MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER PADA KLIEN PALIATIF
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal
Disusun Oleh : Kelompok 8
1.
Ni a!an "ntan A.D
-.
Khotimatul Mualifah
#.
$%a Kurniasari
8.
No%ikaningrum
&.
'alih Mahendra .
(.
"ka Dwi )a*hmawati
/.
Nufrida Nur 0ida!ah
+.
"sni Marti!ani P
1.
Nur A2i2ah 3aelasufah
,.
Kamila Aulia
ija!anti
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG PROGRAM STUDI PROFESI NERS 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji s!ukur penulis panjatkan kepada 4uhan 5ang Maha $sa karena limpahan rahmat dan hida!ahn!a penulis dapat men!elesaikan pen!usunan makalah ini dengan 6aik dan tepat waktu. Makalah !ang 6erjudul “4erapi Komplementer Pada Klien Paliatif ” disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal tahun ajaran #1-7#18. Penulis men!adari dalam pen!usunan makalah ini tanpa adan!a 6im6ingan dorongan moti%asi dan doa makalah ini tidak akan terwujud. 9ntuk itu penulis mengu*apkan terima kasih kepada : 1. ri 9tami Dwiningsih MN selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal !ang telah mem6im6ing dalam kegiatan 6elajar mengajar. #. emua pihak !ang telah mem6antu penulis untuk men!elesaikan makalah !ang tidak 6isa penulis se6utkan satu persatu. Akhir kata penulis men!adari makalah ini masih 6an!ak kesalahan 6aik dalam penulisan maupun informasi !ang terkandung di dalam makalah ini oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran !ang mem6angun demi per6aikan dan kesempurnaan dimasa !ang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................i
KA4A P$N'AN4A).............................................................................................. ii DA34A) ""...........................................................................................................iii ;A; " P$NDA09<9AN.......................................................................................( A.
are............................................................................., 1.
4ujuan Keperawatan Paliatif..................................................................... -
#.
Peran 3ungsi Perawat Pada Asuhan Keperawatan Paliatif........................-
&.
Konsep 4erapi Komplementer...................................................................8
(.
Klasifikasi 4erapi Komplementer.............................................................. 8
+.
0u6ungan 4erapi Komplementer Pada Paliatif......................................... /
;A; """ P$N949P.............................................................................................. 18 A. Kesimpulan................................................................................................. 18 ;.
aran............................................................................................................ 18
DA34A) P94AKA............................................................................................. 1/
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar B!a"a#$ 4erapi di keperawatan adalah konsep diri se6agai pen!em6uhan harus
dipahami dan dialami oleh setiap perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam arahan atau konseling pasien dalam penggunaan 6er6agai terapi. 4erapi Komplementer ini sudah dikenal se*ara luas serta telah digunakan sejak dulu dalam dunia kesehatan. Namun dalam 6e6erapa sur%ei !ang telah dilakukan mengenai penggunaan terapi komplementer *akupan terapi komplementer sendiri masih agak ter6atas. 4homas 3riedman ?#+@ mengatakan saat ini dunia kesehatan termasuk salah satun!a praktisi keperawatan masih 6ingung tentang apa itu terapi komplementer. Memperluas pengetahuan tentang perspektif o6at pelengkap seperti terapi komplementer dilakukan oleh se6agian orangorang dalam 6e6erapa 6uda!a di dunia !aitu sangat penting untuk perawatan kesehatan !ang kompeten. Dengan demikian sangat penting 6agi perawat profesional kesehatan untuk melakukan penilaian holistik pasien mereka untuk menentukan arah !ang luas dari pen!em6uhan praktekpraktek !ang akan mereka jalankan. Perkem6angan terapi komplementer akhirakhir ini menjadi sorotan 6an!ak negara. Pengo6atan komplementer atau alternatif menjadi 6agian penting dalam pela!anan kesehatan di Amerika erikat dan negara lainn!a ?n!der B
