TIROIDEKTOMI Pengertian
Tiroidektomi adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar tiroid. Klasifikasi dari tiroidektomi adalah total tiroidektomi dan nyaris total total tiro tiroid idek ekto tomi mi..
Indi Indika kasi si dilak dilakuk ukan an tiro tiroid idek ekto tomi mi adala adalah h
gond gondok ok,,
kank kanker er tiroi tiroid, d,
hiperti hipertiroi roidism disme, e, dan gejala gejala obstru obstruksi ksi.. Ada Ada beberap beberapaa istilah istilah yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan tiroidektomi yangbiasa digunakan :
Tiroidektomi, yaitu pengangkatan kelenjar tiroid. Lobektomi, yaitu pengangkatan satu lobus kelenjar tiroid. Ismolobektomi, yaitu pengangkatan satu lobus kelenjar tiroid besertaisthmusnya. Subtotal Tiroidektomi, yaitu mengangkat sebagian besar tiroid kedualobus (kirikanan!
dengan menyisakan jaringan tiroid masingmasing "# gram. $ear Total Total Tiroidektomi, yaitu ismolobektomi dekstra dgn subtotallobektomi sinistra dan
sebaliknya, sisa jaringan tiroid masingmasing %" gram. Total Total tiroidektomi, yaitu pengangkatan &seluruh' &s eluruh' kelenjar tiroid. eski tidak diketahui diketahui siapa pertama pertama kali melakukan tiroidektomi, tiroidektomi, Ko)her adalah
*redom *redomina inant nt Inno+a Inno+ator tor dalam dalam pembed pembedaha ahan n tiroid tiroid,, beliau beliau melaku melakukan kan % operasi operasi tiroid tiroid dengan angka komplikasi rendah. -mil Theodor Ko)her (%#%%/%0! melakukan tiroidektomi deng dengan an prese preser+ r+asi asi Kele Kelenj njar ar *arat *aratiro iroid id dan dan $er+ $er+us us 1eku 1ekuren ren Lari Laring ngeu eus. s. enu enuru runk nkan an mortalitas dari 23 menjadi kurang dari %3. 4illroth (sebelum %00! mengatakan &the re)urrent laryngeal ner+e must be identified 5 isolated '. 6on ikuli)7 sebagai muridnya mengatakan &8inishing Tou)hes Tou)hes of 9ur odern 9peration'. Aulus ornelius el)us tahun ; masehimen)etuskan istilah Strume)tomy, yaitu membuang struma. *aul of Aegina (<0! mengatakan operasi struma harus hatihati, karena dapat mengenai Arteri arotis dan $er+us 1e))urentes. Albu)asis, di 4aghdad pada tahun % dilakukan tiroidektomi pertama yang berhasil. 6on ikuli)7 sebagai muridnya mengatakan &finishing tou)hes of our modern operation'. Aulus ornelius el)us tahun ; masehimen)etuskan istilah Strume)tomy, yaitu membuang membuang struma. *aul of Aegina Aegina (<0! (<0! mengatakan mengatakan operasi struma harus hatihati, karenadapat mengenai arteri )arotis dan ner+us re))urentes. Albu)asis, di 4aghdad pada tahu tahun n % % dila dilaku kuka kan n tiro tiroid idek ekto tomi mi perta pertama ma yang yang berh berhasi asil. l. 1oge 1ogerr 8rug 8rugard ardii (%%0 (%%0! ! memperkenalkan " benang seton, diken)angkan dua kali sehari, tetapi angka kematian lebih dari# dari#3.L 3.Lore orent7 nt7 =eister =eister (%<; (%<;%02 %02!, !, >erman >erman mempub mempublik likasik asikan an tiroide tiroidekto ktomi mi pertama pertama didunia (%02"! dalam &hirurgie' .?illiam Ste@art =alsted, murid dari Ko)her mendapatkan $obel *ri7euntuk pekerjaannya dalam kelenjar tiroid.
