T E K NI KCUCI T A NGA NB E DA H
A. Pengertian
Menggunakan sarung tangan steril merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.
• • •
B. Tujuan Mengurangi resiko petugas infeksi bacterial dari klien Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya
C. Prosedur pelaksanaan 1. Persiapan Alat Sarung tangan steril • astafel atau air mengalir untuk cuci tangan • Sabun • !anduk bersih • ". Pelaksanaan a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan. b. #epaskan aksesoris yang ada di tangan seperti cincin$ jam tangan dan gelang. c. Mulai mencuci tangan$ usahakan agar menerapkan % langkah cuci tangan. &emudian keringakan tangan dengan handuk bersih. d. Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati ' hati menyibakkan ke samping. e. Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat diatas ketinggian pergelangan tangan. f. Buka kemasan$ pertahankan sarung tangan pada permukaan dalam pembungkus. g. (dentifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset kurang lebih ) cm *" inci+. &enakan sarung tangan pada sarung tangan yang lebih dominan. h. ,engan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non dominan$ pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan. i. Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan$ lebarkan manset$ pastikan bah-a manset tidak menggulung pada tangan$ pastikan juga ibu jari dan jari ' jari pada posisi yang tepat. j. ,engan tangan yang telah memakai sarung tangan$ masukkan jari di ba-ah manset sarung tangan kedua. k. Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. angan biarkan jari ' jari dan ibu jari sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke belakang. l. ika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan$ manset biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.
P/0S,2/ ,/APP(34
5ang dimaksud dengan draping adalah suatu prosedur mrnutup pasien yang sudah berada diatas meja operasi dengan menggunakan alat tenunsteril$ dengan tujuan memberi batas tegas daerah steril pada daerah pembedahan setelah daerah kulit dilakukan desinfeksi. Pemakaian kain steril tidak hanya meliputi pasien dan daerah pembedahan tapi juga meliputi semua permukaan dimana alat6alat steril diletakkan
1. Alat Tenun a. Syarat umum 7 Bahan terbuat dari katun 1889 arna bahan tidak mencolok untuk mencegah kelelaha mata arna khusus *hijau tua$ biru+. Berbeda dengan yang dipakai diruang pera-atan Prinsip Draping
,ock steril harus dengan ukuran yang tepat tanpa mendekati lantai. Sekitar lantai tidak boleh ada genangan air !indari mengibas alat tenun steril terlalu tinggi sehingga dapat men yentuh alat lampu : alat lain #indungi sarung tangan dengan cara meletakkan tangan diba-ah lipatan pada saat draping$ hindari menyentuh kulit pasien ika pemasangan alat tenun steril sudah selesai dan ada yang jatuh diba-a batas pinggang jangan diambil ika ragu6ragu terhadap sterilitas alat tenun maka alat tenun tersebut harus sudah dinyatakan terkontaminasi Setiap bagian doek steril yang berada diba-ah batas pinggang sudah dianggap terkontaminasi Pegang doek steril sesedikit mungkin
MONITORING OPERATIVE I.
PENGERTIAN
Perawatan pre operatif merupakan tahap pertama dari perawatan perioperatif yang dimulai sejak pasien diterima masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi untuk dilakukan tindakan pembedahan.
Perawatan intra operatif dimulai sejak pasien ditransfer ke meja bedah dan berakhir bila pasien di transfer ke wilayah ruang pemulihan. Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre dan intra operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan / pasca anaestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya
II. PRE OPERATIF Persiapan pembedahan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yang meliputi persiapan psikologi baik pasien maupun keluarga dan persiapan siologi (khusus pasien.
A. Persiapan Psikologi !erkadang pasien dan keluarga yang akan menjalani operasi emosinya tidak stabil. "al ini dapat disebabkan karena # $. !akut akan perasaan sakit, narcosa atau hasilnya. 2. %eadaan sosial ekonomi dari keluarga. Penyuluhan merupakan fungsi penting dari perawat pada fase pra bedah dan dapat mengurangi cemas pasien. "al&hal dibawah ini penyuluhan yang dapat diberikan kepada pasien pra bedah.
