Prolog Sekarang Dewa Sihir Ada di Sekitar
H ome_Party? Kilas balik New Testament – To Aru Majutsu No Index!! Entah bagaimana caranya, setelah berhasil melarikan diri dari ancaman High Priest (yaitu sesosok mumi tua sekaligus Dewa Sihir) dan kembali pulang ke asrama siswa, suatu kotak kardus kecil terbuka dan Dewa Sihir Nephthys muncul dari dalam. (Ya, semua ini benar-benar terjadi.) "..." "..." Di dalam kamar yang dipenuhi cahaya senja, Kamijou Touma dengan patuh duduk di atas lantai kayu. Arrowhead Comet, yang tak lain adalah serangan terakhir High Priest telah menyebabkan banyak kerusakan. Untuk sementara, jendela kaca balkon yang pecah ditutupi oleh lembaranlembaran plastik, tapi hawa dingin bulan Desember masih masuk ke dalam ruangan. High Priest benar-benar orang tua yang tak dapat dimaafkan, bahkan saat ini pun arwahnya masih menyebabkan masalah bagi Kamijou. Di dalam ruangan dingin tersebut, ada dua sosok menampilkan pose menakutkan di depan si bocah jabrik. Salah satunya adalah Index, yaitu si biarawati berambut perak yang mengenakan pakaian suster putih mirip secangkir teh dilengkapi dengan jahitan emas, dan satunya lagi adalah Othinus, yaitu si Dewa Sihir berukuran 15cm. "Dan?" "…Ya?"
"Touma, mengapa kau masih saja membawa pulang penumpang baru? Dapatkah kau benar benar mengurus orang segini banyak!? Tidakkah kau selalu mengeluh tentang anggaran bulanan yang terbatas!?” "Kau tahu, menurutku, tidaklah adil jika kau memarahi aku mengenai hal satu ini. Nephthys mengirim dirinya sendiri ke sini melalui paket! Aku sendiri tidak pernah tahu-menahu!!” Semua orang di sana, kecuali Kamijou, adalah para “penumpang” gratisan (termasuk si kucing). Othinus memelototinya sambil mengatakan "Aku tidak ingin mendengar itu darimu". Belakangan ini, si Dewa Sihir setinggi 15 cm menyadari bahwa kucing tidak akan menyerang
1
kalau perutnya penuh, jadi dia menendang kotak makanan hewan sehingga menutupi lantai dengan hamburan sekam yang renyah. Dia hanya perlu menyelimuti dirinya sendiri dengan makanan, lantas si kucing menyerang makanannya dengan cepat, tapi Index dan Nephthys tampaknya tidak peduli. Dengan pemikiran polos, mereka menganggapnya sebagai kucing kedinginan yang ingin menggunakan gadis setinggi 15 cm sebagai sumber panas. "Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, ini juga merupakan masalah bagi kalian semua," kata Nephthys sembari dia terengah-engah dengan aliran keringat yang menutupi sekujur tubuhnya.”Kamisato Kakeru telah muncul. ... Jika World Rejecter memiliki kekuatan untuk menghancurkan semua Dewa Sihir, maka artinya, Othinus-mu tidak akan kabur tanpa cidera." Dia mungkin mencoba untuk berbicara dengan benar-benar serius. Akan tetapi, kengerian yang hendak disampaikannya hanya ditafsirkan oleh Kamijou dkk sebagai: seorang gadis berkulit coklat cantik dengan tubuh telanjang yang hanya ditutupi oleh perban, lantas dia merangkak dengan pose mirip macan tutul. Index mulai menampakkan mata penuh kebencian. Ketika Kamijou melihat gigi taring berbahaya mulai muncul di mulutnya yang manis, dia merasa bahwa semua rambut di tubuhnya berdiri. "Aku cukup yakin bahwa aku akan segera mengalami kemalangan besar atas dasar alasan yang sama sekali tidak masuk akal!" "Kalau begitu, Touma, dapatkah kau sekarang bersumpah kepada Tuhan bahwa pikiranmu sungguh suci?" "Ahem." Menghindari tatapan mata Index dan berdeham adalah pilihan yang terbukti buruk. Dia berilusi dan melihat jempol yang menjentikkan penutup keselamatan pada tuas kontrol jet tempur*. [Ini adalah analogi seseorang yang hendak menyelamatkan diri di saat-saat terakhir.] "Toumaaaa!!" "Eeeeeek! Apakah aku harus menghadapi ini semua tanpa save point atau menghabiskan malam di penginapan*, setelah menjalani pertempuran gila-gilaan melawan High Priest!?” [Kali ini, Touma menganalogikannya dengan Game RPG. Biasanya pada game RPG, ketika kau telah melawan bos, kau bisa menyimpan game-mu pada suatu save point, lantas menuju penginapan untuk tidur sementara waktu.] "Jika kau terus membawa penumpang baru, lantas apa yang akan terjadi pada jatah makanan kita!? Misalnya, bagaimana dengan makan malam untuk hari ini!? Aku tidak akan membiarkan kau mengambil sepotong makanan milik siapapun untuk memberi makan seorang gadis barrrrrrrrrrrrrrrrruuuuuuuuuuuuuuuuuuu!" "Jadi itukah alasannya!!!???"
2
Akhirnya dia menemukan cara untuk melawan serangan psikologis itu, Kamijou meluncur ke samping tanpa bangun dari posisi duduknya. Ini melakukan usaha yang bagus untuk menghindari serangan Index. Ya, Kamijou Touma cukup handal ketika ia menggunakan otaknya dengan benar. Bagaimanapun juga, itu sudah cukup untuk menangani Perang Dunia Tiga jika diperlukan. "Bgyahn!!" "Aku tidak akan mengulurkan tanganku, Index. Jika kau adalah seorang gadis yang mampu, maka berdirilah dengan menggunakan kakimu sendiri." Namun, hari sudah larut. Kamijou terlalu lelah untuk melakukan pekerjaan rumah apapun. Tapi jika mereka tidak melakukan sesuatu, makan malam tidak akan muncul dengan sendirinya. "Dengar, Index. Ketika berbagai hal semakin sulit, kita hanya harus bergantung pada Hotpot* yang sudah terpercaya keefektifannya. Jatah budget setiap orang akan semakin berkurang ketika jumlah penghuni di rumah ini semakin bertambah, dan kau juga bisa bercakap-cakap dengan penghuni lain karena kita semua makan pada satu panci yang sama! Aku tidak tahu apa yang membawa Nephthys ke sini, tapi mengabaikan peringatannya adalah ide yang buruk. Selain itu, aku hampir beku di sini! Mengapa jendela harus pecah di bulan Desember!? Apakah kau masih belum puas membuatku menderita, High Priest!!? Jadi mari kita lakukan ini! Mari kita mengumpulkan segala sesuatu secara acak yang kita perlukan untuk memasak hidangan Hotpot!!" [Hotpot adalah hidangan berkuah dalam panci yang terdapat daging dan sayuran, ditambah topping berupa kentang iris tipis. Kamus Oxford.] "Aku tidak akan membiarkanmu memasak 'hidangan secara acak'! Kau hanya mendapatkan tiga kali makanan sehari, jadi kau harus menyiapkan jiwa dan ragamu untuk membuat masingmasing masakan!!" "Lalu, bagaimana kalau kau saja yang masak, Index !?" Kamijou berteriak balik dengan rambut berdiri di sekujur tubuhnya, termasuk rambutnya yang jabrik. Ketika ia tiba di depan lemari es, Othinus berbicara saat sedang diserang oleh lidah si kucing yang kasar. "Apakah kau benar-benar memiliki bahan untuk memasak Hotpot, atau kau punya bahan pengganti lainnya?" "Jangan meremehkan makanan murah pelajar, Othinus. Jika aku ingin, aku bisa mengubah beberapa lembar daging babi dan bonggol kubis menjadi masakan lezat yang ...” Dia terhenti begitu ia membuka kulkas. Dia tercengang dengan apa yang dilihatnya di dalam. "…Index." 3
"Ada apa, Touma?" "Aku ingat dengan jelas bahwa aku sudah menumpuk bahan makanan setelah berbelanja tiga hari yang lalu. Jadi mengapa tidak ada apa-apa kecuali Kecap dan Miso di lemari es?” "Ahem." Menghindari tatapannya dan berdahem terbukti menjadi pilihan yang buruk. Kamijou Touma merasa seakan-akan sirkuit sempit di kepalanya baru saja terbakar. "Mengapa kauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!" Daftar Bahan Masakan untuk Pesta Hotpot Hari ini 1 Kecap. Miso (Catatan Pendek) Kamijou Touma: "Secara pribadi, aku berpikir bahwa beberapa hidangan sup miso yang polos dan Dashi* bukanlah suatu masalah." [Dashi (出汁) adalah kaldu dasar untuk semua masakan Jepang. Dashi dibuat dari sari kombu dan katsuobushi yang dimasukkan ke dalam air mendidih dan disaring sesudah katsuobushi tenggelam di dalam air. Selain katsuobushi, dashi juga sering dibuat dari sari bahan pembuat dashi yang lain seperti sababushi, niboshi dan jamur shiitake yang dikeringkan. Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] Othinus: "Itu adalah suatu masalah." Index: "Bahkan kuah sup miso panas di warung Gyudon memiliki bumbu yang lebih banyak daripada itu." Kamijou Touma: "..."
4
Chapter 1 Imagine Breaker dan World Rejecter
One_Night_E ncount Part 1 Isi lemari es lenyap. Mereka bahkan lebih suram daripada hawa dingin yang masuk melalui jendela pecah. Mereka tidak bisa memasak jika kekurangan bahan makanan, sehingga mereka menunda ide makan hidangan Hotpot untuk sementara waktu. "Jadi, siapa sih yang kau sebut dengan Kamisato? Bahkan, kenapa kau jadi begitu lemah? Bukankah kau seorang dewa?” "Itu bukanlah hal yang baik untuk dibicarakan, tapi sayangnya aku juga tidak bisa mengelak." Tampaknya ini akan menjadi suatu percakapan yang panjang, maka mereka berpindah ke Kotatsu. Nephthys duduk di sana sambil memasukkan kakinya ke bawah selimut. Terlihat jelas bahwa ini adalah suatu hal yang sulit baginya. Sulit dipercaya bahwa wanita ini pernah menjadi salah satu Dewa Sihir yang sombong. Seorang Dewa Sihir tidak akan pernah mau menunjukkan kelemahannya di hadapan manusia, sehingga Kamijou cukup bisa bersantai ketika melihat kekuatan dan kecepatannya yang sudah menurun secara drastis. (Dia…)
Kamijou bukanlah seorang ahli yang mahir mengamati perilaku Dewa Sihir, tapi dia tahu. Bahkan manusia biasa dapat melihatnya. Nephthys tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Dia begitu lemah, sampai-sampai makhluk melata apapun di muka bumi ini bisa meremehkan dirinya untuk saat ini. (Dia pasti tidak punya kekuatan yang tersisa ...) Betapa menyakitkan bagi Dewa Sihir ketika menyadari bahwa dirinya sendiri sedang berada dalam situasi menyedihkan seperti ini? Othinus pernah menggunakan kekuatan penuhnya sampai akhir, dan High Priest telah tertawa sampai napas terakhirnya, maka Kamijou bisa membayangkan apa yang sedang dirasakan oleh wanita berkulit coklat itu. Namun, wanita itu telah membuang semua rasa gengsinya, lantas datang ke sini tanpa malu.
5
Tak peduli apa yang sedang dia hadapi, tindakannya kali ini adalah pilihan yang tepat dan berharga. Dia tidak dapat menopang bagian atas tubuhnya, sehingga dia duduk dengan bagian atas tubuhnya tergeletak pada kotatsu. Kemudian, wanita berambut perak, berkulit cokelat dan terbungkus perban itu pun mulai berbicara. "Niang-Niang sudah mati. Begitupun dengan dewa-dewa sihir lainnya." "Eh!?" "Tidak, kematian mungkin bukanlah istilah yang tepat. Dia terkena pukulan langsung dari World Rejecter milik Kamisato Kakeru, lantas terkirim ke 'dunia baru'. Selama kita tetap berada di dunia saat ini, aku ragu kita akan melihat mereka lagi. Dengan cara yang sama, Niang-Niang mungkin telah menyeberangi Sungai Sanzu* atau Sungai Lethe*. Singkatnya, bagi orang awam sepertimu, kau boleh menganggapnya sebagai kematian." [Sungai Sanzu (三途の川 Sanzu-no-kawa) adalah kepercayaan religius Buddhisme Jepang yang mirip dengan Sungai Styx. Mereka meyakini bahwa sebelum mencapai akhirat, orang mati harus menyeberangi sungai, sehingga enam koin selalu ditempatkan dalam peti mati orang yang meninggal. Dalam mitologi Yunani, Lethe (bahasa Yunani: Λήθη) adalah salah satu dari lima sungai di dunia bawah. Lethe dikenal sebagai sungai kelalaian. Menurut Statios, sungai Lethe membatasi Elisian, tempat tinggal roh para pahlawan. Sedangkan menurut Ovidius, sungai ini mengalir melalui gua Hipnos.Orang yang meminum air dari sungai ini akan melupakan semua masa lalunya. Dalam Aeneid karya Virgilus, roh manusia harus meminum air sungai ini sebelum bisa bereinkarnasi. Lethe juga sering disebut sebagai dewi kelalaian. Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] Hanya beberapa jam sebelumnya, Nephthys mungkin tidak akan percaya semua omong kosong ini. Dewa Sihir adalah ancaman terbesar bagi umat manusia, dan tidak ada hal yang lebih baik selain mengenyahkan makhluk-makhluk itu dari muka bumi. Namun, Kamijou menolak pemikiran itu karena kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Tapi sekarang, dia tidak menolaknya. Keadaan Nephthys yang begitu lemah menyatakan bahwa kabar itu bukanlah lelucon. Tapi, Kamijou lebih tertarik pada suatu hal lain. "Tunggu sebentar. Aku sedikit bingung karena kau menyebutkan beberapa istilah baru. Kamisato? World Rejecter? Dewa Sihir lainnya yang dikirim ke dunia baru??? Apa sih yang sedang terjadi? Dan…" Dia ragu-ragu untuk melanjutkan. "Dan kau mengatakan bahwa Niang-Niang sudah terbunuh?" "Itu benar."
6
"Tapi bagaimana kau tahu? Jika kau bertemu dan berurusan dengan orang yang bernama Kamisato itu, maka mengapa hanya kau yang sanggup bertahan?” "Bahkan aku sendiri tidak tahu." Nephthys menjawabnya dengan napas terengah-engah.”Hal berikutnya yang aku tahu, suatu kekuatan khusus selain Imagine Breaker telah terbentuk, dan Kamisato Kakeru menguasai kekuatan tersebut. Aku tidak tahu mengapa ia memperoleh World Rejecter, atau mengapa ia menyerang kami, para Dewa Sihir. Tapi aku benar-bena r tahu bahwa pria itu memiliki kekuatan yang bisa membantai para Dewa Sihir.” "Pria itu?" Othinus, si Dewa Sihir lainnya, berbicara dari samping. Pria ini adalah makhluk yang bisa membunuh Dewa Sihir, bukannya membujuk Dewa Sihir seperti yang pernah dilakukan oleh pria berambut runcing tertentu. Jadi, Othinus tidak percaya bahwa makhluk seperti itu eksis di dunia ini. Namun, bibir Nephthys membengkok dan dia menampilkan senyum penuh celaan sembari rambut peraknya terurai. "Ya ... pria itu. Kamisato Kakeru tampak seperti seorang siswa SMA biasa yang dapat kau temukan di mana saja. Aku bahkan tidak tahu apakah dia seorang siswa Academy City, atau bukan. Dia memiliki penampilan yang sangat umum. Bahkan, dia mungkin lebih terlihat normal daripada Kamijou Touma. Bahkan, terlihat bahwa dia tidak pernah menghabiskan waktu 1 tahun dalam suatu pelatihan militer tingkat tinggi, menghabiskan waktu 1 tahun dengan berpartisipasi pada suatu Asosiasi Sihir Rahasia, dan dia tidak memiliki karakteristik tubuh spesial layaknya seorang Saint." "Lalu, apa sih World Rejecter ini?" "Sama seperti Imagine Breaker, dunia mungkin telah memilihnya secara acak untuk mewarisi kekuatan tersebut. Tetapi aku tidak percaya bahwa Imagine Breaker bersemayam pada tangan kananmu secara kebetulan. Aku masih percaya bahwa mimpi semua penyihir terkumpul pada suatu jiwa bersih milik seorang pria yang bernama: Dia Yang Memurnikan Dewa dan Menebas Setan*. ... Kalau begitu, pasti juga ada sesuatu di dalam jiwa Kamisato Kakeru. Sesuatu yang unik, sehingga World Rejecter memilih dia." [Nama lain dari Kamijou Touma.] "Tapi, apa itu?" tanya Kamijou sambil menatap tangan kanannya sendiri.”Apa itu World Rejecter? Apakah itu semacam kekuatan khusus seperti milikku???” "Ya, meskipun salah jika kita menyamakan Imagine Breaker dengan kekuatan psikis yang dimiliki oleh esper Academy City lainnya." Nephthys terdengar agak jengkel.”Apakah kau pernah mendengar bahwa Imagine Breaker adalah kumpulan mimpi semua orang yang menggunakan sihir? Para penyihir akan senang jika mengubah dunia menjadi seperti yang mereka inginkan, tapi mereka takut mengacaukan semua tatanan di dunia ini. Begitu mereka ingin mendapatkan suatu titik referensi yang jelas, mereka bisa menggunakan Imagine Breake r untuk mengembalikan segala sesuatu seperti semula. Satuan meter, kilogram, derajat Celsius, tabel periodik, dan banyak lagi. Tangan kananmu berfungsi sebagai standar yang menetapkan keakuratan semua satuan, dan itu tidak pernah berubah."
7
Itu adalah penjelasan yang memusingkan, tapi Kamijou cukup yakin bahwa Ollerus telah mengatakan hal serupa. Imagine Breaker adalah penyelamat yang merupakan kumpulan impian para penyihir. Definisi tersebut adalah inti pertempurannya kala itu melawan Othinus dalam mode kekuatan penuh. Kamijou hanya bisa bergembira ketika ia telah kembali ke "dunia asli", karena Othinus menggunakan Imagine Breaker sebagai titik referensi dunia. "Aku belum memeriksa setiap detilnya, namun berdasarkan apa yang Kamisato sendiri katakan, ada hubungan antara asal-usul Imagine Breaker dan World Rejecter." "?" "Imagine Breaker melindungi, mengembalikan, dan melekat pada dunia yang eksis saat ini. Imagine Breaker adalah kumpulan idealisme itu." Sementara terbungkus perban, Nephthys menghembuskan nafas panas dari tubuhnya yang tampak sakit-sakitan. "World Rejecter pada tangan kanan Kamisato adalah sebaliknya. Tangan kanannya memiliki kemampuan untuk melemparkan targetnya ke 'dunia baru', dan menghapus keberadaan mereka. Dengan kata lain, kekuatan World Rejecter meninggalkan dan mengabaikan dunia saat ini, untuk melakukan perjalanan ke dunia lain. Bisa dibilang, kekuatan itu adalah sekumpulan ilusi." "Aku paham." Othinus adalah yang pertama berbicara. Sebagai sesama Dewa Sihir, ia memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap Nephthys. Bahkan pengetahuannya melampaui Index, yang berada di posisi “hampir” menjadi Dewa Sihir. Itulah kenapa Othinus lebih cepat paham. "Imagine Breaker adalah impian semua penyihir, tapi apakah beberapa kekuatan lepas darinya? Apakah beberapa persen dari ‘semua penyihir’ secara tidak sadar meragukan bahwa mereka tidak bisa terus mengandalkan Imagine Breaker?” "Tentu saja, namun 99,9% dari total kekuatan sisi sihir dikuasai oleh kami, yaitu para Dewa Sihir. Jumlah kami mungkin tidaklah banyak, tetapi masing-masing dari kami memiliki kekuatan yang jauh-jauh melebihi manusia. Para penyihir tersebar di berbagai belahan dunia, namun, walaupun mereka semua bergabung, mereka bahkan tidak akan menang melawan sejumput kekuatan kami.” "Dengan kata lain, World Rejecter muncul di tangan kanan Kamisato karena kalian semua kecewa terhadap Kamijou Touma. Hah hah! Aku bisa paham mengapa ia menyimpan dend am. Ini seperti sel dimakan oleh apoptosis* yang diciptakannya sendiri!! Apakah kau senang ketika seisi dunia terlibat pada saat kau mati!?” [Apoptosis adalah beberapa sel yang mati karena perkembangan organ tubuh lainnya. Kamus Oxford.] 8
"Apakah kau harus tertawa? Kami, para anggota Gremlin, benar-benar mulai meragukan Kamijou Touma saat ia meninggalkan takdirnya untuk menyelamatkan Dewa Sihir. Bahkan Kamijou Touma yang sekarang tidak ragu-ragu untuk mendekati Dewa Sihir secara personal. Dengan kata lain, semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena tindakanmu. Semua kekacauan sejak berakhirnya Perang Dunia Tiga, termasuk hari ini, bisa dituduhkan padamu karena keegoisanmu." "..." "..." Tatapan beraura membunuh terbersit sekilas di antara Othinus setinggi 15 cm dan Nephthys yang terus berkeringat, bahkan tidak mampu menopang tubuhnya sendiri. Kamijou mencoba untuk memecahkan suasana tegang. "Hei tunggu! Jangan bertengkar di sini. Othinus, dengan tubuh seperti itu, kau bisa hancur dengan mudah ketika diremas oleh tangan seseorang, jadi mengapa kau begitu berani untuk berkelahi dengan orang lain!?” "Apakah seperti itu cara berbicara pada dewa?" "Ow! Jangan menyodok meridian-ku* dengan tusuk itu!! Pokoknya, aku tidak mau lihat dua gadis yang bertengkar dengan serius. Hanya membayangkannya saja, rasanya seperti ada kail kaku yang mengait nyawaku." [Meridian adalah titik akupuntur.] Wajah Othinus dan Nephthys pun menunjukkan ekspresi suram. Itu adalah ekspresi yang sama ketika seseorang memesan kue pencuci mulut kecil setelah menyelesaikan makan malam yang mengenyangkan, namun yang dibawakan padanya adalah kue seukuran Tart pengantin. "Um ... hallo... para gadis, apakah kalian baik-baik saja?" "Ini adalah contoh hal-hal yang bisa membuatmu terkejut, walaupun kau sudah memasuki ranah dewa. Dunia memang tempat yang begitu luas." Kamijou tidak yakin apa sebabnya, tapi suatu kesunyian menghampiri mereka. Ia menggunakan kesempatan ini untuk kembali pada topik pembicaraan sebelumnya. "Aku paham bahwa Dewa Sihir macam kalian memiliki pemikiran yang tinggi, namun bisakah kalian sedikit menyederhanakan cerita ini, sehingga manusia biasa seperti diriku bisa memahaminya dengan mudah?” Othinus mencibir. "Menurutku, kau tidak akan banyak membantu walaupun kau memahami tentang hal ini." "Kau berada pada mode S* lagi, ya?" 9
[Agak ambigu, Ciu punya beberapa dugaan mengenai arti mode S yang dimaksud oleh si jabrik. Dalam agama Katolik, huruf S sering digunakan untuk singkatan Saint (Kamus Oxford). Namun, huruf S sering juga digunakan untuk rujukan hal-hal bertaraf tinggi (S-Class). Keduanya memiliki suatu kemiripan, yaitu: hal yang elegan dan khusus. Dengan kata lain, si Othinus sedang jual-mahal.] "Itu benar. Hal yang perlu kau ketahui hanyalah, si Kamisato Kakeru ini memiliki kemampuan iregular murahan yang setara dengan Imagine Breaker, dan kalian berdua mungkin akan berhadapan tak lama lagi." "Oh? Sepertinya aku tak cukup paham pada penjelasan itu. Bahkan, tampaknya itu sedikit tak adil baginya." "Kaulah yang datang sendiri ke sini, dan menyuruh dia terlibat dalam masalah-Kamisato-mu yang merepotkan. Apakah kau akan sok suci dan berguling-guling di tempat tidurnya? Selain itu, aku telah mengatakan hal yang akurat. Benar kan, Kamijou Touma? Jika kau bisa terhindar dari masalah yang melibatkan Kamisato Kakeru hanya dengan melemparkan Nephthys dan aku keluar, maka, akankah kau melakukan hal itu?” Lagi-lagi, si pria berambut runcing “termakan” oleh pertanyaan itu. Dan tanpa pikir panjang, ia memberikan jawaban seperti yang biasa dia lakukan. "Apa yang kamu bicarakan? Tentu saja aku tidak akan melakukan itu." Setelah berdebat begitu panjang, Othinus dan Nephthys hanya bisa menghela nafas pada saat yang hampir bersamaan. Dengan nada jengkel, si gadis yang begitu memahami wataknya berkata: "Lihat? Memang seperti itulah sifatnya." "Aku paham. Seseorang yang memiliki watak abnormal seperti ini memang pantas menjadi penilai* kita." [Baca NT 13.] Kamijou tidak suka cara mereka berbicara tentang dirinya, dan dia pun menoleh ke arah Index untuk mendapatkan dukungan, tapi Index hanya mengabaikannya sambil dongkol. Kemudian, Othinus memberikan pernyataan akhir. "Jika memang itu adalah tujuanmu, kau tidak boleh ceroboh, wahai manusia. Sampai saat ini, kau sudah melalui berbagai hal dengan mengandalkan berkah yang terkandung di dalam tangan kananmu. Berbagai jenis ancaman normal menyerang dirimu, dan kau mencapai kemenangan tak terduga dengan menggunakan kekuatan abnormal. Tapi, kali ini situasinya berbeda." "?" "Lawanmu juga memiliki kekuatan abnormal, sama sepertimu. Kau tidak bisa lagi bertarung layaknya joker* di antara sekelompok As dan Raja. Ini adalah pertarungan antara joker. Ini adalah suatu pertarungan yang sulit diterka hasil akhirnya, bahkan lebih sulit daripada pertempuran antara As. Kau tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, maka kau 10
tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi berdasarkan pengalaman yang telah kau alami selama ini. Jika kau tidak memfokuskan pikiranmu, kau bisa mati dengan cara dan aturan yang sama sekali belum pernah kau lihat sebelumnya " [Joker adalah kiasan dengan makna: seseorang/faktor yang tidak bisa diprediksi. Ungkapan aslinya adalah : The Joker in the Pack. Kamus Oxford.] Part 2 Di suatu apartemen mewah, Kihara Yuiitsu, seorang wanita mengenakan setelan murah dan jas lab, dengan keras menggedor wajan menggunakan spatula. "Sensei!! Makan malam sudah siap!”
Ditarik oleh suaranya, Seekor Golden Retriever berlari melintasi lantai kayu. Dia segera berbicara menggunakan suara buatan. "Maaf, kau selalu berurusan dengan semua kesulitan ini. Walaupun hubungan kita adalah guru dan murid, aku tidak berpikir bahwa kau memiliki kewajiban untuk mematuhiku sampai sejauh ini, namun aku masih saja membuatmu melakukan hal semacam ini." "Oh, ya ampun! Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak akan membiarkan orang terhormat seperti dirimu makan makanan hewan peliharaan siap saji, yang mereka jual dengan harga murah! Itu sampah! Mereka tidak memperhatikan kandungan nutrisi pada makanan hewan karena mereka tahu bahwa manusia tidak mungkin menyantapnya!!” Suatu tikar sutra sempit diletakkan pada lantai dengan mangkuk kecil di atasnya. Hidangan utamanya adalah daging babi yang dicampur dengan beberapa biji-bijian, dan digoreng dengan tambahan garam serta minyak yang tidak terlalu banyak. Dia tidak tahu apa namanya, tetapi itu adalah hidangan khusus karena sepertinya Kihara Noukan menyukainya. Ada juga semangkuk kecil air yang telah direbus untuk menghilangkan klorin, dan salad untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Si Golden retriever mendeskripsikan hidangan itu dengan suatu kalimat sederhana. "Romansa yang indah." "Um ...?" Dia bingung. Dia tampaknya tidak menyadari bahwa itu adalah pujian tertinggi yang bisa diberikan oleh si anjing. Namun, terlepas dari apapun hidangannya, seseorang telah menyinggung gaya pribadi Kihara Noukan. Adalah suatu hal yang sopan ketika seseorang fokus pada hidangannya sewaktu makan. Dia selalu bisa menjelaskan apa yang dimaksud setelah menikmati makanan. Dia mengabaikan lingkungan di sekitarnya, dan dia mengucapkan kata-kata yang penuh dengan ungkapan terima kasih. 11
"Waktunya makan." "Ya, memakanlah, sensei." Dia adalah seorang pria dengan pemahaman tentang romansa, tapi dia tidak menggunakan lengan robotnya di saat-saat seperti ini. Ia mendorong wajahnya ke dalam mangkuk dan melahap makanan sembari membuat banyak suara yang membisingkan. Etika makan dimaksudkan untuk membuat setiap orang menikmati hidangan yang disajikan pada mereka. Sehingga, menunjukkan kenikmatan ketika makanan adalah hal lebih penting daripada formalitas yang tidak perlu. Dia melihat ini sebagai etika yang harus ditunjukkannya kepada orang yang telah bersusah payah memasak hidangan tersebut. Dia menghabiskan makanannya dalam kurun waktu tidak sampai 10 menit. Dan dia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah mempersiapkan menu istimewa ini padanya. "Terima kasih untuk makannya." "Hah? Kau sudah selesai!? Tapi aku baru saja mulai makan saladku!”
"Maaf. Aku tahu, seharusnya aku menyesuaikan iramaku denganmu, tapi jujur, masakanmu sangatlah lezat." "O-oh, ya ampun. Aku akan memerah. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memberimu piring kedua?” "Tidak, itu tidak perlu. Aku hanyalah seekor anjing tua, dan aku harus berhati-hati tentang seberapa banyak makanan yang aku konsumsi." "Mhh. Tapi makan sendiri sangatlah membosankan.”
"Aku masih disini. Kalau begitu, aku akan tidur siang singkat." Kihara Noukan berbaring di samping kursi Kihara Yuiitsu, pada meja. Kehangatan nyaman dari mesin pemanas membuatnya merasa sedikit mengantuk. "Kalau dipikir- pikir," katanya.”Kau cukup sibuk memesan peraw atan, kan?" "Ya." "Kau menghentikan Arrowhead Comet yang jatuh ... tapi kau berkata bahwa ini semua belum berakhir, bukan?" "Ada suatu hal yang mencurigakan. Aku terganggu dengan adanya fakta bahwa para Dewa Sihir yang bersembunyi di Academy City telah menghilang." Mereka telah lenyap. 12
Karena kematian mereka benar-benar tidak dikonfirmasi, masih ada kemungkinan bahwa beberapa Dewa Sihir masih bersembunyi di suatu tempat. Kihara Noukan punya perasaan buruk tentang hal yang akan dia hadapi. Rasanya seperti memecahkan gelembung*. [Memecahkan gelembung adalah suatu kiasan yang berarti menghancurkan ilusi seseorang. Kamus Oxford.] Atau sebelum terjadinya bencana alam, perang, atau krisis minyak. Tidak peduli seperti apa rinciannya. Dia merasakan suatu kegundahan. Rasanya seperti sedang berdiri di suatu jalur lebar yang berubah-ubah, tetapi masih bisa melihat ke bawah. Sampai suatu hari, tiba-tiba jalur itu berubah sepenuhnya. Dia tidak menceritakan kepada Kihara Yuiitsu tentang kegalauannya ini. Ini melampaui logika dan efisiensi, sehingga Kihara murni tidak akan pernah mengerti. Atau mungkin, pria yang mengerti romansa ini sedang merasakan sesuatu dengan indranya yang sensitif. Part 3 Dia merasa sungkan untuk menyela pembicaraan para Dewa Sihir seperti Othinus dan Nephthys. Mereka sedang mendiskusikan sesuatu yang terdengar seperti hari kiamat, namun akhirnya Kamijou Touma pun menyuarakan interupsi. "Sepertinya, kita mencoba untuk menghindari kenyataan dengan membicarakan hal-hal rumit seperti ini, tapi kulkasnya masih kosong. Kita tidak bisa melakukan apapun sampai kita menyelesaikan masalah kulkas kosong.” Nephthys memberikan pendapatnya secara terang-terangan, sembari mengistirahatkan bagian atas tubuhnya pada kotatsu. Payudaranya yang besar tertekan ketika dia melakukan itu. "Kau aneh." "Oh, tutup mulutmu, dasar penumpang baru. Tentang apa ini? Kamisato? Aku tidak tahu apa yang telah terjadi. Tetapi, tidak peduli apakah kita akan bersembunyi di sini, atau meninggalkan tempat ini, kita masihlah membutuhkan makanan. Aku tidak mau memburu beberapa makanan sementara perut kita kosong." "Touma! Kalau begitu, kita akan pergi berbelanja, kan!? Pada saat ini, supermarket akan memberikan stiker promosi setengah harga pada semua jenis makanan*! Aku sangat gembira!!" [Di Jepang, ketika malam sudah larut, pihak supermarket akan memberikan promosi setengah harga pada beberapa kotak Bento atau makanan cepat saji lainnya. Tentu saja, ini merupakan saat-saat yang dinanti oleh beberapa orang yang ingin berhemat. Tujuannya adalah, makanan tersebut laku terjual sebelum busuk, namun mutu dan kelezatannya masih terjamin.]
13
"Kita akan makan hidangan Hotpot, jadi kita tidak perlu makanan cepat saji!! Dan itu bukanlah penjualan yang menawarkan satu kotak telur per orang secara terbatas, jadi aku tidak perlu bantuan. Selain itu, jika kita pergi berjalan-jalan ke luar, kita mungkin akan bertemu dengan pria bernama Kamisato itu! Kau harus memikirkannya dengan serius!!” "Bagaimana bisa kau menyuruh orang lain untuk berpikir secara serius, sedangkan kau sendiri akan keluar rumah untuk membeli bahan-bahan hidangan Hotpot? Kau akan menghadapi sesosok monster yang bisa dengan mudah mengalahkan sekelompok Dewa Sihir hanya dengan menggunakan satu tangan!! Dan jangan lupa ada kemungkinan bahwa dia juga mengincar tangan kananmu!!" "Tapi Dewa Sihir seperti kita mungkin adalah target yang paling penting." Othinus menyerang Nephthys yang menghimpit tubuh kecilnya dengan tangan. Tapi tanpa makanan, menunggu kematian adalah satu-satunya pilihan, tak peduli apakah Kamisato sedang menuju ke tempatnya ataukah tidak. Pelajar miskin bernama Kamijou Touma tidak memiliki apapun saat ini, sehingga dia memerlukan pasokan dari minimarket atau supermarket yang sederhana. Artinya, ia harus meninggalkan kamar asrama meskipun ada resiko besar yang menunggunya di jalan. Ia tidak mengatakan bahwa uang adalah segalanya, tapi ia harus menangis di dalam hatinya karena kurangnya pilihan yang tersedia. Dan kemudian…
"Aku akan keluar. Index, kau berjaga-jaga bersama yang lainnya. Dengar, jangan membukakan pintu begitu saja, jika bel berdering. Periksa melalui lensa dan berpura-pura tidak ada di rumah jika kau tidak mengenali orang yang berkunjung ke sini. Apakah kau mengerti, Index?” "Touma, kau pikir berapa umurku saat ini?" Dia menjawab pertanyaan si biarawati dengan terdiam. Kamijou telah berkembang cukup baik untuk mengetahui nasib apakah yang menunggunya. Jika dia boleh jujur, dia adalah tipe orang yang bersedia menuju ke gang belakang yang gelap dan sempit, asalkan diiming-imingi permen oleh orang tak dikenal. Othinus setinggi 15 cm meletakkan tangannya di pinggul dan mendesah. "Hei." "Jangan khawatir. Ini adalah kota yang besar. Apakah mungkin aku bertemu dengannya jika aku berjalan secara acak di sekitar kota?” "Apakah kau sudah lupa seberapa parah kemalangan yang selalu menghampirimu?" "Tapi kita tidak akan bertahan sampai pagi hanya dengan mengonsumsi miso, Kecap, dan air. Kita akan terbayang-bayang makanan, bahkan ketika kita sedang bertarung melawannya." Dia meninggalkan gadis-gadis di kamar asrama dan melihat matahari yang barusan terbenam di cakrawala. Corak langit di malam itu lebih berwarna ungu, bukannya oranye, dan ketika
14
malam semakin larut, warnanya berubah menjadi semakin gelap. Bintang-bintang yang terang terlihat di sini, dan jumlahnya terus bertambah secara bertahap. Pada saat yang sama, lampu-lampu neon pada tanda elektronik di pinggiran jalan dan jendela jendela gedung mulai bersinar. Gemerlap caha ya bintang pun semakin tenggelam oleh pijaran lampu kota yang bersinar. (Bagaimana ya ...?) Kamijou merenung sendirian sembari berjalan di sepanjang jalan utama yang diterangi oleh lampu di kanan-kirinya. (Aku terlalu panik untuk menyadarinya, tapi High Priest benar-benar membuat semuanya berantakan.) Bahkan sampai saat ini, ia masih bisa melihat bekas-bekas kehancuran yang disebabkan oleh amukan Dewa Sihir. Kendaraan konstruksi menggeret mobil hancur keluar dari jalan, kerucut segitiga dan pita kuning ditempatkan di sekitar lubang raksasa, beberapa bangunan miring secara tidak wajar, setiap jendela rusak, dan pecahan kaca menutupi jalan serta trotoar. Sungguh-sungguh-sungguh-sungguh, andaikan saja terjadi sedikit kesalahan, semua orang di kota ini mungkin telah terjebak dalam hujan kaca, dan menutupi segala sesuatu. Tapi Kamijou tidak berpikir bahwa dia telah membenarkan berbagai hal. Dia telah memojokkan High Priest, tapi itu hanya menyebabkan Academy City semakin dekat dengan kehancuran. Pada akhirnya, bukanlah dia yang menghabisi Dewa Sihir setelah bersatu dengan komet raksasa. Suatu cahaya misterius ditembakkan dari darat. Cahaya apakah itu? Ada sekitar 2,3 juta orang tinggal di Academy City, dan mereka semua mencoba untuk melindungi kota dengan menggunakan cara mereka sendiri. Salah satu dari mereka telah menyelesaikan masalah dengan cara yang Kamijou tidak sadari, tapi ... "Kau memikirkan hal-hal yang buruk lagi, kan?" Tiba-tiba ia mendengar suara seorang gadis. Dia berbalik ke arah itu dan menemukan kepala Othinus setinggi 15 cm mencuat keluar dari saku celananya. "Kamu!!" "Jangan terkejut ketika meliat segala sesuatu yang aku lakukan. Bukankah seharusnya kau begitu memahami diriku?” "Eh? Ehh? Sejak kapan kau mengeluarkan kepalamu seperti itu? Sejak tadi!? Tunggu dulu. Siapapun yang melihat ini, mungkin dia akan berpikir bahwa aku sedang berjalan-jalan sambil membawa figure* gadis di saku - ... gogyahh !?”
15
[Figure atau sering disebut Figma, yaitu boneka kecil yang dibuat dengan detail tertentu sehingga menyerupai karakter anime atau manga.] "..." "Tunggu ... dasar idiot ... hanya karena kau berada di dalam saku celanaku ... tidak berarti kau harus membuatku berlutut seperti ini…" Kamijou membungkuk akibat serangan dari Othinus, namun detail serangan tersebut sengaja disensor untuk menjaga kehormatan Kamijou. Othinus mencibir dan mulai memanjat mantel Kamijou. "Aku tidak merasa nyaman seperti di rumah, ketika aku tidak berada di pundakmu." "Uuh ... Tolong bersembunyilah di dalam syalku." "Yang lebih penting," Othinus menyela dengan santai.”Kau tidak sedang merenungkan tentang makna lain nama 'Kamijou Touma' hanya karena kau bukanlah satu-satunya orang yang bisa mengatasi masalah tersebut, kan? Kamu tidak sedang berpikir : Aku mungkin bisa mengatasi situasi ini andaikan saja aku punya kekuatan baru yang jauh lebih sakti, kan?”
"..." "Lupakan pemikiran seperti itu. Apakah kau dapat menyelamatkan lebih banyak orang jika kau berlatih ilmu bela diri? Apakah kau dapat mengatasi berbagai hal dengan lebih cerdas jika kau punya pistol atau pisau? Itu malah akan memiliki efek sebaliknya. Semakin banyak cara membunuh yang kau miliki, dan semakin enggan kau menyelamatkan musuh-musuhmu, maka kau akan jadi semakin lemah. Itu adalah hal yang pasti. Kau mungkin tidak akan bertemu lagi dengan musuh yang memahami semua pemikiranmu, tetapi sebagai seseorang yang telah diselamatkan olehmu, aku benar- benar mengerti.” Kamijou menerima hal itu. Entah kenapa, Kamijou tidak menyadari nilai sebenarnya yang terkandung pada dirinya sendiri. Tentu saja, ketidaktahuan adalah sumber terbesar dari kekuatannya selama ini, sehingga itu tidaklah mengejutkan. "Hai manusia, menurutmu, dari manakah asal mula suatu kejahatan?" "?" "Jangan repot-repot memberiku suatu jawaban yang teoritis. Katakan padaku opini jujur yang ada di dalam kepalamu. Tentunya, kau tidak akan memberiku jawaban ‘abu -abu’ tentang dualisme antara baik dan buruk. Bukankah kau sudah banyak belajar bahwa dunia ini tidaklah sederhana? Kau tidak bisa bilang bahwa dunia ini hanyalah pembagian antara malaikat dan iblis.” Kebaikan bukanlah sesuatu yang muncul dari dakwaan banyak orang. Kejahatan bukanlah sesuatu yang didefiniskan oleh buku. 16
Kamijou Touma menuruti apa kata Othinus, dan dia memberikan pendapat yang jujur. "Apakah kejahatan benar-benar ada?" "Hah hah!! Sudah kuduga kau mengajukan pertanyaan itu. Dan kau hampir betul. Kejahatan diciptakan ketika seseorang menyerah pada sesuatu. Sepertinya, ketika setiap orang menyerah pada sesuatu dan kehilangan tujuan, mereka akan keluar dari jalur pengampunan. Setelah mereka memutuskan hubungan dengan orang lain, mereka menjadi jahat. Lihat saja sejarah yang sudah terjadi di dunia ini, dan kau akan mengerti. Apa perbedaan antara seorang pembunuh yang membunuh satu orang, dan pahlawan besar yang membunuh satu juta jiwa? Tidak ada hubungannya dengan orang itu sendiri. Semuanya tergantung pada orang yang menerima fakta tersebut. Ini adalah masalah pendapat mayoritas." Ketika seseorang menyerah pada sesuatu, dan mereka memutuskan hubungan dengan orang lain, mereka menjadi jahat. Berpikir kembali pada kekacauan di Teluk Tokyo, sampai ke Denmark, mungkin ada beberapa bantahan dalam kata-kata gadis itu. Memang benar bahwa dunia telah memutuskan hubungan dengan Othinus, tapi dia lah yang terlebih dulu memutuskan hubungan dengan dunia. "Seni bela diri, pistol, pisau, atau kekuatan untuk menyerang, semua itu hanya akan meningkatkan kemampuanmu untuk 'menghabisi orang lain'. Kau tidak berbeda dengan agen kejam yang sedang membalas dendam , yaitu orang yang merasa gembira ketika dia merampas kesempatan orang lain untuk melakukan perubahan. Lantas, melemparkan para pecundang mayoritas ke dalam jurang, dan kau menyebut itu sebagai suatu hukuman. Kamijou Touma, yang seperti itu bukanlah kekuatanmu. Senjata terbesarmu adalah lengan kuat yang menggapai ke dalam jurang, untuk mengangkat dan menyelamatkan seseorang yang sama busuknya dengan Dewa Sihir terkutuk bernama Othinus. Kemampuan untuk menghubungkan setiap insan adalah kartu As-mu yang paling utama. Jadi, janganlah pernah membuat kesalahan, dan jangan pernah memikirkan hal-hal murahan seperti itu. Kau tidak bisa mengalahkan High Priest? Pria bernama Kamisato ini melenyapkan semua Dewa Sihir? Kau harus bertanya 'memangnya kenapa?'. Kau tidak perlu iri hati pada Academy City yang bisa membunuh High Priest, dan Kamisato yang bisa membantai Dewa Sihir. Apapun yang mereka lakukan, mereka tidak pernah menyelamatkan satu jiwa pun. Apa yang kau inginkan bukanlah kekerasan pada tingkat yang sama seperti World Rejecter. Kekuatanmu bukanlah kekuatan untuk membunuh. Kekuatanmu adalah akal manusia yang bisa meredam kekerasan." Setelah mendengar itu, Kamijou Touma tersenyum. Ia masih berjuang melawan High Priest. Ada suatu hal yang salah pada dirinya, dan hal itu telah mengisi dadanya dengan kekhawatiran. Tapi sepertinya, akhirnya dia mengetahui hal apakah itu. High Priest memang benar-benar mengerikan. Dia telah meninggalkan jejak kehancuran di setiap bagian Academy City. Tapi sekarang, Kamijou berharap bahwa dia mendengarkan lebh banyak apa yang dikatakan oleh si mumi keriput, dan belajar lebih banyak tentang mumi tersebut sebagai manusia, bukannya Dewa Sihir. Andaikan saja itu terjadi, pasti ada sesuatu yang berubah pada dirinya, seperti ketika dia berbicara dengan Othinus saat ini. Tapi sekarang, semuanya sudah terlambat. 17
High Priest memang jahat, tapi Kamijou Touma-lah yang telah membuatnya jadi jahat. Itu terjadi karena Kamijou menyerah untuk menyelamatkan si mumi. Apakah Nephthys mengetahui cukup banyak sisi baik yang terdapat pada diri mumi itu? Dia tahu dia bahwa dirinya mulai sentimen, tapi ia sungguh penasaran. "Kau benar-benar mengerti aku," kata Kamijou. "Mengapa baru bilang sekarang? Apakah kau ingin menegaskan kembali maknanya?” Othinus membuatnya terdengar jelas, dan si pria berambut runcing tersenyum sekali lagi. Sepertinya dia sudah sadar kali ini, dan ekspresinya tampak begitu lega. Supermarket sudah dekat. Ia masuk toko ber-AC dan meraih keranjang belanjaan di dekat pintu masuk. Dia berjalan menyusuri lorong, dan memeriksa pada bagian makanan segar, tapi dia tidak pergi untuk membeli daging dan sayuran mahal. Ketika Othinus melihat apa yang ia lemparkan ke dalam keranjang, dia berbicara dengan nada kecewa. "Aku paham bahwa harganya lebih murah, tapi tidak bisakah kau memberikan penilaian dengan melihat penampilannya? Mengapa kau hanya meraih sayuran yang sudah layu?” "Diam. Kita akan makan hidangan Hotpot, ingat? Ini semua akan direbus di dalam air, sehingga tidak peduli apakah sayurannya dalam kondisi sedikit buruk." "Kau ingin memasak hidangan Hotpot jenis apa, sih? Ada banyak pilihan seperti pot-au-feu* dan cheese fondue*." [Pot-au-feu adalah sup daging ala Perancis. Fondue adalah suatu hidangan yang dinikmati dengan cara mencelupkan potongan makanan ke dalam cairan yang dipanaskan di satu panci. Istilah ini berasal dari kata bahasa Perancis fondre, yang artinya melelehkan. Pada awalnya fondue menggunakan keju yang dilelehkan sesuai dengan namanya, namun dalam perkembangannya juga digunakan cokelat, minyak, minuman anggur, dan kaldu. Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] "Oh, aku berpikir untuk mengambil pilihan yang aman dan memasak Mizutaki*. Sebenarnya, memasak tofu adalah pilihan termudah, tapi itu tidak akan pernah memuaskan seorang gadis yang sedang tumbuh seperti Index, dan dia pasti tidak akan cocok dengan masakannya." [Mizutaki adalah hidangan rebus di dalam mangkuk nabe (pot rebus) yang mencampur daging ayam dan sayuran. Tanpa bumbu, hanya dengan sedikit campuran kuah konbu (sejenis rumput laut). Japan-tour-jp.] Kamijou memilih beberapa tofu yang dikemas murah dan Shirataki*, tapi Othinus tampak bingung. [Shirataki memiliki citarasa yang menyerupai mie yang terbuat dari bahan beras, namun memiliki kalori yang rendah serta mengenyangkan dan praktis dalam pembuatannya. Highthouse-Indonesia.] "Aku tidak tahu banyak tentang makanan Jepang, tapi, um, Mizutaki? Bukankah itu berarti dimasak pada air putih!? Kedengarannya sangat hambar, tetapi pasti ada rasanya, kan!?”
18
"Itulah masalah bagi kalian para penggila masakan Barat, bahkan kalian bersikeras untuk menggoreng sayuran*. Lihat saja ketika si pelajar miskin Kamijou Touma memasak, dan kau akan terkagum-kagum." [Ada beberapa hidangan barat yang berisikan sayuran goreng tepung.] "Ini tidak terlalu penting, tapi kentang goreng adalah makanan tradisional bangsa Eropa Utara, khususnya Belgia, dan mereka bahkan mencoba untuk mendaftarkan itu sebagai warisan dunia. Jika kau memperlakukan kentang goreng seperti junk food murahan, aku akan melemparkan kutukan padamu." "Gyah! Jangan menempelkan lengan kecilmu di telingaku! Siapa yang kira bahwa kentang goreng adalah makanan favorit seorang dewa!?” Suatu hawa dingin merambat di tulang Kamijou ketika jari kecil menggelitiknya di dekat gendang telinga. Setelah kutukan dewa itu selesai, Othinus menarik tangannya keluar dan berbicara. "Dan, kalau kita bicara soal makanan, kau tidak boleh salah tentang Ikan Hering*." [Ikan Hering adalah ikan berwarna keperakan, dan jumlahnya sangat melimpah di daerah pantai. Ini merupakan bahan makanan yang penting. Di perairan Atlantik Utara, spesiesnya bernama Clupea herengus. Kamus Oxford.] "Hm?" "Oh? Bukankah itu merupakan hal yang umum? Di daerah Norse, kau memasak ikan Hering menjadi beberapa macam hidangan rumahan." "Othinus, aku tidak begitu tahu tentang negara-negara asing, tapi aku punya perasaan bahwa kau mengejek budaya-budaya Norse lebih parah daripada diriku." "Aku adalah ketua dewa Norse, kau tahu? Apakah kau benar-benar berpikir aku melakukan pekerjaan rumah tangga?” "Aku pikir, dewa memang seharusnya berbangga diri terhadap hal-hal semacam itu, namun tidak berlaku bagi manusia.” Dia mengumpulkan beberapa lemak daging murah pada keranjang belanjaannya, dan beberapa sayuran layu yang akan mengembang ketika menyerap air. "Omong-omong, apakah Nephthys memiliki pantangan makanan? Dia jugalah dewa." "Aku rasa, dewa mitologi Mesir tidak terlalu pilih-pilih dalam hal makanan." "Kalau dipikir-pikir, aku pernah mendengar di TV bahwa orang-orang di daerah panas seperti Afrika dan Amerika Selatan benar-benar menyukai makanan manis. Sepertinya ini terjadi karena mereka membutuhkan nutrisi tambahan. Jika aku memiliki uang, mungkin aku harus mendapatkan beberapa buah segar ... tidak, harganya akan terlalu mahal. Aku hanya akan membeli beberapa buah kaleng dan es krim vanila. Memotong bagian atasnya, dan seharunya akan terlihat seperti hidangan pencuci mulut yang baik. Para gadis suka makanan semacam itu, kan?”
19
"Aku mungkin bukanlah orang yang pantas untuk membicarakan ini, tetapi apakah kau benar benar menyebut si gadis monster itu? Kau mungkin mencoba untuk membuat suasana hatinya jadi lebih baik, tetapi kau harus berpikir ulang ketika kau mengaitkan mood seorang gadis dengan makanan berkalori tinggi." "Eh? Mengapa? Index selalu tampak senang dengan hidangan seperti itu." Dia memiringkan kepalanya dan Othinus mendesah di bahunya. "Mari kita kembali ke hidangan utama. Jika kau khawatir, masak saja ayam atau ikan. Itu adalah makanan yang siapapun bisa makan. Aku pikir, hanya Buddha Jepang yang tidak bisa memakannya." "Eh!? Orang Jepang tidak memakannya!?”
"Semua agama Buddha menentang pembunuhan, ini semua berkat sinkretisme*, ajaran Shinto melihat konsumsi daging sebagai tindakan kotor. Daging sapi, babi, ayam, ular, rusa, monyet, kuda, kelinci, beruang, ikan, telur, serangga, dan setiap protein hewani lainnya yang didapat dengan melakukan pembunuhan..... itu semua terlarang. Aku pikir, penganut ajaran yang ketat tidak akan mengizinkan pestisida saat menanam sayuran. Namun kau tidak akan menemukan penganut ajaran se-fanatik itu jika kau melihat umat di seluruh dunia secara umum. Tentu saja, jumlah penganut yang benar-benar mematuhi ajaran alirannya sangatlah sedikit. Aku mendapatkan ide untuk menganut aturan vegetarian, tetapi tampaknya itu adalah permintaan yang mustahil mengingat bagaimana tubuh kita dibentuk." [Sinkretisme adalah pencampuran berbagai agama, budaya, atau pemikiran yang berbeda-beda. Kamus Oxford.] Ketika membahas itu, mereka berpindah dari stan makanan beku, menuju ke bagian rempahrempah. "Makanan kaleng terbusuk di dunia berasal dari Eropa, dan menggunakan bahan makanan berupa ikan Herring." "Maksudmu, seorang pelawak harus makan makanan seperti itu ketika mendapatkan hukuman*, dan akhirnya muntah!? Apakah itu adalah makanan yang tersimpan di dalam kaleng yang digembungkan dengan menggunakan gas!? Berhenti membahasnya, atau aku akan membayangkan itu!!” [Baca NT 8, Kamijou sedang membahas Tsukomi.] "Fermentasi terus terjadi di dalam kaleng, sehingga pengalengan adalah suatu proses yang tak berguna. Mikroba terus hidup selama proses dekomposisi*, sehingga ikannya bisa membusuk bahkan ketika berada di dalam kaleng." [Dekomposisi adalah proses penguraian. KBBI online.] "Wow!! Aku berpikir bahwa natto dan belatung keju adalah yang terburuk, tapi siapa pun yang sanggup makan hidangan seperti itu bena-benar seorang pahlawan!!" "Ada beberapa makanan misterius yang benar-benar membuatmu bertanya-tanya, sejarah macam apa yang mengijinkannya muncul di meja makan. ... Sayangnya, seaneh apapun tampilannya, kau masih saja ingin mencoba mencicipinnya, kemudian ketagihan dengan cita rasa makanan tersebut." Mereka menuju ke bagian rempah-rempah. 20
Ada banyak jenis rempah-rempah yang tersedia, namun ... "Sekarang aku baru sadar, bahkan dapur kita adalah tempat yang lebih buruk daripada yang aku bayangkan. Tidak ada sejumput pun garam dan gula di dapur kita. Apa sih yang Index lakukan sejak siang hari?” "Apakah kau benar-benar ingin tahu seberapa parah seseorang yang tidak bisa masak menyamarkan rasa laparnya? Dia bahkan membuang rasa kemanusian yang ada pada dir inya.” "Lupakan. Aku tidak ingin tahu. Ini seperti melihat seorang gadis yang memakai make-up. Rasanya seperti sesuatu yang berharga akan hancur." "Pokoknya, kita harus mendapatkan rempah-rempah." "Ke kanan. Mizutaki biasanya terbuat dari kaldu ayam bubuk, tapi karena kamarku b erisi gadisgadis mancanegara, mungkin aku harus mencoba kaldu asli atau consommé* untuk membuat masakan yang lebih bercitarasa barat." [Consomme adalah daging, unggas atau stock ikan yang disajikan panas atau dingin, biasanya saat makan malam. http://pengertian-kata.blogspot.co.id/2014/05/consomme.html.] "Jika hendak memodifikasi masakan, harusnya kau juga menggunakan bubuk Kari." "Oh? Jadi, kau juga tahu tentang Kari, Othinus?” "Jangan mengejek Kari Eropa. Kami juga makan Kari dengan nasi seperti yang dilakukan orang Jepang.” "Kedengarannya seperti barang impor yang kembali ke negara asalnya ... Tapi kari adalah masakan yang begitu rumit. Rasanya cukup enak, tidak peduli siapa yang membuatnya. Namun, sulit sekali untuk memasak Kari yang lebih enak dari biasanya, tak peduli siapapun yang membuatnya. Mari kita mencoba sesuatu yang lain.” Dia memutuskan untuk menggunakan kaldu asli sebagai penyedap utama, ditambah dengan garam, gula, dan merica. "Aku tahu bahwa kau akan mencoba memasak sesuatu yang umum. Mereka menyediakan beberapa makanan etnis di sana. Mengapa kau tidak mencoba cita rasa internasional dengan menambahkan ketumbar atau Tom Yum*?” [Tom yam (bahasa Thai: ตมย, IPA: [tôm jām], juga kadang -kadang disebut tom yam atau dom yam) adalah sup yang berasal dari Thailand. Sup ini merupakan salah satu makanan Thailand yang terkenal. Di Thailand, tom yum biasanya dibuat dengan udang (tom yum goong), ayam (tom yum gai), ikan (tom yum pla), atau makanan laut yang dicampur (tom yum talay atau tom yum po taek) dan jamur. Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] "Aku takut seseorang tidak menyukainya. Selain itu, aku tidak tahu masakan jenis apa yang disukai oleh dewa Mesir seperti Nephthys. Apa yang dia makan ketika dunia masih menginjak masa-masa Sebelum Masehi?” Mereka juga berdebat tentang: apakah harus menggunakan nasi ataukah Mie Champon* sebagai karbohidrat utama, tapi akhirnya mereka sependapat untuk menggunakan Mie. Membeli bahan makanan kemasan bukanlah tindakan yang patut dilakukan oleh seorang pria 21
muda dan kuat seperti Kamijou Touma, tapi ia juga tidak mungkin memikul sekarung beras ke asramanya setelah menjalani pertarungan yang melelahkan melawan High Priest. [Champon (ちゃんぽん) (chanpon) atau Nagasaki champon adalah mi rebus khas kota Nagasaki. Champon merupakan perkembangan dari mi rebus ala Tionghoa. Bahan berupa daging babi, makanan laut yang sedang musim, kamaboko, dan sayur-sayuran (kubis, tauge) ditumis dengan lemak babi. Air kaldu dari campuran tulang babi atau tulan g ayam ditambahkan untuk merebus mi hingga empuk. Di Korea masakan serupa champon disebut Jjamppong (짬뽕), dan dimasak dengan tambahan cabai. Di Okinawa, champon berarti sepiring nasi dengan lauk-pauk di atasnya. Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] Sembari memeriksa pada meja kasir, Kamijou menyadari bahwa ia lupa membawa tas belanja daur ulang miliknya, lantas dia sedikit kecewa. "Hei, pahlawan, apakah kau harus selalu bersikap baik pada dunia yang busuk ini?" "Bukan begitu, Othinus. Mereka memberikan cap pada kartumu setiap kali kau menolak tas belanja pemberian mereka ...” "Kau benar-benar akan menjadi seorang suami yang baik, ya?" "Harusnya, aku hanya membutuhkan satu cap lagi. Aku sudah berencana menggunakannya untuk mendapatkan kentang panggang mentega tanpa diketahui oleh yang lainnya.” "Kentang panggang!? Kedengarannya lezat! Ayo kita pergi untuk mendapatkan tas daur ulang milikmu itu!!” Anehnya, Othinus kali ini sangat semangat untuk mendapatkan makanan, tapi itu bukan karena perutnya seperti Index. Dia lebih terfokus pada keinginannya untuk makan dengan santai tanpa gangguan dari si kucing calico, tapi si idiot berambut jabrik pasti lupa akan adanya fakta tersebut. Kamijou meninggalkan supermarket dengan kantong plastik di kedua tangan, dan Othinus di bahunya. Matahari terbenam pada bulan Desember, sehingga napasnya menghembuskan uap udara berwarna putih. "Aku agak terkejut." "Terkejut tentang apa, wahai manusia?" "Supermarketnya buka seperti biasa. Belum lama ini, High Priest bergabung dengan komet dan hendak menabrakkan diri pada Academy City. Tentu saja, seseorang telah berhasil menghentikannya, tapi ledakan di udara masih menyebabkan hancurnya beribu-ribu jendela pada bangunan di kota. Dunia ini memang sangat tabah dalam menghadapi cobaan.” "Seperti yang telah kuberitahu padamu: kau tidak perlu menanggung ini semua sendirian. Dunia ini tidak hanya didukung oleh satu pilar. Semua orang memiliki kekuatan pada dirinya masing-masing, dan kau tidak boleh berputus asa hanya karena kau tidak sanggup melakukan sesuatu. Walaupun mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menyelamatkan orang lain, dan kekuatan mereka hanya digunakan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, 22
setiap insan di dunia ini masihlah berusaha yang terbaik untuk bisa bertahan hidup, sampai saat ini." "Mungkin." Kamijou sedikit tersenyum. Dia tidak perlu menanggung semuanya seorang diri. Dia tersenyum setelah memikirkan tentang hal itu. Akan tetapi, Kamijou juga berpikir bahwa Othinus sudah mengalami perubahan yang signifikan pada kepribadiannya. Awalnya, dia adalah Dewa Sihir yang menghancurkan dan menciptakan kembali dunia sebanyak ribuan kali. Makhluk dengan kemampuan seperti itu tidak akan pernah menghargai nyawa manusia. Namun, kali ini, kata “setiap insan” terucap dari mulutnya, dan itu merupakan perkembangan yang sangat besar. Tapi, kemudian ia mendengar langkah kaki dari dalam kegelapan. Itu adalah suara tenang yang bisa memutarbalikkan dunia. Sesuatu yang tak terlihat telah mengubah keadaan dalam sekejap. Dia merasa sensasi menusuk-nusuk, menyatakan bahwa ada hal yang salah di sini. "(Othinus.)" "(Ya, aku bisa merasakannya juga, manusia.)" Othinus berbicara ketika mereka berdua terhenti, dan menatap dengan hati-hati pada jalan yang gelap. "(Acara berbelanja yang menyenangkan berakhir sampai di sini.)" Sosok yang berdiri di sana memiliki tinggi kurang dari 10 m.
