TERM OF REFERENCE (TOR) PENYULUHAN HIV/AIDS PADA REMAJA USIA 15-24 TAHUN DI PUSKESMAS BUKIT SARI TAHUN 2015
I.
Latar Belakang
Hak reproduksi perorangan dapat di artikaan bahwa setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas, sosial, suku, umur, agama, dan lain-lain). Mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab (kepada diri kluarga dan masyarakat). Mengenai jumlah anak, jarak antara anak, serta untuk menentukan waktu kelahiran kelahiran anak dan di mana akan melahirkan. Kesehatan reproduksi remaja. 1) berbagai isu cendrung dalam tahap siklus hidup ini anatara an atara lain sebagai berikut: ketidak adilan dalam membagi tanggung jawab. Pada pergaulan yang yang terlalu bebas, remaja remaja putri selalu menjadi korban dan menanggung segala akibatnya (misalnya kehamilan yang tidak di kehendaki, putus sekolah, dan sebagai berikut) Ada kecendrungan pola untuk menyalahkan pihak perempuan, sedangkan remaja putranya seolah-olah terbebaskan dari segala permasalahan, walaupun ikut adil dalam menciptakan permasalahn tersebut. 2) Ketidak adilan dalam aspek hukum dalam tindakan aborsi ilegal, yang di ancam oleh sanksi sanksi dan hukuman adalah perempuan yang mendirikan tindakan aborsi tersebut, sedangkan laki-laki yang menyebabkan kehamilan tidak tersentuh oleh hukum 1. Dasar Hukum
a. UU RI No.32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah b. UU No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. c. UU No.17 Tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional Tahun 2005-2025. d. UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan e. Peraturan mentri kesehatan republik indonesia nomor 1575/MENKES/PER/XL/2005 tentang organisasi tata kerja departemen kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan mentri kesehatan nomor 439/MENKES/xl/2009. f. Peraturan presiden nomor 5 Tahun 2009 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional Tahun 2010-2014. g. Keputusan menteri kesehatan nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang sistem kesehatan nasional h. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 331/MENKES/SK/2006 tentang Rencana Strategis Depkes Tahun 2005-2009. i.
Keputusan Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia /Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nomor 9/Kep/Menko/Kesra IV/1994 tentang Strategi Nasional Penan ggulangan HIV/AIDS.
2. Alasan Kegiatan
Masih banyak bayi lahir dari ibu yang berisiko tinggi
Banyak pernikahan yang dilakukan pada usia remaja
Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan remaja dan sex bebas serta bahaya HIV/AIDS
3. Tujuan
1) Tujuan Umum Meningkatnya pengetahuan remaja usia 15 s/d 24 tahun tentang Bahaya Penyakit HIV/AIDS 2) Tujuan Khusus a. Mencegah pernikahan dini b. Meningkatkannya kesehatan remaja dan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi c. Mencegah terjadinya sex bebas di kalangan remaja d. Memutus mata rantai penularan HIV/AIDS
4. Sasaran
Anak remaja putus sekolah dan karang taruna yang ada di desa
II.
Ruang Lingkup
Remaja adalah seorang yang berusia 15-24 tahun menikah ataupun tidak menikah. Kesehatan reproduksi di defenisikan sebagai “ keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakitatau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya. Untuk kepentingan indonesia saat ini, secara nasional telah di sepakati ada 4 komponen prioritas kesehatan reproduksi, yaitu: 1) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir 2) Keluarga berencana 3) Kesehatan reproduksi remaja 4) Pencgahan dan penanganan penyakit menular seksual, termasuk HIV / AIDS 1. Kaitan antara kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi remaja dan bahaya HIV/AIDS Kehatan reproduksi remaja sulit di pisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja, akan menimbulkan gangguan pula pada sistem reproduksi berikut adalah beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi remaja dan pengetahuan tentang HIV/AIDS. 1. Masalah gizi yang meliputi :
Anemia dan kekurangan energi kronis
Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri
2. Masalah pendidikan yang meliputi:
Buta hurup
Pendidikan dan rendah
3. Masalah lingkungan dan pekerjaan
Lingkungan dan suasana kerja yang kurang memperhatikan kesehatan remaja
Lingkungan sosial yang kurang sehat
4. Masalah sex dan sexualitas
Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang HIV/AIDS
Kurangnya bimbingan positif tentang sex
Penyalah gunaan dan ketergantungan NAPZA
5. Masalah kesehatan reproduksi remaja
Ketidak matangan secara fisik dan mental
Resiko komplikasi dan kematian ibu secara lebih besar
Kehilangn kesempatan untuk pengembangan diri remaja
Resiko bertambah untuk melakukan aborsi yang tidak aman
2. Pembianaan kesehatan reproduksi remaja Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan prilaku hidup sehat bagi remaja 3. Pembekalan pengetahuan yang di perlukan bagi remaja adalah
Perkembangan fisik, kejiwaan dan keyang bertanggung jawaamatangan kesehatan remaja
Proses reproduksi yang bertanggung jawab
Pergaulan yang sehat antara laki-laki dan perempuan
Persiapan pra nikah
Perencanaan kegiatan penyuluhan kesehatan menjadi 2, di mulai dari pembentukan tim 1 pembuatan jadwal, dan pembuatan surat pemberitahuan kepada kepala desa
III.
Keluaran (Output)
Dalam kegiatan ini adalah 8 desa yang ada dalam wilayah kerja PKM bukit sari
IV.
Metode Kegiatan
1. Ceramah dan tanya jawab 2. Diskusi kelompok
V.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini petugas tim datang ke desa dan langsung menemui kepala desa untuk melaporkan kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian tim menuju tempat yang telah di sepakati bersama dengan kelompok remaja yang ada di desa petugas tim memulai acara dengan perkenalan dilanjutkan dengan ceramah dan tanya jawab atau diskusi kelompok.
VI.
Jadwal Pelaksanaan
Adapun jadwal pelaksanaan penyuluhan kesehatan remaja seperti di bawah ini: No 1
Bulan
Desa
Tim
Apr, Sep, Des
Sidorejo
Veterina FS + Helmiwati
Apr, Sep, Des
Tugurejo
Apr, Sep, Des
Mekar Sari
Apr, Sep, Des
Sumber Sari
Apr, Sep, Des
Bukit Sari
Apr, Sep, Des
Suka Sari
Apr, Sep, Des
Bandung Baru
Apr, Sep, Des
Bandung Jaya
VII.
Pembiayaan Yang di Perlukan
Kegiatan ini dilaksanakan melalui sumber dana BOK Puskesmas Bukit Sari Kepahiang Tahun Anggaran Tahun 2015.
VIII.
Penutup
Demikian Kegiatan Penyusunan kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS pada remaja usia 15 – 24 tahun di Puskesmas Bukit Sari Tahun anggaran 2015, perencanaan ini di susun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan nantinya.
Menyetujui, Kepala Puskesmas Bukit Sari
Sumber Sari, Februari 2015 Penyusun TOR
MISFAWIYANTI, Amd. Keb NIP. 19730328 199203 2 002
VETERINA FOLIA SARI NIP. 19770903 200003 2 001