SILABUS MATA KULIAH/S A P SEMESTER GANJIL 2004/2005 PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Nama Mata Kuliah
: Teori Belajar Bahasa
Kode Mata Kuliah
: IND 521
Program / Tingkat
: Sarjana UPI/ III
Bobot Kredit
: 4 SKS
Semester
: 5 (Ganjil)
Dosen Penanggungjawab : Drs Badrun K. (0448) Asisten : Drs. Encep Kusuma (1555) Drs. Wawan Hermawan, M.Pd. (0237)
Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah Teori Belajar Bahasa berisi bahasan tentang teori, teori dan strategi belajar bahasa pertama atau atau pemer pemerol oleh ehan an baha bahasa sa dan dan stra strate tegi gi peme pemelaj lajar aran an baha bahasa sa kedu kedua a deng dengan an sast sastra rany nya a dala dalam m arti arti umum umum atau ataupu pun n khus khusus us.. Terca Tercaku kup p di dalam dalamny nya a pros proses es bela belajar jar,, dan dan fakt faktor or-fa -fakt ktor or yang yang mempengaruhinya dengan landasan teori yang relevan. Manfaat Manfaat Pembeka Pembekalan lan Teori Teori Belaja Belajarr Bahasa Bahasa : Memberi Memberi landas landasan an teori teori bela belajar jar khus khusus us baha bahasa sa dan dan sast sastra ra yang yang haru harus s dikua dikuasa saii Mahasiswa dan kelak akan diturunkan atau diwariskan kepada anak didiknya.
Cakupa Cakupan n Mata Mata Kuliah Kuliah : Perkuli Perkuliaha ahan n ini berisi berisi penger pengertian tian teori, teori, penger pengertian tian belajar belajar,, penger pengertian tian bahasa bahasa dan sastra, sastra, Pengerti Pengertian an teori belajar bahasa dan sastra. Sifat Sifat Mata Mata Kuliah: Kuliah: gabung gabungan an (mandir (mandiri, i, prereq prerequisi uisit/b t/bersy ersyara arat), t), teori, praktek, kegiatan di lapangan). Tujuan Tujuan Mata Mata Kuliah: Kuliah: Agar Agar Mahasis Mahasiswa wa memahami memahami makna makna teori, teori, belaj belajar ar,, baha bahasa sa,, sast sastra ra,, dan dan teor teorii bela belajar jar baha bahasa sa dan dan sast sastra ra dengan dengan pelaksa pelaksanaa naan n praktek prakteknya nya yang yang kelak kelak harus harus dituru diturunka nkan n keterampilannya kepada anak didik. Prasyar Prasyarat: at: Harus Harus sudah sudah mendapa mendapatka tkan n perkul perkuliaha iahan n Dasar-d Dasar-dasa asar r Pendidi Pendidikan kan dan pengaj pengajara aran n pada pada umumny umumnya, a, khusus khususnya nya untuk untuk prog progra ram m baha bahas sa dan dan sast sastra ra Indo Indone nesi sia, a, yang yang meny menyan angk gkut ut linguistik umum (kebahasaan) dan sastra (teori dan prakek).
DAFTAR PUSTAKA ACHMAD ACHMADI, I, Muchsin Muchsin 1988: 1988: Materi Materi Dasar Dasar Pengaja Pengajaran ran Komposi Komposisi si Bahas ahasa a Indo Indone nesi sia. a. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Dire irektorat Pendidika ikan Ting inggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta. RTIKULASI; I; @RTIKULAS
Jurnal Jurnal Kajian Kajian Bahasa Bahasa dan Sastra Sastra Indones Indonesia. ia. Jurusan Jurusan
Pendidi Pendidikan kan Bahasa Bahasa dan Sastra Sastra Indone Indonesia, sia, Fakulta Fakultas s Pendidi Pendidikan kan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Bandung.
AZIES, Furqanul; A Chaedar Alwasilah 1996: Pengajaran Bahasa Komunikatif. Remaja Rosda Karya, Bandung. BACHMAN, Lyle F. 1990: Fund Fundam amen enta tall Cons Conside idera rati tion ons s Language Testing. Oxford University Press, New York.