23
Mereka tidak bisa melihat rincian apapun, tapi siapa pun yang sedang berdiri di sana, dia pasti bisa melihat mereka berdua. Suara yang begitu tenang mencapai telinga mereka. "Hai, Imagine Breaker." "Jadi, kau yang disebut World Rejecter?" "Ha ha. Jika kau tahu nama itu, aku hanya bisa berasumsi bahwa Nephthys benar-benar berakhir dengan meminta perlindungan darimu.” "Memangnya kenapa?" Ketegangan yang begitu tebal mengisi kegelapan. Ini bukan masalah kuat atau lemah. Kedua tangan kanan mereka adalah sesuatu yang abnormal, dan ketidakteraturan yang tertanam pada diri mereka menguasai segalanya. Kehadiran seorang joker saja sudah menjadi kesalahan serius, tapi kali ini jumlahnya dobel, dan mereka saling berhadapan satu sama lain. Seakan-akan dunia menjerit karena tidak sanggup menahan eksistensi mereka berdua. "Ya, apa yang harus aku lakukan?" sosok itu tampak sedang berpikir. "..." "Aku memiliki urusan dengan para Dewa Sihir. Dewa Sihir yang membuat aku jadi seperti ini.” "Itu urusanmu. Ini tidak ada hubungannya denganku.”
"Benar. Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu sedikit pun.” Dia mengakui itu dengan siap, tapi ... "Dan itulah mengapa ..." Ia melanjutkan dengan perkataan lancar seolah-olah dia sudah menyiapkan semua hal sebelumnya, kemudian ia memberikan kesimpulannya. "Aku tidak perlu khawatir tentangmu sedikit pun." Suatu cahaya berpijar menerangi segala sesuatu dalam waktu sekejap mata. Itu rupanya adalah lampu mobil yang berbalik arah dari jalan berbeda. Layaknya petir yang menyambar ketika keadaan sekitar gelap gulita akibat mati listrik, retina mata Kamijou terbakar akibat kilatan cahaya intens tersebut. Kedua pria itu berdiri di dunia. Mereka adalah pria berpenampilan normal, dan bisa dengan mudah berbaur den gan lingkungan sekitar. 24
Mereka adalah anak SMA biasa yang bisa kau temukan di mana saja. Kamijou Touma menjatuhkan kantong plastik ke tanah, dan dengan erat mengepalkan tangan kanannya. Cahaya tersebut akhirnya lenyap, namun kegelapan masih saja melekat di tempat itu. Kedua anak laki-laki mulai bergerak, seolah-olah hendak merobek-robek dunia gelap di sekelilingnya. Kamijou Touma dan Kamisato Kakeru. Dua ketidakpastian tertinggi akhirnya berbentrokan. Daftar Bahan Masakan untuk Pesta Hotpot Hari ini 2 Kecap. Miso. Dada ayam, lobak, Bok Choy*, kubis, tauge, Shirataki, tofu. [Bok Choy (Brassica Chinensis) sayuran sejenis sawi. Banyak nama untuk menyebut sayuran ini. Sebenarnya pok choy adalah sayuran ntuk chine food oleh sebab itu juga kadang disebut juga Chinese Cabbage. Nah kalo di Indonesia saya pernah mendengar yang namanya Sawi Sendok, Sawi Manis, dan Sawi Daging. http://www.hennyfaridah.name/2012/10/mengenalsayur-bok-choy-pok-choy-pak-choy.html.] Kaldu, garam, gula, merica, Mie Champon Es krim vanila diskon, buah perisk kuning kalengan, nanas kaleng, jeruk mandarin kalengan. (Untuk hidangan penutup) (Catatan Pendek) Index: "Aku berharap Touma cepat pulang. Aku ingin tahu apa yang dia beli untuk memasak hidangan Hotpot!” Nephthys: "Aku tidak terbiasa makan masakan Jepang, jadi aku tidak yakin bahwa aku bisa menggunakan sumpit sangat baik. Aku mungkin harus mulai berla tih.” Othinus: "Mengapa kau melemparkan tas belanjaannya?" Kamijou Touma: "Ini adalah masalah hidup atau mati!! Apakah kau ingin agar aku bertarung sambil membawa tas belanjaan di tangan!?”
Di Antara Baris Pertama Nephthys adalah dewi dari mitologi Mesir, tapi ada pertanyaan besar tentang asalnya. Cerita dewa dengan nama yang sangat langka. Ketika Osiris, yaitu dewa yang sangat penting dalam mitologi Mesir, meninggal, semua makhluk hidup di seluruh dunia menangis pada pemakamannya.”Dewi menangis" yang menyimbolkan peristiwa tersebut adalah Nephthys. 25
Tidak ada bahan referensi lain yang membahas tentang Nephthys, tidak pula diketahui kapan dan di mana dia lahir. Oleh karena itu, salah satu teori yang mengatakan bahwa dia tidak lahir secara alami. Dia adalah dewa buatan yang diciptakan untuk menekankan cerita tentang Osiris. Di tengah itu semua, tidak ada seorang pun yang yakin bahwa makhluk itu benar-benar Nephthys. Bahkan Nephthys sendiri tidak tahu. Tapi ada suatu cerita tertentu. ... Tidak ada ruang. ... Aku tidak bisa bernapas. ... Ini semua adalah cara Paraoh memamerkan kekuatannya. Salah satu bagian yang paling terkenal pada mitologi Mesir. Itu adalah piramida yang bertindak sebagai makam Paraoh. Dan ada suatu pola berpikir yang dianut banyak ajaran di seluruh dunia. Itu adalah: penyegelan banyak Servant di dalam makam raja untuk memastikan bahwa raja tersebut tidak memiliki kesulitan di akhirat. Jumlah Servant bisa mencapai ratusan atau bahkan ribuan. Para Servant tidak dipaksa untuk mengemban tugas ini bagaikan seorang gadis yang diseretseret rambutnya. Mereka dengan rela mengajukan diri untuk melayani Paraoh. Tapi sebenarnya, tidak jelas apakah mereka benar-benar sanggup menolak seruan itu. Bagi mereka yang mengubur para Servant, semuanya berakhir ketika semua pintu keluar disegel. Tetapi bagi mereka yang dikuburkan, saat-saat terakhir pun datang. Manusia bisa bertahan selama dua atau tiga hari tanpa minum setetes air pun. Jika mereka menggigit kain pada pakaian pemakaman, atau menemukan beberapa cara lain untuk mendapatkan kelembaban, mungkin saja mereka bisa hidup sampai lebih dari 1 minggu. Bagi mereka yang terkubur di dalam, saat-saat terakhir semakin mendekat detik demi detik. Terkadang, butuh waktu yang sangat lama sampai ajal mereka menjemput. Namun, penderitaan yang mereka alami sudah cukup untuk membuat mereka memohon agar kematian datang lebih cepat. Ketika menjalani saat-saat yang serasa tidak berujung, seseorang mulai berpikir.
26
Mereka tidak ingin hidupnya terbuang sia-sia. Mereka belum mati, dan mereka tidak ingin pemikiran mereka terbuang sia-sia tanpa melakukan suatu hal pun. Ada ratusan, atau bahkan ribuan Servant yang terkubur di sana. Mereka memeriksa kembali setiap serpihan pengetahuan yang pernah dipelajari, potongan potongan misteri yang pernah mereka ketahui, dan papirus yang dikuburkan bersama Sang Paraoh, sehingga ia bisa dibangkitkan kembali. Dan setelah semuanya berkumpul bersama-sama ... Jauh di dalam piramida tertentu, sesosok dewi berkulit coklat lahir, sembari dikelilingi oleh gelimpangan mayat yang tak terhitung jumlahnya. Apakah dia tercipta dari gunungan mayat itu, ataukah mereka hanyalah “cangkang kulit telur”*? [Cangkang kulit telur adalah salah satu ungkapan yang sering dipakai oleh Kamachi-Sensei. Penjelasan mengenai ungkapan ini agak panjang, maka kalian harus membaca lagi Seri Super Crossover, di sana diterangkan dengan cukup detail.] Bahkan dewi yang dikenal bernama Nephthys pun tidak tahu jawabannya dengan pasti.
27
Chapter 2 Jumlah Para Penumpang Biasanya Semakin Bertambah Cannibalization . Part 1 Kamijou Touma dan Kamisato Kakeru. Imagine Breaker dan World Rejecter. Mereka melihat satu sama lain pada jalan gelap, dan berlari semakin mendekat. Yang pertama kali mengayunkan lengannya adalah Kamisato. "Apakah kau menginginkan dunia baru?" "!?" Mereka masih terpisah sejauh lima meter, sehingga seharusnya Kamijou berada di luar jangkauan pukulannya. Namun, ia merasa hawa dingin mengalir di seluruh tubuhnya. Bagaikan mata yang berkedip ketika melihat kilatan petir, bagian atas tubuhnya bergerak secara refleks. Reaksi otomatis itu sebenarnya tidak menghindari sesuatu. Tapi sesaat kemudian, ledakan yang mengganggu terdengar tepat di belakangnya, seakan-akan alam di sekitarnya robek dan tersedot pada suatu titik. Ketegangan mulai tampak pada kulitnya. Ketidaksabaran terasa seperti sengatan listrik lemah. Butir-butir keringat misterius menutupi seluruh dahinya. (Sialan, apakah dia tidak harus menyentuh lawannya untuk melancarkan serangan!? Kondisi apa yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kekuatannya, dan apa sebenarnya yang bisa dia lenyapkan? Apapun itu, sepertinya kekuatan pria ini jauh lebih baik daripada milikku!!) Tapi serangan itu tidak pernah membidik ke arah Kamijou. Jika memang seperti itu, serangannya akan meledakkan tubuh Kamisato bagian atas. ( ————— ) Kamijou merasakan sesuatu yang berkedip di belakangnya, tapi dia tidak melihat ke belakang.
28
Sesuatu telah mendekat, tapi dia tidak punya waktu untuk memeriksa siapakah yang sedang mendekat. Dia mengepalkan tangan kanannya sekali lagi. Dia berlari menuju Kamisato Kakeru untuk menyerang sasarannya ... tapi ada sesuatu lain yang sedang mendekat dari balik pria itu. "Ah ... ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhh !!” Semuanya telah direncanakan. Ketika sosok Kamisato dengan santai mengayunkan kepalanya ke samping, tinju yang Kamijou kepalkan sekeras batu melewatinya. Pada saat yang sama, pukulannya berbentrokan dengan "sesuatu yang lain", yang telah menyerang bagian belakang kepala Kamisato. Tangan kanannya bertabrakan dan meniadakan sesuatu. Imagine Breaker masih bekerja dengan sempurna, artinya, apa pun yang menyerang Kamisato, pasti menggunakan kekuatan supranatural. Apakah itu sihir atau kekuatan esper, semuanya masih misteri. Kamijou dan Kamisato berdiri saling membelakangi, tetapi mereka berdua berbalik 180 derajat. "Mungkinkah kau sedang mengujiku untuk melihat, apakah aku akan menyelamatkanmu atau tidak?" "Yahh, jika kau tidak menyelamatkanku, maka aku hanya perlu mengayunkan tanganku." Kilatan cahaya terang dari jalanan yang berbeda, menyinari mereka sekali lagi. Kilatan cahaya singkat membuat retina mereka terbakar, dan pikiran menjadi sedikit linglung, seperti ketika seseorang terbengong setelah melihat jepretan kamera. Ketika tersadar, dua jenis kekerasan mengelilingi mereka. Salah satunya adalah benda berwarna hitam legam. Bahkan dari jarak dekat, Kamijou tidak tahu apa itu. Itu tampak seperti gurita yang mengambang di lautan terdalam, seperti gumpalan lemak lembut yang dipotong dengan pisau, atau seperti selaput karet tipis yang meleleh dari dalam. Semakin dia menatapnya, semakin berubah wujudnya, dan Kamijou pun semakin bingung mendiskripsikannya. Permukaannya ditutupi oleh gelembung mengerikan, terdapat beberapa benda yang mirip seperti bola mata, dan juga alat penghisap. Sebetulnya benda -benda itu tidak begitu mirip seperti bola mata ataupun alat penghisap, namun hanya kedua benda tersebut yang paling dekat untuk mendeskripsikanya. Itu berkedip, disertai dengan cahaya kuning dan hijau yang lembab, sehingga menyerupai cat yang bisa menyala dalam kegelapan. Waranya “hampir” tampak seperti kulit katak atau kadal beracun. Yang satunya berwarna merah. Tampaknya benda itu memiliki tekstur seperti tumpukan karpet yang direndam dalam air, kemudian dibiarkan membusuk. Ada benda lain menyerupai gigi 29
tidak rata atau lidah, yang terlihat di dalam karpet tebal tersebut. Pikiran Kamijou dipenuhi dengan kewaspadaan yang memperingatkannya untuk tidak melihat lebih jauh ke dalam. Tak satupun dari benda-benda itu memiliki bentuk padat, dan mereka mengelilingi kedua pria tersebut, dari jarak beberapa meter. "Apapun itu, sepertinya ‘tugas utama’ harus menunggu."
Kamisato Kakeru berbicara dengan nada tak acuh. "Hanya untuk memastikan, mereka bukan teman-temanmu, kan?" "Apakah terlihat seperti itu? Dan kalau memang mereka memiliki teman, sepertinya mereka lebih cocok berada di pihakmu.” "Atau sebaiknya…"
"Ya, apa yang mereka lakukan? Apakah mer eka eka mulai memakan temannya sendiri!?” Monster amorphous merah dan hitam bertindak aneh. Dengan suara mengganggu seperti lumpur yang mengalir ke saluran pembuangan, mereka mulai membungkus dan mengunyah temannya sendiri. Othinus yang masih bertengger di bahu Kamijou, menyipitkan matanya. "Tampaknya terjadi semacam error di antara mereka, tapi kita tidak bisa hanya menonton. Bahkan, binatang terluka jauh lebih berbahaya. Mereka akan berjuang untuk mempertahankan nyawa mereka, sehingga aturan standar tidaklah berlaku. Aktifitas mereka sulit untuk diprediksi, dan jika mereka menyerang dengan habis-habisan, segala sesuatu sesuat u di sekitarnya akan terkena dampaknya.” dampaknya.” "Betapa merepotkan. Aku ingin memiliki bercakap-cakap dengan kalian, tapi tampaknya melarikan diri adalah prioritas utama saat ini.” "Mungkin itu benar," sembur Kamijou. Di satu sisi adalah benda bergigi tidak rata, atau makhluk berupa karpet merah busuk yang memiliki lidah di dalamnya. Di sisi lain adalah benda berbentuk gelembung hitam yang menyerupai bola mata atau pengisap. Mereka berdua diputar-putar, menajam, dan merobek tubuhnya sendiri untuk mengeluarkan benda lain yang mirip cakar tajam. Dan juga, muncul rahang raksasa yang dilengkapi dengan ratusan taring. "Mereka datang!!" teriak Othinus. Senjata predator tak terhitung jumlahnya yang menyerupai tombak dan pisau ditembakan oleh makhluk di sekeliling mereka. Mereka dikepung oleh hujaman senjata pada setiap arah, sejauh 360º. Kamijou dan Kamisato mengumpulkan kekuatan pada tinju kanan mereka untuk menghancurkan rahang kematian.
30
Part 2 Kamijou begitu sibuk meladeni lawan-lawannya. Imagine Breaker adalah kekuatan luar biasa perusak supranatural, namun kisaran efektifnya hanya terbatas pada tangan kanan. Itu membuatnya membuatnya lemah terhadap beberapa bebera pa serangan berantai. St. Germain pernah memberinya kesulitan dengan memanfaatkan keterbatasan itu. Ia berhasil melarikan diri dari serangan brutal itu karena bantuan dari Kamisato. Jujur, Kamijou tidak yakin apa yang akan terjadi seandainya dia sendirian. "Hahh....Hahh....Hahh!! Sialan !!” Dia tidak tahu seberapa jauh ia harus lari sebelum bisa relaks, maka dia terus berlari tanpa henti. Dia mendecakkan lidahnya ketika mengingat bahwa ia telah meninggalkan tas belanjaan berisi bahan makanan makana n di belakang. Ketika dia mengkhawatirkan hal-hal sepele seperti tas belanjaan, Kamijou pun akhirnya sadar bahwa dia sudah relaks rela ks sekarang. Dan dia berhenti berhent i dari larinya. Namun, Kamijou sendiri tidak yakin bahwa ba hwa dirinya sudah berhenti berhent i berlari. Dia kagum karena ternyata Distrik 7 memiliki gang belakang seperti ini. Dia juga menyadari bahwa Kamisato telah pergi. Ia telah begitu terfokus pada upaya melarikan diri, sehingga dia tidak mengkhawatirkan keselamatan orang lain. "Apa itu? Kamisato, yaitu lawan alami Dewata Sihir, sudah cukup buruk. Tapi sekarang, masalah lain telah muncul. Dalam dua kelompok!” "Kamu sungguh baik. Apakah kau tidak mempertimbangkan kemungkinan bahwa Kamisato adalah dalang di balik ini semua? Ia tampaknya sedang menguji untuk mengetahui apa yang akan kau lakukan.” "Eh? Namun dia tadi mengatakan tidak.”
"Kau benar- benar benar bodoh." Othinus mencubit daun telinganya.”Aku telinganya.”Aku tidak tahu persis apa yang dilakukan World Rejecter, atau kondisi apa yang diperlukan untuk mengaktifkan kekuatannya itu. Tetapi, tangan kanannya jelas-jelas sudah membantai lusinan Dewa Sihir, kan? Akankah dia benar- benar benar kabur ketika berhadapan hanya dengan 1 atau 2 penyerang?” penyerang?” "Lantas…"
"Aku pun tidak tahu apakah mereka bersekongkol ataukah tidak, tapi ia pasti menikmatinya. Dia sedang mengamati bagaimana caramu bereaksi dengan ekspresi serius di wajahmu. Dia mungkin bermain-main dan menggunakan sejenis komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata untuk berhubungan dengan rekan-rekannya yang lain.” 31
Saat ia mendengarkan Othinus, Kamijou menyandarkan tubuhnya yang bermandikan keringat pada dinding bangunan ban gunan terdekat, sembari berpikir. berpi kir. "Apa sih para penyerang yang berwarna hitam dan merah itu?" "Siapa yang tahu." perkataan si gadis berpenutup mata terdengar sangat santai.”Yang merah memiliki aroma Benua Hitam, tapi yang hitam masih misteri. miste ri. Mungkin mereka terlibat konflik antara sihir dan ilmu pengetahuan.” "Apa Benua Hitam? Apakah kau sedang membicarakan tentang peradaban kuno yang tenggelam ke dasar laut?” "Itu berarti Afrika. Perluas kosakatamu, dong.”
Kalau begitu, kenapa kau tidak sebut Afrika sejak awal!? keluh Kamijou di dalam hatinya. "Othinus, kau menambahkan beberapa ilmu pengetahuan pada sihir Norse-mu, kan?" "Ya, tapi itu sebagian besar dilakukan oleh Bersi." "Lantas, kenapa kau tidak mendeteksi apapun tentang makhluk berwarna hitam itu?" "Bukannya begitu ... Aku tahu sesuatu, tapi sukar untuk diungkapkan, dan itulah yang membuatnya begitu aneh. Aku adalah dewa yang menciptakan setiap bagian 'dunia asli' ini. Namun, dunia ini berkembang layaknya kristal salju yang menyebar tanpa henti dari pusatnya. Artinya, aku tidak menciptakan setiap detail dunia ini. Dengan kata lain, dunia inilah yang berkembang dengan sendirinya se ndirinya sampai batasan -batasan tertentu ...” Jika ditanya, manakah yang lebih kuat? Kamisato Kakeru atau penyerang berwarna hitam dan merah? Kamijou mungkin akan menjawab: Kamisato. Tapi berdasarkan apa yang Othinus baru saja katakan, mungkin jawabannya tidak sesederhana itu. Artinya ... "Oh tidak. Apakah Kamisato berhasil lolos dengan selamat?” "…Hei, manusia."
"Aku tahu bahwa aku bersikap naif, tidak konsisten, dan mendahulukan mendahu lukan kepentingan orang lain yang bahkan tidak aku kenal, tapi aku tidak akan bisa tidur malam ini jika aku tidak memeriksanya. Adalah suatu hal yang konyol jika aku selamat, tapi dia tertangkap, lantas dimakan oleh makhluk-makhluk berwarna-warni itu.” "Kau sendiri sadar betapa bodoh tindakanmu, namun kau masih ingin kembali ke sana!? Bagaimana aku bisa mengendalikan si idiot ini!?”
32
Meskipun Othinus melancarkan protes keras, Kamijou dengan ragu-ragu menelusuri kembali jalan yang mengantarnya ke TKP. Dia tidak tahu di mana dia berada, tapi dia ingat betul titik tengara TKP tersebut. Akhirnya, ia menemukan lokasi yang tak asing baginya. "Kamisato ... tidak ada di sini." "Paling tidak, sepertinya dia tidak dilahap oleh makhluk itu sebagai tumbal manusia." Kamijou mendengar suara gemerisik dari jalan remang-remang, lantas dia cepat-cepat melihat ke bawah. "Hm? Hei, itu adalah tas belanjaku!!”
"Jangan bilang kau akan memungutnya. Mungkin ini adalah bulan Desember, tetapi es krimnya tetap saja akan meleleh.” "Othinus, tidaklah penting apakah makanannya tergeletak di jalan ataukah tidak. Tak peduli a pakah ada kuman yang menempel atau ...” Kamijou terdiam karena tas berat itu berpindah secara tidak wajar. Kemudian seekor kucing besar melompat keluar. "Manusia, bahan makanannya telah berevolusi ketika kita tinggalkan." "Cukup dengan lelucon garingmu, Mbak Dewa. Dan berhenti kau, dasar kucing liar! Itu adalah bahan makan malam kami yang berharga ...” Lagi-lagi Kamijou terhenti karena ada gerakan lain. Dia mendengar suara-suara mengeong dari gang terdekat, dan beberapa anak kucing mendekati kucing besar tersebut. Berdasarkan warna bulu, mereka adalah keluarganya. Kamijou Touma benar-benar terpojok. "Tidak adil!! Tidak adil!! Ini seperti melihat anak anjing yang hanyut di sungai, atau kucing yang dipisahkan dari pemiliknya karena perang! Aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang! Yang bisa aku lakukan hanyalah menangis!!” "Kucing itu menyambar tas belanjaan dan pergi dengan santai. Dia mungkin selalu melakukannya pada orang lain. Makhluk sialan itu benar-benar tahu bagaimana cara hidup di kota.” "Aku tahu itu! Tapi, walaupun aku tahu, aku tidak bisa berbuat banyak jika melibatkan hal-hal emosional seperti ini!!” Kamijou tidak berdaya melawan hambatan aneh ini.
33
Ia diliputi oleh kesedihan, dan hanya berdiri terdiam untuk sementara waktu. Tetapi jika tas belanja itu ada di tempat ini, berarti di sinilah tempat Kamisato dan Kamijou berbentrokan beberapa saat yang lalu. Ini adalah tempat yang sama, di mana makhluk berwarna merah dan hitam itu mengganggu. Area ini cukup gelap, tetapi karena ia menatap kegelapan, matanya berakomodasi maksimal, dan ia pun melihat suatu benda lain yang tergeletak di tanah. "Ugh ..." "Kucing itu beruntung, karena tidak mencoba mengambil benda itu juga." Benda itu mirip karpet merah busuk. Tampaknya benda itu meluber seperti laut yang tak terbatas, ketika mendapatkan serangan. Tapi benda itu sudah tercabik-cabik dengan kejam, sampai-sampai semburat pada jalanan aspal dan dinding beton. Benda tersebut terus menggeliat dengan menjijikkan, tapi bukan itu masalahnya. Kamisato telah melakukan ini. Kekuatan World Rejecter sungguh luar biasa. Sama halnya seperti Imagine Breaker milik Kamijou, kemungkinan besar dia memiliki beberapa keistimewaan, dan sulit digunakan pada efek atau kondisi tertentu. Bagaimanapun juga, itu adalah kekuatan yang membantai lusinan Dewa Sihir. Jika tak ada yang menghentikannya, seluruh dunia - baik sisi ilmu pengetahuan maupun sisi sihir – akan hancur berantakan. Jika dipakai dengan tepat, Wold Rejecter ternyata memiliki kekuatan penghancur seburuk ini. Kamisato jelas-jelas berkata, bahwa "Melarikan diri adalah prioritas utama saat ini", tetapi jika ia sendirian, ia mungkin mampu menyembelih kedua makhluk tersebut. Dia telah bermain-main. Kamijou tidak yakin bagaimana dia harus bereaksi ketika menghadapi fakta ini. Dia melihat adegan mengerikan di depan matanya sekali lagi ... dan ia melihat sesuatu. "Tunggu sebentar…"
Lagi-lagi, ia melihat benda lain di tengah sisa-sisa karpet merah busuk. Pada awalnya, itu hanya tampak seperti benda padat, tetapi jika dilihat lebih dekat, potongan karpet merah busuk itu menutupi sesuatu. Kamijou pun membalik karpet itu, dan ketika bersentuhan dengan tangan kanannya, karpet merah busuk hancur. Apa yang tertindih oleh karpet terungkap. "Ini adalah…" Dia menemukan seorang berumuran sekitar 12 tahun, sedang tak sadarkan diri. 34
"Ini adalah inti makhluk berwarna merah itu?" Si gadis memiliki kulit putih dan rambut pirang sebahu. Dia mengenakan blus putih, rok pendek, dan stoking hitam, secara keseluruhan penampilannya mirip gadis pemain piano yang mewah. Tampaknya, pakaian gadis itu sama sekali tidak melindunginya dari hawa dingin bulan Desember, tapi karpet merah busuk mungkin telah bertindak sebagai mantel. Ada banyak hal yang bisa membuat Kamijou terkejut saat ini, tapi kejutan terbesar adalah fakta bahwa ia mengenali gadis itu. Othinus pun menempatkan tangan di dahinya dan mendesah, dan Kamijou menggumamkan nama gadis itu. "Bird ... way?" Part 3 Sementara itu, tidak jauh dari tempat TKP, Kamisato Kakeru menampilkan ekspresi kebingungan. Dia mencoba untuk menggertakkan lehernya dalam kegelapan, tapi tidak berhasil. Dia mencoba lagi beberapa kali, tapi ia menyerah karena sepertinya persendian pada tubuhnya akan sakit jika dia memaksakan untuk melakukan itu. Malahan, ia berbicara dalam ponselnya. "Aku tidak percaya ini." "Bukanlah berita baru jika kau terlibat di tengah-tengah masalah orang lain. Seperti biasa, kau pasti sedang terjerat dalam masalah yang melibatkan gadis cantik. Aku yakin seorang gadis telanjang akan muncul dari perut monster itu. Aku berani mempertaruhkan keperawananku untuk hal itu.” Suara di ujung saluran telepon terdengar anggun. Meskipun begitu, Kamisato tidak tahu apakah wanita yang diajaknya bicara itu mengucapkan dialek Kyoto yang tepat ataukah tidak. "Jangan mempertaruhkan hal-hal seperti itu. Pokoknya, berapa lama waktu yang kau perlukan untuk menganalisisnya?” "Itu tergantung pada seberapa akurat analisa yang kau inginkan." Suara Kamisato terdengar riang, tapi ia dikelilingi oleh adegan yang mengerikan. Tanah dan dinding disekitarnya ditutupi oleh sisa-sisa penyerang yang berwujud seperti gurita pada laut dalam, bukannya karpet merah busuk. Mereka tetap menyerupai gumpalan lemak hitam, atau selaput karet longgar yang meleleh dari dalam. Dia mendengar suara seperti hembusan kipas, tapi benda itu benar-benar berputar dengan menggunakan motor kecil. 35
Dia mendongak dan melihat perangkat yang tampak seperti mainan di langit malam. Perangkat itu tampak seperti burung bangau yang biasa dibuat selama libur musim panas sebagai kerajinan, dan terdapat kotak transparan pada perutnya. Kotak itu berisi sampel zat berwarna hitam. "Mengintip jalanan kumuh Academy City memang terbukti berguna. Lab kontainer milikku melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Cukup keren bahwa sejenis mikroskop elektron yang kita gunakan di 'luar' cukup kecil untuk muat di telapak tangan. Aku pun cukup terkejut ketika melihat kamera tanpa-cermin pertamaku. Serahkan saja pada pelacak, dan hasil awalnya akan muncul dalam waktu satu jam.” "Aku paham." Kamisato berbicara pada seorang gadis pendek memiliki rambut hitam mengkilap. Rambutnya begitu panjang, sampai-sampai menyapu tanah. Dia juga mengenakan jas lab longgar yang menyeret di tanah. Gadis itu tertawa sambil menutupi mulut dengan lengannya. "Tapi Academy City tidak berbeda dari 'luar' seperti yang pernah aku dengar," kata gadis itu.”Aku pikir, kita akan berpura -pura bertindak sebagai wanita tua yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan mesin tiket.” "Ya. Pada awalnya, aku pikir akan ada mobil yang mengemudi melalui Tube, tetapi tampak nya tidaklah begitu berbeda. Mereka bahkan menggunakan Yen Jepang yang normal ... atau setidaknya sesuatu yang tampak seperti itu." Dia menyaksikan pesawat tak berawak buatan tangan yang terbang jauh. Gadis itu tidak pernah pergi ke luar, dia memiliki kebiasaan buruk untuk memesan semuanya melalui internet, dan mengambil apapun dengan menggunakan Drone* Manipulator miliknya. “Gadis rumahan” itu merupakan perwujudan dari sihir yang terus menjaga bentuknya agar tetap menyerupai gadis kecil, tanpa adanya penambahan lemak sedikitpun meskipun dia kebanyakan makan pizza dan tidak pernah berolahraga ke luar. [Baca Index SP.] Dan juga, dia menyebut dirinya sendiri sebagai “pelacak”. Keahliannya adalah menggunakan keterampilan penyelidikan forensik dan TKP yang setara dengan polisi untuk mengejar atau melacak suatu individu, dengan memanfaatkan jejak mikroskopis yang ditinggalkan. Julukan “pelacak” memang pantas disematkan pada dirinya. Bahkan organisasi kriminal menggunakan orang-orang seperti itu. Biasanya, melacak target atau pengkhianat dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari saksi atau menggunakan jaringan informasi (sebagian besar informasi diperoleh dari pinjaman para klien yang handal). Akan tetapi, mereka sekarang menyewa jasa hacker untuk menargetkan Juki Net* dan rekaman belanja online, kemudian menganalisis berbagai foto dan gambar di internet untuk mencari wajah yang mereka inginkan, atau menganalisa sampel secara molekuler. Tentu saja, semua ini adalah teknik yang diciptakan oleh polisi, tetapi teknologi itu sangatlah efektif, tidak peduli siapapun yang menggunakannya. [Basic Resident Registers Network (住民基本台帳ネットワーク Jūmin kihon daichō nettowāku) or Juki Net ( 住基ネット Jūki netto) adalah sistem registrasi berskala nasional untuk penduduk Jepang. Wikipedia Bebas.] 36
Dengan kata lain, gadis ini bisa melacak seseorang, walaupun targetnya dimasukkan ke program perlindungan saksi, dipalsukan kematiannya pada catatan resmi, melakukan operasi plastik, mengubah sidik jari, dan bahkan menukar golongan darahnya dengan orang lain. Ini seperti memburu suatu target di hutan menggunakan jejak kaki dan cabang pohon patah yang tergeletak di tanah. Dia punya malaikat maut yang dikenal sebagai data di ujung jarinya, dan itu adalah hal yang lebih menakutkan daripada kekerasan sederhana. "Oh, karena kau telah mengeluarkan UAV*, aku ingin agar kau melakukan scan untuk melihat apakah aku sedang diikuti." [Baca To Aru Kagaku No Railgun SS2.] "Mengapa?" "Aku mencoba mencari tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Aku bisa kembali ke rumah kontainer, atau aku bisa menggunakan rumah lainnya yang aman, ketika aku sedang dibuntuti seseorang. Aku berharap mendapatkan beberapa informasi tambahan untuk membuat keputusan." "Ah ha ha! Ayolah, ini adalah Academy City. Teknologi mereka lebih unggul dua atau tiga generasi daripada yang bisa kita bayangkan. Mereka bisa membuat kenyataan yang bahkan lebih aneh daripada cerita fiksi. Tapi, ini melampauinya. Mereka mungkin sedang melacakmu dengan menggunakan beberapa cara yang benar-benar jahat. Sehingga, melarikan diri dari mereka adalah hal yang mustahil. Selain itu, mereka memindai seluruh kota dengan menggunakan satelit.” "Mungkin." "Aku yakin, bahkan panggilan telepon ini sedang disadap. Tentu saja, kau tahu akan hal itu. Akan tetapi, kau yakin bahwa kau dapat mengeyahkan mereka dengan paksa dan melarikan diri.” "..." Saat ini, Kamisato Kakeru - atau lebih tepatnya, Fraksi Kamisato sedang berkumpul di sekelilingnya - menentang Dewa Sihir. Academy City dan sisi ilmu pengetahuan tidak punya alasan untuk protes terhadap mereka. Artinya, ia telah memasuki kota tanpa izin, dan ia memiliki kekuatan yang cukup untuk membantai lusinan Dewa Sihir. Penguasa kota mungkin tidak mengabaikan mereka, karena Kamisato adalah subjek yang menguntungkan untuk penelitian, atau karena Kamisato merupakan ancaman yang menakutkan. Tapi apakah itu penting? World Rejecter memiliki kekuatan yang cukup untuk mencapai kesimpulan itu. Itu adalah serangan utama. Itu merupakan hal yang benar-benar definitif. "Kalau begitu, aku akan pergi ke rumah cadangan, dan melihat perkembangan situasi."
37
"Kedengarannya seperti ide yang baik. Gadis-gadis lain akan menggila setelah mendengar bahwa dirimu melakukan kontak dengan Imagine Breaker tanpa membawa pengawal. Dan mereka akan semakin menggila bila mendengar bahwa kau telah diserang oleh beberapa benda merah dan hitam setelahnya. Harusnya, kemarahan mereka membuatmu lebih takut daripada serangan Academy City ataupun Kamijou Touma. Kau perlu mendinginkan kepala dan memikirkan cara yang baik untuk menenangkan kemarahan gadis-gadis itu. Nya ha ha!” "Kepalaku sakit ... Pokoknya, rumah cadangan berada di- ..." "'Apakah kau benar-benar akan mengatakan posisimu pada suatu panggilan telepon yang sedang disadap? Jangan khawatir. Aku adalah seorang pelacak, ingat? Aku akan melacakmu walaupun kau tidak mengungkapkan dimana posisimu. Bye bye ☆ " Dia menutup telepon. Suatu ekspresi lelah bisa dilihat pada wajah Kamisato Kakeru, dan dia meletakkan ponsel kembali ke sakunya. Lalu ia melihat sekeliling, pada adegan mengerikan itu sekali lagi. Zat-zat hitam mengerikan itu berceceran di mana-mana, tapi salah satu bagian yang tampak seperti gumpalan lemak, didorong oleh sesuatu di bawah. Dia tidak tahu jenis racun macam apa yang terkandung di dalamnya. Dalam kasus terburuk, mungkin saja benda itu tiba-tiba menyerangnya, dan mulai melahap dengan menggunakan rahang raksasa, namun Kamisato tidak ragu-ragu untuk mendekati zat gelap mengerikan yang masih berdenyut-denyut itu. "Apakah kau menginginkan dunia baru?" Kedengarannya seperti semacam password. Setelah melakukan gerakan ringan dengan tangan kanannya, seluruh gumpalan hitam itu lenyap, dan mengungkapkan apa yang tertidur di dalamnya. Dia tampak seperti seorang gadis kecil berusia sepuluh atau dua belas tahun. Rambut pirang pendeknya terdorong ke belakang oleh bando, sehingga dahinya tampak jelas dari depan. Dia mengenakan jaket dan pakaian jogging yang begitu ketat layaknya kostum selam. Ada celah di bawah lengan, sepertinya itu berguna untuk mengatur suhu pada setiap musim. Headphone nirkabel terdapat di lehernya, kemungkinan besar itu terkait dengan smartwatch* yang melingkar di pergelangan tangannya. Berdasarkan wajah, merek pakaian, dan aksesoris, dia bukanlah orang Jepang. [Sony SmartWatch, juga disebut MN2SW, adalah perangkat jam tangan pintar yang bisa terhubung ke telepon pintar Android dan memiliki kemampuan untuk menampilkan umpan Twitter, SMS, dan sebagainya. Perangkat ini kompatibel dengan sebagian besar telepon Android. Jam tangan SmartWatch menggunakan gelang silikon fleksibel yang tersedia dalam berbagai warna. Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] "Kalau begitu.........." Kamisato Kakeru meletakkan tangan pada pinggulnya dan mendesah.
38
Seorang gadis memang muncul dari dalam, tapi dia tidak telanjang. Dia merasa bahwa dunia ini masih bersikap baik terhadapnya. Dia tidak lagi harus khawatir tentang keperawanan yang menjadi taruhan si gadis yang baru saja diajak bicara via telepon. (Jika memungkinkan, aku ingin agar gadis ini menjelaskan situasinya. Mereka mungkin akan mengklaim bahwa kesaksianku kurang objektif, dan menolak untuk mendengarkan perkataanku.) Untuk memperjelas situasi, Kamisato ingin tahu tentang gadis kecil pirang ini. Dia berjongkok dan memeriksa saku si gadis, tapi ia malah menemukan kotak kartu, bukannya dompet yang berisi kartu identitas. "Seorang gadis berusia sekitar sepuluh tahun memiliki sejumlah kartu kredit? Dan kartu-kartu ini adalah Black Card*?” [Terkenal dengan sebutan The Black Card, Amex Centurion merupakan kartu kredit khusus orang kaya yang paling terkenal. Untuk mendapatkan kartu kredit ini, anda harus membayar uang pendaftaran US$5.000 untuk seumur hidup dan iuran tahunan US$2.500. Berbeda dengan kartu kredit pada umumnya, Amex Centurion terbuat dari titanium. Tidak sembarang orang dapat memiliki kartu kredit ini, karena harus mendapatkan undangan khusus dari American Express serta harus dapat menunjukkan rata-rata pengeluaran tahunan US$250.000 per tahun. Pemegang kartu ini sebelumnya harus memiliki American Express Platinum Cards yang memiliki biaya tahunan paling rendah US$450. Pemegang kartu Centurion akan mendapatkan layanan khusus di seluruh dunia seperti permintaan untuk menutup sebuah toko saat anda ingin berbelanja sendiri. http://m.news.viva.co.id/news/read/429612-kartu-kredit-elit-khusus-orangsuper-kaya.] Lembaran-lembaran itu tampak seperti kartu yang biasa dimiliki oleh jagoan judi asal Macau. Gadis itu mungkin adalah jenis orang yang belum pernah melihat koin asli semasa hidupnya. Semua kartu itu berasal dari perusahaan luar Academy City, dan setiap kartu memiliki nama sama yang tercetak di permukaannya. "Pa ... Patri ..." Kamisato mengulirkan jarinya di atas permukaan kartu sambil membaca nama itu keras-keras. "Patricia Birdway? Iya, kan?" Part 4 "..." "..." "..." Jendela rusak hanya ditutupi oleh lembaran plastik, sehingga kamar asrama Kamijou sangatlah dingin. Kamijou Touma merasakan suatu tekanan tinggi, sembari ia duduk dengan hening di lantai kayu ruangan tersebut. Tekanan datang dari Index, Othinus, dan Nephthys. 39
Setelah menyantap semua makanan hewan peliharaan, si kucing calico merasa puas, dan hewan berbulu itu gelimpangan di lantai karena kekenyangan. Entah kenapa, kucing lucu itu mirip seperti orang tua putus asa yang terlalu banyak minum. Si kucing sedang tidur, maka tidak mungkin baginya untuk menyelamatkan si pemilik asrama ini. Diskusi ini terfokus pada satu masalah tunggal. "Touma, bagaimana dengan makan malamnya?" "Tidak, bukan itu!! Aku tahu bahwa aku tidak harus memulai lagi argumen ini, tetapi tidakkah ada sesuatu yang lebih penting di sini!? Lagipula, siapakah yang harus disalahkan ketika isi kulkas hanyalah kecap dan Miso!?” "Secara pribadi, aku bahkan tidak paham mengapa kau harus menyimpan kecap di lemari es," tambah Nephthys. "Orang Jepang menambahkan Dashi dan kecap pada berbagai jenis masakan, jadi, tidakkah lebih baik jika kau menempatkannya pada suatu botol? Apakah kau perlu khawatir tentang reaksi oksidasi?” "Hah? Tidak ada orang lain yang peduli? Kita benar-benar terfokus pada ini? O-oke, kalau begitu!! Kau salah! Kecap juga diperlukan untuk hiyayakko*, jadi, rasanya akan lebih baik dalam keadaan dingin!! Apakah ada orang tolol yang membekukan tofu, kemudian menambahkan kecap yang tidak dingin!? Itu tidak masuk akal!!" [Hiyayakko adalah makanan khas Jepang berupa tahu yang direndam air dan dimakan dengan soyu sebagai pelengkap. Seperti halnya beberapa masakan Jepang yang lain, Hiyayakko sangat mudah dibuat dan memiliki rasa yang cenderung ringan. http://himadolugm.blogspot.co.id/2014/05/hiyayakko.html.] "Yang lebih penting adalah, gadis ini." Hanya Othinus yang menanggapi masalah ini dengan serius. Kamijou merangkak di lantai dan berpikir dengan frustrasi, tapi gadis berpenutup mata mengabaikannya, dan terus melanjutkan pembicaraan. "Si idiot itu memungut satu gadis lagi. Ada dua penyerang, satu merah dan satu hitam, tampaknya gadis ini adalah salah satu dari mereka. Si idiot punya kebiasaan buruk yang membuatnya menyelamatkan segala sesuatu yang bisa dia sebut ‘gadis'. Artinya, kita punya masalah selain Kamisato Kakeru. Jadi apa yang harus kita lakukan?” "Hmm." Index menyuarakan pikirannya dengan manis. Di ruangan ini terdapat perpustakaan berjalan yang menghafal 103.000 grimoires, dan dua orang Dewa Sihir legit. Jika masalah ini ada hubungannya dengan sihir, maka semuanya akan terungkap dengan mudah. Dengan enggan, mereka menusuk serpihan benda mirip karpet merah busuk yang menempel pada pakaian Birdway, ketika ia masih berbaring di lantai.
40
"Nya-Nya Bulembu*. Terdapat benda seperti ini pada kisah Cinderella Afrika. Itu adalah kisah seorang putri yang dipaksa untuk memakai kulit binatang jelek. Semua orang jijik padanya karena benda itu. Namun, benda itu mencegah pria yang hendak menyerangnya, dan seorang putri cantik yang penuh dengan kekuatan mistis dibesarkan di dalam kulit binatang tersebut.” [Nya-Nya Bulembu adalah salah satu cerita rakyat populer yang mengkisahkan seorang putri terjebak dalam kulit monster selama 10 tahun.] Kamijou semakin mual setelah mendengar itu. "Itu terdengar lebih seperti Ugly Duckling, bukannya Cinderella. Tidak bertindak sebagai kamuflase, itu malah menyerang kami secara langsung. Apakah seperti itu cara menghindari serangan pria? Bagian mana yang bisa menolak serangan para pria!?” "..." "..." "..." Itu seharusnya menjadi pertanyaan wajar, akan tetapi ketiga gadis (?) melotot dengan tatapan yang cukup intens pada Kamijou. Bahkan ada sedikit cemoohan yang tercampur pada tatapan mata mereka. Para gadis melihat Kamijou dengan ekspresi seperti ketika melihat kumbang pembawa kotoran. Si Othinus kecil mendesah. "Tapi fokus utamanya adalah membesarkan sang putri yang berada di dalam, bukannya menjauhkan para pria darinya. Bukankah benda itu seharusnya berwarna hijau dan ditutupi oleh lumut?” "Mungkin ada sesuatu yang lain," kata Index sembari ia menggerakkan jari-jemarinya yang pendek di atas badan ramping Birdway. ”Berdasarkan simbol ... pasti ada makna lain di dalamnya. Mitos Afrika serta legenda lain telah rusak dan ditanamkan.” "Kenapa Afrika?" Kamijou bertanya secara blak- blakan. ”Aku tidak tahu banyak tentang sihir, tapi bukankah Birdway berasal dari Eropa? Apakah dia tidak mengkhususkan diri dalam sihir Barat dengan menggunakan alfabet?” "Hmm, Aku paham." Nephthys yang terbungkus perban tampaknya telah pulih sedikit, dan dia angkat bicara. Dia menampakkan senyum mempesona sembari masih duduk di lantai. "Ini mungkin adalah pola biasa untuk Eropa." "Apa?" "Ini sering terjadi." nada bicara Othinus terdengar kesal.”‘Sihir Barat Modern', jika kau mendengar istilah itu, kau akan memikirkan tentang sihir Eropa yang dibawakan oleh orang Eropa, dan menggunakan budaya Eropa, tapi sebenarnya definisi itu tidak cukup tepat."
41
"Kenapa?" Bukankah Agnese pernah mengatakan bahwa sihir Barat pada dasarnya terdiri dari trik yang menggunakan ajaran Kristen? Lantas, penyihir- penyihir curang membuat para penyembah yang taat terlihat seperti orang-orang bodoh? Bukankah dia pernah mengatakan bahwa itu adalah alasan mengapa dia tidak bisa membiarkan mereka menggunakan sihir? Namun, ini adalah sudut pandang dari para Dewa Sihir. "Mereka berusaha dengan sangat keras untuk sementara waktu. Ya, untuk sementara waktu.” "Tapi pada akhirnya, mereka menyadari bahwa keinginan yang mereka idam-idamkan tidak bisa terwiujud dengan aturan mereka sendiri. Jadi, apa yang harus dilakukan oleh orang-orang Eropa itu? Jawabannya sederhana. Dengan polos, mereka mulai percaya bahwa terdapat persamaan pada orang-orang yang belum melihat surga.” "Tentu saja, biasanya itu adalah omong kosong, seperti mencoba untuk menemukan para Grand Master aneh di Tibet, dan mendapatkan kunci gerbang surga melalui ajarannya. Terkadang, mereka bahkan menyebutkan Atlantis, Mu*, atau benua kuno lain yang sudah tenggelam. Oh, benar. Aku pikir, bahkan ada suatu aliran kepercayaan yang mengajarkan bahwa kau bisa menerima pengetahuan dan kebijaksanaan Tuhan melalui gelombang yang dikirim oleh matahari.” [Lemuria ([lɨˈmjʊəriə]) adalah nama dari "daerah yang hilang" hipotetikal yang diduga terletak di samudera Hindia atau samudera Pasifik. Tidak terdapat formasi geologikal yang ditemukan dibawah samudera Hindia atau Pasifik yang berhubungan dengan Lemuria hipotetikal. Kumari Kandam kadang-kadang juga dihubungkan dengan Lemuria (Mu). Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] Othinus tertawa saat ia menjelaskan. Sebagai pihak yang benar-benar mengetahui rahasia terbesar dunia sihir, umat manusia berpikir bahwa mereka bisa berdoa kepada Tuhan, dan menerima pengetahuan dari Tuhan tanpa syarat melalui cara-cara yang aneh. Mungkin memang ada beberapa teknik rahasia di Tibet, tetapi cara-cara itu bukanlah suatu hal yang mudah digunakan layaknya mesin penjual minuman otomatis. Malangnya, orang-orang Eropa menginginkan cara-cara mudah itu. "Salah satu contoh dipengaruhi oleh pengenalan budaya asing selama masa kolonial. Termasuk Amerika Tengah dan Selatan, Kepulauan Pasifik, Asia Tenggara, dan India, tetapi pengaruh terbesar berasal dari Benua Hitam alias Afrika. Bagaimanapu n juga, Afrika adalah tempat besar berisikan ribuan suku yang berbeda, sehingga benua itu dipenuhi dengan legenda yang tak terhitung jumlahnya. Semuanya bercampur aduk di sana. Dari sudut pandang orang Eropa, Afrika tepat berada di seberang Mediterania, sehingga, untuk mencapai ke sana diperlukan persiapan yang jauh lebih ringan daripada pergi ke Amerika Selatan atau India. Pemikiran ini dianut dengan baik oleh Golden Dawn*, yang disebut asosiasi sihir rahasia terbesar di dunia.” [Baca Index SP.] "Salah satu nama besar yang setara dengan Yeats* dan Mathers* adalah Crowley*. Tarot yang ia digunakan dikenal sebagai Thoth Tarot yang menggunakan nama dewa Mesir. Dan ketika menjelaskan ideologinya, ia mengacu pada Aeon Isis*, Osiris*, dan Horus*," Nephthys berkulit coklat menerangkannya dengan lancar. ”Standar Tarot Golden -style menceritakan kisah Putra Tuhan dari lahir sampai eksekusi dan kebangkitan-Nya. Itu dilakukan untuk menarik sebagian kekuatannya. Dua puluh dua kartu Arcana Mayor* dari The Fool sampai The 42
World disinkronisasikan dengan dua puluh dua jalan yang menghubungkan pohon Sephirot, sehingga itu dimaksudkan untuk memperoleh teknik untuk memasuki ranah dewa melalui tubuh manusia. Dengan kata lain, semuanya adalah mukjizat yang dapat dijelaskan melalui ajaran Kristen.” [Yeats, Mathers, dan Crowley adalah tokoh-tokoh penganut Satanisme. Jadi, Ciu sengaja tidak paparkan lebih detail. Aeon adalah kekuatan yang ada di balik waktu dan diturunkan oleh Dewa. Kamus Oxford. Osiris ialah dewa maut Mesir Kuno, dalam beberapa literatur mesir kuno, ia disebut juga dengan: Asar, Asari, Aser, Ausar, Ausir, Wesir, Usir, Usire or Ausare. Kerajaannya terdapat di barat, ia menghakimi jiwa manusia menurut pahala yang mereka kumpulkan. Secara tradisional ia ditampilkan berkulit hijau dengan mengenakan janggut firaun, sebagian tubuhnya dibalut seperti mumi, mengenakan mahkota yang unik dengan dua bulu burung unta di kedua sisinya, memegang atribut kait dan cambuk. Horus adalah salah satu dewa paling penting dalam agama Mesir Kuno, ia dipuja sejak kurun pra-dinasti hingga masa Yunani dan Romawi. Horus adalah putra Isis dan Osiris, akan tetapi di lain tradisi, Hathor dianggap sebagai ibunya, bahkan terkadang isterinya. Dalam pantheon Mesir, Horus dipuja sebagai dewa langit, dewa perang, dan dewa pelindung. Monroe BautyTarot adalah sekelompok kartu berjumlah 78 lembar yang umumnya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. 22 kartu disebut Arcana Mayor dan 56 kartu disebut Arcana Minor. Set Tarot yang paling populer adalah Tarot Rider-Waite-Smith yang diciptakan oleh A.E Waite dan ilustrator Pamela Colman Smith. Dokumen sejarah mengindikasikan bahwa Tarot berasal dari Italia. Sampai saat ini, permainan kartu Tarocchi masih sangat popu ler di Eropa. Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.] "Tapi Thoth Tarot* sedikit berbeda meskipun itu didasarkan pada pohon yang sama." [Dewa Thoth adalah konsultan dewa Osiris yang terkenal sebagai dewa kebijaksanaan yang mempunyai keahlian menulis, pengukur waktu, penemu angka bilangan. http://www.indospiritual.com/artikel_sejarah-kartu-tarot.html.] "Itu memiliki urutan khusus yang dimulai pada kelahiran Kristen dan mengikutinya sampai ke kehancuran - yaitu, kedatangan Armageddon - kemudian menuju pada 'Aeon baru' yang akan tiba setelah itu. Arti dari Hanged Man* sangat berbeda dan Judgment yang diganti dengan Aeon. Dengan kata lain, kau tidak bisa mencapai ranah dewa. Kau menghancurkan 'langitlangit tertutup' yang merupakan wilayah dewa, kemudian membawa umat manusia ke tahap berikutnya di atas. Tentu saja, itu tampak amat-sangat arogan dari sudut pandang Vatikan.” [Simbol dari the Hanged Man adalah manusia yang digantung terbalik. Kaki di atas dan kepala di bawah. Artinya bukanlah pemutar-balikkan fakta-fakta, melainkan penggunaan pengetahuan atau keahlian yang telah dimiliki oleh penanya secara nyata dalam kehidupannya. Asumsinya adalah adanya hal-hal yang telah diketahui oleh penanya sendiri tetapi belum diterapkannya. Penanya merasa bahwa dia bisa ditertawakan apabila hal itu diungkapkan dan diterapkannya. http://ryliquor.blogspot.co.id/2009/05/simbol-dasar-kartu-seorang-pria-gantung.html.] "..." Index, yang (secara teknis) adalah seorang biarawati Anglikan, sepertinya tak yakin apa yang harus dia katakan. Dengan gerakan menggoda iman, Nephthys menyesuaikan posisi kakinya, dan meneruskan kuliahnya. "Crowley, Aeon dari Isis adalah era agama primitif sebelum lahirnya Kristen. Aeon Osiris adalah era stagnan ketika Kristen menyebar. Aeon Horus adalah era ketika manusia mencapai kebangkitan melalui penghancuran Kristen. Namun, itu adalah pandangan yang agak ekstrim
43
bahkan di antara asosiasi sihir rahasia Golden-style. Sepertinya, tidak semua orang di komplotan mendukung pemikiran itu.” "Jadi apa artinya?" Kamijou melewatkan bagian yang sulit, lantas menanyakan suatu kesimpulan. "Para penyihir Eropa mencoba untuk bekerja dengan menggunakan budaya mereka sendiri untuk sementara waktu, tetapi ketika mereka menemui jalan buntu, kebiasaan buruk mereka mulai kumat. Yaitu, mereka mengubah cara berpikir dan menggali berbagai macam informasi dari seluruh dunia untuk menyelesaikan kontradiksi yang mereka hadapi. Begitu, kan?” Dengan samar-samar, Kamijou mulai menyimpulkan pokok permasalahan dengan bahasanya sendiri, layaknya menempatkan kaviar* atau foie gras* di atas semangkuk nasi, kemudian mengklaim bahwa itu adalah hidangan Jepang model baru. [Kaviar adalah telur ikan, sedangkan Foie Gras adalah makanan yang berupa pasta, dan terbuat dari lemak hati angsa. Kamus Oxford. Keduanya merupakan hidangan khas Perancis.] "Dan mereka bahkan lupa mereka meminta bantuan setelahnya. Tapi, hal-hal seperti itu hanya berlaku pada orang-orang yang bersikeras, seperti mereka yang mengklaim pertama kali menemukan mesiu dan mie. Itu membuat aku bertanya-tanya, mengapa mereka memiliki pemikiran yang begitu rumit, seperti orang yang repot-repot menggulung mie dengan menggunakan garpu, padahal kamu bisa menyeruput mie-nya begitu saja dengan mulutmu.” "Kalau begitu…"
Kamijou kembali melihat Birdway yang masih tertidur di lantai. (Gadis sombong itu memiliki sihir yang luar biasa, dan dia juga mempunyai organisasi sihir raksasa. Dengan semua keunggulan itu, sekarang dia berurusan dengan sesuatu yang tidak bisa dia tangani?) Kamijou mulai merinding. Ini tidak lagi tampak seperti gangguan sepele yang menyela ketika dia bertarung melawan Kamisato Kakeru. Semakin mereka menggali lebih dalam, maka semakin berat beban yang ditanggungnya. "Apa sebenarnya yang dia hadapi?" Dia tahu bahwa dia menanyakan hal yang menyimpang dari tugas utamanya saat ini, yaitu menghadapi Kamisato, tapi Kamijou tidak bisa memendam tanda tanya yang memenuhi kepalanya. "Apa yang sedang dihadapi oleh Birdway?" "Yahh…" Index menggerak-gerakkan jarinya di atas tubuh Birdway yang masih tertidur. "Gandum ... bukan, ini adalah jagung? Afrika adalah benua yang cukup besar, dipenuhi dengan berbagai suku, budaya, dan legenda. Akan tetapi, ini terlihat seperti potongan-potongan yang
44
dikumpulkan dari seluruh tempat. Bukannya suatu sistem mitologi, seakan-akan, dia sedang mengumpulkan berbagai legenda untuk memenuhi bagian yang hilang.” "Artinya?" "... Boneka ... buah ... upacara singkat dan pengurangan nilai ... pengorbanan dan kehancuran menggunakan langkah-langkah mekanis ... persembahan kepada dewa ... tidak, lebih seperti menyembuhkan pasien yang sakit dengan menyediakan bagian-bagian penting ... teori predasi* ...” [Predasi adalah pemangsaan binatang.] Jari telunjuknya tiba-tiba berhenti. Jari-jarinya menunjuk tepat pada tengah dada Birdway, lantas biarawati berambut perak melanjutkan perkataannya. "Kanibalisme?"
45
Akan tetapi, hanya itu yang bisa dia temukan. Sesuatu meraih pergelangan tangannya, mengungkapkan kebenaran lebih banyak.
seolah-olah
mencegah
jari-jarinya
untuk
"Jangan sentuh aku." Leivinia Birdway siuman. Dia masih belum bisa bangun dan wajahnya masih pucat, tapi sudut-sudut bibirnya mulai melengkung dan beberapa patah kata keluar dari mulutnya. "Kau tidak perlu meraba-raba ‘punyaku’, karena ‘punyaku’ jelas - jelas lebih ‘banyak’ daripada ‘punyamu’." [Ya, dia sedang membicarakan tentang ‘anu’ (mungkin, lihat saja ke bawah).] "..." Pada awalnya, Index bingung. Selanjutnya, ia menyadari bahwa jari-jarinya menunjuk ke tengah dada Birdway yang datar. Akhirnya, Index menatap dadanya sendiri yang tertutup pakaian Suster. "Kamu berbohong!! Itu pasti adalah suatu kebohongan!!” "Sudahlah, dunia memang kejam.”