dalam terapi komplementer. Alasan lainn!a karena klien ingin terli6at untuk pengam6ilan keputusan dalam pengo6atan dan peningkatan kualitas hidup di6andingkan se6elumn!a. ejumlah 8# klien melaporkan adan!a reaksi efek samping dari pengo6atan kon%ensional !ang diterima men!e6a6kan memilih terapi komplementer. Kemudian perawatan paliatif merupakan 6agian penting dalam perawatan pasien !ang terminal !ang dapat dilakukan se*ara sederhana seringkali prioritas utama adalah kualitas hidup dan 6ukan kesem6uhan dari pen!akit pasien. 4ujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian se6agai prose normal tidak memper*epat atau menunda keamatian menghilangkan n!eri dan keluhan lain !ang mengganggu menjaga keseim6angan psikologis dan spiritual mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai akhir ha!atn!a dan mengusahakan mem6antu mengatasi duka *ita pada keluarga. )eaksi emosional pada klien paliatif terse6ut ada lima !aitu denail anger 6ergaining depression dan a**eptan*e ?Ku6ler)oss#&@. ;erdasarkan latar 6elakang diatas penulis tertarik untuk mem6ahas tetang
terapi
komplementer
pada
pasien
paliatif
!aitu
dengan*ara
penanggulangan pen!akit !ang dilakukan se6agai pendukung kepada pengo6atan medis kon%ensional atau se6agai pengo6atan pilihan lain diluar pengo6atan medis !ang Kon%ensional. B. R%&%'a# Ma'a!a( 1. Apa !ang dimaksud dengan paliatifE #. Apa tujuan perawatan paliatifE &. Apa fungsi perawat dalam asuhan keperawatan paliatif E (. Apakah !ang dimaksud dengan terapi komplementerE +. Apa klasifikasi terapi komplementerE ,. ;agaimana proses terapi komplementer pada paliatifE
). T%*%a# 1. 4ujuan 9mum
5
Mahasiswa
mampu mengerti
tentang konsep
komplementer
dan
alternatif terapi pada paliatif dan mampu memahami dan menerapkan keperawatan paliatif. #. 4ujuan Khusus a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perawatan paliatif 6. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari perawatan paliatif *. Mahasiswa mampu menjelaskan peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif d. Mahasiswa mampu
memahami
tentang pengertian
terapi
komplementer e. Mahasiswa mampu memahami klasifikasi terapi komplementer f. Mahasiswa mampu mengetahui proses terapi komplementer pada paliatif.
BAB II PEMBAHASAN
A. P#$rt+a# Palliative Care
6
Perawatan paliatif 6erasal dari kata palliate ?6ahasa inggris@ 6erarti meringankan dan FPalliareG ?6ahsa latin !ang 6erarti Fmen!elu6ungiGpenj@ merupakan jenis pela!anan kesehatan !ang 6erfokus untuk meringankan gejala klien 6ukan 6erarti kesem6uhan. Perawatan paliatif care adalah penedekatan !ang 6ertujuan memper6aiki kualitas hidup pasien dan keluarga !ang menghadapi masalah 6erhu6ungan dengan pen!akit !ang dapat mengan*am
jiwa
mealaui
pen*egahan dan
mem6antu meringankan
penderitaan identifikasi dini dan penilaian !ang terti6 serta penanganan n!eri dan masalah lain 6aik fisik psikososial dan spiritual ?0O #11@. Kemudian menurut Kemenkes )" No. 81# ?#-@ paliatif *are ?perawatan paliatif@ adalah pendekatan !ang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah !ang terkait dengan pen!akit !ang mengan*am jiwa melalui pen*eghanpen*egahan sempurna dan pengo6atan rasa sakit masalah lain fisik psikososial spirirtual. B. T%*%a# K,ra-ata# Pa!+at+ 4ujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien memperpanjang umurn!a meningkatkan kualitas hidupn!a juga mem6erikan support kepada keluargan!a. Meski pada akhirn!a pasien meninggal !ang terpenting se6elum meninggal dia sudah siap se*ara psikologis dan spiritual tidak stres menghadapi pen!akit !ang dideritan!a. C. Pra# F%#$'+ Pra-at Pa/a A'%(a# K,ra-ata# Pa!+at+ Pelaksana perawat !aitu pem6eri asuhan keperawatam penddikan
