terjadinya ya oksidasi dapat berupa baja, aluminium dan tembaga. Hasil oksidasi yang tidak larut berupa lumpur lumpur akan menyumbat menyumbat lubang-lubang lubang-lubang saluran. saluran. Sedangkan Sedangkan yang larut bersifat asam, tetap terbawa oleh pelumas dan mempercepat mempercepat korosi dan terak yang menempel dengan kuat pada permukaan logam. Oleh karena itu hampir semua
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
18
pelumas pelumas diberi oxidation inhibitor . Aditif ini mengikat langsung oksigen sebelum kontak dengan hidrokarbon pada minyak pelumas.
Keasaman (acid)
Pada umumnya proses penyulingan pelumas sifat asam tidak bisa dinetralisir secara sepenuhnya. Adanya sedikit asam ini sebenarnya tidak berpengaruh secara fisik maupun kimiawi. Asam yang dikandung tersebut akan menjadi aktif apabila bereaksi bereaksi dengan asam hasil oksidasi. Keasaman Keasaman pada pelumas diukur diukur dengan suatu besaran besaran angka yang disebut disebut TAN (Total (Total Acid Acid Number) Number),, minyak pelumas yang terlalu asam (TAN tinggi) tidak boleh dipergunakan, karena akan mengakibatkan sifat korosif pada logam.
Kebasaan (base)
Sifat Sifat basa basa yang yang dimil dimilik ikii pelu peluma mass menu menunju njukk kkan an bahw bahwaa pelu peluma mass terse tersebu butt mengandung aditif terutama jenis detergent dan dispersant . Tingkat kebasaan dari pelumas pelumas diketahui diketahui dari dari kandungan kandungan TBN TBN (Total Base Number). Number). Angka TBN pelumas bekas akan lebih rendah dari pelumas pelumas yang baru, karena sebagian sebagian basa telah digunakan untuk menetralisir asam-asam yang terbentuk ataupun yang telah dipakai untuk menghancurkan kotoran.
Emulsifikasi
Air dan minyak sulit untuk bercampur, tetapi dengan adanya kontaminan (debu dari luar dan partikel logam dari mesin itu sendiri) dapat mengakibatka mengakibatkan n emulsi air dalam dalam pelumas pelumas atau sebalik sebaliknya nya (demulsif). (demulsif). Pelum Pelumas as yang yang terkont terkontamin aminasi asi akan terkondensasi kemudian membentuk endapan berupa lumpur. Pada mesin perkakas potong digunakan digunakan cutting cutting oil yang yang memp mempun unya yaii daya daya emul emulsi sifik fikas asii yang yang kuat kuat sehingga larut dalam air, seperti dromus B.
Kandungan Sulfur
Sulfur dibutuhkan pada minyak pemotongan. Tetapi harus masih dalam batas nonko nonkoros rosif. if. Untuk Untuk menjami menjamin n hal itu maka maka pada pada penyim penyimpan panan an dan pengg penggunaa unaan, n, harus selalu pada batas suhu konstan. Bila tidak demikian maka sulfur sulfur akan bersifat reaktif ktif..
Ika Ikatan
sulfur fur
berupa
sulfat fat
hidrogen en (hidrog
sulfi sulfida da
polisulfida) dan polisulfida)
kencendurangannya bersifat korosif. Disamping itu apabila oli sudah terkontaminasi apabila bercampur dengan air atau oksigen bisa membuat larutan asam sulfat yang sangat keras.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
19
Titik Nyala (flash point)
Suhu dimana cairan berubah menjadi uap dan akan terbakar dalam sekejab, bila dikenai dikenai sumber sumber api. api. Nyala Nyala api terjadi terjadi sejauh sejauh percikan percikan api diberikan, diberikan, bila sumber sumber api diambil maka nyala tersebut akan segera padam
Titik api
Suhu Suhu dimana dimana peluma pelumas/ca s/cairan iran beruba berubah h menjadi menjadi uap dan akan akan terbak terbakar ar terus terus menerus, bila dikenai sumber api. Apabila suhu ini dilampaui, maka uap tersebut akan terbakar sendiri walau tidak dikenai sumber api.
Titik kabut
Suhu dimana kristalisasi mulai terbentuk setelah sebelumnya muncul kabut. Jika suhu turun lagi maka pelumas akan beku.
Titik tuang (Pour point)
Suhu terendah dimana pelumas masih dapat mengalir/dituang.
Kerapatan relatif (Specific relatif (Specific Gravity). Gravity).
Specific Gravity (SG) merupakan perbandingan berat minyak pelumas dengan air yang yang mempun mempunyai yai volume volume sama sama pada pada suhu suhu tertentu tertentu.. Dari Dari rumusa rumusan n diketa diketahui hui bahwa SG berhubunga berhubungan n dengan berat berat jenis maupun maupun massa massa jenis. Pada umumya umumya SG dari minyak pelumas pada suhu 60 oF adalah 0,85-0,90. Kerapatan relatif (SG) dari suatu minyak pelumas pada suhu ( oF) tertentu dapat dicari dengan menggunakan rumus:
SGt = SG60 – c(t-60) c(t-60) Dimana, SGt
= Kerapatan relatif pelumas pada suhu t (oF)
SG60 = Kerapatan relatif pelumas pada suhu 60 oF
c
= 0,00036, yaitu nilai rata-rata rata-r ata normal koefisien muai minyak per 0F
t
= Suhu dima imana nila nilaii SG minyak nyak dicar icarii (oF)
Kekentalan (Viscosity) Kekent Kekentalan alan/vis /viskos kositas itas adalah adalah besarny besarnyaa tahanan tahanan aliran aliran yang yang dimilik dimilikii fluida. fluida.
Sehingg Sehinggaa semaki semakin n tinggi tinggi viskos viskositas itas suatu suatu minyak minyak peluma pelumass maka maka akan akan semakin semakin besar daya perlawanan perlawanan pengaliran. pengaliran. Viskositas Viskositas akan berubah berubah sejalan dengan dengan perubahan perubahan suhu sehingga sehingga metode metode pengukuran pengukuran viskositas viskositas bermacam-macam bermacam-macam,, antara lain:
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
20 Viskositas Viskositas dinamis, dinamis, satuan: satuan: Pa/s, kg/m.s kg/m.s (1
g/cm.s = 1 Poise 1 Poise)) Viskositas kinematis, satuan: m 2/s ( 1 cm2 / s =
1 Stokes) Stokes) Derajat Engler Derajat Engler ((oE), suhu ukur standar: 20 oC,
50oC dan 100oC Second Saybolt Universal (SSU), (SSU), suhu ukur
standar: 100oF, 130oF dan 210 oF Seco Second nd Redw Redwoo ood d I (RI) (RI) atau Redwood Redwood
Standard atau Redwood Redwood commercial commercial , suhu suhu ukur standar: 70oF, 100oF dan 140 oF Seco Second nd Redw Redwoo ood d II (RII (RII)) atau Redwood Redwood
Admiralty, Admiralty, suhu ukur standar: 210 oF
Second DIN 4
Second Cawan Ford
Society of Automotive Engineering (SAE)
American Petroleum Institute (API) (API)
Karakte Karakterist ristik ik viskos viskositas itas dan perband perbanding ingan an dari viskos viskositas itas kinema kinematis tis untuk untuk beberapa beberapa satuan satuan pengukura pengukuran n kekentalan kekentalan dapat dapat dilihat dilihat pada lampiran lampiran 2.
Indek kekentalan (Viscosity Index) Viscosit Viscosityy index (IV) (IV)
meru merupa paka kan n besar besarny nyaa angk angkaa indek indekss atau atau skal skalaa yang yang
menunju menunjukan kan kecende kecenderung rungan an peruba perubahan han kekent kekentalan alan minyak minyak peluma pelumass terhada terhadap p perubahan perubahan suhu. Standar temperatur yang dipakai untuk mengukur VI adalah pada suhu 100 oF dan 210 oF dan pada umumnya umumnya menggunak menggunakan an viskositas viskositas kinematis. Minyak pelumas yang mempunyai VI tinggi tidak banyak mengalami perubahan kekentalan akibat perubahan suhu, atau sebaliknya.
e. Stan Standa daris risas asii pelu peluma mass
Metode klasifikasi pelumas yang dipakai didunia ada beberapa yaitu: 1. SAE (The (The Socie Society ty of Automotive Automotive Engineering) Engineering)
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
21 2. API
(American
Petroleum Institute) 3. ASTM
(American
Stan Standa dard rd of Test Testin ing g and Material) 4. BS
4232
(British
Standard) 5. DIN (Deut (Deuthsc hsche he
51519 Indust Industry ry
Norm) 6. ISO 3448 (Industrial Standard
of
Organization)
Standarisasi Pelumas Kendaraan
Keke Kekenta ntala lan n pelu peluma mass kend kendara araan an berd berdas asark arkan an peng penggo golo long ngan an angka angka SAE SAE dibedakan: •
SAE J300
:
khusus untuk pelumas mesin
•
SAE J306
:
khusus untuk roda gigi dan transmisi
Tabel 2.1 Arti simbol pada pelumas kendaraan
Simbol
Keterangan
SAE 20
Tingkat kekentalan menurut SAE nomor 20, dipakai untuk kendaraan yang tinggal didaerah tropis saja.