"Aku tidak ingin mendengar itu dari anak kecil yang bahkan tidak tahu caranya mengenakan bra!!" "Apaaaaa!? Kenapa tiba-tiba berbicara tentang bra!? Lagipula, bra hanyalah alasan para gadis yang tidak percaya diri karena ukuran cup-nya sangatlah menyedihkan!!" Nephthys mendesah ketika para idiot di hadapannya meributkan sesuatu yang tak ada gunanya. Perlu diingat, si Dewa Sihir berkulit coklat itu memiliki dada yang berlimpah, namun dia tidak pernah membahas masalah bra, bahkan dia tidak pernah memakai bra. Dunia adalah tempat yang membingungkan. Part 5 Pertama-tama, gadis itu mengirimkan UAV yang tampak seperti mainan bangau terbang. Setelah mengkonfirmasi bahwa daerah itu aman, ia keluar dari tempat persembunyiannya, lantas mendekati bangunan tersebut, sembari mengenakan pakaian formal, dan jas lab longgar yang terseret di tanah. Dia memiliki rambut hitam panjang mengkilat yang mencapai pergelangan kaki, lengan bajunya sangat besar sampai-sampai membungkus seluruh tangan, sehingga pakaiannya itu mengingatkan seseorang pada acara seremonial ber-kimono.
46
Namun, masih ada yang kurang pada penampilannya, sehingga dia tidak layak disebut keindahan yang menawan. "Naitou, Joujima, Ganzan, Tsukuyomi ... oh, ini dia." Suara derapan sepatu kulit di lantai terus bergema. Dia berjalan menyusuri koridor kumuh pada apartemen Distrik 7 sambil memeriksa papan nama. Ketika dia mencapai suatu ruangan de ngan papan nama kosong, dia dengan keras mengetuk pintu ruangan tersebut, bukannya membunyikan bel. Padahal, papan nama yang kosong adalah pertanda bahwa pemilik ruangan tersebut telah pindah. Tanpa menunggu jawaban, ia menjejalkan beberapa reagent* pada lubang kunci dan menggunakan semacam kawat untuk membuka pintu. Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, dia membuka pintu, kemudian menemukan pemandangan mengerikan pada ruangan seukuran 4.5 tatami tanpa kamar mandi. [Reagen adalah zat atau campuran yang digunakan pada analisis kimia atau reaksi lain. Kamus Oxford.] "Grrrr !! Hiss Hiss !!” "Ow !! Ow ow ow ow ow ow !! Mengapa gadis ini bertindak seperti kucing yang terluka ketika bangun!?" Di salah satu sudut ruangan, terdapat seorang gadis pirang dengan dahi yang lapang. Seluruh rambut pada tubuhnya berdiri ketika ia menggaruk pria SMA normal bernama Kamisato Kakeru. Jendela rusak dan ditutupi oleh lembaran plastik, tapi kemungkinan besar, hal itu tidak terkait dengan ini semua. Si gadis yang mengenakan jas lab menutup mulut dengan menggunakan lengan longgarnya, kemudian dia berbicara sambil menampilkan senyum samar. "Sekarang. Dia sudah terbangun, lantas mendapati dirinya berada di apartemen seorang pria yang tidak dia kenal. Ini semua jelas- jelas salahmu.” "Di jaman yang penuh dusta ini, keburukan selalu tidak dihukum, ya !?" "Sudah, sudah, gadis muda." Gadis mengenakan jas lab berjongkok sehingga tingginya setara dengan Patricia Birdway. Si gadis pirang begitu waspada sembari meneteskan air mata penuh amarah di kelopak matanya. Gadis mengenakan jas lab tersenyum dengan elegan, sambil menyembunyikan giginya. Lalu ia mengucapkan suatu hal yang luar biasa. "Mungkin penampilanku terlihat sederhana, tapi aku benar-benar seorang ahli dalam penyelidikan forensik. Jika kau tidak percaya pada Kamisato-han dan kau khawatir pada dirimu sendiri, aku dapat memeriksa untuk melihat apakah kau sedang hamil. Jika kau membuka kakimu sambil memejamkan mata, maka hasil tes kehamilanmu akan keluar saat ini juga.” "!?"
47
Seluruh tubuh Patricia bergetar. Gadis berjas lab masih tersenyum. Bahkan, senyum yang sempurna membeku di wajahnya. Dia tidak bercanda, atau tidak membicarakan hal-hal yang tidak masuk akal. Dia sedang memojokkan gadis ini yang telah merugikan Kamisato, tidak peduli apapun alasannya. Gadis itu mendesah, meletakkan tangan di lehernya, dan mengayunkan kepala sedikit ke samping. Dia mencoba untuk menggertakkan persendiannya, tapi tidak berhasil. "Ellen." "Ya, ya, hi, ya, hi! Sudah cukup aku mencaci-maki dirinya. Jujur saja, jika Claire dan Elza mengetahui betapa kurang-ajar gadis ini, mereka pasti akan merobek-robeknya, kau tahu? Kau keluar tanpa pengawal, dan sekarang kau terluka. Menurutmu, apa yang akan terjadi sekarang, bos?" "Oh, tidak ... Mungkin aku harus menyembunyikan luka ini." "Yah, ini hanyalah beberapa bekas goresan cakar, dan gadis pirang kecil itu bahkan tidak membuat darahku menetes. Krim tebal pasti cukup untuk menutupi luka ringan seperti ini.” Saat itu, aura ketakutan aneh terpancar dari sekujur tubuh Patricia, sembari dia gemetaran di sudut ruangan. Suatu celah tajam tampak merambat melalui pipi lembutnya, dan benda seperti tentakel gurita dilengkapi dengan bola mata atau alat pengisap, menunjukkan wujudnya. Ada juga sekilas warna mirip katak beracun atau kadal. Benda itu membungkuk, memutar, dan membentuk tombak tajam, kemudian meluncur bak peluru. Targetnya adalah Ellen. Tombak itu melintas sedikit di bawah poninya yang terpotong rata – lebih tepatnya, tombak itu membidik ke pusat wajahnya. Namun…
"Ups." Kamisato dengan santai merentangkan tangan kanannya ke samping. Begitu ia meraihnya, tombak itu semburat menjadi gumpalan lemak, kemudian massa itu mundur kembali ke dalam tubuh Patricia. Suara mengerikan mengikuti setelahnya. Benda itu muncul dari bawah kulit si gadis kecil. Benda setebal ibu jari tampaknya meluncur dari pipinya, lantas menuju leher yang terdapat headphone. Secara refleks, gadis berjas lab menempatkan jari telunjuknya di bibir untuk mengatakan sesuatu, lantas Kamisato Kakeru tersenyum ke arah Patricia yang meringkuk di sudut ruangan. "Benda itu ... tampaknya tidak berada di bawah kendalimu." 48
"..." Patricia tetap terdiam, kemudian suatu perubahan muncul pada dadanya. Tampak jelas suatu denyutan, bahkan di dalam jaketnya. Namun, itu jelas-jelas bukan detak jantung manusia. Hal lain menggeliat di tengah dadan ya. "Sejujurnya, kau bebas untuk memberitahu kami tentang apa yang sedang terjadi. Tapi jika kau tidak berkenan buka mulut, kami akan menyelidikinya dengan cara kami sendiri. Kami akan menemukan ‘kebenaran’, tetapi kau harus menerima apapun bentuk ‘kebenaran’ itu.” Ketika Kamisato berbicara, denyut benda itu semakin memudar. Atau lebih tepatnya, benda itu kembali bersembunyi di dalam tubuh si gadis pirang. Benda-benda serupa yang tercecer di sampingnya menggeliat, bergerak, kemudian bersembunyi di tubuh Patricia. Harusnya, dia tidak tampak berbeda dari orang normal. "Jadi, kau memiliki keuntungan di sini. Jika kau memberitahu kami, kau dapat memilih sejauh mana kebenaran yang perlu kau sampaikan pada kami.” Patricia berpikir, membuka mulutnya, tidak mengatakan apa-apa, kemudian dia menundukkan kepalanya, lantas menggeleng. Lalu dia mengangkat kepalanya sekali lagi. "Maaf." "Kenapa kau minta maaf? Sampaikan alasanmu mengapa kau minta maaf, karena tanggapanku tergantung pada alasanmu itu." Apakah itu permintaan maaf karena telah melukai Kamisato, dan mencoba untu k melukai gadis yang mengenakan jas lab? Ataukah itu merupakan permintaan maaf karena Patricia tidak bersedia menjelaskan permasalahannya pada Kamisato? Tapi ternyata, gadis itu meminta maaf untuk suatu hal yang benar-benar berbeda. "Hatiku yang lemah akan dipenuhi oleh kecemasan jika aku tidak menceritakan ini padamu, akan tetapi, jika kau mengetahui hal ini, kau akan terlibat dalam suatu masalah besar.” Kamisato tersenyum dan menjawab. "Kalau begitu, kau tidak perlu minta maaf. Katakan saja semua yang kau tahu." "Sebenarnya, aku sendiri juga tidak terlalu paham. Sebagai seorang peneliti tamu dari suatu universitas, aku ambil bagian dalam studi perubahan berskala besar di Samudra Pasifik, 49
Atlantik, dan Hindia*. Itu semua terjadi akibat perubahan es di kutub. Sementara kami sedang menyelidiki Kutub Selatan, kami menemukan sejenis parasit baru. Tim kami menyebutnya Sampel Shoggoth.” [Baca Index SP.] "Shoggoth, hm?" Kamisato menghembuskan napas dengan perlahan. ”Aku ingin tahu, bagaimana kau bisa melakukan perjalanan dari Kutub Selatan, sampai ke Academy City.” "O-oke. Mungkin ini tidaklah begitu penting. Saat mengunjungi beberapa lembaga medis yang berbeda untuk menemukan cara menangani parasit tersebut, aku akhirnya sampai di Academy City. Itu saja." "Jika kamu sedang menjalani perawatan, mengapa kau bisa berjalan-jalan di luar?" "Walaupun benda itu adalah parasit, dia tidak menyebar tanpa pandang bulu atau sejenisnya. Oh, tapi aku tidak bisa menjamin bahwa parasit itu tidak menyebabkan masalah padamu.” "Ya, nyatanya, benda itu benar-benar menyerangku." "Ellen." "Aku adalah korban!!" Si gadis berjas lab yang kesal menempatkan jari pada bibirnya lagi, dan Kamisato meminta Patricia untuk melanjutkan ceritanya. "Ternyata, bahkan teknologi Academy City sekalipun hampir tidak sanggup melepas parasit tersebut secara aman. Namun, bukan itu yang aku khawatirkan. Masalahnya adalah kakakku.” "Kakakmu?" Kamisato menempatkan tangan di lehernya ketika ia bertanya, dan Patricia hanya membalasnya dengan anggukan. "Makhluk yang berwarna merah." Itu adalah jawaban singkat yang mengandung makna penting. "Tampaknya, kakakku mencari cara untuk menyelamatkan diriku dengan metodenya sendiri, tapi aku tidak bisa mengandalkan metode itu. Aku tidak pernah bisa menerima metode semacam itu, jadi aku tidak bisa hanya duduk berpangku tangan dan menunggu. Aku harus menghentikannya, dan membuat dia menyerah untuk melakukan metode itu.” "Mengapa?" Kamisato tidak mengerti, maka dia bertanya tentang hal itu. "Ini mungkin tidak berhasil, tapi layaknya undian lotre, jika kau memiliki banyak peluang, maka semakin tinggi kesempatan untuk muncul keajaiban, kan? Meskipun demikian, jika ada seorang dokter bedah amatir yang hendak membelah tanganmu dengan menggunkan pisau berkarat, dan tidak memberimu obat bius.... maka kau pasti akan menolaknya, iya kan?” 50
"Tentu saja." Patricia menggeleng, dan Kamisato semakin mengerutkan dahinya. "Itu adalah sesuatu yang buruk?" "Jika kakakku menggunakan metode-nya, tidak ada jaminan aku selamat. Karena itu adalah suatu metode yang benar- benar asing.” Patricia mengakuinya. Kemudian, dia sampai ke pokok permasalahan. "Kalau kakakku tetap menggunakan metode itu, nyawanya sendiri akan terancam. Dia tahu betul akan hal itu, namun dia masih saja melakukannya. Itulah kenapa aku harus menolak metode tersebut.” Part 6 Birdway duduk dan melihat pada sekeliling ruangan. "Di sini jendela juga rusak, ya? Itulah mengapa hawanya sangat dingin.” "Seluruh kota jadi seperti ini berkat ulah High Priest. Setidaknya, bersyukurlah karena ada selembar plastik yang menutupinya.” "Dan mengapa kotatsu-nya ada di sebelah sana? Bukankah itu tempatku?” "Itu bukan tempat siapapun. Siapapun boleh menggunakannya hari ini. ... Hey, berhenti memaksa masuk! Di sini sudah terlalu sempit!!” "Kaulah yang mencuri tempatku." Entah kenapa dia cemberut, mungkin dia adalah tipe orang yang suka pilih-pilih posisi, layaknya kucing. "Baik, aku akan menjelaskan semuanya dari awal." Setelah duduk tepat di sebelah Kamijou, Birdway akhirnya menerangkan perkara. Wajahnya tampak pucat, tetapi dia tidak mau dikasihasi karena itu bisa merusak harga dirinya. Dia menepis tangan Kamijou ketika ia mencoba untuk membopongnya. "Pertama-tama, berjanjilah padaku akan suatu hal, Kamijou Touma. Jangan sentuh aku. Tidak ada masalah walaupun kau membawaku kemari, tapi aku ingin waspada sebisa mungkin. Aku tidak ingin tindakanmu merusak segalanya.” "Apa?"
51
"Aku bilang, jangan sentuh dadaku." "Pertanyaan cepat, Birdway. Kau pikir aku ini pria macam apa?” "Kau tak tahhu? Justru aku yang ketakutan karena ada kau di sini!!”
Birdway menatapnya seakan-akan dia adalah binatang liar, dan itu cukup membuat Kamijou depresi. "Biarkan aku berterus-terang, ini adalah masalah pribadi. Kalian semua tidak perlu terlibat, dan kalian tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan dunia. Terus terang saja, ini semua tentang kehidupan pribadiku.” "Bahkan setelah mendengar itu, aku masih penasaran. Lagipula, kau sudah bilang kau akan menjelaskan semuanya dari awal.” "Cih." Dia mendecakkan lidahnya sebelum melanjutkan. "Ini tentang adikku." "Umm?" "Patricia Birdway. Oh, benar. Sepertinya aku tidak terlalu akrab dengannya. Dia hanya terlibat dalam pertarungan antara penyihir Anglikan yang berlangsung di balik layar pada insiden yang melibatkan dirimu dan diriku*.” [Baca Index SP.] Birdway mendongak ke langit-langit seakan berpikir kembali ke masa lalu. Mungkin dia sedang memilah-milah informasi yang dia tahu, dan Kamijou tidak tahu. "Ada kata Birdway pada nama lengkap adikku, tapi dia bukanlah seorang penyihir. Walaupun hidupku selalu terfokus pada sihir, ia memiliki cara berpikir yang lebih ilmiah. Dia adalah adikku, seharusnya kau sudah bisa menebak berapa usianya. Tapi, dia sudah memiliki gelar PhD* dan bekerja pada proyek-proyek yang melibatkan beberapa universitas. Dia juga telah disponsori oleh Academy City atau lembaga koperasi untuk bergabung pada laboratorium dan kapal penelitian sebagai peneliti tamu. Dia memiliki lebih dari dua puluh makalah yang sudah dipublikasikan, dan reaksi media sangatlah berbeda ketika membaca makalah yang menampilkan namanya sebagai penulis. Sehingga, banyak sekolahan mencari kesempatan untuk menggaetnya. Singkatnya, dia adalah adik kecil yang sangat berharga bagiku. Aku hanya bisa mengatakan ini ketika dia tidak sedang berada di sini, tapi dia adalah salah satu dari sedikit orang yang tidak membuatku keberatan ketika harus bepergian ke berbagai tempat.” [PhD adalah kependekan dari Doctor of Philosophy, atau gelas S3.] "Mengapa aku membayangkan dua gadis kecil sadis sedang melotot ke arahku, dengan senyuman yang identik?" "Kepribadiannya dan kepribadianku bagaikan bumi dan langit."
52
"Wow, dia pasti sesosok malaikat kecil!! Aku benar-benar merinding ketika bertemu dengan seseorang yang begitu sempurna!!” "Aku tidak suka apa yang kau maksudkan." nada bicara Birdway terdengar sedikit kesal.”Tentu saja, Patricia tidak tahu apa-apa tentang asosiasi sihir itu. Tepatnya, aku sudah memastikan agar dia tidak akan pernah mengetahui tentang dunia sihir. Dan kesuksesannya bukanlah karena kami telah memberikan pujian padanya. Dia tahu bahwa aku memimpin semacam organisasi yang terkait dengan keluarga Birdway, tapi dia tidak benar-benar menyadari bahwa itu adalah asosiasi sihir rahasia. Mungkin dia berpikir bahwa organisasi yang aku jalankan adalah semacam Salon* yang dibentuk pada jaman kebangsawanan kuno, atau sejenisnya. Mungkin dia bisa disebut sebagai orang normal, meskipun otaknya tidak normal.” [Makna salon di sini bukanlah tempat untuk menata rambut. Salon juga bisa berarti suatu perkumpulan para penulis, seniman, pemahat, dll. Dengan kata lain, Salon adalah organisasi yang menaungi para pekerja seni. Bahkan di Perancis, Salon adalah sebutan untuk pameran hasil karya para pelukis dan pematung (Salon d’Apollon, Louvre). Kamus Oxford.] "Lantas, apa yang dia lakukan dengan berkeliaran di Academy City sembari memakai kulit binatang monster?”
"Kulit bina- ... ah, terserah. Ada orang lain di sana selain aku, kan?” "Maksudmu Kamisato?" "Kamisato?" Sepertinya Birdway bingung. Artinya, sepertinya Kamisato bukanlah yang dia maksud. "Maksudmu, makhluk yang hitam, kan?" potong Othinus. "Tunggu ... Maksudmu, ada manusia lain di dalam benda satunya!?" "Itulah masalahnya." Birdway mendesah. ”Di adalah adikku, Patricia. Tapi kalian perlu tahu bahwa, dia tidak dilahirkan dalam keadaan seperti itu. Tampaknya ada beberapa masalah pada penyelidikan di Antartika. Beberapa parasit aneh masuk ke dalam tubuhnya, dan mengubahnya menjadi wujud seperti itu.”
"Apakah kamu serius?" "Cukup serius. Pada mulanya, aku mengumpulkan setumpuk laporan dan melemparkannya ke wajah Mark, tetapi setelah aku memikirkannya dengan serius, aku menyadari betapa buruk masalah ini. Aku memeriksa masing-masing kartu yang dimiliki oleh asosiasi sihir, dan akhirnya aku sampai ke ranah Benua Hitam. Kau paham apa artinya, kan? Bahkan dengan kekuatan yang dimiliki oleh Dawn Colored Sunlight, aku tidak bisa melakukan apa-apa.” Jika seseorang mengklaim bahwa ada armada UFO yang akan menyerang besok, maka semua orang hanya akan tertawa terbahak-bahak. Akan tetapi, bagaimana reaksi orang ketika melihat radar yang dipenuhi oleh banyak obyek, dan beberapa bentuk tertangkap foto yang diambil oleh teleskop?
53
Ada kalanya ketika hal-hal konyol menjadi sangat serius, dan persepsi semua orang hancur berantakan. "Academy City tampaknya mendukung proyek tersebut, sehingga dialah yang pertama kali dikirim 'ke luar' lembaga koperasi, kemudian menuju ke fasilitas medis Academy City. Tapi kau bisa melihat hasilnya. Dia lolos dari tempat tidurnya yang penuh kekangan, kemudian mengamuk di luar. Bahkan sisi ilmu pengetahuan hampir tidak menemukan harapan untuk menyembuhkan penyakit itu.” "Jangan bilang, kau mencoba untuk ...?" "Menyembuhkan dia dengan menggunakan sihir. Rupanya kau sedikit-banyak memahami apa yang sedang terjadi di sini?” Kamijou memang sedikit paham tentang apa yang sedang terjadi, namun dia sama sekali tidak tahu masalahnya secara keseluruhan. "Namun, ini bukanlah tugas yang mudah. Perpustakaan grimoire mungkin bisa mengungkap sebagian besar misteri di balik penyakit tersebut, tapi kanibalisme ini adalah hibrida dari Benua Hitam. Sebagai pemimpin organisasi Golden-style, aku tidak ingin anak buah yang begitu mengandalkan diriku, melihatku dalam keadaan seperti ini. Dan ketika aku mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan suatu hal tertentu, reputasiku berada di ujung tanduk. Yahh, secara teknis, Dawn Colored Sunlight bukanlah asosiasi sihir Golden-style murni. Bahkan, Dawn Colored Sunlight bukanlah organisasi yang benar-benar menganut paham tersebut ... namun, asosiasi tersebut tidaklah sekuat dulu ketika pertama kali dibentuk, dan terkadang muncul berbagai masalah pada kepelikan organisasi. Pokoknya, aku tidak ingin menyebarkan kebingungan yang tak berguna selama masa sulit ini, jadi aku tidak punya pilihan selain bertindak sendiri.” "Tidak ada gunanya membicarakan problematika dalam memimpin organisasi pada seorang bocah SMA. Maaf, bahkan aku tidak mempunyai pekerjaan paruh waktu.” "... Kau bukanlah orang yang perhatian, ya?" "Pokoknya, apa sih benda hitam itu? Kau mengatakan sesuatu tentang Antartika dan parasit, tetapi tidakkah zat itu menyebar antar manusia?” "Aku tidak tahu, tapi kalau zat itu sangat menular, aku ragu Academy City mau membawanya masuk ke dalam kota ... atau setidaknya aku sangat berharap bahwa mereka tidak akan melakukannya. Sepertinya, zat itu tidak akan meninggalkan tubuh adikku, karena dia adalah inang. Tentu saja, zat itu mungkin akan mencari inang baru ketika fungsi tubuh Patricia semakin tidak stabil.” "Kedengarannya lebih seperti Hairworm*, bukannya influenza." [Hairworm adalah sejenis cacing yang panjang, ramping, dan terkait dengan spesies Nematoda. Lava cacing ini menjadi parasit pada Antropoda. Kamus Oxford.] "Aku tidak suka caramu membandingkan sesuatu," sembur Birdway.”Zat itu telah melarutkan semua lemak pada tubuh Patricia, dan menyelipkan diri pada ruang kosong untuk mempertahankan sosok manusianya. Zat itu juga sudah menguasai penyimpanan dan distribusi nutrisi yang seharusnya dimiliki oleh lemak tubuh. Dengan kata lain, hidup adikku berada pada 54
penguasaan zat tersebut. Jika kau mencoba untuk mengambilnya secara paksa, zat itu akan menggila dan merobek-robek tubuh adikku menjadi serpihan-serpihan kecil. Walaupun kau benar-benar berhasil menyedotnya keluar, yang tersisa pada tubuh Patricia hanyalah kulit dan tulang. Dia akan mati sebelum ia sanggup memulihkan tenaganya. Dengan kata lain, dia tidak bisa diselamatkan dengan cara normal.” "…Itu sangat buruk."
"Seperti itulah cara kerja parasit. Mereka menghisap segala sesuatu pada inang, dan tidak akan membiarkannya pergi. Zat itu mungkin sedang berusaha yang terbaik untuk tetap bertahan hidup. Pokoknya, semua yang aku katakan sudah disebutkan pada laporan milik Mark, tapi ia sama sekali tidak bisa menyimpulkan satu pun solusi. Itulah mengapa aku meninggalkan organisasi untuk bertindak sendiri.” Artinya, Birdway telah menyelinap ke dalam Academy City untuk melakukan sesuatu terhadap Patricia yang tidak bisa diselamatkan dengan metode operasi. Bahkan ia telah meninggalkan bawahannya, dan menyingkirkan sihir Barat yang selama ini menjadi keunggulannya. "Lalu, apakah kartu As-mu?" "Tubuhku sendiri. Itulah mengapa aku mengatakan kepadamu untuk tidak menyentuh tubuhku dengan Imagine Breaker.” Birdway dengan ringan mengetuk bagian tengah dadanya yang datar. "Kulit hewan itu berdasar pada legenda putri Afrika. Itu adalah media yang mengembangkan pertumbuhan, sembari memberikan pertahanan dan tempat persembunyian, sehingga putri cantik bisa tumbuh tanpa diganggu oleh orang lain. Aku telah menggunakannya untuk menumbuhkan suatu hal tertentu.” Tentu saja, Birdway tidak mengenakan kulit binatang itu untuk kesehatan dan kecantikan. Lantas, untuk apa dia memakai kulit itu? "Gadis itu menyebutkan kanibalisme, kan?" nada suara Birdway terkesan sudah menyerah. ”Suatu konsep tertentu kadang-kadang muncul pada legenda mengenai makanan. Jika matamu sakit, makanlah mata. Jika lengan atau kakimu lumpuh, makanlah lengan atau kaki. Jika jantungmu lemah, makanlah jantung. Dengan begitu, kau akan mendapatkan kembali tubuh yang sehat. Tentu saja, mamalia lain seperti babi atau sapi sering digunakan, tetapi kadangkadang, kau harus memakan organ tubuh manusia lai nnya.” "Tunggu ... jangan bilang ..." "Aku membutuhkan cara untuk menyelamatkan adikku." Saat ia berbicara, Birdway melepaskan peniti besar, lantas membuka kancing blusnya.
55
Dia tidak mengenakan bra, tapi terdapat kain tipis yang tergantung pada tali bahu, dan menutupi bagian dada serta pusarnya. Tapi bukan itu yang menarik perhatian Kamijou. Selain dua gundukan indah, ada suatu benda aneh yang tumbuh di dekat pusat dadanya yang datar. Benda ini berdenyut seperti makhluk hidup, tapi denyutan itu jelas-jelas tidak berasal dari detak jantung Birdway. "Aku sudah bilang bahwa ‘punyaku’ lebih ‘banyak’ daripada ‘punyamu’, bukan?" Birdway tertawa sambil mencela dirinya sendiri.”Aku telah menciptakan organ bar u pada tubuhku yang dimaksudkan untuk dimakan. Jika Patricia makan ini, ketika tumbuh sepenuhnya, semuanya akan berakhir.”
Part 7 Pada apartemen kumuh, Patricia meletakkan tangannya di atas pusat dada. Terlihat jelas ada benda asing di tubuhnya yang menonjol, walaupun jaketnya sudah cukup gembung. Benda itu pasti telah menyadari bahwa Patricia merasakan keberadaannya, karena benda tersebut mulai berubah bentuk, kemudian menyelinap di bawah kulit si gadis. Benda itu terpecah, dan benjolan yang menonjol lenyap. Itu tampak seperti kapal selam yang telah menyelam, atau seperti gurita rakasa yang menggeser volume tubuhnya dari badan menuju ke tentakel. Pada saat itu, bel ruangan tersebut yang hampir rusak berdering. Kamisato dan Ellen tampak riang. "Siapa ya." "Sulit untuk diprediksi, mungkin itu hanyalah salah satu dari ratusan fans-mu. Kau mungkin harus membuat daftar nama gadis yang jatuh ke pelukanmu. Aku bisa membuatkanmu software pengenal wajah berjudul Kamisato App, yang bisa secara otomatis menampilkan nama dan profil para fans-mu.” Kedengarannya seperti lelucon, tapi Kamisato hanya mendesah. Sementara itu, pintu depan terbuka dari luar, kemudian dua gadis berjalan memasuki ruangan. Mereka adalah Elza dan Claire. Mereka berdua adalah anggota kelompok tidak resmi bernama "Fraksi Kamisato". Elza memiliki rambut cokelat panjang yang dipotong berantakan, dan aura mirip seorang preman. Karena model potongan rambutnya, terbentuk semacam telinga rubah pada sisi-sisi 56
kepalanya. Dia mengenakan sweater putih dan rok lipat berwarna merah, tapi rok itu sangat panjang, yang membuatnya tampak seperti seorang gadis preman, atau mungkin gadis penjaga kuil. Penampilannya begitu ekstrim, dan ia memegang botol plastik besar di kedua tangannya. Merek pada botol plastik itu sudah dikelupas, dan isinya bukanlah cairan, melainkan koin-koin lama tanpa warna seharga 10 ¥. Dia juga mengenakan tas pembawa bayi terpasang dengan sabuk yang mendorong dan menonjolkan payudara besar miliknya. Tapi, sepertinya ukuran payudaranya yang besar sering kali mengganggu dirinya, dan dia akan marah jika seseorang menyinggung ukuran dada. Claire mengenakan kacamata tebal dan memiliki rambut hitam panjang yang diikat ke belakang. Dia mengenakan gaun tampak seperti celemek putih yang menampakkan punggung telanjang, dan dia tampak seperti seorang gadis yang taat ... paling tidak, begitulah seharusnya. Dia tampak polos dan tidak mencolok, tapi kesan itu sepenuhnya terbalik oleh bunga-bunga tropis raksasa yang mekar di sisi-sisi kepalanya. Benda itu hampir tampak seperti twintails yang meledak. Bahkan terdapat lebih banyak kelopak bunga berwarna yang menghiasi punggungnya. Ketika mereka berdua membuka pintu tipis tanpa mengetuk, mereka melihat sekeliling dan mulai berbicara. "Hm, jadi inikah tempat persembunyian baru kita? Ini mengerikan. Ruang klub sebelumnya yang telah kita tempati, berisi benda-benda yang menyenangkan. Aku ragu ada komputer dan microwave di sini.” "Tapi Elza, kau tidak melihat ruang tatami seukuran 4,5 setiap hari, bukankah ruangan ini cukup menarik? Ini adalah ruangan yang biasa ditempati sepasang sejoli, sambil saling menempelkan punggungnya. Mereka berdua menjalin kisah cinta dan kehangatan bersamasama. Kyah ☆ " "Ayolah, Claire, kau bisa menemukan hal seperti itu pada tur penjara Kolombia, atau tur penyiksaan militer di Thailand. Mengapa kau harus membayar untuk mendapatkan tempat sesempit ini??” "Tolong jangan katakan itu! Tumpukan daging, belenggu, dan tali yang tergantun g pada kait.... itu semua merusak alunan nada Showa pada imajinasiku!!” "Kau punya imajinasi yang begitu rinci. Aku yakin bahwa hewan peliharaan master ini adalah orang yang mesu- ...” "Ei ☆" Setelah gadis berkacamata mengumpulkan kekuatan di kaki yang tertutup stocking dan pinggulnya, lantas memberikan pukulan pada si gadis preman, dia pun membungkuk. Di balik sweater yang dia kenakan, tampak sepasang buah dada yang berguncang dengan keras. Claire mengabaikan temannya yang tersedak, dan berbalik ke arah Kamisato. "Kau memberitahu sedikit informasi pada kami melalui telepon, tapi apa sebenarnya yang terjadi di sini?"
57
Masih meringkuk di sudut ruangan, Patricia dengan sengaja meningkatkan kewaspadaanya, dan Ellen hanya bereaksi dengan mengangkat bahu sambil menyeret jas laboratorium longgar di belakangnya. Kamisato pun tidak punya pilihan selain menjawab pertanyaan itu. Dia menempatkan tangan di sisi lehernya, lantas mengibaskan lehernya ke samping, namun suara gemeretak tidak terdengar. "Cobalah untuk menahan terkejut ketika kau mendengar ini." "Tentu, tentu." "Aku baru saja menerima ancaman sedikit. Dia bilang, dia memiliki beberapa rahasia yang mengerikan, dan aku akan terseret pada beberapa insiden mengerikan jika aku terlibat lebih jauh.” "Ohh ..." "Ohh ..." Gadis berkacamatan dan gadis preman, keduanya mengusap jari telunjuk mereka pada pelipis, dan berbicara secara serempak. Kemudian Ellen membalasnya sambil mengayunkan rambut panjang sampai pergelangan kaki. "Dengan kata lain, pengaturannya selesai." "Kau tahu, apakah gadis itu benar-benar berpikir bahwa seorang pria bersemangat akan mundur setelah mendengar ancaman seperti itu? Apakah kau yakin bahwa dia tidak duduk di sana sembari menunggu bos melompat pada suatu saat?” "Dia hanya melibatkan Kamisato-san karena tidak menyadari apa yang sedang dia lakukan. Kau tahu : ini seperti biasanya.” Tampaknya ada beberapa makna tersembunyi pada kata “seperti biasanya” , tapi ...
"Ya, itu sangat buruk, terutama bagimu Claire. Kau berada di luar dan di depan umum, tapi kau masih saja telanjang ketika berbelok pada sudut itu, dan berlari tepat ke arah bos. Bicara tentang kecurangan. Pikirkan kembali ulahmu, kau benar-benar seorang ratu kecurangan.” "A-Aku tidak ingin mendengar itu darimu! Yaitu wanita yang bertemu dengan seorang pria, dengan cara jatuh tiba-tiba dari langit!? Kau pikir zaman apa ini? Kau berasal dari dimensi mana!? Tidak hanya berhasil mendarat dengan sempurna di atas wajah Kamisato-san, tapi apa yang terjadi pada sempakmu!? Apakah sempakmu ketinggalan di dimensi lain!?” "Sudahlah. Kau perlu berterima kasih pada Ellen-chan karena telah menggunakan kete rampilan penyelidikan forensikku, guna memecahkan insiden yang menggemparkan bumi itu. Aku bertaruh bahwa bajingan itu tak pernah membayangkan bahwa celana dalamnya yang hilang akan menjadi kunci untuk memecahkan masalah ini. Kerja bagus, aku. Dan Kamisato-han, tentu saja menjadi seorang pahlawan sejati.”
58
Para gadis memperdebatkan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah saat ini, dan meninggalkan Kamisato begitu saja. Sehingga, Kamisato Kakeru dengan ringan menggaruk kepalanya, dan mencoba untuk membuat bantahan. "Aku tidak melakukan semua ini karena aku ingin." "Jangan konyol." "Jangan konyol." "Jangan konyol." Kurang dari setengah detik, mereka membalasnya dengan serempak. Tampaknya, Kamisato Kakeru sendiri tidak bisa memutuskan apa yang seharusnya dia lakukan. Ellen mengibaskan jas lab-nya yang longgar dan terus berbicara. "Ini mungkin menyimpang sedikit dari tugas utama, tapi kita semua tahu bahwa Kamisato-han tidak bisa mengabaikannya. Walupun kita memutuskan untuk mengabaikannya, dia tetap saja lari ke ujung dunia lain untuk menyelamatkan seseorang, jika dia merasa bahwa dia harus menyelamatkan orang tersebut. Jadi, akan lebih baik jika kita membantunya sehingga dia bisa menyelesaikan urusannya secepat mungkin, lantas kita bisa kembali ke tugas utama. Apakah kau setuju dengan ideku?” "Tentu," kata Elza. "Aku tidak keberatan," Claire juga menyetujuinya.”Alih -alih menempelkan lonceng pada kerah kucing dan membiarkannya berkeliaran di sekitar, lebih baik kita memegang tali anjing dan berjalan-jalan bersamanya, kan? Aku merasa lebih nyaman dengan cara itu, dan aku pribadi lebih suka itu.”
"Rasa itu. Kau benar- benar orang bertipe mesu ...” "Ei !! Ei ei !!” Serangan kasar dari hewan peliharaan master membungkam diafragma Elza. Namun, Kamisato bukanlah satu-satunya orang yang diabaikan oleh para gadis yang sedang asyik mengoceh. Ketika para gadis terus melanjutkan ocehannya, tangan Patric ia dengan gugup melambai-lambai di udara. Kamisato dengan ringan mengangkat bahu karena dia telah diabaikan oleh mereka. "Jangan khawatir tentang hal itu. Mereka selalu seperti ini.” "Eh? Oh.”
Patricia mencoba mengatakan sesuatu, tapi para gadis memotongnya. 59
"Yang teraneh di antara kita sedang mencoba untuk bersikap normal." "Dan dia cukup punya nyali dengan mendekati seorang gadis tepat di depan kami! Ampun deh, apakah kita bisa kembali mengikuti skenario standar lebih dekat!?” "Seperti inilah Kamisato Kakeru mengumpulkan seratus gadis untuk membangun kerajaan pribadinya. Sekarang, kita perlu mengatur berbagai hal, jadi mari kita membuat daftar apa yang perlu kita lakukan dan mengurutkannya sesuai prioritas." Ellen menepuk tangan untuk menarik perhatian. Gadis bernama Patricia memiliki semacam masalah besar, dan beberapa langkah harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Kamisato Kakeru mulai berpikir bahwa sifatsifat para gadis di sekelilingnya begitu aneh, sama seperti kemampuan yang bersemayam di tangan kanannya, tetapi ... "Pertama-tama, kita harus mandi, tapi apartemen kumuh ini memiliki kamar mandi bersama, dan ada juga ruangan tanpa kamar mandi. Aku penasaran, bagaimana cara penghuni lainnya mandi.” Itu datang dengan begitu tiba-tiba. Ellen memikirkan hal yang begitu jauh. Namun, tampaknya ini bukanlah kasus sederhana. "Ya, aku bertanya-tanya pada warga sekitar, tampaknya ada suatu tempat pemandian di sekitar sini, dan mereka biasanya menggunakan fasilitas itu. Itulah yang master kecil ini katakan kepadaku.” "Suatu pemandian! Oh, tempat itu memiliki suatu Ring Retro*!! Tempat itu memiliki lebih banyak hal mempesona jika dibandingkan dengan 'hot spa' membosankan yang biasa ditemukan di Barat!! Setidaknya sekali seumur hidup, pasangan yang sedang kasmaran mencoba untuk mandi di sana! Hahhh....hahhh....hahhh. Hah? Mengapa pandanganku jadi kabur? Hahhh... Hahhh.... Hahhh!!” [Semacam koleksi benda antik.] "Tahan hawa nafsumu, dasar mesum. Kau mengeluarkan asap mengepul yang suhunya lebih tinggi daripada sumber panas bumi, dan itu membuat kacamatamu jadi buram.” "Tunggu, tunggu, tunggu, tunggu," potong Kamisato. Kamisato tidak percaya semuanya setuju akan ide tersebut. Itu berarti, ia harus melakukannya sendiri. Dan dia masih belum bisa menggertakkan lehernya.
"Kenapa tiba-tiba kalian ingin mandi?" "Sudahlah. Karena kita sedang bersiap-siap untuk pergi berperang.”
60
Ellen tampak tak acuh saat ia menjawab, sehingga Kamisato menutupi wajahnya dengan tangan. Dia tidak tahu bagaimana bisa para gadis mencapai kesimpulan itu. "Seperti inikah yang kupikirkan? Apakah aku tidak bisa memahaminya jika tidak mengerti makna kata: 'biasa', 'mengagumkan', dan 'lucu'?” "Kenapa kau begitu tenang, bos?" tanya Elza.”Kami segera berlari ke sini seketika kami memasuki Academy City. Kami tidak berkeliaran untuk menyiapkan tempat persembunyian seperti yang kau lakukan. Terlebih lagi, deodoran yang kami pakai sudah tidak bisa lagi mengatasi bau badan kami. Ini seperti latihan olahraga setelah kelas Penjaskes. Dengar, jika kami memulai pertempuran dengan tubuh berkeringat, tanpa mandi, itu akan merusak harga diri kami sebagai gadis, dan itu adalah hal yang begitu penting!!”
Mereka memaksakan pendapat pada Kamisato. Mereka memaksakan keadaan padanya. Seperti itulah kehidupan sehari-hari seorang Kamisato Kakeru. Dia menggeleng dengan putus asa, dan akhirnya menuruti keinginan para gadis, tapi sesuatu yang lain menghentikannya. Ya, mereka masih memiliki Patricia yang sejak tadi diabaikan. Tampaknya, Patricia tidak mau Kamisato meninggalkan dirinya, karena pria itu adalah satusatunya orang normal di antara gadis-gadis aneh itu. "Ke-kenapa kau tiba-tiba membicarakan tentang pemandian!? Aku tidak ingin ikut. Ini benar benar bukan waktunya untuk mandi!!” "Ohhhh, benar. Orang asing tidak memiliki budaya mandi seperti kita. Aku mendengar bahwa mereka tidak nyaman ketika harus melepas baju dan mandi di alam terbuka.” "... Menurutku, bukan itu masalahnya." Kamisato menyuarakan pendapatnya. Patricia benar-benar setuju dengan si pria. Dia secara tidak sengaja terjebak dalam suatu kelompok berisikan orang-orang asing dan aneh. Tidak sampai sepuluh menit setelah pertemuan mereka, ia diminta untuk pergi mandi bersama-sama. Itu benar-benar tidak masuk akal. Seharusnya sih begitu. Sekali lagi, Patricia adalah seorang "anak SMA biasa" seperti Kamisato Kakeru. Dan dia sangatlah tidak memahami apa yang mereka pikirkan. "Yahh, kami tidak akan memaksamu melakukan sesuatu." "Coba pikirkan baik-baik, dan aku harus bertanya padamu, apakah kau yakin menginginkan itu? Aku pernah mendengar bahwa, sejenis gurita hitam jemek keluar dari tubuhmu. Ini bukan permasalahan selera. Aku sangat kagum karena kau berani menunjukkan wajahmu di hadapan seorang pria setelah menunjukkan hal itu. Karena aku tidak tahu tentang benda jemek itu, maka 61
apakah kau bisa menebak bagaimana aroma benda tersebut setelah beberapa saat? Apakah kau tahan terhadap aromanya? Apakah kau yakin bahwa laki-laki lain tidak terganggu ketika mereka tahu bahwa benda jemek itu keluar dari tubuhmu, atau jangan-jangan mereka menyangka bahwa dirimu adalah jelmaan makhluk itu? Jika kau mengatakan bahwa kau tidak keberatan, maka kau boleh meringkuk di sudut ruangan ini dan tinggal di sini selamanya, tapi kalau aku jadi dirimu, tentu aku lebih memilih untuk bunuh diri. Yang kumaksud ‘laki -laki’ bukanlah hanya si bos, namun ‘laki -laki’ secara umum, dan bagaimakah reaksi mereka ketika menemukan dirimu dalam kondisi seperti ini?” "Apa-?" Dalam balutan pakaian jogging dan jaket, wajah Patricia tersipu, kemudian semakin memucat. Claire, yaitu si gadis berkacamata yang mirip anggota klub berkebun, dengan santai menyela. Karena dia bermain-main dengan bunga-bunga di kepalanya, payudaranya sedikit terlihat pada sisi gaun putihnya. "Kalau dia memang tipe gadis seperti itu, maka itu tidak masalah, kan? Aku tahu bahwa kita tak punya hak untuk mengatakan ini, tetapi Kamisato-san selalu dikelilingi oleh gadis-gadis. Dan setiap gadis ingin memamerkan hal spesial yang tidak dimiliki oleh gadis lainnya. ... Mungkin dia berusaha untuk menjadi gadis yang memancing fetish seorang pria dengan aroma tubuhnya. H-hm ... Itu benar- benar merupakan keputusan yang berani.” "Kau benar-benar menampilkan sisi terburuk budaya Jepang, jika kau memiliki cara pandang seperti itu. Kau benar- benar seorang mesu ...” "Ei !!!!!" Dengan suara tumbukan, Elza dibungkam (sembari payudaranya bergoyang-goyang), tapi Patricia mengkhawatirkan hal yang jauh lebih besar. Dia tidak ingin mereka memaksakan identitas itu pada dirinya. "Ti-tidak!! Jangan samakan aku dengan orang-orang aneh itu!!” Dia memberikan protes keras, tapi itu tidak cukup untuk menghentikan si gadis forensik berjas lab bernama Ellen. "Tapi jika kau terus bersikeras menolak, mau-tidak-mau, akhirnya kau akan berada di tempat pemandian. Kami semua akan membasuh keringat di kamar mandi, saat kau berada di sini sendirian bersama bau badanmu. Oh, tapi Kamisato-han adalah orang baik. Walaupun dia menderita karena mencium bau badanmu, dia tidak akan menampakkan ekspresi kekecewaan. Dia mungkin akan merasa kasihan padamu, dan semakin bersikap baik terhadapmu. Lihat, tidak peduli apa yang kau inginkan, dia akan setuju dengan keputusan yang kau ambil. Kau tidak perlu mengatakannya, karena semuanya tidak tergantung padamu. Namun, apapun pilihanmu, kau tetap saja akan berakhir dengan takdir yang sudah disebutkan oleh Elza dan Claire. Apakah kau mengerti sekarang?" "Ke-ke-ke-ke-ke-kenapa aku harus mengikuti- ..." "Tapi bukankah akan menyakitkan? Ah, sudahlah. Aku tidak ta hu berapa usiamu ...” 62
Ellen tersenyum kejam dan melontarkan perkataan setajam pisau pada gadis kecil itu. "Tetapi, orang-orang memandang rendah gadis kecil yang tidak mau mandi seperti dirimu." Kamisato hampir saja bersuara karena terkejut. Dengan jelas, dia bisa melihat harga diri seorang gadis kecil sedang diinjak-injak. Patricia, yaitu si gadis pirang berdahi lebar, berteriak balik dengan refleks. "Aku bisa mandi sendiri!! Pemandian Jepang bukanlah masalah! J-jangan mengeje k aku seperti itu!!!!" Patricia mengepalkan telapak tangan dengan erat, dan menekannya pada tengah dada rata yang tertutup jaket menggembung. Jantungnya pun berdebar kencang. Kali ini, debaran itu asli berasal dari jantungnya sendiri, bukannya dari makhluk asing yang selama ini menjangkit tubuhnya. Parasit itu telah menyelam ke dalam tubuhnya, namun suat u saat, makhluk itu akan kembali ke “permukaan” dan menampakkan dirinya sebagai monster berkaki delapan dari lautan te rdalam. Elza belum mendengar rincian situasinya, tapi tampaknya ia memiliki naluri yang baik tentang hal semacam ini. "Apakah ada masalah?" "Eh? Tidak, tidak ada. Itu ... itu tidak muncul saat aku hanya duduk-duduk dengan santai ...” Gadis preman dengan potongan rambut acak-acakan menggaruk kepalanya ketika mendengar jawaban ragu-ragu dari Patricia. Tampaknya dia adalah orang yang peduli karena dia menunjukan ibu jarinya pada Claire di sampingnya. "Aku tidak tahu apa masalahmu, tetapi dunia adalah tempat yang luas. Kapan pun, kau dapat menemukan gadis-gadis berkacamata dilengkapi bunga-bunga tropis yang tumbuh pada kepala mereka, sambil tersenyum di distrik perbelanjaan. Kau boleh tak percaya padaku, walaupun itu mengarah pada suatu hal yang kompleks, tetapi cobalah berpikir lagi. Apakah kendala yang benar-benar tidak dapat diatasi? Dan kapankah waktu yang tepat untuk mengatasinya?” "Elza, kau tampaknya berpikir bahwa kau sedang menolong sesuatu, tetapi dapatkah kita berbicara lagi nanti? Menurutku, seorang gadis kegatelan yang selalu membawa botol berisi koin dan tali pembawa bayi tidak berhak untuk membicarakan hal-hal yang normal.” "Oh? Kenapa, Claire? Apakah kau ingin agar aku mengambil herbisida* atau mesin pemotong rumput?” [Herbisida adalah zat untuk membunuh tanaman merugikan. Kamus Oxford.]
63
Lagi-lagi, percakapan mereka keluar dari topik yang sedang dibahas, dan “badai” pun tercipta. Patricia diabaikan lagi, namun, perlakuan normal terhadapnya yang ditunjukkan oleh para gadis mengisyaratkan bahwa dia bukanlah ancaman yang ditakuti. Apapun itu, akhirnya mereka semua meninggalkan apartemen kumuh. Kamisato telah memasuki kota sebelum yang lain datang, sehingga ia tahu di mana pemandian itu berada. Ia sempat mempertimbangkan untuk secara sengaja melewati jalan salah, sehingga berputar-putar sampai akhirnya kembali ke apartemen kumuh. Tapi ia urung melakukannya karena ini adalah masalah hidup-atau-mati bagi Claire dan Elza. Ia sadar bahwa dirinya mungkin akan dihajar habis jikalau dia melaksanakan rencananya itu. Tampaknya, tindakan terbaik saat ini adalah menuruti apa kata para gadis itu. Saat mereka berjalan sepanjang jalan di malam hari, Kamisato meletakkan tangan di sisi lehernya. Tampaknya ia masih berusaha untuk menggertakkan sendi, tetapi masih saja gagal. Ketika ia melihat Patricia memberinya tatapan bingung, dia tersenyum dan menjelaskan. "Tidak apa-apa, kok." Entah kenapa, suaranya terdengar ganjil. "Aku selalu suka melakukan berbagai hal secara terus-menerus. Contohnya: memutarmutarkan pena, bersiul, atau sejenisnya. Aku harus melakukan pekerjaan sepele seperti itu untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan. Sehingga, aku akhirnya punya kebiasaan macam ini.” Setelah beberapa saat, suatu bangunan muncul di hadapan mereka. "Itu ada. Lihat cerobongnya?”
"Hei, bukankah seharusnya kita berada di Academy City, yaitu kota yang berisikan berbagai teknologi mutakhir? Bukankah seharusnya teknologi di sini lebih maju 20 atau 30 tahun daripada di 'luar'?” "Itu pasti adalah pemandian mutakhir, dengan pemanas mutakhir, yang terhubung dengan cerobong mutakhir. Sekarang, mari kita masuk ke dalam. Kita bukanlah para fotografer yang mencari pemandangan klasik.” Entah kenapa, Ellen meraih tangan Kamisato dan mulai menariknya ke dalam. Karena bingung, Kamisato pun berhenti. "Ummm, aku tiba di sini beberapa hari lalu, sehingga situasinya terasa berbeda bagiku. Sejujurnya, aku tidak perlu mandi di tempat umum.”
64
"Huffff. Yahh, mungkin kau memang tidak perlu mandi. Adalah suatu hal yang wajar ketika ada seorang pria berkeringat di tengah-tengah sekumpulan gadis. Aku kira, itu membuatmu mirip seperti tipe pria ganas. Ah ha ha. Itu sama sekali tidak mirip denganmu.” "Eh?" Kamisato mengusap hidung dengan menggunakan lengannya. Sementara Ellen yang mengenakan jas lab longgar tersenyum, Elza berbicara dengan nada kesal sembari memegang botol plastik dengan kedua tangannya. "Aku tidak sependapat. Aku tidak ingin mendekati para pria dari tim bisbol atau judo yang mengklaim bahwa itu adalah kebajikan, masa muda yang berharga, atau sejenisnya. Aku tidak sekeras itu menolak seorang pria yang betah berkeringat, tapi setidaknya, perhatikan orang di sekitarmu.” "Kau sungguh romantis, Elza. Atau lebih tepatnya, jau memiliki standar yang tinggi. Apakah pria ideal menurutmu adalah seorang pangerang yang menunggangi kud-...” "J-jangan konyol!! A-a-a-a-a-a-a-aku t-t-t-t-t-t-tidak m-m-m-m-m-memimpikan s-s-s-s-s-ssesuatu seperti itu, b-b-b-b-b-bego!!" "Elzaaaaa, aku tahu kau sedang panik, tetapi jika kau mengalahkan si gadis berkac amata busuk dengan botol berisi koin milikmu, aku harus mengeluarkan peralatan penginvestigasi adegan kejahatan milikku.” "Ah!?" Gadis preman kembali sadar, dan akhirnya melepaskan kerah si gadis berkacamata. Claire jatuh lemas ke tanah, tali bahu gaunnya melorot, dan beberapa kelopak jatuh dari bunga di kepalanya yang mirip twintail raksasa. Percuma jika terus berada di luar, sehingga mereka pun memasuki gedung. Wanita tua di meja registrasi memiringkan kepalanya ketika melihat sekelompok orang aneh yang terdiri dari satu pria SMA, dan empat gadis, tapi dia masih mempersilahkan mereka masuk sebagai pelanggan. Mereka disuguhi suatu sistem pembayaran berteknologi tinggi, tetapi tampaknya mereka hanya punya uang tunai sebagai alat pembayaran. Bagi seorang anak SMA seperti Kamisato, ini terasa lebih aneh daripada sesuatu yang berteknologi tinggi. Hanya Kamisato yang berjalan menuju kamar mandi pria. "Sampai jumpa nanti, semuanya." "Oh, benar. ... Heh heh. Tapi, ‘nanti’ mungkin lebih cepat daripada yang kau pikirkan.”
Hawa dingin mengalir pada tulangnya, tapi Kamisato memutuskan untuk menganggap itu hanya perasaannya saja. Fraksi Kamisato yang beranggotakan manusia-manusia unik bisa mengucapkan kata-kata yang kejam, tapi mereka juga cukup peduli pada sesama. Ellen
65
cenderung berperan sebagai pengatur berbagai hal, jadi dia memegang tangan Patricia ketika ia melambaikan tangan, dan mulai menuju kamar mandi perempuan. Di dalam ruang ganti, Kamisato tidak menemukan pelanggan laki-laki lainnya. Dia tidak mendengar suara apapun melalui kaca sekat yang tampak buram, mungkin dia adalah satusatunya pelanggan hari ini. Dia membeli sampo dan sabun dari mesin penjual otomatis, melepas pakaiannya, dan memasuki area mandi. Seperti yang diduga sebelumnya, ia adalah satu-satunya pelanggan di area lapang tersebut, sehingga ia merasa cukup kesepian. Namun, ia adalah anak SMA biasa yang bisa ditemukan di mana saja. Artinya, sendirian di kolam sebesar itu tidak berarti kegirangan dan melompat ke dalam air dengan keras. Dia duduk di kursi kecil dan mulai mencuci tubuhnya dengan rajin. Waktu cepat berlalu ketika gadis-gadis berisik itu ada di sekitarnya, tetapi ketika sendirian, ia lebih suka termenung dan hanyut dalam pemikiran. Misalnya, pikirannya beralih ke Kamijou Touma. Dia telah diganggu oleh insiden yang melibatkan makhluk merah dan hitam, serta kedua gadis, tapi ia tidak bisa mengabaikan anak itu. Bagi kelompoknya, masalah Kamijou adalah tugas utama. Dia menatap tangan kanannya yang berlumuran busa sabun. "Apakah kau menginginkan dunia baru?" Begitu ia menggumamkan kata-kata itu, semuanya lenyap. Dia berpikir dengan tenang sambil menyipitkan mata pada tangan bersih yang muncul ketika gelembung sabun mulai tersibak. Dia akan menemukan jawabannya. Dia akan memastikan hal itu. Kemudian, dia melihat dirinya sendiri pada cermin di dinding, lantas dia mendesah. (Lebih kurus dari biasanya. Aku mungkin akan berada dalam kesulitan jika aku tidak mulai berusaha.) Bagaimana bisa dia berada di dalam kesulitan? Setelah beberapa pemikiran, ia menyadari sesuatu yang tidak menyenangkan muncul di dadanya. Aku tidak melakukan semua ini karena aku ingin.
66
Dia mengatakan kalimat itu begitu sering, sehingga dia kehilangan semua makna, dan hanya menjadi ucapan belaka. Tapi kalimat itu tetap saja terselip keluar dari bibirnya. Dan kemudian…
"Eh ... heh heh." "?" "Oh, kenapa kau begitu serius menatap dirimu sendiri di depan cermin? Kau cukup narsis ketika kau sendirian, Kamisato-san. ... H-huh? Aku tidak bisa melihat. Ahhh !! Mengapa kacamataku berembun sekarang!? Jangan bilang ini terjadi karena aku mengganti kacamataku dengan cadangan murahan setelah rusak kemarin!!!” "Claire?" Kamisato berbalik ke arah suara konyol tersebut. Sebagai seorang remaja modern, ia terbiasa dengan tata letak pemandian, tapi sepertinya dinding pemisah antara pemandian laki-laki dan perempuan tidak mencapai menca pai langit-langit, sehingga terdapat terda pat celah di bagian atas. Si gadis cabul berkacamata buram mencuatkan mencua tkan kepalanya pada celah tersebut. Seorang gadis memang memiliki banyak kelebihan, dia memikirkan itu sambil menampilkan tatapan kosong. Andaikan saja adegan ini dibalik, kepala Kamisato pasti sudah dipecahkan oleh para gadis, tanpa sempat memberikan penjelasan. Itulah yang disebut dengan “kelebihan” para gadis. Se cabul apapun sifat seorang gadis, dia tidak akan babak belur ketika ketahuan mengintip. Dia menempatkan tangan di sisi lehernya dan mengajukan pertanyaan. "Apa yang sedang kamu lakukan?" "Eh heh heh. Aku mengirimkan beberapa akar kabel sensor, jadi aku sudah tahu bahwa tidak akan ada pelanggan yang datang selain kita. Walaupun orang lain mencoba untuk mendekat, aku mengaturnya secara otomatis untuk mencegat mereka, sehingga kita aman. Itu berarti, kita tidak perlu khawatir tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Yang ingin kukatakan adalah, bagaimana kalau aku menggosok pungg ... kyah !?” Sebelum dia bisa menyelesaikan tawarannya, si gadis berkacamata ditarik kembali ke sisi lain dinding. Karena dia lenyap secara tiba-tiba, tiba-tib a, sepertinya ada orang lain yang menarik kakinya dari bawah. Kemudian, suara Elza terdengar dari balik dinding. "Jangan khawatir, bos! Aku akan melindungi kesucianmu! …Hah? Ellen hilang. Apakah dia menyelinap pergi selama terjadi kekacauan!?”
"U-um, tadi dia berlari keluar dari bak mandi wanita, bahkan tanpa mengenakan handuk."
67
Ketika Kamisato mulai merasakan perasaan buruk, pintu kaca buram kamar mandi pria bergeser dan terbuka. terb uka. Gadis itu berdiri dengan berani pada pintu masuk. Dia pasti dicintai oleh Tuhan karena rambutnya yang panjang menempel pada kulit basah dengan cara yang sempurna, sehingga menutupi “titik -titik penting” pada tubuhnya. Ini adalah hal yang baru. Bisakah rambut menjadi pakaian bagi umat manusia? Tatapan kosong terpancar dari mata Kamisato saat ia teringat pepatah tua yang menanyakan apakah pisang dihitung sebagai camilan. Setelah melihat adegan itu, ia berusaha mempercayai bahwa pemikiran tentang buah bukanlah metafora untuk sesuatu yang tidak pantas. Bahkan sekarang, Ellen menyembunyikan senyum di balik tangannya untuk menjaga keanggunan. "Hah!! Hahhh!! Salahkan dirimu sendiri karena tidak mewaspadai kedatanganku! Sekarang, Kamisato-han, mari kita saling sali ng mengenal satu sama lain dengan hubungan hubungan yang lebih intim!!” "Sialan!! Sekarang dia melewati garis itu, aku harus bertindak sebagai perisai manusia. Bagaimanapun juga, aku adalah pengawal bos! Aku tidak punya pilihan! Itu benar, aku tidak punya pilihan!!” "T-tidak adil!! Aku kan juga pengawalnya!? Jadi mengapa aku satu-satunya yang disingkirkan!?” Situasi bertambah kacau. Kamisato berbalik untuk mencari jalan keluar, tapi pintu masuk utama sudah diblokir oleh Ellen, sementara Elza dan Claire mulai memanjat dinding layaknya zombie. Dia benar-benar terpojok dan Ellen perlahan mendekatinya dengan senyum di wajahnya. "Kau tahu, Kamisato-han?" "Ya?" "Aku pikir, kau boleh melimpahkan kesalahan pada kami, dan menikmati adegan penuh cinta ini." Apa yang terjadi selanjutnya akan dijelaskan secara cukup abstrak. — Nelayan mengenyahkan tentakel Kraken, dan melarikan diri dari permukaan giginya. (dalam gaya pahatan Yunani)
"..." Ditinggalkan sendirian, Patricia dengan cepat membasuh tubuhnya sendiri, kembali ke ruang ganti, dan mengenakan pakaiannya lagi. Dia mandi dengan begitu cepat agar tidak ada orang lain yang melihat tubuhnya karena alasan kesopanan. Namun, norma kesopanan kesopanan bukanlah satusatu satunya alasan. Dia melakukannya agar tidak ada orang lain yang melihat Sample Shoggoth 68
yang hidup di bawah kulitnya. Sekarang dia tenang, tapi setiap kali ia melihat kulitnya sendiri yang putih, dan pembuluh darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, dia teringat bahwa suatu mahkluk buruk rupa sedang hidup di dalamnya. Dia tidak bisa melupakan gumpalan lemak seukuran kepalan tangan yang memiliki cabang berupa tentakel. Dia sebisa mungkin memalingkan pandangannya pada tubuhnya sendiri, meskipun itu tidak menyelesaikan masalah. Smartwatch di pergelangan tangannya menampilkan laju detak jantung dan tekanan darah. Awalnya, ini adalah aplikasi untuk mengatur kesehatan, tapi siapa pun yang tidak tahu tentang kondisi Patricia akan menganggap benda itu rusak dan perlu diinstal ulang. Tidak melakukan apa-apa, dia berdiri di depan mesin penjual otomatis berisikan susu buah. (Apakah benda ini menjual campuran susu dan jus buah? Kalau dipikir-pikir itu, Leivinia suka Cinderella dan Shirley Temples*, kan?) [Shirley Temples adalah minuman campuran non-alkohol, biasanya dibuat dari jahe. Saat ini, minuman ini tergantikan oleh Lemon soda ataupun jus jeruk. Wikipedia Bebas.] Kakaknya membual dengan memberikan nama cocktail non-alkohol* pada minuman itu, tapi itu hanyalah minuman campuran. Patricia pun teringat teri ngat pada kakaknya ketika melihat minuman itu. [Baca NT 2.] Perasaan sentimental membuat dia menjulurkan tangannya, tapi tampaknya dia tidak mengambil kartu. Dia punya banyak Black Card yang bisa digunakan digunaka n untuk membayar dengan jumlah puluhan atau ata u bahkan ratusan juta yen, tapi dia tidak punya uang receh. Depresi berat menginggapi dirinya. Dia tahu bahwa tidak ada niat jahat pada gadis-gadis yang bersama Kamisato Kakeru. Mereka mungkin memiliki definisi tentang kebaikan dan keadilan, menurut versinya masingmasing. Namun, tidak berarti itu ditujukan ditu jukan ke arahnya. "..." Diam-diam, dia meletakkan kepalan tangannya di tengah jaket menutupi dadanya yang rata. Ada keringat di dahinya yang lapang. Dia membenci kenyataan bahwa tindakan ini telah menjadi kebiasaan. Rasanya sama seperti parasit yang menyebarkan wilayahnya wilayahn ya dengan memanipulasi siput untuk menjadi makanan burung. Part 8 Ini adalah pemandangan yang luar biasa.