in
BROWN, H. Douglas (1994): Principles of Language Learning and Teaching, 3 rd ed. Prentice Hall Regents, Englewood Cliffs, NJ 07632. BROWN, H. Douglas (1993): Principles of Language Learning and Teaching. Prentice Hall, New Jersey. BROWN, H. Douglas (1993): Teacing by Principles. Prentice Hall, New Jersey. DAHAR, Ratna Wilis 1988 : Teori-teori Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. DARDJOWIDJOJO, Soenjono 2003: Psiko-Linguistik. Unika Atma Jaya; Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. DICKINSON, Leslie 1987: Self Instruction in Language Learning. University Press, Cambridge. DUNKIN, M.J. (and) B.J. Bidle 1994 : The Story of Teaching ELS, Theo van. Cs. 1984 : Applied Linguistics and the Learning and Teaching of Foreign Language. Private Limited, Singapore. HAMIED, Fuad Abdul 1987: Proses Belajar Mengajar Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Jakarta. HIDAYAT, Kosadi; Jazir Burhan; Undang Misdan: Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Binacipta, Bandung. HUSEN, HUSEN, Akhlan Akhlan;; Rahman Rahman 1996/1 1996/1997 997:: Perencanaan Perencanaan Pengajaran Pengajaran bahasa. Departemen Pendidi idikan dan kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
KAMARUDDIN KAMARUDDIN 1989: Kedwibahasaan dan Pendidikan Dwibahasa (Pengantar). Depa Depart rtem emen en Pend Pendid idika ikan n dan dan kebu kebuda daya yaan an,, Dire Direkt ktor orat at Pend Pendid idik ikan an Ting Tinggi gi,, Proy Proyek ek Peng Pengem emba bang ngan an Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta. KASE KASENG NG,, Syah Syahru rudd ddin in 1989 1989:: Ling Linguis uistik tik Terap Terapan an:: Peng Pengan anta tar r Menu Menuju ju Peng Pengaj ajar aran an Baha Bahasa sa yang yang Suks Sukses es.. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proy Proyek ek Pen Pengemb gemban anga gan n Lemb Lembag aga a Pendi endidi dika kan n Tena Tenaga ga Kependidikan, Jakarta. KRASHEN, Stephen 1989: Language Language Acquisition Acquisition and Language Language Education. Prentice Hall Regents, New York, London. KLEPPIN, Karin 1994 : Learing strategies in foreign Language Teaching. Hand-out. K. P. P. K. Bala Balaii Pend Pendid idik ikan an Guru Guru 1957 1957:: Metodik Pengajaran Pengajaran Bahasa. Balai Pendidikan Guru, Dj. DR. Cipto 9 Bandung. LITTLEWOOD, William 1983 : Commu Communic nicat ativ ive e Lang Langua uage ge Teaching. Cambridge University Press, London, New York. MULYONO, Iyo 2000: Dasar-dasar Belajar Bahasa I; Karakteristik Pemb Pembel elaj ajar ar.. Juru Jurusa san n Pend Pendid idik ikan an Baha Bahasa sa dan dan Sast Sastra ra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. O'MAL O'MALLE LEY, Y, J. Mich Michae aell 1990 1990:: Lear Learni ning ng Strat Strateg egie ies s in Seco Second nd Language Learning. University Press, Cambridge. OXFORD, OXFORD, Rebecc Rebecca a 1990: 1990: Langua Language ge Learnin Learning g Strateg Strategies ies;; What Every Teacher Should Know. Newbury House Publishers. PATEDA, Mansur 1988: Aspek-aspek Psikolinguistik. Nusa Indah, Ende-Flores. RICHA RIC HARD RD,, Jack Jack C. (Ed.) (Ed.) 1983 1983:: Language Language and Communication Communication.. Longman, London, New York.
SAPANI, Suardi; Yeti Mulyati; Nuny Sulistiany Idris 1997/1998: Teori Pembelajaran Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII. SOENARDJI 1989: Sendi-sendi Linguistika Bagi Kepentingan Pengajaran Bahasa. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta. STERN, H. H. 1983: Fundamental Consepts of Language Teaching. Oxford University Press, Walton Street, Oxford 0X2.6DP. TARIGAN, Henry Guntur 1993: Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset Pelajaran Pembelajaran Bahasa. Angkasa, Bandung. TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Tatabahasa Kasus; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta. TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Remedi Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta. TARIGAN, Henry Guntur 1989: Pengajaran Kompetensi Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
TARIGAN, Henry Guntur 1989: Metodologi Pengajaran Bahasa; Suatu Penelitian Kepustakaan. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta. TITONE, Renzo (and) Marcel Danesi: Aplied Psicholinguistics; An Introdution to the psychology of language Learning and Teaching. University of Toronto Press, Toronto; Buffalo; London. UNIVERSITY Press Universitas Pendidikan Idonesia 1989: Mimbar Pendidikan, Jurnal Pendidikan. Ikatan Alumni (IKA) UPI, Jl. Setiabudi 229 Bandung, 40154. VALETTE, Rebecca M. 1960: Modern Language Teaching. Harcourt Brace Jovanovich, Inc. New York WIDOWSON, H. G. (ed); Tim McNamara 2000: Language Testing; Oxford University Press, New York . WINATAPUTRA, Udin S. ; Tita Rosita 1996/1997: Materi Pokok; Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII.