kesehatan
koordinator
ad%okasi
kola6orator
fasilitator
modifikasi
lingkungan kemudian pengelola !aitu manajer kasus konsultan koordinasi. Pada penddik !aitu di pendidikan 7 dipela!an perawat juga 6erperan se6agai peneliti. D. K#', Tra,+ K&,!&#tr Menurut Kamus ;esar ;ahasa "ndonesia ?K;;"@ terapi adalah usaha
untuk memulihkan kesehatan orang !ang sedang sakit pengo6atan pen!akit perawatan pen!akit. Komplementer adalah 6ersifat melengkapi 6ersifat men!empurnakan. Pengo6atan komplementer dilakukan dengan tujuan
7
melengkapi pengo6atan medis kon%ensional dan 6ersifat rasional !ang tidak 6ertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di "ndonesia. tandar praktek pengo6atan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan )epu6lik "ndonesia.Menurut 0O ?orld 0ealth Organi2ation@
pengo6atan
komplementer
adalah
pengo6atan
non
kon%ensional !ang 6ukan 6erasal dari negara !ang 6ersangkutan sehingga untuk "ndonesia jamu misaln!a 6ukan termasuk pengo6atan komplementer tetapi merupakan pengo6atan tradisional. Pengo6atan tradisional !ang dimaksud adalah pengo6atan !ang sudah dari 2aman dahulu digunakan dan diturunkan se*ara turun H temurun pada suatu negara. 4erapi komplementer adalah se6uah kelompok dari ma*am ma*am sistem pengo6atan dan perawatan kesehatan praktik dan produk !ang se*ara umum tidak menjadi 6agian dari pengo6atan kon%ensional ?id!atuti #1#@. E. K!a'++"a'+ Tra,+ K&,!&#tr 1. S+'t& &/+' a!tr#at+ a. Akupuntur Akupuntur merupakan
salah satu komponen dari o6at
tradisional >ina. 0al ini didasarkan pada ke!akinan di Ci ?kekuatan hidup@ !ang merupakan energi !ang mengalir melalui tu6uh sepanjang
jalur
!ang
dikenal
se6agai
meridian.
etiap
ketidakseim6angan dalam Ci diduga mengaki6atkan kesulitan atau pen!akit. Ada 1# meridian utama di!akini se6agai titik akupuntur !ang sesuai dengan setiap 6agian tu6uh dan organ. 9ntuk men!eim6angkan aliran Ci jarum sekali pakai !ang sangat halus dimasukkan ke dalam a*upoints di 6awah kulit. Dasar 6iologis dari Ci 6elum ditemukan namun diperkirakan 6ahwa akupuntur menstimulus endorfin dan neurotransmiter lain di otak. Akupunktur telah ter6ukti efektif untuk n!eri dan kemoterapi terkait mual dan muntah. )isiko akupunktur 6erhu6ungan dengan ketidakn!amanan ringan. 0an!a jarum sekali pakai !ang digunakan. 0al ini penting untuk mengetahuiseorang praktisi akupuntur !ang 6erkualitas. Ahli akupunktur harus memiliki pengalaman se6elumn!a dengan pasien
8
kanker. Di New 5ork tate ahli akupunktur harus memiliki lisensi dan harus memiliki ( sampai + jam pelatihan. Kontraindikasi akupuntur pada l!mphedema ?risiko infeksi@ alat pa*u jantung ?tidak ada ele*troa*upun*tureI 6isa mengganggu irama jantung@ dan kehamilan ?perlu menghindari titiktitik tertentu !ang 6isa merangsang rahim@. Dana3ar6er >an*er "nstitute di ;oston kontraindikasi akupunktur adalah AN> J+ 7 < trom6osit J#+. 7 l demam neutropenia situs metastasis situs iradiasi ?6erkelanjutan untuk
( minggu setelah@
"N)L &+( dan
transplantasi sel induk ?# minggu se6elum & 6ulan setelah itu@. Akupuntur tidak akan mengganggu o6at n!eri. 6. Akupresur Akupresur adalah teknik pengo6atan >ina tradisional !ang didasarkan pada ideide !ang sama seperti akupunktur. Akupresur meli6atkan penempatan tekanan fisik dengan tangan pada titiktitik akupuntur !ang 6er6eda pada permukaan tu6uh. Ada tiga titik akpresur !ang perawat dapat gunakan atau ajarkan pada pasien kanker untk menstimulasi diri. 4itik pada usus 6esar dapat diakses oleh pasien7keluarga7perawat.