69
Obat selalu memiliki sisi aneh dan menjijikkan jika seseorang hanya melihat proses pengobatan dan mengabaikan khasiatnya. Memberikan anastesi pada pasien, membelahnya, memotong organnya, dan menempatkan organ “baru” u ntuk memperpanjang nyawa pasien tersebut. "Ugh." Tapi bila dilihat secara langsung, tidak mengherankan jika Kamijou merasa mual. "Urp!" "Oh, apakah kau terlalu sensitif ketika melihat kulit telanjang seorang gadis?" Birdway tersenyum dan mengancingkan blusnya. Ekspresinya tampak tegang, sepertinya itu bukan hanya dikarenakan efek pingsan. Andaikan saja: apa yang akan terjadi padanya jikalau Kamisato Kakeru tidak menyerangnya dan membuat dia pingsan? "Ketika aku memerintahkan Patricia memakan organku, ada hal lain terjadi." Dia menggantikan peniti besar, dan menampilkan ekspresi tak acuh. "Benang dan lembaran yang terbuat dari pati jagung digunakan dalam dunia pengobatan. Ketika digunakan sebagai penutup atau pelindung luka, benda itu menempel dan melebur dengan tubuh manusia, sehingga tidak perlu dilepas di kemudian hari. Aku membuat organ baru berdasarkan bahan itu, sehingga ini benar-benar tidak berbeda dari sari pati jagung.” "Dan juga, pada sihir Afrika terdapat cara untuk melepaskan diri dari kutukan. Caranya adalah dengan membuat boneka gandum yang menyimbolkan dirimu, dan kau bisa mengutuk seseorang sampai mati dengan mengorbankan boneka yang terbuat dari gandum itu.” Birdway mengangguk setelah mendengarkan penjelasan Index. "Dunia ini penuh dengan cerita-cerita tentang tanaman atau biji-bijian yang disusun dalam wujud manusia, untuk menyimbolkannya. Bahkan, boneka yang terbuat dari bahan hewan tidaklah jarang, dan kau tidak dapat membuat boneka tanpa menambahkan beberapa misteri ke dalam campurannya. Boneka bertindak sebagai simbol tertinggi dan kekuatan pada upacara pengorbanan, seharusnya lebih efektif jika kita menggunakan tubuh manusia asli, namun mendapatkannya adalah hal yang sulit di jaman ini. Mereka harus mencari pengganti, sehingga mereka telah mengembangkan metode yang menghasilkan efek sama seperti upacara pengorbanan. Yaitu, dengan memakan boneka yang terbuat dari gandum atau jagung. Aku menggunakan itu untuk tujuanku sendiri.” Othinus seukuran boneka mendesah. "Itulah mengapa kulit binatang tersebut berwarna hijau - merah. Apakah kau mencoba untuk menumbuhkan apel pada dadamu?” Itu terasa seperti candu, dan aneh sekali.
70
Hanya melihatnya saja, seakan-akan semangatmu habis tak bersisa. Tetapi pada saat yang sama, Birdway berhasil membungkam Kamijou dan yang lainnya, bahkan mereka tak punya nyali untuk protes. Jika dia menciptakan organ dan memaksa Patricia memakannya, seperti yang telah direncanakan, maka semua misteri ini sudah terpecahkan. Itulah maksud Birdway sejak awal. Dia tidak meminta bantuan apapun, dan ia ingin menyelesaikan masalah pribadinya sendiri. Gadis kecil itu meletakkan tangan di tenggorokannya. "Semua pembicaraan ini membuat tenggorokanku sakit. Enaknya minum yang manis-manis. …Bisakah kamu membawakan aku Shirley Temple? Hei, Mar- ... !!” Dia mulai memanggil nama seseorang, tampaknya itu sudah menjadi kebiasaannya. Namun dia tertegun. Kamijou, Index, Othinus, dan Nephthys memandang dalam kebingungan saat Birdway berdeham. Wajahnya sedikit memerah ketika dia menarik kembali ucapannya. "Kamijou Touma, ini adalah rumahmu, jadi kau memiliki tugas untuk menyenangkan tamu yang berkunjung ke kediamanmu. Kamu dapat menemukan petunjuk dengan mencari kata: 'Shirley Temple' di internet, jadi jangan khawatir. Anak kecil pun bisa membuat itu, kalau begitu aku akan memberimu waktu selama 2 menit.” "Astaga. Tampaknya Birdway yang manja sedikit tidak menyadari situasi yang tengah dihadapinya di sini. Hanya ada air keran, miso, dan kecap di ruangan ini! Jika kau tidak mempermasalahkan hidangan berupa sup miso dingin tanpa Dashi, aku bisa menyuguhkan itu padamu saat ini juga!!” "Itu bahkan lebih buruk daripada yang aku pikirkan! Hidangan itu bahkan tidak cocok untuk bertahan hidup!!” "Aku sepenuhnya setuju, tapi izinkan aku menambahkan satu hal lagi. Andaikan saja kau tidak mengganggu pertempuranku tadi, bahan-bahan makanan untuk Hotpot tidak akan terbuang percuma!!!!!” Itu hanyalah perdebatan kecil dan berisik, tapi Birdway masihlah seorang pemimpin diktator Dawn-Colored Sunlight, yaitu asosiasi sihir rahasia Golden-style terbesar di Eropa. Jadi, jika Kamijou Touma bisa memperlakukan penguasa itu sebagai anak kecil berusia 12 tahun, maka tidakkah dia benar-benar memiliki peran sebagai Joker? Othinus kecil mendesah lagi dan Nephthys berkulit coklat mengangkat bahu. "Karena masalah pribadimu sudah terungkap, bisakah kita kembali ke masalah Kamisato Kakeru?"
71
"Sepertinya bisa," jawab Dewa Sihir setinggi 15 cm dengan tangan bersedekap. "Masalahnya adalah Patricia," jelas Birdway sembari mendecakkan lidahnya dengan kesal. "Hm?" "Tidakkah aku sudah memberitahumu bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang sihir? Walaupun jawaban paling sempurna untuk menyembuhkan Patricia adalah penggunaan metode sihir, namun aku tetap tidak bisa mengatakan itu padanya. Dan walaupun aku bisa, aku tidak akan merekomendasikan hal itu. Dia akan terlibat jauh lebih dalam ke dunia sihir.” Setiap fenomena supranatural tidak perlu dijelaskan secara ilmiah. Tidak peduli seberapa aneh dunia sihir, dia tidak ingin menunjukkan itu pada adiknya. Namun…
"Aku paham. Patricia tidak tahu bagaimana cara sihir bekerja atau bagaimana cara sihir menyembuhkan dirinya, sehingga dari sudut pandang ... '" "Lantas, apakah dia bisa menerima logika kanibalisme ini? Tentu saja dia akan berpikir bahwa kakaknya menumbuhkan semacam tumor aneh di dalam tubuhnya, kemudian mencoba untuk menyuapkan tumor menjijikkan itu pada mulutnya. Siapa pun akan ngeri melihat adegan itu, dan aku tidak bisa mencari cara untuk meyakinkan dirinya.” Dan juga, benda hitam yang menetap pada tubuh Patricia. Makhluk itu akan mengamuk jika seseorang mencoba untuk mengeluarkannya secara paksa. Itulah yang menyebabkan "pertengkaran saudara", kemudian menyebabkan Kamijou dan Kamisato terjebak di tengahtengahnya. Tidak semuanya berjalan sesuai rencana. "Aku menyebut organ ini dengan nama: ‘buah’. Itu adalah nama yang cocok karena aku memberikan gizi padanya, sehingga organ ini akan tumbuh seperti buah. Namun, organ ini tidak dimaksudkan untuk tempat penyimpanan nutrisi jangka panjang. Setelah selesai tumbuh, benda ini akan membusuk dan layu, walaupun kita memotong dan menyimpannya di lemari es. Jika rencana ini sia-sia, maka tidak ada kesempatan kedua. Aku perlu memastikan agar organ ini tumbuh dengan baik, memanennya, lantas memasukkannya ke mulut adikku. Itulah masalah sebenarnya di sini.”
"..." "Ada satu hal lain yang cukup membuatku penasaran, dan aku akan sangat menghargai jika kau bisa menjawab pertanyaanku.” Birdway mengangkat jari. ”Di mana Patricia berada saat aku sadar?" "Eh?" Kamijou memandang Othinus yang hanya mengangkat bahu. "Paling tidak, dia tidak berada di TKP ..."
72
Ketika dia mendengar jawabannya, Birdway menampilkan ekspresi mirip anak kecil yang menderita gigi berlubang. "Jika dia berkeliaran di sekitar kota, itu bukanlah masalah." Kemudian, kesimpulan baru mulai terpikirkan. "Tapi kalau Kamisato mendapatkannya, ini bisa menjadi masalah besar. Aku tidak begitu ingat, namun ada seorang pria yang memiliki tangan kanan sejenis denganmu, dan dia jugalah seorang Joker.” Part 9 "Kamisato-han, apakah kau lebih suka payudara besar, atau kecil?" Pada suatu tempat lain di Academy City, ada seseorang yang ekspresi serius di wajahnya. Setelah bersusah payah mengatasi Claire dan gadis-gadis lainnya, akhirnya Kamisato selesai mandi. Dia menempatkan tangan di sisi lehernya saat berbicara dengan seorang gadis yang menyeret jas lab longgar. "Apa yang sedang kamu bicarakan?" "Kita bicara tentang apa yang baru saja terjadi di pemandian, bos! Dengan tatapan hampa di matamu, kau menyapu kaki gadis berkacamata buram sehingga dia terjatuh, meluncurkannya pada lantai basah untuk menggagalkan serangan Ellen, kemudian kau mengakhir perlawanan kami dengan meraih bahuku, lantas melemparkan aku begitu saja!! Bagaimana bisa kau setenang itru? Apa yang harus kami lakukan agar kau malu dan kebingungan!?” "Betul. Kau menyaksikan pemandangan surgawi tepat di depan matamu, bukankah seharusnya kami membangkitkan nafsu birahimu?” "Hmm?" kata Kamisato sambil memiringkan kepalanya. Dia masih saja tidak sanggup menggertakkan lehernya. Sepertinya, dia perlu menjawab pertanyaan itu, lantas dia bersuara. "Asalkan cocok denganmu, apakah ukuran payudara adalah suatu masalah?" "Wah!! Ternyata dia menganggap pertanyaan itu sebagai suatu hal yang sangat memalukan, sampai-sampai dia tidak berani menjawabnya secara langsung!! Tadinya aku berpikir bahwa dia tidak akan peduli!” "Kau harus memuji seseorang yang bisa berbicara dengan penuh semangat tentang apa pun. Aku benar- benar menghargai itu. Itulah yang disebut dengan gairah.”
73
"Dengar, bos, mari kita mulai dengan membahas definisi dasar. Kami memerlukan jawaban yang pasti tentang seberapa besar ukuran payudara yang kau harapkan. Jadi, jangan menggantungkan jawaban dengan kalimat: ‘asalkan cocok denganmu’!!” "Yang lebih penting…"
"Apanya yang lebih penting!?" keluh gadis cabul berkacamata, tapi Kamisato melanjutkan omongannya tanpa menghiraukan dia. "Dari tadi aku sudah menuruti permintaan kalian, jadi, bisakah kita membahas urusan sebenarnya sekarang?" Ya, Kamisato memiliki banyak urusan yang harus ditanganinya. Insiden Patricia membutuhkan perhatian, begitu pula dengan pria SMA lain yang memiliki tangan kanan identik dengannya. Dia bersiap-siap untuk kembali ke pokok permasalahan, tapi ... "Kau benar," kata Ellen.”Bagaimana kalau kita makan sesuatu?" “……………………………………………………………………………………………….... .................................................................”
Tidak ada gunanya, Kamisato hanya bisa menutupi wajah dengan telapak tangannya, dan meringkuk di pinggir jalan. Dia sungguh tidak bisa mengerti bagaimana cara gadis-gadis ini berpikir. Gadis forensik berambut panjang mengenakan jas lab longgar bernama Ellen memiringkan kepalanya karena kebingungan. Padahal dia sendiri yang menyebabkan semua kekacauan ini. "Hah? Apakah aku mengatakan sesuatu yang aneh?” "Tidak, tidak juga. …Oh tidak. Apakah dia merasa pusing?”
"Bagaimana bisa seseorang langsung berpikir untuk menggarap pekerjaan ketika baru saja tiba di suatu kota baru, bahkan belum mencoba makanan lokal? Selain itu, kita perlu merencanakan apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Apakah kamu ingin kita ngobrol di sini, bersama udara Desember yang membeku? Ayolah, kita baru saja mandi dengan air hangat.” Satu-satunya orang yang bepikiran sehat pada kelompok itu, yaitu Patricia berumur sepuluh tahun, dengan lembut menepuk bahu Kamisato. Air mata adalah hal yang tidak cocok dengan Kamisato Kakeru, jadi ia mengumpulkan kekuatannya dan kembali para pertarungannya. "Ada apa ini? Insiden Patricia sudah membuat kita menyimpang dari tugas utama, sejak kapan Sub-Quest ini dimulai? Apa yang akan terjadi berikutnya, mengalahkan Empat Raja Surga yang menjaga penghalang dari beberapa benua yang berbeda, kemudian mengumpulkan tujuh 74
kristal? Yahh, itu adalah perkara mudah. Kita hanya harus mengumpulkan seratus ribu platinum, membeli kapal pribadi, berlayar menuju pulau kecil di ujung dunia, mendaki puncak pohon alam semesta, dan menanyai dewi yang tinggal di sana tentang apa yang harus kita lakukan selanjutnya*." [Ciu duga, dia sedang menganalogikan keadaan kelompoknya sekarang dengan game RPG.] "Kamisato-han." "Bos…"
"Aku tidak tahu apa yang membuatmu begitu bersemangat, tetapi, dengan serius memikirkan reinkarnasi di dunia lain adalah suatu hal yang sangat serius. Jika ada sesuatu yang mengganggumu, kami selalu bersedia untuk mendengar curhatmu.” Tatapan hampa mengisi mata pria SMA biasa itu. Entah kenapa, dia ingat suatu bagian dari suatu buku yang membahas tentang membesarkan kucing. Menyerahlah untuk menyuruh mereka melakukan sesuatu, atau berhenti melakukan sesuatu sama sekali. Belajarlah untuk menikmati ketika kau menonton mereka melakukan apapun yang mereka inginkan. Atau, alihkan perhatian ketika mereka hendak melakukan suatu hal yang tidak kau sukai. Ide itu membuatnya ingin melakukan sesuatu. Dia menempatkan tangan di sisi lehernya, dan kata-kata mengalir keluar dari mulutnya layaknya jiwa yang meninggalkan jasad. "Mungkin tidak ada suatu hal pun yang bisa kulakukan ..." Suatu tangan menepuk bahunya beberapa kali. Itu adalah tangan Patricia. "Kau tidak boleh gila-gilaan di sini. Jika kau berputus asa, siapa lagi yang bisa menggantikan posisimu dan memberikan opini masuk akal? Terus terang, aku sendiri juga sudah mulai muak dengan semua ini.” Dia benar. Seorang anak SMA biasa tidak boleh berpangku tangan dalam menghadapi semua kekonyolan ini. Dia tidak perlu memenangkan argumen. Dia hanya perlu terus mendapatkan jawaban. Dia mengumpulkan keberanian dan mencoba berbicara lagi. "Aku ragu ini akan membantu, tapi aku akan mengulangi lagi perkataanku. Kamisato Kakeru tidak pernah tahu kapan harus menyerah, jadi aku akan mengatakannya berulang-ulang kali. Ada seorang gadis di sini yang memiliki rahasia besar, dan terjebak di tengah-tengah suatu 75
insiden. Ayo. Ayo kita menyelamatkannya. Mengapa kau tidak bisa memahaminya? Rute tercepat sudah tersaji di hadapan kita, lantas mengapa kau bersusah payah untuk memilih jalan yang memutar.” Tapi dia tidak bisa menyampaikannya pada para gadis. Gadis preman Elza dengan rambut cokelat berantakan yang mirip telinga rubah, hanya bisa mengangkat bahu. "Kau mengatakan itu, tapi memang seperti inilah cara dunia berputar. Ketika kau mencapai daerah baru, kau harus terlibat dengan masakan lokal. Itu seharusnya membuatmu tetap termotivasi.” "Dan aku tidak paham mengapa seseorang memilih untuk tidak mandi ketika ada orang lain di hadapannya.” Mereka tampaknya bekerja di bawah aturan-aturan yang berbeda. Si pria menangani segala sesuatu dengan cara "keren", sementara para gadis menangani segala sesuatu dengan cara "lucu". Jadi, ada perbedaan mendasar dalam proses berpikir mereka. Karena Kamisato tidak tahu cara berpikir para gadis, anak buahnya terkesan malas, picik, hambar, dan tak punya prinsip. Namun, justru itulah bagian penting pada kesatuan kelompok ini. "Apakah ini hasil Pendidikan Yutori* yang mengerikan?" [“Yutori Kyouiku” atau Pendidikan “Nyantai” atau seri ng pula diistilahkan “Pendidikan Hati” atau istilah sistem yang memberi “ruang untuk tumbuh” (room to grow) adalah diawali ketika Jepang mengkhawatirkan masa depan bangsanya akibat sistem pendidikan yang lama yang dirasa kurang mempertimbangkan intelenjia emosi anak (ES), juga berkurangnya “moral education”. Inti alasannya anak dididik kurang bersisi manusiawi (ala Jepang). Lalu mulai April 2002, mulailah diberlakukan “yutori kyouiku” (diinggriskan lainnya sebagai re laxed education). Di mana jam belajar di kelas dikurangi (tereduksi hampir 30%, Hari Sabtu juga jadi libur) dan anak-anak diharapkan lebih punya waktu banyak berinteraksi dengan “lingkungan lain”, baik berujud manusia atau alam sekitarnya. Ini bisa berinte raksi dengan orangtuanya sendiri, teman-temannya, orang2 di lingkungan terdekat (tetangga, para penjual, dll.) sampai alam sekitarnya. Kalau menyimak materi “ yutori kyouiku” ini, tampaknya Jepang cukup sadar dan menghendaki generasinya nanti menjadi generasi yang tidak cuma pandai otaknya tapi juga bagus kepribadiannya (indikasi: kemampuan komunikasi rendah, empati rendah, dll.). http://saniroy.archiplan.ugm.ac.id/?p=165.] "Hei, usiamu setara dengan kita, jadi hal itu juga berlaku padamu." "Memangnya itu berlaku pada usia berapa? Aku rasa, jawabannya memiliki ruang lingkup yang begitu luas, layaknya empat ribu tahun sejarah Cina.” Menyadari bahwa percuma saja membujuk mereka dengan mengandalkan logika, Kamisato pun akhirnya menyerah. Bukannya mereka tidak memiliki logika untuk berargumen; namun perbedaan antara logika Kamisto dan logika mereka sangatlah jauh. Kamisato merasa bahwa mengikuti aliran adalah pilihan yang lebih tepat daripada memaksakan pemikirannya pada gadis-gadis itu.
76
"Jadi, kalian mau makan apa?" "Ehhhh!? Harusnya kau yang memutuskan itu, karena kaulah yang terlebih dahulu datang ke sini, bos!! Apakah tidak ada ... itu lho, tempat makan yang enak? Apakah di Academy City hanya tersedia pelajaran- pelajaran untuk mengembangkan blog internet!?” "Aku tidak yakin apa yang kau minta ... Seperti yang kau lihat, Academy City hanyalah kumpulan logam dan beton." "Sudah, sudah. Kau harus melihat lebih jelas, bos. Itu hanyalah suatu hal yan g khas dari daerah tertentu! Hakata memiliki Tonkotsu*, Osaka memiliki Takoyaki*, dan Nagoya memili ki ... apa yang mereka miliki? Apakah Miso dengan irisan daging, ataukah roti Ogura*? Apapun itu, setiap daerah pasti memiliki sesuatu yang khas! Kau pasti sudah melihatnya, namun kau mengabaikannya!! Ayolah, gali kembali ingatanmu!!” [Tonkotsu adalah Ramen berkuah kental yang biasanya berasal dari lemak babi. Takoyaki (た こ焼き) nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu diisi potongan gurita di dalamnya. Roti Ogura adalah roti yang berisikan pasta kacang merah. Wikipedia Bebas.] "Maaf, tapi kota ini hanya memiliki Ramen dengan mentega dan garam di sebela h utara, sampai Soba Soki* pada sebelah selatan." [Soba Soki adalah Mie Soba yang diberi topping berupa daging iga.] "Membooooooosaaaaaaaaaaannnkaaaaaaaann!! Semuanya sama saja, seolah-olah kau tidak memiliki pilihan lain! Ini seperti toko-toko suvenir di Tokyo atau stasiun kereta Osaka!!” "Hei, minta maaflah kepada petugas stasiun" Ketika Elza menggaruk kepalanya dengan kedua tangan (tentu saja sambil menggoyangkan payudaranya), si gadis berkacamata Claire memiringkan kepalanya. "Apakah benar-benar tidak ada yang menarik di kota ini? Ini semua seperti rantai toko nasional?” "Sepertinya kau bisa mendapatkan hidangan yang berasal lebih dari 190 negara berbeda pada Distrik 4, tapi aku tidak pernah mendengar tentang kuliner asli Academy City. Sepertinya, penduduk kota ini sudah terbiasa makan telur goreng dan roti bakar untuk sarapan." "Astaga." "Meskipun begitu, aku pikir dagingnya adalah hasil kloning, dan sayurannya ditumbuhkan secara otomatis pada fasilitas bangunan pertanian. Mereka tidak memiliki kekayaan dalam hal kuliner.” Elza kembali ceria. "Apakah kau sadar bahwa kau baru saja mengatakan suatu hal yang penting!!?? Itu dia, bos! Itu adalah hidangan segila burger yang dibuat dari satu juta ekor cacing! Kau tidak bisa memakan hidangan seperti itu di kota-kota lainnya!!" "Kau sudi makan burger yang terbuat dari cacing jika itu adalah makanan khas dari suatu kota, Elza?" 77
Ellen terdengar terkejut, tapi gadis preman tampaknya tidak memahaminya. "Eh? Kenapa tidak? Jika kau pergi ke Cina, kau harus mencoba sate kalajengking. Jika kau pergi ke Australia, kau harus mencoba es krim yang rasanya seperti lava ngengat. Dan jika kau pergi ke Meksiko, kau harus memesan steak kaktus. Lantas mengapa kau harus pergi ke restoran Jepang setelah bepergian ke belahan dunia lainnya?” Dengan demikian, rencana makan malam mereka sudah ditetapkan dengan rencana samarsamar : “apapun boleh”. Kau bahkan bisa merasakan daging kloning hanya dengan mengunjungi toko daging terdekat atau restoran keluarga, tapi ... "Apakah minimarket masih buka pada jam segini?” "Oh, pilihan bagus. Jika pilihan lain adalah makan hidangan premade yang dipanaskan dalam microwave dan digoreng sebentar pada wajan, maka kita harus menyuruh Master Chef Elza untuk memasakkan sesuatu untuk kita.” "H-Hentikan!! A-Aku tidak semahir itu dalam urusan memasak! Aku hanya melakukann ya jika benar- benar terdesak!!” Elza tersipu sambil memegang botol berisi koin di antara lengannya. Tampaknya, dia mempunyai masalah dengan hal-hal yang bertolak belakang dengan penampilannya sebagai preman. Kamisato akhirnya ingat bahwa pria berambut runcing telah membawa beberapa kantong plastik. "Claire, Elza, kalian pasti lelah setelah mengalami semua pertengkaran ini, kan? Kita tidak harus berusaha keras hari ini, jadi mengapa kita tidak pergi ke sembarang toko Gyudon, dan...” Kerahnya tersambar dengan kecepatan Mach*. [Kecepatan suara.] Siapa yang menyambarnya? Ellen, Claire, dan Elza melakukannya pada saat yang sama. Gadis berkacamata dengan bahu telanjang, berbicara sambil tersenyum. "Beberapa gadis SMA cantik berbicara tentang masakan rumahan di hadapan para pria. Kau tidak bisa membandingkannya dengan 'sembarang' toko Gyudon. Apakah kamu mengerti? Cobalah untuk menyadari apa yang sedang terjadi di sini, paham? ☆ " Aura mereka telah benar-benar berubah. Kamisato Kakeru terkena "intimidasi" dan tidak bisa bergerak !! Kemudian, para gadis dengan cepat melepaskan kerahnya.
78
"Oke, mari kita cari minimarket untuk mendapatkan beberapa bahan. Elza akan mengambil peran utama sedangkan aku akan mengambil peran pendukung. Apakah kalian tidak mempermasalahkannya?” "J-jangan seenaknya memutuskan apa yang akan aku kerjakan!! Tapi jika kau bersikeras, aku kira, aku tidak punya pilihan lain!!” "Ehh? Tunggu, tunggu. Lalu apa yang harus aku lakukan?” "Ellen, Kau bertugas untuk menyalakan rice cooker. Itu adala h pekerjaan yang sangat penting.”
Dengan rencana seperti itu, mereka akhirnya memasuki minimarket di dekatnya. Hampir tidak ada bahan makanan tersisa, yang ada hanyalah sayuran layu di rak-rak makanan segar, sehingga Ellen dan Elza mulai komat-kamit sembari mereka melihat sekeliling. "Jadi kita akan memasak hidangan ala Jepang, Barat, atau Cina?" "Menurutku, dengan tersedianya bahan makanan yang begitu minim, kita hanya bisa memasak ala-kadarnya. Sialan, tempat ini akan segera tutup, tapi seseorang yang memiliki keterampilan handal layaknya ibu rumah tangga, akan membeli bahan makanan ini dan sanggup memasak sesuatu yang layak. Lagipula, apartemen kumuh itu tidak memiliki sarana gas yang memadai, jadi aku ragu kita bisa memasak sesuatu dengan benar. Kita perlu bahan yang mudah diolah menjadi hidangan sederhana, dengan rasa yang istimewa. Tapi jangan berharap banyak ... kombinasi daging dan sayur tampaknya cukup baik. ... Mungkin kubis isi atau paprika isi.” Saat itulah suara erangan mencapai telinga mereka. Mereka berbalik dan menemukan Patricia yang memakai pakaian joging ketat. Dia masih berdiam diri meskipun sudah diteirma dalam kelompok tersebut. Dia pasti menyadari kesalahannya ketika mereka menoleh ke arahnya, jadi dia berpaling dan sedikit tersipu. "Ahem." "Oh, ada apa? Apakah kamu tidak suka paprika?”
"B-Bukan itu! Gadis seumuran diriku tidak pilih- pilih makanan!!” Bahkan orang dewasa pun masih suka pilih-pilih makanan, tapi Patricia tampaknya melihat sesuatu yang berbeda. Mungkin dia menjadi sedikit perfeksionis ketika mendengar istilah: "dewasa". "Jangan khawatir. Serahkan saja pada Master Chef Elza, dan dia akan mengolah bahan-bahan makanan yang kau benci, kemudian menyulapnya menjadi hidangan favoritmu. Jadi, kau tidak lagi harus pilih- pilih soal makanan.” "H-hei! Berapa kali harus kuberitahu bahwa aku tidak suka pekerjaan rumah tangga!! Bukankah aku sudah mengancammu untuk tidak mengatakannya!?" 79
"Kau mau berpihak pada sisi mana, Elza? Di satu sisi, kau tidak ingin tampak seperti seorang gadis, namun di sisi lain, kau juga tidak ingin disebut gadis macho. Dan aku pun bingung, kau mau jadi apa?” Lagi-lagi, percakapannya tidak terkendali, lantas gadis pirang berdahi lapang bernama Patricia menyela pembicaraan mereka, sebelum keadaan bertambah runyam. "Aku bilang, bukan itu masalahnya!! Aku tidak pernah pilih- pilih soal makanan!!” "Oh? Kalau begitu, aku bisa menggunakan paprika mentah. Mungkin aku hanya akan membasuh paprikanya, kemudian menjejalkannya di tengah-tengah salad.” "Mgh." "Atau, jika kau ingin sesuatu yang sehat, aku bisa melemparkan 5-10 potong paprika, lantas kublender sampai menjadi jus paprika yang halus. 100% jus sayur murni! Mungkin rasanya buruk, tapi jangan khawatir!!” "Uuh !?" Elza merasa kasihan pada gadis kecil yang gemetaran dengan mata berkaca-kaca, lantas dia mendesah dengan lembut. "…Baiklah kalau begitu."
"?" "Dengar, gadis kecil, aku akan memprediksi sesuatu. Kau akan mengatasi salah satu kebencianmu hari ini. Aku akan memastikan itu. Aku akan menulis ulang persepsimu tentang paprika.” "Ke-kenapa kau berlagak sok keren? Selain itu, aku tidak pilih- ...” Patricia mulai melambaikan tangannya, tapi kemudian ia menyadari sesuatu. Entah sejak kapan, ia bergabung dengan percakapan mereka. Dia tidak lagi hanya menonton percakapan dari kejauhan; namun kali ini, dia berpartisipasi di dalamnya. "…Hah?"
Dia telah ikut berbicara, tapi dia masih memiringkan kepalanya. Bahkan dia sendiri tak tahu bagaimana mendefinisikan perasaan ini. Part 10 Leivinia Birdway berdiri di balkon kamar asrama. 80
Bangunan asrama lain berkumpul layaknya rak buku di perpustakaan, atau loker sepatu di sekolah. Di antara bangunan tinggi pencakar langit, ia menatap bulan pada langit malam yang berwarna keperakan. Dia menarik lembaran berwarna biru, dan Kamijou pun melangkah keluar. Sembari menyemburkan napas putih, Kamijou memeluk dirinya sendiri untuk sedikit mengurangi rasa dingin. "Apa yang sedang kau lakukan, Birdway?" "Tidak bisakah aku menikmati indahnya bulan dengan damai sendirian?" "Aku tahu bahwa kau sedang ngambek karena kita kehabisan hidangan Hotpot, tapi masuklah ke dalam. Melihat kamu dalam kondisi seperti ini semakin membuat tubuhku membeku.” "Kau sungguh- ...! Tidak, tidak apa-apa. Kau tidak akan berubah walaupun aku mengeluh seharian.” "?" Apapun itu, Kamijou dan Birdway akhirnya kembali ke kamar. Hawanya sangat dingin karena jendela yang pecah, namun itu masih lebih baik daripada balkon yang hancur. Di dalam ruangan, Nephthys, yaitu wanita berkulit coklat dalam balutan perban, rebahan di lantai sambil merangkak dan menyibukkan diri dengan remote TV. Index dan Othinus sedang menonton dalam keheningan. Namun, Kamijou memanggil namanya untuk menghentikannya. "Tunggu, Nephthys! Variety show pada malam hari selalu membahas tentang ...!”
"Um?" "... Laporan makanan, kuis kontes memasak, dan acara-acara lainnya yang dimaksudkan untuk menarik perhatian ibu rumah tangga !!” Sudah terlambat. Layar datar dipenuhi dengan adegan ayam. Dan itu adalah ayam goreng. Seluruh bagian tubuh si ayam benar-benar digoreng. Hewan petelur itu menghasilkan suara berderak dan mendesis ketika tetesan-tetesan kecil minyak meledak, aroma berupa uap air dengan lembut naik ke udara di balik background hitam, dan kamera dengan perlahan berputar-putar mengelilingi wajan untuk mendapatkan sudut terbaik. "Musim Natal sudah tiba, maka penjualan ayam meningkat! Ya, kami berada di sini, di Maruichi, yang terkenal dengan ayam gorengnya pada kontes perang makanan di Distrik 15. Kau mungkin berpikir bahwa Natal berarti kalkun, tapi ayam dan unggas lainnya juga
81
merupakan primadona. Banyaknya pemesanan telah membuat kami khawatir akan ketersedian ayam di gudang penyimpanan.” Yang pertama menjerit adalah Index. Dia meletakkan tangan pada mulutnya, roboh ke samping, dan mulai merengek. "Fgoumaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaa !!” "Index, aku tahu bagaimana perasaanmu, tapi cobalah berbicara dengan menggunakan bahasa manusia!!" Ketika Kamijou mencoba menenangkan gadis itu, Othinus setinggi 15 cm menekankan jari telunjuk pada pelipisnya. "Jadi inilah maka ungkapan Jepang: 'racun untuk mata'. Aku pikir kau harus memahami budaya Jepang tentang rasa malu untuk bisa mengerti makna ungkapan tersebut, tapi sekarang aku mengerti dengan baik.” "Ya. Sebagai dewa, menerima persembahan yang tidak cukup adalah suatu hal yang tidak menyenangkan.” "Ayolah, tidak bisakah kita mulai khawatir tentang makan malam sekarang?" tanya Kamijou. ”Aku tahu Birdway berada dalam masalah, tetapi bukankah berarti kita harus mampu membawa permainannya!?…Ah." Sementara itu Birdway mendesah dengan jengkel. "Aku bisa memaklumi seorang bocah SMA biasa, tapi kalian adalah: perpustakaan grimoire berjalan dan Dewa Sihir yang bahkan bersedia untuk bunuh diri untuk melengkapi upacara*. Aku cukup yakin bahwa kalian dapat mengontrol saraf otonom* dan mengendalikan sistem pencernaanmu.” [Baca NT 13, terutama ketika High Priest “menyempurnakan” jasadnya. Saraf otonom adalah bagian saraf tubuh yang mengendalikan pernapasan, sirkulasi udara, pencernaan, dan fungsifungsi tubuh lainnya yang bekerja secara tidak disadari. Kamus Oxford.] "..." "Apa? Mengapa kau terlihat sedang melamun?”
Birdway melihat Kamijou dengan bingung ketika si jabrik menunduk tanpa suara. Lebih tepatnya lagi, ia menatap tangan pada saku celananya. "Ini buruk. Aku berharap bisa menyelamatkan kalian, tapi mungkin saja aku baru saja ‘melemparkan minyak pada bara api’. Namun, walaupun kita bisa melalui semua ini, berdiam diri bukanlah gayaku.” "Bicaralah yang benar."
82
"Bagaimana jika ... Mungkin saja...... sekarang, Birdway." Kamijou Touma mulai berbicara dengan suara yang sangat-sangat berat sembari ia perlahanlahan meluncurkan tangannya ke dalam saku. "Bagaimana jika sosis ikan yang aku dapatkan ketika bertukar dengan teman sekelasku pada saat makan siang..... kebetulan masih ada di ...” Dia tidak diizinkan untuk menyelesaikan kalimatnya. Gadis-gadis bergegas ke arahnya untuk melahap sosis Kamijou Touma. [Tentu saja sosis dalam makna denotasi.] Part 11 Sekarang, saatnya makan!! Singkat cerita, Elza merasa benar-benar malu setelah mengucapkan semua bualannya. Setelah memakai apron dengan mudah (dia tidak ingin teman-temannya tahu bahwa dia telah berlatih keras untuk mengenakan apron), si gadis preman berdada besar (dia juga tidak ingin orang lain melihat seberapa besar ukuran dadanya) belum menyelesaikan satu pun hidangan di dapur, pada apartemen kumuh. Lagipula…
"Siapa yang diam-diam memasukkan 'bahan makanan rahasia' ketika aku memalingkan punggungkuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!?” Saat mata Raja Iblis Elza bersinar merah dan rambutnya yang mirip telinga rubah berdir i tegak, orang yang pertama menghindari tatapannya adalah Ellen, yaitu si gadis berjas lab longgar. Keringat mengalir di wajahnya ketika berbicara dengan suara gemetar. "A-a-a-a-aku tidak tahu apa yang sedang kau bicarakan." "Pembohong!! Siapa lagi kalau bukan dirimu!? Lihatlah, benda ini keluar dari kubis isi, bahkan benda ini layak disensor dengan menggunakan mosaik! Jenis penyedap kimia macam apa yang telah kau tambahkan, sampai jadi begini!? Apakah itu adalah sejenis senjata kimia baru untuk membasmi kecoa yang telah berevolusi dan menguasai kota!?” "Sudahlah. Tidak ada senjata seperti itu! Berpikirlah dengan logis, kumpulkan rumus kimia, dan campur semuanya sesuai dengan persamaan, lantas dapatkan cita rasa terbaik!!” "Jangan membawa rumus kimia heksagonal ke dapuuuuuuuuurrr!! Kita tidak mencoba untuk membuat gas mustard di panciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!” Gadis berkacamata bernama Claire roboh dalam posisi bersandar pada dinding, di ruang yang sempit. Salah satu tali bahunya melorot dan bunga-bunga tropis raksasa yang tumbuh dari kepalanya, tampaknya telah layu.
83
"Ah, rasanya seperti, kepalaku dituangi zat pembasmi rumput liar Amerika ... Bagaimana kalau kita pergi ke tempat lain sementara membiarkan udara di tempat ini keluar? Pergi tanpa mengunci pintu adalah tindakan berbahaya, tapi sejak awal jendelanya memang sudah rusak.” "Jikalau ada seorang pencuri yang menyelinap masuk ke sini, kemudian memegang panci itu, kita mungkin akan mendapatkan hadiah dari polisi. Gampangnya sih begitu." "Apakah kau mendengarkanku!? Sama seperti teori kuantum, gagasan tersebut sudah selesai. Hanya saja, percobaan untuk menirunya kebetulan saja gagal kali ini! Bukannya aku tidak memiliki rasa!!” "Kau perlu memikirkan kembali idemu ketika kau mulai membahas tentang teori kuantum. Yang mana, hasilnya berubah berdasarkan pengamatan a tau tidak!!” Kemudian, mereka melakukan evakuasi darurat. Warga apartemen kumuh itu keluar karena bau yang tiba-tiba menyengat hidung mereka, sehingga Kamisato Kakeru bersujud dan menjelaskan permasalahannya pada mereka. Di antara mereka, seorang guru perempuan yang sangat pendek tersenyum pahit dan membantu dia meminta maaf pada warga, maka keributan ini tidak akan muncul di Web sebagai Hot Topic. Setelah akhirnya terbebas dari konferensi pers untuk meminta maaf, Kamisato Kakeru menghela napas dengan berat. "Singkatnya, ini semua akan berakhir jika kita meninggalkan ruangan selama sekitar dua jam. Sayangnya, sepertinya kita harus makan malam di luar.” "Guru itu sungguh mengagumkan. Ketika dia melihat Ellen memasak, ia mulai mencari kelemahannya dan membenarkannya dengan menggunakan zat yang bisa mengeraskan minyak tempura. Aku tahu bahwa dia bukanlah orang sembarangan ketika dia menghadapi ‘benda ber mosaik’ itu tanpa melarikan diri.” "Hah? Apakah ini berarti aku akan diejek dengan insiden ini selama 2-3 hari berturut-turut?” "Lagipula, ke mana kita harus pergi? Ada banyak pilihan untuk makan malam di luar.” Mereka mulai berpikir, tetapi orang yang pertama mengangkat tangan dan membuka mulutnya dengan ragu-ragu adalah Patricia. "U-um." "?" "Aku bersdia makan apa saja, tapi aku ingin mencoba ramen Jepang. Terakhir kali aku berada di sini, aku benar- benar tidak memiliki waktu.” Kamisato berpikir bahwa "ramen Jepang" terdengar menarik bagi orang asing. Kemungkinan, seperti itulah orang Barat melihat hidangan itu. Kamisato ingat bahwa dia pernah melihat suat u artikel berita online yang mengabarkan bahwa ramen sudah memasuki ranah Tiga Harta Karun Keramat, yaitu : sushi, tempura, dan sukiyaki. Tentu saja, apa pun yang ada di Jepang benar84
benar diperuntukkan bagi orang Jepang sendiri. Sehingga, terdapat beberapa pilihan yang pada mulanya tidak pernah ada, seperti makan acar sayuran dengan nasi kari. Apapun itu, ungkapan tersebut hanyalah frase unik yang bisa ditafsirkan dengan berbagai makna. Dan pada saat yang sama ... (Akankah para gadis memperbolehkan untuk makan ramen pada malam hari?) Kamisato tidak keberatan untuk menuju ke warung ramen, tapi akankah Ellen dan Claire bersedia? Jujur, dia cukup khawatir tentang hal itu. Kamisato bisa membayangkan mereka akan berkata bahwa setelah lewat jam 8 malam, kita hanya boleh mengkonsumsi jus buah-buahan. Namun…
"Hm, itu bukan ide yang buruk." "Ya, aku pikir, dalam situasi seperti ini kita perlu mencobanya." "Hmm?" Kepala Kamisato dipenuh dengan tanda tanya, sehingga ia mencoba untuk menyuarakan kebingungannya. "Um, apakah kau yakin? Ramen mengandung karbohidrat dan sup penuh minyak. Maksudku, dari perspektif kaum perempuan yang memperhatikan menu diet...” "Tidak apa-apa sekarang." Elza menggembungkan dada besarnya, lantas dia menjawab dengan sigap. Dia melambaikan tangan dan menunjuk ke arah Kamisato. "Bagaimanapun juga, kau bersama kami sekarang." "?" Kamisato menuruti apa yang mereka mau, meskipun ia masih tidak mengerti situasinya. Dengan total sebanyak lima orang, jumlah mereka terlalu banyak untuk makan di warung pinggir jalan, sehingga mereka memutuskan untuk mengunjungi warung ramen yang berada agak jauh dari jalan utama, di mana mereka tidak akan terlihat dari luar. Bahkan tempatnya cukup terlindung, sehingga tidak ada tanda-tanda kerusakan akibat insiden komet tempo hari, dan kaca-kaca pada jendela pun masih utuh. Udara panas di dalamnya terasa benar-benar mewah. Tidak ada pelayan android yang mengawasi mereka duduk di kursinya masing-masing, dan tidak ada gambar holografik makanan yang mengambang di udara. Itu adalah toko ramen normal.
85
Setelah mereka duduk di kursinya masing-masing, Elza bermain-main dengan rambutnya yang mirip telinga rubah, sembari menjawab pertanyaan yang telah disampaikan oleh Kamisato. "Banyak gadis yang suka ramen, tapi menurut kami ... yahh, informasi itu belum menyebar sangat jauh dan tidak begitu terkenal. ... Sederhananya, sulit bagi para gadis untuk pergi ke warung ramen milik seorang kakek yang keras kepala.” "Oh?" "Tapi kali ini, kami bersamamu, bos. Sebagai seorang pria, kau dapat melindungi kami sementara kami mencoba beberapa tempat yang biasanya tidak mampu kami singgahi. Kami bisa saja mengunjungi restoran yang kami sukai, namun seakan-akan ada suatu penghalang tebal yang menghalangi.” Kamisato menduga itu adalah kebalikan dari seorang pria setengah baya yang dengan tegas meminta seorang gadis untuk pergi bersamanya, karena dia tidak bisa pergi keluar dan makan parfait sendirian. TV murah berukuran 15 inci ditempatkan pada suatu titik yang sempurna. Letak TV itu begitu strategis, sampai-sampai seseorang bisa mengatakan bahwa: "pelanggan hanya bisa melihat sekilas acara TV yang disetel oleh sang pemilik warung, dan ini bukanlah warung untuk melihat siaran TV". Tampaknya, acara yang ditayangkan TV itu adalah drama panjang selama 2 jam. Terlihat adegan : seorang mahasiswa tanpa kepentingan atau keterampilan (entah kenapa) sedang dilayani oleh beberapa gadis berkelas tinggi, dan ia menggunakan kekuatan para gadis layaknya tujuh alat untuk mengalahkan seorang pegawai berburu pekerjaan yang tidak jujur. Ini seperti kisah balas dendam mainstream. Protagonis-nya diperankan oleh Hitotsui Hajime*. Jika dilihat dari setting dan lawakan populer yang terdapat pada drama itu, mungkin film tersebut merupakan adaptasi dari manga yang sedang digunakan untuk menaikkan popularitas para aktor. [Hitotsui Hajime adalah artis populer kesukaan ibunya Kamijou. http://toarumajutsunoindex.wikia.com/wiki/Hitotsui_Hajime.] Kamisato Kakeru menyipitkan matanya sedikit dan mendesah. "Semua orang suka hal-hal sederhana, bukan?" "Aku tidak ingin mendengarnya darimu." " Aku tidak ingin mendengarnya darimu." " Aku tidak ingin mendengarnya darimu." Dia mendesah lagi ketika para gadis menjawab dengan serempak. Namun, waktu damai tidak berlangsung lama. Ellen dan Claire bersilang pendapat lagi. Kali ini, mereka mempermasalahkan menu, dan keributan itu segera menyebar. "Apa yang kamu lakukan?"
86
"Kau ingin tahu apa yang dikatakannya? Dia bilang, dia akan memesan ramen asin untuk kita semua! Apakah dia sudah gila!? Aku hanya akan menerima ramen seafood dengan kecap!!” "Ehhh? Ramen asin jelas-jelas merupakan tiket menuju kebahagiaan. Claire, aku cukup yakin bahwa kau akan merusak hidupmu sendiri dengan pilihan seperti itu.” "Ellen, kau ASSHOLE*!! Ayo selesaikan ini di luar!!” [Sepertinya dia mengucapkan kata Asshole (brengsek) dalam bahasa Inggris.] Sebagai orang Barat, Patricia meludahkan air es di mulutnya ketika mendengar perkataan itu.
Sembari menepuk punggung Patricia untuk membantu menghentikan tersedak yang dia alami, Kamisato memarahi gadis berkacamata dan menyuruhnya untuk tidak meneriakkan umpatan dalam bahasa Inggris di suatu warung. Kemudian dia berbicara dengan yang lainnya. Lebih tepatnya, pada si gadis preman yang sedang mengistirahatkan siku dan payudara besarnya di atas meja. "Bagaimana denganmu, Elza?" "Ehh? Memperdebatkan ramen apa yang terbaik adalah tindakan seperti debat agama. Kau tidak akan pernah mendapatkan jawaban. Tetapi secara pribadi, aku pasti akan memilih ramen miso.” "Pft. Apakah kau bodoh?” "Pft. Apakah kau bodoh?”
Ketika Ellen dan Claire meludahkan komentar mereka secara serempak, Elza pun terpancing untuk ikut serta dalam perkelahian ini. Sementara itu, Kamisato menatap menu dengan ekspresi pahit di wajahnya. Ada banyak variasi, sehingga sulit untuk memfokuskan pilihanmu. Ini bukanlah restoran yang telah bekerja keras selama 20 tahun untuk menyempurnakan kuah ramennya. Ada ramen kari sup, dan ramen tomat keju di daftar, sehingga ia bisa merasakan ketidakpastian merembes dari menu tersebut. Dia menyerahkan menu ke Patricia dan menunggu untuk sementara waktu. Begitu ia memutuskan bahwa waktunya telah tiba, ia pun berbicara. "Oke, mari kita memesan. Semua, katakan saja apa yang kalian inginkan.”
Seorang pelayan laki-laki yang memakai bando di kepalanya berjalan mendekat, lantas kicauan burung mulai terdengar dengan nyaring. "Asin! Aku ingin yang asin!!” "Kecap! Dan dengan seafood!!”
87
"Satu ramen miso. Gak pakek daging babi, tapi tambahkan segumpal bawang hijau sebagai gantinya.” "Oh, kalau begitu, aku pesan tonkotsu." " Oh, kalau begitu, aku pesan tonkotsu." "Hm?" Kamisato memandang Patricia dengan bingung, dan mendapati dia sedang terkejut. Tampaknya hanya mereka berdua yang memiliki selera sama. Namun, itu bukan akhir dari pembicaraan. Claire dan Elza memulai keributan sekali lagi. "Seleraku ... tidak sama dengan Kamisato-san!? A-Aku tidak bisa menerimanya. Hal dasar yang harus dimiliki agar pacarmu tidak kabur adalah: menaklukkan perutnya. Pada mulanya, perbedaan kegemaran makanan tidak terlihat serius, tetapi kau tidak bisa mengabaikan itu karena dampaknya lambat-laun akan semakin menumpuk layaknya racun. T-tapi aku masih bisa memperbaikinya. Ini bukanlah suatu hal yang penting seperti ramalan golongan darah! Iya kan, Kamisato-san !?” "Ayolah, ramalan golongan darah tidak memiliki dasar apapun. Membagi enam atau tujuh miliar orang di planet ini menjadi empat kategori terdengar seperti suatu ancaman yang bahkan lebih berbahaya daripada diskriminasi ras. Tapi bagaimanapun juga, aku masih punya kesempatan di sini! Kami mungkin telah memesan ramen yang berbeda, tapi itu berarti kami bisa saling mencicipi hidangan masing-masing, saling bertukar gigitan, dan makan pada piring yang sama!!” "Baiklah, baiklah. Biar aku yang ambil kendali. Piring Kamisato-han berada di bawah penguasaanku. Jika kalian ingin menggodanya, ambilah nomor antrean. Kalian harus izin dulu padaku.” "Sialan kau, Ellen !!" "Oh, apakah ini waktunya untuk pertempuran sesama gadis di bawah meja, sedangkan kita mengumbar senyum pada Kamisato-san atas meja? Tunggu, siapa yang baru saja menginjak jari kakiku!? Elza, dasar anak lonthe, kau sudah mengkhianatiku!? Cium saja pantat setan, dasar penyihir!!” "Tenanglah, Claire. Mengapa kau tidak mendinginkan diri dengan meminum air es?”
"Terimaka- ... Ah, hampir saja! Itu toples bawang putih, Ellen!” "Peh heh heh. Mungkin aku harus menuangkannya di atas kepalamu untuk memastikan bahwa bunga-bunga itu mendapatkannya." Saat dia melihat gadis-gadis berdebat, Patricia merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres. 88
Itu adalah kegelisahan seperti ketika terjadi ketakutan pada suatu foto hantu, namun tidak jelas dimana letak tempat berhantu pada foto tersebut. Dia urung mengutarakan kegelisahannya, dan hanya mengamati kekacauan yang terjadi di meja. Dan…
"?" Dia akhirnya menyadari sesuatu. Kamisato Kakeru tersenyum bahagia sambil dikelilingi oleh para gadis. Tapi, dari sudut pandang Patricia, entah kenapa, senyum pria itu tampak seperti bercampur dengan rasa sakit. Part 12 Golden retriever itu sejatinya adalah pria yang memahami romansa. Dengan demikian, tindakan Kihara Noukan tidak selalu dapat dijelask an dengan menggunakan logika dan konsep efisiensi. Contohnya, saat ini dia berjalan melalui jalanan pada malam hari, dan toko di dekat SD tertentu. Jendela toko itu telah rusak dan ditutupi dengan lembaran plastik biru, tapi itu bukan karena pelecehan apapun. Ledakan udara dari Arrowhead Comet telah menghancurkan sebagian besar kaca pada seluruh bangunan di Academy City. (Mungkin aku harus menggunakan metode yang lebih cerdas.) Dia dirundung oleh sedikit perasaan pahit, tetapi manajer toko paruh baya, yang sedang menyapu dedaunan di dekat pintu masuk, langsung tersenyum saat melihat anjing besar tanpa pemilik. "Oh, Sensei, kehabisan cerutu?" "Ya, cerutu Kuba yang kau pesan untukku." "Cepat sekali kau menghabiskan cerutunya. Apakah kau yakin bahwa kau tidak merokok terlalu banyak?” "Kita tidak memiliki aturan batasan merokok untuk anjing. Tidak ada orang yang mau repotrepot mendata anjing perokok.” "Berdasarkan ukuran tubuh, aku berasumsi bahwa kau hanya bisa menangani kadar rokok lebih sedikit daripada manusia pada umumnya."
89
Berbicara dengan anjing adalah tindakan yang aneh, tetapi si manajer toko tampaknya tidak menghiraukannya. "Adakah suatu hal aneh yang terjadi di sekitar sini?" "Tidak juga. Aku belum melihat bocah yang mengenakan pakaian tebal karena dia sangat ingin menyembunyikan kulitnya, bocah yang mengabaikan gigi berlubang dalam waktu lama, atau bocah yang memakai pakaian sama selama lebih dari seminggu tanpa mencucinya. Anak-anak sering berbagi beberapa cerita mengenai rumor yang mengejutkan, tapi kejahatan polos tidak mungkin menghindari anak-anak seusia itu. Dan tampaknya, mereka tidak menyerang orangorang tertentu, jadi tidak ada masalah yang berarti.” Pada awalnya, ini bukanlah kebiasaan si golden retriever. Dia adalah Kihara lain. Dia telah membangun jaringan orang dewasa yang bisa menerima sinyal SOS dalam percakapan anak-anak sehari-hari, dimana mereka berkumpul untuk menghabiskan uang saku mereka, contohnya: di minimarket, department store, toko berdiskon, dll Dia adalah Kihara Kagun. Dikenal sebagai Kihara"yang terburuk", dia sudah terlibat dalam ranah kehidupa n manusia dan jiwa. Dia berada di peringkat teratas pada ranking keluarga Kihara. Dia memperoleh prestasi ini karena telah membantu pembunuhan milyaran orang, tapi catatan kriminalnya kembali ke angka nol sebab dia telah membangkitkan mereka dengan tingkat akurasi 100%*. [Untuk memahami makna paragraf ini, kamu harus membaca NT 9. “Pembunuhan”, “membangkitkan”, “tingkat akurasi 100%”, Ciu menduga bahwa kosakata -kosakata ini ada hubungannya dengan insiden Gungir.] Walaupun ia telah bekerja pada bidang yang berbeda, ia telah menemukan jawaban yang Noukan tidak pernah bisa dapatkan. Bahkan Noukan sudah menutup pintu hatinya untuk menerima jawaban itu. Apa yang dia lakukan setelah itu tidaklah diketahui, namun ia akhirnya menjadi seorang guru pada Sekolah Dasar itu. Apa pun yang mengarah ke jawaban itu, Noukan meragukan bahwa jawaban itu dapat dijelaskan dengan menggunakan logika dan efisiensi. Dia juga pernah menjadi Kihara “langka” yang mengenal “perasaan halus”.
"Kau juga sudah berubah, sensei." "Begitukah?" "Ya. Bagaimana ya mengatakannya? Kau semakin ‘lembut’.”
90
"Mereka yang memahami romansa diberkati dengan kesempatan untuk belajar apa yang tersembunyi di dalam hati orang lain. Dan itu mempengaruhi kedua sisi persamaan. Tapi jujur saja, aku berharap bahwa aku bisa mengenal pria itu lebih baik.” "Kihara-sensei adalah orang yang mengagumkan." "Ya, memang." Jika anjing menampilkan ekspresi, golden retriever ini pasti sudah tersenyum. Itu adalah senyum bahagia, namun entah kenapa terkesan sedih. "Mengagumkan" adalah kata klise, tapi Kihara Noukan tahu bahwa kata itu memiliki makna yang tidak terhingga. Dan manajer toko jugalah orang yang luar biasa karena langsung setuju untuk membantu guru tertentu melindungi anak-anak, meskipun dia tahu bahwa guru tersebut adalah Kihara. Tidak peduli apakah ia bisa melawan ataukah tidak. Kekuatannya berasal dari sesuatu yang sungguh berbeda. "Tapi, dia jugalah orang yang sulit untuk didekati," kata Noukan.”Selalu ada anak -anak yang berjalan di sekitarnya, dan mereka akan selalu mengganggu percakapan kami. Mereka menginjak ekorku, menarik telinga dan lidahku, atau bahkan mencoba untuk menunggangi aku. Contohnya, Kumokawa ... ya, Kumokawa Maria-kun adalah musuh bebuyutanku. Mengenang kembali masa-masa itu sudah cukup untuk membuat ekorku melilit.”
"Kau mengatakan itu, tapi kau tidak pernah menggonggong ketika kau memperbolehkan mereka mengelus-elus bulu atau perutmu.” "Mereka terlalu ceroboh. Andaikan aku bukan pria sejati, aku pasti sudah menggigit mereka.”
Kumokawa Maria tidak lagi bersekolah di SD itu. Bahkan, tampaknya gadis itu sudah tumbuh cukup dewasa untuk mengawasi saat-saat terakhir Kihara Kagun, dan terus melangkah maju setelah kematian gurunya. Oleh karena itu, berjalan-jalan pada malam ini tidaklah ada artinya. Golden retriever melanjutkan tugasnya bahkan setelah semua manusia sudah meninggalkan panggung kehidupan. Tetapi kenyataan tidak berubah bahwa ia tidak bisa mengakhirinya. "Aku akan pergi sekarang." "Aku paham. ... Hey, sensei?”
91
Ketika anjing besar mulai meninggalkan tempat itu dengan paket kecil di punggungnya, manajer toko kembali memanggilnya. Golden retriever melihat ke belakang dan berbicara dengan suara palsunya. "Ada apa?" "Aku yakin kau memiliki takdir yang harus kau jalani, tapi jangan salah. Gelarmu sebagai Kihara atau apalah namanya, semua itu tidaklah penting. Hal terpenting adalah apa yang ada di hatimu. Gairah yang menuntunmu untuk melakukan berbagai hal adalah sesuatu yang tidak pernah berbohong padamu.” "..." "Dan Kagun-sensei sudah menunjukkan kepada kita betapa besar kekuatan itu. Bukankah begitu, sensei? Dia menyingkirkan gelarnya sebagai Kihara, melindungi senyum anak-anak yang begitu banyak jumlahnya, bahkan mengakhiri dendamnya dengan Kihara Byouri di Baggage City. Itulah yang terpenting, bukannya kau dilahirkan sebagai apa, atau kelompok macam apa yang menjadi tempatmu bernaung. Jadi, sensei, kau tidak perlu berlagak kuat.” Anjing itu tidak memberikan bantahan. Dia menerima apa yang manajer katakan sebagai ungkapan yang bermakna. Dia adalah orang yang memahami romansa, dan Original Seven telah memberikan suatu perasaan pada anjing itu. "Jika kau pernah merasa bosan pada peranmu sebagai Kihara, kau boleh datang ke tempatku. Mungkin kau berpikir bahwa mulutku terlalu besar sebagai manajer yang digaji, tapi aku selalu tinggal tepat di samping kehidupan semua orang. Kagun-sensei tidaklah berbeda. Setiap orang memiliki kekhawatiran, dan kau tidak perlu malu mengakuin ya. Manusia adalah makhluk yang tidak diciptakan untuk mendapatkan jawaban sempurna ketika pertama kali mencoba. Tidak terkecuali dirimu, sensei, sehingga kau tidak perlu bersikeras untuk terus menjadi 'sensei'. Jika terlalu menyakitkan, kau bisa kapan saja melepaskan beban itu, paling tidak untuk sementara waktu.” "Aku akan mengingatnya." Setelah menyampaikan rasa terimakasih dengan penuh hormat, golden retriever meninggalkan toko itu. Dia mendongak ke langit malam. Dengan semua lampu kota yang berpijar, hampir tidak ada bintang yang terlihat pada langit gelap. Hanya bulan yang bersinar di sana. Sekali lagi, ia adalah pria yang memahami romansa. Bukan berdasarkan logika atau efisiensi, namun berdasarkan perasaannya, si anjing menyemburkan suatu kalimat.