F. Langkah-langkah Persiapan. 1. Membuat rambu-rambu kedisiplinan dan penilaian. a. Masuk kelas tepat waktu. Tenggang waktu untuk dinyatakan tidak terlambat adalah 15 menit setelah jam kuliah yang telah ditetapkan. b. Yang terlambat, ditandai: 5’, 10’, 15’, 20’, 25’, 30’. Meskipun boleh masuk mengikuti perkuliahan, tapi terkena sangsi kumulatif keterlambatan yang berpengaruh pada nilai akhir yang diperoleh. c. Yang tidak hadir, ditandai: s = sakit; i = izin; a = alpa;
d. Monitoring kegiatan perkuliahan dosen dilakukan oleh lembaga. e. Monitoring kegiatan mahasiswa dilakukan oleh dosen, dibantu oleh Ketua Tingkat dan beberapa mahasiswa yang terpercaya. f. Mahasiswa wajib memiliki catatan perkuliahan, yang setiap saat ha-rus ditransfer ke disket program Microsoft Word, di luar jadwal perkuliahan. Catatan ini harus dikembangkan melalui bacaan, atau wawancara, dialog, diskusi dengan dosen, para ahli, dan disusun secara sistematis, menjadi sebuah makalah individual yang harus dilaporkan kepada dosen. Terakhir, makalah-makalah itu akan disatukan dalam satu disket, dengan print-out- nya, dan diserahkan kepada dosen, sebagai salah satu dasar penilaian akhir. Hati-hati, jangan sampai terserang virus, harus tersedia duplikat untuk dapat menyelamatkan karya masing-masing. g. Mengikuti UTS dan UAS (sesuai dengan aturan presensi 80%). h. Mengerjakan tugas-tugas yang diinstruksikan. i. Membuat kelompok individual (perorangan) yang menangani topik. Masing-masing harus mengatur diri, untuk menjadi kelompok kecil, sebanyak 30 kelompok, yang terdiri dari 3 – 5 orang (menangani sub-subbab dengan masing-masing tetap jelas pada tanggung jawab topiknya). Salah-satu anggotanya harus menjadi ketua kelompok. Kelompok pertengahan, terdiri dari 10 – 15 atau 20 orang (menangani bab/kumpul-an topik), dengan seorang ketua kelompok dengan dua atau tiga wakil (pembantunya). Kelompok pertengahan ini membentuk satu (1) kelompok besar (kelompok kelas), juga dengan seorang ketua (kordinator) dan beberapa wakilnya, yang berkewajiban menyatu-kan, mensistematikkan karya tulis (disket) individual ke kelompok kecil, terus ke kelompok pertengahan dan terakhir ke satu disket kelas dengan sebuah print-out -nya. Ingat virus!!
2. Isi dan Urutan Perkuliahan a. Penjelasan tentang rambu-rambu dan disiplin perkuliahan, tujuan, materi, buku sumber, dan bentuk perkuliahan. Pengembangan materi berdasarkan model belajar dari
peneliti yang mencakup apa yang dipakai oleh pengajar sebelumnya, seperti model belajar H.H. Stern (1983) dan model dari pembuat eksperimen, dengan kerangka dasar pemikiran tentang teori belajar bahasa sebagai berikut:
KERANGKA PEMIKIRAN TEORI
ﷲا ا
ALLAH
HUKUMULLAH; SUNATULLAH
ILMU (SCIENCE)
TERCIPTA NYATA
TERUCAP GHAIB
ALAM SEMESTA, MANUSIA, DAN BAHASA
TEORI
METODA; CARA; JALAN; SYARIAH; PENDEKATAN; SUNATURRASUL; SUNATULLAH
TERCIPTA NYATA TULISAN
PERBUATAN
TERUCAP GAIB LISAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SCIENCE
SENI
SOCIAL SCIENCE
TERAPANNYA
PENGETAHUAN (KNOWLEDGE); CULTURE; CIVILIZATION; TECHNOLOGY; HUKUM; DALIL; NORMA; ETIK; EMIK; AESTETIK MORAL; AKHLAK
SEJARAH
FILSAFAT; TASAWUF; DZIKIR; MUHASABAH; UZLAH; PEMASYARAKATAN
KRITIK; EVALUASI; KONTROL; CERMIN
AKAL, PIKIRAN
b.