sengaja. Ada dua kategori meditasi: konsentrasi dan kesadaran. Metode konsentrasi menum6uhkan kemanunggalan perhatian dan mulai dengan mantra ?suara diulang kata atau frase@ seperti dalam meditasi transendental. Praktek pengurangan stres 6er6asis kesadaran
9
mulai dengan pengamatan pikiran emosi dan sensasi tanpa penilaian !ang mun*ul di 6idang kesadaran. Meditasi telah mem6antu untuk pasien kanker !ang sakit parah untuk menghilangkan rasa sakit fisik dan emosional. ;an!ak pasien kanker meninggal menemukan 6ahwa ketenangan dan tenang pada meditasi menim6ulkan perasaan !ang mendalam dari penerimaan kesejahteraan dan kedamaian 6atin. e6uah studi !ang dilakukan pada +1 pasien rawat jalan dengan n!eri kronis dengan program 1 minggu menunjukkan penurunan + rasa sakit. Meditasi mengurangi tingkat stres !ang 6erpotensi dapat mengurangi pengalaman rasa sakit. 6. 0ipnosis 0ipnosis adalah keadaan penuh perhatian konsentrasi reseptif ditandai dengan peru6ahan sensori keadaan psikologis diu6ah dan minim fungsi motorik. "nstruksi !ang 6iasa di6erikan men!arankan relaksasi fisik seperti mengam6ang 6ersama dengan gam6ar !ang mengalihkan perhatian dari rasa sakit. 0ipnosis dapat diinduksi dalam 6e6erapa menit untuk mempertahankan analgesia !ang sedang 6erlangsung dan relaksasi dalam menghadapi tekanan emosional dan fisik. Ada 6ukti dari tinjauan sistematis 6ahwa hipnosis dapat mem6antu mengurangi ke*emasan dan n!eri pada pasien kanker !ang terminal. *. Guided imagery "ni mengalihkan fokus mental dari rangsangan men!akitkan untuk pengalaman !ang le6ih men!enangkan gam6aran dan relaksasi. 'uided imager! adalah inter%ensi !ang perawat dapat lakukan dengan pengaturan !ang 6er6eda ?rumah sakit rumah hospi*e@ dapat digunakan dengan pasien dan keluarga untuk mengurangi rasa sakit dan ke*emasan. d. Pelatihan relaksasi Pelatihan relaksasi meli6atkan napas dalam relaksasi otot progresif dan pen*itraan. Modalitas ini telah menghasilkan penurunan !ang signifikan dalam n!eri se*ara su6jektif pada pasien dengan kanker stadium lanjut. e. 4erapi distraksi 10
4erapi distraksi adalah teknik di mana rangsangan sensorik di6erikan kepada pasien dalam rangka untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman !ang tidak men!enangkan. Misaln!a dengan f.