SAE 40 W
Tingkat kekentalan menurut SAE nomor 40, dipakai untuk kendaraan yang tinggal didaerah dingin saja.
SAE 20W-40
Dapat dipergunakan pada musim dingin sesuai dengan SAE nomor 20 dan pada musim panas sesuai dengan SAE nomor 40. sehing sehingga ga perganti pergantian an musim musim tidak tidak perlu perlu ganti ganti minyak minyak pelumas. pelumas. Pelumas Pelumas ini disebut disebut juga oli dengan dengan dua indek( indek( multigrade oil)
Standarisasi Pelumas Industri Kekentalan pelumas khusus untuk untuk industri ini diklasifikasikan diklasifikasikan menurut ISO.
Keguna Kegunaan an dari dari sistem sistem ISO ini adalah adalah untuk untuk menyer menyeraga agamka mkan n tingkat tingkat kekenta kekentalan lan (Viscosity Grade/VG) dalam kinematic viscosity pada 40oC, supaya memudahkan
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
22
dalam memilih memilih kekentalan kekentalan pelumas pelumas industri industri yang
cocok dalam dalam penggunaanya penggunaanya..
Sistem ISO VG ini tidak berlaku untuk pelumas mesin dan roda gigi transmisi kendaraan. Untuk Untuk nilai nilai konver konversi si viskos viskositas itas minyak minyak peluma pelumass kendar kendaraan aan denga dengan n minyak minyak pelumas pelumas industri industri dapat dapat dilihat di lampiran lampiran 3. 2.2 Bahan Tambahan (Additive) a. Tu Tuju juan an pena penamb mbah ahan an Additive Additive pada pelumas
Melindungi/me Melindungi/memperbaik mperbaikii mutu pelumas pelumas terhadap perubahan-per perubahan-perubahan ubahan sifat kimiawi atatu penurunan mutu suatu pelumas.
Melin Melindu dung ngii keru kerusa saka kan n mesi mesin n terha terhada dap p produ produkk-pro produ duk k hasil hasil pemb pembaka akara ran n (deposit)
Memperbaiki sifat fisis pelumas atu untuk memberikan sifat baru terhadap suatu pelumas yang sesuai sesuai dengan dengan penggunaanny penggunaannya. a. b.
Unsur penyusun Additive
Additive terdiri atas unsur-unsur kimia seperti; barium, calcium, phosporus, sulfur, clorine, zinc, lead, molybdenum, molybdenum, silicone, fats, polymer dan soaplike compounds c.
Jenis additive pada pelumas
Oxidation Inhibitor
Corrosion Inhibitor
Rush Inhibitor Inhibitor
Detergent Detergent dispersant
Viscosity Index Improver
Antiwear Agent
Anti Foam Foam Agent Agent
Extreme Pressure
2.3 Pelum Pelumasa asan n a.
Pen Pengert ertian ian pelu peluma masa san n
Pelumasan adalah suatu cara/prosedur/metode untuk mengurangi gesekan antara dua permuka permukaan an benda benda yang yang saling saling berges bergesekan ekan dengan dengan menamb menambahk ahkan an suatu suatu zat pelumas pelumas diantara permukaan permukaan tersebut. Pelumasan Pelumasan merupakan salah satu cara untuk merawat mesin-mesin perkakas agar dapat berfungsi sebagimana mestinya. b.
Tujuan pelumasan
Tujuan dilakukan pelumasan adalah sebagai berikut :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
23 Meng Mengur urang angii sema semaks ksima imall mung mungki kin n gese geseka kan n yang yang
terjadi diantara bagian-bagian yang bergerak.
Mengusahakan agar keausan terjadi seminal mungkin
Mend Mending ingink inkan an bagi bagian an-ba -bagi gian an mesi mesin n yang yang pana panass
akibat gesekan
Menghalangi masuknya debu
Mencegah terjadinya korosi
c. Cara Cara pemb pember eria ian n pel pelum umas as
Metode pemberian pelumas pada komponen ada beberapa cara yaitu: 1. Manual dengan kuas Pelu Peluma masa san n
secar secaraa
sede sederha rhana na
deng dengan an
tangan memakai lap atau kuas
2.
Tabung semprot
Pelumasan dengan menggunakan tabung pelumas bertekanan bertekanan atau sempro semprott
3.
Pistol gemuk atau
oli Pelumasan Pelumasan dengan dengan menggunakan menggunakan pistol untuk nipel gemuk atau oli
4.
Mangkuk gemuk
Metode pelumasan gemuk ini ada yang meng menggu gunak nakan an jenis jenis tutup tutup berul berulir ir dan dan jenis pegas tekan yang diputar diputar secara periodik
untuk untuk
mendorong mendorong
melalui lubang.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
gemuk gemuk
TPP-MESIN PERKAKAS
5.
24 Tetes
Peluma Pelumasan san secara secara teratur teratur akan akan menete menetess melalui
pipa
yang
dapat
disetel
tekanannya terjadi karena gravitasi atau pengaruh pengaruh getaran getaran mesin. mesin.
6.
Sumbu
Pelumasan dengan menggunakan sumbu sebagai sebagai media media untuk untuk mengal mengalir ir oli dari bak atas atas
7.
Sumbu dari bawah
Peluma Pelumasan san yang mengg menggunak unakan an prinsip prinsip kapil kapilari aritas tas sepe seperti rti pada pada lampu lampu temp tempel el minyak tanah
8.
Celup (bak oli)
Komp Kompon onen en seb sebagia agian n
yang yang dan dan
dilu diluma masi si
mem membaw bawa
tere terend ndam am oli
keat keatas as
sekaligus sekaligus melumasi melumasi komponen komponen lain yang bersinggunga bersinggungan n dengannya dengannya
9.
Pelumasan sendiri
Pelumasan yang diberikan pada saat alat tersebu tersebutt dibuat dibuat/dira /dirakit. kit. Umur Umur pelumas pelumas sama
dengan
umur
pelumasan pelumasan pada pada bantalan. bantalan.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
alat,
seperti
TPP-MESIN PERKAKAS
10.
25 Pompa mekanik
Peluma Pelumasan san disemp disemprot rotkan kan melalui melalui pipapipa pipa
kecil
ke
komponen komponen
dengan dengan
mema memanfa nfaatk atkan an teka tekanan nan perio periodik dik dari dari pipa.
11.
Kabut
Pengab Pengabuta utan n peluma pelumass diguna digunakan kan untuk untuk alat-a alat-alat lat pneu pneuma matik tik,, untu untuk k melum melumas asii kompon komponen en yang dilalui dilalui udara udara bertekabertekanan 12.
Percikan
Kompon Komponen en yang yang didesa didesain in sedemik sedemikian ian rupa yang berfungsi untuk memercikan pelumas yang berada berada diatasnya. diatasnya.
13.
Sirkulasi
Cara ara ini ini mem memakai akai pomp pompaa oli oli untu untuk k mengalirkan pelumas secara merata dan terus terus meneru menerus. s. Peluma Pelumass secara secara efektif efektif menyerap menyerap panas dan membawa membawa deposit deposit kedalam tangki
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
26
TUGAS
LEMBAR KERJA (JOB SHET)
Nama/Kelas Nama/Kelas
:
Pokok Ba Bahasan
:
Tanggal
:
Waktu
:
Pertanyaan
:
Teori Pe Pelumas da dan Pelumasan
1. Apa fungsi fungsi pelum pelumas? as? 2. Sebutk Sebutkan an dan berikan berikan contoh contoh bentuk bentuk peluma pelumass yang yang anda ketahui? 3. Apa yang dimaksud dimaksud TAN dan dan TBN? TBN? 4. Suatu minyak pelumas pelumas x mempunyai ρ = 870 gr/cm3 yang yang diuk diukur ur pada pada suhu suhu 60oF, hitungl hitunglah ah Spesific Gravity (SG) pelumas x tersebut jika dia beroperasi pada suhu suhu 150 150 oC? 5. Konversikan nilai kekentalan pelumas Shell Tellus 27 yang mempunyai kekentalan 3,0 oE kedalam satuan cSt, SSU dan SSU dan RI RI !! Lembar jawaban
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
27 BAB III PELUMASAN MESIN PERKAKAS
3.1 Metode Umum Umum Pelumasan Pelumasan Mesin Perkakas
Pada Pada dasarn dasarnya ya metode metode yang diguna digunakan kan untuk untuk melaku melakukan kan pelumas pelumasan an mesin mesin perkakas, perkakas, adalah adalah menerapkan menerapkan prinsip dasar “pelumas “pelumasan an terencana” terencana” yaitu: yaitu: a.Apa yang harus dilumasi? b.Bagaimana b.Bagaimana melumasin melumasinya? ya? c.Kapan dilumasi? dilumasi? d.Pelumas mana yang digunakan? Oleh karena itu perlu dilakukan metode pelumasan terencana untuk melakukan pelumasan pelumasan pada mesin-mesin mesin-mesin perkakas (lampiran (lampiran 4). Pelumasan Pelumasan terencana dengan meto metode de kont kontro roln lnya ya,, pada pada umu umumnya mnya muda mudah h dite ditera rapk pkan an dan dan meng mengha hasi silk lkan an keuntungan lebih nyata dibandingkan dengan kegiatan perawatan lainnya. a. Langka Langkah h umum umum dalam dalam melakuk melakukan an peluma pelumasan san::
Pelajari dahulu buku pedoman mesin perkakas yang ada (mesin bubut, frais dan sebagainya), kalau tidak ada jangan paksakan dengan buku pedoman mesin yang lain. Usahakan memakai buku pedoman sesuai dengan nama mesinnya. 1.
