Tentang ISO (INTERNATIONAL STANDARDS ORGANIZATION)
Tentang ISO (INTERNATIONAL STANDARDS ORGANIZATION)
Pengertian Standar
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di
dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau
kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk,
atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk,
proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya
adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu
"pintar" (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan
dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh
dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar
internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta
lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.
Pengertian ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang
terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak
kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan
(Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari
ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan
terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional,
dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian
dipublikasikan sebagai standar internasional.
Nama ISO
Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap
"International Organization for Standardization" dengan kependekannya
'ISO', dimana 'IOS' dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan
nama didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan
merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional
tersebut. "ISO" berasal dari Bahasa Latin (Greek) "isos" yang mempaunyai
arti "sama" (equal). Awalan kata "iso-" juga banyak dijumpai misalnya pada
kata "isometric", "isomer", "isonomy", dan sebagainya.
Dari kata "sama" (equal) menjadi "standar" inilah "ISO" dipilih sebagai
nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga
dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke
dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris,
atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa
Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa
Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini
namanya tetap ISO.
Kebutuhan Standar Internasional
Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap
teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya
dapat berakibat timbulnya semacam "technical barriers to trade (TBT)" atau
"hambatan teknis perdagangan". Industri-industri pengekspor telah lama
merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu
mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan
internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya organisasi ISO
didirikan.
Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup
berbagai bidang, antara lain bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil,
pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan pemanfaatannya,
pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal
ini akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan
industri pada masa-masa yang akan datang.
Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal
sebagai berikut :
Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia
Penetrasi teknologi antar sektor
Sistem komunikasi di seluruh dunia
Standar global untuk pengembangan teknologi
Pembangunan di negara-negara berkembang
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam
suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang
dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti
ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua
pihak yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen,
konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai
spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten dalam memilih
dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa
yang ditawarkan.
Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan,
pertukaran, dan alih teknologi melalui :
Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang
layak
Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan
pengurangan limbah
Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari
berbagai komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan
kegunaan barang dan jasa
Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan
pemeliharaannya
Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah
mendapatkan jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap
kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang
maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.
Jenis – jenis ISO
ISO 9001
ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu dan merupakan persyaratan sistem
manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa
kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah ISO 9001:2008. Salah satu
ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses. Pendekatan
proses ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu.
Pendekatan ini mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi,
penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan berkesinambungan
(continual improvement).
ISO 14001
Berbeda dengan standar ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen
mutu, maka ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan
sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada
prinsipnya sama dengan ISO 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya
dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan.
Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukan identifikasi
terhadap aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau
operasi perusahaannya terhadap aspek lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya
pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun juga termasuk upaya-upaya
kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.
ISO 22000
Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk memperhatikan aspek
kesehatan dan keselamatan pelanggannya, sehingga harus meningkatkan
pengendalian kontrol internalnya terutama dalam proses produksi.
ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan sistem manajemen
keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian dalam sistem dan
proses produksi produk makanan dan minuman. Setiap jenis produk baik
makanan atau minuman harus dibuatkan rencana proses dan pengendaliannya.
Pada dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001, hal yang
membedakan terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan realisasi produk dan
klausul 8: validasi, verifikasi dan perbaikan sistem.
ISO/IEC 27001
Kemajuan dalam dunia teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan IT
telah membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis. Dimulai
dengan adanya penerapan internet dalam dunia bisnis misalnya website, email
sampai penggunaan jejaring sosial lainnya. Perubahan ini menjadikan dikenal
adanya transaksi on-line, data-data dan informasi dalam bentuk file
komputer dan sebagainya.
Pada tahun 2005, The International Organization for Standardization
menerbitkan standar yang kenal dengan ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001
merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi atau dikenal juga
dengan Information Security Management System (ISMS). ISO/IEC 27001
sekarang ini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak
menggunakan aplikasi IT dalam kegiatan bisnisnya.