Penjelasan tentang peristiwa 'nformasi yang dapat membantu pasien dan keluarganya sebelum operasi # & Pemeriksaan&pemeriksaan sebelum operasi (alasan persiapan. & "al&hal yang rutin sebelum operasi. & lat&alat khusus yang diperlukan & Pengiriman ke ruang bedah. & )uang pemulihan. & %emungkinan pengobatan&pengobatan setelah operasi # * Perlu peningkatan mobilitas sedini mungkin. * Perlu kebebasan saluran nafas. * ntisipasi pengobatan. +ernafas dalam dan latihan batuk atihan kaki -obilitas -embantu kenyamanan
B. Persiapan Fisiologi $. iet jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan, 0 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum, (puasa pada operasi dengan anaesthesi umum. Pada pasien dengan anaesthesi lokal atau spinal anaesthesi makanan ringan diperbolehkan. +ahaya yang sering terjadi akibat makan/minum sebelum pembedahan antara lain # & spirasi pada saat pembedahan & -engotori meja operasi. & -engganggu jalannya operasi. 2. Persiapan Perut. Pemberian leuknol/lavement sebelum operasi dilakukan pada bedah saluran pencernaan atau pelvis daerah periferal. 1ntuk pembedahan pada saluran pencernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore dan pagi hari menjelang operasi. -aksud dari pemberian lavement antara lain # & -encegah cidera kolon & -emungkinkan visualisasi yang lebih baik pada daerah yang akan dioperasi. & -encegah konstipasi. & -encegah infeksi. . Persiapan %ulit aerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut. Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi. )ambut pubis dicukur bila perlu saja, lemak dan kotoran harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi. uas daerah yang dicukur sekurang&kurangnya $3&23 cm2. 0. "asil Pemeriksaan -eliputi hasil laboratorium, foto roentgen, 456, 176 dan lain&lain. 8. Persetujuan 9perasi / 'nformed 5onsent ':in tertulis dari pasien / keluarga harus tersedia. Persetujuan bisa didapat dari keluarga dekat yaitu suami / istri, anak tertua, orang tua dan kelurga terdekat. Pada kasus gawat darurat ahli bedah mempunyai wewenang untuk melaksanakan operasi tanpa surat i:in tertulis dari pasien atau keluarga, setelah dilakukan berbagai usaha untuk mendapat kontak dengan anggota keluarga pada sisa waktu yang masih mungkin.
C. Persiapan Akir !e"el#$ Operasi %i &a$ar Operasi '!era teri$a (engan perawat O&) $. -encegah 5idera 1ntuk melindungi pasien dari kesalahan identikasi atau cidera perlu dilakukan hal
tersebut di bawah ini # 5ek daerah kulit / persiapan kulit dan persiapan perut (lavement. 5ek gelang identitas / identikasi pasien. epas tusuk konde dan wig dan tutup kepala / peci. epas perhiasan +ersihkan cat kuku. %ontak lensa harus dilepas dan diamankan. Protesa (gigi palsu, mata palsu harus dilepas. lat pendengaran boleh terpasang bila pasien kurang / ada gangguan pendengaran. %aus kaki anti emboli perlu dipasang pada pasien yang beresiko terhadap tromboplebitis. %andung kencing harus sudah kosong. 7tatus pasien beserta hasil&hasil pemeriksaan harus dicek meliputi ; & 5atatan tentang persiapan kulit. & !anda&tanda vital (suhu, nadi, respirasi, !<. & Pemberian premedikasi. & Pengobatan rutin. & ata antropometri (++, !+ & 'nformed 5onsent & Pemeriksan laboratorium.
2. Pemberian 9bat premedikasi 9bat&obat pra anaesthesi diberikan untuk mengurangi kecemasan, memperlancar induksi dan untuk pengelolaan anaesthesi. 7edative biasanya diberikan pada malam menjelang operasi agar pasien tidur banyak dan mencegah terjadinya cemas.
