Heat Treatments, Annealing, Tempering, Quenching Agustus 9th, 2009by gregorius and tagged Metalurgi
PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT) PADA BAJA
Sifat mekanik tidak hanya tergantung pada komposisi kimia suatu paduan, tetapi juga tergantung pada strukturmikronya. Suatu paduan dengan komposisi kimia yang samadapat memiliki strukturmikro yang berbeda, dan sifat mekaniknya akan berbeda. Strukturmikro tergantung pada proses pengerjaan yang dialami, terutama proses laku-panas yang diterima selama proses pengerjaan. Proses laku-panas adalah kombinasi dari operasi pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap logam atau paduan dalam keadaan padat, sebagai suatu upaya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Proses laku-panas pada dasarnya terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dengan pemanasan sampai ke temperatur tertentu, lalu diikuti dengan penahanan selama beberapa saat, baru kemudian dilakukan pendinginan dengan kecepatan tertentu. Secara umum perlakukan panas (Heat treatment) diklasifikasikan dalam 2 jenis :
1. Near Equilibrium (Mendekati Kesetimbangan) Tujuan dari perlakuan panas Near Equilibrium adalah untuk :
a. Melunakkan struktur kristal b. Menghaluskan butir c. Menghilangkan tegangan dalam d. Memperbaiki machineability. Jenis dari perlakukan panas Near Equibrium, misalnya : Full Annealing (annealing) Stress relief Annealing Process annealing Spheroidizing Normalizing
Homogenizing.
2. Non Equilirium (Tidak setimbang) Tujuan panas Non Equilibrium adalah untuk mendapatkan kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi.
Jenis dari perlakukan panas Non Equibrium, misalnya : Hardening Martempering Austempering Surface Hardening (Carburizing, Nitriding, Cyaniding, Flame hardening, Induction hardening) Pada proses pembuatannya, komposisi kimia yang dibutuhkan diperoleh ketika baja dalam bentuk fasa cair pada suhu yang tinggi. Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadifasa padat pada suhu 13500, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur mikro. Perubahan struktur mikro dapat juga dilakukan dengan jalan heat treatment. Bila proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai tiap jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan suhu baja. Perubahan struktur mikro pada berbagai suhu dan kadar karbon dapat dilihat pada Diagram Fase Keseimbangan (Equilibrium Phase Diagram).
Gambar Diagram Near Equilibrium Ferrite-Cementid (Fe-Fe3C)
Keterangan gambar : Dari diagram diatas dapat kita lihat bahwa pada proses pendinginan perubahan perubahan pada struktur kristal dan struktur mikrosangat bergantung pada komposisi kimia. Pada kandungan karbon mencapai 6.67% terbentuk struktur mikro dinamakanSementit Fe3C (dapat dilihat pada garis vertical paling kanan). Sifat sifat cementitte: sangat keras dan sangat getas Pada sisi kiri diagram dimana pada kandungan karbon yang sangat rendah, pada suhu kamar terbentuk struktur mikro ferit. Pada baja dengan kadar karbon 0.83%, struktur mikro yang terbentuk adalah Perlit, kondisi suhu dan kadar karbon ini dinamakan titik Eutectoid. Pada baja dengan kandungan karbon rendah sampai dengan titik eutectoid, struktur mikro yang terbentuk adalah campuran antara ferit dan perlit. Pada baja dengan kandungan titik eutectoid sampai dengan 6.67%, struktur mikro yang terbentuk adalah campuran antara perlit dan sementit. Pada saat pendinginan dari suhu leleh baja dengan kadar karbon rendah, akan terbentuk struktur mikro Ferit Delta lalu menjadi struktur mikroAustenit. Pada baja dengan kadar karbon yang lebih tinggi, suhu leleh turun dengan naiknya kadar karbon, peralihan bentuk langsung dari leleh menjadi Austenit. Penekanan terletak pada Struktur mikro, garis-garis dan Kandungan Carbon.