ISO/TS 16949
Saya yakin Anda telah mengenal jenis-jenis kendaraan bermotor beroda dua
atau empat dengan merek-merek terkenal. Kendaraan bermotor tersebut
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang saat ini berkembang
pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga "image" mereknya dimata pelanggan,
perusahaan otomotif tersebut harus menjaga mutu produknya.
Upaya perusahaan otomotif dalam menjaga mutu produk salah satunya dengan
menerapkan ISO/TS 16949. Pada dasarnya ISO/TS 16949 merupakan Technical
Specification yang dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk
industri otomotif. Sebagaimana jenis-jenis standar yang dikeluarkan oleh
The International Organization for Standardization, ISO/TS 16949 mempunyai
konsep perbaikan berkesinambungan, pengendalian terhadap rantai pasok,
tindakan perbaikan dan pencegahan.
ISO/IEC 17025
ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan untuk
diterapkan oleh suatu lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci yang
dikendalikan dalam standar ini adalah kompetensi laboratorium pengujian dan
kalibrasi. Keberadaan standar ini sangat penting terutama untuk memastikan
validitas dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang
kesehatan, perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan.
Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya dituntut untuk menerapkan
ISO/IEC 17025 dalam kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi.
Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga
kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau
kalibrasi yang dikeluarkannya.
ISO 28000
Aksi terorisme yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu telah memberikan
pengaruh terhadap sistem bisnis. Sehingga dipandang perlu suatu sistem
manajemen keamanan yang dapat memastikan keamanan dalam rantai pasokan
(supply chain). ISO telah menerbitkan seri standar ISO 28000 yang berupa
persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar ini diterapkan
terutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ancaman resiko keamanan
relatif tinggi misalnya suatu fasilitas umum, bank, logistik, hotel, sampai
kilang minyak atau sarana vital lainnya.
ISO 50001
ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energi. Standar
tersebut bertujuan membantu organisasi dalam membangun sistem dan proses
untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan konsumsi energi. Standar
tersebut berlaku bagi semua jenis dan ukuran organisasi. ISO 50001
dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik dalam menggunakan aset
energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan penggunaan teknologi
hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi pada seluruh rantai suplai.
ISO 50001 juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan standar manajemen
lain, terutama ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) dan ISO 9001 (Sistem
Manajemen Mutu).
daftar pusaka
http://www.iso.org/iso/home.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Internasional_untuk_Standardisasi
http://www.bikasolusi.co.id/mengenal-jenis-standar-iso/
Sertifikasi Standard Kualitas Internasional
" Sebelum kita diskusikan lebih jauh tentang Standard Kualitas "
"Internasional dalam hal ini ISO-9000, baik kalau disepakati terlebih "
"dahulu tentang pengertian standard. Dalam tulisan ini, standard "
"diartikan sebagai kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan "
"yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi "
"teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai "
"peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin "
"suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah "
"dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan "
"format kartu kredit, atau kartu-kartu "pintar" (smart) lainnya yang "
"telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di "
"berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan "
"banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional "
"telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih "
"meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa. "
" "
" "
"Standard Kualitas Internasional "
" "
" Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai teknologi "
"yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang informasi dan "
"telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit "
"energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa "
"keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk "
"kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan"
"datang. "
"Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena "
"kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia, penetrasi teknologi"
"antar sektor, sistem komunikasi di seluruh dunia, dan standar global "
"untuk pengembangan teknologi, serta pembangunan di negara-negara "