92
"Betapa tak menyenangkan cahaya ini. Rasanya seperti suatu pertanda buruk.”
Part 13 Setelah mandi dan makan, malam pun semakin larut. Jika ini adalah game RPG, ini adalah ketika mereka berjalan dari satu ujung dunia menuju ke dunia lainnya, menemukan benua yang tidak bisa mereka capai, mendapatkan kapal, beralih ke suatu pesawat, mengalahkan Empat Raja Surgaw, diterbangkan ke dunia lain, mengumpulkan tujuh kristal, dan merusak penghalang di sekitar benteng raja iblis. Jadi apa yang sedang mereka lakukan sekarang? Segera setelah mereka kembali ke apartemen kumuh (setelah memeriksa untuk memastikan bahwa tempat itu aman), Erza si gadis preman berambut mirip telinga rubah, berbicara. "Ahh, aku lelah. Kita mungkin harus tidur lebih cepat malam ini, bukankah begitu?”
Pada saat itu, orang kecil di dalam kepala Kamisato Kakeru mengelupaskan semua kulitnya dan berubah menjadi setan berotot*. [Untuk mengetahui maksud kalimat di atas, tanya saja pada pengarangnya.] Dia benar-benar lupa untuk menempatkan tangan di sisi lehernya, dan suaranya pun menjadi lemah. "Tahaaaaaaaaaan sebentaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrr." "Oh tidak. Kamisato-san baru saja memasuki mode siksaan memalukan, namun luar biasa. Apakah kau sudah menginjak ranjau, Elza? Aku hanya bisa merasa iri.....!? Kamisa- tunggu, jangan memetiknya! Jangan memetik bunga pada kepalaku!!” Setelah gangguan yang tidak diinginkan, Claire pergi dengan air mata di matanya. Tampaknya dia tidak menyadari bahwa ketika dia mengangkat lengan untuk melindungi kepalanya, ketiak dan dadanya terbuka tanpa perlindungan, ini semua terjadi karena gaunnya. Kamisato kembali pada topik pembicaraan. "Aku punya satu pertanyaan di sini. Apa itu ruang sihir? Apakah kita telah terlempar ke dalam suatu dunia, dimana para gadis selalu memulai diet-nya ‘besok’?” Tapi Elza tidak terpengaruh. "Siapa peduli? Kamijou Touma tidak akan lari dari Academy City, ataupun menghilang beberapa hari ke depan. Begitupun dengan Patricia? Dunia tidak akan hancur jika kita tidak menyelesaikan masalah ini sebelum tengah malam, kan? Jika kita bisa melakukannya besok, mari kita menundanya saat ini. Setelah melakukan pemanasan di kamar mandi, dan mengisi perut, aku sudah merasa cukup mengantuk.” Perkataannya : "siapa yang peduli" adalah masalah. Penolakan yang blak-blakan adalah hal yang biasa terjadi pada gadis-gadis jaman sekarang. 93
Mulut Kamisato menggigil terbuka dan tertutup saat ia menoleh ke arah Ellen dan Claire. Dia menggunakan kontak mata tanpa perkataan untuk mencari dukungan dari kawannya yang bisa diandalkan, tapi ... "I-itu benar. Aku juga merasa lelah. Keletihan ini benar-benar terasa sekarang. ... Sepertinya keletihanku disebabkan karena kau memetik bungaku barusan.” "Apapun itu, kita harus menunggu hasil analisis yang sedang berjalan di laboratorium kontaine r milikku. Lagipula, aku benar-benar bukan tipe orang yang berguna untuk menghadapi pertempuran secara langsung. Jadi, pergi dan lakukan sendiri semaumu. Aku akan mengurus berbagai hal di sini.” Suara mayoritas bisa menjadi hal yang menakutkan. Tidak peduli seberapa salah jawabannya, selama banyak orang yang mengikuti jawaban tersebut, dunia akan menanggapnya sebagai suatu standar. Ketiga gadis menyuarakan hal serupa, sehingga Kamisato dan Patricia tidak punya kesempatan. Lantas…
"Oke, mari kita menggosok gigi secara bergantian, kemudian menggelar futon. Jendelanya rusak, jadi berusahalah untuk tidak masuk angin. …Oh tidak!? Apa yang harus kita lakukan! Bagaimana bisa kita menggelar lima futon di ruang seukuran 4,5 tatami!?” "Ya, ruangnya terlalu sempit." "Seseorang jelas-jelas harus tidur di futon milik orang lain." Mereka mencoba beberapa kombinasi, tapi akhirnya memutuskan untuk meletakkan empat futon dengan posisi mirip seperti kincir angin atau shuriken. Tentu saja tidak ada cukup ruang untuk futon kelima, tapi ... "Apakah Kau tahu bahwa ruang 4,5 tatami memiliki asal-usul dari kamar teh Ginkaku-ji*? Pada awalnya, itu tidak dimaksudkan untuk kalangan orang miskin. Sebaliknya, itu diperuntukkan bagi orang kaya yang ingin menikmati kosentrasi semua kemewahan pada suatu ruang kecil.” [Ginkaku-ji adalah kuil familiar untuk tempat tinggal para samurai yang terbuat dari sepuhan perak murni. One Step Closer to Japan.] "Ya." "Tapi dengan mengatur empat tikar tatami seperti shuriken, setengah ruang tatami di tengah digunakan untuk menempatkan peralatan membuat teh. Itulah cara orang bisa duduk di sekitar ruangan dan menikmati teh.” "Aku sudah tahu itu." Kamisato masih tampak pucat saat ia menghentikan mereka.
94
"Tapi kenapa aku ditempatkan di tengah? Yang bisa aku lakukan di sini hanyalah meringkuk pada posisi mirip janin.” "Um, bukankah karena kau kalah pada permainan batu-kertas-gunting?" Dia hampir tidak bisa membantahnya, sehingga yang bisa dia lakukan hanyalah menutupi wajah dengan kedua tangan dan menangis. Ellen, si gadis berjas lab longgar menutup mulutnya dengan lengan dan tertawa. "Heh heh heh. Jika terlalu sempit untukmu, jangan ragu untuk bergabung denganku di futon milikku. Aku selalu punya tempat untukmu!!” "Berhentilah berkata blak-blakan seperti itu. Bos tidak tahu bagaimana harus bereaksi.” "Oh, dan jika Elza terlalu banyak bergerak ketika tidur, datang dan berlindunglah pada futonku. Jika kau tidak berlindung, kau akan berada dalam kesulitan.” "A-a-aku tidak banyak bergerak ketika tidur!!" Elza tersipu dan berargumen untuk membela dirinya sendiri, tapi tidak ada yang mendengarkannya. Semuanya terdiam di ruangan tersebut, dan itu sudah cukup untuk mengetahui siapakah yang berkata benar. Tak lama kemudian, lampunya dimatikan. Keadaan Patricia tidak berubah dan Kamisato masih harus bertemu Kamijou Touma lagi. Dia memiliki banyak masalah, tapi tidak banyak yang bisa dia lakukan ketika gadis-gadis menolak untuk pergi bersamanya. Untuk waktu sementara waktu, ia hanya pasrah pada keadaan. ... ... ... Dan setelah sekitar satu jam, sesosok kecil bangun di ruangan gelap. Itu adalah Patricia yang masih belum bisa juga memejamkan matanya. Dalam waktu singkat, Patricia mulai bisa sedikit bercakap-cakap dengan mereka, dan dia telah belajar sesuatu. Mereka bukanlah orang-orang yang buruk. Bukan berarti mereka tidak akan bertarung melawan seseorang, tapi setidaknya Patricia tahu bahwa mereka tidak mendekatinya secara sengaja untuk menyakitinya. Mereka memiliki tujuan sendiri dan tujuan itu tidak melibatkan masalah yang sedang diderita oleh Patricia. Tetapi, mereka rela menunda tujuannya untuk ikut terlibat dalam masalah Patricia. Dengan kata lain, mereka adalah orang baik. 95
Namun…
(Tidak akan tepat waktu.) Elza menyatakan bahwa masalah Patricia tidak akan menyebabkan dunia meledak jika tidak diselesaikan sebelum tengah malam, mungkin itu juga berlaku bagi Patricia. Dia tidak mau membuang waktu dengan sia-sia. Nyawa manusia sedang dipertaruhkan saat ini. Jika dia sedikit saja terlambat - satu jam, satu menit, atau bahkan sati detik - dia akan kehilangan segalanya. Dan ketika itu terjadi, dunianya mungkin juga akan berakhir. Ini adalah pilar yang mendukung hidupnya, dan dia tidak bisa membiarkannya hancur. Dia tidak pernah memaksa gadis itu untuk membantunya. Namun, gadis itu telah memulai semua ini atas kehendaknya sendiri, untuk melindungi nyawa Patricia. Lantas, dia perlahan-lahan dan diam-diam bangkit dari tempat tidurnya. Dia berjingkat-jingkat melalui ruang gelap, sembari berhati-hati agar tidak menginjak para gadis yang sedang terkapar. Dia mengenakan sepatu dan menghadapi pintu depan yang terkunci. Entah kenapa, dia menengok kebelakang sekali. Apakah dia ragu-ragu meninggalkan mereka karena sudah menjalin persahabatan, walaupun sangat singkat? Dia memutuskan bahwa jawabannya adalah: Ya. Semuanya terjadi secara tiba-tiba, dan mereka adalah sekelompok orang yang begitu kasar, baik dalam hal perkataan maupun tindakan. Namun mereka bukanlah orang jahat. Dia telah mandi bersama dengan gadis-gadis itu, dan dia telah menyantap ramen yang sudah lama dia nanti-nantikan di warung. Ketika ia membuka hatinya, dia merasakan suatu kenangan berharga yang tidak akan pernah dia alami di Inggris. Patricia tidak menerima mereka, dia telah mencampakkan mereka, dia telah mengabaikan mereka yang rela terlibat dalam masalahnya, dan dia telah menyalahi sambutan hangat yang mereka berikan padanya. Tapi, dia melakukan semua itu hanya karena keegoisannya semata. Dia tidak bisa mempercayai mereka. Mereka telah mencoba untuk membantunya agar rileks dan berteman lebih dekat dengannya, tapi Patricia telah mengabaikan upaya mereka. Dia bahkan membenarkan tindakannya sendiri yang kurang terpercaya, dan memanfaatkan situasi ini dengan berpura-pura jadi korban. Bahkan setelah melakukan semua itu, dia masih saja mendapatkan pengampunan yang tidak terbatas dari mereka.
96
Dia menyadari akan hal itu, namun dia masih saja menolaknya dan perlahan-lahan membuka pintu depan. Dia kemudian menyelinap ke luar, yaitu pada dunia yang penuh dengan kesepian. Dia meninggalkan apartemen kumuh dan memasuki kota di malam hari. Bahkan dengan zat hitam aneh menggelegak di dalam dirinya, dia masih saja memikirkan orang yang paling penting baginya, dan ingin melindungi orang itu. Saat ini, gadis itu telah berubah menjadi monster berdasarkan suatu ketetapan yang sama sekali tidak dia mengerti. Dia tidak tahu di mana gadis itu berada. Dia juga tidak tahu cara untuk menariknya keluar. Saat ini, Patricia tengah menjadi buron karena dia ingin pergi sejauh mungkin dari gadis itu. Tetapi selama bentrokan yang terjadi pada hari ini, ia telah menyadari sesuatu. Lari bukanlah cara untuk mengakhiri masalah ini. Lari hanya akan membuat semuanya semakin terlambat. Batas akhir nyawa kakaknya lebih pendek daripada yang dia duga. Jika dia terus lari, kakaknya tidak akan menyerah dan tidak akan melepas benda itu. Dia tidak tahu makalah-ilmu pengetahuan-sesat macam apa yang kakaknya telah temukan, sehingga dia memiliki metode mengerikan seperti itu. Namun, benda mirip tumor itu akan menekan organ kakaknya dalam waktu satu hari, bahkan benda itu mungkin akan membunuhnya. Dia tidak melakukan tes USG* yang akurat, tetapi jika melihat tumor tersebut dengan mata telanjang, tampaknya benda itu sudah menekan tulang kakaknya. [USG adalah cara yang berharga bagi dokter untuk memeriksa dan mengamati gerakan organ tubuh kita, seperti jantung, hati, kandung empedu, limpa, pankreas, ginjal, kandung kemih, pembuluh darah dan janin atau embrio pada wanita hamil. Wikipedia.] Maka, dia harus menemukannya. Dia harus mengambil tindakan. Mungkin hanya tinggal beberapa jam tersisa sampai pertumbuhan tumor menguasai kerangka kakaknya, dan "dunia meledak". "Leivinia ..." Tanpa sadar, dia menyebut nama kakaknya dengan keras. Dia tidak punya petunjuk. Dia bahkan tidak memiliki petunjuk untuk mengambil langkah yang tepat menuju jawaban. Namun, dia melihat sekelilingnya seperti orang yang mencari sesuatu di rumput. Dia mencari dengan langkah kakinya sendiri. Bagaikan mencari cincin yang dilemparkan ke dalam laut gelap. "Leivinia !!" Ini adalah dunia luas yang tak terhingga. 97
Tidak ada jalan lurus yang tersedia untuknya, dia bisa mengambil jalan pintas sebanyak yang dia inginkan, dia bisa mengembara sejauh yang dia inginkan, dan terdapat peluang tak terbatas yang terkandung di dalamnya. Jika dia mengupayakan suatu hal yang salah, atau memilih arah awal yang salah, dia tidak akan mendapatkan apa-apa walaupun terus berusaha selama seribu tahun lamanya. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Karena dia adalah seorang gadis yang cerdas, otaknya mulai memikirkan prediksi berupa kemungkinan terburuk. Dia menyadari hal itu, semakin membencinya, mengenyahkan itu dari akal sehatnya, dan kembali menggerakkan kakinya sembari terus membayangkan harapan untuk menghibur diri. Tak lama kemudian, denyutan rasa sakit mulai menyiksa telapak kakinya. Napasnya semakin dangkal dan dadanya terasa sesak. Ketidaksabaran dan rasa nyeri bercampur aduk di kepalanya. Smartwatch miliknya mulai memancarkan warna peringatan. Itu adalah aplikasi pengatur kesehatan yang memantau detak jantung dan tekanan darah, tapi data yang ditampilkan alat itu menunjukkan sesuatu yang kacau. Namun, sisi jahat berbisik di sudut hatinya. Ada bagian dari dirinya yang bersukacita ketika sejumlah rintangan semakin meningkat. Apakah kau tidak muak? Makhluk itu bertanya. Kau sudah melakukan upaya yang terbaik, dan kau membiarkan semua orang di kota melihat seberapa keras dirimu berusaha, walaupun kau begitu rapuh. Jadi, menyerahlah. Kau meninggalkan beberapa bekas luka dan tanda, jadi menyerah saja. Menyerahlah, dan orangorang akan melihatmu sebagai "gadis kecil malang" yang ingin melindungi suatu hal yang berharga, sudah melakukan yang terbaik, namun tetap saja, kau gagal mela kukannya. Jika kau menyerah, kau akan mendapatkan posisi khusus sebagai seorang gadis yang selalu diperhatikan oleh orang lain, disayang, dan selalu mendapatkan prioritas utama. Itu adalah kebahagiaan sebagai makhluk lemah. Itu adalah hak istimewa untuk makhluk lemah. Dia menggeleng, menghadap ke depan lagi, dan terus berjalan ke setiap tempat yang dia pikirkan. Ketika keletihannya semakin menumpuk, ketika rasa sakit mulai menyiksa, dan ketika ia semakin berputus asa karena tidak kunjung menemukan kakaknya, bagian lain dari dirinya mulai berbisik lagi. Makhluk itu bertanya, apakah dia sungguh-sungguh berniat untuk menyelamatkan kakaknya. Apakah semua upaya ini dia lakukan dengan ikhlas? Ataukah dia hanya sok menyelamatkannya, sehingga orang lain memuji dia karena tindakannya begitu heroik? "Tidak…" 98
Dia menggertakkan giginya, mengembuskan napas terengah-engah, dan bersandar di tiang turbin angin. Kakinya kelelahan dan dia mengalami kesulitan berjalan, apalagi berlari. Namun, dia bahkan belum menyelesaikan pencarian pada seperempat bagian Distrik 7. Itu tidak mengherankan baginya. Academy City memiliki 2,3 juta penduduk, dan jumlah itu terus meningkat ketika kau menambahkan wisatawan dan pengunjung bisnis. Seberapa jauh pencarian yang harus dilakukan oleh seorang gadis kecil untuk menemukan sanak saudaranya? Itu bahkan tidak cukup untuk menemukan ponsel yang dijatuhkan di area perbelanjaan kecil. Lantas…
Sejak awal kau sudah tahu bahwa ini percuma, kan? Bersusah payah, menundukkan kepala, dan menggertakkan gigi saat bersandar pada pilar. Itu semua kau lakukan untuk pamer, bukan? Kau tidak benar-benar peduli pada kakakmu, kan? Kata makhluk itu. Kau takut terlihat sebagai “kesalahan” yang ditinggalkan oleh kakaknya, sehingga kau ingin dipandang sebagai korban yang hancur karena penyesalan.
"Tidak! Tidak!! Tidaaaak !!!!!!” Patricia roboh pada dasar pilar ketika menghadapi kelemahan dalam hatinya sendiri. Apakah dia benar-benar kehabisan kekuatan, atau dia sudah lelah menunjukkan aksi heroik yang ingin dia pamerkan selama ini? Bahkan dirinya sendiri tidak memahaminya. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Dia hanyalah seorang gadis lemah yang tidak dihargai keberadaannya. Lagipula, apa yang bisa dia lakukan, bahkan jika berhasil bertemu kakaknya secara ajaib? Apakah dia memiliki cara untuk melepaskan "bom" di dada kakaknya? "Uuh ..." Dia bahkan tidak bisa berdiri, jadi dia terisak-isak sambil meringkuk di tanah. "Uuh ...!" Jika dia bodoh, maka dia akan meneruskan upaya sia-sia ini, dan dia bangga akan hal itu. Jika dia pintar, dia mungkin segera menemukan posisi kakaknya dan menjinakkan "bom" dengan cara yang tak pernah diduga oleh orang lain. 99
Tapi dia tidak memiliki apa yang diperlukan. Lantas…
"Apa, kau sudah menyerah?" Masih di tanah, Patricia mendongak ke arah suara itu. Seseorang telah tiba untuk memenuhi hal yang kurang pada dirinya. Dia adalah seorang pria SMA biasa yang bisa dijumpai di manapun. Dia adalah orang yang bisa membaur dengan baik di tengah-tengah kerumunan manusia, dan tak seorang pun menyadari keberadaannya. Dia adalah Kamisato Kakeru. "Sejak kapan ... kau berada di sini?" "Sejak kapan ya." "Berapa banyak ... yang kau tahu?" "Berapa banyak ya." Apakah semua ini berjalan sesuai harapan Kamisato? Apakah pergi ke tempat pemandian, makan ramen di warung, dan semua yang telah terjadi sampai saat ini adalah rencana untuk menghasut Patricia agar batas waktunya semakin dekat? Apakah tidur dengan memaksakan 5 futon pada ruang tatami berukuran 4,5 adalah cara untuk memastikan bahwa anggota kelompoknya tidak melihat jika Patricia mulai mengambil tindakan? Dan apakah Kamisato terus mengamati Patricia setelah mengatur segalanya, sehingga Patricia akhirnya mau mengungkapkan masalah yang tidak pernah dibicarakan pada mereka? Atau apakah Kamisato justru tidak pernah peduli? Apakah pergi ke tempat pemandian, makan di warung ramen bukanlah suatu hal yang pernah direncanakan dengan rapih? Apakah tidur dengan memaksakan 5 futon pada suatu ruangan tatami 4,5 hanyalah kebetulan belaka, dan ia cuma seorang anak SMA menyedihkan yang benar-benar direpotkan oleh gadis-gadis di sekitarnya? Apakah kemunculannya di sini cuma kebetulan, tanpa ada makna apapun dibaliknya? Bisa jadi keduanya, namun itu tidaklah penting. Yang terpenting adalah fakta bahwa Kamisato Kakeru sudah berada di sini. "Tidakkah aku sudah memberitahumu bahwa kami akan menyelidikinya walaupun kau tidak memberitahu kami? Jika kau memberitahu kami, kau bisa memilih sampai sejauh mana kebenaran yang ingin kau sampaikan, dan katakan kepada kami hal-hal penting apa saja yang perlu kami pahami. Akan tetapi ketika kami menyelidikinya, kau tidak dapat memilih kebenaran apa saja yang boleh kami ketahui. Kami melihat itu. Kau memiliki kecenderungan 100
untuk bersikap pasif terhadap masalah yang kau derita, tapi kami melihat ketidaksabaran pada dirinya, sehingga kau akhirnya mengambil tindakan.” "..." "Apa yang akan kamu lakukan? Terus seperti ini? Kau memiliki dua pilihan sederhana: memberitahu masalahmu pada kami, atau kami sendiri yang menyelidikinya. Ellen memiliki laboratorium pribadi dan analisisnya terhadap zat hitam yang berasal dari tubuhmu sudah berlangsung. Aku yakin beberapa fakta akan muncul dengan sendirinya dalam waktu singkat, ketika analisis itu selesai. Apakah kamu yakin bahwa kau menginginkan hal itu? Seperti yang aku katakan barusan, ketika kami menyelidiki, kau tidak bisa memilih sejauh mana kebenaran yang akan kami ungkap. Jika kau terus menyembunyikan ini, sesuatu yang lebih besar dari apa yang kau takuti akan muncul. Apakah kamu yakin menginginkan itu?” Patricia memikirkan apa maksud pria itu. Karena gadis itu cukup cerdas...... "Itu tidak adil." "Tidak, aku kira itu cukup adil. Aku baru saja sampai ke sini, tapi aku sudah mendengar cukup banyak.” "Aku tidak benar-benar punya pilihan. Semuanya sama saja, tak peduli apakah aku menjawab iya atau tidak. Kau memang sudah menyelamatkan diriku, namun, menyelamatkan diriku adalah satu-satunya pilihan yang tersisa untukmu. Tidak peduli seberapa banyak aku protes, kau tetap saja akan campur tangan walaupun aku menolak pertolonganmu.” "Benar." Kamisato bukanlah tipe orang yang khawatir setelah ia mengatakan bahwa ia akan menyelamatkan seseorang. Pada saat ini, ia mengatakan bahwa ia akan menyelamatkan seseorang, dan dia sudah menyiapkan segalanya. Walaupun Patricia mencoba lari, menentang, megenyahkannya, atau melakukan hal-hal lainnya, ia tidak punya pilihan lain kecuali duduk diam sambil melihat Kamisato menyelamatkannya. Walaupun ia menolak untuk menjelaskan situasinya atau lari di tengah malam, Kamisato yakin bahwa cepat-lambat dia akan mendapatkan Patricia kembali. Kamisato akan mendekati inti permasalahan ini melalui rute yang berbeda, kemudian melangkah secara tak acuh ke tahap akhir. Kemudian, pria SMA normal itu menanyakan sesuatu layaknya orang yang membatalkan semua kesimpulan. "Tapi, apakah itu masalah bagimu?" Dia tidak membutuhkan alasan ketika hendak menyelamatkan orang lain.
101
Jika dia memberikan penjelasan lain mengenai alasan yang mendasari tindakannya, itu pasti adalah suatu kebohongan. Dan ketika menyelamatkan orang lain, keserakahan adalah hal yang diperbolehkan. Tidak peduli seberapa tidak adil, tercela, atau murah metodenya, semuanya dimaafkan asalka n memperoleh hasil yang sesuai. Dimaafkan oleh siapa? Tentu saja. Dimaafkan oleh dirinya sendiri. "Makhluk ini tumbuh di dalam tubuhku." Masih duduk di tanah, Patricia berbicara dengan pasrah. Pada wajahnya yang masih belia, sesuatu tampak meronta dan menggeliat di kulit pipinya yang lembut. Benda itu muncul ke permukaan kulit setelah “menyelam” cukup dalam. Itu tampak seperti ular yang merayap atau tentakel moluska. Benda itu ditutupi oleh ribuan tonjolan gelembung yang menyerupai bola mata atau alat pengisap. Benda itu bersinar seperti cat basah yang bisa menyala dalam gelap. Benda itu meresap di leher, tulang selangka, dan dalam pakaiannya. Walaupun terbungkus jaket tebal, suatu denyut mengerikan terlihat di pusat dada yang datar. "Ini adalah parasit dari Antartika. Ini adalah jenis makhluk yang tidak diketahui asal-usulnya dan dapat melarutkan lemak tubuh manusia. Dia juga bisa terselip dalam ruang kosong. Dia tidak menular, tapi sangat mematikan. Jika dia secara paksa dilepas dari tubuhku, aku pasti akan mati.” "Aku paham." "Kakakku sedang mencoba untuk melakukan sesuatu terhadap benda ini. Aku tidak tahu apakah dia memakai semacam penolak, atau sesuatu yang ditransplantasi. Aku tidak tahu bagaimana cara kerjanya, atau apakah metode itu akan berhasil. Tapi aku tidak bisa mengandalkan metode yang kakakku sedang upayakan.” "Karena kau takut mati jika dia gagal?" Patricia menggeleng. "Walaupun metodenya berhasil dengan sempurna, kakakku akan mati ketika metode itu selesai. Aku pernah menyebutkan suatu resiko, tapi ... kemungkinan kematiannya adalah 100%. Itu sudah pasti terjadi.” "..." "Dia memegang bom di dadanya. Itu seperti tumor ... tapi bukan tumor. Dari apa yang aku lih at dengan menggunakan USG scan jarak jauh, laju pertumbuhan sangatlah abnormal. Kalau 102
begini terus, tumor itu akan menekan jantung dan paru-parunya ... tidak, itu bahkan bisa menyebabkan dia meledak. Batas waktunya kira-kira adalah ... mungkin sebelum besok pagi. Dan dia tampaknya tidak peduli akan keselamatannya sendiri.” "Aku paham." Kamisato menempatkan tangan di dagunya.”Jadi, menyelamatkanmu berarti kematian pada kakakmu, namun menyelamatkan kakakmu berarti kau tidak akan sembuh.”
"Apakah kau percaya padaku?" "Sebenarnya, tidak masalah apakah kau bersedia mengatakannya pada kami, atau tidak. Apapun itu, kami akhirnya akan mengetahui kebenaran ini, dan berhasil mencapai kesimpulan , tidak peduli apakah kau menyukainya atau tidak. Jadi kau tidak perlu meyakinkan diriku. Aku akan terlibat dalam masalahmu sekarang.” Nada bicaranya sangatlah tak acuh. Kamisato benar-benar mengabaikan perasaan si gadis, tapi itu bukanlah kepercayaan tulus, dan dia tidak akan bertanggung jawab pada Patricia jikalau dia gagal. Kamisato melakukan ini agar suatu saat nanti dia tidak mengucapkan: "Ini semua terjadi karena kau berbohong dan menyembunyikan masalah ini dariku, sehingga semuanya terlambat. Pada dasarnya, kau lah yang membunuh kakakmu.” "Yang terpenting adalah, segala sesuatu yang kau lakukan harus berdasarkan skenario. Kau ingin menyelamatkan kakakmu. Karena itulah, kau terus mencarinya secara acak di sekitar sini. Aku beranggapan bahwa dia berada pada suatu tempat di Academy City. Lantas, apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu dengannya secara tidak sengaja? Bagaimana caramu menyelamatkannya?” "Yahh…"
"Kau harus memiliki suatu gambaran dalam pikiranmu, tidak peduli seberapa konyol gambaran itu. Jika tidak, kau tidak akan 'menyerah' pada kami. Ketika kau meninggalkan ruangan tatami, pasti ada semacam ‘timbangan’ di pikiranmu. Kau menimbang A dan B, dan menyimpulkan bahwa mematuhi kami adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsipmu. Kau berpikir tentang pilihan mana yang lebih efektif.” "..." "Melepaskan bom di dada kakakmu adalah prioritas utama, wala upun itu semakin memperkecil kesempatanmu untuk bertahan hidup," kata Kamisato Kakeru.”Tapi kau tidak benar -benar memiliki cara untuk melakukan itu. Tidak banyak orang memiliki keterampilan untuk membedah dan mengangkat suatu tumor dari tubuh seseorang. Dan mungkin akan sulit jika kau mengandalkan ‘benda Antartika’ yang berada di dalam tubuhmu itu. Kau tidak seharusnya mengandalkan benda seperti itu. Jadi, dengan cara apa kau akan melepaskan bom waktu yang tertanam di dada kakakmu?" Patricia tidak menjawab. Jika dia tidak mengatakan kepadanya, ia akan menyelidikinya sendirian. Dan ketika dia melakukan itu, dia tidak bisa memutuskan kebenaran macam apa yang akan dia temukan. 103
Persis seperti apa yang Kamisato katakan. "Jawabannya sederhana. Kau mencoba untuk melenyapkan motivasi kakakmu untuk menyelamatkan nyawamu. Dengan kata lain, metode tercepat adalah: bunuh diri. Sehingga, dia tidak lagi punya alasan untuk menahan bom tersebut di dalam dirinya. Sejak awal, kau sudah berencana untuk mengorbankan dirimu sendiri. Walaupun kau tidak memiliki cara melepaskan bom, sepertinya kakakmu punya jalan keluarnya. Lantas, kau mencoba untuk mengorbankan nyawamu sendiri, agar kakakmu melakukan sesuatu. Apakah perkataanku tepat sasaran?" "Uuh ..." "Itulah kenapa kau bertindak seperti ini. Itulah kenapa kau bertinda k heroik, namun tampaknya kau menikmati rasa sakit yang merugikan dirimu sendiri. Kau berusaha untuk melenyapkan nyawamu sendiri, atau bahkan menghilang entah kemana, dan semua itu kau lakukan untuk melemahkan rasa takut realistis yang terus menghantui dirimu. Kamu tidak berusaha untuk mencari kakakmu. Kau menunjukkan bahwa dirimu adalah gadis kecil yang tidak pernah bisa menemukan kakaknya, tidak peduli seberapa keras mencoba. Kau berpikir, bahwa dirimu tak pantas hidup dan sudah siap untuk menjelang saat-saat terakhirmu. Batas waktumu tidaklah dihitung berdasarkan kapan kau menemukan kakakmu. Batas waktumu dihitung berdasarkan seberapa siap kau akan mati.” "Uuuuh !!" Patricia menggigit bibirnya dan menangis. Anggap saja dari sudut pandangnya. Ini adalah alasan mengapa dia mau pergi bersama Fraksi Kamisato untuk mandi, dan makan ramen di warung. Dia ingin hidup dan membuat beberapa kenangan indah. Namun, kenangan-kenangan indah itu hanyalah persiapan terakhir untuk menjelang kematiannya. Karena dia tidak punya masa depan, maka ia bergabung mereka orang asing tanpa memikirkan konsekuensinya. Itulah sebabnya ia bergabung dengan mereka sampai saat-saat terakhir. Tidak peduli apakah dia menginginkannya ataukah tidak, dia telah memutuskan bahwa "hari terakhir" dalam hidupnya harus diisi dengan saat-saat yang penuh kegembiraan. Mengubah asumsi awal bisa menghadirkan beberapa hal yang berbeda. Tidak peduli seberapa kejam kenyataan yang terjadi, itu tidak akan selamanya tersembunyi ketika seseorang menyelidikinya lebih dalam. Semua akan terungkap cepat-atau-lambat. "Tapi, kau tidak sanggup melakukannya, kan?" Kamisato menghela napas dengan tenang.”Tidak peduli seberapa keras kau mempersiapkan ketabahan hatim u, dan tidak peduli seberapa romantis, sentimental, dan heroik perasaan yang kau coba tumbuhkan di dalam hatimu, kau tidak akan sanggup untuk mengakhiri nyawamu sendiri, kan?” Biarkan kakakmu hidup. Lenyapkan nyawamu untuk kepentingan keluarga. Walaupun dia punya alasan yang begitu terpuji layaknya bangsawan, tidak berarti dia sanggup menjalaninya. Dan Patricia tidak mampu melakukannya. Apakah ia akan gantung diri, mengiris 104
pergelangan tangannya, atau melompat pada kereta yang sedang melaju? Hanya dia yang tahu metode bunuh diri macam apa yang sudah direncanakannya, tapi dia tidak mampu melakukan itu, apapun bentuknya. Itu membuat dia merasa lebih menyedihkan. Kakaknya mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan keluarganya. Dia terus berjuang melawan rasa takut karena tumbuhnya tumor (?) dalam dirinya. Laju pertumbuhan tumor tersebut tidaklah normal, dan itu bisa meledakkan tubuhnya dari dalam. Tapi Patricia tidak mampu membalas budi pada kakaknya. Dia mengambil jalan pintas yang akan melenyapkan nyawanya secara langsung, namun sepertinya dia tak akan sanggup melakukannya karena tangannya tidak berhenti bergetar. Lantas… "Hei, bisakah kau ceritakan satu hal? Menurutmu, apakah definisi pengampunan?”
"?" "Aku memiliki kekuatan yang dikenal sebagai World Rejecter." Saat ia berbicara, Kamisato Kakeru dengan santai menutup telapak tangan kanannya. Dan sesaat kemudian, turbin angin yang disandari oleh Patricia "terlahap" dari atas. Dia tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Dia begitu bingung, sampai-sampai dia tidak merasa takut, dan reruntuhan turbin angin itu tersebar ke arah lain. Dia merasakan sesuatu menusuk kulitnya secara intens. Kamisato terus berbicara tanpa mengubah ekspresi wajah. "Kau dapat melihat seberapa kuat tangan kananku ini. Meskipun demikian, dibutuhkan beberapa kondisi yang rumit. Tapi seperti kondisi-kondisi itu terpenuhi, aku bisa menghapus apapun dari dunia ini, bahkan para Dewa Sihir. …Secara teknis, aku tidak membunuh mereka, namun hasilnya sama saja. Jika kau mendefinisikan ‘kematian’ sebagai perpisahan dua insan tanpa bisa bertemu kembali, maka World Rejecter menghadirkan ‘kematian’ pada apapun di dunia ini.” "Ah." "Aku bisa menjamin bahwa kau tidak akan kesakitan. Aku belum pernah mencobanya pada diriku sendiri sih, tetapi berdasarkan kesaksian para korban yang masih hidup selama beberapa detik, mereka mengaku bahwa hatinya terpenuhi oleh harapan akan adanya dunia baru. Kekuatanku tidak pernah gagal. Selama kondisi terpenuhi, aku bahkan dapat melenyapkan matahari atau Black Hole sekalipun dengan satu kali pukulan. Dan itu tidak meninggalkan mayat yang mengerikan. Tak seorang pun sanggup menemukan jasadmu. Aku ingin menyampaikan sesuatu hal padamu, yaitu : aku tidak tahu apa yang ada di ‘dunia lain’, namun 105
aku benar- benar tahu bahwa ada ‘sesuatu’ di dunia ini. Kau tahu, kematian tidak akan menghapus semua jejakmu di dunia ini.” Kamisato memperingatkan Patricia bahwa kematian bukanlah solusi dan sering kali membawa rasa pedih pada orang yang ditinggalkan. "Ahhh !!" "Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Kamisato Kakeru melambaikan tangan kanannya di depan si gadis. Mata Patricia terpaku pada gerakan mirip pendulum hipnotis itu. "Hanya butuh waktu sekejap. Ini benar-benar alat yang ideal untuk bunuh diri. Aku sudah melenyapkan banyak hal, jadi aku ingin tahu. Selama kau memenuhi persyaratan, aku tidak mungkin gagal. Jadi, aku ingin tahu apakah definisi pengampunan menurutmu. Apakah yang akan menyelamatkanmu? Jika niatan bunuh diri untuk menyelamatkan kakakmu terhalang oleh rasa takut akan sakitnya kematian, maka aku hadir untuk menawarkan metode paling efisien padamu. Aku akan melenyapkan keberadaanmu hanya dengan satu pukulan, lantas kakakmu akan kehilangan motivasi untuk menanggung bom tersebut. Jadi, apa yang akan kau lakukan? Apakah menurutmu, inilah yang disebut pengampunan?” Kamisato Kakeru terus melambaikan tangan kanannya, sembari ia mengambil langkah maju menuju gadis yang sedang duduk lesu di tanah. Dengan tekanan yang luar biasa, tangan-kanan-penghapus-segalanya perlahan mendekat di atas kepala Patricia. Telapak tangan Kamisato menutupi pandangan Patricia pada langit berbintang di atasnya. Patricia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menatap telapak tangan itu. Jika pria itu memindahkan tangannya sedikit saja, dia akan lenyap dari dunia ini seperti turbin angin yang barusan disandar olehnya. "Apakah kau menginginkan dunia baru?" Dia benar. Ini adalah metode terbaik untuk melindungi seseorang yang penting baginya. Dia tidak akan merasakan sakit atau penderitaan. Semuanya akan berakhir dalam sekejap. Jika dia menerima metode nyaman ini, Kamisato benar-benar menjadi penyelamat baginya. Ya. Ya. Ya. Betul. Tapi…
106
"…Tidak."
Patricia tiba-tiba menyadari bahwa dirinya sedang berbicara. Ada sisi lain yang muncul pada dirinya yang lemah. Orang lain akan melihatnya. Rasa malu dan jijik yang intens menyiksa tubuhnya, tapi ia tidak bisa menahan kata-kata ini dari tenggorokannya. "Aku tidak menginginkannya. Aku tidak ingin mati di sini!! Aku tidak peduli apakah ini tindakan yang egois atau tidak berguna. Tapi ini hanyalah jalan pintas murahan! Jika aku mati, aku tidak akan tahu apa yang terjadi selanjutnya! Lantas darimana aku tahu bahwa aku sudah menyelamatkan kakakku jika aku mati!!?? Aku tidak bisa membanggakan keputusan itu!!” Pada detik-detik terakhir, Kamisato Kakeru mendengarkan kata-kata jujur yang terucap dari mulut si gadis. Ia mendengar kata-kata gadis yang tengah putus asa, dan tidak lagi peduli tentang apa yang dipikirkan oleh orang lain. Yang gadis itu lakukan saat ini hanyalah menangis dan menyedot ingusnya. "Aku harus menyelamatkan kakakku. Aku tidak bisa membiarkan dia terus menderita karena tumor yang hinggap pada tubuhnya, tapi jika aku mati dan menghancurkan motivasinya, dia harus hidup sembari menanggung ejekan karena tidak bisa menyelamatkan nyawa adiknya! Tak satu pun dari pilihan-pilihan itu akan menyelamatkannya!! Kami berdua tak boleh mati!! Tidak peduli seberapa keras aku berjuang, tidak peduli seberapa menyedihkan, dan tidak peduli seberapa murah caranya!! Jika aku tidak menemukan pilihan ketiga, aku tidak bisa menyelamatkannya !!” Dia masih duduk dengan kaki lemah yang menopang tubuhnya, tapi dia masih berani mendongak ke arah kekuatan absolut pada mata Kamisato Kakeru. Kemudian, Patricia pun menyatakan sesuatu. "Maka!! Aku tidak membutuhkan pengampunanmu. Aku tidak perlu jalan pintas, dan aku tidak ingin dunia baru! Aku tidak akan membuang apa pun, dan aku akan terus berjuang di dunia ini. Jika kakakku mengorbankan segalanya untukku, maka aku akan menemukan pilihan yang bertentangan dengan itu!! Tidak peduli pilihan macam apa yang aku miliki sekarang! Jika aku tidak memiliki satu pun pilihan, aku hanya harus membuat pilihan yang baru! Aku akan menciptakan satu pilihan baru!! Dan untuk melakukan itu, aku tidak perlu kekuatan yang akan membantuku lari dari kenyataan, dan aku juga tidak perlu kekuatan yang membuatku menghindari kenyataan pahit! Aku perlu kekuatan untuk menerobos semua itu dan terus maju! Aku butuh kekuatan untuk menentangnya secara langsung!!!!!” Kamisato mendengarnya. Kata-kata Patricia sampai padanya. Dia menerima tangisan jiwanya. Dan Kamisato pun dengan ringan menempatkan tangan kanannya di atas kepala Patricia.
107
Tidak ada rasa sakit. Tidak ada rasa takut. Tapi mengapa begitu? Kamisato menyentuhnya dengan tangan kanan yang memiliki kekuatan besar dikenal sebagai World Rejecter, tapi tubuh si gadis tetap utuh. "Kekuatanku membutuhkan kondisi tertentu untuk diaktifkan," jelasnya dengan senyum lembut. ”Sepertinya, hal yang paling mempengaruhi kekuatanku adalah pertentangan hasrat. Misalnya, kau mengatakan bahwa kau ingin melarikan diri dari lingkungan sempit ini namun tidak ingin meninggalkan gadis-gadis, atau kau berharap bahwa kau ingin hidup gembira bersama pacarmu namun tidak ingin meninggalkan para harem-mu. Tampaknya, kekuatanku akan bekerja pada orang-orang dengan pemikiran seperti itu. Mereka memiliki hasrat yang saling bertentangan, pada suatu sisi mereka ingin terus ‘melekat’ pada dunia ini, namun pada sisi lain mereka berharap dunia ini hancur. Tampaknya, aku akan menemui banyak kemudahan jika berhadapan dengan orang seperti itu. ... Sebaliknya, ketika aku berhadapan dengan orang yang hanya punya tujuan tunggal dalam hidupnya, dan pikirannya tidak pernah berubah, maka aku akan menemui banyak kesulitan.” "Ah." Patricia yang cerdas secara bertahap menyadari apa artinya. Muncul pembacaan pada smartwatch-nya. Tampaknya benda itu menangkap suatu getaran yang baik. Namun pada saat yang sama, Kamisato Kakeru terus memberikan jawabannya. Tidak peduli apakah Patricia menceritakan kebenaran padanya ataukah tidak. Kamisato akan terus menuju pada kesimpulan sendiri, seperti yang sudah dia katakan. "Tangan kanan ini tidak berdampak apapun padamu karena kau memiliki kekuatan untuk memusatkan hasratmu pada satu tujuan di dunia yang menyebalkan ini, Patricia. Aku mengagumi kekuatan itu. Sejujurnya aku berpikir bahwa itu adalah kekuatan yang luar biasa. …Kamu melakuka nnya dengan baik. Kau mampu mengatasi ide negatif yang biasanya muncul dari kegelapan hati manusia.” Dia dengan ramah mengusap kepala si gadis kecil. Ketika ia melepaskan tangannya, Patricia berharap bahwa dia akan terus berada di sana selama beberapa saat lagi. Tapi ini merupakan ritual yang diperlukan. Sembari Kamisato melanjutkan omongannya, ia kembali menjulurkan tangannya pada si gadis kecil. Kamisato menganggap gadis itu sebagai seseorang yang setara atau bahkan lebih tinggi darinya.
108
"Jadi, aku ingin berjabat tangan denganmu, yaitu orang yang mampu menyentuh tangan kanan ini. Dan, dapatkah aku membantumu? Aku tidak akan memberikan pengampunan padamu. Aku hanya akan menjadi bagian dari cerita hidupmu.” Berjabat tangan adalah tindakan sederhana yang biasa dilakukan oleh semua orang. Namun, itu adalah tindakan yang hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang tidak terpengaruh kekuatan World Rejecter. Yaitu orang-orang yang sudah memusatkan hasratnya pada suatu takdir tunggal, setelah mengalami pertentangan di dalam dirinya sendiri. Patricia dengan ragu-ragu mengulurkan tangannya. Kamisato hanya menunggu. Akhirnya, si gadis muda meraih tangan kanan mengerikan itu. "Mohon.....bantuannya." "Seharusnya aku tidak mengatakan ini pada seseorang yang telah memantapkan pilihannya... namun, kau pasti tahu bahwa ini tidak akan mudah." "Aku ingin menyelamatkan kakakku tidak peduli apapun yang diperlukan. Aku ingin membalas budi baiknya yang tidak ragu-ragu menyelamatkanku walaupun nyawa menjadi taruhan. Walaupun aku tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini, dan walaupun aku harus memberikan pengorbanan sebanyak-banyaknya, aku tidak akan menyia-nyiakan satu-satunya nyawa yang sangat kubanggakan ini!!” "Walaupun kau mengikuti takdir itu sampai akhir, kau tidak akan menemukan kedamaian." "Itulah sebabnya aku perlu bantuanmu. Aku tidak tahu bagaimana cara melepaskan bom yang tertanam pada tubuh kakakku, jadi aku ingin minta tolong pada semua orang yang ada di sekitarku. Tidak masalah walaupun ternyata kau juga tidak bisa melakukan apa-apa. Namun, kumohon bergabunglah denganku untuk membantuku ... tidak, lebih tepatnya, kumohon bantu kakakku!!” "Jika itu cukup. Jika kau terus mempertahankan hasratmu yang tidak pernah goyah, walaupun begitu banyak jalan pintas tersaji di depan matamu.............” Kamisato Kakeru tersenyum sambil memegang tangan gadis itu. Cengkeramannya benar-benar kuat. "...........Aku menghormati keputusanmu. Dan aku tidak akan mundur ketika membantu seseorang yang aku hormati. Aku akan menggunakan semua yang aku miliki, dan melawan seluruh dunia untuk membelamu.”
Part 14 Pada jarak cuku jauh, beberapa gadis berkumpul di atap. 109
Mereka adalah Ellen, Claire, dan Elza. "Lihat? Aku kan sudah bilang kalau bak al jadi begini.” "Yah, beginilah keadaannya. Jujur, aku pribadi sedikit membencinya, tapi jika kita mengatakan padanya untuk berhenti, dia tidak akan mendengarkan, dan dia kabur begitu saja.” "Sepertinya yang lain juga ada di sini. Mereka sibuk mencari posisi pada atas di dekat sini." Sambil memegang botol plastiknya yang terisi penuh dengan koin sepuluh yen seperti bayi, gadis preman dengan rambut berbentuk seperti telinga rubah melirik bangunan lainnya. Ada beberapa ... tidak, lebih tepatnya, jumlah mereka cukup banyak. Sosok tak terhitung jumlahnya mengisi kegelapan dengan tekanan yang menakutkan. "Jadi, Fraksi Kamisato telah berkumpul, ya?" Mereka tidak menyadarinya karena ini adalah hal normal bagi mereka. Tetapi, mereka semua mengandung cahaya (dalam keadaan tertentu) yang lebih besar daripada Dewa Sihir. Mereka mengklaim bahwa mereka ingin melindungi dunia, dan mereka tidak ragu-ragu menyebabkan kerusakan untuk mencapai tujuan akhir. Mereka tidak mempunyai hasrat saling bertentangan yang menyebabkan timbulnya pilihan lain, karena pemilik Imagine Breaker tampaknya tidak menjanjikan. "Umm, aku adalah tipe orang yang mendukung secara logika dan cenderung bekerja di balik layar, namun kalian berdua adalah pengawal langsung, kan? Tampaknya Kamisato-han akan bergegas menuju ke garis depan tanpa memikirkan tujuan awalnya. Lantas, apa yang kalian berdua akan lakukan?” Ketika gadis berambut hitam panjang dan berjas lab longgar yang menggantung di belakang, bertanya dengan nada jengkel, si gadis berkacamata dan gadis preman hanya menjawabnya dengan mengangkat bahu. "Kita hanya perlu melakukan apa yang selalu kita lakukan." "Betul. Kita akan menghancurkan apapun yang mengganggu jalan kit a. Bukankah itu cukup?”
Daftar Bahan Masakan Untuk Pesta Hotpot Hari Ini 3 Kecap. Miso. Dada ayam, daikon, bok choy, kubis, tauge, shirataki, tofu. Kaldu, garam, gula, merica, mie Champon Bargain vanilla ice cream, peach kuning kaleng, nanas kaleng, jeruk mandarin kaleng. (Untuk hidangan penutup) 110
Sosis ikan. Buah Kanibalisme (Dibuat oleh Leivinia Birdway, barang langka) (Catatan Pendek) Othinus: "Tungguuuuuuuuuuuu!!" Index: "Siapa yang melakukan ini? Bagaimana ini bisa terjadi!?” Kamijou Touma: "Ini gila!! Jenis Hotpot macam apa ini!?”
Birdway: "Jangan panik. Ini hanya Hotpot jeroan. Lagipula, tidakkah aku sudah memberitahu kalian bahwa ini terbuat dari jagung? Tak peduli apakah ini bersangkutan dengan sihir atau tidak, tapi aku sudah memalsukan yang tumbuh di luar, untuk menguji bentuk dan komposisinya. Sekarang, bagaimana kita harus memasaknya agar gadis yang suka pilih-pilih makanan seperti Patricia mau memakannya?” Nephthys: "Seonggok benda seukuran kepalan tangan mengambang di tengah-tengah panci raksasa? Aku tidak paham makanan orang Jepang." Di Antara Baris Kedua Kerajaan jatuh dan budayanya lenyap, tapi ritualnya masih bertahan. Karena tidak dilindungi oleh dunia pada umumnya, penafsiran semakin rahasia, semakin terfokus, dan semakin meningkat. Sebagai contoh, selama kekeringan ekstrim, ketika secangkir air pun tidak mungkin ditemukan. Sebagai contoh, selama wabah menyebar, ketika nilai kehidupan manusia menjadi setipis kertas. Sebagai contoh, ketika semua butir gandung yang tersimpan dimakan oleh segerombolan serangga dalam waktu satu malam. Sebagai contoh, ketika rasa takut menginggapi seseorang dan mereka menggunakan segala cara untuk memastikan agar mereka tidak merasakannya lagi. Jika kita meninjau legenda agama dan mitologi, maka akan terungkap banyak kisah kejam di dunia ini. Orang-orang dipenggal, jantungnya dicabut, dibakar di tiang, dll. Bahkan, dasar salah satu agama terbesar di dunia adalah pengeksekusian. Kemudian datanglah periode awal penganiayaan, kemudian pemburuan penyihir di abad pertengahan. Akan tetapi, walaupun melihat kisah-kisah dari masa lalu, ada cerita yang lebih ekstrim seperti biarawati yang mencongkel matanya sendiri, atau orang yang mengumpulkan otak Saint, setelah dibelah kepalanya. Melihat tindakan saja tidaklah cukup untuk menilai esensi dari masalah tersebut.
111
Ada alasan dan pemikiran yang mengarahkan mereka pada hasil tersebut. Tapi di antara ritual-ritual yang sangat terfokus, esensi itu cenderung menghilang. Mereka semakin sensasional dan aneh, karena mereka melihat makna khusus yang terkandung dalam ritualnya, dan orang lain tak paham makna tersebut. "Ah ... ahhh ..." Pada suatu tempat, pada suatu waktu, seorang pria menangis. "Ahhhhh! Ahhhhhh !!” Itu adalah suatu percobaan untuk membuktikan keberadaan surga. Mitologi Mesir adalah agama yang mempercayai adanya kelahiran kembali, pembangkitan, dan reinkarnasi. Mumi dibuat untuk menjaga tubuh fisik, karena jiwa orang mati akan kembali ke jasadnya setelah melewati beberapa waktu di alam baka. Itu berarti, seseorang bisa mengatur tubuh dan jiwa mereka. Salah satu faksi memutuskan untuk membuktikannya. Seorang gadis muda diberi pendidikan di tempat yang bersih dan terlindung, untuk menjaga kesuciannya sampai usia tertentu. Dia akan dibunuh berdasarkan ritual tertentu, semua organnya dilepas (kecuali jantungnya) dan disimpan dalam wadah, diisi dengan serbuk gergaji untuk mempertahankan bentuk tubuhnya, dan dibungkus dalam kain yang direndam dalam obat-obatan. Untuk memastikan bahwa dia tidak mendapatkan kekerasan seksual di alam baka, selangkangannya dijahit sampai tertutup. Dalam mitologi Mesir, hati seseorang yang telah dilepas akan ditimbang untuk menilai apakah orang tersebut baik atau jahat. Namun percobaan menggunakan hati ini seperti sinyal untuk melihat ke mana "sesuatu" pergi setelah meninggalkan jasad. Akankah para dewa mendeteksi kejahatan pada jiwanya, lantas menutup gerbang surga? Atau akankah gerbang surga dibuka karena gadis yang dikorbankan itu terbebas dari dosa? "Uuuuuuuuuuuuuhhhhhh !!" Gadis itu dikenal sebagai silsilah orang-orang berdosa. Menurut aturan fraksi, ia adalah orang berdosa, sehingga wajar baginya untuk mempersembahkan nyawanya. Si gadis berdoa untuk itu. Dia percaya bahwa beban akan diringankan dari bahunya pada hari itu. Dia tidak punya keluhan. Tragedi itu mungkin saja telah menyebar melalui semuanya. "Mungkin tidak ada seorang pun yang akan menghentikannya. Mungkin tidak ada seorang pun yang akan mempertanyakannya. Mungkin tidak ada seorang pun yang peduli terhadap 112
kemalangan ini. Mungkin tidak ada seorang pun mempedulikan apa yang terjadi di sisi lain planet ini.” Pria yang roboh di tanah berbicara dengan pelan, seolah-olah sedang mengutuk, atau menahan sesuatu. Dia tahu bahwa gadis itu akan tersenyum dan menyapa siapa pun. Dia tahu bahwa gadis itu akan memakan hidangan apapun tanpa pilih-pilih. Dia tahu bahwa gadis itu akan menghormati siapapun walaupun dia tidak mengenalnya. Dia tahu bahwa gadis itu adalah manusia biasa yang bisa menangis dan tertawa, tert awa, bukannya alat yang mematuhi memat uhi perintah apapun ditujukan dituju kan padanya. Dia mempercayainya, walaupun dia tahu bahwa mungkin saja si gadis rela melakukan itu semua karena kemurnian ritual. Ya, kemurnian ritual yang sangat busuk. Namun, apakah pihak-pihak pihak -pihak yang berada di balik ba lik proyek ritual ini i ni benar-benar mengerti? Apakah mereka tahu bahwa si gadis telah mengambil langkah di baliknya? Apakah mereka tahu tentang bunga kecil yang gadis itu tumbuhkan di belakang bangunan? Mungkin saja, si gadis hanya akan menampakkan “warna” asli n ya pada hal-hal yang dia sukai. Dia akan mencibirkan bibirnya jikalau bunga itu tidak mekar dengan sempurna, dan ia akan mencabut tanaman di sekitarnya untuk memastikan pertumbuhan bunga itu.
Apapun itu, itu adalah pertanda bahwa rencana mereka tidak sesempurna yang mereka harapkan. Itu adalah bukti bahwa si gadis bukanlah boneka. Si gadis dilahirkan di dunia ini untuk menunjukkan dan membangun karakternya sendiri. Namun ia tidak punya pilihan, piliha n, selain diinjak-injak diinjak-inj ak oleh pihak yang lebih berkuasa. b erkuasa. "Harusnya aku mengatakan bahwa ini adalah salah! Tidakkah seseorang datang dan menangis bersamaku? Biasakah seseorang berdiri denganku sambil meratapi betapa betapa salah tindakan tindakan ini!?” ini!?” "Kerja"nya akan segera dimulai. Seluruh tubuh gadis itu akan diubah oleh “proses mekanis”.
Perjalanan akan dimulai. Sama seperti beberapa penyihir yang telah menemui jalan buntu di masa lalu, kemungkinan besar dia akan gagal mengontrol atau mengukur jiwanya, dan nyawanya akan terbuang percuma. Tapi sebelum dimulai .... "Ya, suaramu telah mencapaiku." Sesuatu ada di sana. 113
Jika seseorang mendapatkan mukjizat, bahkan dia sendiri tak akan sadar kapan mukjizat itu dimulai. Dia hanya melihat dewi berkulit coklat terbungkus perban berdiri di depannya, dan ia melihat tetesan air mata di matanya. "Aku adalah Nephthys," katanya.”Aku seorang dewi yang menentang legenda kematian, dan diperlakukan sebagai pengorbanan sia-sia dalam mitologi kita. Jadi mari kita menangis, tidak peduli seberapa menyedihkan takdirmu. Mari kita kecam semua yang menginginkan kesempurnaan dan menolak kematian.”
Sesaat kemudian, teriakan melengking menyebabkan semua benda bergetar dengan intens, lantas semua fraksi itu berubah menjadi abu.
114
Chapter 3 Gadis-gadis yang Menginginkan Titik Temu
Winner' s_ " APPLE " Part 1 Mari kita memandang semuanya dari sudut pandang “dewa”:
Leivinia ingin menyelamatkan adiknya Patricia walaupun itu berarti mengorbankan dirinya. Patricia ingin menyelamatkan kakaknya Leivinia walaupun itu berarti dirinya tak akan sembuh. Kamijou Touma telah mendukung Leivinia. Kamisato Kakeru membantu Patricia. ♦
Seperti itulah tatanan insiden ini. Rahasia dunia dan keberadaan para Dewa Sihir bukanlah masalah. Apapun itu, semuanya akan menyebabkan bentrokan antara dua tangan yang berada di balik inti permasalahan. Part 2 "Oh tidak! Sudah lewat jam sepuluh! Supermarket sudah mulai tutup! Bahkan beberapa restoran akan menerima pesanan terakhir sekarang. Jika kita tidak melakukan sesuatu dengan cepat, kita hanya akan mendapatkan makanan dari minimarket dan warung Gyudon. Apa yang harus kita lakukan dengan mak an malamnya!?” Kamijou mencoba untuk menarik perhatian pada masalah serius yang tengah dihadapi, tapi Birdway segera menolak pendapatnya. "Kau aneh." "Tidak, bukan aku! Bahkan, tidak lapar adalah hal yang lebih aneh!! Lagipula, kalian semua hanya memperebutkan sosis Kamijou-san!! Kau menerkamku layaknya binatang liar dengan air liur yang tumpah dari mulutmu! Aku baru tahu bahwa gadis yang menginginkan sesuatu sangatlah mengerikan!! Hrrr...hrrrr!!” "H-hanya sebagai peringatan, kau harus berhati-hati dengan apa yang kau ucapkan, wahai manusia. Dewa memiliki sedikit toleransi pada manusia yang tidak menghormatinya.” Othinus berdeham, tapi Kamijou tampaknya tidak mendengarkan. 115
"Sialan, aku tahu bahwa itu adalah hal yang penting, tapi meninggalkan tas belanjaan di belakang adalah tindakan yang sangat menyakitkan. Tidak, barang belanjaanku pasti telah membantu seseorang. Ibu dan kucing kecil pasti membutuhkannya untuk bertahan hidup di kota yang kejam ini!!” Bahkan dengan lembaran plastik yang menutupi kamarnya, dinginnya udara bulan Desember tanpa ampun menyelinap memasuki ruangan tersebut melalui jendela rusak. Ditambah lagi, perut mereka dalam keadaan kosong, sehingga satu-satunya pertahanan terakhir untuk terus hidup adalah pakaian yang mereka kenakan. Otak Kamijou seakan berhenti berfungsi, dan itu adalah tanda yang menunjukkan bahwa kematian semakin dekat dengannya. Walaupun mereka memiliki kotatsu, alat pemanas hampir tidak berguna dalam situasi ini. Atau lebih tepatnya, Kamijou si pengurus rumah tidak akan membiarkan alat itu menyala pada ruangan tanpa kaca jendela, karena itu hanya akan menyiksa tagihan bulanannya. Ia harus menghangatkan dirinya dari dalam tubuh, itulah sebabnya dia sangat menyayangkan hidangan Hotpot yang raib dimakan kucing. "Hei tunggu! Kau menyalakan TV lagi, manusia??" "Jangan khawatir, Othinus. Mereka biasanya menyiarkan program-berita-lima-menit pada jam ini. Tidak banyak kesempatan untuk acara kuliner yang keluar secara tiba-tiba, seperti yang terjadi sebelumnya.” Kamijou menyalakan TV untuk melihat suhu udara yang akan diprediksi oleh program ramalan cuaca, namun dia malah menemukan program drama spesial selama 2 jam. Tampaknya, drama itu menayangkan seorang mahasiswa tanpa kepentingan atau keterampilan (entah kenapa) sedang dilayani oleh beberapa gadis berkelas tinggi, dan ia menggunakan kekuatan para gadis layaknya tujuh alat untuk mengalahkan seorang pegawai berburu pekerjaan yang tidak jujur. Suatu Close-up* sup kari beruap mengisi layar, lantas Othinus menggunakan tombak tusuk satenya untuk menusuk pantat Kamijou yang sedang duduk di lantai. [Close-up adalah gambar yang diambil pada jarak dekat, dan menunjukkan sesuatu dengan skala besar. Kamus Oxford.] "Kenapa kamu!" "Ow !! Aku salah! Maafkan aku!! Sialan ... Mengapa mereka membuat acara ini berisikan tentang makanan?” "Aku juga ceroboh. Ketika malam seperti saat ini, bagian sponsor pada bawah layar umumnya menampakkan nama perusahaan makanan, kan? Ini adalah kampanye untuk kari musim dingin atau sejenisnya.” "Drama itu tampaknya menarik, tapi tontonan itu tidak baik untuk perut kita yang dalam kondisi kosong." Nada bicara Kamijou terdengar cukup riang, namun Index dan Othinus mulai mengomentari apa yang mereka lihat di layar kaca. "Itu sangat buruk." 116
"Ya, memang." "Eh?" Ketika Kamijou memandang, mereka telah memasang tatapan mirip orang sekarat di matanya. "Kenapa dia bersembunyi di loker ruang ganti wanita untuk menghindari kejaran? Harusnya ada 2 atau 3 pintu di sekitarnya, dan dia bisa menghindari kejaran 30 orang dengan menyelinap ke dalam salah satu pintu itu dengan cepat. Lagipula ada loker gudang di dekat ruangan masuk.” "Aku tidak paham standart rasa malu yang mereka miliki. Gadis itu menampar dia karena ciuman tak langsung, tetapi ketika si pria melihat celana dalamnya, si cewek tampaknya tidak mempermasalahkan itu.” "Ehhh? Apakah itu benar- benar aneh? Ehh?” "Itu sangat buruk." "Hidupmu pasti seburuk drama ini jika kau tidak tahu kesalahan itu." "Ehh?" Menyadari bahwa percakapan itu hanya akan menjadi debat kusir, Kamijou mulai meraih remote yang sebelumnya dia lemparkan ke lantai. Tapi kemudian dia melihat sesuatu. Wajah Dewa Sihir Nephthys berkulit cokelat ditutupi oleh air mata dan ingus. "Eh? Tunggu apa!? Apa yang terjadi, Nephthys !?” "B-bwah ... hghbgh ..." "Aku tidak begitu memahaminya, tapi, ambilah tisu ini!! Bersihkan hidungmu!! Apakah kau begitu menginginkan sup kari!?” Sama seperti ketika berhadapan dengan anak kecil yang sedang mewek, ia mengepalkan beberapa tisu dan menekankan itu pada hidung si dewi berkulit cokelat. Walaupun bahunya masih gemetar, dia akhirnya terpulih dari kesedihan dan sanggup berbicara. "Iya, iya. Maafkan aku. Aku sangat rentan terhadap hal semacam ini. ... Menangis dengan seseorang adalah bagian dari esensi keberadaanku, makanya aku tidak bisa tahan. Oh tidak. Ada lagi! Fwehhh !!” "Air matanya mengalir lagi layaknya air terjun! Bagaimana bisa ini terjadi hanya 30 detik setelah ganti saluran TV!?”