2.
Memp Memper ersi siap apka kan n tit titik ik-t -tit itik ik pelu peluma masa san n ant antar araa lai lain n:
Diagram pelumasan
Petunjuk pelumasan
Pelumasan mingguan
Pelumasan nipel
Pelumasan setiap 2000 jam
Pelumasan terbuka
Pelumasan tambahan
Membersihkan nipel
Pengetapan dan pengisian serta pembersihan gelas penduga. Peng Penget etah ahua uan n tent tentan ang g kese kesela lama mata tan n kerj kerjaa dala dalam m pro proses pena penang ngan anan an
pelumas pelumas dan pelumasan pelumasan 3.
Jeni Jeniss pelu peluma mass yang yang dib dibut utuh uhka kan n dan dan pers persam amaa aann nnya ya yan yang g ada ada
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
28
4.
Jenis Jenis peral peralata atan n yang yang dibu dibutu tuhk hkan an dalam dalam pelak pelaksan sanaa aan n pel pelum umas asan an
5.
Urutan pelu pelum masan yang ang dila ilakukan.
6.
Meng Mengon ontro troll hasil hasil pelu peluma masa san n setel setelah ah dila dilaku kuka kan n pena penang ngana anan n
Untuk Untuk memuda memudahka hkan n pember pemberian ian peluma pelumasan san pada pada mesin mesin perkakas perkakas,, biasany biasanyaa disekit disekitar ar titik-titi titik-titik k pelumas pelumasan an diberika diberikan n tanda tanda berupa berupa simbol simbol dan kode kode warna warna pelumasan. pelumasan. b.
Sim Simbol bol un untuk tuk wa waktu ktu pel pelu umasan san
Berikut diberikan tabel bentuk simbol untuk waktu pelumasan. Tabel 3.1 Simbol waktu pelumasan
Simbol
Waktu pelumasan
Simbol
Waktu pelumasan
Setiap hari
Setiap bulan
Gelas penduga
Setiap 3 bulan
3 hari sekali
Setiap tahun
Setiap minggu
c. Kode Wa Warna
Bentuk simbol yang sudah ada tadi, selanjutnya ditandai dengan warna yang menunjukkan jenis pelumas yang digunakan. Dibawah ini diberikan contoh daftar pengelompo pengelompokkan kkan pelumas pelumas berdasarkan berdasarkan kode warna beserta beserta penggunaan penggunaan dan viskositasnya. Tabel 3.2 Daftar jenis pelumas berdasar kode warna
Kode warna Putih
Nama Tellus 11
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Viskositas (oE) -
Penggunaan Poros ulir pada perkakas perkakas potong potong
TPP-MESIN PERKAKAS
29
Coklat
Shell Tellus 15 Mobil oil velocity 6 Esso mentor 28 BP Energol HLP-D 10 Agip OSO 15
1,70 1,55 1,67 1,50 1,40
Oli spindel
Hijau
Shell Tellus 27 Mobil DTE 24 Esso Teresso 43 BP Energol HL 65 Agip OSO 35
3,0 3,0 2,8 2,9 3,0
Pelumas umum Pelindung karat Oli eretan
Merah
Shell Tellus Mobil DTE 25 Esso Nuto H 46 BP Energol HLP ISO
4,8 4,8 4,8 4,8
Oli Hidrolik
Biru
Shell Tonna 33 Mobil Oil Vectra no.2 Esso Febis K-53 BP Energol HP 20xC Agip Exidia 5
5,3 5,0 5,3 5,2 5,0
Oli roda gigi
Hitam
Shell Tellus 69 Mobil DTE 28 Esso Teresso 75 BP Energol HP 60 Agip OSO 105
10,0 9,6 10,0 10,2 9,8
Minyak pemotongan
kuning
Shell Alvania Grease 2 Mobil Plex 47 Esso Andak B BP Energol RBB 2 Agip GR MU 2
-
Gemuk pelumas
Orange
Oli campur air
-
Emulsi
BP Energol HP 60 dan air contoh: - Gerin erinda da (1:5 (1:50 0) - Umum (1 (1:20) Violet
-
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Oli campur air (dromus)
-
Penggunaan khusus
TPP-MESIN PERKAKAS
30
3.2 Pelumasan Pelumasan Mesin Mesin Bubut Bubut
Hal-h Hal-hal al yang yang berk berkait aitan an deng dengan an kese keselam lamata atan n kerja kerja pada pada saat saat melak melakuk ukan an pelumasan pelumasan mesin mesin bubut: bubut:
Melumasi roda gigi pengganti mesin harus dimatikan.
Melumasi kepala tetap dalam pengujian tidak ada percikan yang berarti.
Hindarkan pelumasan yang berlebihan.
Melumasi roda gigi dengan gemuk, pengetesannya dalam keadaan tertutup.
Pilihlah posisi pelumasan yang enak (sesuai).
Perhatikan jenis minyak pelumas yang harus dipakai jangan mencampur adukan SAE 40 dengan SAE 90.
Bersihkan percikan atau tumpahan pelumas disekitar mesin.
Mengembalikan peralatan pelumas pada tempat semula.
a.
Lembar ti titik-titik pe pelumasan
Lembar penyiapan titik-titik pelumasan mesin bubut No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
b.
U R A I AN Mem Mempela pelaja jari ri diag diagra ram m pelu pelum masan asan Mem Mempela pelaja jari ri petu petunj njuk uk pelu pelum masan asan Meng Mengel elom ompo pokk kkan an bag bagia ian n yang yang dilu diluma masi si har haria ian n Meng Mengel elom ompo pokk kkan an bag bagia ian n yang yang dil dilum umas asii 3 hari harian an Meng Mengel elom ompo pokk kkan an bag bagia ian n yan yang dilum dilumas asii mingguan Meng Mengel elom ompo pokk kkan an bagi bagian an yan yang dilu diluma masi si bulanan Meng Mengel elom ompo pokk kkan an bag bagia ian n yan yang dilu diluma masi si 3 bulanan Meng Mengel elom ompo pokk kkan an bag bagia ian n yang yang dil dilum umas asii tahu tahuna nan n Mene Menent ntuka ukan n bag bagia ian n yan yang g dil dilum umas asii ter terbu buka ka Menent Menentuka ukan n bagi bagian an yang yang diluma dilumasi si hanya hanya dengan dengan menambahkan menambahkan oli baru Mene Menent ntuka ukan n bag bagia ian n pel pelum umas asan an nipe nipell Member Membersih sihkan kan nipelnipel-ni nipel pel tempat tempat mema memasuk sukkan kan pelumas Meng Mengel elua uark rkan an oli oli lam lamaa pad padaa ere ereta tan/ n/ap apro ron n Menc Mencuc ucii bagia bagian n yang yang dilu diluma masi si deng dengan an min minya yak k tanah/oli pencuci pada eretan Member Membersih sihkan kan bagia bagian-b n-bagi agian an yang yang dilum dilumasi asi terbuka Member Membersih sihkan kan bagia bagian n perm permuka ukaan an gigi gigi pengga pengganti nti /kuadran Meng Mengel elua uark rkan an oli oli lama lama pada pada roda roda gigi gigi kepa kepala la tetap Mengel Mengeluar uarkan kan oli lama lama pada pada roda roda gigi gigi kecepa kecepatan tan Mengel Mengeluar uarkan kan oli lama lama pada pada roda roda gigi gigi ingsut ingsutan an Mencuc Mencucii bak bak pelum pelumas as pada pada roda roda gigi gigi kecepa kecepatan tan,, kepala tetap, ingsutan
YA
Titik-titik pelumasan pada mesin bubut
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TIDAK
CATATAN CATATAN
TPP-MESIN PERKAKAS
Gambar 3.1 Titik-titik pelumasan mesin mesin bubut
c.
Urutan Pelumasan mesin bubut
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
31
TPP-MESIN PERKAKAS
1.
Kepala tetap
2.
Bantalan poros kepala tetap
3.
Roda gigi kecepatan
4.
Eretan (apron)
5.
Roda gigi ingsutan
6.
Bantalan batang ulir pembawa
7.
As gigi pengganti
8.
Badan lu luncuran sadel ut utama
9.
Luncuran me melintang da dan ru rumah pa pahat
10.
Kepala lepas
11.
Batang ulir, rak dan meja
d.
32
Mengontrol hasil pelumasan sistem percik/rendam
1.
Tutup bak pelumas
2.