"berkembang "
" Standardisasi internasional adalah suatu kenyataan yang "
"diperlukan di dalam suatu sektor industri tertentu bila mayoritas "
"barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang "
"telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari "
"kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak yang "
"berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, "
"konsumen, dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati "
"berbagai spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten"
"dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan "
"persyaratan dari jasa yang ditawarkan. "
" Secara umum tujuan penyusunan standar internasional adalah "
"untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi "
"melalui peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga "
"yang layak, peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan "
"lingkungan, dan pengurangan limbah, kesesuaian dan keandalan "
"inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk "
"menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik, dan penyederhanaan "
"perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang dan "
"jasa, serta peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan "
"pemeliharaannya. Harapannya, pengguna (konsumen) lebih percaya pada "
"barang dan jasa yang telah mendapatkan jaminan sesuai dengan standar "
"internasional. Jaminan terhadap kesesuaian tersebut dapat diperoleh "
"baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan oleh "
"lembaga independen. "
" "
" "
"Sertifikasi Standard Internasional "
" "
" Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan "
"terhadap teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang "
"berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya semacam "technical barriers"
"to trade (TBT)" atau "hambatan teknis perdagangan". Industri-industri "
"pengekspor telah lama merasakan perlunya persetujuan terhadap standar "
"dunia yang dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam "
"proses perdagangan internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah "
"awalnya organisasi ISO didirikan. "
" "
" Kesepakatan diantara Negara-negara Masyarakat Ekonomi Eropa "
"(MEE) memunculkan sistem standar yang dikenal dengan istilah "
""International Organization for Standardization" (ISO). ISO adalah "
"organisasi standar system kualitas di luar pemerintahan "
"(Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947, yang "
"diakui secara internasional dan saat ini beranggotakan lebih dari 90 "
"negara atau tidak kurang dari 140 negara termasuk Indonesia. ISO "
"mengawasi badan akreditasi (Acreditation Body) yang terdiri dari NACCB"
"(National Acreditation Council for Certification Body), RAB (Register "
"Acreditation Body) dan JAB (Japanesse Acreditation Body). Badan "
"akreditasi ini mengawasi lembaga-lembaga yang mengaudit dan memberikan"
"sertifikat (Sertification Body) seperti: SGS Sucofindo di Indonesia, "
"SISIR di Singapura, SIRIM di Malaysia, TISI di Thailand, BPS di "
"Philipina, L'Loyd dan BSI di Inggris dan lain sebagainya. "
" Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama "
"lengkap "International Organization for Standardization" dengan "
"kependekannya 'ISO', dimana 'IOS' dianggap lebih tepat. Anggapan itu "
"benar bila penetapan nama didasarkan pada kependekannya. Yang "
"sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan "
"nama dari organisasi internasional tersebut. "ISO" berasal dari Bahasa"
"Latin (Greek) "isos" yang mempaunyai arti "sama" (equal). Awalan kata "
""iso-" juga banyak dijumpai misalnya pada kata "isometric", "isomer", "
""isonomy", dan sebagainya. Dari kata "sama" (equal) menjadi "standar" "
"inilah "ISO" dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk "
"dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari "
"penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain "
"dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN "
"(Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, "
"atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa "
"Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi "
"ini namanya tetap ISO. "
" "
" Sejak tahun berdirinya pada tahun 1947 federasi ISO memiliki "
"visi untuk membuat satu standar Pemastian Mutu (Quality Assurance) "
"yang dikemudian hari juga dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Mutu"
"(Quality Manajemen System). ISO mempunyai tiga misi utama, yaitu: "
"mengembangkan standar internasional, menyebarkan informasi tentang "
"standar internasional, dan mempromosikan implementasi standar "
"internasional. Dengan demikian Misi dari ISO adalah untuk mendukung "
"pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya "
"dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga "
"untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu "
"pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah"
"menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian "
"dipublikasikan sebagai standar internasional. Produk-produk ISO yang "
"terkenal antara lain: ISO 9000 Series yang memuat tentang standar "
"Sistem Manajemen Mutu. ISO 14000 Series yang memuat tentang standar "
"Sistem Manajemen Lingkungan. ISO TS 17025 yang memuat tentang standar "
"Pengujian dan Kalibrasi di Laboratorium. ISO TS 16949 yang memuat "
"tentang standar Sistem Manajemen Mutu di industri otomotif. ISO 19011 "
"yang memuat tentang standar Audit Sistem Manajemen Mutu dan "
"Lingkungan, standar ini digunakan untuk menggantikan ISO 10011 (Audit "
"Sistem Manajemen Mutu) dan ISO 14010, ISO 14011, ISO 14012 (Audit "
"Sistem Manajemen Lingkungan) "
" "
"Sertifikasi Standard Internasional ISO 9000 "
" Khusus tentang ISO 9000, ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk"
"sistem manajemen mutu (SMM) atau standar sertifikasi yang mengelola "
"proses pencapaian kualitasdalam kaitannya dengan hubungan antara "
"supplier, perushaan dan konsumen. Oleh karena itu, sertifikasi "
"ISO-9000 sama sekali tida berbicara tentang kualitas suatu produk, "
"tetapi berbicara tentang proses pencapaian suatu tingkat kualitas "
"tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa perusahaan yang akan mengadopsi"
"sertifikasi ISO-9000 perlu menetapkan spesifikasi atau persyaratan "
"atau karakteristik kualitas produk dan prosesnya. "
" ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi "
"internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali "
"dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for "
"Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang "
"bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC "
"176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna "
"menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan "
"relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah "
"dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000. ISO 9000 mencakup "
"standar-standar di bawah ini : "
"1) Sertifikasi ISO-9001 "
"ISO 9001 adalah Quality Management System, atau sistem penjaminan "
"mutu, yaitu mekanisme standar yang disusun, disepakati, dan diterapkan"
"oleh suatu organisasi dalam menjalankan aktivitas suatu perusahaan. "
"Sistem ISO 9001 menjelaskan bagaimana perusahaan beroperasi. "
"Bagaimana perkerjaan mengalir dari satu aktifitas ke aktifitas lain. "
"Penanganan pekerjaan mulai dari customer, input ke dalam masing-masing"
"proses, dan output yang dihasilkan dari setiap proses. "
"Parameter-parameter fisik dari hasil pekerjaan, yang menentukan apakah"
"hasil tersebut memenuhi prasayarat kualitas yang telah ditentukan dan "
"disepakati atau belum. Penerapan Implementasi ISO 9001 tidak hanya "
"sekedar copy paste prosedur yang ditetapkan, jika perusahaan ingin "
"mendapatkan nilai tambah dari pada system ISO 9001 maka implementasi "
"harus benar - benar dijalankan secara maksimal dan perlu komitmen "
"manajemen yang bagus. oleh karnanya tugas dari pada seorang konsultan "
"ISO 9001 tidak hanya sekedar bisa menerapkan system ISO di perusahaan"
"terkait namun seorang konsultan ISO 9001 harus mampu memotivasi & "
"berinovasi ke perusahaan terkait sehingga manfaat ISO 9001 benar – "
"benar bisa di rasakan oleh seluruh karyawan & perusahaan. Yang "
"menjadi fokus dalam Sistem Manajemen Mutu - Quality Management System "
"ISO 9001 adalah system manajemen atau pengelolaan mutu, yg harus "
"mengacu kepada standard internasional ISO 9001 yang dikeluarkan oleh "
"badan standarisasi internasional atau International Organization for "
"Standardization. ISO 9001 mengatur sistem dokumentasi organisasi "
"terkait manajemen mutunya. Dokumen dalam system management mutu ISO "
"9001 biasanya berisi kebijakan mutu (Quality Policy), sasaran mutu "
"(Quality Objectives), dan pedoman mutu (Quality Manual). Sedangkan "
"system manajemen mutu itu sendiri mencakup antara lain: customer "
"contracts, rekrutmen dan pelatihan karyawan, desain dan pengembangan "
"produk dan jasa, produksi dan pengiriman produk, pemilihan pemasok "
"(Suppliers), tanggung-jawab Manajemen, internal audit mutu, pengukuran"
"dan pemantauan, perbaikan berkesinambungan, dan tindakan perbaikan dan"
"pencegahan. Mutu, dalam System Manajemen Mutu - Quality Management "
"System ISO 9001, bisa mencakup kualitas produk (Q), biaya atau Cost "
"(C), pengiriman atau Delivey (D), keamanan / keselamatan atau safety "
"(S) dan morale (M) atau biasa disingkat dengan QCDSM. System Manajemen"
"Mutu - Quality Management System ISO 9001 menggunakan pendekatan "
"proses (Process Approach), pendekatan system (system approach) dan "
"juga menggunakan pola Plan-Do-Check-Action (PDCA) - Continual "
"Improvement. "
" "
"2) Sertifikasi ISO-9002 "