Pengkajian &eperawatan Pra Be(a . ata 7ubyektif i. Pengetahuan dan Pengalaman !erdahulu. Pengertian tentang bedah yang duanjurkan $. !empat 2. +entuk operasi yang harus dilakukan. . 'nformasi dari ahli bedah lamanya dirawat dirumah sakit, keterbatasan setelah di bedah. 0. %egiatan rutin sebelum operasi. 8. %egiatan rutin sesudah operasi. =. Pemeriksaan&pemeriksaan sebelum operasi. Pengalaman bedah terdahulu $. +entuk, sifat, roentgen 2. >angka waktu
&esiapan Psikologis Menga(api Be(a Penghayatan&penghayatan dan ketakutan&ketakutan menghadapi bedah yang dianjurkan. -etode&metode penyesuaian yang la:im.
gama dan artinya bagi pasien. %epercayaan dan praktek budaya terhadap bedah. %eluarga dan sahabat dekat & apat dijangkau (jarak & Persepsi keluarga dan sahabat sebagai sumber yang memberi bantuan. Perubahan pola tidur Peningkatan seringnya berkemih.
!tat#s Fisiologi 9bat&obat yang dapat mempengaruhi anaesthesi atau yang mendorong komplikasi& komplikasi pascabedah. +erbagai alergi medikasi, sabun, plester. Penginderaan # kesukaran visi dan pendengaran.
B. %ata O"*ektif Pola berbicara # mengulang&ulang tema, perubahan topik tentang perasaan (cemas, kemampuan berbahasa 'nggris. !ingkat interaksi dengan orang lain. Perilaku # gerakan tangan yang hebat, gelisah, mundur dari aktitas yang sibuk (cemas. !inggi dan berat badan. 6ejala vital. Penginderaan # kemampuan penglihatan dan pendengaran. %ulit # turgor, terdapat lesi, merah atau bintik&bintik. -ulut # gigi palsu, kondisi gigi dan selaput lendir. !horak # bunyi nafas (terdapat, sisanya pemekaran dada, kemampuan bernafas dengan diafragma, bunyi jantung (garis dasar untuk perbandingan pada pasca bedah. 4kstremitas # kekuatan otot (terutama kaki, karakteristik nadi perifer sebelum bedah vaskuler atau tubuh. %emampuan motor # adalah keterbatasan berjalan, duduk, atau bergerak di tempat duduk, koordinasi waktu berjalan.
Masala &eperawatan +ang ,a-i$ M#n#l $. !akut 2. 5emas . )esiko infeksi 0. )esiko injury 8. %urang pengetahuan
INTRA OPERATIF nggota !im suhan %eperawatan 'ntra 9peratif nggota tim asuhan pasien intra operatif biasanya di bagi dalam dua bagian. +erdasarkan kategori kecil terdiri dari anggota steril dan tidak steril #
A. Anggota steril $. hli bedah utama / operator 2. sisten ahli bedah. . 7crub
B. Anggota ti$ *ang ti(ak steril/ ter(iri (ari 0 $. hli atau pelaksana anaesthesi. 2. Perawat sirkulasi . nggota lain (teknisi yang mengoperasikan alat&alat pemantau yang rumit.
Prinsip Tin(akan &eperawatan !ela$a Pelaksanaan Operasi. . Persiapan Psikologis Pasien +. Pengaturan Posisi Posisi diberikan perawat akan mempengaruhi rasa nyaman pasien dan keadaan psikologis pasien. ?aktor yang penting untuk diperhatikan dalam pengaturan posisi pasien adalah # $. etak bagian tubuh yang akan dioperasi. 2. 1mur dan ukuran tubuh pasien. . !ipe anaesthesia yang digunakan. 0. 7akit yang mungkin dirasakan oleh pasien bila ada pergerakan (arthritis. Prinsip&prinsip didalam pengaturan posisi pasien # $. tur posisi pasien dalam posisi yang nyaman. 2. 7edapat mungkin jaga privasi pasien, buka area yang akan dibedah dan kakinya ditutup dengan duk. . mankan pasien diatas meja operasi dengan lilitan sabuk yang baik yang biasanya dililitkan diatas lutut. 7araf, otot dan tulang dilindungi untuk menjaga kerusakan saraf dan jaringan. 0. >aga pernafasan dan sirkulasi vaskuler pasien tetap adekuat, untuk meyakinkan terjadinya pertukaran udara. 8. "indari tekanan pada dada atau bagain tubuh tertentu, karena tekanan dapat menyebabkan perlambatan sirkulasi darah yang merupakan faktor predisposisi terjadinya thrombus. =. >angan ijinkan ekstremitas pasien terayun diluar meja operasi karena hal ini
dapat melemahkan sirkulasi dan menyebabkan terjadinya kerusakan otot. @. "indari penggunaan ikatan yang berlebihan pada otot pasien. . Aakinkan bahwa sirkulasi pasien tidak berhenti ditangan atau di lengan. B. 1ntuk posisi litotomi, naikkan dan turunkan kedua ekstremitas bawah secara bersamaan untuk menjaga agar lutut tidak mengalami dislokasi.