1
Klasifikasi Tiroidektomi
Tiroidektomi terbagi atas " yaitu sebagai berikut : %. Tiroidektomi Total Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Klien yang menjalani tindakan ini harus mendapat terapi hormone pengganti yang besar dosisnya beragam pada setiap indi+idu dan dapat dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, dan aktifitas. ". Tiroidektomi Sub Total Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebagian kelenjar tiroid. Lobus kiri atau kanan yang mengalami pembesaran diangkat dan diharapkan kelenjar yang masih tersisa masih dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan hormonehormon tiroid sehingga tidak diperlukan terapi penggantian hormon. Mekanisme Tiroidektomi ekanisme kerja hormon thyroid ada yang bersifat genomik melalui pengaturan ekspresi gen, dan non genomik melalui efek langsung pada sitosol sel, membran dan mitokondria. ekanisme kerja yang bersifat genomik dapat dijelaskan sebagai berikut, hormon thyroid yang tidak terikat mele@ati membran sel, kemudian masuk ke dalam inti sel dan berikatan dengan reseptor thyroid (T1!. T; dan T# masingmasing berikatan dengan reseptor tersebut, tetapi ikatannya tidak sama erat. T; terikat lebih erat daripada T#. Kompleks hormonreseptor kemudian berikatan dengan $A melalui jarijari &7in)' dan meningkatkan atau pada beberapa keadaan menurunkan ekspresi berbagai gen yang mengkode en7im yang mengatur fungsi sel. Ada dua gen T1 manusia, yaitu gen reseptor B pada kromosom %0 dan gen reseptor C pada kromosom ;. engan ikatan alternatif, setiap gen membentuk paling tidak dua m1$A yang berbeda, sehingga akan terbentuk dua protein reseptor yang berbeda. T1C" hanya ditemukan diotak, sedangkan T1B%, T1B" dan T1C% tersebar se)ara luas. T1B" berbeda dari ketiga reseptor yang lain, yaitu tidak mengikat T; dan fungsinya belum diketahui. 1eseptor thyroid (T1! berikatan dengan $A sebagai monomer, homodimer dan heterodimer bersama dengan reseptor inti yang lain. alam hampir semua kerjanya, T; bekerja lebih )epat dan ;2 kali lebih kuat daripada T#. =al ini disebabkan karena ikatan T; dengan protein plasma kurang erat, tetapi terikat lebih erat pada reseptor hormon thyroid. Patofisiologi Tiroidektomi
Indikasi dilakukan tindakan tiroidektomi adalah gondok, hipertiroidisme, kanker tiroid, hiperparatiroidisme. Tindakan pembedahan yang dilakukan adalah membuat sayatan dileher bagian depan atau bagian kelenjar tiroid dihilangkan. alam membuat sayatan harus berhatihati untuk menghindari kerusakan saraf di sekitarnya atau pembuluh darah dileher. Apabila terjadi kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan pendarahan udem laringeal 2
yang akan meningkatkan terjadinya resiko tinggi penurunan )urah jantung. Selain itu pernafasan menjadi stidor, obstruksi jalan nafas yang akhirnya mambuat pembersihan jalan napas tidak efektif. $yeri dapat terjadi dari edema jaringan yang disebabkan karena terputusnya saraf simpatis dari kerusakan jaringan yang terjadi akibat tindakan tiroidektomi. ari insisi yang dilakukan pada tindakan ini akan mengakibatkan kerusakan integritas kulit. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga dapat terjadi karena kurangnya informasi dalam pera@atan luka setelah tindakan pembedahan dilakukan. Seseorang yang telah melakukan tiroidektomi akan mengalami hambatan dalam berkomunukasi karena terjadi kerusakan pada langireal yang menyebabkan perubahan tekanan atau penyaringan suara, suara menjadi lemah, ketidak mampuan untuk berbi)ara. 1esiko )edera dapat terjadi akibat gangguan produksi hormon yang menurun. Pencegahan Tiroidektomi
%. enggunakan garam beryodium untuk membantu pen)egahan terjadinya gondok yang sifatnya endemi). ". >angan mengkonsumsi makanan yang bisa mengurangi hormon tiroksin, misalnya adalah kol, ka)ang kedelai, ka)ang tanah, bayam, stroberi, dan ka)ang polong. ;. Lakukanlah operasi untuk men)egah terjadinya gondok semakin membesar. Pengobatan Tiroidektomi Pre-Operasi *engobatan yang tepat dapat dilakukan pada pasian preoprerasi pada tiroidektomi
adalah : %. Kadar hormon tiroid harus diupayakan dalam keadaan normal. ". *emberian obat anti tiroid masih tetap dipertahankan disamping menurunkan kadar ;. #. 2. <.