IMAN, TAKWA
Berdasarkan kerangka pemikiran tentang teori, dan pembagian kelompok di atas, perkuliahan selanjutnya, adalah memantau hasil studi dan catatan para mahasiswa, dan kegiatan diskusi dari hasil temuannya dari berbagai buku, majalah, dan sumber internet, berdasarkan topik-topik yang tersedia dan harus dikembangkan, serta apa yang ditayangkan oleh dosen. Pemantauan pertama, dilakukan kurang-lebih satu ming-gu setelah instruksi pada perkuliahan pertama dan kedua diberikan, berupa dasar pengembangan yang akan didis-kusikan selanjutnya, selama satu semester. Mahasiswa diminta untuk mengumpulkan bahan diskusi dari kata atau frase yang dibagikan untuk dicari data dan faktanya dari berbagai media cetak dan elektronik dalam bentuk draf, atau corat-coret garis besar bahan yang ditemukan dari berbagai
sumber, paling sedikit 5 buah rujukan sebagai bahan
pustaka
dalam
laporannya
yang
harus
diserahkan satu minggu setelah pengarahan ini. Rujukan akan lebih dihargai dari internet, dari bahasa asing dengan terjemahannya. Rujukan dari bahasa Indonesia akan dihargai juga, jika sesuai benar dengan topik yang dibahasnya. Topik-topik bahasannya, sebagai berikut:
1. aliran-aliran psikologi belajar dan transfer belajar; 2. bagaimana caranya anak belajar berbahasa?; 3. bagaimana cara anak belajar bahasa?; 4. bahan belajar bahasa; 5. bahan belajar berbahasa; 6. bahasa dan berpikir; 7. bahasa dan kegiatan berkomunikasi; 8. bahasa Indonesia dalam pengetahuan, ilmu, dan teknologi; 9. bahasa sebagai sebuah sistem terbuka; 10. bahasa;
11. bakat berbahasa; 12. belajar B-2 pada usia di atas 11 tahun; 13. belajar B-2 pada usia di bawah 11 tahun; 14. belajar
bahasa
dalam
upaya
meningkatkan
kesehatan jiwa; 15. belajar bahasa dan pembangungan bangsa dan negara; 16. belajar bahasa dengan audiolingual; 17. belajar bahasa dengan metode audiovisual; 18. belajar bahasa dengan metode sugestopedia; 19. belajar bahasa dengan pendekatan alamiah; 20. belajar bahasa dengan pendekatan ganda; 21. belajar bahasa dengan pendekatan kognitif; 22. belajar bahasa di laboratorium; 23. belajar bahasa di perguruan tinggi; 24. belajar bahasa komunikatif yang efektif;
25. belajar bahasa melalui berbicara dan membaca; 26. belajar bahasa melalui nyanyian; 27. belajar
bahasa melalui
perasaan,
penglihatan,
pendengaran, peciuman; 28. belajar bahasa melalui puisi; 29. belajar bahasa mimik; 30. belajar bahasa orang bisu-tuli; 31. belajar bahasa sambil bermain; 32. belajar bahasa secara formal; 33. belajar bahasa secara nonformal; 34. belajar bahasa struktural nonsituasional; 35. belajar bahasa struktural situasional; 36. belajar bahasa tanda (simbol); 37.
belajar bahasa tubuh (body language );
38. belajar bahasa untuk pengembangan kepribadian dan keseimbangan mental;
39. belajar bahasa untuk peningkatan daya intelek; 40. belajar bahasa wajah; 41. belajar becakap-cakap dalam B-2; 42. belajar beradaptasi; 43. belajar berkomunikasi; 44. belajar berorganisasi; 45. belajar berpikir dalam belajar bahasa; 46. belajar dan mengingat; 47. belajar dan motivasi; 48. belajar dengan metode langsung; 49. belajar dengan metode terjemahan; 50. belajar dengan responsi fisik; 51. belajar di kelas dan belajar di luar kelas; 52. belajar di perguruan tinggi; 53. belajar jarak jauh; 54. belajar konsep;
55. belajar melalui buku sastra; 56. belajar melalui buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal; 57. belajar membaca dan menulis; 58. belajar mengajarkan bahasa; 59. belajar prinsip; 60.
belajar
problem
solving dalam
pembelajaran
bahasa; 61. belajar sepanjang hayat; 62. belajar yang bermasalah; 63.
belajar, learning ;
64. belajar-mengajar; 65. bentuk belajar; 66. berbicara dan membaca dalam rangka belajar bahasa; 67. bimbingan guru atas kegiatan belajar bahasa;
68. cara belajar yang efektif; 69. cerita tentang percobaan B. F. Skinner dengan tikus dan burung merpati dalam kandangnya; 70. cerita tentang percobaan Ivan Patrovich Pavlov dengan anjingnya; 71. ciri-ciri afektif dan kepribadian; 72. computer aided learning; 73.