117
"Yah, dia adalah wanita yang dibayar untuk menangis di pemakaman. Mungkin, itulah mengapa dia begitu cepat menitihkan air mata." Othinus tampaknya tidak begitu peduli. ”Tetapi, walaupun dia menangis setelah menonton drama sedih murahan, atau merasa hatinya bergetar setelah membaca cerita-cerita mengharukan dari buku bergambar, aspek itulah yang menjadikan dia sesosok Dewa Sihir yang bisa menghancurkan dunia dengan mudah. Semakin mudah dia terbawa emosi, maka semakin mengerikan kekuatan dewanya.” "Hiks....hikss..... Othinus ... kau tega sekali.” "Sekarang, dia merangkak di lantai seperti bayi!? Perubahan sikapnya cukup aneh, ya!? Aku tidak setuju jika dewa begitu mudah terbawa suasana!!” Kamijou hanya bisa meneriakkan fakta yang baru saja dia dapati Othinus setinggi 15 cm menginjak tombol remote untuk mematikan TV, kemudian menekankan jari terhadap pelipisnya. "Mari kita mengabaikan si bodoh emosional itu, dan kembali pada topik. Kau sempat menyarankan agar kita pergi keluar untuk berbelanja, tapi apakah kau lupa bahwa di saat itulah kita bertemu dengan pria bernama Kamisato itu?” "Menurutku kita tidak akan bertemu lagi dengannya sebanyak 2 atau 3 kali secara berturutturut. Ini bukan adegan di mana seorang gadis berlarian sembari mengigit roti bakar di mulutnya*.” [Ini adalah adegan mainstream di shonen manga. Biasanya si protagonis bertabrakan 2 atau 3 kali dengan gadis semacam itu.] "Hiks..... Tapi Kamisato Kakeru juga memiliki masalah dengan makanan, kan?” "Apakah kamu serius? Jadi selama dia berkeliaran di sekitar kota untuk mencari makan malam, kita tidak bisa membeli apapun, dan memakannya dengan damai?” "Touma," Index menyela dengan tajam. ”Ayo kejar dia."
"Bukan itu yang ingin kudengarkan dari seorang biarawati sepertimu!" Satu-satunya penduduk di kamar itu yang sudah kekenyangan adalah si kucing calico yang sedang rebahan di lantai sambil mencuatkan perutnya. "Kita hanya memiliki miso dan kecap di sini." Kamijou menegaskan kembali pokok permasalahannya.”Tapi berkeliaran di Academy City malam ini bisa dengan mudah memicu konflik dengan Kamisato.” "Jadi, apa jawabannya?" tanya Index. Othinus, Nephthys, dan Birdway juga sedang mencari cara. Tak satu pun dari mereka puas dengan situasi ini. Mereka akan mengolok-olok pendapat Kamijou jika dia berkomentar, tapi Kamijou juga tak bisa mengabaikannya. Suasana di kamar itu menegaskan bahwa Kamijou akan dihujat jikalau dia tidak menemukan jalan keluar yang tepat. 118
"Siapa yang bilang bahwa kita harus meninggalkan asrama? Kita bisa saja meminjam beberapa daging dan sayuran dari orang lain di asrama ini.” Lantas, kamar yang pertama kali mereka sampiri adalah kamar tetangga. Keterampilan memasak Tsuchimikado Motoharu benar-benar menyedihkan, tapi saudara tiri nya, yaitu Maika, adalah seorang Maid Master. Itu berarti, kulkasnya selalu di-update dengan bahan-bahan makanan yang masih segar. Dan karena Tsuchimikado tidak memasak sendiri, maka ada kemungkinan bahwa dia memiliki beberapa makanan tersisa. Lagipula, Tsuchimikado tidak boleh mengeluh ketika Kamijou meminjam sesuatu darinya. Ketika saudara tirinya melakukan kunjungan mendadak sebelumnya, Tsuchimikado meraih semua benda yang tidak ingin dia tunjukkan pada Maika, lantas menjejalkan begitu saja ke kamar Kamijou. Index telah menemukannya setelah kembali dari jalan-jalan, dan itu telah menyebabkan beberapa kesalahpahaman. Kamijou siap untuk mengadakan negosiasi alot dengan teman sekelasnya itu. "Hei, idiot! Aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu, jadi cepatlah keluar!”
Dia membunyikan bel dua kali dan mengetuk pintu keras-keras, tapi tidak ada jawaban. Dia pikir pria itu mungkin sedang keluar, tapi meteran listrik pada kamarnya masih berputar. Kemudian Kamijou terus menggedor pintunya sekuat tenaga, sampai -sampai pintu itu perlahan berderit terbuka. Huru-hara tempo hari pasti juga menyebabkan kaca di kamar Tsuchimikado pecah, karena seketika pintu terbuka, hawa dingin menyengat kulit Kamijou. "...?" Kamijou memiliki firasat buruk tentang ini. Dia merasakan sesuatu yang belum pernah dia lihat, terjadi di kamar temannya. Dia merasa seperti telah melangkah ke suatu jalan yang aneh. Apa yang telah terjadi pada kamar tetangganya? Karena tidak sanggup menahan hawa dingin yang merambat di tulang belakangnya, Kamijou teringat semua teman yang berada di kamarnya sendiri. Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa ia boleh menginjakkan kakinya di kamar orang lain tanpa ijin. Meskipun pintu kamar itu terbuka dengan sendirinya. "Hei, Inde ..." Begitu ia mulai memutar untuk kembali ke kamarnya sendiri, kakinya terhenti dengan paksa. Ia melirik ke bawah dan melihat sesuatu memanjang dari pintu yang sedikit terbuka. Benda itu membungkus dan melilit pergelangan kaki kanannya. Apakah itu adalah tali seukuran jempol? Tidak, itu lebih tampak seperti tumbuhan yang merambat. "A- !? Ah!"
119
Itu sudah terlambat. Serangan itu ditujukan pada pergelangan kakinya, sehingga dia harus jongkok sebelum ia bisa menggunakan tangan kanannya. Dia tertarik mundur dan terguling karena diseret ke dalam ruangan yang aneh. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh !?" Dia meluncur ke tengah ruangan, sementara sekujur tubuhnya dihajar oleh tumbukan benda tumpul di kanan dan kirinya. Teman sekelasnya tidak terlihat di mana pun, malahan yang berdiri di sana adalah World Rejecter sembari menyandarkan punggungnya terhadap dinding. Itu adalah Kamisato Kakeru. "Hai, Imagine Breaker. Tadi kita belum selesai ngobrol berkat campur tangan pihak lain, jadi bagaimana kalu kita coba sekali lagi? Aku yakin kau sibuk dengan benda-benda berwarna merah-hitam itu, tetapi kau ingin melepaskan kekhawatiran sebelum mengambil tindakan, bukan?” Pria itu sedang berdiri di kamar teman sekelasnya dengan senyum tipis di wajah, ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dari fakta ini. Namun, Kamijou segera menyimpulkan satu hal terpenting, dan langsung melontarkannya dalam bentuk pertanyaan tegas sembari mengepalkan tangan kanan seperti biasa. "Di mana ... Tsuchimikado !? Jangan bilang kau menggunakan tangan kananmu untuk ... !?” "Apakah ini benar- benar waktu yang tepat untuk mengkhawatirkan orang lain? Oh, ya ampun.” Kamisato menjentikkan jarinya. Tanaman itu masih melilit pergelangan kaki Kamijou, tapi Kamisato tidak memegang pangkal tanaman rambat itu. Tanaman itu menjulur melewati lembaran plastik yang menutupi jendela pecah, dan terus memanjang sampai ke luar balkon. Dan sekarang, tanaman rambat itu semakin ganas. "Ah, ahh, ahhhh, ahhhhhh,waaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!” Dia terjerat dan terlempar ke luar. Mungkin pilihan terbaik adalah tidak menyentuh tanaman itu dengan Imagine Breaker. Karena jika tanaman itu musnah, maka tubuhnya akan terpelanting ke udara kosong tanpa ada yang menahan. Dia dipaksa terjun bebas dari bangunan tingkat 7.
120
Di bawah, terdapat jaring raksasa yang terbuat dari sekumpulan tanaman serupa. Dia tenggelam ke dalamnya dan momentum jatuh* terserap dengan baik. Tapi karena Kamijou meronta-ronta, Imagine Breaker miliknya menyentuh beberapa bagian tanaman, sehingga jaring tersebut jebol , dan Kamijou terbanting ke aspal. [Momentum jatuh, p = m . v (Momentum = massa suatu benda dikali kecepatan luncur).] "Gyah !!" Ketika Kamijou menggeliat di atas aspal yang keras, Kamisato Kakeru tidak ragu-ragu untuk melompat ke udara. Jaring tanaman baru terbentuk dan membuatnya mendarat dengan sempurna. "Aku belum melenyapkan pria bernama Tsuchimikado itu. Aku hanya membungkamnya untuk sementara waktu.” "... !!" Kamijou dengan refleks mencoba untuk menyeret tubuhnya yang tersiksa oleh rasa nyeri, tapi akhirnya dia menyadari datangnya orang lain dari kegelapan. Dan dia tidak sendirian. Termasuk Kamisato, dia sedang dikepung dari 3 arah berbeda. "Izinkan aku untuk memperkenalkannya padamu. Ini adalah Claire .”
"Senang berjumpa denganmu." Meskipun sekarang adalah bulan Desember, gadis itu mengenakan gaun tanpa menutupi punggungnya. Rambut hitamnya diikat dengan model twintails dan dia memakai kacamata jadul. Stoking putih dilengkapi garter-belt menutupi kakinya. Dia tampak cukup patuh, tapi entah kenapa ada sesuatu pada dirinya yang bisa memutar-balikkan anggapan itu seketika. Bunga-bunga tropis tumbuh pada kedua sisi kepalanya layaknya bunga sepatu raksasa. Jika dilihat lebih dekat, ada bunga berwarna-warni yang juga menutupi punggungnya. "Dia adalah seorang Gemstone dan sel-sel tubuhnya lebih mirip sel tumbuhan daripada sel hewan. Aku kira, secara teknis dia berasal dari sisi ilmu pengetahuan. Dia dapat dengan keras memperkuat ikatan ganggang dan jamur, lantas menyerap logam atau plastik untuk memanfaatkan sifat-sifat mereka. Sederhananya, dia bisa melahap senjata modern dan menciptakan rudal atau gergaji dari tanaman dan bunga. Ini meningkatkan resiko penyalahgunaan kekuatan, namun dia juga bisa menggabungkan atau mengatur ulang tanamantanaman itu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Layaknya gergaji yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Kekuatannya yang dominan adalah regenerasi, bukannya perisai yang solid. Namun, kemampuan regenerasi juga bisa bertindak sebagai perisai.” Kamisato Kakeru menunjuk gadis lain. "Dan ini adalah Elza." "Apakah kau serius bahwa dia adalah lawanmu, bos?" Gadis itu memiliki payudara besar, mengenakan rok merah panjang dan sweater putih yang jika dikombinasikan akan terlihat seperti pakaian gadis kuil. Rambut panjang coklatnya dipotong kasar dan acak-acakan, sehingga terdapat 2 cabang yang menyerupai telinga rubah di 121
kedua sisi kepalanya. Dia tampak memegang suatu benda dengan kedua tangan, tapi benda itu tampaknya adalah botol plastik dua liter. Dia mengguncang-guncangkan botol itu layaknya bayi, dan ketika dia melakukan itu, terdengar suara berderik yang cukup mengganggu telinga. Isi botol itu adalah kepingan berwarna tembaga, dan apakah kepingan itu adalah koin 10 ¥? "Dia berasal dari sisi sihir, dan dia menggunakan 'sesuatu seperti' Kokkuri* untuk memiliki apa pun yang dia inginkan. Bisa jadi, itu adalah koin, seseorang, atau bahkan dirinya sendiri. Dia menyerap dampak yang dihasilkan oleh serangan lawan seperti dalam permainan Shogi, maka dia cukup berguna.” [Permainan ini sangat populer di jepang, permainan Kokkuri yang sering dimainkan oleh 2 orang atau lebih, pemainan ini menggunakan papan yang bertuliskan huruf – huruf dan koin 10 yen. Para pemain bersama – sama akan meletakan jari di atas koin 10 yen tersebut, kemudian mulai bertanya “apakah kokkuri sudah hadir”, jika koin bergerak huruf “ya” mereka bisa bertanya, pertanyaan yang sering ditanyakan pada papan kokkuri adalah soal cinta dan kesuksesan. Kokkuri berasal dari kata “KOK” yang berarti rubah, “KU” yang berarti Anjing, dan “RI” yang berarti rakun, dalam mitologi jepang ketiga hewan tersebut memiliki simbol khusus. Rubah : dikenal sebagai hewan cerdik yang suka menipu, Anjing : merupakan simbol kesetiaan Rakun : dikenal sebagai pembawa keberuntungan. Setelah pemainan selesai, pemain harus mengucapkan "selamat tinggal" pada makhluk halus yang sudah di panggil, agar tidak mendatangkan nasib buruk. Dan biasanya yang sering memainkan permainan ini adalah remaja jepang yang suka penasaran dengan masa depannya. http://www.plimbi.com/article/160946/4 permainan-memanggil-hantu-.] Kamisato Kakeru saja sudah cukup berbahaya. Jika apa yang ia katakan adalah benar, melawan mereka semua sekaligus adalah ide yang buruk. Dan ada kemungkinan mereka masih menyembunyikan senjata andalan. (Dia tak punya alasan untuk menunggu di kamar sebelah. Jika dia ingin, dia bisa saja menyerang ruanganku setiap saat. Ini bukan masalah apakah dia mengetahui posisiku ataukah tidak. Dia punya semacam teknik yang sanggup menemukan posisiku ketika dia tak punya petunjuk sama sekali. Artinya, aku tidak bisa lari dengan bersembunyi di tempat lain!) "Mari kita bicara." Kamisato tampak sedang bercanda. "Jika kau bersedia bicara denganku, aku akan menyuruh mereka pergi. Ataukah kau lebih suka memulai ini tanpa banyak bicara?” "..." Kamijou memikirkan teman-teman yang berada di kamarnya. Othinus hanya setinggi 15 cm, Nephthys nyaris tidak bisa berdiri dan berjalan, Birdway tidak berada dalam keadaan terbaiknya karena “buah” yang menempel di dada. Index adalah satu satunya yang bisa bergerak bebas, tetapi jika dia diserang, maka dia harus melindungi tiga gadis lainnya, itu artinya dia akan tertahan dan mengalami banyak kesulitan. Ruangan Kamijou berada di lantai tujuh, maka tidak ada yang bisa mereka lakukan jika tangga dan lift diblokir. Kamijou tidak tahu jenis kekuatan tempur jahat macam apa yang Kamisato miliki, terlebih lagi lawannya kali ini memiliki cara untuk melacaknya kemanapun dia pergi. 122
Dia tak punya kesempatan. Kamijou mencoba memikirkan setiap kemungkinan, tapi lawan ini benar-benar telah menutup semua jalan. Seakan-akan, Kamisato menampakkan dirinya setelah memastikan Kamijou terjebak dalam posisi skak-mat. "Apa kiranya yang akan kau bicarakan denganku?" "Aku mengerti kau khawatir, tapi tidak perlu terburu-buru seperti itu. Benda merah dan hitam itu memang menyebabkan banyak masalah, tapi apa boleh buat. Orang-oran g seperti kita selalu saja dihampiri banyak masalah.” Kamisato Kakeru mengedipkan mata seolah-olah ia sedang menikmati situasi ini. "Tapi secara pribadi, aku benar-benar ingin berurusan dengan tujuanku sendiri. Dan itu berhubungan dengan World Rejecter dan Imagine Breaker. Aku pikir, sudah saatnya kita bertukar pendapat tentang beberapa hal.” Part 3 Kihara Noukan mengunjungi hanggar di Distrik 7. Dia memiliki hanggar Anti-Air Attachment di setiap tempat pada 32 Distrik, tapi yang satu ini disamarkan sebagai gudang industri pendingin. Tidak ada orang yang mencurigai tempat itu, namun tidak ada pula orang yang berpikiran untuk mengintip ke dalam. Itu adalah tempat berbentuk kotak hitam yang bisa menggunakan cukup banyak pasokan listrik tanpa meningkatkan ke curigaan orang di sekitarnya. Saat ia memandang pada deretan senjata, ia berbicara dengan seseorang melalui alat komunikator. "Kau melakukan pekerjaan yang baik dalam waktu singkat. Menyelesaikan perbaikan dengan jadwal yang sibuk adalah suatu masalah besar, Aleister.” "Apakah kau memiliki pendapat jujur mengenai ini?" "Mereka normal karena tidak tertangkap oleh jaringan pengamatan milikmu. Mereka bukanlah sesuatu yang dapat menyelinap melewati serangan cyber. Artinya, mereka memiliki kemampuan ‘siluman’. Atau, kemampuan aneh yang bisa menghapus serta menolak apapun yang dipengaruhi dan diciptakan olehmu. Tapi aku tidak bisa membayangkan ‘peraturan’ macam apa yang mengaktifkan kekuatan itu.” Golden retriever berjalan melalui hanggar bersuhu kamar setelah pendingin sepenuhnya dinonaktifkan. "Dan aku sama sekali kehilangan jejak mereka ketika kau mengajukan pertanyaan konyol seperti itu. Apa yang terjadi dengan rencanamu? Walaupun situasinya terus bercabang tanpa henti, bukankah seharusnya semuanya terkumpul kembali pada titik yang sama?” 123
"Aku akan menangani ini, entah bagaimana caranya." Itu bukanlah pernyataan yang terdengar ceroboh. Nada penderitaan terselip di antara perkataan tenang Kihara Noukan, dan itu sudah cukup untuk menjelaskan bahwa suatu ketidaknyamanan mengisi hatinya akhir-akhir ini. "Aku mengerti bahwa kau masih tidak dapat membersihkan diri dari segala sesuatu yang tidak penting." "Apa yang sedang kamu bicarakan?" "Tapi biarkan aku memberitahumu satu hal. Aku menyukai sisi kepribadianmu yang itu. Antara baik dan buruk, lebih dekat pada keburukan. Tetapi antara suka dan tidak suka, lebih dekat pada suka. Itulah yang ingin aku katakan.” "..." Butuh waktu sejenak bagi Aleister untuk menanggapinya, tapi akhirnya dia berbicara. "Maaf." "Jangan khawatir tentang hal itu. Aku akan berjuang dengan caraku sendiri. Nantikan saja hasilnya, dan bandingkan..... apakah semuanya masih sesuai dengan prediksimu.” Anti-Art Attachment telah benar-benar dipoles dalam waktu singkat. Senjata itu bertindak sebagai persembahan kecil dari Ketua Dewan Academy City. Semuanya ada di genggaman telapak tangannya, tapi ia masih bisa menghancurkannya. Dia telah mencuci tangannya dari semua elemen-tidak-teratur yang terus muncul, dan akhirnya dia berkosentrasi pada suatu pemulihan, namun masih ada kemungkinan bahwa pemulihan itu akan hancur. Itu adalah kelembutan yang ada di dalam hatinya. Antara baik dan buruk, lebih dekat pada keburukan, tetapi antara suka dan tidak suka, Kihara Noukan menyukainya. Ketika sudah sampai sejauh ini, ia hampir tidak bisa marah. "Ini mungkin menjadi yang terakhir kalinya kita berbicara, jadi aku akan menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan sesuatu." "Apa itu?" "Aleister, aku tidak akan menghentikanmu untuk menyempurnakan manusia. Kau dapat melakukan apapun yang kau inginkan. Tapi jangan buang kemanusiaanmu. Aku tahu pasti bahwa ada orang-orang yang sejalan denganmu karena mereka ditarik oleh kemanusiaan itu.” "..." Setelah beberapa detik hening, transmisi pun berakhir. 124
Dalam kehampaan, Golden retriever mendesah dengan puas, karena memang inilah kelembutan hati yang dia nikmati. Part 4 Setelah bertemu sekilas dengan Kamisato, gadis-gadis bernama Claire dan Elza menghilang ke dalam kegelapan. Namun, bukan saatnya bagi Kamijou untuk bersantai. Dia masih khawatir karena di dalam kegelapan masih ada beberapa sekutu Kamisato yang jumlahnya belum diketahui. Kamijou dan Kamisato berjalan menjauh dari asrama siswa. World Rejecter berbicara saat mereka berjalan di jalanan yang gelap. "Apakah ini tiba-tiba?" "..." "Aku tidak berbicara tentang benda-benda merah dan hitam itu. Aku juga tidak berbicara tentang peristiwa yang terjadi hari ini. Aku sedang berbicara tentang masalah yang lebih mendasar. World Rejecter? Apa itu? Jika memang ada eksistensi sehebat itu, tidakkah sejarah dunia sudah lama berubah?” Kamijou tidak sembarangan merespon. Bukannya karena dia tidak memiliki ide di otaknya. Dia tak paham apa yang diharapkan oleh pria itu, dan dia juga tak paham apa yang menyebabkan pria itu marah. Bahkan ketika melawan High Priest, semuanya dimulai dengan percakapan, dan Kamijou tidak ingin mengulangi kesalahan serupa sehingga membuat kota porak-poranda sekali lagi. "Itu tidak mengejutkan." Kamisato tertawa saat ia berbicara. Jika dilihat dari materi percakapan, ini bukanlah diskusi yang sewajarnya dilakukan oleh siswa SMA biasa. "Aku menerima World Rejecter hanya beberapa hari yang lalu." "Apa?" "Aku tidak melebih-lebihkan. Aku menyadari adanya sesuatu yang aneh sekitar awal bulan November, namun aku tidak mengetahui bahwa kekuatan ini telah bersemayam di tangan kananku sampai 2 atau 3 hari yang lalu. Kau bisa bilang bahwa memburu Dewa Sihir adalah pengalaman pertamaku dalam bertarung.” Pada pertarungan pertama, ia telah memusnahkan semua Dewa Sihir di dunia ini.
125
Tidak ada gunanya membesar-besarkan kurangnya pengalaman bertarung. Fakta bahwa World Rejecter telah membantai para Dewa Sihir, tidaklah terelakkan. Berita ini hanya membuat pria itu tampak jauh lebih menakutkan. Lantas, dia akan menjadi monster macam apa jika sudah menjalani dan mendapat pengalaman dari banyak pertarungan berikutnya? "Jadi, tidaklah salah jika kau bilang ini semua terjadi secara tiba-tiba. Itu adalah kesan pertama yang benar. Selamat, Kamijou-kun, sepertinya kau telah mendengarkan suatu fakta lain yang benar- benar konyol di dunia ini.” "..." Awal November, itu adalah waktu setelah Perang Dunia Tiga berakhir, dan ketika aksi Othinus melalui Gremlin muncul ke permukaan. Tepatnya, 2 atau 3 hari sebelum insiden Othinus berakhir, dan St Germain muncul. Apakah yang High Priest, Nephthys, dan anggota Gremlin lainnya pikirkan selama waktu itu, dan sudahkah mereka kehilangan harapan? Jika kita memikirkannya secara bertahap, maka akan terungkap apa yang menyebabkan World Rejecter berada di tangan kanan Kamisato Kakeru. Ya. Hal itu terjadi ketika Kamijou terfokus pada Othinus secara individual, bukannya Dewa Sihir lainnya. Ketika perubahan itu semakin membesar, maka pilihan mereka semakin bergeser dari Kamijou. Akhirnya, mereka mulai menginginkan seorang “pengganti”.
Dia tidak tahu mimpi macam apa yang para Dewata Sihir kehendaki mengenai dirinya dan Imagine Breaker, tapi mereka mulai berharap untuk solusi yang berbeda. Mereka menginginkan rencana cadangan, dan mereka telah mendapatkannya. Bagaimana jika kekuatan khusus dipaksakan pada orang seperti itu, dan bagaimana jika mereka dipaksa melenceng dari jalan yang mereka tapaki sebelumnya? "Apakah sekarang kau memahami kondisiku?" Kamisato tertawa sambil berjalan bersama Kamijou.”Aku tak peduli jika kau merasa terganggu, atau meremehkanku sebagai seorang pria aneh, tapi ada satu hal yang aku ingin agar kau mengetahuinya. Barusan kemarin, Kamisato Kakeru adalah seorang siswa SMA normal yang bisa kau temukan di mana saja. Andaikan saja kemarin aku terlibat dalam insiden yang menyangkut benda merah-hitam aneh, aku akan menjadi korban yang tewas dalam satu kali pukulan, dan mayatnya dibiarkan membusuk pada tem pat pembuangan sampah. Aku tidak berubah menjadi seperti ini karena aku ingin.” Dia mengepal dan membuka tangan kanannya. Kekuatan yang secara langsung dapat membunuh Dewa Sihir dalam mode kekuatan penuh. Senjata mengerikan itu bisa mengusir sesuatu ke dunia lain selamanya.
126
Namun…
"Siswa SMA normal yang bisa kau temukan ... di mana saja?" "Ya," Kamisato menegaskannya dengan segera.”Kau mungkin merasa heran, tapi aku tidak berasal dari Academy City, atau bagian beberapa kelompok tertentu yang berasal dari Inggris atau Roma. Aku benar-benar dilahirkan di 'luar', pada suatu kota yang normal, pada suatu daerah yang membosankan, pada kampung halaman yang semua orang bisa membayangkannya dengan mudah. Di situlah aku tinggal, seorang siswa SMA biasa-biasa saja dalam hal akademis, maupun atletis.”
"Lalu ... siapakah gadis-gadis itu!? Salah satunya adalah Gemstone, dan yang satunya lagi bisa menggunakan sihir!!” "Seperti yang sudah aku katakan…"
Pada saat itu, kegelapan mengisi mata Kamisato Kakeru. Seakan-akan, mata putus asa itu menyerap semua cahaya tanpa mencerminkannya kembali. "Termasuk mereka, kami semua ‘seharusnya’ adalah pelajar normal."
"..." "Claire adalah seorang anggota klub berkebun pada suatu sekolahan. Dia adalah gadis taat dan tidak memiliki apapun yang menonjol. Dia hanya akan memberiku ucapan tenang ketika memasuki ruang kelas, dan kami bahkan tidak cukup dekat untuk makan siang bersama. Tapi aku suka ketika melihat dia menuangkan banyak kasih sayang pada tanaman, seperti yang dia lakukan pada orang-orang lain. Pemandangan itu sungguh menenangkan hatiku.” Sepertinya ada yang aneh pada diskripsi itu. Atau mungkin, yang “aneh” adalah situasinya saat ini.
"Elza memang sedikit ugal-ugalan, tapi dia adalah teman masa kecil yang tinggal di sebelah rumahku. Ketika beranjak dewasa, kami jarang berbicara, tapi kami pikir itu adalah hal yang sungguh normal. Aku benar-benar menghargai keinginannya untuk menjadi seorang yang unggul dan tidak biasa di antara masyarakat, walaupun itu berarti dia harus melawan dunia.” Lantas, mengapa semuanya berakhir seperti ini? Apa yang telah memicunya? Kamisato Kakeru mengepalkan tinju tangan kanannya dengan cukup keras, seakan-akan ada aliran darah yang merembes karena goresan kuku pada telapak tangan. "Tapi ‘inilah’ yang merusak segalanya."
"..."
127
"Pengampunan adalah hal yang menakutkan. Semua orang mengharapkan pengampunan, namun pengampunan itu sendiri yang merusak mereka. Dan berkat itu, mereka terus bergantung pada pengampunan tanpa berbuat apapun. Hei, Kamijou-kun. Pikirkan hal ini dari sudut pandang yang normal. Jika kau pergi ke suatu tempat pemandian, apakah normal ketika ada seorang gadis yang buru-buru menuju ke kamar mandi pria, lantas menawarkan dirinya untuk menggosok punggungmu? Apakah normal ketika ada seorang gadis yang tanpa syarat memasakkan hidangan untukmu, lantas berakhir dengan benda misterius yang penampilannya harus disensor? Apakah normal ketika kau memasang 5 futon pada ruangan tatami seukuran 4.5, lantas tidur besama-sama tanpa adanya pemisah antara laki-laki dan perempuan? ... Logikanya, itu tidak akan pernah terjadi. Jika hati mereka bekerja dengan benar, dan mereka bertindak atas niat sendiri, mereka tidak akan pernah mau melakukan tindakan konyol dan beresiko macam itu. Ya, kasus Patricia jugalah suatu hal yang menakutkan. Dia pasti memiliki kenangan berharga, dan seseorang yang sangat dia kasihi. Namun, aku hampir saja ‘menghapus’ semuanya. Sejujurnya, dia mulai sedikit berubah. Aku tidak yakin bagaimana harus mengatakannya, akan tetapi, bertemu denganku adalah suatu kesalahan. Pasti ada seseorang yang jauh lebih baik daripada diriku untuk menangani insiden yang merepotkan ini, tapi sepertinya Patricia mengabaikan fakta itu. Tidak, lebih tepatnya, akulah yang menyebabkan dia mengabaikan fakta tersebut.” "Bukan begitu…"
"Jika aku sekali saja menyelamatkan seseorang, mereka mulai tergantung padaku. Walaupun mereka mempunyai prinsip dan kepribadian sekuat baja, itu akan hancur sedikit demi sedikit. ‘Lain kali, ak u pasti akan mengandalkannya lagi ... tidak, aku harus tinggal bersama dengannya, agar ‘lain kali’ tidak akan pernah terjadi. Selama aku berada di sisinya, aku tidak akan memiliki masalah sama sekali....’ Itulah yang dipikirkan oleh semua gadis di sekitark u, seakan-akan mereka ada di dunia ini untuk melayani aku. ‘Dia begitu menakjubkan, mungkin aku harus pergi bertualang dengannya. Jika aku bisa membantunya, maka aku akan terus berada di sisinya. Mungkin aku harus berhenti menjadi orang normal.' Pemikiran itu telah merubah banyak manusia yang semula adalah orang normal.” "Itu tidak benar!!" "Hei, Kamijou-kun." Kamisato mengabaikannya sembari menampakkan senyum lelah di wajahnya. "Bagaimana dengan orang-orang disekitarmu? Apakah kau dikelilingi oleh gadis-gadis yang seakan-akan jatuh dari surga, dan mereka berkumpul di dekatmu tanpa syarat setelah mereka mengalami ‘perubahan’ yang tiba -tiba?” "..." "Meskipun aku mengeluh, perubahan yang terjadi pada mereka mengakibatkan beberapa Skill yang berguna. Maka, aku akhirnya menggunakan mereka ketika aku berada dalam keadaan darurat. Mereka seakan-akan menjadi kartu di dek-ku. ... Ya, dengan demikian, Patricia benar benar berada dalam posisi genting. Andaikan saja dia ‘berubah’ lebih jauh, dia mungkin suda h mencari cara untuk mengontrol benda hitam yang terlihat seperti kumpulan lemak atau gurita di laut dalam. Jika dia menemukan cara untuk mengendalikan makhluk itu, mungkin dia bisa
128
menembakkan sepotong benda hitam itu agar menempel pada targetnya. Sehingga, dia menjadi salah satu ‘kartu’-ku yang paling berbahaya karena dia mampu merusak targetnya dari dalam.” “Tenang”, Kamijou mengatakan itu pada dirinya sendiri.
Ketika melawan Othinus, dia pernah ditanyai berbagai macam pertanyaan yang seharusnya tidak bisa dijawab oleh manusia biasa. Dia telah diberitahu lagi dan lagi bahwa dia tidak akan mampu menyelamatkan orang lain atau bahkan seorang gadis pun. Mereka akan mengikuti orang lain, bukannya dia. Dia telah diberitahu bahwa kebaikan yang selama ini dia dapatkan hanyalah sebatas pamrih, tidak lebih*. [Untuk memahami paragraf di atas, baca NT Vol 9, Chapter 6, World Beta.] Tapi dia telah mengatasi itu. Kamijou tidak akan “termakan” oleh analogi-analogi seperti itu.
Kamisato Kakeru bukanlah Kamijou Touma. "Jika aku mengatakan: gadis-gadis mulai menyukaiku setelah aku menyelamatkan mereka, pernyataan itu membuatmu ingin berdebat denganku, bukan? Kedengarannya seperti, aku punya kemampuan untuk mengatur hati mereka, kan? Tapi bagaimana jika aku berkata lain?” Kamisato melanjutkan dengan suara tak acuh. "Hei, Kamijou-kun. Bagaimana jika kau tidak pernah menyelamatkan seorang pun dalam hidupmu? Menurutmu, apakah mereka mau berpaling padamu? Apakah kau cukup sombong untuk berpikir bahwa dirimu adalah model yang sempurna, baik di dalam maupun di luar? Apakah orang-orang itu akan menerima keberadaanmu andaikan kau adalah seorang pria biasa biasa saja?" "..." "Tidak, kan? Semua orang terfokus pada individu bernama Kamijou Touma karena kau telah menyelamatkan mereka. Mereka menilai kepribadian, kekuatan fisik, refleks, kecerdasan, kedermawanan, atau keberanianmu berdasarkan tindakan tersebut. Dengan kata lain, kau tidak bisa mengelak dari menyelamatkan orang lain. Sebagai insan manusia, kau melekat erat pada kata: menyelamatkan orang. Itulah yang sedang aku bicarakan sekarang. Lagipula…" Kamisato berhenti sejenak. Lantas, dengan percaya diri dia berbicara pada orang yang dia banding-bandingkan. "Kamijou Touma tidak lebih dari seorang bocah SMA biasa yang dapat kau temukan di mana saja.” Pikiran Kamijou terguncang. Dia membenci fakta bahwa ia tidak bisa menyangkalnya. Dia hanya perlu melihatnya secara terbalik.
129
Kamisato tidak mempertanyakan apa yang telah dilakukan oleh Kamijou Touma. Dia mengatakan bahwa, adalah suatu hal yang aneh bila seorang anak SMA terus-menerus melakukan perbuatan heroik seperti itu dalam waktu yang lama. “Anak SMA” yang ada di dalam dirinya harusnya sudah “mati” sejak lama. Dengan kata lain, ada sesuatu yang spesial dalam dirinya sehingga dia bisa terus hidup seperti ini sampai sekarang Sesuatu yang spesial itu bersemayam di tangan kanannya. Jika sesuatu yang spesial itu dicabut darinya, maka “anak SMA” biasa akan hidup lagi dari kematiannya.
Dan bagian penting bukanlah apa yang terkandung pada tangan kanannya atau tidak. Kamisato coba menerangkan bagian terpenting itu. Ya. "Kita tidak mendapatkan kekuatan karena kita bersedia, lantas memilihnya." "..." "Kekuatan itu datang dari impian semua penyihir. Atau lebih tepatnya, para Dewa Sihir yang memenuhi persentase besar pada kekuatan itu. Keinginan egois mereka telah menciptakan kekuatan aneh ini, dan menempatkannya di tangan kanan kita. Lantas, kekuatan itu mengubah perilaku gadis-gadis yang berada di sekitar kita, menciptakan tentara harem konyol ini. Sama halnya dengan Patricia, bahkan orang-orang yang sudah memiliki orang terkasih dipaksa untuk menjadi bagian kekuatan itu, dan mematuhi semua perintah kita tanpa sanggahan sedikit pun. …Berengsek!!" Kamisato menendang tempat sampah di dekatnya. Apakah dia melakukan itu karena kesal, ataukah karena kekuatan di tangan kanannya yang membuat dia menjadi lebih berani? "Bisakah kau membiarkannya? Bisakah kau membiarkan seluruh dunia mengitari seorang insan, di mana semuanya eksis hanya untuk memuaskan kebutuhan insan tersebut tanpa memperhatikan keadaan orang yang ada di sekitarnya? Bisakah kau melakukan hal seperti itu, Kamijou Touma!? Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian gadis-gadis ini. Aku tidak masalah jika aku tidak berbicara dengan teman masa kecilku, dan tidak berteman dengan seorang gadis dari klub berkebun. Aku ingin dikelilingi oleh pemandangan normal, di mana orang-orang normal bebas mengekspresikan hati mereka yang normal. Aku sudah merasa puas hidup sebagai bagian dari kenormalan itu!! Tapi!! Mereka, yaitu para Dewa Sihir mengganggu semuanya!! Mereka mungkin tertawa licik saat mereka mendiskusikan ke mana arah bumi ini berputar. Mereka mungkin mengatakan bahwa akan membuatku menjadi populer untuk menjalankan peran rumit yang mereka paksakan padaku. Mereka mungkin berpikir bahwa kepopuleran itu hanyalah ungkapan terima kasih kecil, atau sedikit imbalan ekstra. Itu saja. Itu saja? Serendah itukah alasan untuk memutar pikiran dan emosi manusia agar sesuai dengan kehendakmu!? Dewa-dewa itu akan dilupakan oleh sejarah jika tidak ada seorang pun yang menyembah mereka, namun mereka punya nyali untuk menjamah hati manusia!!!!?” 130
Kurang-lebih, Kamijou memahaminya. Kamisato Kakeru memiliki kekuatan untuk membantai lusinan Dewa Sihir, tapi itu hanyalah metode. Dia pasti mempunyai alasan tersendiri yang mendasarinya melakukan tindakan seperti itu. Jika ia memusnahkan Dewa Sihir, itu berarti dia punya alasan yang cukup kuat. Dan inilah inti kebecian yang selama ini terpendam di hatinya. Dia tidak peduli tentang nasib dunia. Dia tidak tertarik pada pertempuran-pertempuran legendaris. Seseorang pernah dipermainkan. Walaupun ia tidak memiliki hubungan nyata dengan mereka, "orang-orang terhormat" yang hidup dengan kehendak bebas telah ditata ulang menjadi aktor sederhana untuk memenuhi kebutuhan Kamisato. Sekali lagi, dia telah melihat seseorang yang memiliki hubungan kekerabatan solid telah memalingkan hatinya pada Kamisato tanpa syarat dan tanpa alasan yang jelas. Tidak peduli seberapa lama orang tersebut mengenal dirinya. Tak peduli apakah orang itu adalah teman masa kecil yang telah ia kenal selama lebih dari satu dekade, ataupun gadis yang tak sengaja ditemuinya di jalanan pada hari ini, mereka semua terpengaruh secara: seragam, identik, dan tanpa pandang bulu. Apakah dia berpikir bahwa kekuatan di tangannya akan hilang jika dia mengalahkan semua Dewa Sihir, yaitu makhluk yang telah menciptakan dunia “bengkok”? Atau apakah dia tidak mempermasalahkan hal itu, dan hanya ingin memuaskan hasrat balas dendamnya? Tapi…
"Hei, Kamisato." "Apa?" "Aku tidak bisa melihat dunia pararel, jadi aku tidak paham omonganmu tentang ‘dunia yang seharusnya’. Kadang-kadang aku memang merasa bahwa beberapa orang terlalu mengandalkan siswa SMA biasa sepertiku, tapi itu tidak punya bukti bahwa fenomena itu ada hubungannya dengan kekuatan di tangan kananku, atau kekuatan para Dewa Sihir. Tidak ada mode debug* untuk hidupmu. Kau tidak bisa menambahkan dan menghapus setiap faktor dalam hidupmu.” [Debug adalah menghilangkan error pada software atau hardware komputer. Kamus Oxford.] "Itu namanya sombong, Kamijou Touma. Kau ... tidak, kita bukanlah apa-apa tanpa tangan kanan ini.” "Lantas…"
Kamijou tidak lagi bimbang tentang perkataan yang diucapkan padanya. Sepertinya dia telah memahami garis samar-samar yang menghubungkan percakapan ini. 131
"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan pada semua orang?" …………………………………………………………………………………………………..
"Eh?" "Kau mengatakan banyak hal yang rumit, tetapi jika kau menyimpulkannya, hasilnya akan seperti ini: tak ada yang bilang bahwa kau menginginkan mereka, dan kau tidak menyukainya. Kau tidak bisa memaafkan para Dewa Sihir karena sudah memutar-mutar berbagai hal sehingga tidak sesuai dengan harapanmu. Mereka telah merusak rencanamu, sehingga kau ingin menghajar mereka. ... Hei, kalau begitu, apa sebenarnya yang kau harapkan dari dunia ini?” "Apa.....yang......kau…?"
"Bagaimana kita bisa tahu apa yang terpendam jauh di dasar hati seseorang? Kita tidak bisa menggunakan Psikometri* atau semacam sihir untuk membaca kenangan. Semua keadaan yang kau sebutkan tadi tidak lebih dari perkiraanmu saja, iya kan? Kau berhenti berbicara dengan teman masa kecilmu? Mungkin ia ingin berbicara denganmu seperti ini sepanjang waktu. Kau senang hanya dengan menonton anggota klub berkebun tanpa mengenalnya? Mungkin dia benar-benar ingin menumbuhkan bunga bersamamu. Hei, Kamisato, mengapa tidak bisa kau lihat berbagai hal dari sudut pandang yang positif? Mungkin memang benar bahwa Dewa Sihir mendistorsi sesuatu, tetapi sepertinya mereka hanya memberikan gadisgadis itu sedikit ‘dorongan’ yang mereka perlukan. Jika seseorang mempercayaimu, dia akan terus berada di sisimu tak peduli seberapa lama dia mengenalmu. Seorang gadis yang tak sengaja kau temui di jalanan hari ini mungkin hanya ingin mengucapkan terima kasih karena kau mau repot-repot membantunya, walaupun dia adalah orang asing.” "Apa yang sedang kamu bicarakan, tolol!?" Kamisato Kakeru berteriak padanya seakan-akan dia tidak bisa percaya apa yang sedang didengarnya. Dia menempatkan tangan di sisi lehernya. "Betapa sombong dirimu? Kita berdua tidak lebih daripada seorang siswa SMA biasa yang bisa ditemukan dimanapun. Kita berdua memiliki nilai rata-rata atau di bawahnya dalam segala hal. Dan kau pikir seorang gadis akan jatuh cinta pada pria seperti itu? Kau berpikir bahwa pasukan harem konyol itu adalah hal yang wajar, dan para Dewa Sihir hanya memberi gadis-gadis tersebut sedikit dorongan? Apakah kau tinggal di dunia fantasi? Atau sudahkah mereka meracuni dirimu dan menjinakkanmu sampai separah ini?” "Seperti yang aku katakan." Kali ini, Kamijou menyela. "Mengapa gadis-gadis disekitarmu tidak dapat menyanjung siswa SMA normal yang bisa ditemukan di mana saja?” 132
"..." "Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa mereka tidak boleh menyanjung orang seperti kita. Kau sendiri lah yang membatasi dirimu. Kau sendiri lah yang beranggapan bahwa kau tak punya apa-apa. Kau sendiri lah yang beranggapan bahwa mereka tidak pernah bersyukur jika berada di dekatmu. Dan kau sendiri lah yang beranggapan bahwa tidak ada hal seperti ini yang bisa terjadi padamu!! Kau tidak perlu menjadi idola atau bintang olahraga. Semua orang di dunia berpikir bahwa diri mereka sendiri menakjubkan. Sekarang, aku tidak tahu apa-apa tentang orang-orang di sekitarku karena kita berdua berbeda. Tapi setidaknya, pernahkah terbersit di pikiranmu bahwa mereka merasa bahagia berada di dekatmu!?” Itu adalah argumen yang tak berguna. Karena tak ada bukti dan fakta. Tapi itu adalah hal yang normal. Bagaimanapun juga, mereka berbicara tentang hati manusia. Ketika kita membicarakan tentang orang-orang yang menyanjungmu, mengidolakanmu, atau bahkan mencintaimu, mereka tidak memerlukan alasan yang jelas. Dan mereka akan langsung mengenalimu tanpa perlu memeriksa sidik jari ataupun peta DNA pada rambut. "Hei, apakah kau pernah benar-benar memeriksa hal ini pada Claire, Elza, dan gadis-gadis lainnya? Apakah kamu pernah menanyai mereka satu-per-satu? Tanyakan pada mereka : ‘Kau awalnya membenciku, bukan? Ada sesuatu yang salah dengan hubungan kerja sama ini, kan? Niat baik dan perasaanmu padaku adalah palsu, kan? Ini semua terjadi karena tangan kanan yang para Dewa Sihir berikan padku, kan?’ Hah! Aku berani bertaruh nyawa bahwa kau akan mendapatkan hadiah tamparan, dan kau masih beruntung jika hanya mendapatkan tamparan. Tentu saja, sepertinya kau masih membutuhkan tonjokan dari orang lain.” Suatu suara seperti cabang pohon kering yang pecah melintasi langit malam. Suara itu berasal dari leher Kamisato Kakeru. Dia tidak mampu menggertakkan lehernya sebelumnya, tetapi dia baru saja memaksa dengan ayunan kuat pada kepala, lantas suara gemeletak layaknya roda gigi terasa di seluruh telapak tangannya. "Heh ...." Bibir World Rejecter yang semula cemberut, kini berubah menjadi senyum. Dia sebelumnya berbicara dengan nada yang terlalu-akrab dan menjijikkan layaknya lintah darat, tapi sekarang itu sudah tidak terjadi. Keduanya mirip, tapi mereka sungguh-sungguh berbeda. Ekspesi jengkel dan jijik memenuhi wajah kedua pria setara ini.
133
"Aku pikir, aku bisa meringankan beban ini sedikit jika aku berbicara dengan seseorang yang memiliki keadaan sama denganku." "Maaf, tapi kita benar-benar berbeda. Tidak pernah ada dua orang yang sama persis. Kenyataan bahwa kau menilai orang yang menggunakan sesuatu yang begitu dangkal adalah bukti bahwa kau tidak benar-benar melihat aku sebagai pribadi yang setara. Kau hanya melihat tangan kananku. Kau hanya melihat dunia melalui ide-ide egoismu, yaitu menyama-nyamakan, atau membeda-bedakan, dan kau memaksakan pikiran dan peran yang kau inginkan untuk dirimu sendiri pada orang-orang di sekitarmu.” "Tapi ternyata kita berbeda. Kita pada dasarnya berbeda. Kau telah diracuni oleh hadiah dari Dewa Sihir. Kau tidak melihat kesalahan dengan menerima hadiah itu, dan Kau tidak mempertanyakan pemberian Dewa Sihir tersebut. Ini membuat kau jadi begitu sombong karena dikerubuti oleh gadis-gadis itu. Kau bukanlah apa-apa selain sampah.” "Mari aku meringkas apa yang salah dari cara pandangmu. Apa yang kau mengerti tentang orang lain? Tak seorangpun memahami itu. Bahkan para Dewa Sihir juga tidak memahaminya. Jangan terlalu sombong, Kamisato Kakeru.” "Jangan memandang rendah diriku sementara kau jelas-jelas berusaha untuk mempertahankan keinginan duniawimu, wahai penerima harem. Apakah kau tidak sadar bahwa aku mencoba agar mereka memutuskan segala sesuatu untuk kepentingannya sendiri?” Tatapan kedua pria itu berbentrokan. Mereka tampak seperti akan menyerang satu sama lain. "Apakah kau lupa?" tanya Kamisato seolah menyemburkan beberapa umparan.”Adalah Dewa Sihir yang memberiku kekuatan ini. Sebagian dari kekuatanmu bocor padaku karena mereka kehilangan harapan pada dirimu. Jika bukan karena itu, aku tidak akan pernah memiliki kekuatan ini. Jika bukan karena itu, orang-orang di sekitarku tidak akan berubah, dan orangorang seperti Patricia tidak akan pernah melupakan kakaknya yang sangat dia kasihi. Dengan kata lain, kau lah yang menjadi pusat semua kesalahan ini.”
"Jadi kau akan membunuhku juga? Memang benar aku mungkin menjadi bagian dari penyebabnya. Mungkin sikap pengecutku membuat terwujudnya World Rejecter. Tapi aku menolak untuk meminta maaf kepadamu. Kamisato Kakeru, kau memang sudah ditakdirkan untuk menerima kekuatan itu. Kau harus berterima kasih kepada Dewa Sihir karena telah memberikanmu kesempatan untuk menyadari sesuatu yang tidak akan bisa kau sadari sendirian. Itu juga memberikan suatu dorongan pada gadis-gadis itu untuk mengumpulkan keberanian dalam hatinya, dan mengambil langkah pertama.” "Aku akan membunuhmu." "Apakah kau mencoba sok kuat, dasar bajingan tidak tahu berterima kasih?" Di sini, mereka membicarakan tentang dewa-dewa.
134
Jika para dewa mengamuk, mereka mungkin membahayakan umat manusia. Namun, hal itu juga bisa berlaku pada kedua pria ini. Jika mereka benar-benar dewa, maka keadaan ini tidaklah begitu aneh. Peran Dewa adalah untuk membuat orang bahagia. Bahkan tanpa beberapa persyaratan khusus, mereka akan membawa kebahagiaan kepada orang-orang. Mereka menggunakan kekuatan besar untuk membuat perbedaan antara dewa dan manusia. Dalam pertempuran Kamijou melawan Othinus mode kekuatan penuh, dunia yang paling menakutkan justru dipenuhi dengan kebahagiaan. Ketika High Priest berbicara tentang "penilai", ia menyebutkan hak untuk mengendalikan takdir sebagai hadiah. Tak peduli apapun alasannya, para Dewa Sihir adalah eksistensi yang menebarkan kebahagiaan. Lantas…
Jauh di dalam lubuk hati mereka, mungkin saja Dewata Sihir berpikir untuk menggunakan Kamisato Kakeru. Mereka mungkin memiliki ide menyedihkan yaitu mendapatkan cadangan. Tetapi pada saat yang sama, mereka akan merasa sedikit sungkan melakukannya. Mungkin itu tidak terungkap pada pemikiran mereka yang arogan, tapi pasti ada duri pada suatu tempat di hati mereka. Sehingga mereka memberikan dorongan kecil untuk menuju kebahagiaan. Seperti itulah alasan dasar terjadi perubahan di sekitar Kamisato Kakeru. Mengapa Kamisato tidak menyadari kemungkinan yang lebiah baik itu? Dia seperti anak kecil berbakat pada permainan piano atau biola yang memasang bibir cemberut, dan berharap bahwa bakatnya tidak membatasi dia untuk bermain dengan temanteman sebaya. Lantas siapa yang salah? Dewa Sihir? Dunia ini? Gadis-gadis di sekitar Kamisato? Atau orangorang membawa segala macam masalah, yang kebetulan bertemu dengannya sembari berkeliling dan meminta bantuan padanya? Tidak. Bukan itu persoalannya. Kamijou Touma menatap lurus pada musuhnya.
Dia melotot padanya dan berpikir. Kesalahan jelas terletak pada kelemahan hati Kamisato sendiri. Dia tidak mampu melepaskan diri dari keraguan karena dia tidak bisa percaya pada orang lain. Dia memiliki pengertian yang menyedihkan karena dia tidak bisa percaya pada dirinya sendiri. 135
Dia telah menempatkan suatu penghambat di dalam hatinya, bersikeras bahwa yang terjadi selama ini bukanlah kenyataan, dan terlalu takut untuk menerima kebahagiaan di depan matanya. Ia percaya bahwa gadis-gadis tidak benar-benar mencintainya karena ia ingin menghindari kejutan ketika mengetahui bahwa: "Pfft. Kau benar-benar percaya itu? Dewa Sihir mengatur ini semuanya.” Sebenarnya, ia sangat ingin mendapatkan ini semua, tapi ia akan terlihat seperti orang bodoh jika ia sangat bersemangat ketika menemukan surat cinta di loker sepatunya, dan ternyata itu bukanlah apa-apa selain lelucon yang kejam. Karena dia sangat takut dikecewakan seperti itu, ia telah merobek-robek surat cinta tersebut sampai jadi serpihan kecil, dan berusaha keras untuk meluruskan segalanya dengan pikiran sinis penuh kecurigaan. Mungkin saja gadis yang telah mengirimkan surat sedang menangis di suatu tempat, tapi bahkan ia takut berpikir tentang kemungkinan itu. Malahan, dia melihat si gadis sebagai musuh yang harus dijauhinya. Kamijou Touma kemudian menyimpulkan semua pikirannya. "Kau bodoh." Sesaat kemudian, dunia menyala. Raungan peledak yang memekakkan telinga berderu melintasi langit malam Academy City. Kamisato Kakeru bahkan tidak mengayunkan lengan kanannya. Suatu tanaman karnivora yang cukup besar untuk menelan gajah menyerang dari kegelapan seperti dinding. Kamijou meniadakan rahang raksasa itu dengan tangan kanannya. Apakah makhluk itu tidak memiliki rasa sakit, ataukah itu menelan rasa sakit di balik wajah tanpa ekspresinya? "..." Si gadis tanaman berdiri di bawah lampu jalan yang berjarak agak jauh darinya dengan kacamata yang bersinar. Gaun putihnya tertiup angin malam. Kamisato menempatkan tangan di sisi lehernya lagi saat ia berbicara. "Aku berniat untuk membiarkanmu lolos jika kau menyerahkan Dewa Sihir yang kau lindun gi, tetapi aku ragu kau akan setuju untuk tawaran itu.” "Bagaimana mungkin aku setuju."
136
"Kalau begitu, ini artinya perang. Aku tidak peduli jika ini adalah rumahmu. Aku perlu menyelesaikan berbagai urusan dengan Dewa Sihir yang telah melakukan ini pada para gadis.” Kamisato tak akan terpengaruh oleh perkataan apapun dari Kamijou, jadi dia mengatakan sesuatu yang lain sebagai gantinya. "Kau menyebutkan Patricia. Maka, apakah kau tak asing dengan nama keluarga Birdway?” "Tentu saja. Aku tahu itu sangat baik.”
Itu sudah cukup bagi Kamijou untuk memahami situasi dasar. Itu adalah satu titik pertentangan di antara mereka. Dan kemudian ia melanjutkan. "Lalu kenapa kau memilih untuk membantunya? Kukira kau tidak menyukai kekuatan penyelamat yang Dewa Sihir berikan padamu.” "Memang benar aku tidak mendapatkan kekuatan ini karena aku menginginkannya. Jika aku bisa melepaskan diri dari kekuatan ini sekarang, aku akan melakukannya dengan senang hati. Dan aku harus bertemu dengan Dewa Sihir yang memaksakan kekuatan ini padaku.” Kamisato meludahkan jawabannya. "Tapi itu tidak berarti aku bisa meninggalkan seseorang yang membutuhkan bantuan." "..." "Itu juga akan bertindak sebagai balas dendam terhadap para Dewa Sihir yang menelantarkan segala sesuatu sambil tersenyum,"gumamnya.”Dan jika kau kebetulan tahu tentang Leivinia Birdway, maka tanyailah dia mengenai rincian lebih lanjut tentang situasi ini. Mengingat kepribadianmu, aku yakin bahwa kau akan dengan polos setuju untuk membantunya jika kau tahu keseluruhan cerita. Kau harus meminta semua informasi.” Itu saja. Kamisato Kakeru meninggalkan Kamijou dan gadis tanaman bernama Claire yang berjalan di sampingnya. Ketika dia semakin menghilang pada kejauhan, semakin banyak orang bergabung dengannya, dan tampaklah grup yang besar. Ada seorang gadis dengan topi besar bajak laut, penutup mata pada mata kanannya, dan rok mini. Ada seorang gadis berpiyama dengan ribuan antena mencuat dari ranselnya, dan bekas luka bedah tidak wajar di lehernya. Ada seorang gadis hantu putih mengambang di dalam suatu mesin kabut buatan. Ada seorang gadis berpakaian persis seperti Magical Powered Kanamin. Ada seorang gadis pemandu sorak dengan pompom plastik. Ada seorang gadis berbaju besi Jepang merah dengan pedang terpasang di seluruh tubuhnya. Ada seorang gadis hantu pencuri berpakaian bercelana ketat. Mereka semua berasal dari dunia yang berbeda, yang tidak berpusat pada Kamijou Touma. Dunia yang ada di suatu tempat selain Academy City, dan mungkin telah menutupi dunia seluas dunia milik Kamijou sendiri. Tak lama kemudian, kelompok tersebut menghilang ke dalam kegelapan. 137
Setelah menonton mereka pergi dan akhirnya sendirian, Kamijou berbicara pada dirinya sendiri. "Oh." Bukankah Nephthys mengatakan bahwa Imagine Breaker tidak tinggal di tangan kanan Kamijou Touma secara kebetulan? Bukankah dia mengatakan bahwa dia dan Kamisato Kakeru mungkin memiliki semacam kesamaan? Dan kesamaan itu adalah ... "Dia benar-benar seorang pahlawan yang dicintai oleh semua orang." Kamisato hanya tidak menyadari hal itu. Dan ironisnya, bahkan ketika Kamijou Touma menyaksikan pria itu pergi, dia tidak menyadari kesamaan tentang dirinya. Daftar Bahan Masakan untuk Pesta Hotpot Hari ini 4 Kecap. Miso. Dada ayam, daikon, bok choy, kubis, tauge, shirataki, tofu. Kaldu, garam, gula, merica, mie Champon Bargain vanilla ice cream, peach kuning kalengan, nanas kaleng, kaleng mandarin jeruk. (Untuk hidangan penutup) Sosis ikan. Buah Kanibalisme (Dibuat oleh Leivinia Birdway, barang langka) (Catatan Pendek) Kamijou Touma: Ini keajaiban. Kita segera kembali ke titik awal !!” Othinus: Ini adalah contoh yang baik walaupun ide bagusmu itu jarang sekali berujung pada sesuatu yang berharga." Di Antara Baris ke Tiga Agama mitologi Mesir telah hilang ditelan sejarah yang panjang, tetapi umumnya tertinggal banyak catatan. Catatan-catatan tersebut telah diawetkan dengan baik, dan kemajuan besar telah dibuat dalam penganalisisannya, sehingga sistem dewa, ritual, dan pandangan hidup, dan jiwa mereka telah berkumpul.