melihat pemandangan alam %ideo game dll. 4erapi musik 4erapi musik adalah pengunaan musi* !ang diatur7dikontrol untuk peru6ahan klinis. 4erapi musik digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan penderitaan. Ada per6edaan antara penggunaan musik dan terapi musik. 4erapi musik menggunakan 6akat dari seorang profesional terlatih !ang memfasilitasi kontak pasien interaksi kesadaran diri dan ekspresi diri melalui alat musik. e6uah sesi terapi musik dapat seperti mendengarkan 6ern!an!i 6ermain drum mengem6angkan lirik atau merekam untuk keluarga. Musik !ang disediakan oleh terapis musik telah ter6ukti le6ih efektif daripada penggunaan pra rekaman musik sendiri dalam mengurangi skor
ke*emasan. g. 4erapi eni 4erapi seni menggunakan proses kreatif untuk memungkinkan kesadaran dan ekspresi emosi indi%idu. 9ntuk pasien kanker seringkali sulit untuk mengungkapkan se*ara %er6al apa !ang dirasakan seseorang tentang diagnosis rawat inap pengo6atan pen!akit 6erulang keluarga dan kematian. "ni adalah seni itu sendiri !ang memfasilitasi kesadaran emosi dan pengurangan gejala melalui penggunaan 6ahan6ahan seni. ;e6erapa penelitian telah meneliti penggunaan terapi seni dalam mengendalikan gejala kanker. Dalam se6uah penelitian pasien kanker se6agian 6esar dengan leukemia dan limfoma terapi seni men!ediakan penurunan signifikan se*ara statistik pada rasa sakit dan gejala umum lainn!a ke*uali untuk mual. Dengan menggunakan garis tu6uh dan pastel 6erwarna dan spidol pasien kanker !ang mem6antu untuk mem%isualisasikan rasa sakit mereka mengkomunikasikan emosi mereka 6erurusan dengan *itra tu6uh dan men*ari makna dan spiritualitas.
11
. Manipulative and body-based practices a. Pijat atau massase Pada pasien kanker sentuhan mem6uat koneksi ken!amanan
dan peningkatan kualitas hidup. entuhan 6erupa pijat menjadi 6agian dari perawatan seharihari !ang di6erikan kepada setiap pasien !ang dirawat di rumah sakit. 4erapi pijat digunakan untuk meringankan gejala pada pasien kanker. "ni menggunakan
teknik manual
menggosok mem6elai menekan atau memijat jaringan lunak tu6uh untuk mempengaruhi seluruh tu6uh. Pada suatu waktu pijat itu diduga men!e6a6kan pen!e6aran kanker dengan meningkatkan sirkulasi sistemik. ampai saat ini tidak ada 6ukti untuk mendukung ini. entuhan
dapat
menjadi
inter%ensi
terhadap
n!eri.
;er6agai
penjelasan untuk efekti%itas pijat telah diusulkan: pengurangan ketegangan otot meningkatkan sirkulasi relaksasi umum dan efek memelihara sentuh. Pijat umumn!a
aman
untuk
pasien
kanker
tetapi