conditioning dan proses belajar bahasa;
74. dasar belajar bahasa; 75. drive, reward, retention, need, in learning; 76. efektifitas pemelajaran; 77. electronic learning (e-learning); 78. empati dalam belajar bahasa; 79. evaluasi belajar; 80. faktor-faktor individual dalam belajar;
81. faktor-faktor
internal
dan
eksternal
dalam
belajar; 82. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa;
84. faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar bahasa; 85. fasilitas belajar; 86. fungsi bahasa (menurut para ahli); 87. gaya belajar; 88. hasil belajar bahasa; 89. hubungan belajar dan mengajar; 90. hubungan kematangan psikis dengan belajar; 91. hubungan
keterampilan
keterampilan berbahasa;
psikomotor
dengan
92. hubungan lambang dengan bahasa, dan teori belajar bahasa. 93. hubungan
metodologi belajar
bahasa dengan
teori belajar bahasa; 94. hubungan psikolinguistik dengan teori belajar bahasa. 95. hubungan teori belajar dengan teori mengajar; 96. hukuman dan dorongan dalam belajar; 97. inovasi belajar; belajar berinovasi; 98. inovasi teknologi pendidikan dan
pengajaran
bahasa; 99. interaksi budaya; 100. interaksi kognitif; 101. interaksi sosial; 102. jenis-jenis belajar menurut Gagne; 103. jenis-jenis belajar menurut taksonomi Bloom;
104. karakteristik
bahasa
menurut
paham
transformasi generatif; 105. karakteristik pelajar; 106. karakteristik pembelajar=guru dan pelajar; 107. keberhasilan belajar dan mengajar bahasa 108. kebiasaan ujaran (verbal); 109. kegiatan belajar bahasa anak cacat; 110. kegiatan belajar berbasis kompetensi; 111. kegiatan belajar berbasis komputer; 112. kegiatan belajar berbasis performansi; 113. kegiatan belajar; 114. kemampuan linguistik bawaan vs. kemampuan linguistik yang dipelajari; 115. klasifikasi usia belajar bahasa; 116. komunikasi verbal dilihat dari segi antropologi; 117. komunikasi verbal dilihat dari segi ilmu
118. komunikasi verbal dilihat dari segi pendidikan dan pengajaran; 119. komunikasi verbal dilihat dari segi psikologi; 120. komunikasi verbal dilihat dari segi seni 121. komunikasi verbal dilihat dari segi sosiologi; 122. kondisi belajar; 123. konsep pemelajaran; 124. konteks budaya dalam belajar bahasa; 125. konteks sosial dalam belajar bahasa; 126. kurikulum fleksibel; 127. kurikulum,
hubungannya
dengan
sumber daya manusia; 128. kurikulum; 129. landasan linguistik belajar bahasa; 130. landasan psikologi belajar bahasa; 131. language aptitude batery test;
peningkatan
132. lembaga pembelajaran bahasa; 133. linguistik strukturalisme; 134. linguistik tradisional/filsafat; 135. linguistik transformasi; 136. madzhab pemerolehan bahasa; 137. manfaat mempelajari psikologi; 138. masalah-masalah bahasa; 139. masyarakat belajar; 140. membangun kompetensi belajar; 141. membantu menumbuhkan kemampuan belajar mandiri; 142. mengajarkan belajar; 143. mengapa anak belajar berbahasa?; 144. mengenal diri sendiri dan pengaruhnya dalam belajar; 145. mengingat dan melupakan;
146. metode belajar; 147. metode mengajar; 148. metode pemelajaran bahasa; 149. metode pengajaran bahasa; 150. model belajar bahasa glosodinamik; 151. model belajar; 152. modern language aptitude test; 153. motivasi belajar; 154. motivasi dan pengaruhnya untuk keberhasilan belajar; 155. nature or nurture?; 156. organisasi belajar; 157. pelajar yang gagal; 158. pembekalan
aplikasi
proses
pemelajaran
bahasa; 159. pemelajaran bahasa melalui media massa;
160. pemelajaran bahasa situasional; 161. pemelajaran yang gagal; 162. pendekatan belajar; 163. pendekatan
komunikatif-pragmatik
dalam
pemelajaran bahasa; 164. pendekatan pemelajaran bahasa; 165. pendekatan prosedural dalam belajar bahasa; 166. pengajar yang gagal; 167. pengajar, guru, instruktur, pelatih, pendidik (kedudukan dan peranannya);
168. pengajaran bahasa; 169. pengarahan diri dalam belajar; 170. pengelolaan kelas; 171.