Jalan alanka kan n mesi mesin n pela pelann-pe pela lan n hing hingga maks maksim imal al agar agar perm permuk ukaa aan n oli
benar-benar benar-benar datar. Hal ini disebabkan minyak minyak pelumas dipaksak dipaksakan an bergerak dan bersikulasi sehingga rongga-rongga kecil akan terisi. Karena permukaan minyak pelumas akan turun dengan sendirinya. 3.
Diamk iamkan an 10 10 men menit it,, agar agar per permu muka kaan an oli oli kel kelih ihat atan an.. Kon Kontr trol ol lagi lagi gel gelas as
penduga, penduga, apabila permukaan oli dibawah standart maka tambahkan tambahkan minyak pelumas pelumas yang sama sampai sampai batas permukaan permukaan yang distandartkan. distandartkan. Ulangi lagi seperti yang diatas agar betul-betul tercapai batas pelumasannya. 4.
Pelu elumasa masan n bant bantal alan an deng dengaan siste istem m nipe nipel yang ang bera berad dadid adidal alam am dan dan
tidak mungkin untuk dikeluarkan, sulit untuk mengecek dengan penglihatan. 5.
Untuk hal diatas dapat kita putar-pu -putar poros yang baru saja
dilumasi, apabila dirasa berat tambahkan minyakpelumassampil porosnya diputar. Minyak pelumas sudah bekerja apabila diputar terasa ringan.
3.3 Pelumasan Pelumasan Mesin Mesin Frais Frais a. Hal umum dalam pelumasan frais
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
33
Metode pelumasan yang dilakukan pada mesin frais sebenarnya hampir sama dengan mesin-mesin perkakas yang lain. Secara umum mesin harus selalu dilumasi dan selalu dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah operasi. Bagian mesin yang selalu selalu akan akan diguna digunakan kan sebaga sebagaii lintasa lintasan n luncur luncur dan selalu selalu berputa berputarr harus harus selalu selalu dilu diluma masi si
sebe sebelu lum m
mesi mesin n
diop dioper eras asik ikan an..
Pada Pada
nipe nipell
(tem (tempa patt
mema memasu sukk kkan an
grease/ pelumas) pelumas) harus harus terlebih terlebih dahulu dahulu dibersihkan dibersihkan sebelum sebelum melakukan melakukan penamba penambahan han grease atau minyak pelumas lainnya. Semua pekerjaan pelumasan harus sesuai dengan petunjuk/instruksi manual book yang book yang diberikan oleh produsen mesin. Operator mesin hendaknya secara teratur ikut memeriksa ketinggian minyak pelumas pelumas pada gelas penduga, penduga, untuk melihat melihat apakah oli pelumas pelumas cukup atau kurang. kurang. Kekurangan oli pelumas dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin. Penggantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin, karena banyak tergantung dari jenis mesin, beban kerjanya, jenis bahan pembuat mesin dan faktor lainn lainnya ya.. Berik Berikut ut conto contoh h pelu peluma masan san yang yang dilaku dilakuka kan n pada pada mesi mesin n frais frais mode modell Schaublin 53 N . Pelumasan Mesin
frais
Model
Schaublin 53 N
Bak oli - Poros ulir vertikal - Bak roda gigi - Spindel pemakanan pemakanan - Poros ulir memanjang
Jumlah (Liter)
Penggantian (bln)
Tonna 33
2,3
12
Tellus 27
2,5
Tonna 33
3,0
Tonna 33
0,5
Jenis oli
Pada tabel di atas tampak bahwa pelumas yang digunakan adalah jenis oli dengan merk tertentu. Sebenarnya jenis pelumas bisa diganti dengan pelumas yang lainnya asalkan terlebih dahulu diketahui diketahui sifat-sifat minyak pelumas pengganti. Sifat minyak pengganti harus ekivalen dengan minyak pelumas yang disarankan oleh pabrik pembuat mesin. Diagram pelumasan Frais
Berikut diagram pelumasan pada mesin frais universal model Aciera model Aciera F3.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
Gambar 3.2 3.2 Diagram pelumasan pelumasan mesin frais frais Aciera Aciera F3
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
34
TPP-MESIN PERKAKAS
35
TUGAS Merencanakan Merencanakan dan Melaksanakan Pelumasan Untuk Mesin Bubut dan Mesin Frais
LEMBAR KERJA (JOB SHET)
Nama/Kelas Nama/Kelas
:
Pokok Bahasan
:
Tanggal
:
Waktu
:
Tugas
:
Pelumasan mesin perkakas
1. 2. 3. 4. 5.
Menggambar Menggambar diagram diagram pelumas pelumasan an Membuat Membuat simbol-simbo simbol-simboll pelumasan pelumasan Mencatat Mencatat minyak pelumas/gemu pelumas/gemuk k yang digunakan digunakan Mengisi Mengisi kartu mesin mesin yang disediaka disediakan n Membuat Membuat grafik/jadual pelumasan pelumasan dan mengganti-ka mengganti-kan n minyak pelumas 6. Memb Membua uatt dafta daftarr peral peralata atan/s n/suk uku u cadan cadang g yang yang perlu perlu diganti atau diperbaiki. Lembar jawaban
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
36 BAB IV
PENGUKURAN KERATAAN (LEVELLING) MESIN
4.1 Levelling 4.1 Levelling Mesin Mesin Bubut 1. Penyelarasan terhadap bed dan carriage Macam Pengujian No Skema Skema
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
a. Kelurusan pada arah longitudinal
Hasil pengujian
a. DC≤ 500 0,01 convex 500DC≤ 1000 0,02 convex 1000< DC≤ 2000
0,03 convex
B1
b. Pada Pada arah transversal
b. 0,04/1000
Spirit level
Carriage Meja
Gambar 3.1 Levelling Meja
Kelurusan pada arah longitudinal Posisi
Arah Maju Kiri Kanan
0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Arah Mundur Kiri Kanan
Rata-rata
TPP-MESIN PERKAKAS
37
Alat ukur dan alat bantu yang dipergunakan :
Kesimpulan :
2. Kelurusan Gerakan Carriage
No
Skema Skema
Macam Pengujian
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
DC< 500 0,015 500< DC<1000
0,02 B2
Pada bidang horisontal
Alat ukur dan alat bantu yang digunakan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
1000< DC<2000
0,025
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
38
Pembacaan(mm) Posisi
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jarak (mm) Kekanan
Kekiri
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Grafik B 2:
Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Rata- Rata (µm)
Penyesuaian bila titik mula dan akhir nol (µm)
Kesalahan terhadap garis nol (µm)
TPP-MESIN PERKAKAS
39
3. Kesejajaran gerak pindah tailstock relatif tailstock relatif terhadap gerak pindah carriage
No
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian
Skema Skema
B3
a. Pada bidang horisontal
a. 0,03
b. Pada Pada bidang vertikal
b. 0,03 0,03
Hasil pengujian
Alat ukur dan alat bantu yang digunakan :
Posisi
0 1 2 3 4 5 6
Jarak
(mm) 0 10 20 30 40 50 60
Pembacaan
Hor
Ver
Posisi
Grafik B 3:
Kesimpulan :
4. Ketelitian Spindel Utama
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
7 8 9 10 11 12 13
Jarak
(mm) 70 80 90 10 1 00 11 110 12 1 20 13 1 30
Pembacaan
Hor
Ver
Posisi
140 150 160 170 180 190 200
Jarak
Pembacaan
(mm)
Hor
Ver
TPP-MESIN PERKAKAS
No
40
Skema Skema
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian a. Kesalahan aksial
Hasil pengujian
a. 0,01
b. Kemiringan Kemiringan b. 0,02 0,02 bidang termasuk muka kesalahan aksial
B4
Dial
Indikator
Poros Pemb antu
Gambar 3.2 Levelling 3.2 Levelling spindel spindel utama
Alat ukur dan alat bantu : Kesimpulan :
5. Eksentrisitas Spindel Utama
No
Skema Skema
B5
Macam Pengujian
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Eksentrisitas dari pada "spindel nose"
0,01
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
6. Simpang putar (run-out) sumbu spindel utama
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
No
41
Skema Skema
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian a. Didekat spindel nose
B6
Hasil pengujian
a. 0,01
b. Pada Pada jarak b. 0,02 0,02 untuk untuk 300 mm 300 mm dari spindel nose
Alat ukur dan alat bantu : Kesimpulan :
7. Kesejajaran sumbu spindel utama utama terhadap gerak gerak carriage carriage dalam arah longitudinal
No
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian
Skema Skema
a. Pada arah horizontal
a. 0,015/300 kedapan
b. Pada Pada arah vertikal
b. 0,02/300 0,02/300 keatas
Hasil pengujian
B7
Horizontal Posisi
0 1 2 3 4 5 6
Jarak
mm
Vertikal Penyimpangan
0
0
Rata-2
mm
Posisi
0
180
0 50 100 150 200 250 300
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Jarak
mm
0 1 2 3 4 5 6
0 50 100 150 200 250 300
Penyimpangan
00
1800
Rata2
mm
TPP-MESIN PERKAKAS
42
Grafik B 7:
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
8. Simpang Putar (Run-Out) Penyenter (Centre)
No
Skema Skema
B8
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Macam Pengujia Pengujian n Kesalahan putar dari center spindel spindel nose