hormon darah. asalah jantung juga sudah harus teratasi. Kondisi nutrisi harus optimal, diet tinggi protein dan karbohidrat. Latih klien )ara batuk yang efektif dan latih napas dalam. Ajarkan )ara mengurangi peregangan pada luka operasi akibat rangsangan batuk
dengan menahan di ba@ah, insisi dengan kedua tangan. 0. 4eri tahu pasien kemungkinan suara menjadi serak setelah operasi jelaskan bah@a itu adalah hal yang @ajar dan dapat kembali seperti semula. Pasca Operasi *era@atan yang dapat dilakukan pada pasien pas)a operasi pada tiroidektomi adalah : %. onitor tandatanda +ital setiap %2 menit sampai stabil dan kemudian lanjutkan setiap
; menit selama < jam. ". Dunakan bantal pasir atau bantal tambahan untuk menahan posisi kepala tetap ekstensi sampai klien sadar penuh.
3
;. 4ila sadar, berikan posisi semi fo@ler, apabila memindahkan klien hindarkan #. 2. <. 0.
penekanan pada daerah insisi. 4erikan obat analgesi) sesuai program terapi. 4antu klien batuk dan napas dalam setiap ; menit. Dunakan penghisap oral atau tra)hea sesuai kebutuhan. onitor komplikasi yang terjadi pada pas)a operasi tiroidektomi.
Letak
Kelenjar thyroid berada di bagian anterior leher, di sebelah +entral bagian )audal larynE dan bagian )ranial tra)hea, terletak berhadapan dengan +ertebra 20 dan +ertebra Th %. Kedua lobus bersamasama dengan isthmus memberi bentuk huruf &F'. itutupi oleh m. sternohyoideus dan m.sternothyroideus. Fjung )ranial lobus men)apai linea obliGua )artilaginis thyreoideae, ujung inferior meluas sampai )in)in tra)hea 2<. Isthmus difiksasi pada )in)in tra)hea ", ; dan #. Kelenjar thyroid juga difiksasi pada tra)hea dan pada tepi )ranial )artilago )ri)oidea oleh penebalan fas)ia pretra)healis yang dinamakan ligament of 4erry. 8iksasifiksasi tersebut menyebabkan kelenjar thyroid ikut bergerak pada saat proses menelan berlangsung. Anatomi
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus (kiri dan kanan!dihubungkan melalui isthmus, dan kadangkadang terdapat lobuspiramidalis, ber@arna )oklat terang, kenyal. Lokasinya terdapat padaanterior leher, +ertebra 6TI, berat %2"g, panjang #2)m, lebar ")m, tebal " #)m. Tebal isthmus "< mm. ikelilingi dua kapsul, yaitutrue )apsule dan false )apsule (perithyroid sheath, surgi)al )apsule !. *ada sisi posterior melekat erat pada trakea dan laring. Topografi
Topografi kelenjar thyroid adalah sebagai berikut : %. isebelah anterior terdapat m. infrahyoideus, yaitu m.sternohyoideus, m.sternothyroideus, m.thyrohyoideus dan m.omohyoideus. ". isebelah medial terdapat larynE, pharynE, tra)hea dan oesophagus, lebih ke bagian profunda terdapat ner+us laryngeus superior ramus eEternus dan di antara oesophagus dan tra)hea berjalan ner+us laryngeus re)urrens. $er+us laryngeus superior dan ner+us laryngeus re)urrens merupakan per)abangan dari ner+us +agus. *ada regio )olli, ner+us +agus memper)abangkan ramus meningealis, ramus auri)ularis, ramus pharyngealis, ner+us laryngeus superior, ramus )ardia)us superior, ramus )ardia)us inferior, ner+us laryngeus re))urens dan ramus untuk sinus )aroti)us dan )arotid body. ;. isebelah posterolateral terletak )arotid sheath yang membungkus a.)aroti)us )ommunis, a.)aroti)us internus, +ena jugularis interna dan ner+us +agus. arotid sheath terbentuk dari fas)ia )olli media, berbentuk lembaran pada sisi arteri dan menjadi tipis pada sisi +ena 4
