TEORI KEPRIBADIAN BIG FIVE Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kepribadian
Disusun oleh: Novia Sari (G0115080) Theodora Paskadita Haryono (G0115100) Yola Trisna Elvani Putri (G0115109)
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Psikologi Kepribadian mengenai “Teori Kant dan Enselhans”. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang teori-teori kepribadian manusia yang telah dirumuskan oleh para ilmuwan psikologi. Teori ini kelak akan bermanfaat untuk diterapkan di masyarakat dan juga dapat membantu kita untuk terus mengembangkan psikologi. Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir terutama kepada Ibu Selly Astriana, S.Psi, M.A. yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini.
Surakarta,
Maret 2016
Penulis
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Faktor kepribadian adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam menjalani kehidupan sehingga penting bagi seseorang untuk memperhatikan perkembangan sisi kepribadian dirinya. Introspeksi perlu dilakukan dengan menganalisa diri dan meminta pendapat orang lain tentang kelemahan dan kelebihan kita. Selanjutnya, diperlukan kesadaran diri sendiri untuk melakukan upaya perbaikan secara berkesinambungan. Sebenarnya apakah kepribadian itu? Lewis Goldberg mengatakan bahwa manusia dibedakan atas karakter-karakter serta kepribadian yang dipunyai oleh setiap individu. Masing-masing memiliki ciri-ciri, sikap, dan pola berpikir sendiri yang banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan mereka dibesarkan dan bentuk pendidikan yang diperoleh. Paul T.Costa. Jr mengatakan bahwa kepribadian merupakan penentu penting dari cara-cara orang
menghadapi
stres. Sedangkan, menurut Robert
R.McCrae
kepribadian adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan untuk menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan. Mereka mempengaruhi interaksi pribadi dan dukungan sosial, kebiasaan kesehatan dan keluhan somatik, sikap dan nilai-nilai, cara mengatasi, kepentingan kerja dan rekreasi, dan banyak lagi. Terdapat berbagai macam teori tentang penggolongan kepribadian yang dirumuskan oleh para ahli dengan cara yang berbeda-beda. Salah satunya adalah teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas yang
kemudian dikenal dengan “Big Five Theory”. Pemahaman tentang teori Big Five akan membantu kita untuk lebih mengetahui sifat-sifat yang ada pada diri kita. Tidak ada sifat yang paling benar karena sifat-sifat tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. B. Rumusan Masalah 1. Siapakah yang merumuskan teori Big Five? 2. Bagaimanakah konsep dan teori kepribadian yang dijelaskan dalam teori Big Five? 3. Apakah kelebihan dan kelemahan dari teori Big Five? C. Tujuan 1. Mengenal siapa yang merumuskan teori Big Five. 2. Memahami konsep dan teori kepribadian yang dijelaskan dalam teori Big Five. 3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori Big Five.
BAB II Pembahasan A. Perumus Teori Big Five Teori Big Five pertama kali diperkenalkan oleh Lewis R. Goldberg pada tahun 1981. Salah satu tokoh yang mengembangkan teori Big Five ini adalah Allport. Allport melakukan penelitiannya dengan bergantung pada hipotesis Lexical. Tokoh yang mengemukakan hipotesis tersebut ialah Sir Francis Galton. Beliau menyatakan bahwa perbedaan individual yang paling penting akan ditandai dalam bahasa. Selain Sir Francis Galton maupun Allport, istilah trait-deskriptif dari Allport dan Odbert digunakan sebagai awal analisis struktur kepribadian oleh Raymond Cattell. Goldberg juga mengatakan bahwa Cattell adalah bapak intelektual dari teori Big Five. Berikut adalah tokoh-tokoh yang dikenal sebagai perumus teori Big Five ini, antara lain: 1. Paul T. Costa, Jr.