-embersihkan dan -enyiapkan %ulit. Penutupan aerah 7teril -empertahankan 7urgical sepsis -enjaga 7uhu !ubuh Pasien dari %ehilangan Panas !ubuh -onitor dari -alignant "yperthermia Penutupan luka pembedahan Perawatan rainase Pengangkatan Pasien %e )uang Pemulihan, '51 atau P51.
Pengkajian !e"el#$ (ilak#kan operasi a. Pengkajian psikososial & Perasaan takut / cemas & %eadaan emosi pasien b. Pengkajian ?isisk & !anda vital # !<, <, ), 7uhu. & 7istem integumentum * Pucat * 7ianosis * dakah penyakit kulit di area badan. & 7istem %ardiovaskuler * pakah ada gangguan pada sisitem cardio C * Dalidasi apakah pasien menderita penyakit jantung C * %ebiasaan minum obat jantung sebelum operasi. * %ebiasaan merokok, minum alcohol * 9edema * 'rama dan frekuensi jantung. * Pucat & 7istem pernafasan E pakah pasien bernafas teratur C E +atuk secara tiba&tiba di kamar operasi. & 7istem gastrointestinal * pakah pasien diare C & 7istem reproduksi E pakah pasien wanita mengalami menstruasi C & 7istem saraf * %esadaran C & Dalidasi persiapan sik pasien E pakah pasien puasa C E avement C
E E E E E E
%apter C Perhiasan C -ake up C 7cheren / cukur bulu pubis C Pakaian pasien / perlengkapan operasi C Dalidasi apakah pasien alaergi terhadap obat C
7elama dilaksanakannya operasi "al&hal yang dikaji selama dilaksanakannya operasi bagi pasien yang diberi anaesthesi total adalah yang bersifat sik saja, sedangkan pada pasien yang diberi anaesthesi lokal ditambah dengan pengkajian psikososial. 7ecara garis besar hal&hal yang perlu dikaji adalah # a. Pengkajian mental +ila pasien diberi anaesthesi lokal dan pasien masih sadar / terjaga maka sebaiknya perawat menjelaskan prosedur yang sedang dilakukan terhadapnya dan memberi dukungan agar pasien tidak cemas/takut menghadapi prosedur tersebut. b. Pengkajian sik & !anda&tanda vital (+ila terjadi ketidaknormalan tanda&tanda vital dari pasien maka perawat harus memberitahukan ketidaknormalan tersebut kepada ahli bedah. & !ransfusi (-onitor Fabot transfusi sudah habis apa belum. +ila hampir habis segera diganti dan juga dilakukan observasi jalannya aliran transfusi. & 'nfus (-onitor Fabot infuse sudah habis apa belum. +ila hampir habis harus segera diganti dan juga dilakukan observasi jalannya aliran infuse. & Pengeluaran urin
-7" %4P4)G!< A<6 H'- -1<51 iagnosa keperawatan yang mungkin sering muncul pada pasien selama pelaksanaan operasi adalah sebagai berikut # $. 2. . 0. 8.
5emas )esiko perlukaan/injury )esiko penurunan volume cairan tubuh )esiko infeksi %erusakan integritas kulit
iv. ?ase Pasca naesthesi Periode segera sesudah anaesthesi adalah gawat. Pasien harus diamati dengan jeli
dan harus mendapat bantuan sik dan psikologis yang intensif sampai pengaruh utama dari anaesthesi mulai berkurang dan kondisi umum mulai stabil. +anyaknya asuhan keperawatan yang dilaksanakan segera setelah periode pasca anaesthesi tergantung kepada prosedur bedah yang dilakukan. "al&hal yang harus diperhatikan meliputi #
Me$pertaankan 1entilasi p#l$onari $. +erikan posisi miring atau setengah telungkup dengan kepala tengadah kebelakang dan rahang didorong ke depan pada pasien sampai reFek&reFek pelindung pulih. 2. 7aluran nafas buatan. 7aluran nafas pada orofaring biasanya terpasang terus setelah pemberian anaesthesi umum untuk mempertahankan saluran tetap terbuka dan lidah kedepan sampai reFek faring pulih. +ila pasien tidak bisa batuk dan mengeluarkan dahak dan lendir harus dibantu dengan suction. . !erapi oksigen 92 sering diberikan pada pasca operasi, karena obat anaesthesi dapat menyebabkan lyphokhemia. 7elain pemberian 92 harus diberikan latihan nafas dalam setelah pasien sadar.