jugularis interna. arotid sheath mengadakan perlekatan pada tepi foramen )aroti)um, meluas ke )audal men)apai ar)us aortae. 8as)ia )olli media juga membentuk fas)ia pretra)healis yang berada di bagian profunda otototot infrahyoideus. *ada tepi kelenjar thyroid, fas)ia itu terbelah dua dan membungkus kelenjar thyroid tetapi tidak melekat pada kelenjar tersebut, ke)uali pada bagian di antara isthmus dan )in)in tra)hea ", ; dan #.. ormon Tiroid
=ormon thyroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein plasma, yaitu globulin pengikat tiroksin (thyroEinebinding globulin, T4D!, prealbumin pengikat tiroksin (thyroEinebinding prealbumin, T4*A! dan albumin pengikat tiroksin (thyroEinebinding albumin, T4A!. Kebanyakan hormon dalam sirkulasi terikat pada proteinprotein tersebut dan hanya sebagian ke)il saja (kurang dari ,2 3! berada dalam bentuk bebas. =ormon yang terikat dan yang bebas berada dalam keseimbangan yang re+ersibel. =ormon yang bebas merupakan fraksi yang aktif se)ara metabolik, sedangkan fraksi yang lebih banyak dan terikat pada protein tidak dapat men)apai jaringan sasaran. ari ketiga protein pengikat tiroksin, T4D merupakan protein pengikat yang paling spesifik. Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein pengikat ini dibandingkan dengan triiodotironin. Akibatnya triiodotironin lebih mudah berpindah ke jaringan sasaran. 8aktor ini yang merupakan alasan mengapa aktifitas metabolik triiodotironin lebih besar. *erubahan konsentrasi T4D dapat menyebabkan perubahan kadar tiroksin total dalam sirkulasi. *eningkatan T4D, seperti pada kehamilan, pemakaian pil kontrasepsi, hepatitis, sirosis primer kandung empedu dan karsinoma hepatoselular dapat mengakibatkan peningkatan kadar tiroksin yang terikat pada protein. Sebaliknya, penurunan T4D, misalnya pada sindrom nefrotik, pemberian glukokortikoid dosis tinggi, androgen dan steroid anabolik dapat menyebabkan penurunan kadar tiroksin yang terikat pada protein. =ormonhormon thyroid diubah se)ara kimia sebelum diekskresi. *erubahan yang penting adalah deiodinasi yang bertanggung ja@ab atas ekskresi 03 hormon yang disekresi. ;3 lainnya hilang dalam feses melalui ekskresi empedu sebagai glukuronida atau persenya@aan sulfat. Akibat deiodinasi, 3 T# dapat diubah menjadi ;,2,;Htriiodotironin, sedangkan " 3 sisanya diubah menjadi re+erse ;,;H,2Htriiodotironin (rT;! yang merupakan hormon metabolik yang tidak aktif. *ada keadaan normal, yodium disirkulasi terdapat dalam berbagai bentuk, sekitar /23 sebagai yodium organi) dan hamper 23 sebagai yodida. Sebagian besar ( /3/23! yodium organi) berada dalam bentuk tiroksin, dan hanya sebagian ke)il (23! berada di triyodotironin. alam darah hormone tiroid terikat kuat pada berbagai protein plasma, dalam 5