a. Kandungan Carbon 0,008%C = Batas kelarutan maksimum Carbon pada Ferrite pada temperature kamar 0,025%C = Batas kelarutan maksimum Carbon pada Ferrite pada temperature 723
b. Derajat Celcius 0,83%C = Titik Eutectoid 2%C = Batas kelarutan Carbon pada besi Gamma pada temperature 1130 Derajat Celcius 4,3%C = Titik Eutectic 0,1%C = Batas kelarutan Carbon pada besi Delta pada temperature 1493 Derajat Celcius
c. Garis-garis Garis Liquidus ialah garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan(pembekuan). Garis Solidus ialah garis yang menunjukan akhir dari proses pembekuan (pendinginan). Garis Solvus ialah garis yang menunjukan batas antara fasa padat denga fasa padat atau solid solution dengan solid solution. Garis Acm = garis kelarutan Carbon pada besi Gamma (Austenite) Garis A3 = garis temperature dimana terjadi perubahan Ferrit menjadi Autenite (Gamma) pada
pemanasan. Garis A1 = garis temperature dimana terjadi perubahan Austenite (Gamma) menjadi Ferrit pada pendinginan. Garis A0 = Garis temperature dimana terjadi transformasi magnetic pada Cementid. Garis A2 = Garis temperature dimana terjadi transformasi magnetic pada Ferrite.
d. Struktur mikro Ferrite ialah suatu komposisi logam yang mempunyai batas maksimum kelarutan Carbon 0,025%C pada temperature 723 Derajat Celcius, struktur kristalnya BCC (Body Center Cubic) dan pada temperature kamar mempunyai batas kelarutan Carbon 0,008%C. Austenite ialah suatu larutan padat yang mempunyai batas maksimum kelarutan Carbon 2%C pada temperature 1130 Derajat Celcius, struktur kristalnya FCC (Face Center Cubic). Cementid ialah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Fe dan C dengan perbandingan tertentu (mempunyai rumus empiris) dan struktur kristalnya Orthohombic. Lediburite ialah campuran Eutectic antara besi Gamma dengan Cementid yang dibentuk pada temperature 1130 Derajat Celcius dengan kandungan Carbon 4,3%C. Pearlite ialah campuran Eutectoid antara Ferrite dengan Cementid yang dibentuk pada temperature 723 Derajat Celcius dengan kandungan Carbon 0,83%C. Secara umum heat treatment dengan kondisi Near Equilibrium itu dapat disebut dengan anneling.
Annealing Annealing ialah suatu proses laku panas (heat treatment) yang sering dilakukan terhadap logam atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk. Tahapan dari proses Anneling ini dimulai dengan memanaskan logam (paduan) sampai temperature tertentu, menahan pada temperature tertentu tadi selama beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang diinginkan lalu mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju pendinginan yang cukup lambat. Jenis Anneling itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi benda kerja, temperature pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan (cooling rate), dll.
1. Full annealing (annealing) Merupakan proses perlakuan panas untuk menghasilkan perlite yang kasar (coarse pearlite) tetapi lunak dengan pemanasan sampai austenitisasi dan didinginkan dengan dapur, memperbaiki ukuran butir serta dalam beberapa hal juga memperbaiki machinibility. Pada proses full annealing ini biasanya dilakukan dengan memanaskan logam sampai keatas temperature kritis (untuk baja hypoeutectoid , 25 Derajat hingga 50 Derajat Celcius diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid 25 Derajat hingga 50 Derajat Celcius diatas garis A1). Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan yang cukup lambat (biasanya dengan dapur atau dalam bahan yang mempunyai sifat penyekat panas yang baik). Perlu diketahui bahwa selama pemanasan dibawah temperature kritis garis A1 maka belum terjadi perubahan struktur mikro. Perubahan baru mulai terjadi bila temperature pemanasan mencapai garis atau temperature A1 (butir-butir Kristal pearlite bertransformasi menjadi austenite yang halus). Pada baja hypoeutectoid bila pemanasan dilanjutkan ke temperature yang lebih tinggi maka butir kristalnya mulai bertransformasi menjadi sejumlah Kristal austenite yang halus, sedang butir Kristal austenite yang sudah ada (yang berasal dari pearlite) hampir tidak tumbuh. Perubahan ini selesai setelah menyentuh garis A3 (temperature kritis A3). Pada temperature ini butir kristal austenite masih halus sekali dan tidak homogen. Dengan menaikan temperature sedikit diatas temperature kritis A3 (garis A3) dan memberI waktu penahanan (holding time) seperlunya maka akan diperoleh austenite yang lebih homogen dengan butiran kristal yang juga masih halus sehingga bila nantinya didinginkan dengan lambat akan menghasilkan butir-butir Kristal ferrite dan pearlite yang halus.
Baja yang dalam proses pengerjaannya mengalami pemanasan sampai temperature yang terlalu tinggi ataupun waktu tahan (holding time) terlalu lama biasanya butiran kristal austenitenya akan terlalu kasar dan bila didinginkan dengan lambat akan menghasilkan ferrit atau pearlite yang kasar sehingga sifat mekaniknya juga kurang baik (akan lebih getas). Untuk baja hypereutectoid,annealing merupakan persiapan untuk proses selanjutnya dan tidak merupakan proses akhir.