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
0,015
Hasil pengujian Total penyimpanga n= penyimpanga n terbesar dibagi cos α
TPP-MESIN PERKAKAS
43
9. Kesejajaran sumbu peluncur peluncur (sleeve) luar tailstock terhadap tailstock terhadap gerakan carriage.
No
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian
Skema
a. Pada bidang horizontal
a. 0,015/100 kedapan
b. Pada bidang bidang vertikal
b. 0,02/200 0,02/200 keatas
Hasil pengujian
B9
Horizontal Posisi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Vertikal Jarak (mm) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Penyimpangan (mm)
Grafik B 9 :
Alat ukur dan alat bantu : Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Posisi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak (mm) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Penyimpangan (mm)
TPP-MESIN PERKAKAS
44
10. Kesejajaran lubang konis peluncur tail-stock terhadap tail-stock terhadap gerakan carriage
No
Macam Pengujian
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
a. Pada bidang horizontal
a. 0,02/300 kedepan
Skema Skema
Hasil pengujian
B10
b. Pada bidang bidang b. 0,02/200 0,02/200 vertikal keatas
Horizontal
Posisi 0 1 2 3 4 5 6
Vertikal
Jarak (mm) 0 25 50 75 100 125 150
Penyimpangan (mm)
Grafik B 10:
Alat ukur dan alat bantu : Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Posisi 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (mm) 0 25 50 75 100 125 150
Penyimpangan (mm)
TPP-MESIN PERKAKAS
45
11. Senter headstock dan senter tailstock
No
Skema Skema
B11
Posisi 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (mm) 0 25 50 75 100 125 150
Penyimpangan (mm)
Grafik B 11:
Alat ukur dan alat bantu : Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Macam Pengujian
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Perbedaan tinggi antara kedua center
0,04/300 tailstock lebih tinggi dari pada headstock
Posisi 7 8 9 10 11 12 13
Jarak (mm) 175 200 225 250 300 325 350
Hasil pengujian
Penyimpangan (mm)
TPP-MESIN PERKAKAS
46
12. Kesejajaran gerak peluncur atas terhadap sumbu spindel utama
No
Skema Skema
Macam Pengujian
Arah Longitudinal
B12
Posisi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Grafik B 12:
Alat ukur dan alat bantu : Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Jarak (mm) 0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
0,04/300
Penyimpangan (mm)
Hasil pengujian
Pengukuran dilakukan pada bidang bidang vertikal
TPP-MESIN PERKAKAS
47
4.2 Levelling Mesin Levelling Mesin Bor Meja 1. Kelurusan Tiang / Colum
No
Skema Skema
Macam Pengujian
Kelurusan Tiang /colum
D1
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
0,04/300
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
2. Kedataran Meja Kerja
No
Skema Skema
Macam Pengujian
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
a. Horizontal
a. 0,05/300
b. Vertical Vertical
b. 0,08/300 0,08/300
D2
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
48
3. Landasan
No
Skema Skema
Macam Pengujian a. Horizontal
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
a. 0,05/300
D3
b. Vertical Vertical
b. 0,08/300 0,08/300
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
4. Kesejajaran lubang pemegang chuck
No
Skema Skema
D4
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Macam Pengujian Kesejajaran chuck terhadap colum
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
0,03/300
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
49
5. Eksentrisitas spindel utama
No
Skema Skema
D5
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Macam Pengujian
Eksentrisitas dari pada spindel spindel
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
0,01
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
50
4.3 Levelling Mesin Levelling Mesin Frais (Milling) 1. Penyelarasan terhadap meja kerja
No
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian
Skema Skema
a. Pada arah longitudinal
a. 0,04/1000
b. Pada Pada arah transversal
b. 0,04/1000
Hasil pengujian
F0
Alat ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
2. Kelurusan gerak vertikal lutut
No
Skema Skema
Macam Pengujia Pengujian n a Pada arah vertikal simetris dengan mesin
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
a. 0,025/300
F1 b. Pada Pada arah tegak tegak b.0,025/300 b.0,025/300 lurus vertikal simetris dengan mesin a. Pada arah Vertikal Posisi 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (mm) 0 50 100 150 200 250 300
Penyimpangan (mm)
Alat Ukur dan alat bantu :
Kesimpulan :
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
b. Pada arah TegakLurus Posisi 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (mm) 0 50 100 150 200 250 300
Penyimpangan (mm)
TPP-MESIN PERKAKAS
51
Grafik F1:
3. Ketegak Lurusan Permukaan Meja Terhadap Kolom Pembimbing
No
Skema
Macam Pengujian Pengujian a
F2
Pada arah vertikal simetris dengan mesin
b. Pada arah arah tegak lurus vertikal simetris dengan mesin
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
a. 0,025/300 dengan α≤ 90
b.0,025/300 b.0,025/300
Catatan : Pengambilan data Lutut dalam keadaan terkunci
a. Pada arah Vertikal b. Pada arah TegakLurus Posisi Jarak Penyimpangan Posisi Jarak Penyimpangan (mm) (mm) (mm) (mm) 0 0 0 0 1 50 1 50 2 100 2 100 3 150 3 150 4 200 4 200 5 250 5 250 6 300 6 300 4. Ketegak lurusan permukaan meja terhadapgerak vertikal spindel utama
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
No
52
Skema
F3
Macam Pengujian a Pada arah vertikal simetris dengan mesin
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
a. 0,025/300 dengan α≤ 90
b. Pada Pada arah tegak tegak b. 0,025/30 0,025/300 0 lurus vertikal simetris dengan mesin
a. Pada arah Vertikal Posisi Jarak Penyimpangan (mm) (mm) 0 0 1 20 2 40 3 60 4 80 5 100 6 120 Grafik F 3
Alat Ukur dan Alat Bantu : Kesimpulan:
5. Kedataran permukaan meja
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
b. Pada arah TegakLurus Posisi Jarak Penyimpangan (mm) (mm) 0 0 1 20 2 40 3 60 4 80 5 100 6 120
TPP-MESIN PERKAKAS
No
53 Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian
Skema Skema
F4
0,05 Toleransi lokal 0,02 Untuk panjang pengukuran pengukuran 300
Kedataran
Hasil pengujian
Catatan: Pengujian ini tidak dilakukan
6. Kesejajaran Gerak Meja Kerja
No
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujian
Skema
a. Pada arah longitudinal
a. 0,025/300
b. Pada Pada arah transversal
b. 0,025/300 0,025/300 Penyimpangan max. 0,05
Hasil pengujian
F5
a. Transversal Jarak Posisi (mm) 0 1 2 3 4 5 6
Penyimpangan (mm)
0 20 40 60 80 100 120
Grafik F5
Alat Ukur dan Alat Bantu : Kesimpulan: 7. Ketelitian spindel utama
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
b. Longitudinal Jarak Posisi (mm) 0 1 2 3 4 5 6
0 20 40 60 80 100 120
Penyimpangan (mm)
TPP-MESIN PERKAKAS
No
Skema Skema
F6
54 Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Macam Pengujia Pengujian n a. Simpang putar spindel utama bagian bagian luar b. Kesalahan Kesalahan aksial c. Kemiringan bidang muka
Hasil pengujian
a. 0,01
b. 0,01 0,01 c. 0,02
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
8. Simpang putar (run out) sumbu spindel utama No Skema Skema Macam Pengujia Pengujian n
a. Didekat mulut spindel
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
a. 0,01
F7 b. Pada Pada jarak 300 300 b. 0,02 0,02 mm dari mulut spindel
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
9. Kesejajaran sumbu spindel
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
No
Skema Skema
55 Macam Pengujian
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
Kesejajaran : 0,025/300 Sumbu spindel kebawah relatif terhadap permukaan permukaan meja meja
F8
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
10. Ketegak Lurusan Sumbu Spindel Terhadap Permukaan Meja
No
Skema
Macam Pengujia Pengujian n a Pada arah vertikal simetris dengan mesin b. Pada Pada arah tegak tegak lurus vertikal simetris dengan mesin
F9
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
a. 0,025/300 dengan α≤ 90 b. 0,025/30 0,025/300 0
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
11. Kesejajaran sumbu spindel relatif terhadap gerak transversal meja
No
Skema Skema
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Macam
Penyimpangan yang diijinkan
Hasil
TPP-MESIN PERKAKAS
56 Pengujian a Pada arah vertikal
F10
pengujian
(mm)
a.0,025/300 b.0,025/30 b.0,025/300 0
b. Pada Pada arah horisontal
a. Pada arah Vertikal Posisi 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (mm) 0 50 100 150 200 250 300
Penyimpangan (mm)
Grafik F10
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
b. Pada arah Horisontal Posisi 0 1 2 3 4 5 6
Jarak (mm) 0 50 100 150 200 250 300
Penyimpangan (mm)
TPP-MESIN PERKAKAS
57
12. Kelurusan Alur " T" (tee slot)
No
Macam Pengujian
Skema Skema
Kelurusan celah alur Tee dari meja kerja
F11
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
0,01/500 Penyimpangan Max.0,03
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
13. Ketegak lurusan sumbu spindel
No
Skema
F12
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
4.4 Levelling 4.4 Levelling Mesin Mesin Sekrap
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Macam Pengujian Pengujian
Sumbu spindel tegak lurus terhadap alur T dari meja
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
0,02/300
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
58
1. Ketegak Ketegak Lurusan Lurusan Permuka Permukaan an Meja Meja TerhadapGe TerhadapGerak rak Horizant Horizantal al Spindel Utama
No
Skema Skema
S1
Macam Pengujia Pengujian n a Pada arah vertikal simetris dengan mesin
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
a.0,025/300 dengan α≤ 90
b. Pada Pada arah tegak tegak b.0,025/300 b.0,025/300 lurus vertikal simetris dengan mesin a. Pada arah Vertikal Posisi Jarak Penyimpangan (mm) (mm) 0 0 1 20 2 40 3 60 4 80 5 100 6 120 Grafik S1
Alat Ukur dan Alat Bantu : Kesimpulan:
2. Ke Keda data tara ran n permu permuka kaan an mej meja a
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
b. Pada arah TegakLurus Posisi Jarak (mm) 0 0 1 20 2 40 3 60 4 80 5 100 6 120
Penyimpangan (mm)
TPP-MESIN PERKAKAS
No
Skema Skema
59
Macam Pengujia Pengujian n
S2
Kedataran
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
Hasil pengujian
0,05 Toleransi lokal 0,02 Untuk panjang pengukuran pengukuran 300
Grafik S2
Alat Ukur dan Alat Bantu : Kesimpulan:
3. Keseja Kesejajar jaran an sumbu sumbu spinde spindell
No
Skema Skema
S3
Macam Pengujia Pengujian n Kesejajaran : Sumbu spindel relatif terhadap permukaan permukaan meja meja
Alat Ukur dan Alat Bantu : Kesimpulan:
4. Ketegak lurusan sumbu spindel
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
0,025/300 kebawah
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
No
Skema Skema
S4
Alat Ukur dan Alat Bantu :
Kesimpulan:
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
60
Macam Pengujian Pengujian Sumbu spindel tegak lurus terhadap alur T dari meja
Penyimpangan yang diijinkan (mm)