"Sertifikasi ISO-9002, merupakan sistem manajemen kualitas atau model "
"jaminan kualitas dalam produksi, instalasi dan pelayanan. Persyaratan "
"dalam ssertifikasi ISO-9002 ini sama dengan persyaratan yang terdapat "
"dalam sertifikasi ISO-9001 kecuali pengendalian desain. Oleh karena "
"itu, sertifikasi seperti ini sangat cocok untuk perusahaan jasa yang "
"tidak memerlukan pengendalian desain seperti: hotel, rumah sakit, "
"asuransi, bank, lembaga pendidikan, maupun laboratorium pengetesan. "
"Sertifikasi ISO-9002 ini digunakan bila kesesuaian terhadap "
"persyaratan yang telah ditetapkan harus dijamin oleh perusahaan selama"
"produksi, instalasi dan pelayanan. Perusahaan yang memproduksi barang "
"tetapi produk tersebut dibuat dengan standar atau spesifikai pihak "
"lain, oleh karenanya pengendalian desain tidak diterapkan. "
" "
"3) Sertifikasi ISO-9003 "
"Sertifikasi ISO-9003 merupakan sertifikasi atau model jaminan kualitas"
"untuk inspeksi dan tes akhir. Beberapa tes persyratan yang terdapat "
"dalam standar ini sama dengan isi persyaratan dalam sertifikasi "
"ISO-9001 kecuali pengendalian desain, pembelian, pengendalian proses "
"dan pelayanan yang bersifat non aplicate. Sertifikasi seperti ini "
"merupkan standar yang kurang rinci. Standar ini dipergunakan bila "
"kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditetapkan harus dijamin "
"oleh perusahaan hanya pada tahap inspeksi dan tes akhir. Standar ini "
"umumnya dipakai oleh laboratorium pengujian, pusat-pusat kalibrasi, "
"dan distributor alat yang melakukan pemeriksaan dan pengujian produk "
"yang dipasok. "
" "
"4) Sertifikasi ISO-9004 "
"Sertifikasi ISO-9004 terdiri dari delapan seri. Yaitu ISO 9004-1 "
"samapai dengan ISO-9004-8. "
"Sertifikasi ISO-9004-1 1994, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"sistem kualitas bagian 1 yang berisikan panduan untuk pemilihan dan "
"pemakaian. "
"Sertifikasi ISO-9004-2 1991, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"jaminan kualitas bagian 2 yang berisikan panduan untuk pelayanan. "
"Sertifikasi ISO-9004-3 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"jaminan kualitas bagian 3 yang berisikan panduan untuk proses "
"material. "
"Sertifikasi ISO-9004-4 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"jaminan kualitas bagian 4 yang berisikan panduan untuk perbaikan "
"kualitas. "
"Sertifikasi ISO-9004-5 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"jaminan kualitas bagian 5 yang berisikan panduan untuk perencanaan "
"kualitas. "
"Sertifikasi ISO-9004-6 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"jaminan kualitas bagian 6 yang berisikan panduan untuk jaminan "
"kualitas manajemen proyek. "
"Sertifikasi ISO-9004-7 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"jaminan kualitas bagian 7 yang berisikan panduan untuk bentuk "
"manajemen. "
"Sertifikasi ISO-9004-8 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan "
"jaminan kualitas bagian 8 yang berisikan panduan untuk quality "
"principle their application to management practices. "
" Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO "
"9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO"
"900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih "
"dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO "
"10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di "
"kebanyakan organisasi menganggap hal tersebut sebagai salah satu "
"elemen dari suatu sistem manajemen. "
" "
" Tujuan implementasi sistem manajemen kualitas ISO-9000 yaitu "
"untuk meningkatkan daya saing, efisiensi bisnis dan efektivitas "
"bisnis. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem manajemen kualitas "
"ISO-9000 lebih menekankan konsep pengendalian sejak dini, lebih "
"menekankan pencegahan ketidak sesuaian daripada mengoreksi setelah "
"terjadi ketidak-sesuaian. Logika sistem manajemen kualitas ISO-9000 "
"memiliki dua kutub potensi, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Ada"
"beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya potensi yang akan "
"tergali dari implementasi ISO. "
" "
" Yang pertama adalah Motivasi. Sertifikat sistem manajemen "
"kualitas ISO-9000 tidak membedakan perusahaan besar atau kecil, tidak "
"membedakan sistem manajemen dan menganggap bahwa semua perusahaan sama"
"derajadnya. Namun sertifikat tidak selamanya menjamin dan mencerminkan"
"bahwa sistem manajemen kualitas perusahaan selalu baik dan sesuai "
"standar. Sertifikat belum tentu berdampak positif bagi perusahaan, "
"tapi bisa terjadi sebaliknya, yaitu menjadi beban financial dan moral "
"khususnya bagi perusahaan yang mengimplementasikan sistem manajemen "
"kualitas ISO-9000 dengan motivasi tidak sehat, misal mengikuti trend "
"dan hanya untuk mengejar prestise dan status. Kedua adalah Komitmen. "
"Komitmen adalah kekuatan untuk maju, kekuatan untuk menggalang "