2. Normalizing Merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus, pendinginannya dengan menggunakan media udara, lebih keras dan kuat dari hasil anneal. Secara teknis prosesnya hampir sama dengan annealing, yakni biasanya dilakukan dengan memanaskan logam sampai keatas temperature kritis (untuk baja hypoeutectoid , 50 Derajat Celcius diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid 50 Derajat Celcius diatas garis Acm). Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan pada udara. Pendinginan ini lebih cepat daripada pendinginan pada annealing.
3. Spheroidizing Merupakan process perlakuan panas untuk menghasilkan struktur carbidaberbentuk bulat (spheroid) pada matriks ferrite. Pada proses Spheroidizing ini akan memperbaiki machinibility pada baja paduan kadar Carbon tinggi. Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa baja hypereutectoid yang dianneal itu mempunyai struktur yang terdiri dari pearlite yang terbungkus oleh jaringan cemented. Adanya jaringan cemented (cemented network) ini meyebabkan baja (hypereutectoid) ini mempunyai machinibility rendah. Untuk memperbaikinya maka cemented network tersebut harus dihancurkan dengan proses spheroidizing. Spheroidizing ini dilaksanakan dengan melakukan pemanasan sampai disekitar temperature kritis A1 bawah atau sedikit dibawahnya dan dibiarkan pada temperature tersebut dalam waktu yang lama (sekitar 24 jam) baru kemudian didinginkan. Karena berada pada temperature yang tinggi dalam waktu yang lama maka cemented yang tadinya berbentuk plat atau lempengan itu akan hancur menjadi bola-bola kecil (sphere) yang disebut dengan spheroidite yang tersebar dalam matriks ferrite.
4. Process Annealing Merupakan proses perlakuan panas yang ditujukan untuk melunakkan dan menaikkan kembali keuletan benda kerja agar dapat dideformasi lebih lanjut. Pada dasarnya proses Annealing dan Stress relief Annealing itu mempunyai kesamaan yakni bahwa kedua proses tersebut dilakukan masih dibawah garis A1 (temperature kritis A1) sehingga pada dasarnya yang terjadi hanyalah rekristalisasi saja.
5. Stress relief Annealing Merupakan process perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa akibat proses sebelumnya. Perlu diingat bahwa baja dengan kandungan karbon dibawah 0,3% C itu tidak bisa dikeraskan dengan membuat struktur mikronya berupa martensite. Nah, bagaimana caranya agar kekerasannya meningkat tetapi struktur mikronya tidak martensite? Ya, dapat dilakukan dengan pengerjaan dingin (cold working) tetapi perlu diingat bahwa efek dari cold working ini akan timbu yang namanya tegangan dalam atau tegangan sisa dan untuk menghilangkan tegangan sisa ini perlu dilakukan proses Stress relief Annealing.
Heat Treatment dengan pendinginan A. Heat Treatment dengan pendinginan tak menerus Jika suatu baja didinginkan dari suhu yang lebih tinggi dan kemudian ditahan pada suhu yang lebih rendah selama waktu tertentu, maka akan menghasilkan struktur mikro yang berbeda. Hal ini dapat dilihat pada diagram: Isothermal Tranformation Diagram.
Gambar 6.4 Isothermal transformation diagram for 0.2 C. 0.9% Mn steel Penjelasan diagram: Bentuk diagram tergantung dengankomposisi kimiaterutama kadar karbon dalam baja. Untuk baja dengan kadar karbon kurang dari 0.83% yang ditahan suhunya dititik tertentu yang letaknya dibagian atas dari kurva C, akan menghasilkan struktur perlit dan ferit.
Bila ditahan suhunya pada titik tertentu bagian bawah kurva C tapi masih disisi sebelah atas garis horizontal, maka akan mendapatkan struktur mikro Bainit (lebih keras dari perlit). Bila ditahan suhunya pada titik tertentu dibawah garis horizontal, maka akan mendapat struktur Martensit (sangat keras dan getas). Semakin tinggi kadar karbon, maka kedua buah kurva C tersebut akan bergeser kekanan. Ukuran butir sangat dipengaruhi oleh tingginya suhu pemanasan, lamanya pemanasan dan semakin lama pemanasannya akan timbul butiran yang lebih besar. Semakin cepat pendinginan akan menghasilkan ukuran butir yang lebih kecil.
