Informasi
Organisme Pengganggu Tanaman “ PENGGER PENGGEREK EK TANDAN KELAP KELAPA A SAWIT SAWIT “ Tirathaba mundella W Walker alker Agus Susanto, Sudharto & T. A. Perdana Rozziansha
TAKSONOMI Duniaa Duni Filu Fi lum m Kela Ke lass Ordo Or do Famili Fam ili Genus Gen us Spesies
: An Anim imal alia ia : Ar Arth thro ropo poda da : In Inse sect ctaa : Le Lepi pido dopt pter eraa : Pyr Pyralid alidae ae : Ti Tirat rathab habaa : Tirathaba mundella Walker
BIOLOGI
Tirathabaa mundel Tirathab mundella la tergol tergolong ong dalam famili Pyralidae (Gallego & Abad 1985). Serangga T. mundella dan T. rufivena dikenal sebagai hama penggerek tandan buah bu ah ke kela lapa pa sa sawi witt ba baik ik di In Indo done nesi siaa maupun Malaysia. Pada umumnya hama ini dijumpai terutama pada areal dengan tandan buah dengan fruitset rendah atau terlewatdipanen(Wood&Ng1974),karena sebagai makanan hama ini. T. mundella ini biasan bia sanya ya mul mulai ai dij dijump umpai ai di sua suatu tu are areal al kelapa sawit, pada saat tanaman sudah mengeluarkan mengel uarkanbunga.Pembentukan bunga.Pembentukanbunga bunga yang terja terjadi di secar secaraa terus terus-mene -menerus rus merupakan salah satu faktor pendorong perkembanganpopulasi perkem banganpopulasi hama ini.
Pada saatistira Pada saatistirahat hat nge ngenga ngatt ber berben bentuk tuk segitigaa dan berwa segitig berwarna rna kehijauan untuk T. mundella ata atauu put putih ih keab keabuan uan untu untukk T. rufivena. Ren Rentan tangan gan say sayapny apnyaa ber berkis kisar ar antara 20-25 mm. Ngengat tersebut aktif padaa sor pad soree men menjel jelang ang mal malam am har harii (Su (Sudha dharto rto 2004). Biasany Bia sanyaa telu telurr dile diletakk takkan an pada tand ta ndan an bu buah ah be betitina na ya yang ng su suda dahh mu mula laii membuka seludangnya, meskipun dapat juga dijiumpai pada semua tingkat umur tandan buah. Telur akan menetas dalam waktusekitar4hari. Larva biasanya dijumpai pada bunga betina bet ina,, bun bunga ga jan jantan tan dan tan tandan dan bua buah. h. Larva Lar va mud mudaa be berw rwarn arnaa put putih ih kot kotor or,, sedangkan larva dewasa berwarna coklat muda mu da sa samp mpai ai cok cokla latt tu tua. a. La Larv rvaa tu tuaa panjangnya 4 cm dan ditumbuhi dengan rambut-rambut panjang yang jarang. Larva tersebut memakan putik bunga dan daging buah kelapa sawit. Stadia ulat berlangsung selama 16-21 hari atau antara 2-3 minggu yang ya ng te terd rdir irii da dari ri 5 ins insta tar. r. Me Menj njel elan angg berpupa larva membentuk kokon dari sisa gerek ger ekan an dan kot kotor orann annya ya yan yangg dir direka ekatt dengan den gan bena benang ng liu liurr pada tan tandan dan bua buahh yan yangg diserang. Pupa kemudian berkembang menjadi imag im ago. o. Pa Pada da sa saya yapp depan depan
Gambar 2. Larva Tirathaba mundella
imago ter imago terdap dapat at ber bercak cak kec kecilil ber berwar warna na hija hijau, u, sedangkan pada bagian belakang sayap terdap ter dapat at bercak bercak ber berwar warna na coklat coklat muda muda kekuni kek uninga ngan. n. Ima Imago go bet betina ina mem mempun punyai yai ukuran uku ran sayap leb lebih ih bes besar ar yai yaitu tu 24m 24mm, m, sedangkan imago jantan ukuran sayapnya lebihkecildari24mm.