"kerjasama dan partisipasi, kekuatan untuk mengubah kebiasaan dan pola "
"kerja yang tidak baik. Yang terakhir adalah Sumber Daya Manusia. "
"Pembinaan SDM sangat diperlukan. Pimpinan bertanggung jawab untuk "
"memastikan semua karyawan siap menghadapi konsekuensi era sistem "
"manajemen kualitas ISO-9000. "
" "
" Implementasi sertifikasi ISO-9000 pada dasarnya mempunyai "
"manfaat pokok antara lain: meningkatkan efisiensi kerja, efektivitas "
"kerja dan produktivitas, meningkatkan daya saing, adanya jaminan "
"konsistensi terhadap kualitas produk, meningkatkan kepercayaan "
"konsumen terhadap produk, struktur kerja lebih jelas dan transparan, "
"meningkatkan ketrampilan pegawai karena pembinaan SDM terpogram, "
"lingkungan kerja lebih rapih dan bersih, dan dokumentasi lebih teliti."
"Manfaat tersebut merupakan akibat dari semakin baiknya manajemen dalam"
"perusahaan. Sertifikasi ISO-9000 tidak mensyaratkan bentuk manajemen "
"tertentu, yang dinilai adalah sistem yang jelas, bertanggung jawab, "
"konsisten dan dapat dipercaya bagaimana sistem kualitas tersebut "
"dikendalikan dan bagaimana komitmen mereka terhadap kualitas. Bag "
"perusahaan yang akan masuk dalam pasar global, perhatian terhadp "
"faktor-faktor seperti: harga yang kompetitif, dapat memenuhi kebutuhan"
"dan selera konsumen, sesuai dengan spesifikasi, jaminan pasokan dan "
"beberapa persyaratan lainnya baik yang melekat pada produk maupun "
"masalah legalisasi, dapat diantisipasi dengan mngimplementasikan "
"sertifikasi ISO-9000. Lebih penting dari itu "
" "
" Sistem manajemen kualitas ISO 9000 memiliki beberapa kelebihan"
"dibandingkan dengan sistem manajemen kualitas lainnya, antara lain: "
"ISO-9000 sangat antisipatif, ketat dalam hal prosedur dan dokumentasi,"
"progresif dalam audit dan tindakan koreksi serta dilengkapi dengan "
"sertifikat, sangat adaptif untuk diaplikasikan di berbagai macam "
"organisasi, dan sangat informatif, mudah dipahami dan telah dijadikan "
"sistem manajemen kualitas standar internasional. Namun demikian, ISO "
"mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta "
"bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000. "
"Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar "
"baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh "
"bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan. Sebagai catatan, ISO 9001, "
"ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. "
"Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000"
"Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001. "
" "
" Untuk dapat berhasil mengimplementasikan sertifikasi ISO 9000,"
"ada delapan prinsip yang harus dijadikan landasan implementasi, yakni "
"1) Fokus Pada Pelanggan "
"Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen "
"organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan "
"datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi "
"harapan pelanggan. "
" "
"2) Kepemimpinan "
"Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari "
"organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan "
"internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam "
"mencapai tujuan-tujuan organisasi. "
" "
"3) Pelibatan Orang "
"Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari "
"suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan "
"memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk kemanfaatan organisasi. "
" "
"4) Pendekatan Proses "
"Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, "
"apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola "
"sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur "
"kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan "
"yang terorganisasi. "
" "
"5) Pendekatan Sistem Pada Manajemen "
"Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang "
"saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada "
"efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. "
" "
"6) Perbaikan Berkesinambung "
"Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan "
"harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung "
"didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya "
"terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi "
"untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan "
"berkesinambung membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif,"
"merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan"
"menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu. "
" "
"7) Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan "
"Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan "
"informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga "
"masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. "
"Keputusan manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan "
"kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu."