pentingnya pengetahuan Teori Belajar Bahasa
bagi calon guru bahasa; 172. peran masyarakat dalam belajar bahasa; 173. peran orang tua dalam belajar bahasa;
174. peran pendidik, pengajar; 175. peranan
pengetahuan
teori
belajar
bahasa
dalam pengajaran bahasa; 176. perencanaan bahasa dan linguistik ilmiah; 177. performansi dan kompetensi; 178. perkembangan bahasa anak; 179. perkembangan
jiwa
anak
dikaitkan
dengan
kemampuaan berbahasa; 180. persepsi dalam belajar; 181. persepsi kognisi bahasa; 182. persoalan
struktur
luar
dan
struktur
dalam
bahasa; 183. peserta belajar; 184. praktek belajar – belajar praktek; 185. prinsip-prinsip belajar behaviorisme terapan; 186. prinsip-prinsip belajar kognitifisme;
187. profisiensi; 188. proses belajar bahasa ilmu; 189. proses belajar bahasa; 190. proses
dasar
pemelajaran
bahasa
menurut
paham transformasi generatif; 191. proses mempelajari bahasa; 192. proses pemelajaran bahasa; 193. proses penguasaan tatabahasa; 194. psikolinguistik terapan; 195. psikologi
behavioristik
dalam
pemelajaran
bahasa; 196. psikologi belajar bahasa; 197. psikologi mengajarkan bahasa; 198. psikologi mentalistik dalam pemelajaran bahasa; 199. psikologi pendidikan dan pengajaran;
200. psikologi sosial (humanistik) dalam pemelajaran bahasa; 201. resistensi belajar; 202. retriefal dalam belajar; 203. sifat bahasa; 204. sifat belajar; 205. simulasi pemelajaran bahasa Indonesia; 206. siswa/anak sebagai subjek pemelajaran bahasa; 207. situasi belajar; 208. sosiologi belajar; 209. strategi belajar anak; 210. strategi belajar bahasa; 211. strategi belajar orang dewasa; 212. strategi pembelajaran; 213. strategi pemerolehan bahasa Lindsfor; 214. sumber pemelajaran;
215. teknik pengajaran bahasa; 216. teknik-teknik belajar bahasa; 217. teknologi belajar; 218. teori bahasa; 219. teori belajar bahasa dan kurikulum; 220. teori belajar berbahasa; 221. teori belajar; 222. teori mengajarkan bahasa; 223. teori mengajarkan berbahasa; 224. teori pemelajaran bahasa (Mackey, 1965:139); 225. teori; 226. tipe belajar bahasa; 227. tipe belajar Robert Gagne, (1965); 228. transaksi sosial dalam belajar bahasa; 229. tujuan belajar bahasa bantu; 230. tujuan belajar bahasa;
231. tujuan belajar berbicara; 232. tujuan belajar drama; 233. tujuan belajar fonetik/fonologi; 234. tujuan belajar kritik sastra; 235. tujuan belajar membaca; 236. tujuan belajar menulis; 237. tujuan belajar menyimak; 238. tujuan belajar morfologi; 239. tujuan belajar pragmatik; 240. tujuan belajar prosa; 241. tujuan belajar puisi; 242. tujuan belajar sastra; 243. tujuan belajar sejarah bahasa; 244. tujuan belajar sejarah sastra; 245. tujuan belajar semantik; 246. tujuan belajar sintaksis;
247.
tujuan belajar wacana/discourse;
248. tujuan kegiatan belajar; 249. umpan balik belajar bahasa; 250. usia kritis belajar bahasa;
Topik-topik di atas, ada yang cukup luas bahasannya, ada yang sempit. Yang luas topik bahasannya, keseluruhan.
cukup Ada
garis yang
besar topik secara tumpang-tindih atau
berhubungan erat, atau hampir sama bahasannya. Para mahasiswa diharapkan dapat bekerja-sama untuk mengembangkan, menyelesaikan topik-topik itu secara menyeluruh, optimal dan maksimal (dengan ketentuan setiap orang diharapkan mampu selembar catatan), tidak terlalu
menulis, sehari terikat kepada
bagiannya masing-masing, karya mandiri. Sumber rujukan juga harus berbeda dengan karya orang lain. Kalau ada kerja-sama, tentu nama yang membantu kelompok lain, harus tertera di dalam makalah yang dibantu-nya. Akan sangat dihargai, melengkapi topik yang belum ada.
bagi yang mau
Mahasiswa dibawa ke perpustakaan dan ke UPI-net untuk ditunjukkan bahan yang ada, dan yang bisa dijadikan rujukan, selain yang diwajibkan oleh dosen. Pemantauan pertama, seperti telah disebutkan di atas, dilakukan kurang lebih satu minggu, setelah instuksi diberikan. Pemantauan kedua, pada saat Ujian Tengah
Semester. Pemantauan terakhir (ketiga), pada saat Ujian Akhir Semester, dengan tugas mengumpulkan karya kelas dalam satu disket, dengan satu print out- nya.