B. HEAT TREATMENT DENGAN PENDINGINAN MENERUS Dalam prakteknya proses pendinginan pada pembuatan material baja dilakukan secara menerus mulai dari suhu yang lebih tinggi sampai dengan suhu rendah. Pengaruh kecepatan pendinginan manerus terhadap struktur mikro yang terbentuk dapat dilihat dari diagram Continuos Cooling Transformation Diagram.
Penjelasan diagram: Pada proses pendinginan secara perlahan seperti pada garis (a) akan menghasilkan struktur mikro perlit dan ferlit. Pada proses pendinginan sedang, seperti, pada garis (b) akan menghasilkan struktur mikro perlit dan bainit. Pada proses pendinginan cepat, seperti garis ( c ) akan menghasilkan struktur mikro martensit. Dalam prakteknya ada 3 heat treatment dalam pembuatan baja:
Pelunakan (Annealing) : pemanasan produk setengah jadi pada suhu 850 9500C dalam waktu yang tertentu, lalu didinginkan secara perlahan (seperti garisa diagram diatas). Proses ini berlangsung didapur (furnace). Butiran yang dihasilkan umumnya besar/kasar. Normalizing : pemanasan produk setengah jadi pada suhu 875 9800C disusul dengan pendinginan udara terbuka (seperti garis-b diagram diatas). Butiran yang dihasilkan umumnya berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan penggilingan kondisi panas (rolling). Quenching : system pendinginan produk baja secara cepat dengan cara penyemprotan air pada pencelupan serta perendaman produk yang masih panas kedalam media air atau oli. Sistem pendinginan ini seperti garis-c diagram diatas. Selain dari ketiga system heat treatment diatas ada juga heat treatment tahap kedua pada rentang suhu dibawah austenit yang dinamakan Tempering. Pemanasan ulang produk baja ini biasa dilakukan untuk produk yang sebelumnya di quenching. Setelah di temper, maka diharapkan produk tersebut akan lebih ulet dan liat.
http://gregorius.blogdetik.com/2009/08/09/heat-treatments-annealing-tempering-quenching/
Tempered Safety Glass |
|
Kaca tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara memanaskan kaca float biasa hingga mencapai temperatur sekitar 700*C dan kemudian didinginkan mendadak dengan menyemprotkan udara secara merata pada kedua permukaan kaca. Dari proses ini maka terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada kaca, tapi secara visual tidak terjadi perubahan.
A. Karakteristik umum. 1. Berkekuatan tinggi Kaca tempered mempunyai daya tahan lendutan dan benturan keras 3-5 kali lebih kuat dari kaca float dengan ketebalan yang sama. 2. Ketahanan terhadap perubahan suhu Kaca tempered mempunyai daya tahan terhadap perubahan suhu kira-kira 3-5 lebih tahan dari kaca float biasa. 3. Pecahan kaca dalam bentuk partikel dan tumpul sehingga aman Pecahan kaca tempered berbentuk kecil kecil dan tumpul tidak seperti biasa pecahannya sangat runcing dan tajam sehingga tidak aman. B. Penggunaan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pintu pintu bebas rangka (frameless tempered glass doors). Bukaan bukaan/dinding kaca pada bangunan yang menurut tingkat keamanan yang tinggi. Dinding kaca batas tangga, eskalator dan lift. Furniture dan dekorasi, seperti meja, lemari kaca dll. Kaca kaca jendela kendaraan bermotor. Penggunaan penggunaan lain yang memerlukan kekuatan kaca khusus, seperti untukdinding lapangan squash dan lain lain.
C. Catatan 1. Karena kaca tempered memiliki keseimbangan yang baik sekali antara tegangan tekan dengan tegangan tariknya, maka kaca tempered tidak boleh diganggu oleh proses proses lebih lanjut yang dapat membahayakan keseimbangan tersebut, seperti pemotongan, penggosokan tepi, pembuatan lubang, dan lain Iain. Semua ukuran dan jenis aksesoris harus sudah dapat ditentukan dengan pasti, sebelum kaca tempered diproses. 2. Kaca tempered sulit sekali retak oleh benturan ringan, tapi akan pecah oleh goresan yang dalam. Dalam hal ini kaca tempered tidak Iangsung pecah, tapi lambat laun pasti pecah. 3. Kaca tempered bukan tidak bisa pecah. Hati hati dengan kerusakan yang serius pada tepi atau permukaan kaca karena akan menjadi sumber kepecahan. 4. Jika kaca tempered mengalami benturan sehingga menghasilkan titik kepecahan ini akan bergerak keseluruh permukaan kaca dan memecahkan kaca tersebut. Dalam hal ini kaca Tempered tidak Iangsung runtuh dengan tiba tiba.