" "
"8) Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok "
"Suatu organisasi dan pemasoknya memiliki hubungan yang saling "
"tergantung sekaligus saling menguntungkan. Pembinaan hubungan yang "
"demikian akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai "
"tambah. "
" "
"Urgensi Sertifikasi ISO-9000 "
" Sampai saat ini ribuan perusahaan dan organisasi jasa diseluruh"
"dunia, termasuk di Indonesia, telah mengadopsi sertifikasi ISO-9000. "
"Implementasi sertifikasi ISO-9000 bukan bertujuan untuk memperoleh "
"sertifikat. Oleh karena itu, sangatlah keliru apabila perusahaan "
"menerapkan sertifikasi ISO-9000 hanya bertujuan untuk mendapatkan "
"sertifikat. Hal yang lebih penting dan harus dipertahankan bahkan "
"ditingkatkan oleh perusahan yang mengimplementasukan sertifikasi "
"ISO-9000 adalah komitmen perusahaan terhadap kualitas produk, "
"efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan improvement proses operasi."
"Namun demikian, urgensi sistem manajemen kualitas ISO 9000 akan sangat"
"bergantung pada setidaknya tiga hal, yakni "
"Prakarsa Manajemen: pentingnya sistem ini sangat dipengaruhi oleh "
"keyakinan akan arti penting dan manfaat bagi perusahaan. "
"Wilayah Pemasaran: bila pasar bersifat local dan konsumen tidak "
"mensyaratkan sistem ISO-9000, maka sistem ini tidak begitu penting. "
"Namun bila pasar bersifat internasional dan konsumen melalui "
"pemerintah memberikan regulasi instruktif yang mensyaratkan perusahaan"
"yang memasarkan produk di wilayahnya harus memiliki sertifikasi "
"ISO-9000 maka kepemilikan sertifikasi tersebut menjadi penting. "
"Tuntutan Konsumen: bila pasar bersifat internasional dan ada tuntutan "
"dari konsumen, maka sistem manajemen kualitas ISO-9000 menjadi penting"
"dan merupakan keharusan bila perusahaan ingin tetap eksis, sehinggan "
"implementasi sistem ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan "
"lebih-lebih dalam memasuki pasar eropa. "
" Akhirnya Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar "
"tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. "
"Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan "
"konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. "
"Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat "
"ini telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, "
"termasuk perguruan tinggi dan universitas. (Hendra Poerwanto G). "
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) Untuk Perlindungan Konsumen
Posted by Jalma Daya Kamis, 04 April 2013 1 komentar
Sebagai salah satu acuan untuk perlindungan konsumen di Tanah Air,
Pemerintah dari jauh-jauh waktu telah membuat sebuah standar layak atau
tidaknya sebuah produk yang beredar di Tanah Air. Standar ini berdasarkan
penilaian dari berbagai sisi terhadap produk yang bersangkutan.
STANDAR adalah sebuah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan yang
termasuk didalamnya tatacara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan
datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Sedangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan
oleh Pemerintah Indonesia (dalam hal ini Badan Standardisasi Nasional) dan
Berlaku secara Nasional terhadap seluruh barang beredar di Tanah Air.