mem6utuhkan modifikasi teknik khusus untuk pasien indi%idu. Ada kontraindikasi khusus untuk pasien hamil. 0al ini kontraindikasi pada daerah dengan metastase tulang ?untuk risiko patah atau pe*ah tulang@ atau tumor ?untuk risiko perdarahan@I untuk pasien dengan jumlah trom6osit dari J+. ?untuk risiko memar@I di titik 6ekuan darah ?untuk risiko melepas trom6us dalam %ena@ dan di situs 6edah atau ruam. Pijat dalam jaringan tidak 6oleh di6erikan pada pasien dengan kankerI tekanan ringan adalah pijat !ang paling tepat untuk pasien ini. "2in terapis pijat terlatih !ang telah memiliki pengalaman dengan pasien kanker. 6. Gentle massase 9ntuk mem6erikan ken!amanan tempatkan telapak tangan seluas mungkin dengan seluruh tangan 6erkontak dengan 6agian tu6uh pasien seperti lengan atau punggung. =angan menggunakan ujung jari atau jempol karena dapat mem6erikan 6an!ak tekanan terlalu spesifik. 4ekanan harus ringan dan terse6ar luas. Pilihan pola pijat 6ias seperti lingkaran dua lingkaran o%al atau dua o%al 6esar. 0al ini penting 12
untuk memindahkan tangan pada ke*epatan dan tekanan !ang konsisten. *. )efleksi )efleksi adalah terapi sentuh !ang didasarkan pada ke!akinan 6ahwa ada titik refleks atau titik energi pada kaki tangan dan telinga !ang sesuai dengan setiap kelenjar organ dan 6agian tu6uh. Dengan stimulasi terampil dari daerahdaerah dan poin dengan tangan jari dan teknik praktis sistem tu6uh !ang difasilitasi untuk keseim6angan !ang le6ih 6esar. "ni memfasilitasi pasien dalam keadaan !ang le6ih santai di mana mereka dapat fokus pada kesehatan daripada pen!akit. 0al ini digunakan untuk menstimulasi relaksasi dan tidur untuk mengurangi ke*emasan untuk men*egah dan mengurangi neuropati perifer
sekunder
untuk
kemoterapi
dan
untuk
mengurangi
pengalaman rasa sakit se*ara keseluruhan. )efleksi kaki adalah nonin%asif
dapat
dilakukan
dalam
pengaturan
apapun
tidak
memerlukan peralatan dan tidak mengganggu pri%asi pasien. )efleksi harus dihindari jika pasien memiliki trom6osis %ena di kaki 7 tangan untuk men*egah 6ergerak dari trom6us ke dalam sirkulasi. Kontraindikasi lainn!a adalah infeksi ruam memar luka dan l!mphedema kaki atau kaki. Perawat dan orang awam dapat diajarkan pijat refleksi. Keluarga dapat diajarkan untuk melakukan refleksi untuk mengurangi rasa sakit dan ke*emasan pada keluargan!a !ang sakit. . Energy medicine (Reiki )eiki adalah energi getaran atau halus paling sering difasilitasi
oleh sentuhan !ang sangat ringan. )ei 6erarti !ang uni%ersal atau energi tertinggi dan ki 6erarti energi kekuatan hidup. 4erapi )eiki diduga mendukung kesejahteraan kita dan untuk memperkuat kemampuan alami kita untuk men!em6uhkan dengan mendorong keseim6angan dalam tu6uh pikiran dan jiwa. )eiki !ang ditawarkan oleh seorang praktisi )eiki dilatih untuk indi%idu dan meli6atkan penempatan tangan !ang sangat ringan pada
13
tu6uh pasien: kepala hingga ujung kaki depan dan 6elakang dan di titik n!eri jika ditoleransi. entuhan lem6ut dari )eiki adalah menenangkan dan menstimlasi relaksasi !ang mendalam. 0al ini dapat di6erikan kepada setiap pasien karena sentuhan !ang sangat ringan. e6agian 6esar pasien kanker dapat menerima )eiki. Karena itu adalah sentuhan ringan tidak menim6ulkan rasa tidak n!aman. elama pasien ter6uka untuk menerima sentuhan !ang sangat ringan dapat dilakukan.