1. Tujuan Perkuliahan Mahasiswa, calon guru harus memperoleh dan mendapatkan bekal pengetahuan belajar bahasa (teori dan prakteknya) yang terdiri dari komponen-komponen: dasar belajar bahasa, model belajar, tujuan belajar, landasan psikologi belajar bahasa, landasan linguistik belajar bahasa, karakteristik pemelajar, pendekatan belajar, sifat belajar, strategi belajar, bentuk belajar, dan tipe belajar bahasa. 2. Rasional Perkuliahan Pengikut perkuliahan Teori Belajar Bahasa adalah calon guru bahasa. Mereka harus mempersiapkan diri, dan harus memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas yang berkaitan dengan: •
Dasar belajar bahasa; Teori belajar yang terkait dengan pengetahuan
•
psikologi belajar; Belajar bahasa yang terkait dengan pengetahuan
•
linguistik, dan psikologi umum serta psikologi khusus (psikologi bahasa atau psikolinguistik, pragmatik, psiko-logi perkembangan anak, psikologi belajar, yang me-nyangkut tipe kognitif anak, karakteristik siswa); kondisi belajar; ada strategi belajar siswa; pendekatan belajar kontrastif, pendekatan belajar analisis kesalahan,
pen-dekatan belajar wacana, pendekatan belajar kompetensi dan performansi; •
Ada proses mengajarkan bahasa yang terkait dengan psikologi mengajar dan psikologi bahasa (psikolinguistik, pragmatik). Hal ini berhubungan dengan kebijakan guru dalam proses belajar dan mengajar;
•
Ada proses belajar bahasa yang harus dipelajari dan di-praktekkan untuk kemantapan memberi contoh kepada para siswanya kelak.
4. Tugas Perkuliahan a.
Tugas terstruktur: mengikuti perkuliahan, mencatat, mentransfer catatan ke disket program micro softword selanjutnya bagi
untuk dasar pengembangan masing-masing, ujian tengah
semester, ujian akhir semester; b. Membuat makalah dari hasil temuan dari berbagai buku, majalah, jurnal, internet, serta masukan dari dosen; c. Harus mencantumkan pengarang atau penanggung jawab karangan sesuai dengan aturan ilmiah, saat mengutip. Kemudian dibuatkan bibliografi (daftar pustaka)-nya. d. Berdiskusi, per mahasiswa diberi waktu 10 menit untuk menyampaikan pokok persoalan topik untuk mendapat tanggapan dari mahasiswa lain dan dosen.
Kemudian
mendalami,
menghayati
pemelajaran masing-masing to-pik, dan menjadi sebuah makalah individual dengan daftar bacaan minimal 5 buah, dan makalah kelompok dengan
daftar bacaan sebanding dengan jumlah anggotanya. e. Pada akhir setiap makalah, hendaknya dibuatkan bebe-rapa pertanyaan latihan, atau untuk pengingat-ingat ten-tang apa, atau siapa, bagaimana, di mana atau dari mana, mengapa, kapan dari setiap topik yang dibuat. 5. Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Penilaian berdasarkan PAP (Penilaian Acuan Patokan) dan PAN (Penilaian Acuan Norma), yang diakumulasikan dengan komponen kedisiplinan, pemasukan tugas makalah, dan hasil UTS (Ujian Tengah Semester), dan UAS (Ujian Akhir Se-mester. Nilai akhir berupa angka 4, 3, 2, 0, atau A, B, C, dan G (Gagal). berikut:
Pertimbangan
tersebut
dirinci
sebagai
40% hasil ujian tengah dan akhir semester 30% hasil tugas perorangan, tugas kelompok kecil, dan kelompok besar. 20% keaktifan 10% kehadiran.
6. Metoda/Teknik Penyampaian
Metoda/teknik penyampaian berupa metoda campuran, terutama diskusi, ceramah, tanya-jawab, dan tugas resitasi dari berbagai sumber.
Relevansi
dengan
Mata
Kuliah
Teori
Belajar
Bahasa yang Sedang Berjalan Kalau dilihat dari deskripsi, silabus, dan hand-out mata kuliah Teori Belajar Bahasa di atas, tak dapat disangkal, relevansinya tidak diragukan lagi. Hanya ada perbedaannya dengan pelaksanaan perkuliahan yang sudah lalu, adalah instruksinya. Hal ini wajar, setiap pengajar memiliki cara yang bersifat individual. Jadi perbedaan
itu,
tidak
mengurangi,
bahkan
mungkin
menguatkan kualitas apa yang sudah dicapai oleh pengajar sebelum eksperimen ini dilakukan. Eksperimen ini dilakukan dalam upaya menggali, mengeluarkan, membangkitkan potensi kreatif, inovatif agar terealisasi dalam bentuk nyata, berupa karya tulis ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi diri sendiri, dan bagi semuanya. Diharapkan juga, karya tulis ilmiah ini,
secara berkala akan dapat diterbitkan oleh lembaga yang menaungi kegiatan ini. Tentunya, setelah diedit seperlunya. Eksperimen
ini
juga
dimaksudkan
untuk
merealisasikan karakter kurikulum IKIP (UPI) melalui pendekatan
concurrent;
pengembangan
ilmu
yang
dan
berorientasi
profesi
sesuai
pada dengan
kebutuhan lapangan; kombinasi pendekatan disiplin ilmu
dan
pendekatan
kompetensi;
keseimbangan
pendidikan umum dan pendidikan spesialisasi; bersifat fleksibel.