0,02/300
Hasil pengujian
TPP-MESIN PERKAKAS
61 BAB V
PERAWATAN KECIL (SMALL REPAIR) PADA MESIN PERKAKAS
5.1 Mesin Mesin Bubut Bubut a.
Bagian utama mesin bubut
1. Meja Mesin (Bed) 2. Kepala tetap (Head Stock) 3. Gear Box (Rumah gigi percepatan) 4. Pembawa/eretan (Carriage) 5. Kepala lepas (Tail stock) Headstock Headstock Tail stock
Meja Gear box
Carriage
Gambar 5.1 Bagian mesin bubut b.
Perawatan bagian utama mesin bubut
1.
Meja
Meja tidak akan rusak atau cacat apabila tidak tebentur benda keras dan tajam, tetapi meja perlu dirawat agar tidak berkarat karena adanya debu dan geram benda kerja. Prosedur perawatan meja bubut (lathe bed) adalah sebagai berikut: 1.
Bersihkan meja dari kotoran maupun debu
2.
Bersih rsihk kan meja dari ari sisa isa-sis -sisaa pen pendingin ngin benda kerja (dr (dromus)
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
62
3.
Bersihkan meja dari sisa-sisa geram
4.
Jika te terlihat me meja be berkarat, gu gunakan ke kertas go gosok water k water proff 400
untuk menghilangkannya 5.
Setelah hi hilang ka karatnya da dan di dibersihkan la lakukan la langkah ke ke 6
6.
Beri so solar at atau minyak pelumas pa pada meja ag agar ti tidak be berkarat
2. Kepa epala Teta etap (Head Stock)
Fungsi Fungsi dari kepala kepala tetap tetap adalah adalah untuk untuk memeg memegang ang benda benda kerja, kerja, dimana dimana tiga tiga rahang akan mencekam benda kerja. Tiga rahang dapat bergerak maju mundur karena ada ulir didalamnya. Geram atau kotoran banyak yang masuk didalam ulir sehingga gerakan tiga rahang agak sulit. Selain itu baut pengikat antara kepala tetap dengan main spindle sering dol, oleh karena itu perlu perawatan sebagai perikut :
Chuck
Spindel utama
Gambar
5.2 Headstock Headstock
(a)
Langkah-langkah perawatan:
1. Bersihk Bersihkan an kepala kepala tetap tetap dari dari kotoran kotoran / gera geram m yang ada. ada. 2. Periksa Periksa keku kekuatan atan baut baut–bau –bautt pengik pengikatny atnya. a. 3. Deng Dengar arka kan n suar suara, a, dan dan geta getara ran n yang yang timb timbul ul jika jika dira dirasa sa tida tidak k waja wajarr perl perlu u dilakukan pemeriksaan lebih lanjut/perawatan sedang. (b)
1.
Langkah-langkah pe pembongkaran da dan pe pemasangan:
Matikan pa panel listrik.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
63
2.
Teka Tekan n to tombol mbol emer emerg gency ency dan dan kunc kuncii pada pada pos posisi isi off.
3.
Lepa Lepask skaan tiga tiga rahan rahang g deng dengan an mem memut utar ar kear kearah ah berl berlaw awan anaan jarum jarum jam jam
hexagon holl pada pada kepala kepala tetap tetap Pemutar Chuck Pemutar Chuck Tiga Rahang Chuck
Gambar 5.3 Pelepasan tiga rahang
4.
Kend Kendork orkan an baut baut peng pengika ikatt anta antara ra bagi bagian an kepal kepalaa tet tetap ap depan depan dan dan bel belak akang ang
5.
Kendorkan baut pengikat ulir
6.
Pindahkan ke me meja ke kerja ba bangku
7.
Lepas paskan ba baut pe pengik ngikat at yang te telah kendo ndor
8.
Lepaskan mur pengikat
9.
Pisa Pisahk hkan an bag bagia iann-ba bag gian ian kepa kepala la teta tetap p deng dengan an mem memuk ukul ulny nyaa deng dengan an pal palu u
plastik. 10. 10.
Bers Bersihk ihkan an bag bagia ian-b n-bag agian ian yan yang g telah telah terp terpisa isah h dan dan perik periksa sa jika jika ada ada bag bagian ian
yang cacat atau rusak 11. 11.
Pasa Pasang ng kem kemba bali li deng dengan an uru uruta tan n keba kebalik likan an dari dari pro prose sess pemb pembon ongk gkara aran n
12. 12.
Yang Yang per perlu lu dipe diperha rhatik tikan an ada adalah lah dalam dalam mem memasa asang ng tig tigaa rahan rahang g perha perhatik tikan an
nomor rahang dan nomor rumah harus sama. 13. 13.
Masu Masukk kkan an satu satu pers persat atu u sam sambi bill dip diput utar ar ulir ulirny nyaa
14. 14.
Pasa Pasang ng kemb kembal alii kep kepal alaa tet tetap ap pada pada spin spindl dlee uta utama ma
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
64
15.
Cek kek kekuata uatan n baut baut-b -bau autt peng pengik ikat at
16.
Diuji coba dengan memutar bolak-balik hexagon hexagon holl apakah apakah tiga tiga
rahang bergerak dengan halus dan tidak ada selisih 17. 17.
Jika Jika ok bear bearti ti komp kompon onen en siap siap untu untuk k dip dipak akai ai..
3. Gear box
Pada mesin bubut ada 2 gear box, box, yaitu gear box pada spindle utama sebagai pengatur pengatur kecepatan kecepatan dan gear box pada eretan. Keduanya pendinginnannya sama menggunakan sistim celup.
Gigi Percepatan
Tuas pemidah
Tuas Pemindah Tuas Pemindah Gambar 5.4 Gear Box (a).
Perawatan
Gear box jarang jarang rusak rusak jika perawa perawatan tan / pember pemberian ian pelumas pelumas secara secara berkal berkalaa dilaksanakan, dilaksanakan, tetapi jika penggantian, pengecekan pengecekan pelumas pelumas tidak pernah dilakukan dilakukan gear box akan cepat rusak. Langkah-langkah perawatan: 1.
Cek volume pelumas gear box dengan melihat dari gelas
penduga. penduga. 2.
Jika kurang dari setengah ketinggian gelas penduga maka
perlu ditambah ditambah minyak pelumasnya. pelumasnya. 3.
Cek du dulu keadaan pelumas, apakah su sudah berbuih, kotor
atau tercampur dengan air.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
4.
65 Sebelum melakukan langkah c matikan mesin dan buka
penutup. penutup. 5.
Jika perlu diganti pelumas, buka baut tap oli dibawah gelas
penduga, penduga, jika hanya hanya menamb menambah ah buka buka baut baut penutup penutup diatasnya. diatasnya. (b) Langkah-langkah pembongkaran pembongkaran pemasangan: pemasangan:
1.
Matikan panel, dan kunci dalam keadaan off
2.
Keluarkan minyak pelumas, hati-hati jika tumpah dilantai
segera bersihkan 3.
Buka tutup transmisi (gear (gear box) dengan dengan melepas melepas baut baut
pengikat pengikat menggunak menggunakan an kunci kunci L 4.
Lepas sa sabuk be beralur, ha hati-hati me melepasnya ja jangan sa sampai
sobek atau kecelakaan bagi operator 5.