5. http://www.tamindoglass.co.id/tempered-safety-glass
Tempered glass, Beningnya Kaca Dipadukan dengan Kuatnya Permukaan Posted on May 22, 2014 by Admin in Architectaria, Architectural Elements, Architecture,Building Material, Home Improvement, Ideas, Materials, Review, Tips Rumah
Tempered glass, jenis kaca dengan permukaan paling kuat, tidak mudah pecah dan tahan terhadap perubahan suhu. Pernah menjumpai sebuah dinding atau pintu yang terbuat dari kaca? Jika hanya mengandalkan kaca biasa, mustahil kita bisa menemukan dinding atau pintu dari kaca. Kaca – kaca yang biasa kita temui pada dinding dan pintu sebuah bangunan itu kebanyakan bukanlah kaca biasa (ordinary glass), melainkan Tempered glass. Tempered glass merupakan jenis kaca yang sangat resisten atau tahan terhadap tekanan, panas, hingga perubahan cuaca. Material ini juga jauh lebih kuat dan tahan terhadap berbagai goncangan dibandingkan dengan material kaca biasa. Tempered glass merupakan material kaca yang didinginkan (annealed glass) kemudiah dipanaskan hingga lentur, dan didinginkan kembali dengan cepat. Proses ini juga dinamakan heat-treated. Dua jenis basic tempered glass: heat-strengthened dan fully tempered Ada dua jenis basic tempered glass, yaitu jenis heat-strengthened dan fully tempered. Fully tempered glass merupakan jenis kaca dengan spesifikasi khusus dan telah mengalami proses kompresi pada permukaannya hingga tekanan 10.000 atau bahkan lebih. Heat-strengthened glass merupakan jenis tempered glass yang tidak terlalu banyak membutuhkan fitur atau proses – proses khusus. Permukaannya pun hanya mengalami kompresi antara 3500 hingga 10.000 psi. Heat-strengthened glass yang permukaannya dikompresi dengan tekanan 5000 bila pecah karakter pecahannya akan sama dengan kaca biasa. Sementara Heat-strengthened glass yang permukaannya dikompresi dengan tekanan yang lebih besar, misalnya di atas 5000 psi, jika pecah, kemungkinan pola pecahannya akan menyerupai fully tempered glass. Seberapa kuatkah tempered glass? Tempered glass dikenal karena kekuatan dan resistensinya dari kemungkinan pecah. Tempered glass juga tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suhu. Untuk melihat seberapa besar kekuatannya, bayangkan Anda melihat sebuah benda dengan kecepatan tertentu melayang dan
menabrak permukaan kaca biasa hingga kaca tersebut pecah. Pada tempered glass, dibutuhkan kecepatan dan kekuatan 2 hingga 3 kali lebih besar dari kecepatan itu untuk dapat membuat kaca ini pecah. Angin dengan kecepatan tertentu juga berpotensi membuat kaca biasa menjadi goyah hingga pecah. Pada tempered glass, dibutuhkan kecepatan angin yang 4 kali lebih besar guna membuat permukannya pecah. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa tempered glass sangatlah kuat dan cocok untuk digunakan pada outdoor. Karakteristik tempered glass Seperti yang sudah disebutkan di atas, tempered glass memiliki permukaan yang sangat kuat, jauh melebihi permukaan kaca biasa. Di samping itu, tempered glass memiliki karakter tidak bisa dipotong. Proses pemotongan biasanya dilakukan sebelum kaca diubah menjadi tempered glass. Proses pemotongan dilakukan dengan sangat hati – hati dan presisi. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa tempered glass bisa dipotong, asalkan berada pada kondisi tertentu. Kaca tersebut haruslah dipotong dengan menggunakan laser cutters khusus dan hanya boleh dilakukan oleh profesional di bidangnya. Caranya dengan mendinginkan kaca tersebut, kemudian kaca dipanaskan kembali hingga 900 F (482 derajat Celsius). Setelah itu, biarkan kaca dingin dengan sendirinya. Proses ini memakan waktu sekitar 8 jam. Pastikan penggunaan eye protection dan sarung tangan tatkala pemotongan. Pemotongan tempered glass juga mesti didahului dengan proses annealing atau pendinginan. Jika tidak, maka tempered glass akan berpotensi pecah. Meski sangat kuat, bukan berarti Tempered glass tidak bisa pecah. Tempered glass bisa saja pecah, namun pecahannya akan membentuk potongan – potongan kecil yang ujung – ujungnya tidak tajam. Hal inilah yang juga membedakannya dengan kaca biasa. Pecahan – pecahan tersebut relatif aman jika mengenai permukaan kulit, sehingga mengurangi resiko cedera. Maka dari itu, tempered glass merupakan salah satu jenis kaca yang paling aman. Penggunaan tempered glass dalam kehidupan sehari – hari Tempered glass penting untuk digunakan pada area yang membutuhkan perlindungan khusus dan membutuhkan kaca dengan kekuatan yang lebih. Tempered glass bisa diterapkan pada skylight, pintu, pintu shower, cermin, dinding, refrigerator, oven, hingga fire screens. Tempered glass juga biasa digunakan pada kaca mobil, permukaan meja, countertops hingga cutting boards.