Paul T. Costa lahir di Franklin New Hampshire pada tahun 1942. Beliau dan Robert McCrae mulai berkolaborasi pada tahun 1976. Beliau menerima gelar sarjana Psikologi dari Universitas Clark dan gelar dokter di Human Development Universitas Chicago. Setelah posisi akademiknya di Harvard dan Universitas Massachusetts di Boston, beliau bergabung dengan NIA untuk meresmikan Stress and Coping section. Sejak tahun 1985 hingga 2009 beliau menjadi Kepala Laboratorium Kepribadian dan
Kognisi (sekarang Laboratorium Behavioral Neuroscience). Minat penelitiannya termasuk pengembangan dewasa, penilaian kepribadian, dan penyakit Alzheimer. 2. Robert R. McCrae
Robert R. McCrae lahir di Maryville, Missouri pada tahun 1949. Beliau adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Beliau adalah seorang psikolog kepribadian yang melakukan penelitian penuh di Program Intramural dari National Institute on Aging. Minat penelitiannya termasuk struktur kepribadian, penilaian, dan umur pengembangan; pengaruh ciri kepribadian terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan, dan universalitas lintas budaya dari ciri kepribadian. Beliau menerima gelar BA dalam bidang Filsafat dari Michigan State University dan gelar Ph.D di Psikologi Kepribadian dari Universitas Boston. 3. Lewis R. Goldberg
Lewis R. Goldberg adalah seorang psikolog kepribadian dari Amerika dan seorang emeritus di Universitas Oregon yang sangat erat kaitannya dengan teori Big Five taksonomi kepribadian. Pada tahun 1953, beliau menerima gelar A.B dalam
hubungan sosial dari Universitas Harvard. Beliau mendapatkan gelar Ph. D psikologi di Universitas Michigan pada tahun 1958. Setelah menerima gelar dokternya, beliau menjadi asisten professor dan bekerja di Universitas Stanford. Sejak 1960, beliau mengajar di Universitas Oregon sebagai Professor Emeretus. Goldberg juga sudah menerbitkan lebih dari 100 artikel penelitian. 4. Raymond Cattell
Raymon Bernard Cattell lahir pada 20 Maret 1905 di Hilltop, Inggris. Beliau meninggal dunia saat berusia 92 tahun. Beliau adalah seorang psikolog yang terkenal dengan 16 faktorfaktor kepribadian, cairan dan kristalisasi intelegensi, dan tes intelegensi kebudayaan asli. Beliau menempuh pendidikan di King’s College London dan kemudian menjadi penasihat doktoral di Francis Aveling, King’s College London.
5. Gordon Allport
Gordon Allport lahir pada 11 November 1897 di Montezuma, Indiana. Beliau meninggal dunia saat berusia 69 tahun. Sebelumnya, beliau meraih gelar doktor psikologi dari Harvard pada tahun 1922. Ia menghabiskan kariernya untuk mengembangkan teori, mengkaji persoalan-persoalan sosial, seperti prasangka, kecurigaan, komunal, serta mengembangkan tes kepribadian. B. Konsep dan Teori Kepribadian Big Five Teori Big Five membagi kepribadian menjadi lima dimensi yang biasa dikenal dengan singkatan OCEAN. Dimensi tersebut adalah Openness (O), Conscientiousness (C), Extraversion (E), Agreeableness (A), dan Neuroticism (N). Big Five mengukur kelima dimensi ini pada seseorang. Dengan demikian, hasil dari penggolongan kepribadian Big Five ini bukan mengerucut ke satu dimensi kepribadian saja, melainkan ukuran dari kelima dimensi OCEAN tersebut. STRUKTUR KEPRIBADIAN 1. Openness (O) to Experience/Intellect merupakan dimensi yang mengukur tingkat penyesuaian seseorang. Jika nilai Openness Anda tinggi, maka Anda cenderung terbuka terhadap ide-ide baru, Anda mudah bertoleransi terhadap pengalaman-pengalaman
baru.
perubahan dan senang dengan Anda
cenderung
akan
menjadi
imajinatif, sensitif, dan intelek. Jika nilai Openness Anda rendah, maka Anda bisa digolongkan ke dalam golongan Closed-Minded yang berarti cenderung tertutup dengan ide-ide baru. 2. Conscientiousness (C) merupakan dimensi yang mengukur tingkat kehati-hatian seseorang. Jika nilai Conscientiousness Anda tinggi,