Lepas pen pada tuas pemindah kecepatan, ingat pen dalam
bentuk tirus 6.
Tarik dan lepas poros pemindah kecepatan
7.
Lepas baut spindle utama
8.
Lepas pasak countershaft
9.
Lepas baut pada cover dan tarik countershaft keluar c ountershaft keluar
10.
Keluarkan spindle utama dengan cara memukulnya dari
belakang dengan menggunakan menggunakan palu plastik. plastik. 11.
Letakkan sesuai dengan urutannya dimeja bangku kerja
12.
Periksa ba b agian-bagian tr t ransmisi (s ( sabuk be b eralur, spline, spline,
roda gigi, poros, tuas penggungkit dan bantalan) 13.
Pasang kembali dengan urutan kebalikan pembongkaran
14.
Setelah te terpasang se semua, pe periksa pe pemindahan ke kecepatan
roda gigi, jika tidak ada masalah lanjutkan ke langkah 15 tetapi jika pemindahan terasa berat perlu diperiksa kembali rangkaian, posisi dari transmisi. 15.
Isi dengan minyak pelumas yang sesuai
16.
Diuji coba apakah getaran terlalu tinggi, timbul suara yang
tinggi dan apakah ada tumpahan minyak pelumas. Jika terjadi itu perlu diperiksa kembali tetapi jika tidak berarti mesin siap untuk dipakai. 4. Pembawa (Carriage)
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
66
Berfungsi Berfungsi membawa membawa toll post untuk melakukan pemakanan atau penyayatan. Yang Yang perlu perlu diperha diperhatika tikan n adalah adalah spindl spindle-sp e-spind indeln elnya, ya, poros poros berulir berulir otomat otomatis is dan pelumas pelumas pada gearbox pada gearbox pembaw pembawa. a.
Toolpost
Carriage
Gambar 5.5 Carriage (a) Langkah-la Langkah-langka ngkah h perawatan perawatan
Yang perlu dirawat pada bagian ini adalah :
Kebersihan dari poros pembawa, jangan
sampai berkarat atau banyak kotoran/geram yang menempel padanya
Periks Periksaa pen otomat otomatis, is, jika putus putus segera segera
diganti karena jika putus tidak bisa digunakan untuk operasi otomatis
Cek dari kaca penduga volume pelumas
pada gearbox gearbox,, jika kurang kurang tambahka tambahkan. n.
Periksa kebersihan dari poros berulir, jika
karat atu kurang greas bersihkan dan tambahkan (b).
Langkah-langkah pembongkaran dan pemasangan
1.
Matikan panel listrik
2.
Matikan power mesin dan kunci pada posisi off
3.
Siapakan peralatan yang digunakan
4.
Keluarkan minyak pelumas dari gearbox, gearbox, hati-hat hati-hatii
jangan sampai tumpah tumpah di lantai lantai jika tumpah tumpah segera bersihka bersihkan. n. 5.
Lepaskan tollpost dari eretan melintang dengan cara
memutar cone memutar cone knob sampai lepas baru tollpost ditarik tollpost ditarik keatas.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
6.
67 Lepaskan baut pengikat lead screw mount dan mount dan
lepaskan lead screw dengan memutar kearah kiri sampai keluar 7.
Lepas baut pengunci wedge gib dan tarik keluar
sambil mendorong top slide keluar 8.
Lepas pen pengunci bottom slid
9.
Dengan memutar-mutar top slide kendorkan mur
pengikat pengikat clamping ring . 10.
Setelah cukup kendor tarik keluar bottom slid dan
letakkan dimeja kerja 11.
Lepaskan baut-baut pengikat eretan melintang
dengan meja 12.
Lepaskan baut pengikat bearing block dan block dan tarik
keluar jika sulit pukullah dengan palu plastik, sambil menahan eretan melintang 13.
Tarik eretan melintang kesamping sampai lepas dari
porosnya porosnya dan dan bawa ke meja kerja 14.
Lepaskan poros berulir, poros kecepatan dan poros
penahan hati-hati dengan dengan pin, pegas pegas dan dan ringnya. ringnya. 15.
Periksa gigi-gigi pada gearbox, bagian-bagian eretan,
bearing dan slide dan slide apakah ada kerusakaan atau kotoran. 16.
Periksa kedataran permukaan eretan dan slide
17.
Periksa poros ulir slide
18.
Bersihkan dan beri pelumas sebelum dipasang
kembali 19.
Pasang kembali dengan urutan kebalikan dari urutan
pembongkara pembongkaran n 20.
Setelah terpasang semua periksa kekencangan baut-
baut pengikat pengikatnya nya dan stel gerakan gerakan daripada daripada eretan eretan dan toolpost 21.
Isi gear box dengan minyak pelumas yang
disarankan dan periksa volumenya 22.
Beri greas pada poros ulirnya dan oli pada poros
kecepatan
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
23.
68 Dicoba gerakan dari pada eretan melintang dan slide
jika dirasakan dirasakan telalu telalu berat berat lakukan lakukan penyetelan penyetelan ulang. ulang. 5. Ke Kepa pala la lep lepas as (Ta (Tail il Stoc Stock) k)
Fungsi dari pada kepala lepas adalah untuk memegang benda kerja (dua center), meletakkan pencekam mata bor, center drill (proses pengeboran di mesin bubut). Seda Sedang ng keru kerusa saka kan n serin sering g terja terjadi di poro poross berul berulir ir terle terlepas pas dari dari rumah rumah ulirn ulirnya, ya, micrometer dial tidak dial tidak berfungsi, hilangnya clamp dan rusaknya bearing .
Tailstock Pemegang Pemegang
Handle
Gambar 5.6 Tail Stock (a) Langkah-la Langkah-langka ngkah h perawatan perawatan
1.
Bersihkan kepala lepas dari kotoran
2.
Beri greas pada batang ulirnya
(b) Langkah-langkah pembongkaran pembongkaran dan pemasangan
1.
Siapkan peralatan yang dibutuhkan
2.
Kendorkan hexagonal screw dengan memutar lever memutar lever
3.
Geser dan angkat kepala lepas dari bed dan bawa ke meja
kerja 4.
Lepaskan hexagonal screw dan lepaskan pembawa
(wedge) dan plate dan plate pencek pencekam am (clamp plate) 5.
Lepaskan clamp piece
6.
Lepaskan mur pengunci pemutar (handwhell) (handwhell)
7.
Lepaskan ring, handel pemutar, micrometer (pengukur), micrometer (pengukur),
bushing , ring pegas dan pasak 8.
Tarik tail stock jika stock jika sulit pukul dengan palu plastic
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
69
9.
Lepaskan bearing
10.
Lepaskan bushing
11.
Lepaskan poros berulir dari tail stock
12.
Lepaskan baut-baut pengunci
13.
Lepaskan mur pengunci landasan kepala lepas
14.
Dengan sedikit pukulan dengan palu plastik akan terpisah
antara landasan dan kepala lepas. 15.
Bersihkan semua bagian-bagian dari kepala lepas
16.
Atur penempatannya dan periksa bagian-bagiannya, jika
ada yang rusak diganti atau diperbaiki bila dapat diperbaiki 17.
Pasang kembali dengan urutan kebalikan dari proses
pembongkara pembongkaran n 18.
Jika telah terpasang semua bawa ke mesin dan pasang
19.
Ujicoba dengan memutar handel keluar masuk jika
dirasakan tidak ada masalah berarti siap untuk dioperasikan 20.
Jika dalam ujicoba terasa berat maka perlu dibongkar
kembali.
5.2Mesin Bor Meja a. Bagi Bagian an Utam Utama a Mes Mesin in Bor Bor
1. Motor tor lis listrik trik 2. Pully ully dan sab sabuk 3. Roda pe penerus rus 4. Roda Pe Pemutar 5. Tuas
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
70
6. Chuck / pemegang mata bor 7. Colum mesin 8. Meja mesin 9. Alas meja
Cover Transmisi Belt
Power
Chuck Meja
Colum
Gambar 5.7 Mesin bor bor meja
2.
Perawatan Mesin Bor Meja
(a) Langkah-langkah perawatan
Dalam perawatan mesin bor ini, jika beban yang diberikan tidak terlalu besar atau melebihi kapasitas mesin maka motor listrik mesin bor akan awet. Untuk konstruksi mesinnya sendiri perawatan yang perlu dilakukan adalah : 1. Sebelum Sebelum dan dan setelah bekerja bersihkan bersihkan lingkungan lingkungan kerjanya. kerjanya. 2. Pemerik Pemeriksaan saan secara secara rutin rutin terhada terhadap p kondis kondisii sabuk sabuk dan pully. dan pully. 3. Pemberian Pemberian pelumas pelumas terhadap terhadap bagian-b bagian-bagian agian yang yang berputar berputar kecuali kecuali sabuk sabuk dan dan pully
(b) Langkah-langkah pembongkaran pembongkaran dan pemasangan
1. Mati Matika kan n pane panell list listri rik k 2. Putu Putusk skan an hub hubun unga gan n listri listrik k 3. Buka Buka tut tutup up sab sabuk uk dan dan pul pully ly 4. Buka Buka tomb tombol ol list listri rik k 5. Lepas pas sa sabuk V 6. Lepa Lepass pull pulley ey den denga gan n tracker
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
7. Lepa Lepass stop stoppe per r 8. Lepas kolom transmisi transmisi dengan dengan cara memuku memukulnya lnya dari dari atas dengan dengan palu plastic plastic 9. Ambi Ambill poros poros pener penerus us trans transmis misii 10. Susun di meja meja kerja 11. Periksa dengan dengan teliti komponen-k komponen-kompo omponen nen yang ada 12. Lakukan Lakukan pembersihan pembersihan dan pemberian pemberian greas jika perlu 13. Pemasangan kembali komponen komponen dengan urutan kebalikan dari pembongkaran pembongkaran 14.