Shower Cabin yang Berbahan Tempered Glass Kemungkinan goresan pada tempered glass Permukaan tempered glass berpotensi menjadi tergores yang disebabkan benda – benda atau partikel kecil yang kasat mata, misalnya debu atau abu vulkanik. Goresan atau scratches juga bisa timbul dikarenakan adanya kesalahan dalam proses pembuatan. Selain itu, goresan bisa timbul akibat kaca dibersihkan tidak dengan pembersih kaca dan peralatan standar. Goresan – goresan pada permukaan kaca bisa dihilangkan atau disamarkan dengan polishing atau pelitur. Namun, karena permukaan kaca cukup riskan dan berpotensi untuk pecah, maka polishing mesti dilakukan dengan sangat hati – hati. Khusus untuk goresan yang cukup dalam, permukaan kaca mesti digerinda terlebih dahulu sebelum dilakukan polishing. Namun, jangan terlalu memaksakan. Bila goresannya sangat dalam, sebaiknya ganti kaca dengan tempered glass yang baru sebelum retak hingga pecah. Selain itu, dalam proses grinding maupun polishing, Anda mesti menggunakan peralatan yang tepat, salah satunya sarung tangan dan Eye protection. Selamat mencoba ..
http://architectaria.com/tempered-glass-beningnya-kaca-dipadukan-dengan-kuatnyapermukaan.html
Beranda About Daftar Harga Dorma BTS-84 for sale Galeri Hubungi kami Lantai transparan
Sekilas Mengenai Kaca Tempered 9 Maret 2012 Kaca tempered dibuat dari kaca float berkualitas tinggi melalui proses pemanasan thermal di mana kaca akan dipanaskan sampai dengan titik lunaknya kemudian didinginkan secara cepat. Hal ini akan memberikan kaca tempered kekuatan lebih. Kaca temperd mempunyai kekuatan 4 sampai 5 kali lebih baik terhadap benturan, tekanan, maupun perubahan suhu ekstrim dibandingkan kaca biasa dengan ketebalan sama. Kaca tempered juga diklasifikasikan sebagai kaca pengaman dan ketika pecah akan berubah menjadi pecahan-pecahan kecil (sebesar ibu jari tangan) yang tidak tajam, sehingga mengurangi resiko terjadinya cedera serius. Keuntungan pemakaian kaca tempered 1. Kekuatan: kaca tempered menurut standard ASTM C1048 adalah 4 sampai dengan 5 kali lebih kuat daripada kaca biasa dengan ketebalan sama. Untuk kaca tempered minimal tekanan permukaan adalah 10000 psi 2. Keamanan: ketika pecah terkena benturan, kaca tempered akan langsung menjadi pecahan-pecahan kecil sebesar ibu jari tangan dan tidak tajam. Hal ini akan mengurangi terjadinya cedera serius
Kekuatan thermal: ketika sinar matahari mengenai langsung permukaan kaca, akan
terjadi pemanasan. Proses pemanasan ini tidak merata di permukaan. Biasanya bagian tengah kaca memiliki tendensi untuk memanas lebih cepat, sedangkan bagian tepi kaca masih relatif dingin. Jika perbedaan suhu ini mencapai batas tertentu, bisa menyebabkan kaca pecah. Tetapi kaca tempered mempunyai kekuatan tepi yang lebih baik sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya pecah karena perbedaan suhu/panas Beberapa point yang layak jadi perhatian untuk kaca tempered: 1. Distorsi optik: kaca tempered yang diproses dengan menggunakan horisontal furnace(tungku pemanasan horisontal) akan meninggalkan sedikit tampak gelombang (wave) pada permukaannya. Hal ini terjadi karena adanya kontak
dengan roller pada saat proses pemanasan. Orientasi kaca di dalam furnace menjadi penting untuk meminimalisasi tampak gelombang pada permukaan 2. Warping/bowing: kaca sedikit melengkung seperti busur, karena kaca tempered dipanaskan sampai titik lunaknya (sekitar 700 C) kemudian didinginkan secara cepat, akan terjadi sedikit gejala warp/bow. Selama gejala ini masih dalam batas toleransi, tidak akan mengganggu dalam aplikasinya untuk berbagai keperluan 3. Fragmentasi: kaca tempered pada dasarnya digunakan karena faktor kekuatan dan faktor keamanannya, jadi test fragmentasi menjadi sangat penting untuk mendapatkan informasi mengenai kaca itu sendiri. Pecahan harus berukuran sama, kecil(sebesar kuku ibu jari tangan), dan tidak tajam. Standard SNI mengharuskan untuk luasan kaca tempered 50mm x 50mm ada minimal 40 pecahan berukuran sama. Jika ada pecahan yang berukuran lebih besar, hal ini menandakan adanya bagian kaca yang lebih lemah