maka Anda cenderung mengerjakan sesuatu dengan berhati-hati dan teliti. Orang dengan Conscientiousness merupakan orang yang terorganisir, disiplin, bertanggung jawab, dan berorientasi pada prestasi. Jika nilai Conscientiousness Anda rendah, maka Anda masuk ke golongan Disorganized yang berarti cenderung tidak teratur atau kacau dan memungkinkan untuk menjadi orang yang sembrono atau ceroboh serta memiliki banyak tujuan yang tidak terorganisir. 3. Extraversion (E) merupakan dimensi yang mengukur tingkat keterbukaan seseorang dan intensitas interaksi interpersonal. Dimensi ini merupakan dimensi yang membahas tentang Extrovert dan Introvert. Jika nilai Extraversion Anda tinggi, maka Anda adalah orang yang memiliki tingkat sosial tinggi, senang berinteraksi serta bersahabat. Sebaliknya, nilai Extraversion yang rendah menunjukkan bahwa orang tersebut masuk ke golongan Introvert dimana orang ini cenderung tenang dan tidak memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul dan menikmati kesendirian. 4. Agreeableness (A) merupakan dimensi yang mengukur tingkat keramahan seseorang. Orang dengan nilai Agreeableness yang tinggi biasanya digambarkan dengan seseorang yang suka membantu, pemaaf, penyayang, kooperatif, dan memiliki kepercayaan dengan orang lan. Nilai Agreeableness yang rendah menunjukkan bahwa orang tersebut masuk ke golongan Disagreeable, orang dengan tipe ini merupakan orang yang senang memberikan kritik, susah diajak kerja sama karena sifat kritisnya tersebut. 5. Neuroticism (N) merupakan dimensi yang mengukur tingkat kecemasan seseorang atau kestabilan emosi seseorang. Orang dengan nilai Neuroticism yang tinggi cenderung lebih mudah merasa khawatir dan stres dalam hidupnya, secara emosional labil dan mudah merasa tidak aman. Oleh karena itu, orang seperti ini sering mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dan komitmen. Nilai Neuroticism yang rendah masuk ke golongan Calm/ Relaxed yang membuat orang dengan tipe ini cenderung lebih gembira dan puas terhadap hidup
dibandingkan orang dengan Neuroticism yang tinggi karena memiliki sifat yang tenang, rileks, bergairah, dan merasa aman. ISU-ISU PENTING PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Definisi Cattel mengenai kepribadian memberi kita petunjuk tentang pandangannya
terhadap
sifat
manusia.
Dia
menyatakan
bahwa
“Kepribadian adalah suatu yang memungkinkan akan sebuah prediksi tentang apa yang akan manusia lakukan dalam situasi-situasi tertentu”. Untuk membuat prediksi tentang hal-hal yang memengaruhi perilaku, maka hal itu harus sah dan benar-benar baik. Suatu prediksi akan menjadi sangat sulit jika dibuat tanpa keteraturan dan konsistensi dalam kepribadian. Berikut adalah isu-isu yang berkaitan dengan psikologi kepribadian berdasarkan teori Big Five. 1. Free Will vs Determinism Cattel menyatakan bahwa perilaku manusia yang terjadi secara spontanitas terjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan spontanitas mempersulit pembuatan prediksi terhadap perilaku manusia sehingga Cattel menyadari bahwa sifat-sifat manusia lebih cenderung ke arah Determinism (dibatasi) daripada Free Will (tidak terbatas). 2. Nature vs Nurture McCrae dan Costa lebih menekankan pada sifat yang diturunkan secara biologis (nature) sebagai hal yang memengaruhi kepribadian
daripada
hal-hal
yang
didapatkan
melalui
pengalaman (nurture). Namun, Cattel berpendapat bahwa baik nature (faktor keturunan) dan nurture (lingkungan sosial) samasama memengaruhi kepribadian seseorang. 3. Past vs Present Cattel mengatakan bahwa seseorang tidak akan memperoleh prediksi perilaku secara utuh apabila hanya dilihat dari pengaruh kejadian-kejadian kehidupan yang baru (Present experiences).
Cattel percaya bahwa kejadian-kejadian masa lalu, termasuk masa
kanak-kanak
seseorang
(Past
experiences)
juga
memengaruhi prediksi kepribadian seseorang secara permanen. 4. Uniqueness vs Universality Cattel berpandangan bahwa Uniqueness dan Universality memiliki posisi yang seimbang. Tidak ditemukan ciri-ciri umum yang berlaku bagi setiap orang dalam suatu budaya dan ciri sifat unik (Uniqueness) yang biasanya menggambarkan setiap individu. 5. Equilibrium vs Growth Dalam teori ini, Equilibrium dan Growth memiliki posisi yang seimbang. Tidak terlalu banyak dijelaskan bagaimana teori ini memberikan keterangan tentang keseimbangan dan pertumbuhan dalam hidup manusia dengan pembentukan kepribadian. Keseimbangan dan pertumbuhan ini melibatkan kepentingan dan akhir dari tujuan hidup manusia. Tetapi, McCrae dan Costa meyakini bahwa setiap orang memiliki level tertentu dari masing-masing Big Five Factors ini yang kemudian akan mempengaruhi pengalaman dan perkembangan kepribadian psikologis. 6. Optimistic vs Pesimistic Cattel memandang sifat manusia dengan lebih jelas. Pada tahuntahun awal, dia sangat optimis tentang adanya suatu kemampuan dalam setiap orang untuk mengatasi permasalahan-permasalahan sosial. Cattel memperkirakan bahwa seseorang memiliki kesadaran besar untuk mengontrol lingkungan hidupnya. Beliau mengharapkan untuk dapat melihat kenaikan intelegensi manusia bersamaan dengan perkembangan kehidupan komunitas yang lebih ramah sebagai kreativitas warga negara yang menduduki suatu tempat. Pada kenyataannya, harapan Cattel tersebut tidak