3. Biological Based Practice Karena terapi komplementer
adalah
pengo6atan
untuk
mendukung pengo6atan medis atau kon%ensional. =adi her6al %itamin dan suplemen !ang di6erikan akan 6erinteraksi dengan o6ato6atan !ang di 6erikan oleh dokter atau tenaga medis lainn!a. Namun adan!a interaksi antara o6at her6al %itamin atau suplemen dengan o6ato6atan harus diwaspadai. >ontoh pengo6atan komplementer dalam 6entuk her6al !aitu her6al inshe 3engshui !aitu metode pengo6atan !ang memadukan o6at o6atan her6al !ang 6erkhasiat tinggi dengan resep pengo6atan >ina Kuno !ang telah 6erusia ri6uan tahun. elain itu ada tanaman her6al !aitu gingseng !ang 6erasal dari daerah pegunungan >ina 9tara !ang 6ermanfaat untuk pengo6atan !ang 6isa untuk men!egarkan tu6uh dan jiwa juga 6ermanfaat dalam men!em6uhkan 6er6agai pen!akit dan gangguan lain!a. !. H%4%#$a# Tra,+ K&,!&#tr ,a/a K,ra-ata# Pa!+at+ Mas!arakat *enderung menggunakan terapi komplementer karena
6an!ak terapi !ang menjanjikan kesem6uhan 1 dan 6isa mengo6ati 6er6agai
jenis
pen!akit
namun
6elum
6an!ak
penelitian
!ang
mem6uktikann!a. alah satu pen!akit paliatif !ang 6isa dilakukan terapi komplementer adalah pen!akit kanker. Pengo6atan kanker !ang 6aik harus memenuhi fungsi men!em6uhkan ?kuratif@ mengurangi rasa sakit ?paliatif@ dan men*egah tim6uln!a kem6ali ?pre%entif@. Pengo6atan komplementer alternatif adalah salah satu pela!anan kesehatan !ang akhirakhir ini 6an!ak 14
diminati oleh mas!arakat maupun kalangan kedokteran kon%ensional ?0asanah B idowati #1,@. Pada penelitian !ang dilakukan oleh "rawan )aha!uwati B 5ani ?#1-@ menunjukkan 6ahwa pengguna terapi modern sering mengeluh mual muntah
terutama
pas*a
kemoterapi.
Pengguna
terapi
modern
dan
komplementer ?pijat@ mengatakan penggunaan pijat mengurangi lelah dan n!eri pas*a terapi modern dilakukan. Pengguna terapi modern dan komplementer ?her6al@ mengatakan penggunaan her6al mengurangi mual muntah dan memper*epat pen!em6uhan pas*a terapi modern dilakukan. Pengguna terapi modern dan komplementer ?her6al dan pijat@ mengatakan penggunaan her6al dan pijat untuk mengurangi efek samping terapi modern. 0asil penelitian !ang lain menunjukkan terapi modern telah ter6ukti se*ara medis dan gejalagejala !ang ditim6ulkan oleh pen!akit kanker dapat dikurangi dengan terapi modern dan komplementer sehingga se*ara glo6al kualitas hidup penderita kanker meningkat. alah satu dari terapi komplementer !ang dapat digunakan pada keperawatan paliatif adalah akupuntur. Akupunktur !ang digunakan pada terapi kanker 6ukan ditujukan untuk mengo6ati pen!akit kankern!a karena penusukan pada lesi merupakan kontraindikasi. 0al ini dilakukan untuk pengo6atan paliatif !aitu mengurangi n!eri kronis mengurangi efek samping kemoterapi ataupun radioterapi seperti n!eri mual muntah serta mengurangi dosis o6at antin!eri sehingga kualitas hidup penderita dapat ditingkatkan. Pela!anan kesehatan komplementer alternatif merupakan pela!anan !ang mengga6ungkan pela!anan kon%ensional dengan kesehatan tradisional dan atau han!a se6agai alternatif menggunakan pela!anan kesehatan tradisional terintegrasi dalam pela!anan kesehatan formal. Ke6erhasilan masukn!a o6at tradisional ke dalam sistem pela!anan kesehatan formal han!a dapat di*apai apa6ila terdapat kemajuan !ang 6esar dari para klinisi untuk menerima dan menggunakan o6at tradisional ?0asanah B idowati #1,@. Pen!elenggaran pengo6atan komplementer alternatif diatur dalam standar pela!anan medik her6al menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1#17Menkes7K7""7#8 !ang meliputi melakukan anamnesisI melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik ?inspeksi palpasi perkusi dan 15