Me$pertaankan sirk#lasi. "ipotensi dan aritmia adalah merupakan komplikasi kardiovaskuler yang paling sering terjadi pada pasien post anaesthesi. Pemantauan tanda vital dilakukan tiap $8 menit sekali selama pasien berada di ruang pemulihan. -empertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Pemberian infus merupakan usaha pertama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. -onitor cairan per infus sangat penting untuk mengetahui kecukupan pengganti dan pencegah kelebihan cairan. +egitu pula cairan yang keluar juga harus dimonitor. -empertahankan keamanan dan kenyamanan Pasien post operasi atau post anaesthesi sebaiknya pada tempat tidurnya dipasang pengaman sampai pasien sadar betul. Posisi pasien sering diubah untuk mencegah kerusakan saraf akibat tekanan kepada saraf otot dan persendian. 9bat analgesik dapat diberikan pada pasien yang kesakitan dan gelisah sesuai dengan program dokter. Pada pasien yang mulai sadar, memerlukan orientasi dan merupakan tunjangan agar tidak merasa sendirian. Pasien harus diberi penjelasan bahwa operasi sudah selesai dan diberitahu apa yang sedang dilakukan.
1. Perawatan Pasien %i R#ang Pe$#lian2Reo1er* Roo$ 1raian diatas telah membahas tentang hal yang diperhatikan pada pasien post anaesthesi. 1ntuk lebih jelasnya maka dibawah ini adalah petunjuk perawatan / observasi diruang pemulihan # $. Posisi kepala pasien lebih rendah dan kepala dimiringkan pada pasien dengan pembiusan umum, sedang pada pasein dengan anaesthesi regional posisi semi fowler. 2. Pasang pengaman pada tempat tidur. . -onitor tanda vital # !<,
&riteria #$#$ *ang (ig#nakan (ala$ $enge1al#asi pasien 0 $. Pasien harus pulih dari efek anaesthesi. 2. !anda&tanda vital harus stabil. . !idak ada drainage yang berlebihan dari tubuh. 0. 4fek siologis dari obat bius harus stabil. 8. Pasien harus sudah sadar kembali dan tingkat kesadaran pasien telah sempurna. =. 1rine yang keluar harus adekuat ( $cc/ %g/jam. >umlahnya harus dicatat dan dilaporkan. @. 7emua pesan harus ditulis dan dibawa ke bangsal masing&masing. . >ika keadaan pasien membaik, pernyataan persetujuan harus dibuat untuk kehadiran pasien tersebut oleh seorang perawat khusus yang bertugas pada unit dimana pasien akan dipindahkan. B. 7taf dari unit dimana pasien harus dipindahkan, perlu diingatkan untuk menyiapkan dan menerima pasien tersebut.
Pengangk#tan Pasien ker#angan "al&hal yang harus diperhatikan selama membawa pasien ke ruangan antara lain # & %eadaan penderita serta order dokter. & 1sahakan pasien jangan sampai kedinginan. & %epala pasien sedapat mungkin harus dimiringkan untuk menjaga bila muntah sewaktu&waktu, dan muka pasien harus terlihat sehingga bila ada perubahan sewaktu&waktu terlihat.