terpenuhi dan akhirnya beliau harus percaya bahwa sifat dan perilaku manusia dan masyarakat mengalami kemunduran. ASESMEN TEORI BIG FIVE Terdapat beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur Big Five Trait Factors, antara lain : 1. BFI (Big Five Inventory) Big Five Inventory merupakan tes yang terdiri dari 44 item sebagai usaha untuk menjawab kebutuhan akan tes yang praktis dan singkat yang dapat mengukur dan mengidentifikasi komponen dari Big Five Personality. Item-item dari Big Five Inventory dikembangkan dan menjadi representasi dari kelima Public Big Five Personality. Tujuan dari tes ini adalah terciptanya inventori yang ringkas, fleksibel, dan efisien dalam melakukan penilaian terhadap lima dimensi dari Big Five Personality. 2. NEO-PI-R (NEO-Personality Inventory Revised) NEO-PI-R adalah sebuah alat ukur yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae dengan cara menggunakan kuisioner yang dirancang untuk mengukur Big Five Traits. Mereka membedakan masing-masing dari kelima dimensi kepribadian tersebut dengan mengembangkan enam facet yang sifatnya lebih spesifik. Setiap facet diukur oleh 8 item, maka NEO-PI-R terdiri dari 240 item (5 faktor x 6 facet x 8 item). Kelebihan dari alat ukur NEO-PI-R yaitu sifatnya yang cross cultural sehingga memudahkan untuk mereplikasi jika terdapat budaya-budaya yang berbeda-beda. 3. IPIP (International Personality Item Pool) IPIP website merupakan suatu usaha secara internasional untuk mengembangkan sebuah set inventori kepribadian yang berasal dari item-item domain publik daan skala tersebut dapat digunakan untuk tujuan ilmiah maupun tujuan komersil. C. Kelebihan dan Kelemahan Teori Big Five KELEBIHAN
Belum ada KELEMAHAN Para kritikus berpendapat bahwa ada keterbatasan teori Big Five teori penjelasan atau prediksi tentang kepribadian. Dikatakan bahwa Big Five tidak menjelaskan seluruh kepribadian manusia. Metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi struktur dimensi karakter kepribadian, yaitu analisis faktor sering ditantang karena tidak memiliki dasar yang diakui secara universal. Selain itu, menurut para ahli lainnya, teori Big Five ini tidak berdasarkan teori apapun.
BAB III Penutup A. Kesimpulan Tokoh-tokoh yang merumuskan teori Big Five adalah Paul T. Costa, Jr., Robert R. McCrae, Lewis R. Goldberg, Raymond Cattell, dan Gordon Allport. Mereka membagi kepribadian menjadi lima dimensi yang biasa dikenal dengan singkatan OCEAN. Dimensi tersebut adalah Openness (O), Conscientiousness (C), Extraversion (E), Agreeableness (A) dan Neuroticism (N). Terdapat beberapa isu-isu psikologi kepribadian berdasarkan teori Big Five ini, yaitu Free Will vs Determinism, Nature vs Nurture, Past vs Present, Uniqueness vs Universality, Equilibrium vs Growth, dan Optimistic vs Pesimistic. Teori Big Five ini mengukur kepribadian seseorang melalui beberapa tes, diantaranya BFI (Big Five
Inventory), NEO-PI-R (NEO-Personality Inventory Revised), IPIP (International Personality Item Pool), dan sebagainya. B. Saran Menumbuhkan
kesadaran
tentang
kepribadian
diri
sendiri
merupakan hal yang sangat penting untuk dapat beradaptasi dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Berdasarkan teori kepribadian menurut para ahli di atas, penting bagi seseorang untuk menyeimbangkan kepribadiannya agar terbentuk sifat dan perilaku yang seimbang. Teori Big Five ini dapat menjadi dasar para generasi muda untuk terus mengembangkan psikologi kepribadian.
Daftar Pustaka
Anonim.
2014.
Teori
Kepribadian
Big
Five
5
Personality.
(online).
(http://www.psikologiku.com/teori-kepribadian-big-five-5-personality/, diakses pada 2 Maret 2016). Anonim.
2014.
Big
Five
Personality
dan
Keberhasilan.
(online).
(http://psikoplusconsulting.com/content/big-five-personality-dankeberhasilan, diakses pada 2 Maret 2016). Suryabrata, Sumadi. 2015. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.