3. Membuat Satuan Acara Perkuliahan, sebagai berikut.
2.9.2004
Pengantar: Perkenalan, pengarahan, dan
persi-apan
kegiatan
menjelaskan
rambu-rambu
yang
harus
diketahui
perkuliahan kedisiplinan,
dalam
dengan aturan
kunjungan
ke
Perpustakaan, UPI-net, Laboratorium Baha-sa, dan lain-lain;
mengemukakan
Satuan
Acara
Pekuli-
ahan, serta membagikan topik masalah yang harus
dicari, dipelajari, yang kelak akan didiskusikan minggu berikut-nya. Bahan diskusi harus sudah dipersiapkan berupa kerangka sementara tulisan yang harus diserahkan sebuah salinannya kepada dosen minggu kedua perkuli-ahan. 6-9-2004 Lanjutan pengantar perkuliahan; Kunjungan ke Perpustakaan, UPI-net, Laboratorium Bahasa; Memberi penerangan tentang bahan-bahan yang bisa dipakai untuk rujukan.
teori belajar berbahasa; 8. hubungan lambang dengan bahasa, dan teori belajar bahasa; 9. teori belajar bahasa dan kurikulum; 13-9-2004 3.
kurikulum,
hubungannya dengan peningkatan sumber daya manusia; 4. hubungan psikolinguistik dengan teori belajar bahasa; 5. persepsi kognisi bahasa; 6. ; persepsi dalam belajar; 7. teori mengajarkan bahasa; 8. teori mengajarkan
berbahasa; 9. teori pemelajaran bahasa (Mackey, 1965:139); 16-9-2004 Penampilan diskusi III: 1. hubungan teori belajar
dengan
teori
mengajar;
2.
.
Teori Belajar Bahasa bagi calon guru
bahasa;
20-9-2004
bagaimana cara anak belajar bahasa?; 7. belajar B-2 pada usia di atas 11 tahun; 8. 11 tahun.
belajar B-2 pada usia di bawah
23-9-2004
belajar
bahasa
dengan
audiovisual; 3.
belajar
bahasa dengan audiolingual; 4. belajar bahasa dengan pendekatan alamiah; 5. belajar bahasa dengan
pendekatan
ganda;
6.
belajar
bahasa
dengan pendekatan kognitif; 7. belajar bahasa di labiratorium; 8. belajar bahasa di perguruan tinggi. 27-9-2004
belajar
bahasa dengan metode sugestopedia; 2. belajar bahasa melalui puisi; 3. belajar bahasa melalui perasaan, penglihatan, pendengaran, penciuman; 4. belajar bahasa mimik; 5. belajar bahasa sambil bermain; 6. belajar bahasa secara formal; 7. belajar bahasa
secara
nonformal;
8.
belajar
bahasa
struktural nonsituasional. 30-9-2004 bahasa
belajar melalui
nyanyian;
4-10-2004
7-10-2004
11-10-2004
cerita tentang percobaan Ivan Patrovich Pavlov dengan anjingnya; 6. cerita tentang percobaan B. F. Skinner dengan tikus dan burung merpati dalam kandangnya; 7. drive,
reward,
retention,
need,
in
learning; 8.
kegiatan belajar; 14-10-2004 UTS 18-10-2004
model belajar bahasa glosodinamik; 21-10-2004
25-10-2004
28-10-2004
1-11-2004
4-11-2004
8-11-2004
11-11-2004 ……………? 15-11-2004 libur Iedul Fitri 18-11-2004 ……………? 22-11-2004
25-11-2004
29-11-2004
2-12-2004
6-12-2004
mengapa belajar
berbahasa?
kepribadian
7
ciri-ciri
afektif
anak dan
13-12-2004
16-12-2004
20-12-2004
23-12-2004
belajar
bahasa
meningkatkan kesehatan jiwa;
dalam
upaya
belajar bahasa
komunikatif yang efektif; 27-12-2004
Penampilan
diskusi
XXIX:
1.
belajar
bahasa orang bisu-tuli; 2. belajar berpikir dalam belajar bahasa; 3. kegiatan belajar bahasa berbasis performansi; 5. 6. 7.