Langkah-langkah dalam proses produksi kaca tempered: 1. Memotong kaca mentah/raw glass sesuai dengan ukuran yang dikehendaki oleh pihak pembeli/customer. Kaca dapat berupa kaca polos/bening(clear), tinted(warna), atau reflective 2. Setelah dipotong, bagian tepi kaca akan mengalami proses edging/digosok. Tujuannya menghilangkan bagian tajam, jika kualitas edging kurang baik, dapat menyebabkan pecah di dalam furnace. Lubang dan cowakan(jika memang diminta) akan dikerjakan selanjutnya 3. Kaca akan mengalami proses pencucian dan pengeringan sebelum dipindahkan ke area proses tempering 4. Kaca kemudian dimasukkan ke dalam ruang pemanasan dan dipanaskan sampai ke titik lunaknya(sekitar 700 C), segera setelah kondisi ini tercapai, kaca dipindahkan lagi ke proses selanjutnya yaitu didinginkan secara cepat dengan meniupkan udara dengan tekanan tertentu pada kedua sisinya (atas & bawah). Pendinginan secara cepat ini akan menimbulkan stress di berbagai bagian daripada kaca itu sendiri yang akhirnya menimbulkan beberapa area stress yang berbeda. Hal ini yang memberikan kekuatan pada kaca tempered 5. Setelah proses pendinginan secara cepat selesai, kaca akan keluar sebagai kaca tempered Warna, kejernihan, komposisi kimia, transmisi cahaya tidak mengalami perubahan setelah proses tempering. Juga kekerasan, gravitasi spesifik, koefisien pemuaian, titik lunak, konduksi panas maupun kekakuan tidak berubah. Beberapa properti fisik yang berubah adalah kenaikan daripada tensile strength, ketahanan yang lebih baik terhadap perubahan suhu ekstrim, dan ketahanan yang lebih baik terhadap benturan. http://kacatempered.wordpress.com/2012/03/09/sekilas-mengenai-kaca-tempered/
SABTU, 07 JULI 2012
KACA TEMPERED
KACA TEMPERED SEJARAH Pembuat pertama dari kaca tempered tidak pernah ditemukan. Kemungkinannya adalah kaca tempered ditemukan pertama kali oleh beberapa peradaban/kebudayaan manusia di berbagai tempat dalam waktu yang sama. Ada beberapa bukti yang terdokumentasi di mana kaca tempered sudah digunakan untuk berbagai aplikasi sejak beberapa ratus tahun yang lalu. Beberapa bukti sejarah menyatakan bahwa bentuk pertama dari tempered glass sudah ada sejak abad 17. Sayangnya pengguna kaca pada masa itu kurang mengapresiasi kekuatan daripada kaca tempered, tetapi tidak diragukan bahwa mereka mengetahui bahwa kaca tempered akan berubah menjadi pecahan-pecahan kecil jika pecah. Salah satu contoh dari kreasi awal kaca tempered adalah “tetesan Pangeran Rupert”, di mana lelehan kaca yang masih sangat panas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air dingin untuk membuat kaca yang berbentuk tetesan air. Banyak orang percaya bahwa ini adalah bentuk terawal dari kaca tempered yang pernah tercatat dalam sejarah. Penemuan lain menyatakan bahwa penemu kaca tempered yang pertama adalah Francis de la Bastie, seorang ahli kimia dari Perancis yang sering bereksperimen dengan kaca. Percobaannya meliputi pemanasan, pendinginan, dan pemanasan ulang dari selembar kaca yang sama. Francis menemukan bahwa kaca yang mengalami proses pemanasan ulang dan pendinginan akan berubah menjadi pecahan-pecahan kecil yang tidak berbahaya jika pecah. Ini sangat berbeda dengan kaca biasa yang akan menjadi pecahan besar dan tajam pada saat pecah. Bastie langsung menyadari keunggulan kaca tempered terutama dipandang dari sudut keamanan. Meskipun sepertinya beberapa orang menemukan kaca tempered pada waktu bersamaan, tetapi orang pertama yang memegang hak paten dari pembuatan kaca tempered adalah Rudolf Seiden, ahli kimia dari Austria.