Sampai saat ini jumlah SNI telah mencapai 6520 judul dan sebanyak 84 produk
sudah diberlakukan SNI-Wajibnya. SNI-Wajib diberlakukan oleh menteri teknis
sesuai dengan lingkup binaannya, seperti contoh untuk produk helm, ban,
baja, semen, pupuk, tepung terigu dll. oleh Menteri Perindustrian.
Sedangkan untuk produk kipas angin, saklar, MCB, tusuk kontak dan kotak
kontak, perlengkapan kendali lampu, pemutus sirkit arus oleh Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dengan SNI, produsen paham akan kepastian batas mutu atau kualitas yang
diterima pasar, sedangkan konsumen memperoleh kepastian kualitas dan
keamanan produk, sehingga publik dilindungi dari segi keamanan, kesehatan,
keselamatan, dan kelestarian lingkungannya.
SPB: Surat Pendaftaran Barang adalah dokumen pendaftaran barang hasil
verifikasi kesesuaian mutu yang diterbitkan oleh Pusat Pengawasan Mutu
Barang, sebagai lampiran PIB saat pengeluaran barang dari kawasan pabean.
Dalam dokumen SPB terdapat Nomor Pendaftaran Barang (NPB).
NPB: Nomor Pendaftaran Barang diberikan terhadap barang impor yang SNI-nya
telah diberlakukan secara wajib guna ketertelusuran penerapan pengawasan
mutu barang impor. NPB digunakan sebagai dasar pengawasan barang beredar
(market surveilance). Baca selengkapnya disini: STANDAR NASIONAL INDONESIA
(SNI).
Akhir-akhir ini Pemerintah semakin giat dalam mengkampanyekan sebuah
program edukasi Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen bagi masyarakat
di Tanah Air. Tentu saja selain untuk perlindungan konsumen itu sendiri
sosialisasi Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkan oleh para
produsen dalam negeri. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi konsumen dalam
negeri untuk tidak mencintai produk-produk negerinya sendiri.
Sebenarnya jika kita telusuri semakin dalam arti dan manfaat menjadi
Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen ini akan semakin meluas. Dan
tentu saja berujung pada semakin makmurnya masyarakat di Tanah Air. Inilah
yang disadari Pemerintah kita sehingga untuk menjadikan masyarakat sebagai
Konsumen Cerdas ini saat ini sedang giat dikampanyekan melalui berbagai
media dan dengan sasaran semua kalangan.
*Contoh beberapa barang yang wajib SNI antara lain:
1. Mainan anak-anak, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia No. 24/M-IND/PER/4/2013 Tahun 2013
Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib
("Permen Perindustrian 24/2013"). Mainan yang dimaksud adalah setiap
produk atau material yang dirancang atau dengan jelas diperuntukkan
penggunaannya oleh anak dengan usia 14 (empat belas) tahun ke bawah untuk
bermain dengan penggunaan yang normal maupun kemungkinan penggunaan yang
tidak wajar sesuai dengan kebiasaan seorang anak (Pasal 1 angka 1 Permen
Perindustrian 24/2013).
2. Ban, yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia No. 11/M-IND/PER/1/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) Ban Secara Wajib sebagaimana terakhir diubah
dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 27/M-
IND/PER/5/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/1/2012 Tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) Ban Secara Wajib;
3. Semen, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia No. 18/M-IND/PER/2/2012 Tahun 2012 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen Secara Wajib;
4. Pupuk anorganik tunggal, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia No. 16/M-IND/PER/2/2012 Tahun 2012
Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pupuk Anorganik
Tunggal Secara Wajib;
5. Air minum dalam kemasan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia No. 49/M-IND/PER/3/2012 Tahun 2012
Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) Secara Wajib;
6. Helm, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Nomor 40/M-IND/PER/6/2008 Tahun 2008 Tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan
Bermotor Roda Dua Secara Wajib;
7. dan lain-lain.
Jika atas barang atau jasa tersebut telah ditetapkan SNI wajib, dan pelaku
usaha melanggar ketentuan tersebut, maka berdasarkan Pasal 24 ayat [1] PP
102/2000, pelaku usaha dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi
pidana.