auskultasi@ maupun =amu pada pemeriksaan penunjang ?la6oratorium radiologi $K'@I menegakkan diagnosis se*ara ilmu kedokteranI mem6erikan o6at her6al han!a pada pasien dewasaI pem6erian terapi 6erdasarkan hasil diagnosis !ang telah ditegakkanI penggunaan o6at her6al dilakukan dengan menggunakan tanaman 6erkhasiat o6at se6agai *ontoh !ang selama ini telah digunakan di 6e6erapa rumah sakit dan PDPK4I men*atat setiap inter%ensi ?dosis 6entuk sediaan *ara pem6erian@ dan hasil pela!anan !ang meliputi setiap kejadian atau peru6ahan !ang terjadi pada pasien termasuk efek samping ?Kepmenkes #8@. ;e6erapa fakta !ang kita jumpai pada mas!arakat akhirakhir ini adalah ke*enderungan kem6ali ke alam dan terapi alternatif. Dengan 6an!akn!a pilihan tanaman
o6at !ang ditawarkan mahaln!a
6ia!a
pengo6atan keperawatan paliatif se*ara kon%ensional ketidak6erhasilan dan 6an!akn!a pen!ulit sampingan dalam pengo6atan kon%ensional serta adan!a kasus paliatif !ang dapat disem6uhkan dengan tanaman o6at mendorong makin 6an!ak mas!arakat !ang memilih pengo6atan alternatif antara lain dengan tanaman o6at dan terapi komplementer se6agai *ara untuk pengo6atan ?0asanah B idowati #1,@.
BAB III KESIMPULAN 16
A. K'+&,%!a# 4erapi medis adalah meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup
pasien. Optimalisasi terapi medis harus aman efektif pemilihan terapi se*ara 6ijak dan pela!anan kesehatan se*ara akurat serta adan!a kesepakatan antara pasien dan pem6eri pela!anan 6erdasarkan informasi terkini. 4erapi komplementer merupakan terapi holistis atau terapi non6iomedis.
0asil
penelitian
tentang
psikoneuroimunologi
mengungkapkan 6ahwa proses interaktif pada manusia dengan tu6uh pikiran dan interaksi sosial mempengaruhi kesejahteraan seseorang dapat dipengaruhi oleh terapi komplementer se*ara garis 6esar di dasarkan se6agai kategori terapi pikiran penghu6ung tu6uh ? mind – body terapies@ sementara terapi 6iomedis le6ih 6an!ak mempengaruhi seluruh tu6uh dan 6erfokus pada dampak terapi terhadap respon tu6uh dan psikis terutama pada pasien paliatif !ang 6ertujuan untuk meningkatkan quality of life. B. Sara#
Dengan adan!a makalah !ang kami 6uat ini tentang terapi medik dan terapi komlementer diharapkan pem6a*a atau temanteman sejawat dapat memperoleh manfaat dari makalah !ang kami 6uat. =ika ada pengem6angan !ang 6ermanfaat mohon untuk dila!angkan pada penulis makalah ini karena masukan dari pem6a*a atau 6apak7 i6u dosen sangat mendukung demi kesempurnaan makalah !ang kami 6uat.
DAFTAR PUSTAKA
0asanah . N. B idowati <. ?#1,@. Jamu pada pasien tumor / kanker sebagai terapi komplementer . =urnal Kefarmasian "ndonesia. 17
"rawan $. )aha!uwati <. B 5ani D. ". ?#1-@. Hubungan penggunaan terapi modern dan komplementer terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara . =KP. Ku6ler)oss $. ?1&@. Kematian e6agai Kehidupan: On Death and D!ing. =akarta: 'ramedia Pustaka 9tama. )epu6lik "ndonesia. ?#8@. Keputusan menteri kesehatan RI tentang standar pelayanan medik herbal . =akarta: Kementerian Kesehatan )". n!der. M. omplementar! Alternati%e 4herapies "n Nursing. (th $d. New 5ork : pringer Pu6lishing >ompan! "n*. 4homas <. 3riedman ?#@ 'lo6alisasi F4he orld "s 3latG. >et. # Dian )ak!at
18