CIRI KACA TEMPERED Kaca tempered sudah dikenal dalam waktu cukup lama. Jenis kaca ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi harian dengan penggunaan yang sangat bervariasi. Dewasa ini kaca tempered terutama digunakan dalam aplikasi di mana keamanan dan kekuatan adalah pertimbangan utama.Hal ini disebabkan karena jika terjadi pecah, kaca tempered akan menjadi pecahan-pecahan kecil yang tidak tajam. Kemungkinan cedera serius dapat diminimalisasi
1. Perhatikan bagian bawah daripada kaca tersebut, jika adalah kaca tempered, di sudut kanan/kiri akan terdapat tanda/marking dengan tulisan “Tempered”. Biasanya disertai dengan logo perusahaan pembuat kaca tersebut. Marking ini terbuat dari cat ceramic khusus dan tidak bisa dihapus karena sudah menyatu dengan kaca pada saat proses pemanasan/tempering. 2. Jika terkena cahaya matahari langsung, akan terlihat garis-garis hitam pada permukaan kaca yang terjadi pada saat proses pemanasan/tempering. Hal ini terjadi karena pada saat proses tempering ada gesekan dengan roll ceramic. Garis -garis hitam ini akan lebih nampak jika dilihat dari sudut kurang dari 45 O, dan jika diperhatikan secara seksama juga timbul efek “pelangi”(warna keungu-unguan) dari garis-garis tersebut 3. Ada sedikit efek warping(kaca tidak 100% lurus), hal ini lebih mudah dilihat jika terkena cahaya lampu(di dalam ruangan). Bayangan cahaya lampu yang terpantul pada kaca akan terlihat seperti “bengkok-bengkok” 4. Jika terjadi pecah, kaca tempered akan berubah menjadi pecahan-pecahan kecil (sebesar kuku ibu jari tangan) yang tidak tajam. KACA TEMPERED LEBIH KUAT Kaca tempered dibuat melalui proses pemanasan kemudian proses pendinginan secara cepat dengan peniupan udara dingin bertekanan dari blower pada kedua sisi kaca sampai mencapai suhu ruangan Penurunan suhu pada permukaan kaca akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan bagian tengahnya, menyebabkan kontraksi, hal ini akan menimbulkan stres tekanan(compressive stress). Pada saat yang sama bagian tengah kaca akan memuai karena temperaturnya yang lebih tinggi, menimbulkan tekanan tarik (tensile stress). Kedua jenis tekanan(stress) ini bisa diilustrasikan dengan selembar kaca yang bisa ditarik sampai panjang tertentu(tensile stress), tetapi juga ditekan ke bawah(compressive stress) pada saat yang sama. Proses tarik dan proses tekan pada saat pemanasan dan pendinginan secara cepat ini yang akan memberikan kekuatan tarik(tensile strength) & kekuatan tekanan(compressive strength) pada kaca tempered. Perbedaan antara kedua kekuatan ini yang menjadikan kaca tempered 5x lebih kuat daripada kaca biasa. Pada saat pecah, kaca tempered akan menjadi pecahan-pecahan kecil sebesar kuku ibu jari tangan dan tidak tajam. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan antara compressive stress dan tensile stress. Proses tarik dan proses tekan akan menghasilkan energi dalam jumlah cukup besar selama proses tempering. Energi ini akan dilepaskan jika terjadi pecah dan menyebabkan kaca tempered berubah menjadi pecahan-pecahan kecil sehingga mengurangi resiko terjadinya cedera serius http://mitraciptagriya.blogspot.sg/2012/07/kaca-tempered.html