vi. suhan %eperawatan Pada Pasien Post 9perasi . Pengkajin awal 7tatus )espirasi -elipuiti # & %ebersihan jalan nafas & %edalaman pernafasaan. & %ecepatan dan sifat pernafasan. & +unyi nafas 7tatus sirkulatori
-eliputi # &
& Gaktu & !empat. & ?rekuensi & %ualitas & ?aktor yang memperberat / memperingan
A. %ata !#"*ektif Pasien hendakanya ditanya mengenai gejala&gejala ketidaknyamanan setelah ditempatkan ditempat tidur dengan posisi tubuh yang menunjang. Pertanyaan& pertanyaan yang langsung misalnya #N+agaimana perasaan andaCN, dapat memperlihatkan data mula dan nyeri tanpa memfokuskan pada daerah yang spesik, dimana tidak ada keluhan. Penginderaan rasa nyeri sering kali meningkat pada waktu ini akibat pemindahan dari brankard ke tempat tidur. 7angat penting untuk mengetahui lokasi, bentuk serangan dan perubahan intensitas rasa nyeri, dan bukan menyangka bahwa nyeri berasal dari torehan. -ual jarang timbul setelah pasca anaesthesi baru. 7angat besar kemungkinan terjadi mual bila perut mengalami manipulasi yang ekstensif pada waktu prosedur bedah atau telah mendapat narkotika yang cukup banyak.
B. %ata O"jektif 7istem )espiratori 7tatus sirkulatori !ingkat %esadaran +alutan Posisi tubuh 7tatus 1rinari / eksresi.
C. Pengkajian Psikososial Aang perlu diperhatikan # umur, prosedur pembedahan, efek samping dari prosedur pembedahan dan pengobatan, body image dan pola/gaya hidup. >uga tanda sik yang menandakan kecemasan termasuk denyut nadi, tekanan darah, dan kecepatan respirasi serta ekspresi wajah.
Pemeriksaan aboratorium Pemeriksaan laboratorium berdasarkan pada prosedur pembedahan, riwayat medis, dan manifestasi klinik post operasi. Pemeriksaan laboratorium lab post operasi secara umum anatara lain # nalisa serum dan elektrolit, glukosa dan pemeriksaaan darah lengkap.
Pemeriksaann urine sekitar setiap 0 jam untuk klien dengan resiko dehidrasi dan insusisensi ginjal.
Masala &eperawatan +ang ,a-i$ M#n#l . iagnosa 1mum a. 6angguan pertukaran gas berhubungan dengan efek samping dari anaesthesi. b. %erusakan integritas kulit berhubungan dengan luka post operasi. c.
B. %iagnosa Ta$"aan a. +ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret. b. )esiko retensi urine berhubungan dengan anaesthesi, bedah pelvis, dan kurang gerak. c. %urang pengetahuan berhubungan dengan salah memahami informasi. d. 5emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang prosedur pembedahan. e.
Men#r#t #rgensi (ilak#kan tin(akan pe$"e(aan/ $aka tin(akan pe$"e(aan (apat (iklasi3kasikan $enja(i 4 tingkatan/ *ait# 0 $%edaruratan/4mergency Pasien membutuhkan perhatian segera, gangguan mungkin mengancam jiwa. 'ndikasi dilakukan pembedahan tanpa di tunda. 5ontoh # perdarahan hebat, obstruksi kandung kemih atau usus, fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka bakar sanagat luas. 21rgen Pasien membutuhkan perhatian segera. Pembedahan dapat dilakukan dalam 20&3 jam. 5ontoh # infeksi kandung kemih akut, batu ginjal atau batu pada uretra. iperlukan Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat direncanakan dalam bebeapa minggu atau bulan. 5ontoh # "iperplasia prostat tanpa obstruksi kandung kemih. 6angguan tyroid, katarak. 04lektif Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. 'ndikasi pembedahan, bila tidak dilakukan pembedahan maka idak terlalu membahayakan. 5ontoh # perbaikan 7car, hernia sederhana, perbaikan vaginal. 8Pilihan
%eputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan sepenuhnya pada pasien. 'ndikasi pembedahan merupakan pilihan pribadi dan biasanya terkait dengan estetika. 5ontoh # bedah kosmetik. 7edangkan menurut faktor resikonya, tindakan pembedahan di bagi menjadi # $-inor -enimbulkan trauma sik yang minimal dengan resiko kerusakan yang minim. 5ontoh # incisi dan drainage kandung kemih, sirkumsisi 2-ayor -enimbulkan trauma sik yang luas, resiko kematian sangat serius. 5ontoh # !otal abdominal histerektomi, reseksi colon, dll.