bentuk ikatan non ko+alen. Sebagian besar hormone ini terikat pada thyroEinebinding globulin (T4D!, T; ikatannya sangat lemah dan mudah terlepas kembali, karenanya T; mula kerjanya lebih )epat dari T#, tiroksin juga terikat transtiretin (thyroEinebinding prealbulmin!, suatu retinolbinding protein, yang kadarnya lebiuh tinggi dari T4D dan terutama mengikat tiroksin. Adanya ikatan hormone tiroid dengan protein plasma, menyebabkan tidak mudahnya hormone ini di metabolism dan dieksresi, sehingga masa paruhnya )ukup panjang. =anya sedikit tiroksin yang terikat albumin dan hampir tidak mempunyai peran fisiologik, ke)uali pada famial dysalbuminemi) hyperthyroEinemia. Sindroma ini merupakan kelainan autosomal yang dominan, ditandai dengan meningkatnya afinitas albumin terhadap tiroksin akibat terjadinya mutasi gen albumin. 4esarnya akti+itas biologi) hormone tiroid ditentukan oleh jumlah hormone tiroid bebas dalam plasma. >umlah ini antara lain tyergantung dari jumlah T4D plasma. Selain jumlah hormone tiroid bebas di plasma dalam batas normal, tidak akan timbul gejala hipofungsi atau hiperfungsi tiroid. Ikatan hormone tiroid dengan protein plasma dalam memproteksi hormone ini dari proses metabolism dan eksresi, sehingga masa paruhnya dalam sirkulasi panjang. =anya sekitar ,;3 tiroksin dan ,;3 triyodotironin dari total hormon tersebut berada dalama keadaan bebas. Akti+itas metaboli) hormone tiroid hanya dapat dilakukan oleh hormone yang bebas. Karena afinitas pengikatannya dengan protein plasma tinggi, maka adanya perubahan kadar protein plasma atau afinitas ikatannya, akan mempengaruhi kadar total hormone dalam serum. 4eberapa obat dan berbagai kondisi oatologik dan fisilogik, misalnya peningkatan kadar estrogen plasma pada kehamilan atau terapi dengan estrogen atau penggunaan kontrasepsi hormonal oral, dapat meningkatkan peningkatan tiroid dengan protein plasma dan kadar proteinnya. Karena adenohipofisis hanya diengaruhi dan meregulasi hormone tiroid yang bebas, maka keadaan di atas hanya sedikit mempengaruhi perubahan kadar hormone bebas dalam sirkulasi.
Terapi ormon Tiroid
Setelah menjalani operasi kanker tiroid, Anda akan minum obat hormon tiroid le+othyroEine selama hidup. =al ini memiliki dua manfaat yaitu akan memasok hormon yang hilang yang biasanya dihasilkan tiroid anda, dan menekan produksi thyroid stimulating hormone (TS=! dalam kelenjar pituitary. Kadar TS= tinggi diperkirakan bisa merangsang selsel kanker yang tersisa untuk tumbuh. !ambar
6
Daftar P"staka
*erkumpulan -ndokrinologi Indonesia abang >akarta. ". *enatalaksanaan *enyakit penyakit Tiroid bagi okter. >akarta : *usat *enerbitan epartemen Ilmu *enyakit alam
8K FI. =aGiGi S=. ". 4iosintesis hormone tiroid dan paratiroid. Fni+ersitas 4ra@ijaya. alang 4ooks.google.)o.idbooks.komplikasipadatiroidektomi,(";"%2!. https:@@@.google.)omsear)htotaltiroidektomi,(";"%2!.
7