Ujico jicoba ba,, jika jika dira dirasa sa kura kurang ng sesu sesuai ai laku lakuk kan pem pembong bongka kara ran n kemb kembal alii
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
71
TPP-MESIN PERKAKAS
72
5.3 Mesin Frais (Milling) a. Bagi Bagian an uta utama ma mes mesin in fra frais is
Mesin frais terdiri dari : 1.
Spindel vertical-horizontal
2.
Kolom/tiang
3.
Meja mesin Spindel
Arbor Power
Colum
Meja
Gambar 5.8 Bagian Utama Mesin Frais b. Pera Perawa wata tan n Mes Mesin in Fra Frais is (1) Langkah-la Langkah-langka ngkah h perawatan perawatan mesin frais
Spindel ini merupakan transmisi yang menghubungkan putaran dari motor ke arbor/pahat potong, dimana transmisinya berupa roda gigi. Jadi perawatannya selain memeriksa kondisi sabuk dan pulley dari motor juga memeriksa pelumas yang ada pada spindle. Pelumas berupa greas, jangan sampai kurang atau kotor karena dan langkah-langkah perawatannya adalah: 1. Periksa kondisi kondisi sabuk, sabuk, sobek, sobek, retak-retak retak-retak kering atau masih masih bagus bagus 2. Perik Periksa sa kond kondis isii pull pulley ey 3. Beri Beri pelumas pelumas/gr /greas eas secuk secukupn upnya ya pada pada spindl spindlee 4. Jaga Jaga tian tiang g agar agar tida tidak k berka berkarat rat 5. Bersihkan Bersihkan meja meja dari kotoran kotoran / sisa-sisa sisa-sisa geram dan pending pendingin in benda benda kerja 6. Beri minyak minyak pelumas pelumas cair pada kolom kolom dan meja meja agar agar tidak berkarat berkarat (b) Langkah–langkah pembongkaran/pemasangan pembongkaran/pemasangan mesin frais
1.
Matikan panel listrik
2.
Posisi kunci off dan saklar pada posisi nol
3.
Buka tutup atas dan bawah penutup sabuk dan pulley
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
73 Tutup
Pulley
Belt
Gambar 5.9 Melepas belt
4. Lepas Lepas belt, belt, hati-hati hati-hati jangan jangan sampai sampai sobek sobek dan dan terjepit terjepit 5. Lepas Lepas baut baut pengik pengikat at spind spindle le utama utama 6. Geser Geser dan angk angkat at spind spindle le letakk letakkan an di meja meja kerja kerja 7. Lepas Lepas bau bautt pada pada peme pemega gang ng arbo arbor r 8. Tarik spindle spindle kebelaka kebelakang, ng, jika sulit pukul pukul sedikit sedikit dengan dengan palu palu plastic plastic 9. Periksa Periksa kond kondisi isi roda roda gigi gigi dan dan greas greas yang yang ada ada 10. Periksa putaran, dengan memutar memutar kekiri dan kekanan kekanan apakah putaran terasa halus ataukah ada beban 11. 11. Jika Jika grease grease perlu perlu diganti, diganti, bersihka bersihkan n dulu dan cuci cuci dengan dengan solar solar keringkan keringkan baru dikasih grease dikasih grease yang baru 12. Langkah pemasangan kebalikan dari langkah-langkah pembongkaran, pembongkaran, dan yang perlu diperhatik diperhatikan an adalah adalah ketepatan ketepatan menempatk menempatkan an lubang lubang baut baut pada spindle jangan dipaksakan dipaksakan jika jika sulit tanyakan tanyakan instruktur instruktur 13. Jika spindle telah terangkai semuanya, angkat dan letakkan diatas mesin 14. Hati-hati memasangnya perhatikan alurnya, jika belum tepat jangan dipaksakan dipaksakan 15. Kencangkan Kencangkan baut pengikatnya pengikatnya 16. Tepatkan Tepatkan kepala spindle tegak lurus, perhatikan perhatikan tanda-tandanya tanda-tandanya baru dikencankan baut pengikatnya.
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
74
17. Dalam memasang sabuk perhatikan kelurusan sabuk, nomor pulley harus sama 18. Setelah terpasang terpasang semua ujicoba secara manual yaitu putar pulley dengan dengan tangan dan perhatikan suara dan rasakan putarannya apakah terasa ada beban atau tidak 19. Jika dirasakan tidak ada masalah, dapat diujicobakan dengan mengoperasikan mesin. Perhatikan getaran yang ada dan suara mesin yang khas. 5.4 Mesin Mesin Sekr Sekrap ap a. Bagi Bagian an uta utama ma mes mesin in sek sekra rap p
1. Tool holde lder 2. Ragum mesin 3. Meja mesin 4. Penaha ahan me meja 5. Motor tor peng pengge gera rak k 6. Saklar utama 7. Tuas peng pengg gerak rak
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
75
Gambar 5.10 Komponen utama mesin Sekrap b. Pera Perawa wata tan n Mesi Mesin n sekra sekrap p (a) Langkah-langkah perawatan mesin frais
Prin Prinsi sip p kerj kerjaa mesi mesin n sekr sekrap ap adal adalah ah paha pahatt poto potong ng berg berger erak ak maju maju samb sambil il memotong benda kerja dan bergerak mundur tanpa memotong benda kerja, dengan kedalam potong yang dapat diatur melalui tuas pengatur kedalaman yang umumnya dilakukan secara manual sedang tebal pemakanan dapat dilakukan secara manual atau otomatis Perawatannya: 1.
Bersihkan mesin dari debu dan kotoran
2.
Peri Perik ksa keada eadaan an pelu peluma mas, s, jika jika kura kurang ng ditam itamb bah dan bila ila sal salu uran ran boc bocor or
diperbaiki dahulu 3.
Beri greas pada nipel-nipelnya
4.
Periksa sabuk/transmisi beltnya
5.
Perik riksa bau bautt-ba -baut pe pengik ngikaatnya nya, su sudah kencan cang at atau be belum
(b) Langkah-langkah pembongkaran/pemasangan: pembongkaran/pemasangan:
1.
Matikan panel listrik
2.
Putar saklar pada posisi off
3.
Buka penutup transmisi sabuk Sabuk Datar Beralur
Penutup
Gambar 5.11 Penutup Transmisi
4. Lepas Lepas sabu sabuk k dari dari pulle pulley y
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
5. Buka Buka baut baut penut penutup up mesi mesin n 6. Periksa Periksa volu volume me dan dan kondi kondisi si minya minyak k peluma pelumass 7. Periksa Periksa baut-b baut-baut aut pengi pengikat kat apakah apakah sudah sudah kencan kencang g 8. Langkah Langkah pemasa pemasangan ngan kebalikan kebalikan dari langkah langkah pembong pembongkaran karan 9. Ujic Ujico oba mesi mesin n
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
76
TPP-MESIN PERKAKAS
77
TUGAS Small Repair Mesin Mesin Perkakas Perkakas
LEMBAR KERJA (JOB SHET)
Nama/Kelas Nama/Kelas
:
Pokok Bahasan
:
Tanggal
:
Waktu
:
Perawatan Kecil (Small Repair) pada Repair) pada Mesin Mesin Perkaka Perkakass
1. Sebutkan bagian utama mesin …… beserta prinsip kerjanya. 2. Tentukan kegiatan small repair pada pada masing-masing masing-masing kompone komponen n utama mesin …..tersebut. 3. Buatlah spesifikasi kerja untuk kegiatan small kegiatan small repair yang repair yang anda lakukan. 4. Sebutkan peralatan dipergunakan untuk melakukan small melakukan small repair .
yang
5. Lakukan pembongkaran sesuai dengan prosedur yang benar. Tugas
:
6. Identifikasi dan analisa kerusakan yang terjadi pada saat melakukan small repair. 7. Lakukan perawatan, perbaikan perbaikan dan penggantian penggantian jika diperlukan diperlukan sesuai sesuai dengan spesifikasi kerja kegiatan small kegiatan small repair. 8. Rakit kembali dan setel ulang bagian mesin yang sudah sudah dilakukan dilakukan perawatan perawatan 9. Catat urutan pembongkaran dan perakitan pada small pada small repair. repair. 10. Buatlah gambar exploded dari exploded dari bagian mesin yang di di small small repair repair . Lembar jawaban
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
TPP-MESIN PERKAKAS
Bengkel Perawatan Mesin Perkakas
78