Gambar 3. Pupa Tirathaba mundella
Pupa be Pupa berw rwar arna na co cokla klatt ge gela lapp da dann stadia pupa berlangsung sekitar 5-10 hari atau sekitar 1,5 minggu, sedangkan stadia imag im agoo be berl rlan angs gsun ungg se sela lama ma 99-12 12 ha hari ri sehingga total siklus hidupnya adalah lebih kurang 1 bulan (Chan 1973; Hartely 1979; Wood & Ng 1974). Dari semua stadia ini yang ya ng me meru rusa sakk ad adal alah ah st stad adia ia ul ulat at at atau au larvanya. GEJALADAN KERUSAK KERUSAKAN AN
T i r a t h a b a m u n de d e l l a b a n y ak ak menyerang tanaman kelapa sawit muda beru be rumu murr 33-44 ta tahu huna nann (B (Bas asri ri et al., 19 1991 91), ), tetapi pada kondisi tertentu juga ditemui pada tanaman tua. Gejala serangannya
Gambar 1. Ngengat Tirathaba mundella
PUSAT PUSA T PENELITIAN KELAPA KELAPA SAWIT Jl. Brigjend Katamso No. 51, Medan 20158 Tel : +62 61 7862477, Fax : +62 61 7862488
Vol. H - 0004 Oktober 2011
1
Metisa plana Walker berupa bekas gerekan yang ditemukan pada permukaan buah dan bunga. Bekas gerekan tersebut berupa faeces dan serat tanaman. Larva T. mundella dan T. rufivena dapat memakan bunga jantan maupun bunga betina. Larva menggerek bunga betina, mulai dari bunga yang seludangnya baru membuka sampai dengan buah matang. Bunga yang terserang akan gugur dan apabila ulat menggerek buah kelapa sawit yang baru terbentuk sampai ke bagian inti maka buah tersebut akan rontok (aborsi) atau berkembang tanpa inti. Akibatnya fruitset buah sangat rendah akibat hama ini. Buah muda dan buah matang biasanya digerek pada bagian luarnya sehingga akan meninggalkan cacat sampai buah dipanen atau juga menggerek sampai inti buahnya. Sisa gerekan dan kotoran yang terekat oleh benang-banang liur larva akan menempel pada permukaan tandanbuah sehingga kelihatan kusam. Pada serangan baru, bekas gerekan masih berwarna merah muda dan larva masih aktif di dalamnya. Sedangkan pada serangan lama, bekas gerek berwarna kehitaman dan larva sudah tidak aktif karena larva telah berubah menjadi kepompong. Serangan hama ini dapat menyebabkan buah aborsi.
Gambar 5. Gejala serangan lama Tirathaba mundella berupa kotoran berwarna merah segar
FAKTOR PREDISPOSISI Tirathaba mundella
• Masih sangat banyaknya makanan Tirathaba mundella yaitu buah yang
Gambar 6. Gerekan Tirathaba mundella
Gambar 4. Gejala serangan baru Tirathaba mundella berupa kotoran berwarna merah segar
2
kelewatmatangakibat tidak dipanen • Sanitasi buah busuk atau terserang Marasmius belum tuntas yaitu masih ada yang belum disanitasi dan sanitasi belum bersih total (masih ada yang tertinggal) • Sanitasi buah busuk masih belum tepat khususnya sanitasi lanjutan • A pl i ka s i i n se kt i si da y an g s u da h dilaksanakan masih belumefektif • K e le m ba p an k e bu n m e nd u k un g perkembangan T. mundella akibat pengendalian gulma belum dilaksanakan secarabaik
Gambar 7. Tandan busuk sebagai makanan Tirathaba mundella
Metisa plana Walker n v N V
Gambar 8. Perlunya pengendalian gulma
SENSUS
Sensus dilakukan pada perkebunan kelapa sawit dengan sistem sampling terpilih sehingga seluruh kebun terwakili. Pengamatan dilakukan setiap bulan sekali dengan parameter yang diamati adalah intensitasserangan dan fruit set . Berikut ini formula untuk menghitung intensitas serangan (Susanto & Sugiyono, 2010): Σ (nxv)
= Jumlah sampel pada kategori terpilih = Kategoriterpilih = Jumlah total sampel = Nilaikategori terbesar
