A. Definsi Thoracotomy adalah pembedahan dengan pembelahan dinding dada; dapat juga dilakukan dengan pembelahan antara tulang-tulang tulang- tulang rusuk (intercostal atau lateral thoracotomy) atau dengan pemisahan dari sternum (median sternotomy). (Fossum, 2002). B. komplikasi torakotomi Jika Anda berencana untuk torakotomi, Anda perlu tahu tentang kemungkinan komplikasi, yang mungkin termasuk :
Pendarahan
Infeksi
Kerusakan organ di dada
Kesakitan (dalam beberapa kasus)
Reaksi terhadap anestesi
Akumulasi udara atau gas di dada.
Faktor yang dapat dapat meningkatkan risiko komplikasi :
Cedera ekstensif, Ini melibatkan banyak bagian tubuh
Usia
Merokok
Stroke sebelumnya atau serangan atau serangan jantung;
Sebelumnya Terapi Sebelumnya Terapi radiatsionnaya
Masalah kesehatan kronis
C. Perawatan setelah torakotomi 1. Perawatan di rumah sakit
Setelah operasi, tubuh akan ditempatkan kateter dan tabung. Sebagian besar dari mereka akan dihapus setelah pemulihan. Mereka akan membantu Anda untuk buang air kecil, bernafas, melalui mereka membuat makanan
Anda mungkin akan diberi antibiotik, obat penghilang rasa sakit atau obat untuk mual
Sering batuk dan melakukan latihan pernapasan dalam. Ini akan membantu menjaga paru-paru Anda jelas
Keluar dari tempat tidur dan bisa duduk di kursi. Meningkatkan aktivitas motorik sebagai pemulihan.
2. Perawatan Rumah Ketika Anda kembali ke rumah, Ikuti langkah berikut:, untuk memastikan pemulihan yang normal :
Tanyakan dokter, kapan waktu yang aman untuk mandi, mandi, atau untuk mengekspos situs bedah untuk air
Minum banyak cairan
Jangan merokok
Hindari lingkungan, yang mengekspos Anda untuk kuman, asap atau kimia iritan
Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter.
D. Fungsi Trakeostomi 1. Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan yang selanjutnya mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk memindahkan udara sehingga mengakibatkan peningkatan regangan total dan ventilasi alveolus yang lebih efektif. Asal lubang trakheostomi cukup besar (paling sedikit pipa 7) 2. Proteksi terhadap aspirasi 3. Memungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada pasien dengan gangguan pernafasan 4. Memungkinkan jalan masuk langsung ke trachea untuk pembersihan 5. Memungkinkan
pemberian
obat-obatan
dan
humidifikasi
ke
traktus
respiratorius 6. Mengurangi kekuatan batuk sehingga mencegah pemindahan secret ke perifer oleh tekanan negative intratoraks yang tinggi pada fase inspirasi batuk yang normal
E. Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis yang mengindikasikan terjadinya trakeostomi : 1. Terjadinya obstruksi jalan nafas atas secretpada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis,missal nya pada pasien dalam keadaan koma. 2. Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator).apabila terdapat benda asing di subglotis.penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas (missal, angina Ludwig), neoplastik atau traumatic yang timbul melalui mekanisme serupa 3. Mengurangi ruang rugi disaluran nafas atas seperti rongga mulut,sekitar lidah dan faring.hal ini sangat berguna pada pasien
dengan kerusakan paru-
paru,yang kapasitas vital nya berkurang 4. Cedera parah pada wajah dan leher 5. Setelah pembedahan wajah dan leher 6. Hilangnya
refleksi
dan
ketidakmampuan
untuk
menelan
sehingga
mengakubatkan resiko tinggi terjadinya aspirasi
F. Klasifikasi Trakeostomi Menurut lama penggunaannya, trakeosomi dibagi menjadi penggunaan permanen dan penggunaan sementara, sedangkan menurut letak insisinya, trakeostomi dibedakan letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini adalah cincin trakea ke tiga. Jika dibagi menurut waktu dilakukannya tindakan, maka trakeostomi dibagi kepada trakeostomi darurat dengan persiapan sarana sangat kurang dan trakeostomi elektif (persiapan sarana cukup) yang dapat dilakukan secara bai k. (Soetjipto, Mangunkusomu, 2001) 1. Menurut Lama Pemasangan a. Permanen (Tracheal Stoma Post Laryngectomy) Tracheal cartilage diarahkan kepermukaan kulit, dilekatkan pada leher. Rigiditas cartilage mempertahankan stoma tetap terbuka sehingga tidak diperlukan tracheostomy tube (canule). b. Sementara (Tracheal Stoma without Laryngectomy) Trachea dan jalan nafas bagian atas masih intak tetapi terdapat obstruksi. Digunakan tracheostomy tube (canule) terbuat dari metal atau Non metal (terutama pada penderita yang sedang mendapat radiasi dan selama pelaksanaan MRI Scanning).
G. Pemeriksaan penunjang Secera setelah trakeostomi dilakukan 1. Rontgen dada untuk menilai posisi tuba dan melihat timbul atau tidaknya komplikasi 2. Antibiotik untuk menurunkan risiko timbulnya infeksi 3. Mengajari pihak keluarga dan penderita sendiri cara merawat pipa trakeostomi