138
Itu jugalah agama yang bagus secara geografis. Untuk Eropa Barat dan sihir Barat modern, dunia misterius hanyalah perjalanan cepat di Mediterania. Bahkan, perjalanan melintasi laut belum tentu dibutuhkan. Karena berbagai alasan, banyak monumen dan barang-barang pemakaman dilestarikan oleh museum dan kolektor di seluruh Eropa. Lebih mudah mengaksesnya daripada lewat Tibet. Orang-orang bisa melintasi benua Eurasia dengan melalui Jalur Sutra, atau melintasi Amerika dengan melalui Samudra Atlantik. Mungkin itu adalah salah satu alasan mengapa itu merupakan harta karun terobosan bagi para penyihir yang telah menemui jalan buntu, dan bisa melakukan perjalanan ke luar negeri dengan cepat. Aeon Isis, Osiris, dan Horus. Kapankah ketika pria yang membagi kronologi dunia menjadi era-era tersebut, menyeberangi laut dan tiba di padang pasir? Kapankah ketika pria itu telah bereksperimen untuk memanggil setan agung yang tidak pernah didengar oleh manusia lain? Namun, ada seorang dewi berkulit cokelat tertentu yang muncul sesuka hatinya, mengidentifikasi orang-orang sesuka hatinya, dan menangis untuk mereka sesuka hatinya. Dan pernah sekali, dia tertawa. "Astaga. Kau jarang mendengar tiga nama itu pada jaman ini.”
Sepertinya terlalu mempesona untuk menyebutnya senyum nostalgia. Senyum mempesona wanita itu berisi beberapa duri dan racun. "Sebagai orang yang bergabung dengan mereka ketika kedewaan diciptakan, aku hanya bisa berdoa bahwa legenda yang ia tahu belum berubah dari aslinya.” Nephthys tidak memiliki keberhasilan atau kegagalan. Nephthys tidak memiliki keberuntungan atau kemalangan. Nephthys tidak memiliki kedamaian atau kesulitan. Tapi jika dia melihat seseorang gagal di depan matanya, perasaan tertentu akan menyentuh hatinya. Itu adalah suatu perasaan yang sederhana, sehingga dia akan mudah sekali melupakannya. Dia ingin menangis untuk orang tersebut. Seperti yang biasa dia lakukan. Tapi, apakah itu cukup? Sungguh?
139
Chapter 4 Kamijou Touma dan Kamisato Kakeru
Attack_the_F ist Part 1 Situasinya sederhana. "Kamisato Kakeru akan segera berada di sini." Setelah kembali ke kamar asramanya, Kamijou Touma memulai dengan pengumuman itu. Dia tidak lagi peduli bahwa ruangan itu begitu dingin. Ketegangan ekstrim telah mengalahkan dinginnya suhu. "Dia sudah tahu di mana kita berada. Prioritas utama adalah Dewa Sihir, Othinus dan Nephth ys, tapi tampaknya dia juga menganggap Birdway sebagai lawan sekunder. Index dan aku mungkin hanyalah pengganggu baginya. Singkatnya, tidak satupun dari kita aman.” Dan itu berarti ... "Birdway, kau menyembunyikan sesuatu?" "Apa yang mendasari kau menanyakan itu?" "Kamisato berkata demikian." "Oh ayolah! Kau percaya apa yang musuh memberitahukan padamu?”
"..." Dia tidak melanjutkan perberdebatan. Alih-alih melotot atau berteriak padanya, Kamijou berjongkok agar sama tinggi dengan Birdway, dan diam-diam menatap matanya secara langsung. Setelah beberapa saat, Birdway memalingkan tatapan matanya dengan gerakan canggung. Bibir bos asosiasi sihir rahasia cemberut, dan dia pun menjawab dengan raut wajah yang tidak akan pernah dia tunjukkan pada adik dan bawahannya. "Buah kanibalisme akan tumbuh sampai selesai dalam tubuhku, dan itu sepenuhnya akan membunuh sampel parasit Shoggoth jika adikku memakannya. Itu tidak masalah. Tidak akan ada efek samping yang aneh, dan aku tidak memiliki motif tersembunyi di baliknya.”
140
"Lalu apa yang tidak kau beritahu pada kami? Selain itu.”
Birdway menghela napas dan melanjutkan dengan nada pasrah. "Buah ini terlalu besar. Pada saat pertumbuhannya selesai, mungkin menyebabkan tubuhku meledak dari dalam. Tidak, aku koreksi pernyataanku. Bukan mungkin, tapi pasti. Aku tahu itu akan terjadi sejak tahap desain.” "Apa!?" "Itu sebabnya aku tidak ingin memberitahumu, dan mengapa aku tidak bisa mendapatkan bantuan dari asosiasi sihir. Jika mereka tahu bahwa rencana bos akan menyebabkan resiko kematian sebesar 100%, mereka akan menyerah menyembuhkan Patricia dan lebih memilih mempertahankan organisasi. Aku tidak mencoba untuk membual, tapi apapun itu, kematianku pasti akan sangat berpengaruh pada organisasi. Ini mungkin akan menyebarkan kekacauan di seluruh Eropa. Dengar, tubuh manusia adalah harta karun rahasia. Tidak ada ruang yang tak berguna di dalam tubuh manusia, dan semua organ ditata dengan pas dan ketat. Sehingga, menambahkan organ baru sama saja dengan ‘menjejalkan’ tekanan dari dalam, kan?” Buah yang telah Birdway tunjukkan berada di tengah-tengah dadanya. Daerah itu dipenuhi dengan jantung dan susunan kompleks pembuluh darah utama. Tak peduli organ baru tersebut ditempatkan di dalam atau di luar rusuk, tekanan besar masihlah akan terjadi dari dalam. Bahkan jika tubuhnya tidak benar-benar pecah, tekanan pembuluh darah akan terhambat layaknya seseorang yang menginjak selang air, sehingga nyawanya akan terenggut dengan mudah. "Lantas bagaimana caramu mengeluarkan buah itu jika sudah selesai?" "Aku memiliki sejenis obat spiritual yang sudah disiapkan untuk itu, jadi jangan khawatir. Benda itu dapat ditarik keluar tanpa harus melakukan operasi untuk membedah tubuhku. Aku yakin bahwa perpustakaan grimoire bisa memberikan penjelasan mengenai pria obat-obatan tersebut, tapi sama halnya dengan Rainmakers*, ini menggunakan banyak hal yang Western anggap sebagai sihir Afrika.” [Rainmaker adalah orang yang menghasilkan uang untuk bisnis dengan makelar perjanjian, menarik pelanggan, atau pendanaan. Kamus Oxford.] Tapi itu tidak memecahkan masalah yang sebenarnya, yaitu tentang tubuhnya yang akan meledak. Tidak jelas berapa banyak yang adiknya tahu, tapi bagaimana jika Patricia menolak buah itu karena dia ingin menghentikan proses penyelesaian, bukan karena dia berpikir bahwa organ buatan itu terlalu aneh? Apakah dia memahami kondisi kakaknya walaupun dia tidak tahu tentang sihir? "Kalau begitu, kami tidak bisa memaksamu untuk berbuat terlalu banyak." "Hei, manusia. Jangan lupa tentang masalah Nephthys. Meskipun tubuhnya besar dan tidak berguna, dia tidak bisa bergerak. Seseorang harus membawanya, dan itu akan memperlambat kita. Aku tidak bisa melakukannya dengan tubuh seperti ini, kau akan sibuk bertempur, dan
141
gadis asosiasi sihir juga tidak mampu. Aku kira yang paling mungkin melakukannya adalah Index Librorum Prohibitorum.” Mereka memiliki banyak orang, tapi dalam situasi seperti ini, jumlah orang bukan berarti apaapa. Hanya Kamijou dan Index yang bisa bergerak dengan baik, dan salah satu dari mereka akan mengurus Birdway dan Nephthys. Jika Kamisato menyerang dalam kelompok, besar kemungkinan mereka tidak akan mampu menanganinya. Yang lebih penting lagi, lampu ruangan tiba-tiba padam. "Mereka sudah ada di sini," gumam Kamijou dalam kegelapan. Jika listrik di seluruh bangunan asrama itu padam, itu pasti sudah menyebabkan keributan di kamar sekitarnya, tapi tidak ada tanda-tanda itu terjadi. Fraksi Kamisato mungkin telah menggunakan beberapa jenis trik seperti “mantra pembersih orang di sekitar”. Itu berarti mereka tidak akan diberi kesempatan untuk berpikir. Musuh mereka telah sepenuhnya mengalihkan fokus untuk mengalahkan mereka selagi bisa. "Kita harus menuju keluar untuk menemui mereka. Kita tidak bisa hanya duduk-diam di sini!!" Part 2 Begitu lampu padam, Kamijou dan yang lainnya dipaksa untuk bergerak sedikit demi sedikit. Mereka akan menerima serangan dari lawan, maka jelas saja mereka harus bereaksi. Bersembunyi di ruangan tidak akan menghasilkan apa-apa. Gadis tanaman bernama Claire sudah menyerang sekali. Tanaman merambat miliknya, atau sejenisnya bisa dengan mudah masuk melalui balkon lantai tujuh. Mengunci pintu depan dan menghalanginya dengan tumpukan perabot tidak akan banyak membantu. Lagipula, Kamisato Kakeru memiliki World Rejecter. Efeknya, kondisi yang diperlukan untuk mengaktifkannya, dan jangkauannya masih belum diketahui. Mereka hanya tahu bahwa itu bisa langsung membunuh Dewa Sihir sekalipun. Dalam kasus terburuk, bahkan ada kemungkinan bahwa kekuatan itu bisa menyebabkan seluruh bangunan asrama runtuh. (Kita harus melarikan diri ke lantai satu.) "Index! Maaf, tapi pinjamkan Nephthys bahumu ...”
Dia terdiam saat mendengar suara yang mengganggu. Suara itu tidak datang dari pintu, jendela, atau luar dinding. Anehnya, suara itu datang dari dalam ruangan itu sendiri. Kepala Birdway terangkat. 142
"Saluran !?" Sesuatu yang besar jatuh dari atas saluran gas pada ruang dapur. Gumpalan tak berbentuk yang memancarkan cahaya redup itu datang dari luar. Benda itu memancarkan cahaya yang tampak lengket seperti cat-menyala-dalam-gelap. Cairan mirip cat tersebut menutupi benda mirip bola mata atau pengisap. Jika dilihat dengan seksama, benda itu mirip seperti gurita dari laut dalam, cincangan potongan lemak, atau selaput karet yang meleleh dari dalam. Rasanya seperti melihat bendera yang warna-warnanya lebih mencolok daripada makna simbolisnya. Beberapa bagian pada benda itu menggeliat, mempertajam, dan menembakkan benda yang terlihat mirip seperti tombak ke setiap arah. Namun, bukan Imagine Breaker milik Kamijou yang memblokirnya. Birdway bergerak sebelum Kamijou merespon. Setelah terdengar suara seperti kain besar yang terkibas di udara, seluruh tubuh Birdway ditutupi oleh benda seperti karpet merah busuk. "Birdway !!" "Ini bukan waktunya untuk pilih-pilih! Ironisnya, yang paling lemah di sini adalah si Dewa Sihir. Kalian berdua, bawalah mereka pergi. Kalian tak mau mati di sini, kan!? Bagaimanapun juga, benda ini adalah lawan yang sempurna untukku. Adik bodohku lari dari rumah, tersesat, dan berakhir di rumah seorang pria, maka aku perlu bicara dengannya!! " Sampel Shoggoth. Benda hitam itu ditutupi dengan gelembung yang menyala dalam gelap. Identitas sejati dari makhluk itu adalah adik Birdway yang telah diserang oleh parasit Antartika, dan Kamisato Kakeru harusnya telah mengambil adiknya. (Bajingan itu !!) Kamijou berusaha keras untuk menjaga kepalanya yang mendidih agar tidak meledak. "Kita akan bertemu nanti di tempat pertama kali kita bertemu !!" teriaknya. "Oh? Sejak terakhir kali aku melihatmu, kau pasti telah belajar bagaimana menjadikan beberapa hal terdengar romantis.” Dia menempatkan Othinus di bahunya sendiri, dan menyuruh Index mengambil Nephthys yang bernapas berat dan tidak bisa berdiri stabil. Sebenarnya Kamijou tidak suka menyuruh seorang gadis melakukan kerja fisik, tapi dia harus bertempur nanti. Itu artinya, tidak boleh ada beban yang merepotkan pergerakannya. Dia langsung saja menendang pintu sampai terbuka dan berlari keluar ke koridor lantai tujuh. Beberapa senter dan layar smartphone tiba-tiba menyinari dirinya. Sejauh yang dia tahu... 143
(Tiga, empat, lima ... tidak, jumlahnya lebih dari itu. Dan mereka berada di gedung sebelah, di tanah, dan di sekitar atap! Hanya itu yang bisa aku lihat. Namun berapa banyak yang masih bersembunyi di sekitar sini tanpa bisa aku lihat!?) Terlebih lagi, tak satupun dari mereka sama. Untuk mendukung Kamisato, masing-masin g dari mereka memiliki kekuatan supranatural khusus atau teknologi yang rumit. Jika mereka semua menyerang sekaligus, ia tidak akan mampu menganalisis mereka semua dan melawan dalam waktu yang sama. Saat ia melihat sekeliling, Kamijou berteriak pada Index. "Gadis rubah!! Index, setidaknya aku tahu bahwa dia adalah seorang penyihir!!" "Mengerti, Touma. T R I A T O T T D Y B !! (Hujan itu akan menghindari kami dan dengan demikian akan merendam tubuhmu!!) " Itu adalah keahlian Index yaitu Spell Intercept. Index tidak dapat mengisi kekuatan sihir, jadi dia tidak bisa menggunakan sihir. Tapi pelantunan mantra yang hampa dan tanpa makna darinya bisa mengganggu sihir lain, membuat kesalahan yang disengaja, dan mengambil kendali sihir lawan. Dan ketika berdiskusi dengan Kamisato, ia mengatakan bahwa gadis bertelinga rubah bernama Elza adalah anggota dari sisi sihir yang menggunakan "sesuatu seperti" Kokkuri untuk memiliki orang-orang dan benda-benda. Dia akan membawa musuh ke sisinya seperti potongan-potongan shogi dan dia bisa memindahkan koin. Si gadis preman berdada besar pun berteriak. "Waaaah !? A-A-Apa-apaan ini???!!!” Botol plastik yang ia gendong seperti bayi tiba-tiba meledak. Koin 10 ¥ yang mengisinya tersebar, tapi kemudian berhenti, berubah arah, dan meluncur dengan kecepatan yang luar biasa. Koinnya tidak secepat Railgun Misaka Mikoto, tapi sudah cukup untuk menjatuhkan seseorang dan senjata yang dipegangnya. Musuh-musuh ini tidak perlu dikalahkan. Mereka hanya perlu disentak untuk sesaat. "..." Kamijou menggunakan waktu itu untuk menatap ke dalam kegelapan dan menemukan musuh sejatinya. Pria itu adalah bos mereka dan juga tumit Achilles* mereka. [Tumit Achilles artinya kelemahan. Kamus Oxford.] 144
"Kamisatooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo !!” Bersama Othinus di bahunya, Kamijou berlari dengan kecepatan penuh. Kamijou tidak tahu berapa banyak petarung yang mengintai dalam kegelapan. Mereka bi sa saja mengepung Kamijou beberapa kali untuk menyegel pergerakannya, maka mustahil untuk menganalisisnya sekarang. Tapi pada saat yang sama, gadis-gadis itu membentuk Fraksi Kamisato. Kamisato adalah pusat dan puncak mereka. Jika Kamisato berada dalam bahaya, formasi harmonis yang telah mereka bentuk akan pudar untuk beralih menolong Kamisato. Walaupun Kamisato mengatakan pada mereka untuk tidak meninggalkan posisi, mereka masih akan bergerak secara naluriah untuk membantunya. Mereka bukan tentara atau agama. Mereka adalah sekelompok teman yang terikat oleh “niat baik”.
(Aku tidak perlu mengalahkan mereka semua atau terus melindungi Index dan yang lainnya. Aku hanya harus menargetkan raja mereka. Jika mereka semua memusatkan perhatiannya padaku, Index dan yang lainnya akan aman !!) "Apakah kau menginginkan dunia baru?" Lengan yang ramping itu dengan santai diayunkan dalam kegelapan. Itu adalah World Rejecter. Itu adalah kekuatan misterius yang langsung bisa membunuh Dewa Sihir mode kekuatan penuh jika terkena. Tetapi, bahkan ketika dihadapkan dengan itu, Kamijou Touma merunduk sambil masih berlari untuk menghindari serangan mematikan itu. "Kh." Pada saat ini, Kamisato Kakeru akhirnya tampak gelisah. Kamijou tidak menunggu dia untuk memulihkan posisinya. Seolah-olah memberikan jegalan rendah, ia “melemparkan” seluruh berat tubuhnya pada pinggul Kamisato. Suatu suara tumbukan terdengar, mereka berdua terbang di atas pagar, dan tubuh mereka mulai terasa sedikit mengambang. (Aku tidak tahu kisaran World Rejecter, tapi bagaimana ia membidikkan kekuatannya itu?) Ketika mengambang di udara, Kamijou mulai memikirkan prediksi. 145
(Dia tidak benar-benar menyentuh benda apa pun seperti yang aku lakukan. Kekuatan itu tidak memungkinkannya untuk melakukan serangan jarak panjang. Maka, adakah sesuatu yang dia lihat? Adakah sesuatu yang dia tunjuk? Tidak, bukan itu. Jika memang begitu, ia tidak perlu memadamkan listrik sebelum melancarkan serangan besar-besaran ini. Dia pasti ingin memperluas “bidang penglihatannya”.) Begitu…
"Bayangan." Sebenarnya Kamijou hanya ingin berbisik, namun suara itu terselip keluar dari mulutnya karena dia begitu yakin telah menemukan jawaban. "Kau menggunakan bayangan lenganmu untuk menentukan jangkauan efektif World Rejecter! Itulah mengapa kau mematikan lampu sebelum melancarkan serangan!! Dengan cara itu, kau hanya perlu mengontrol sumber cahaya, kemudian kau dapat dengan bebas menentukan arah dan ukuran bayanganmu!!” Waktu kembali berputar dan gravitasi bumi pun mulai menyedot mereka ke bawah. Ketika terus meluncur ke bawah, Kamijou mengayunkan kedua lengannya secara mati-matian untuk meraih pagar di lantai enam, yaitu satu lantai di bawahnya. Ia mengabaikan rasa sakit yang menyengat di bahunya, dan memeriksa keadaan sekitar dengan hati-hati. Apa yang terjadi dengan Kamisato Kakeru? "Tidak buruk." Secara mengejutkan, dia berada pada posisi yang cukup dekat. Ada sosok lain tergantung pada pagar lantai keenam. "Aku tidak menyangka bahwa formasi gadis-gadisku yang rapih hancur seketika setelah kau hanya menyerang aku dan Elza.” Sementara menopang dirinya dengan lengan tunggal, Kamisato Kakeru tersenyum dan mengumpulkan kekuatan di tangan kanannya. Dia berayun. "!!" Kamijou segera pergi dari tempat itu. Dia meraih pagar lantai lima, dan kali ini merangkak naik ke koridor. "Apa yang coba kau lakukan, manusia !?" "Setelah kebingungan ini berakhir, mereka akan kembali terfokus pada Index dan Nephthys. Aku juga khawatir pada Birdway dan Patricia yang tertinggal di kamarku. Kita tidak boleh 146
membiarkan Kamisato dan pasukannya santai. Aku harus terus berada di dekat Kamisato, dan mengganggunya sebanyak yang aku bisa !!” Dengan demikian, targetnya hanya satu. Dia berlari dengan kecepatan penuh di koridor dan tangga darurat menuju lantai atas. Pria itu pasti juga memikirkan hal yang sama karena Kamijou langsung berjumpa Kamisato Kakeru di bordes tangga, pada titik tengah. "Sialan kau!!" Ketika Kamisato mencoba untuk berlari, Kamijou menendang pergelangan kakinya dari samping, lantas menyandungnya. Sama seperti yang ia katakan sebelumnya, ia hanyalah seorang anak SMA biasa yang memiliki World Rejecter. Dia jatuh pada bordes tangga, dan Kamijou langsung saja menungganginya. Kamisato mengayunkan tangan kanannya secara acak beberapa kali, tapi setiap kali dia melakukan itu, Kamijou bergerak ke berbagai arah untuk menghindari serangan membabi-buta itu. Ia meraih pergelangan tangan Kamisato dan mengayunkan kepalanya sendiri ke belakang. "Tenang............laaaaaaaaaaaaaahhhh!!!!" Dahi Kamijou terhempas ke kening Kamisato. Karena otaknya terguncang, mata Kamisato bergulir-gulir dan dia hampir tak sadarkan diri. "... Kh ... khah ... !?" Dia mengerang dan mengayunkan tubuh hingga mengenyahkan Kamijou menjauh darinya. Kalah momentum, Kamijou berguling ke samping dan Kamisato memulai serangan baliknya. Mereka beralih antara menyerang dan bertahan lagi dan lagi. Namun, itu tidak berlangsung lama. Setelah bergulir beberapa kali, Kamisato mencoba untuk naik di atas lagi, tapi Kamijou menekuk satu kaki dan menempatkan telapak kakinya di perut Kamisato. Lantas dia menendangnya sekeras pegas yang memental setelah terkompresi dengan rapat. Tubuh langsing Kamisato terlempar ke udara. Mereka berada di bordes tangga, sehingga ia terlempar ke tangga yang menuju bawah. "Ah." Dia benar-benar tanpa pertahanan, dan beberapa suara tumbukan terdengar selanjutnya. Kamijou terengah-engah sembari ia bangun dan melihat ke bawah tangga, di mana ia melihat seseorang roboh seperti boneka rusak.
147
Ketika ia melihat tangan kanan pria itu masih berkedut, dia tak lagi sungkan. Dia melompat turun dari bordes dan menginjak tangan kanan pria itu. Kamijou menyematkannya dalam-dalam ke lantai. "Mengapa kau membawa Patricia ke sini?" Kamijou menyemburnya. ”Kau membuat keputusan terburuk!! Kau sudah keterlaluan karena menyebabkan pertarungan sampai mati antara kakak-beradik! Apakah kau berpikir bahwa itu adalah pilihan logis? Apakah kau menginjak-injak perasaan mer eka untuk melemahkan kami!?” "…Diam."
Kamisato mengerang pada lantai dengan tangan kanan yang masih disegel. "Ini adalah apa yang dia inginkan!!" Terdengar suara tumbukan. Suatu pena di tangan Kamisato telah menembus sepatu Kamijou sampai bagian atas kakinya. Dia adalah seorang anak SMA normal seutuhnya, tapi itu tidak berarti bahwa ia tidak berdaya. "!!" Kamijou kehilangan keseimbangan karena rasa sakit yang tiba-tiba. Karena tahanan pada tangan kanannya lepas, Kamisato berguling ke samping. Setelah lolos dari bahaya, dia menendang pena yang masih menusuk ke kaki Kamijou. "Gaaah !!" Kali ini, Kamijou runtuh. Kedua pria itu mulai bergulat lagi. Tidak ada lagi yang penting. Kamijou memusatkan semua fokus pada pergelangan tangan kanan Kamisato. World Rejecter diaktifkan dari bayangan, walaupun ia meraihnya, akan ada bayangan yang menghabisinya. Ini seperti menangani seseorang yang bersenjatakan pisau. Alih-alih mencoba untuk mengambil pisaunya, seseorang harus meraih pergelangan tangan musuh untuk mengubah lintasan atau membuatnya tetap bergerak. Kamisato berbicara dari jarak dekat. "Aku yakin kau setidaknya memahami situasi ini sekarang. Jika salah satu dari mereka selamat, yang lain akan mati. Tidak ada waktu yang tersisa. Kita tidak bisa menunda untuk membuat keputusan.”
148
"Kemudian, kau berpihak pada siapa? Sepertinya kau berpihak pada Patricia, tapi jika kau membantu kekalahan Birdway, itu hanya akan menghancurkan buah yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa Patricia!” "Ya, itu adalah pengampunan." Ini adalah pertarungan antara dua tangan joker yang merupakan ketidakteraturan tertinggi. Saat pertempuran berlanjut, Kamisato Kakeru memberi jawaban yang sulit dimengerti. Tidak…
"Penjelasan Patricia tidaklah cukup untuk mengetahui apa yang sebenarnya kakaknya, Leivinia, sedang lakukan. Tapi aku tahu bahwa batas waktunya pasti semakin dekat. Sementara itu, Sampel Shoggoth yang tinggal di dalam tubuh patricia mungkin adalah makhluk yang berbahaya, tetapi tidak memiliki batas waktu yang pasti.” "Apa yang kau ... tunggu, jangan bilang ...!" "Jika Sampel Shoggoth tidak dilepas, Patricia akan ‘segera’ ma ti. ... Siapa yang bilang begitu? Menurutku, kau memiliki anggapan dasar yang salah.”
Kamisato Kakeru melontarkan kata-katanya pada Kamijou dengan ekspresi polos di wajahnya. "Dan selama kematian Patricia tidak terjadi, Leivinia akan kehilangan alasan untuk melanjutkan upayanya. Dia tak perlu membahayakan nyawanya jika adiknya bisa hidup berdampingan dengan parasit. Setidak nya, itu akan membebaskan mereka dari ‘timbangan gila’ yang membutuhkan pengorbanan nyawa untuk menyelamatkan yang lain. Maka, kami berusaha untuk menghancurkan ‘tumor’ yang hidup pada Leivinia. Itu akan menyelamatkan mereka berdua.” "Apakah kau benar-benar paham apa yang kau katakan? Parasit itu melarutkan semua lemak pada tubuh Patricia, dan hidup pada ruang kosong di dalam tubuhnya! Apakah kau tahu artinya: ‘hidup berdampingan’ dengan parasit selamanya!?” "Parasit memiliki berbagai alasan untuk membunuh inang-nya, tetapi kebanyakan dari mereka melakukan itu agar lebih mudah mencapai inang berikutnya. Sampel Shoggoth sedang diteliti oleh Ellen dan Fran (yaitu gadis yang seharusnya menjadi Gemstone karena UFO telah menanamkan sesuatu padanya), meskipun aku tidak tahu apakah itu benar. Kami akan mengetahui lebih rinci tak lama lagi. Oleh karena itu, kita hanya perlu belajar bagaimana mengontrol perilaku parasit itu. Menahannya secara paksa mungkin akan menyebabkan parasit itu mengamuk di dalam tubuh Patricia, tapi itu tidak akan terjadi jika kita memberikan apa yang makhluk itu inginkan. Ini seperti membesarkan kucing. Mungkin melatih kucing adalah tindakan yang percuma karena kucing adalah hewan pemalas. Tapi kau bisa menutup stopkontak listrik di rumahmu agar si kucing tidak mengalami kecelakaan saat bermain. Atau, kau dapat menghamburkan makanan untuk mengalihkan perhatian si kucing, jika dia melakukan sesuatu yang tidak kau inginkan. Cara-cara seperti itu akan memberi kita titik awal untuk mengendalikannya.”
149
Makhluk itu melahap daging seseorang sampai berongga, kemudian tinggal di dalam rongga tersebut. Makhluk itu tampak seperti gurita dari laut dalam, lemak yang sudah dicincang, atau selaput karet yang meleleh dari dalam. Patricia akan terus hidup bersama makhluk itu selama ratusan tahun, dan terus memuaskannya, namun Patricia tidak bisa mengungkapkan kemarahannya pada parasit itu. Kamijou membayangkan hal itu sejenak, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya. "Itu tidak akan berhasil. Patricia akan kehilangan kendali. Dan jika Sampel Shoggoth adalah jenis parasit yang membunuh inang lama, kemudian mencari inang baru, itu artinya makhluk tersebut hanya memanfaatkan tubuh Patricia! Walaupun kita mengisolasinya jauh di pegunungan, makhluk itu bisa dengan mudah mengontrol tubuh Patricia untuk membawanya kembali ke kota!! Dan kemudian gadis itu akan mati karena si parasit beralih inang!!” "Ya, tidak jarang bagi parasit untuk mengontrol tubuh atau pikiran inang-nya, itu adalah suatu tahap. Masalah saat ini adalah menghilangkan kemungkinan kematian Patricia secara langsung, tapi ketika kita bisa menanganinya, kita bisa menemukan cara untuk melepaskan si parasit dari tubuhnya. Sebagai contoh, parasit akan membunuhnya karena merampas segala lemak yang menyimpan nutrisi. Itu artinya, Patricia akan mati tanpa adanya Sampel Shoggoth, tapi kami akan berupaya untuk mencegah itu terjadi.” "Apa?" "Bahkan tanpa adanya nutrisi di dalam tubuh Patricia, ia masih dapat diberikan nutrisi konstan IV*. Darahnya dapat diedarkan melalui mesin dialisis eksternal, di mana sejumlah nutrisi baru akan ditambahkan pada aliran darahnya. Ada banyak cara. Patricia sendiri sudah menyarankan beberapa cara, dan Ellen mulai menyusun rencana yang sebenarnya.” [Nutrisi konstan IV: Baca NT 7. Mesin Dialisis adalah mesin yang membantu pemurnia n darah sebagai pengganti fungsi ginjal. Kamus Oxford.] Gadis itu akan menjalani hidup bersama-sama mesin-mesin kedokteran yang tertempel di sekujur tubuhnya karena semua nutrisi pada tubuhnya sudah habis. Dia akan kehilangan sosoknya sebagai manusia normal. Kamijou hanya memikirkan itu sejenak, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya sekali lagi. "Dia tidak akan pernah bisa bangun sendiri lagi. Dia hanya akan menjadi manusia yang terdiri dari kulit dan tulang. Rambut dan kulitnya akan begitu kering, dan terkelupas. Dia hanya akan menghabiskan sisa hidupnya dengan berbaring di tempat tidur. Semua sendinya akan mengering dan mengeras, sehingga dia tidak bisa bergerak. Namun jika dihancurkan dari luar, suatu cairan akan keluar. Dia hanya akan menjadi seperti kepompong! Dia hanya akan menjadi mayat hidup. Apakah tidak ada cara lain!?" "Ya, manusia normal pasti sudah menyerah. Takdir adalah perkara lain, tapi tak ada seorang pun yang akan memilih untuk meninggalkan tubuh yang masih bekerja. Mereka mungkin mengatakan bahwa mereka akan melakukannya, tetapi suatu saat nanti hati mereka pasti berubah. Namun, itu tidak berlaku pada Patricia. Dia tidak ingin kakaknya mati, dan dia tidak 150
ingin meninggalkan kakaknya menderita dalam bayang-bayang penyesalan karena membiarkan salah seorang anggota keluarganya mati. Jadi, bukannya memilih salah satu yang harus mati, ia mencoba untuk membuat pilihan ketiga, yang mana mereka berdua akan terus hidup! Walaupun yang dia selamatkan adalah nyawa kakaknya!! Dia berusaha sampai batas dan tidak mempedulikan hal-hal lain di dalam hidupnya!!” "..." "Aku menghormati keberanian itu. Aku menghormati rasa keadilan yang memungkinkan dia untuk menghadapi rasa sakit tanpa melarikan diri, dan menerima rasa takut tanpa menyerah. Maka, aku muak dengan omong kosong tentang kebaikan dan kejahatan. Aku tidak peduli pada siapapun yang meremehkanku atau mengkritik diriku. Aku tidak akan meninggalkan Patricia seorang diri. Hatinya cukup kuat untuk menangkis World Rejecter-ku, jadi aku akan mendukung dia sampai akhir." Karena dia telah menyetujui itu, dan karena ia telah menerima bagaimana perasaannya, maka dia menceritakan kebenaran untuk memberinya dorongan. Itu adalah hal yang subjektif, dia tidak meminta siapapun kecuali gadis itu, dan tidak mencoba untuk memahami orang lain kecuali gadis itu. Maka, kesimpulan macam apa yang ada di benaknya saat ini? "Tapi kau pasti salah. Ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana. Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kau dan Patricia, tapi aku yakin ada sesuatu yang terjadi. Apakah ini adalah hal yang benar-benar dia inginkan sejak awal, ketika dia meminta bantuanmu sambil menangis dan menempel pada tanganmu? Apakah kamu sempat berkompromi dengannya!? Apakah kau yang memutuskan bahwa : ini adalah satu-satunya jawaban yang terbaik!?” "Kamu tahu apa?" Tidak ada emosi yang jelas dalam suara tenang Kamisato, tapi terasa ada “sesuatu” yang mengalir keluar dari kedalaman.
"Aku sudah bertanya-tanya dan terus bertanya-tanya mengapa aku bukanlah orang yang pertama kali dihancurkan oleh World Rejecter. Bagaimanapun juga, diriku dipenuhi oleh keragu-raguan, dan aku tidak pernah memenuhi hasratku. Tapi aku pikir, alasan aku masih berada di sini adalah karena kebencianku terhadap para Dewa Sihir. Kebencian itu lebih besar daripada keinginan untuk kembali pada hari-hari normalku yang telah hilang, dan kebencian itu juga lebih besar daripada keinginan untuk melepaskan kekuatan yang sudah bersemayam di dalam tangan kananku ini. Aku menyelamatkan berbagai orang, kemudian bersahabat dengan Ellen dan yang lainnya untuk membalas dendam pada kegilaan para Dewa Sihir. Dengan kata lain, itu adalah bagian dari dendamku. Aku menentang pikiran-pikiran negatif mereka dengan pikiran negatif yang sudah ada pada diriku sendiri. Maka, aku menghormati Patricia karena gadis itu menghadapi keadaan yang tidak masuk akal seperti ini, namun dia masih saja memilih untuk mendapatkan harapan yang tipis, dan menolak dunia baru yang tangan kananku tawarkan. Dia memilih untuk naik ke tahap selangkah di atasku, jadi aku tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi jalannya. Dia adalah pahlawanku.” Dia tidak bisa melakukannya.
151
Ia tidak mampu untuk melakukannya. Setelah semua keputusannya, hanya kekerasan gelap yang tersisa. Tapi tidak seperti dia, Patricia terus memikirkan kakaknya sampai akhir. Dia tidak pernah goyah atau pernah berkonflik dengan keteguhan hatinya sendiri. Dia menghormati itu. Tapi…
"Kau puas dengan memojokkan seorang gadis kecil yang menangis? Kau mengantarnya ke tepi tebing, kemudian memuji dia agar memiliki keberanian untuk melompat!? Itu salah! Menjadi pahlawan saja bukanlah hal yang indah! Membuang-buang nyawa seperti itu adalah kesalahan! Berjuang melawan dorongan untuk menurunkan nilai kehidupan adalah suatu kekuatan yang luar biasa! Itu jauh, jauh, jauh lebih mengagumkan daripada orang tidak berguna seperti kita, yang hanya bisa mengayunkan tangan kanan untuk berkelahi!! Harusnya seper ti itu!!” Setiap kali suatu pertempuran intens berakhir, ia dimarahi oleh Index, Misaka Mikoto, atau orang lain. Dia memiliki lengan kanan khusus, tetapi dunia tidak menekan dia untuk terus berjuang dan berjuang. Itulah kebaikan sejati. Jika kebaikan semacam itu pergi, dunia benar-benar akan berakhir. Suatu sistem digital yang kejam dan berdarah dingin akan mengambil alih nasib kehidupan masyarakat. Takdir mereka hanya akan diputuskan dengan membandingkan parameter. Itu hanyalah idealisme Kamisato yang melampaui kebaikan dan keburukan yang sederhana. Jika seseorang memiliki kekuatan khusus atau keadaan khusus, tidakkah berjuang berarti membahayakan kehidupannya? Apakah mereka lupa jalan yang telah mereka tapaki sejauh ini, menyingkirkan segala sesuatu yang berharga, dan menuju kematian secara langsung layaknya terjun ke dalam jurang? Jika Kamijou menemukan seorang gadis bermasalah dengan ide-ide seperti itu, ia tak punya pilihan selain secara jelas menyatakan bahwa ide-ide tersebut adalah suatu kesalahan yang besar. Itulah bentuk lain dari kebenaran. Tapi, lawan yang tak mudah dia sadarkan itu mengirim kata-kata ejekan lain padanya. "Lantas, apa yang akan kau lakukan? Menyelamatkan salah seorang, kemudian mengabaikan yang lainnya? Kau adalah tipe orang bodoh yang tidak pernah berhasil membuat keputusan, dan akhirnya kehilangan keduanya. Jika kau memiliki obsesi yang berbeda denganku, maka kau bukanlah apa-apa. Kau hanyalah orang munafik yang melindungi manusia dengan tangisan, dan kau tidak akan memiliki pilihan lain ketika kau kehilangan segalanya kelak. Jangan membuat aku tertawa, Kamijou Touma. Kau tidak memilih apapun, tidak meninggalk an 152
apapun, dan tidak memikul beban apapun. Aku tak ingin mendengar orang seperti itu mengajari aku tentang pengampunan. Selama kau terus mendukung rencana Leivina, itu artinya kau setuju dengan pengorbanan nyawa untuk menyelesaikan masalah.” "Walaupun…"
Kamijou Touma mengertakkan gigi, menatap musuhnya, dan berteriak dengan segenap kekuatannya. "Walaupun itu benar, aku masih harus mengatakan itu!! Jika seorang gadis berdiri di hadapanku untuk meminta bantuan, aku harus memberikan jawaban yang ideal, atau semuanya akan berakhir!! Aku harus mengatakan padanya bahwa aku tidak akan membiarkan siapa pun mati, aku tidak akan meninggalkan siapa pun di dunia yang penuh ketakutan dan penderitaan ini, dan aku akan memastikan semua orang dapat tersenyum bersama-sama pada akhirnya!!” Sesaat, Kamisato sepertinya tampak tersedak, tapi kemudian kemarahan dan kebencian mengisi matanya. World Rejecter kembali. "Apakah kau mencoba untuk menunda pengambilan keputusan, atau apakah kau hanya tidak ingin menyelesaikannya sendirian? Kau tidak memiliki cara untuk melakukan hal itu. Jika kau mengatakan itu, kau akan berakhir dengan kehilangan kedua gadis tersebut secara bersamaan.” "Betul!! Aku bukanlah seorang jenius dengan IQ 200! Aku bukanlah Index Librorum Prohibitorum yang hafal 103.000 grimoires, atau Dewa Sihir yang dapat menata-ulang seluruh dunia!! Tapi, tidak berarti aku harus menyerah hanya karena seseorang mengatakan hal seperti itu padaku. Karena aku adalah seorang idior, aku akan terus berjuang untuk menemukan petunjuk sampai aku benar-benar mendapatkannya. Aku akan meminta bantuan Index atau Othinus, aku akan meminta bantuan Birdway atau Nephthys jika mereka tahu sesuatu, dan aku akan menggunakan segala sesuatu yang tersedia bagiku! Aku tidak peduli tentang kebanggaan, dan tidak ada aturan yang mengatakan bahwa aku harus melakukan semuanya sendirian!!” "Hah. Jadi kau hanya akan memasrahkan itu kepada orang lain? Apakah itu caramu bersikeras pada pendirianmu? Jika ada yang tidak beres dan kau kehilangan segalanya, kau hanya bisa mengatakan bahwa kau hanya melakukan apa yang ibumu bilang padamu?” "Tidakkah aku sudah memberitahumu? Aku akan menggunakan segala sesuatu yang tersedia bagiku. Nyawa seseorang sedang berada di ujung tanduk! Tidak ada waktu untuk sok -sokan!! Jadi, aku akan menggunakan segalanya!! Metodemu memaksa kami untuk menonton Patricia hidup terbaring pada tempat tidur selamanya layaknya kepompong, dan kau terus mencoba untuk meyakinkan kami bahwa itu adalah pilihan terbaik, walaupun kami harus menerimanya dengan senyuman semu di wajah! Jika kau ingin, kau boleh menyebutnya: menyedihkan, tak sedap dipandang, atau kemunduran! Tapi aku bukanlah bajingan sok keren yang terlalu cepat menyerah, kemudian pamer pada orang lain bahwa aku sudah membuat keputusan sulit dan menyakitkan yang tidak bisa dilakukan oleh siapa pun juga!! Kau tidak bisa seenak perutmu sendir i memutuskan pengampunan seseorang, Kamisato!!” Bagaimanapun juga, Kamijou tahu sesuatu.
153
Dari mana kejahatan berasal? Baik bukanlah kebaikan karena seseorang memutuskan demikian, dan jahat bukanlah kejahatan karena beberapa buku mengatakan demikian. Ketika seseorang menyerah pada orang lain, dan menghentikan usahanya, ketika itulah orang tersebut menjadi jahat. Itu terjadi ketika mereka sudah tidak lagi memiliki pengampunan, mereka tidak lagi mempunyai hubungan dengan orang lain, dan semua orang menganggapnya sia-sia. Inilah yang terjadi pada High Priest. Kamijou telah melakukannya pada si mumi. Mungkin saja Kamijou dan Kamisato bisa mendamaikan perbedaan mereka, seperti ketika Kamijou berhadapan dengan Othinus. Mungkin saja mereka berdua bisa berdiskusi secara damai, seperti ketika Kamijou berhadapan dengan Nephthys dan Niang-Niang. Namun, Kamijou begitu terpengaruh dengan kemunculan High Priest, kejadian masa lalu, dan berbagai kekerasan, sehingga dia lupa akan pilihan itu. Kamijou telah secara sepihak didefinisikan Kamisato sebagai sesuatu yang harus dikalahkan. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Dia tidak berpikir bahwa High Priest adalah orang yang baik. Dia juga menganggap bahwa itu adalah kesimpulan terbaik. Tapi kali ini, dia menghadapi hal yang sama sekali berbeda. Dia tidak ingin menerima atau memberikan rasa sakit lagi. Dia tidak ingin lagi menyaksikan seseorang yang menjadi jahat. Lantas…
"Aku akan menyelamatkan mereka berdua, Kamisato." "?" "Aku akan menyelamatkan Leivinia dan Patricia. Mereka mungkin sama-sama ingin mengorbankan diri untuk saudarinya! Mereka mungkin bersedia untuk menerima rasa sakit, dan rasa takut bahwa kulit dan tulangnya akan dihubungkan ke mesin! Tapi aku akan menghancurkan dan merusak semua itu untuk menyelamatkan setiap jiwa!! Tidak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan memotong persaudaraan Birdway sebagai pengorbanan!!” "Apa yang kamu bicarakan?" "Itulah artinya menjadi pahlawan. Inilah artinya menjadi seorang anak SMA normal! Itulah yang seharusnya kita katakan pada saat-saat seperti ini. Tidak masalah jika metode itu sedikit memiliki peluang berhasil. Walaupun kita tidak tahu apa yang bisa kita lakukan, dan kita telah mencapai jalan buntu, kita masih harus memastikan bahwa semuanya bekerja dengan benar sampai akhir!! Bukankah itu normal? Mengapa aku harus menjelaskan bahwa aku ingin menyelamatkan semua orang, mencegah kematian orang lain, dan tidak meninggalkan siapa pun pada dunia yang penuh dengan ketakutan dan penderitaan ini!!!?” "Sekali lagi, bagaimana caramu mewujudkan semua ocehanmu itu?" Kamisato memberikan ejekan sembari bernapas terengah-engah.”Pertumbuhan buah kanibalisme pada tubuh Leivinia akan menyebabkan dia meledak dari dalam, dan secara paksa melepas Sample Shoggoth dari tubuh Patricia sama saja dengan membunuhnya. Kau hanya dapat menyelamatkan salah satu 154
dari dua bersaudari itu. Kau tidak dapat menyelamatkan keduanya. Satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah dengan menyediakan nutrisi eksternal untuk tubuh Patricia, tidak peduli perubahan macam apa yang akan terjadi pada dirinya. Atau kau mengatakan bahwa kau tahu seseorang dengan kekuatan supranatural yang lebih berguna?” "Bukankah aku sudah memberitahumu? Aku tidak peduli jika kau menyebutnya menyedihkan, tak sedap dipandang, atau kemunduran.” Kamijou menja wab dengan senyum santai.”Menurut Birdway, parasit itu melarutkan lemak Patricia dan menyelinap pada rongga-rongga tubuhnya. Karena makhluk itu menyerap cadangan nutrisi tubuh Patricia, gadis itu akan mati karena kekurangan gizi jika makhluk itu dicabut secara paksa. Maka, buah itu diperlukan untuk menggiring makhluk itu keluar dengan aman, dan ta npa membunuh Patricia.” "Jadi apa? Mengapa kau mengulangi lagi analisis menyedihkan itu?”
"Ini penting. Memeriksa kembali kondisi awal adalah hal yang penting, wahai anak baru. Dan jika memang itulah kondisi yang saat ini harus kita hadapi, maka jalan keluarnya adalah sederhana. Kita hanya harus mengisi tubuh Patricia dengan lemak agar mendesak makhluk itu. Aku tidak berbicara tentang infus atau dialisis. Aku hanya berbicara tentang mengembalikan lemaknya yang hilang dengan metode normal. Jika kita menggunakan lemak untuk mengusir parasit seperti permainan kursi musik, ketika makhluk itu pergi, tubuh Patricia tidak akan tersisa tulang dan kulit saja! Jika lemak baru dipasok ke dalam tubuhnya beserta nutrisi yang dia butuhkan, dia tidak akan mati!! Kita mungkin bisa menyelamatkannya tanpa buah kanibalisme yang sedang dibuat Birdway!! Dia juga tak perlu berubah menjadi kepompong, dan terbaring di tempat tidur selamanya!!” "Terima kasih untuk pidatonya, tetapi apakah kau pernah melihat alat dan teknologi yang bisa memasok nutrisi seperti itu? Jangan bilang kau punya kemampuan untuk menyedot lemakmu sendiri kemudian kau transferkan pada tubuh Patricia begitu saja." "Kau sendiri sudah tahu solusinya." Kali ini, Kamisato Kakeru benar-benar terdiam. Untuk sesaat, ia benar-benar lupa untuk melawan musuhnya. "Apa?" "Kau kenal seorang gadis yang tubuhnya begitu mirip tanaman, kan? Kau kenal seorang gadis berkemampuan mirip tanaman yang bisa menyedot nutrisi pada suatu zat secara langsung, kan?” Dan… Dan… Dan…
"Apakah kau lupa bahwa lemak juga bisa didatangkan dari tumbuhan!? Ada banyak lemak tumbuhan seperti minyak canola* atau margarin !!”
155
[Canola adalah sejenis tumbuhan anggur yang bisa menjadi sumber lemak nabati, tanaman ini banyak tumbuh di Amerika Utara. Kamus Oxford.] Asumsi, persepsi, dan pikiran Kamisato Kakeru langsung lenyap seketika. Masalah dan kesulitan telah lenyap. Dia bahkan lupa untuk bernapas. Sementara itu, Kamijou terus berbicara. "Tentu saja, menjejalkan margarin dalam tubuh seseorang begitu saja tidak akan memasok nutrisi dengan tepat. Caranya tidak segampang itu.” Buah yang tumbuh di dada Birdway itu tampaknya terbuat dari pati jagung. Mulanya, zat itu digunakan pada benang atau lembaran untuk menjahit, dan menutupi luka. Ketika ditempelkan pada pasien, zat itu akan secara alami memecah dan saling rajut dengan jaringan di sekitarnya untuk menutup luka, tanpa perlu dilepas lagi. Dengan kata lain, tubuh seseorang tidak akan menolak zat itu dalam kadar yang tepat. "Tapi temanmu itu berbeda, kan? Kau mengatakan bahwa gadis anggota klub berkebun bernama Claire adalah seorang Gemstone, dan tubuhnya hampir seluruhnya bersifat seperti tanaman. Itu berarti kita hanya perlu mendapatkan bantuannya. Dia bisa menggunakan tubuhnya sendiri sebagai contoh untuk membuat beberapa lemak nabati yang akan diterima oleh tubuh manusia. Lalu, ia hanya perlu memompa lemak nabati tersebut pada tubuh Patricia! Metode itu akan memecahkan masalah ini tanpa mengorbankan siapa pun !!” "..." "Seperti itulah dirimu. Kau tanpa malu mengambil apa yang menjadi milik orang lain, dan dengan bangga memamerkannya seakan-akan milikmu sendiri. Jika kau mengatakan hal ini pada gadis kecil itu, kau berarti sudah menyelamatkan kedua saudari Birdway tersebut!! Tapi kau malah menyuruh gadis pemberani itu untuk menjadi kepompong dan menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur! Tapi kau mencoba untuk berlagak sok keren. Kau bahkan menganggap pilihanmu yang penuh kesengsaraan itu sebagai suatu kebajikan. Kau mudah menyerah, dan kau tak pernah repot-repot memikirkan dampak buruk apa yang akan diderita oleh Patricia suatu hari nanti! Bagian mana pada dirimu yang layak disebut pahlawan? Apakah itu yang kau sebut sebagai pengampunan!? Dasar idiot!!!!!" Kamisato tanpa perlawanan. Kebenaran yang ia percaya telah ditolak, dan dia diejek sampai ke dasar jiwanya. "Aku tidak punya bukti bahwa metode ini akan bekerja dengan baik." Kamijou meludahkan kata-kata itu. Dia pun melihat cacat pada metode yang barusan dia kemukakan.
156
"Tak satu pun dari kita memiliki bukti bahwa rencana ini akan menyelamatkan mereka. Kita berdua hanyalah bocah ingusan biasa yang mempertaruhkan nyawa kedua gadis itu pada pendapat-pendapat kita yang amatiran! Tetapi jika aku punya pilihan, aku akan menjalankan rencanaku. Walaupun ternyata metode milikmu lah yang bekerja dengan baik, masihlah tidak ada senyuman pada akhirnya. Namun, jika kemungkinannya adalah 50 : 50, tentu saja aku akan memilih metode yang membuat senyum sejati muncul di wajah mereka!!” Kamisato tidak bisa membantah. Dia tidak bisa menggerakkan tangan kanannya. Dia telah menyadari bahwa dalam situasi ini, ia tidak bisa memberikan jawaban yang lebih baik dari apa yang Kamijou Touma miliki. Pada saat itu, suara lengket terdengar pada telinga mereka. Mereka menoleh dan melihat makhluk tak berbentuk berwarna merah dan hitam menempel pada dinding bangunan sebelah. Salah satunya adalah kulit binatang yang tampak seperti karpet busuk, dan satunya lagi adalah parasit Antartika yang bisa melarutkan lemak manusia, kemudian menyelinap pada ruang kosong di dalam tubuh. Sekarang mereka memiliki jawaban, dan kedua Birdway itu tak perlu lagi bertempur sampai mati. "Orang-orang bodoh itu telah menggiringnya ke sini!!" Kamijou menggerakkan tubuhnya yang masih sakit untuk berdiri kembali secara perlahan. Kamisato menatapnya dari lantai. "Apa yang akan kamu lakukan? Mereka menempel ke dinding cukup tinggi. Mereka tidak berada di kisaran tangan kananmu.” "Izinkan aku menanyakan sesuatu. Apa yang ingin kau lakukan?” Kamijou menyemburkan pertanyaan itu kembali padanya. ”Kau pernah berkata bah awa kau tidak mendapatkan kekuatan itu karena kehendakmu, dan kau tidak melakukan hal ini karena kau ingin. Jika kau dapat berdiri di sini, melihat kedua Birdway itu, namun kau masih saja menanyakan pertanyaan seperti itu. Maka sekarang kau boleh duduk tenang, sambil mengistirahatkan bokongmu itu. Aku akan pergi mengurus semuanya.”
"..." "Tapi jika…"
Dia berhenti sejenak, lantas berbalik. "Jika kau melihat mereka berdua! Jika kau melihat gadis-gadis yang menapaki takdir konyol, dan pengorbanan yang tidak perlu!! Dan, kau merasa bahwa kau harus melakukan sesuatu, maka bergabunglah denganku. Dengar, wahai anak baru. Bocah SMA biasa yang bisa ditemukan dimana saja adalah seseorang yang bisa menjadi pahlawan di setiap saat, jika dia kebetulan melihat seseorang yang membutuhkan!!!!!” Itu benar-benar normal. Semua orang merasakan keinginan untuk menyelamatkan orang lain. 157
Tetapi jika seseorang tidak mencoba untuk menyelamatkan orang lain karena dia yakin bahwa dia tidak mampu melakukannya, maka orang itu lebih rendah daripada rata-rata. Itulah tindakan yang pecundang biasa lakukan. Itulah pemikiran orang tanpa nyali. Jadi, jika kau tidak mau disebut pengecut, maka kau harus berdiri. Tidak peduli jika kau takut, kakimu gemetar, gigimu gemeletuk, atau pikiranmu kosong. Menjadi normal atau menjadi rata-rata bukanlah hal yang sederhana. Itu tidak mudah. Justru berpangku tangan adalah ad alah tindakan t indakan yang tidak "normal". Banyak usaha yang harus dikerjakan dikerja kan untuk menjadi “normal”, walaupun orang lain tidak m enyadarinya. Bermalas-malasan dan duduk manis ketika masalah muncul di depanmu adalah sesuatu yang tidak "normal". Lantas… "Tunjukkan padaku, apa yang kau sebut dengan ‘normal’."
Kamijou Touma, seorang pria SMA biasa yang bisa ditemukan di mana saja, berbicara. "Tunjukkan betapa indah dunia 'normal' yang begitu kau harapkan!!" Part 3 Seorang Birdway berpikir dalam hati. (Akhirnya aku berhasil tepat waktu. Aku berhasil menempel padanya sebelum buah dalam diriku membusuk. Sekarang aku hanya perlu menunggu sampai buahnya masak. Ini mungkin akan menghancurkan jantung dan paru-paruku, tapi aku dapat menyelamatkan adikku!!) Birdway lainnya mengutarakan hasratnya dengan hampa. (Aku masih memiliki cara untuk menyelamatkannya. Sampel Shoggoth yang berkembang di dalam tubuhku adalah kesalahanku, sehingga ini bukanlah tanggung jawabnya. Aku akan menghancurkan dan melepas buah itu sebelum mencapai tahap akhir. Aku bisa menyelamatkannya dengan mengorbankan diriku sendiri!!) Mereka berdua membuat suara lengket karena menempel pada dinding. Wujudnya seperti karpet merah busuk atau monster hitam yang bentuknya semakin tidak menentu jika terus diamati. Keinginan mereka untuk menyelamatkan orang yang sangat dikasihi bukan hal yang kotor. Tapi, itulah mengapa mereka tidak akan berhenti. Cahaya kebajikan menyinari tindakan mereka, dan mereka tak pernah ragu-ragu. Ketika berjalan menyusuri jalan kejahatan, kebanyakan orang akan semakin lelah, semakin kusam, sampai akhirnya berhenti. Tapi kebanyakan orang tidak akan merasa menderita ketika melakukan kebajikan.
158
Kebajikan jauh lebih kuat daripada kejahatan. Artinya, kejahatan mudah tersapu oleh kebagikan. Lantas…
"... !!" "---- !?" Beberapa suara gemuruh besar saling susul-menyusul. Monster merah dan hitam saling mencoba untuk melahap satu sama lain, sementara masih menempel pada dinding secara vertikal. Ini adalah bentrokan antara anggota keluarga yang pada tubuhnya mengalir darah sama, dan mereka tidak pernah ragu. Mereka berdua tidak pernah sanggup untuk saling menyakiti, tidak pernah sanggup untuk membuat me mbuat saudarinya saudarin ya menangis, atau tidak pernah sanggup sa nggup untuk saling melukai, tapi mereka bisa menggunakan kekerasan apapun jika itu diperlukan untuk menyelamatkan saudarinya. Itu seperti suatu adegan kejam yang tampak konyol. Tapi Kamijou Touma dengan Imagine Breaker-nya menghancurkan tragedi memuakkan itu berkeping-keping. Bagaimana bisa Kamijou menyentuh kedua Birdway ketika mereka menempel pada dinding yang begitu tinggi? Jawabannya adalah sangat sederhana. Dia lari ke atap gedung dan melompat langsung dari sana. "Oh, ohh, ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!” Dia tidak punya pengaman, parasut, tali, atau semacamnya. Ia terjun bebas tanpa mengenakan alat-alat itu. Bangunan asrama pelajar telah dirancang berdekatan sejak awal, sehingga meskipun kedua Birdway tersebut menempel pada dinding bangunan yang berbeda, Kamijou masih bisa mencapai mereka dengan melompat dari atap gedung asramanya sendiri. Sasarannya adalah Patricia, bukan Leivinia. Dia mengepalkan tangan kanannya dengan kekuatan yang melampaui batas wajar, tapi dia tidak punya cara untuk mengubah arah tubuhnya. Tombak yang tak terhitung jumlahnya melesat keluar dari makhluk merah dan hitam seolaholah mengatakan bahwa Kamijou adalah lalat kecil yang mengganggu.