Kategori: 0 = Tidakadagejala serangan(0%) 1 = Serangan ringan, ada beberapa bekas gerekan tetapi tidak mengakibatkan patah pelepah (<25%) 3 = Serangan sedang, ada beberapa bekas gerekan dan mengakibatkan sebagian patah pelepah (25-50%) 3 = Serangan agak berat, ada banyak bekas gerekan dan hampir semua pelepah patah (50-75%) 4 = Serangan berat, pupus terlepas, tanaman kerdil dan terpuntir atau tanaman sudah mati (75-100%) Sedangkan mengitung fruitset tandan kelapa sawit dengan formula sebagai berikut: • Ambil 5 sampel tandan fraksi nol pada setiapblok pengamatan. • Ambil 10 spikelet buah dari tandan bagian ujung, tengah danpangkal. • Hitung jumlah buah yang jadi dan buah partenokarpi. • Hitung nilai persentase fruit set: D % Fs = --------- x 100 % D+P
IS = ----------- x 100% NxV Keterangan: IS = Intensitasserangan
Gambar 9. Contoh dasar penghitungan fruitset
3
PENGENDALIAN
• Sanitasi buah busuk dan terserang Marasmius terus dilaksanakan sampai bersih.Peningkatan populasi hama ini akan terjadi apabila tandan buah terserang tetap dibiarkan, sehingga memungkinkan siklus hidupnya dapat terus berlangsung dan dapat memicu timbulnya wabah penyakit busuk tandan buah Marasmius. Hal ini biasanya dijumpai pada areal tanaman muda yang tidak dilakukan kastrasi. Oleh sebab itu, tindakan kastrasi selain dapat menunjang pertumbuhan vegetatif t a n am a n , j u g a d i h ar a p ka n d a p at bermanfaat untuk memutuskan siklus hidup hama ini. Larva yang terikut pada t an da n b u ah h as i l k a st ra si a ga r dimusnahkan dengan cara disiram insektisida. • Buah busuk hasil penunasan dikumpulkan p ad a s a tu l u ba ng y an g d i ap l ik as i insektisida Fipronil dan ditutup dengan tanah • Aplikasi dengan insektisida sistemik yaitu Fipronil dengan konsentrasi 7,5 ml/ 15 liter, dengan volume semprot 370-400 liter / ha supaya buah basah betul tersemprot insektisida. Karena stadia yang ada bermacam-macam maka perlu aplikasi susulan yaitu 2 minggu setelah aplikasi pertama. Aplikasi terakhir atau ketiga dilakukanpada1bulansetelahaplikasi.Hal ini dilakukan karena daur hidup hama ini s e k it a r 1 b u l an . A pl i k as i s e m pr o t diusahakan jangan bersamaan pada semua kebun diatur supaya Elaeidobius tidak ikutmati danmenurun populasinya. • Menurunkan kelembapan dengan pengendalian gulma pada gawangan mati dan pasar pikul dengan dongkel dan babat layangsampaiketinggian30cm • Monitoring serangan hama Tirathaba mundella selalu dilakukan. Monitoring populasi dilakukan dengan mengamati jumlah dan intensitas serangan pada tandan buah kelapa sawit, pohon per pohon, setiap sebulan sekali. Pada tanaman kelapa sawit tua dianjurkan untuk digunakan teropong. Apabila ≥ 30% dari tanaman kelapa sawit dapat dijumpai paling tidak satu tandan buah terserang hamainisampai 50%(padatanamanmuda)atau60%(pada tanaman tua), maka perlu dilakukan tindakan pengendalian.
Metisa plana Walker DAFTAR PUSTAKA
Basri MW, SharmaM, NormanK. 1991. Field evaluationof insecticidesanda culturalpractice against the bunch moth, Tirathaba ruflvena (Lepidopter,a: Pyralidae)inamatureoilpalmplantation. Elaeis, 3(2):355-362. Chan CO. 1973. Some notes on the oil palm bunch moth (Tirathaba mundella Walk) and its control. In(eds. Wastie, R Land Earp, DA).Advances in Oil PalmCultivation. Incorporated Society of Planters,Kuala Lumpur.p. 193-196. Gallego CE, Abad RG. 1985. Incidence, biology and control of the greater coconut spike moth, Tirathaba rufivena Walker (Lepidoptera, Pyralidae). Philippine Journal of Coconut Studies, Volume10, Number 2, pp. 9-13. HartleyCWS.1979.TheOilPalm.Second edition,TropicalAgriculture Series, Longman,London, NewYork.806pp SudhartoPS. 2004.HamadanPenyakit KelapaSawit. BudidayaKelapa Sawit Pusat PenelitianKelapaSawit medan. Susanto & Sugiyono. 2010. Penggerek Tandan Kelapa Sawit Tirathaba mundella di Perkebunan Kelapa Sawit Lahan Gambut: Studi Kasus di PT MeskomAgro Sarimas KabupatenBengkalisProvinsiRiau. ProsidingPEI Bandung. Wood BJ,NgKY. 1974.Studies on the biology and controlofthe oil palm bunch moth Tirathaba mundella (Walker)(Lepidoptera: Pyralidae). Malay. Agric J-49:310-331.
4