159
Mereka tidak ingin diganggu oleh siapapun, dan terus melanjutkan usahanya yang akan berujung pada tragedi. tra gedi. Tapi lelucon itu tidak berlangsung lama. Seorang pria SMA normal lainnya berbicara dari atap. "...... --- ...... --- ...... -?" -? " Tombak-tombak itupun tersapu. Dia menggunakan senter untuk mengarahkan bayangan raksasa lengannya pada hamburan tombak-tombak tak terhitung jumlahnya, yang semula dimaksudkan untuk menyerang Kamijou. Suatu celah terbuka di antara hujanan tombak-tombak itu, dan Kamijou Touma menyelipkan dirinya pada celah tersebut. Ia melewati semassa karpet merah busuk sambil terus menuju ke arah makhluk hitam yang tampak seperti gurita, lemak, atau selaput karet yang meleleh. Dia menyentuhnya. Dia akhirnya mencapai itu. "!?" Massa hitam itu segera meledak. Makhluk itu pasti telah kehilangan kekuatan untuk melekat pada dinding, sehingga sehin gga tubuh kecil Patricia pun terjun t erjun bebas ke bawah. Karpet merah mulai mengejarnya, tapi kemudian makhluk itu berhenti secara tidak wajar. Kamijou melihat suatu keinginan manusia yang masih terkandung di dalam makhluk itu, dan dia menganggap itu sebagai tanda kepercayaan. Kamijou mengulurkan tangan kanannya, meraih lengan gadis gadi s yang jatuh itu, lantas menariknya naik. Dia memeluknya sambil mereka terus jatuh bersama-sama. "Ini semua akan baik-baik saja." Bisikannya tidak diarahkan pada Patricia saja. Kamijou Touma berbicara kepada kedua jiwa yang dia pegang di tangannya. Dia tidak peduli apakah sikapnya munafik atau merasa benar sendiri. Dia tidak peduli meskipun ia tidak pernah memperhatikan kemampuan atau kekuatan kekuat an fisik dirinya sendiri. Pada saat seperti ini, ada beberapa hal yang sangat ingin dia katakan. Jika ia berhadapan dengan seorang gadis kelelahan yang bahkan lupa caranya menangis, dan gadis itu tidak berhentik
160
berjuang walaupun cara termudah adalah menyerah, ada beberapa patah kata yang harus dia ucapkan. "Ilusi konyol itu berakhir sekarang. Aku akan menghancurkannya di sini, sekarang juga!!” Tubuh mereka tidak menabrak aspal. Suatu tanaman rambat tiba-tiba mencuat di dekat tanah, menciptakan jaring raksasa yang dengan mudah menangkap mereka. Kamijou tidak punya waktu untuk merangkak keluar dari jaring tanaman itu, sehingga dia robek begitu saja jaring itu dengan menggunakan Imagine Breaker miliknya. Gadis tanaman bernama Claire menunggu di bawah dengan gaun putih dan bahu telanjang. "Tolong rawat dia!!" "Oh, ya amapun, mengapa aku begitu baik!? Mengapa aku harus berusaha keras untuk melindungi orang selain Kamisato-san!?” Kamijou menempatkan Patricia pada posisi telentang di jalan, dan gadis itu melirik ke arahnya melalui kacamatanya yang besar dan bulat. Mereka tidak punya banyak waktu. Mereka tidak bisa memprediksi bagaimana Sampel Shoggoth bereaksi di dalam tubuh Patricia. Pertama-tama, sehelai akar yang bahkan lebih tipis daripada benang menyelinap ke dalam pori pori di seluruh tubuh Patricia. Si gadis berkacamata tampaknya sedang mencari sesuatu, sembari menutup matanya dan berbisik. "Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan. Lokasi yang dapat dipakai sudah terkonfirmasi. Persiapan untuk penciptaan, pembentukan, dan injeksi lemak nabati.” Dia membuka matanya dan suara mekanik pun terdengar. Kuku Claire tumbuh sepanjang lebih dari 1 meter. Pisau berwarna krem dengan cepat menusuk pada permukaan tubuh Patricia. Tindakan itu menghasilkan suara mirip seperti tusuk besi yang menembus adonan lembek. Lokasinya berkisar antara wajah, lengan, kaki, dan perut bagian bawah Patricia, namun ketika kuku itu menghentikan pergerakan sesuatu, ekspresi si gadis berkacamata mulai menunjukkan ketidaksenangan. Jelas-jelas terlihat ada perubahan pada tubuh Patricia walaupun dia mengenakan jaket yang cukup tebal. Sesuatu mengalir melalui lekukan delapan sisi tubuhnya, dan berkumpul di tengah dada Patricia yang datar. Suatu massa seukuran kepalan tangan menggeliat di bawah permukaan kulitnya. Tubuh kecil Patricia tersentak, tapi tampaknya tidak ada pendarahan. "Tolong hancurkan makhluk itu, di mana pun dia keluar! Hancurkan sehancur-hancurnya, pastikan makhluk itu tidak menemukan inang baru!!" Rasanya seperti memeras keluar nanah. 161
Memulai pada delapan rute aliran yang tidak mencapai pusat dadanya, kulit lembut Patricia mulai terpecah, dan benda hitam menjijikkan bergelembung merembes keluar. Sebelum bisa melakukan sesuatu, Kamijou menekankan Imagine Breaker pada benda itu seolah-olah menyeka dengan menggunakan jari-jarinya. Setiap kali dia melakukan itu, sesuatu menghilang, dan massa di pusat dadanya semakin mengecil. Kamijou tidak memiliki pengetahuan dasar tentang hal semacam ini, tapi ini memberinya pemahaman bahwa kondisi si gadis semakin membaik. Semuanya semakin membaik. Tubuh Patricia tidak menciut layaknya kotak jus yang disedot sampai hambis dengan menggunakan sedotan. Sebelum itu bisa terjadi, lemak nabati buatan Claire mengisi ronggarongga kosong di dalam tubuh Patricia, sehingga mencegah gadis itu dari kehilangan nutrisi. Tetapi pada saat yang sama, Claire menggunakan sepuluh jari untuk mempengaruhi tubuh Patricia sekaligus. Sampel Shoggoth tampaknya bebas berenang di bawah kulit Patricia, tapi rupanya makhluk itu hanya melarutkan lemak, dan menyelinap pada ruang kosong di dalam tubuh. Jadi, mungkin telah tercipta sejumlah "kamar" pada tubuh Patricia, dan makhluk itu tinggal di sana. Ketika si parasit dipaksa keluar dan “kamar” itu dipenuhi dengan lemak nabati, maka dia kehilangan ruang hidupnya. Massa di pusat dadanya tampak besar dan menyeramkan, tapi bukan berarti itu memiliki keuntungan. Bahkan, daerah di sekitar dada adalah "kamar" terakhir yang memungkinkan dia hidup di dalamnya. Itu berarti, mereka tidak bisa memprediksi apa yang akan dilakukan selanjutnya. Setelah terdengar suara tumbukan, jaket Patricia menggembung secara tidak wajar dari dalam. Sesuatu seperti taring hitam menggigit kuku panjang milik Claire, dan menahan pergerakannya. "Apa? Jangan-jangan makhluk ini salah sangka, dia mengira bahwa kukuku adalah bagian dari inangnya karena bersatu dengan tubuh gadis ini?” Tangan Claire terjebak, dan dia bahkan tampak terseret ke arah Patricia. Dia melihat ke sekeliling mencari cara untuk melepaskan diri dari situasi ini, tapi kemudian kepalanya berhenti bergerak. Kamijou menyadari mengapa gadis berkacamata melakukan itu. Tepat di belakangnya, tanah pecah dan tentakel hitam meledak keluar. Sepertinya, ada beberapa parasit yang meloloskan diri lewat punggung Patricia. Kemudian parasit itu memakan tanah, rumput, lumpur di bawahnya, dan menembusnya. "Tidak, makhluk ini tidak mirip tanaman seperti diriku. Dia bisa melahap segala sesuatu untuk mengetesnya! Sama seperti serangga terperangkap yang melompat ke sungai, atau ikan yang melompat pada air!” 162
Kamijou segera mengangkat tangan kanannya untuk melindungi si gadis tanaman yang tanpa pertahanan. "Kamu-!" Kau tidak boleh melakukan itu. Sebelum si gadis bisa menyelesaikan teriakannya, Kamijou menyadari kecerobohannya sendiri. Si gadis tanaman sudah mengatakan kepadanya untuk menghancurkan apapun yang keluar dari tubuh Patricia, jadi betapa berbahaya situasi yang tak terduga ini? Makhluk itu menggunakan kecerobohan Kamijou untuk berlindung. Kamijou sudah beberapa kali menghancurkan sejumlah benda hitam dengan Imagine Breaker, tapi yang satu ini jelas-jelas berbeda. Kamijou akan mengganggu operasi yang dilakukan oleh Claire. Jika langkah Claire terganggu, mereka tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada Patricia selanjutnya. Sampel Shoggoth mungkin sudah menghancurkan tubuhnya lebih dari batas toleransi, sehingga menyebabkan kondisinya cepat menurun. Atau mungkin, makhluk itu juga bisa mengacaukan kuku Claire yang masih tertanam di dalam tubuh Patricia. Dengan kata lain, jika Kamijou mengganggu operasi yang dilakukan oleh Claire dengan kukunya, dia akan menyebabkan sentakan yang cukup untuk membahayakan nyawa Patricia, tetapi jika Kamijou membiarkan gumpalan baru yang muncul dari tanah, makhluk itu akan menelam mereka yang berada pada posisi tanpa pertahanan. Dan jika parasit itu berpindah ke inang baru, dia tidak akan memperdulikan apa yang terjadi pada inang lama. Apakah dia akan bertindak ataukah tidak? Kedua pilihan akan menyebabkan kematian Patricia. Dan itu sudah terlambat. Dia sudah bergeser dan akan segera melakukan tindakan. "Kurang ajar…"
Dia mencoba untuk menge-rem otot-ototnya, tetapi tidak berhasil. Tangan kanannya bertabrakan dengan gumpalan benda hitam yang keluar dari tanah. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhh !!” Kehancuran dimulai.
163
Part 4 Sementara itu, Index merasakan beban hilang di pundaknya, sembari dia melihat dari koridor pada tingkat bangunan yang lebih tinggi. Napas hangat yang sejak tadi berhembus di pipinya juga sudah lenyap. "?" Dia berbalik dengan kebingungan untuk melihat orang yang seharusnya sedang dia bopong. Orang itu adalah Nephthys, salah satu Dewa Sihir. Keberadaan Dewa Sihir mitologi Mesir itu sungguh sulit dipercaya, namun berdasarkan apa yang Index telah dengar, lebih dari 99% tubuhnya telah dibuang ke dunia lain oleh World Rejecter milik Kamisato Kakeru. "Apakah ini waktunya?" Wanita cantik berkulit coklat itu tersenyum dengan manik-manik keringat yang tertempel di dahinya. Tidak ada yang tahu, tapi itulah kata-kata yang sama diucapkan oleh Dewa Sihir High Priest saat ia melihat “hancurnya” Othinus di Denmark. Jika dikategorikan sebagai baik atau jahat, High Priest pastilah dewa jahat, tapi bahkan ia telah menyelamatkan sesuatu dengan kekuatannya sebagai dewa. "Aku pikir, suatu keajaiban mungkin akan terjadi. Tapi aku kira, aku tidak bisa lepas dari kehancuran. Lagipula, adalah hal yang aneh jika sesosok dewa mengandalkan keajaiban.” "Apakah kamu-…?" "Tolong beritahu Kamijou Touma tentang rincian apa yang akan terjadi. Tampaknya dia sulit menerima kematian seseorang yang dekat dengannya. Katakan padanya bahwa aku sudah mati, dan tubuhku terus bergerak karena adanya sisa panas. Katakan padanya bahwa aku berhenti ber gerak karena waktunya telah tiba, dan bukan karena ia melakukan sesuatu yang salah.” Nephthys bergerak. Atau tampaknya Index yang bergerak, tapi itu tidak tepat. Dewa Sihir berkulit cokelat itu tidak lagi memiliki kekuatan tersisa untuk memindahkan kakinya. Berat itu menghilang karena eksistensi-nya memudar. Sosok wanita berkulit cokelat itu perlahan mengering, dan menguap seperti hamburan pasir. Akhirnya, hanya suara mempesona darinya yang bisa terdengar. "Betul. Aku adalah Dewa. Aku tidak seharusnya mengharapkan keajaiban; aku seharusnya adalah sosok yang menyebabkan keajaiban.” "Nephthys !!"
164
Index berteriak, tapi suara itu tidak akan mencapai apa-apa. Walaupun wanita itu telah melemah, dia masihlah dewa sejati. Pengetahuan 103.000 grimoires tidak cukup untuk menghalangi sihirnya. Suara dan eksistensi-nya menghilang. Suatu badai pasir kecil melewati pagar dan bergegas menuju ke tanah. Pasir itu bergegas menuju Patricia Birdway yang masih berada dalam kondisi kritis karena parasit di dalam tubuhnya terus dibasmi satu per satu. Dia adalah Nephthys, seorang dewi penyendiri dalam mitologi Mesir. Tak ada legenda nyata yang mengkisahkan tentang dirinya, kecuali dewi yang menangis di pemakaman dewa besar. Beberapa orang pernah berkata bahwa kedewaannya adalah simbol dari wanita menangis. Dia tidak memiliki latar belakang atau sejarah tersendiri. Dia adalah “pertemuan” dari ribuan dan puluhan ribu Servant yang dimakamkan pada piramida bersama dengan Paraoh. Dia seharusnya tidak memiliki kepentingan dengan dunia luar, atau orang-orang yang tinggal di sana. Dia tidak pernah memiliki seorang kerabat yang dekat dengannya. Bagaimanapun juga, ia sendiri tidak memiliki konsep individualitas. Walaupun berbagai makhluk hidup dengan bersosial dan berkelompok, ia tidak berniat mengenal keturunan orang yang telah diam-diam memaksa sekelompok Servant dikubur hidup-hidup bersama Paraoh. Namun…
(Aku pun bertanya-tanya mengapa.) Ketika Kamisato Kakeru menyerang dia dengan World Rejecter, dan lebih dari 99% tubuhnya telah lenyap dari dunia ini, dia benar-benar tidak ingin mati. Dia tidak ingin melakukan perjalanan menyusuri jalan yang tidak jelas, sama seperti Niang-Niang. Tapi mengapa tidak? Apakah itu karena rasa takut? Jika demikian, dari mana asalnya rasa takut itu? Apakah itu adalah rasa takut karena eksistensinya akan dilenyapkan, ataukan rasa takut biasa karena siksaan rasa sakit? Tetapi, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, dia adalah perwujudan sekelompok Servant yang ditutup dalam piramida, bersama Paraoh. Wujudnya telah sepenuhnya berubah, sehingga makhluk macam dirinya tidak akan takut dengan kekerasan biasa. Lalu, rasa takut apakah itu? (Ya......... aku…)
Jika dikategorikan sebagai baik atau jahat, Nephthys pastilah dewa jahat. Setidaknya, seperti itulah jika dilihat dari kacamata manusia. Setelah kekalahan High Priest, dia tidak mencoba untuk menghentikan Niang-Niang ketika Dewa Sihir itu hendak menghancurkan Academy City. Itu adalah fakta yang cukup untuk membenci dirinya. Tapi…
165
Walaupun itu bertentangan dengan tindakannya sebelumnya, dan bertentangan dengan segala sesuatu yang lain tentang dirinya, suatu pemikiran tertentu telah mencapai pikirannya ketika Kamisato Kakeru menyerang. (Aku masih ingin melakukan sesuatu yang biasa dilakukan oleh dewa.) Struktur tubuh Nephthys yang mirip pasir berubah pada tingkat mikroskopis. Tubuhnya adalah kumpulan debu yang menghilang dalam aliran waktu. Tidak ada jejak tersisa yang bisa ditemukan oleh seseorang, namun debu-debu halus itu masihlah bagian dari tubuh Nephthys. Dengan itu, ia memiliki segala sesuatu yang diperlukan. Dia memiliki segala sesuatu yang diperlukan oleh Patricia, yaitu seorang gadis yang nyawanya semakin tipis ketika Sampel Shoggoth dimusnahkan dengan cepat. Dengan kata lain, ia memiliki lemak pengganti. Tapi tidak seperti lemak nabati yang dihasilkan oleh si gadis berkacamata, Nephthys berubah menjadi lemak hewani yang sebenarnya, sehingga ia bisa menyelinap ke dalam tubuh Patricia tanpa risiko penolakan dari sel-sel tubuh manusia. Jadi dia menyusun ulang wujud tubuhnya. Dia menjadi bagian dari Patricia Birdway. Dalam proses penataan ulang, keberadaannya sebagai Nephthys akan lenyap. Itu mirip seperti menghapus data pada Hard Disk, dan mengisinya dengan data baru yang akan menulis ulang data lama. Dengan cara seperti itu, Nephthys akan mati di sini. Tapi anehnya, dia tidak merasa takut. Perasaan ketakutan yang dialaminya ketika menerima serangan Kamisato Kakeru tidak dia rasakan di sini. Secara logika, dia harusnya takut karena kali ini dia benar-benar akan mati. Secara logika, ini lebih buruk daripada 99% tubuhnya yang sudah dibuang ke dunia lain oleh Kamisato. Secara logika, kesadaran “utama”nya akan lenyap jika 1% sisa tubuh ini juga habis. Namun dia membantah logika-logika itu. Dugaan sebelumnya pasti benar. Kali ini, dia tidak menghilang sebelum dia bisa mencapai sesuatu, jadi dia tidak merasa takut seperti ketika tangan kanan Kamisato mengasingkan sebagian besar tubuhnya. Jika dia masih memiliki wajah, ia tahu bahwa dirinya sendiri sedang tersenyum. Sesaat kemudian, semuanya usai sudah. Dewi Mesir mencapai gadis yang berdiri di ambang kematian. "Kah ... !?" Seluruh tubuh Patricia bergetar. 166
Patricia telah kehilangan volume tubuh dengan cepat, dan berubah menjadi mumi kering, tapi ia kembali ke bentuk normal, seakan-akan tubuhnya membengkak dari dalam. Kulit dan rambutnya kembali mengkilap layaknya orang yang dalam keadaan sehat. Gadis itu telah kembali ke kondisi semulai. Jejak-jejak terakhir Nephthys menghilang dan hanya tubuh normal Patricia yang tersisa. Untuk sementara, Patricia tampak terjebak oleh ilusi bagaikan mimpi, sembari ia berjalan di celah antara hidup dan mati. Matanya melebar, dan dia menatap pada ruang kosong. Ketika pikirannya masih berada di dunia maya, dia mengajukan pertanyaan yang muncul begitu saja pada pikirannya. "Siapakah dirimu?" Kamijou Touma dan Claire tidak melihat apa yang Patricia lihat. Sosok wanita itu merespon pertanyaan si gadis kecil, namun respon itu tidak mencapainya melalui getaran udara ataupun getaran suara di gendang telinganya. Namun demikian, Patricia Birdway jelas-jelas sanggup mendengarkan suara wanita itu. "Jika kau harus memanggilku sesuatu, aku kira kau bisa memanggilku dewa." Part 5 Usai sudah. Setelah parasit Antartika dalam tubuh Patricia Birdway ditangani, ancaman “apel” dalam tubuh Leivinia Birdway juga sudah selesai. Untuk sementara, sepertinya Birdway tidak dapat mempercayai keajaiban yang telah turun pada mereka, tapi setelah memeriksa tubuh adiknya yang masih tak sadarkan diri, dia tidak punya pilihan selain menerimanya. Dia tidak mengucapkan rasa terimakasih secara verbal. Akan tetapi, menarik dan membuang organ buatan aneh yang terpasang di dadanya adalah tindakan yang lebih dari cukup.
Tampaknya ada suatu kelompok mengerikan yang dikenal sebagai Fraksi Kamisato, tapi Kamisato Kakeru sendiri tidak lagi menunjukkan keterikatan pada Patricia. Apakah ia bermaksud seperti itu sejak awal, ataukah dia melakukannya untuk menghargai hasil campurtangan Kamijou? Berdasarkan apa yang telah dikatakannya, tampaknya Kamisato lebih menginginkan agar Faksi-nya ini tidak semakin berkembang Dan juga, Dewa Sihir Nephthys telah lenyap. Meskipun telah mendengarkan bualan dari Kamisato, Kamijou akhirnya mensetujui suatu pengorbanan. "..." Tak ada yang bisa ia lakukan. 167
Perasaan pahit menyebar melalui dadanya, tapi dia tidak bisa tinggal diam sekarang. "Yahh?" Kamijou melihat sekeliling lagi. Pria SMA normal bernama Kamisato Kakeru menunggunya, sembari dikelilingi oleh sejumlah besar gadis. "Apa yang akan kamu lakukan? Ini belum berakhir, bukan?”
"Tidak, memang belum berakhir." Masalah Patricia hanyalah insiden “sampingan” bagi Kamisato. Ia sengaja terlibat di dalam masalah Patricia sembari berurusan dengan Dewa Sihir dan Imagine Breaker. Karena sifatnya, ia tidak mampu mengabaikan nyawa yang berada dalam bahaya di depan matanya.
Sekarang, dia sudah bebas dari masalah Patricia, dan ia pun kembali ke tugas utamanya. Nephthys telah berlalu, tetapi masih ada satu Dewa Sihir akhir, yaitu : Othinus. "Aku punya satu pertanyaan untukmu," kata Kamisato. ”Cukup banyak Dewa Sihir yang terlibat dalam penciptaan World Rejecter milikku dan Imagine Breaker milikmu. Mereka juga merupakan akar penyebab lingkungan aneh yang terjadi di sekitar kita, dan karena mereka jugalah kita selalu terjebak dalam insiden merepotkan. Dengan kata lain, kau boleh berkata bahwa merekalah yang menyebabkan kita tidak hidup normal. ... Tidakkah kau berpikir bahwa kita memiliki hak untuk membalas dendam?” "Jika…"
Kamijou juga tidak ragu-ragu ketika berkata. Bersama Othinus, ia pernah menjalani pertarungan panjang yang melelahkan baik fisik maupun mental, seakan-akan otak Kamijou terasa terbakar. Bersama High Priest, ia pernah didorong oleh rasa takut, dan sama sekali tidak memahami sifat lawannya. Tapi bersama Nephthys, sesuatu telah berubah. Dia tidak lagi harus mempertanyakan apa pun. "Jika kau menganggap ‘hanya’ kejahatan yang mengisi tubuh Dewa Sihir, bahkan setelah melihat apa yang dikorbankan oleh Nephthys, maka kau benar-benar merupakan musuhku, Kamisato. Kau juga melihat kejahatan padaku. Sehingga, aku pun merasa punya kepentingan untuk menghentikanmu.”
"..." Hanya sekali, Kamisato Kakeru menyipitkan matanya, sembari meletakkan tangan di sisi lehernya. Dia mungkin juga berpikir demikian. Bahkan, raut wajahnya menegaskan bahwa ia berharap tidak melihat peristiwa itu. 168
Dia mengambil satu langkah maju, dan semua gadis di sekelilingnya perlahan menjauh. Sebagai tanggapan, Kamijou meninggalkan Othinus setinggi 15 cm pada Index. Setelah menyadari apa yang hendak Kamijou lakukan, biarawati berambut perak dan Birdway berpaling untuk pergi. Kemudian, Birdway meraih dan membopong adiknya yang masih lemas. Ketika kedua pria perlahan mendekat satu sama lain, eksistensi di sekitar mereka seakan-akan lenyap. Seakan-akan, hanya mereka berdua yang tersisa di kegelapan malam. Seperti kutub magnet berlawanan yang saling tarik-menarik, Imagine Breaker dan World Rejecter berjalan saling mendekat satu sama lain. Keduanya berhenti ketika jarak beberapa meter masih memisahkan mereka berdua. Jika mereka mengambil langkah lagi untuk semakin mendekat, dan mengangkat kepalan tangan mereka, maka jangkauan pukulan kedua pria ini tepat mengenai wajah satu sama lain. Kamisato melepaskan telapak tangan yang sejak tadi dia tempatkan di lehernya. Dia menutup dan membuka telapak tangannya dengan perlahan. Senjata pamungkasnya itu bisa merobek Dewa Sihir sekalipun. Tatapan Kamijou Touma dan Kamisato Kakeru saling berbentrokan. "Bahkan sebelum berpikir tentang ikatan yang aneh ini, aku ingin tahu akan suatu hal." "..." "World Rejecter milikku dan Imagine Breaker milikmu adalah senjata pamungkas, dan perisai utama. Jika dua Joker ter-ekstrim di dunia ini saling berbentrokan, mana yang akan menang?” "Ini mungkin bukanlah masalah besar." "Sungguh? Aku sebenarnya agak khawatir, karena mungkin saja bentrokan ini akan menyebabkan sesuatu seperti reaksi antimateri*.” [Antimateri adalah materi yang terdiri dari antipartikel dari partikel yang menyusun materi biasa. Bila sebuah partikel dan antipartikelnya menyentuh satu sama lain, keduanya saling memusnahkan, artinya keduanya diubah menjadi partikel-partikel lain dengan energi yang sama menurut persamaan Einstein E=mc². Antimateri tidak ditemukan secara alami di bumi, kecuali hanya dalam waktu sangat singkat dan dalam jumlah sangat sedikit (karena peluruhan radioaktif atau sinar kosmik). Wikipedia Bahasa Indonesia.] Kekuatan besar mengisi tinju tangan kanan kedua pria. "Kali ini, tidak ada jebakan." "Benar." Penerangan remang-remang dari lampu jalan tiba-tiba padam.
169
Gelap gulita. Dan dalam kegelapan itu, sesuatu terjadi. Suatu suara memekakkan telinga terdengar.
Daftar Bahan Masakan Untuk Pesta Hotpot Hari Ini 5 Kecap. Miso. Dada ayam, daikon, bok choy, kubis, tauge, shirataki, tofu. Kaldu, garam, gula, merica, mie Champon Bargain vanilla ice cream, peach kuning kalengan, nanas kaleng, jeruk mandarin kalengan. (Untuk hidangan penutup) Sosis ikan. Buah Kanibalisme (Dibuat oleh Leivinia Birdway, barang langka) Sampel Shoggoth (Serpihan) Kulit Hewan milik Putri (Serpihan) (Catatan Pendek) Kamijou Touma: "Huffff. Jadi kita sudah menetapkan hotpot aneh ini, kan?” Othinus: "Hei, benda itu masih berkedut bahkan setelah tercabik-cabik. Dan bukankah salah satu dari mereka adalah parasit?” Birdway: "Benda itu terisi dengan ekstrak dua saudari perempuan, dan itu terdengar seperti suatu kelezatan yang langka."
170
Epilog Waktunya Untuk Mengakhiri Buaian
More_Purely, More_Bloody Kamisato Kakeru berjalan melalui Distrik 7 di malam hari. Dia berbicara dengan seseorang melalui ponselnya. "Ah ha ha! Pertempuran tunggal dengan Imagine Breaker yang itu, ya? Aku bertaruh bahwa kau bersenang-senang untuk pertama kalinya setelah sekian lama, bukan? Kekuatanmu begitu konyol, sampai-sampai kau jarang sekali mengeluarkan jurus kedua.” "Aku tidak begitu suka berkelahi ..." "Tapi aku terkejut bahwa kau menyuruh para pengawalmu untuk mundur. Mereka semua bersedia untuk mengubur 1-2 orang di gunung demi dirimu.” "..." Gadis di telepon tidak berusaha untuk membuatnya terdengar menyeramkan. Nada bicaranya seakan-akan menyatakan bahwa itu adalah hal yang sangat normal. Dia terkesan biasa-biasa saja layaknya seorang teman kecil yang menyiapkanmu makanan tanpa kau minta terlebih dahulu. Seperti inilah kehidupan sehari-hari Kamisato Kakeru. Sesuatu telah berbelok untuk pergi darinya. Dan dia masih percaya bahwa ini semua adalah hasil kesalahan tangan kanannya. "Yahh?" "Iya?" "Jadi, siapa yang memenangkan pertarungan? World Rejecter atau Imagine Breaker? Itu adalah sesuatu yang bahkan keterampilan penyelidikan forensik-ku tidak sanggup prediksi.” "Oh itu." Kamisato menarik napas lembut dalam kegelapan. "Imagine Breaker tidaklah seberapa."
171
Dia mengucapkannya dengan ketetapan hati tertentu. Dia menjawabnya dengan kekuatan yang berada di atas angin. "Yah, itu sudah aku duga sebelumnya." Ellen tidak tampak terkejut.”Dan itulah yang membuatnya begitu membosankan.” Ellen sama sekali tidak terkejut, namun keterkejutan itu bukan karena dia membandingkan kekuatan kedua belah pihak secara teliti. Dia tidak terkejut karena dia begitu yakin pada kekuatan Kamisato, dan itu adalah suatu keyakinan tanpa dasar dan tanpa syarat. Dewa tidak bisa kalah, keadilan tidak bisa kalah, dan pahlawan juga tidak bisa kalah. Pikirannya berdasarkan semacam asumsi. "Tapi..." Dan itulah sebabnya si gadis tidak pernah menyangka apa yang Kamisato katakan selanjutnya. "Siapa yang sangka bahwa ada sesuatu hal lain ‘di dalam’ Imagine Breaker? "
Lampu terang menyinari Kamisato Kakeru. Pada sekelebat cahaya itu, darah bisa dilihat merendam seluruh tubuhnya. Mantelnya robek secara acak, dan salah satu lengannya tergantung lemas di sisinya. Dia tidak bisa lagi meletakkan tangan ke sisi lehernya. Salah satu matanya tidak bisa membuka. "Jika lawanku hanya Imagine Breaker, itu mudah. Tapi begitu aku menghapusnya, ‘itu’ keluar.” "Eh? Tunggu…" "Apa maksudmu dengan ‘itu’? Kamijou Touma bukan hanya pemilik Imagine Breaker ... Ya ...”
"Kenapa nada suaramu jadi berat? Eh? Kau bercanda, kan? Harap tunggu sebentar !!” suara statis mengisi panggilan telepon. Kamisato melepas ponsel dari telinganya, lantas melipatnya untuk menutupnya. Dia membenamkan perangkat elektronik itu ke dalam sakunya, dan menghadap ke depan di mana sesuatu menunggunya. Itu tampak seperti anjing besar. Seekor Golden Retriever berbicara dengan bahasa manusia. "Apakah kau mengerti apa artinya aku berada di sini?" Alih-alih segera menjawab, Kamisato menempatkan tangan ke mulutnya. Suatu suara lengket terdengar kemudian.
172
Rupanya dia sedang menghentikan sesuatu yang dimuntahkan dari mulutnya, namun ada benda berwarna merah gelap yang masih menetes dari hidungnya. Dia dengan paksa menelan cairan berbau karat di tenggorokan untuk membersihkannya. Akhirnya, ia membuka mulutnya. "... Kh. Apakah kau adalah malaikat maut kota ini?”
Golden retriever tidak membenarkan atau membantah kemungkinan itu. Dia mungkin tidak merasakan romansa yang pria itu katakan. "Sejujurnya, seorang Kihara sepertiku tidak memiliki kepentingan pada kebaikan ataupun kejahatan. Tapi kau telah menyebabkan terlalu banyak kesulitan. Kau telah masuk pada pekarangan seseorang, kemudian memakan semua buah-buahan yang ditanam oleh sang tuan rumah pada pekarangan tersebut. Maaf, tapi antara suka dan tidak suka, kau jauh berada di bawah tidak suka.” Sesuatu yang sangat besar dan berat terbang turun dari langit malam. Benda itu hampir tampak seperti palu yang diayunkan oleh raksasa. Dan juga, benda itu memancarkan aura kekerasan tanpa pandang bulu. Benda itu mengandung suatu hukuman berdarah dingin layaknya hakim yang memberikan hukuman mati secara absolut. Kontainer logam yang tak terhitung jumlahnya menusuk ke dalam satu aspal, satu per satu. Kontainer-kontainer tersebut terbuka seperti dadu yang melebar menjadi bentuk 2 dimensi, dan mengungkapkan berbagai macam persenjataan di dalamnya. Kumpulan senjata itu diatur secara otomatis sehingga terhubung dengan cepat pada golden retriever. "Benda ini tidak dimaksudkan untuk digunakan pada orang sepertimu." Suatu lengan ramping yang tidak terkait dengan persenjataan menempatkan cerutu di mulutnya, sembari ia berbicara. "Hei, apakah kau pernah mendengar tentang Anti-Art Attachment?" Jawaban Kamisato adalah sederhana. "Ya." Dia sudah tahu. Dengan tidak adanya keterkejutan atau emosi pada suaranya, Kamisato Kakeru mengumpulkan kekuatan baru pada lengannya yang lemas, lantas mengayunkan tangan kanannya secara horizontal. Lebih dari setengah persenjataan di sekitar Kihara Noukan lenyap.
173
"Aku datang ke Academy City untuk membasmi para Dewa Sihir. Tapi sebelum aku bertindak, Zombie dan High Priest telah dikalahkan. Aku berpikir bahwa ada metode selain tangan kananku yang bisa melakukan hal seperti itu. Yahh, sebenarnya berpikir adalah tugas Ellen, Elza, dan yang lainnya, namun aku tidak boleh berlagak bahwa itu adalah hasil kerjaku.” "Oh? Jadi kau memikirkan kemungkinan itu walaupun hanya teori? Kau benar-benar telah mengumpulkan beberapa orang yang sangat tidak biasa.” "Kau berbicara tentang kebaikan dan kejahatan, suka dan tidak suka, iya kan? Dari sudut pandang itu, aku benci orang yang masuk dalam kategori kejahatan dan tidak suka. Atau jangan- jangan, kategori itu ditujukan padamu sendiri?” "Berapa banyak yang kau tahu?" "Tidak begitu banyak. Seperti yang kau lihat, aku dipukuli oleh Kamijou Touma. Dan saat itulah aku menyadarinya.” pria babak - belur dan berdarah itu tersenyum.”Aku sempat menjaga Patricia Birdway. Jika bukan karena urusanku dengan Kamijou Touma, aku mungkin menghabiskan waktu lebih banyak untuk melindungi Patricia. World Rejecter milikku tampaknya sanggup bekerja dari dalam. Itulah sebabnya aku berhasil melenyapkan Imagine Breaker milik Kamijou Touma, namun aku terhantam oleh sesuatu di dalam tangan kanan bocah itu. Kekuatan tangan kanan milikku tidak menghapus segalanya pada waktu yang sa ma. Sayangnya, ada sedikit jeda waktu.” "..." "Heh. Melihat bagaimana kau bertindak, apakah kau belum juga menyadari apa yang para petinggi rencanakan? Yahh, Aku ragu bahwa rencana mereka sesuai dengan seleramu. Sampel Shoggoth? Parasit Antartika? Konyol sekali.” World Rejecter bekerja pada apapun, tapi Imagine Breaker juga bisa meniadakannya. Itu berarti, terdapat lebih dari satu makhluk. Itu terkait dengan semacam kekuatan supranatural. "Academy City mensponsori perjalanan ke Antartika, bukan? Maka, bolehkah aku berasumsi bahwa seorang gadis kecil dimanfaatkan sebagai jebakan untuk memberikan serangan kejutan padaku? Patricia sepertinya adalah gadis kecil yang tepat untuk mengemban peran itu. Dengan keinginan untuk menyelamatkan kakaknya, walaupun itu berarti mengorbankan nyawanya sendiri. Seseorang dengan penyakit tak tersembuhkan akan memimpikan dunia baru yang tidak dikenalnya. Dan karena kebiasaan sialan pada diriku, yaitu menyelamatkan gadis manapun yang membutuhkan bantuan, aku tentu saja akan membawanya pada Fraksi Kamisato. Tetapi kau punya kejutan yang menunggu untuk meledak seperti jack-in-the-box*, ketika aku menggunakan World Rejecter pada Patricia. Lantas, apa yang kau masukkan ke dalam dirinya? Secara logika, itu pastilah sesuatu yang Academy City sangat percayai. Ya, sebagai contoh ... mungkin itu adalah Dark Matter tanpa warna.” [Jack-in-the-box adalah mainan berupa kado yang jika dibuka, akan muncul sesuatu melompat dari dalam. Biasanya, mainan ini dilengkapi dengan kepala badut dan pegas. Tujuannya tentu saja untuk membuat kaget korbannya.] Dengan jelas, dia mengucapkan kata: "lantas". Suara mirip ranting pohon kering yang patah terdengar dari lehernya. 174
"Jika aku harus mengaku apakah aku kesal ataukah tidak, aku akan bilang: ya, aku sangatsangat kesal. Sepertinya, peristiwa inipun terjadi padaku karena adanya tangan kanan konyol itu, namun kali ini, aku tidak begitu peduli.” Kamijou Touma telah memberikan jawaban yang berbeda. Kamijou mengatakan bahwa penyebab ini semua bukanlah kekuatan dari tangan kanan, namun kita lah yang menyebabkan ini semua terjadi dengan perantara kekuatan dari tangan kanan. Kamisato Kakeru tidak bisa setuju. Hati kecil Kamisato menolak untuk percaya bahwa semua yang terjadi pada dirinya sampai detik ini tidak disebabkan oleh sesuatu yang disengaja. Bagaimanapun juga, ia hanyalah seorang pria SMA biasa yang bisa ditemukan di mana saja. Dia adalah seorang siswa SMA biasa yang berharap hidup normal seperti kebanyakan manusia. Lantas, dia menuruti kepekaan normal pada dirinya, dan meludahkan kata-kata berikutnya. "Persetan dengan kalian para petinggi. Aku tidak akan membiarkanmu merampok apapun yang kami punyai.” Pria itu begitu khawatir terhadap keunikan pada tangan kanannya, dan dia tidak menyadari bahwa tindakannya adalah salah satu perwujudan dari esensi sebagai pahlawan. Golden retriever memejamkan mata sejenak. Dia bisa memahami dalam sekilas apakah orang yang dihadapinya baik atau jahat, suka atau tidak suka. Ia melakukannya di sini. "Aku paham." "Yahh, menembak si pembawa pesan mungkin bukanlah hal yang berguna, tapi itu adalah masalah afiliasi. Jika kau tidak suka, komplainlah pada para petinggimu.” "Anehnya, suasana di sekitarku begitu berisik, dan aku kesulitan untuk bersantai. Antara baik dan jahat, itu adalah jahat, dan antara suka dan tidak suka, aku tidak menyukainya. Aku paham sekarang bahwa tidak ada sihir Dawn-Colored Sunlight yang ikut bermain. ‘Jantung’ Golden style sedang mengganggu. Pada akhirnya, Aleister benar-benar menyuruhku untuk membersihkan sesuatu yang luar biasa!!" Jual-beli serangan yang luar biasa segera dimulai. Kihara Noukan menembakkan peluru kendali, sinar laser, dan meriam plasma yang tak terhitung jumlahnya.
175
Dia menggunakan variasi serangan yang tak terhitung jumlahnya, namun Kamisato hanya mengayunkan lengan kanannya. Dan semua serangan itu pun lenyap. Tidak hanya melenyapkan serangan yang mendekat ke arahnya, dia juga menghancurkan persenjataan di sekitar Kihara Noukan. "Percuma saja." Kamisato Kakeru sudah bisa melihat kesimpulan. Tangan kanannya yang terkutuk tidak goyah. "World Rejecter milikku memiliki kekuatan untuk melenyapkan sesuatu ke area lain pada jangka waktu yang sama. World Rejecter berdampak pada siapapun yang memiliki pertentangan hasrat di dalam hatinya, mereka masih ingin berada di dunia ini, namun pada saat yang sama, mereka juga menginginkan dunia baru. Dengan kata lain, upayamu di sini tidaklah berguna. Tidak peduli seberapa banyak kekuatan yang kau miliki, atau berapa banyak strategi yang telah kau persiapkan.” "-----" "Jika orang yang memiliki kekuatan tersebut, punya hati yang goyah, dan tidak bisa fokus pada suatu takdir, maka World Rejecter milikku akan bereaksi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Semua kekuatanmu akan dilenyapkan dan dihancurkan. Menyerahlah. Kau telah bergabung pada pihak yang salah.” (Apakah Aleister tahu ini akan terjadi? Ia mendirikan semua ini, dan dia juga menerima kelemahan dan cacatnya sendiri. Dia adalah tipe orang yang memikirkan kesimpulan paling menguntungkan dirinya sendiri. Ini cukup bertentangan dengan prinsipnya, tapi aku kira, dia akhirnya bisa mengembalikan rencana ke jalur semula yang dikehendakinya. Itu semua untuk menciptakan "Poros pertentangan" dan aku hanyalah seorang pembuka. Aku paham. Jadi dia akhirnya pulih.) Semakin banyak kontainer diluncurkan. Bentuk senjatanya bermacam-macam, dan si golden retriever terus melancarkan serangannya dengan brutal. Tapi ia tidak bisa mengubah situasi ini. Bahkan, World Rejecter mulai melenyapkan kontainer cadangan yang masih terbang di udara, sebelum bisa meluncur ke tanah. Kihara Noukan secara bertahap kehilangan cadangan senjatanya, dan akhirnya dia tak punya apa-apa lagi. "Anti-Art Attachment adalah perwujudan teknologi medis, bukan teknologi militer. Mungkin aku harus menyebutnya external cyborg attachment. Dan fungsi utamanya adalah untuk membuat ‘penghubung’ pada tubuh seseorang, sehingga kau bisa memanfaatkan kekuatan orang tersebut dari jarak jauh. ... Dengan kata lain, bukanlah dirimu yang sedang bertarung saat 176
ini. Kau hanya membawa sesuatu pada tujuannya. Kau membawa tekad seseorang yang benar benar membenci para Dewa Sihir.” Tentu saja, Kihara Noukan tidak hanya meminjam kekuatan orang lain. Dia seperti seorang tentara elit yang menyusup jauh di belakang garis pertahanan musuh, dan mempertaruhkan hidupnya untuk mengunci target serangan udara dengan sorotan laser. Dan juga, ia memiliki teknik rahasia misterius Aleister. Pemahaman menyeluruh tentang ilmu pengetahuan di kota itu tidaklah cukup. Tanpa memahami dunia di luar ilmu pengetahuan, kekerasan macam apapun tidak akan pernah berguna. Tak seorang pun bisa melakukannya kecuali seorang Kihara. Namun, keterampilan manusia super itu tidak membantunya di sini. Jika lawannya sesuai dengan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengaktifkan World Rejecter, semua kekuatan di sekitar Kihara Noukan akan terhapus. "Menyerahlah. Jika kau lari dengan empat kaki sambil mengibas-ngibaskan ekormu, aku akan mengampunimu hanya sekali ini.” Anjing itu sekarang hanyalah seekor anjing. Dari kejauhan, Kamisato perlahan mengangkat tangan kanannya ke arah pecundang itu. Dia akan memberikan kekalahan pada si anjing. "Tapi jika kau memiliki hati yang goyah, dan kau bingung apakah harus berpegang teguh pada dunia ini ataukah harus merasa jijik pada dunia ini, maka aku punya satu pertanyaan untukmu: Apakah kau menginginkan dunia baru?" "Heh ...." Golden retriever perlahan menghembuskan napas. Persenjataannya telah dilucuti, tetapi anjing itu masih saja menggunakan satu lengan yang tersisa untuk menempatkan cerutu pada mulutnya, lantas ia pun berbicara. "Memang benar bahwa senjataku mungkin tidak ada gunanya. Jika aku memikirkan takdir yang dijalani oleh orang yang membuat dan menggunakan senjata-senjata tersebut, aku pun bertanya-tanya apakah orang itu benar-benar mengharapkan rencana sempurna dengan segenap hatinya. Antara baik dan buruk, itu adalah buruk, tapi antara suka dan tidak suka, aku menyukainya." Kihara Noukan kemudian menambahkan "tapi". Aleister telah secara implisit mengatakan bahwa dia sendiri akan kalah bahkan dengan AntiArt Attachment. Dan dia mengatakan bahwa ia ingin melihat perjuangan untuk membebaskan jeratan-jeratan takdir. Hampir sama seperti keistimewaan pada seorang bocah tertentu.
177
Jadi Kihara Noukan menyingkirkan semua alasan. Logika dan efisiensi tidak masalah di sini. Dia hanya mematuhi romansa yang hidup di dalam hatinya. "Jika kau bertanya kepadaku, dan hal-hal yang memberiku wujud, apakah aku menginginkan dunia baru, jawabannya adalah tidak. Nak, aku memiliki kecerdasan. Aku tahu original seven yang memberikannya kepadaku. Aku mengerti kehendak mereka, dan aku telah berusaha untuk mengikuti jejak mereka. Jadi, pikiran dan kepribadianku tidak akan menjadi sesat. Aku tidak akan pernah mendapati pertentangan hasrat ketika berhadapan dengan pengampunan yang disampaikan oleh seorang pria yang hanya mengandalkan kekuatan supranatural saja. Aku akan hidup dan mati di dunia ini. Apapun hasilnya, aku akan menghadapinya, aku akan menegaskan semuanya dengan jawabanku sebagai seorang Kihara, dan aku akan menyelesaikan tugas original seven.” "Aku paham." Kamisato Kakeru tersenyum kecil. Dia tersenyum, mengepal dan membuka tangan kanannya, kemudian menerimanya. "Mereka yang berada di sekitarmu adalah orang-orang luar biasa, tetapi kau sendiri adalah orang yang kuat. Paling tidak, itu adalah fakta.” "Mari kita lakukan. Sampai saat-saat terakhir tiba.” Sesaat kemudian, suatu kesimpulan tercapai. ♦
Rasanya seperti sesuatu yang berat sedang berputar-putar di dalam pikirannya. Bahkan sebagai Kihara, pikirannya sudah sepenuhnya kosong, dan dia tidak bisa berpikir lagi. Gadis itu telah berhenti bernapas. Gadis itu tampak seperti anak kecil yang mencoba melarikan diri dari mimpi menakutkan. Kihara Yuiitsu dengan panik berlari keluar, menuju jalanan yang gelap. "Sensei !!" Dia tidak mendapat tanggapan. Suatu kolam darah menggenang di bawah lampu jalan yang hampir tidak berfungsi, dan di tengah jalan ada sosok yang sedang roboh. Harusnya dia memasang pertahanan yang kuat. Harusnya dia tidak mundur selangkah pun. Noukan selalu menjadi seorang intelek sejati, tapi kini taringnya telah dilapisi darah berwarna gelap. Darah itu bukanlah miliknya. Ia telah menggigit lawannya berulang kali seperti binatang liar. 178
Tapi lukanya sendiri jauh lebih buruk. Itu tidak terlihat seperti pukulan sederhana. Yuiitsu segera mengidentifikasi luka-luka tersebut dengan menggunakan segenap ilmu pengetahuannya. Itu tampak seperti tongkat yang bisa dilipat. Walaupun Noukan telah menggigit kaki lawannya, golden retriever itu sudah babak belur. Cedera menutupi kepalanya, tubuhnya, dan kakinya. Setiap sentimeter dari tubuhnya telah dipukuli secara brutal. Sampai ia tidak bisa lagi bergerak. "Uuh...uuhhh...waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhh !!” Yuiitsu mengeluarkan raungan. Dia merobek rambut dan mencakar kulitnya sendiri. Dia juga merobek baju dan jas lab murahan miliknya. Tetapi pada saat yang sama, pikirannya sebagai seorang peneliti mulai bekerja. Dia segera mulai analisisnya. (Detak jantung dan napasnya terganggu. Pupil matanya melebar, dan seluruh tubuhnya kejang secara tidak teratur. Beberapa organ dalam telah pecah, dan tulangn ya rusak. Tekanan darahnya turun dengan cepat ...) Dia tidak tahan menyaksikan fakta ini, sehingga ia mengkonversi apa yang dilihatnya dalam bentuk data. Dia tidak perlu merasakan kebencian pada orang yang telah melakukan ini. Organ vital Kihara Noukan adalah hal yang lebih penting. Jika sesuatu tidak dilakukan, ia pasti akan mati. Dia mengalami kehilangan darah yang amat parah. Jika suplai oksigen ke otaknya menurun drastis, maka otak golden retriever akan hancur. Itu benar-benar fatal bagi Kihara. Gadis itu hampir pingsan saat melihat kerusakan parah pada external attachments yang terhubung ke senjata. Itu memungkinkan Noukan untuk berbicara bahasa manusia, dan membantu kecerdasannya. Gadis itu mencari semua pokok masalah. Berikutnya, ia bekerja keras untuk menyembuhkannya. Dia membandingkan, menghitung waktu yang lebih akurat, dan akhirnya merasa putus asa. (Aku tidak akan tepat waktu!!) Penghancuran sel otaknya berkembang lebih cepat daripada metode apapun yang bisa menyembuhkannya. Kalau begini terus, dia pasti akan mati. Dan walaupun ia diselamatkan, kecerdasannya tidak akan pernah kembali. Dalam situasi ini, apa yang dia lakukan? 179
(Ya, ya. Tidak peduli seberapa kejam atau jahat, aku akan mencapai tujuanku. Bagaimanapun juga, aku adalah seorang Kihara !!) Gadis itu memegang anjing berdarah lemas di lengannya, dan membawanya dengan berjalan kaki menuju lembaga penelitian terdekat. Suatu fasilitas pembekuan raksasa menunggu di sana. Si gadis akan menempatkan anjing tersebut dalam fasilitas pembekuan. Cara itu akan menghentikan kerusakan untuk saat ini, tetapi juga berarti dia tidak bisa menyembuhkan anjing itu. Dia tidak lagi bisa berbicara dengan si anjing. Golden retriever akan tidur di dalam peti es sampai kemajuan teknologi manusia sanggup menemukan metode medis untuk memecahkan masalah "besar" ini. Sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal. Dia dengan lembut menempatkan “spesimen” pada peti mati berwarna perak.
"..." Kihara Noukan pikir, ini adalah pilihan terbaik. Noukan pasti gembira ketika melihat Yuiitsu segera membuat keputusan ini. Apakah Noukan akan bangun setelah beberapa dekade, beberapa abad, beberapa milenium, atau tidak akan pernah bangun lagi? Kemungkinan besar, ini adalah kesempatan terakhirnya untuk berbicara pada Kihara Yuiitsu. Dia hendak memberitahu apa pada muridnya? Ada banyak hal yang ingin dikatakannya, tetapi semua itu berasal dari kelembutan hatinya. Kata-kata itu tidak akan membuat Yuiitsu tumbuh menjadi seorang Kihara, karena kata-kata itu hanyalah berisikan hal-hal emosional. Noukan hanya akan “mengkopi” dirinya pada Yuiitsu, dan gadis itu tidak akan mampu berkembang untuk melebihi dirinya. Jadi dia urung mengatakan hal itu. Kemungkinan besar, Kihara Yuiitsu akan dilemparkan ke “garis depan”. Artinya, Academy City pasti menyadari bahwa Noukan akan “pensiun” di sini, sehingga suatu rencana baru sedang disiapkan. Aleister membuat langkah berikutnya untuk menangani World Rejecter. Jadi, sangat besar kemungkinannya bahwa gadis itu tak lama lagi akan menghadapi si Joker. Ketua Dewan telah meminta Noukan untuk menembus setiap “jalan buntu” yang menghalangi jalannya, Tapi tampaknya tugas itu terlalu berat bagi Kihara Noukan. Diperlukan seorang Kihara yang jauh lebih kuat untuk membebaskan diri dari ikatan takdir, dan membuka jalan ke depan dengan kekuatan mereka sendiri. Akan muncul seorang Kihara baru yang bisa bergerak di luar logika, dan bahkan melampaui teori yang belum teruji. Penyesalannya tidaklah penting. 180
Dia harus berpikir tentang apa yang terbaik untuk muridnya. Golden retriever mengesampingkan sisi lembutnya, mengumpulkan kekuatan terakhirnya, dan berbicara. "Dengar, Yuiitsu-kun ..." "Sensei !!" "Aku punya satu hal yang ingin kuberitahu padamu. Jadilah Kihara yang bahkan melebihi diriku. Demi aku, jangan pernah menahan dirimu. Lampauilah aku. Aku tahu kau bisa melakukannya. Tidak ada lagi yang bisa kuajarkan padamu ...” Hanya itu. Kali ini, golden retriever benar-benar kehilangan kesadaran, dan Kihara Yuiitsu menangis seperti anak kecil. Namun pada saat yang sama, ujung-ujung jarinya bergerak di luar emosinya. Jari-jemarinya bergerak dengan akurasi sempurna dan penuh kekejaman. Mesin pembeku menghasilkan suara berat, ketika si gadis menyetel alat itu untuk gurunya yang tercinta. Seakan-akan, hidupnya sekarang adalah bagian dari mesin itu. Dia telah melakukannya. Dia telah melakukannya dengan tangannya sendiri. "Akan kulakukan." ♦
Bahkan saat dia terisak-isak, Kihara itu berbicara. Ketika ia mengangkat kepalanya, cahaya aneh mengisi matanya. "Akan kulakukan!! Aku akan ... Aku akan menjadi Kihara yang melampaui dirinya. Aku akan menjadi Kihara yang tidak akan disamai oleh Kihara lainnya! Bagaimanapun juga, ini adalah tugas yang Sensei wariskan padaku !! Dia mengatakan kepadaku untuk menjadi sesuatu yang unik* dan melampaui Kihara biasa. Aku akan menjadi sosok yang bahkan tidak bisa dijelaskan oleh arti Kihara!!!!!” [Yuiitsu berarti unik.] Dunia penuh harmoni di sekelilingnya hancur seketika. Keinginan para Dewa Sihir bukan lagi menjadi masalah. Kekuatan World Rejecter yang telah membunuh para Dewa Sihir secara instan, tidak lagi menjadi masalah. "Ya, itu betul. Murid harus melampaui gurunya. Dia harus menjadi seorang guru yang dilampaui oleh muridnya yang membanggakan.”
181
Setelah api neraka intens berlalu, yang tersisa hanyalah api redup, layaknya ujung cerutu yang menyala dengan lembut. Itu adalah panas konstan yang tidak berkedip, dan tidak berwarna terlalu cerah. Dia akan marah pada Ketua Dewan yang sepertinya tahu segalanya. Dia akan marah pada Imagine Breaker yang begitu diperhatikan oleh Ketua Dewan. Dia akan marah pada sisi ilmu pengetahuan yang Ketua Dewan miliki. Dia akan marah pada percekcokan kedua sisi yang tak pernah berakhir. Dia akan marah pada World Rejecter yang menyebabkan kesulitan bagi mereka semua, dan segala sesuatu yang lain di dunia ini. Sekali dia melakukannya, dia tidak akan pernah mengambil satu pun langkah mundur. "Itu adalah hal romantis yang harus dilakukan. Bukankah begitu, sensei?" Poros penentang baru sedang terlahir kembali di dunia tanpa harapan ini. ♦
Dalam suatu bangunan tanpa jendela, sesosok "manusia" melayang pada posisi terbalik dalam tabung raksasa. Dia memiliki rambut perak panjang, dan mengenakan baju operasi berwarna hijau. "Manusia" itu tampak maskulin namun feminin, tampak muda namun tua, tampak suci namun berdosa. Dia melayang-layang seperti biasa di dalam tabungnya. Semuanya berjalan sesuai rencana. Semuanya sudah kembali ke jalurnya. Tidak peduli berapa banyak penyimpangan pada proses yang mungkin terjadi, ia telah menyiapkan "permainan" yang bisa membawa segala sesuatu kembali ke jalur yang dikehendakinya. Dia tidak perlu berpikir tentang kerugian. Kata "kesulitan" tidak berarti apa-apa baginya. Ini seperti pegas yang merapat kemudian mental kembali dengan kekuatan lebih besar. Jika dilihat secara keseluruhan, kau akan paham bahwa semuanya berjalan lebih baik daripada ketika dia memulai dulu. Jadi, ini adalah sukses besar. Dia telah membuat kemajuan “tanpa noda”. Dia boleh merasa bangga terhadap apa yang telah dicapainya, tanpa mengkhawatirkan pikiran orang lain.
Dan setelah berpikir sejauh itu, nilai tidak masuk akal ditampilkan. "Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh !!!!!!” 182
Terdengar suara teriakan yang seakan-akan mengobrak-abrik seisi dunia. Teriakan itu tersegel di dalam bangunan tanpa jendela, dan tidak ada yang bisa meloloskan diri dari tempat itu. Pada saat ketika dia mengetahui kematian putrinya, "manusia" ini telah meninggalkan bercak tetesan air mata pada jurnalnya. Sekarang, untuk pertama kalinya, ia benar-benar mengutuk rencana yang bisa mengarahkannya pada hasil terbaik. ♦
Dahulu kala, seorang penyihir terhebat di dunia masih kecil. Kota tempat dia tinggal adalah suatu area yang mengerikan. Ibu dan ayahnya yang percaya pada Tuhan menolak untuk memahami dirinya, dan guru sekolahnya sangatlah tidak adil. Namun, orang-orang itu memiliki penampilan luar yang menarik, sehingga mereka memiliki posisi yang cukup berpengaruh bagi kota. Ketika tinggal di kota “sampahan” itu, ia mulai memandang rendah Tuhan karena telah menciptakan dunia yang begitu mengerikan. Orang-orang di dunia ini begitu mudah tertipu oleh penampilan luar, dan mereka tak pernah bisa menghukum para pembohong. Jadi, dia memutuskan untuk menunjukkan kepada mereka seperti apa Tuhan yang sebenarnya. Dia akan menemukan aturan yang tepat untuk dianut dunia ini, yaitu aturan sempurna yang tidak ditemukan oleh Tuhan menyedihkan itu. Itu adalah titik awal yang kemudian menyebabkan dia bergabung dengan asosiasi sihir Golden yang besar. Lantas, dia mengembangkan mantra yang tak terhitung jumlahnya dan barang barang spiritual. Namun, tidak berarti dia berhasil pada semua hal yang dia usahakan. Semakin ia mendekati jawaban, semakin banyak hal-hal yang menghalangi jalannya. Asosiasi sihir rahasia yang sebelumnya stabil, kini mulai bertikai, anaknya roboh, istrinya meninggalkan dia, dan keluarganya berantakan. Setiap kali dia menemui batu sandungan, ada seseorang yang menertawakannya dari suatu tempat. "Ini tidak berbeda ..." Meski begitu, ia masih melakukan yang terbaik. Dia masih bekerja untuk menemukan jawaban yang bahkan tidak bisa ditemukan oleh Tuhan, dan tujuannya adalah merubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. "Ini tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh para Dewa Sihir ituuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!!!!” Bahkan saat ia meratap, berteriak, jatuh, dan putus asa, Aleister Crowley masih terus melawan aturan Tuhan. 183
Kata Penutup Jika kau membeli setiap satu volume satu per satu, selamat datang kembali. Jika kau membeli semuanya sekaligus, selamat datang. Ini adalah Kamachi Kazuma. Sudah berlalu empat belas novel sejak judul New Testament ditambahkan. Kali ini, aku mengumpulkan cerita yang dimaksudkan untuk menyelidiki karakter Kamisato Kakeru, yaitu si pemilik World Rejecter, dengan menggunakan bencana yang menimpa Birdway bersaudara. (Aku pikir, sebagian besar pembaca pasti menertawakan gagasan parasit Antartika konyol itu, namun sebenarnya apa tebakan pertamamu?) Kau mungkin sudah bisa memikirkan beberapa karakter yang bertindak sebagai lawan untuk Kamijou Touma, tapi kali ini perbandingan didasarkan pada kekuatan yang bertindak sebagai salah satu dasar karakternya. Kamijou Touma seharusnya adalah seorang siswa SMA biasa, jadi apa yang membuat dia menyimpang dari posisi itu? Aku pikir, pesona sejati novel ini adalah memberikan penjelasan yang memuaskan dari sejarah Kamisato Kakeru tapi kemudian gagasan tersebut ditolak dan dihancurkan. Seri ini selalu memberikan sensasi pada protagonis yang menghancurkan sebuah taman miniatur yang dibangun dengan baik. (Setelah itu terlihat lengkap, akan sulit untuk kembali dan mengubahnya, walaupun kau tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan itu.) Dengan kata lain, esensi sejati dari seri ini adalah tidak meyakinkan seseorang dengan argumen logis, tapi dengan mengambil langkah berikutnya, dan menggunakan kekuatan emosi untuk sepenuhnya menghancurkan jalan buntu. Dengan adanya Kamijou – Kamisato, dan Leivinia - Patricia, terdapat banyak perpotongan garis dan semuanya terlihat cukup kompleks, tetapi struktur cerita mungkin telah kembali ke tempat awal. Tapi poin penting lain, mungkin adalah sekolah yang menjadi target pada Volume 13, dan asrama yang juga menjadi target pada Volume 14 ini. Ketika seri terus berjalan untuk waktu yang lama, kau akhirnya menciptakan daerah aman yang aku kira, kau bisa menyebutnya tempat perlindungan. Beri perhatian khusus pada panggung untuk adegan kehidupan seharihari. Aku pikir, adanya tempat-tempat seperti itu adalah perubahan dan pertumbuhan kecil pada diriku. Penghancuran sekolah adalah hasil dari "main-main" yang dilakukan oleh High Priest, tapi Kamisato sengaja masuk ke tempat-tempat perlindungan tersebut. Aku berpikir, mungkin aku telah membuat dia sebagai musuh baru pada seri ini. (Dengan adanya volume sebelumnya, ia menolak anggapan bahwa hanya ada satu tangan kanan khusus, dia langsung membunuh musuh yang seharusnya berkekuatan absolut, yaitu Gremlin, dan menggunakan ungkapan "siswa SMA normal" dengan cara yang lain. Dalam Volume ini, ia memberikan teorinya tentang hubungan antara tangan kanan khusus dan hubungan dengan gadis-gadis, dan dia juga mengakhiri nyawa seekor anjing tertentu. Aku juga merusak beberapa tempat perlindungan pada seri ini, jadi jika kau punya waktu, cari saja tempat-tempat itu.). Jika kita melanjutkan cerita pada tahapan ini, 184
ia mungkin akan menghancurkan beberapa tempat-tempat perlindungan lainnya. Dan aku yakin itu akan menjadi kejutan besar untuk hati Kamijou dan orang-orang di sekitarnya. Seperti kata Kihara Noukan, Kamisato Kakeru adalah seorang individu yang mengendalikan setiap urusan, dan membawa angin baru pada dunia yang stagnan. Seperti yang Kamijou Touma lakukan terhadap sisi ilmu pengetahuan dan sisi sihir. Dan kau tidak boleh lupa bahwa Kamijou Touma membalikkan sistem besar seperti Academy City, atau Gereja Anglikan, untuk melindungi senyum seseorang. Siapapun yang telah mengikuti kisahnya selama ini, pasti merasakan sensasi itu. Tempat perlindungan apa yang akan hancur berikutnya? Dan, akankah pilihan itu menyelamatkan seseorang, seperti yang Kamijou Touma lakukan? Menghancurkan dan merusak berbagai hal mungkin memiliki nuansa negatif, tapi itu tidak selalu terjadi di seri ini. Bagaimanapun juga, kekuatan si protagonis adalah Imagine Breaker. Apa yang akan diakibatkan dengan penghancuran tempat perlindungan tersebut? Apa yang akan coba dilakukan oleh Kamisato, dan bagaimana Kamijou meresponnya? Apa yang akan Kamijou katakan, dan apa yang akan Kamisato balas? Aku harap kau akan menunggu dengan kegelisahan dan persiapan mental di dalam hatimu. Aku mengucapkan terima kasih kepada ilustratorku Haimura-san dan editorku Miki-san, Onodera-san, dan Anan-san. Berkat Fraksi Kamisato, jumlah karakter meningkat cukup banyak, sekali lagi maaf. Maaf karena hal ini terus terjadi. Terima kasih banyak karena selalu menuruti permintaanku. Aku juga memberikan terima kasih kepada para pembaca. Aku harus minta maaf karena ceritanya jadi seperti ini, terlebih lagi jika kau berharap bahwa Niang-Niang dan Nephthys berakhir dengan menjadi teman, tapi aku akan memberikan sesuatu yang membuatmu berpikir bahwa ini adalah jawaban yang tepat. Silahkan kau nilai sendiri. Ini adalah waktunya untuk menutup halaman, sambil berdoa bahwa halaman buku berikutnya akan terus terbuka. Dan aku membaringkan penaku untuk saat ini. Apa yang mereka lakukan dengan makan malamnya? -Kamachi Kazuma
185