KUMPULAN SOP: CARA MEMPERSIAPKAN PASIEN OPERASI / PEMBEDAHAN Suatu tindakan atau kegiatan untuk mempersiapkan pasien yang akan menjalani tindakan operasi baik kesiapan jasmani maupun rohani serta peralatan yang akan dipergunakan selama tindakan pembedahan Tujuan 1. Menyiapkan pasien agar kooperatif ". Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi ;. Membantu kelancaran pembedahan <. Mengurangi resiko cedera atau terjadinya kejadian yang tidak diinginkan Kebijakan Semua pasien dengan kasus ga-at darurat dan pasien ra-at inap yang membutuhkan tindakan pembedahan. Pengertian
Prosedur
A. Persiapan Alat 7 1. Alat pencukur rambut dan gunting rambut ". Bengkok ;. Sabun <. aslap ). !anduk =. Alat kesehatan dan obat6obatan sesuai program dokter dan jenis tindakan pembedahan %. Baju khusus >. ?ormulir (@in operasi dan Pemeriksaan penunjang . Stok darah B. Penatalaksanaan 7 1. Pasien:keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan ". Memberitahu pasien untuk puasakan ;. Mencukur daerah yang akan diopaerasi <. Memasang 34T$ kateter sesuai program ). Pasien:keluarga menyetujui dan menandatangani surat i@in operasi =. Mengecek kelengkapan dokumen medis:pera-atan$ hasil pemeriksaan penunjang$ surat i@in operasi %. Mengganti baju pasien dan memasang mitella : tutup kepala >. Mengukur 7 Tensi$ 3adi$ Suhu$ Pernafasan$ Tingkat kesadaran$ Cairan yang masuk:keluar. . Mengecek kelengkapan alat kesehatan dan obat6obatan serta darah yang diperlukan untuk tindakan pembedahan 18. Mengantar pasien ke kamar bedah bila perlengkapan$ petugas dan kamar bedah siap. 11. Peralatan dibersihkan$ dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. Hal-hal yang perlu dperha!"an
1. Selama menunggu tindakan pembedahan$ lakukan obserasi dan catat hasilnya 7 Tanda6tanda ital$ Tingkat kesadaran$ umlah cairan yang masuk dan keluar$ Perkembangan pasien. ". Segera lapor ke dokter bila timbul kelainan ;. !indari pasien jatuh
A. PENGERTIAN Pemasangan ndotracheal Tube *TT+ atau (ntubasi adalah memasukkan pipa jalan nafas buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan (ntubasi baru dapat di lakukan bila 7 cara lain untuk membebaskan jalan nafas *air-ay+ gagal$ perlu memberikan nafas buatan dalam jangka panjang$ ada resiko besar terjadi aspirasi ke paru. B. TUJUAN 1. Membebaskan jalan nafas ". 2ntuk pemberian pernafasan mekanis *dengan entilator+. C. PERIAPAN A!AT "ANG DI GUNAKAN
1. #aryngoscope ". ndotracheal tube *TT+ sesuai ukuran *Pria 7 no. %$%.)$ > + *anita no. =.)$ %+ ;. Mandrin <. ylocain jelly ). Sarung tangan steril =. ylocain spray %. Spuit 18 cc >. 0rofaringeal tube *guedel+ . Stetoskop 18.Bag Dale Mask *ambubag+ 11. Suction kateter 1". Plester 1;. 4unting 1<.Masker PERIAPAN TINDAKAN
1. Posisi pasien terlentang dengan kepala ekstensi *bila dimungkinkan pasien di tidurkan dengan obat pelumpuh otot yang sesuai + ". Petugas mencuci tangan ;. Petugas memakai masker dan sarung tangan <. Melakukan suction ). Melakukan intubasi dan menyiapkan mesin pernafasan *Dentilator+
•
buka blade pegang tangkai laryngoskop dengan tenang
•
buka mulut pasien
•
masukan blade pelan6pelan menyusuri dasar lidah6ujung blade sudah sampai di pangkal lidah6 geser lidah pelan6pelan ke arah kiri
•
angkat tangkai laryngoskop ke depan sehingga menyangkut ke seluruh lidah ke depan sehingga rona glotis terlihat ambil pipa TT sesuai ukuran yang sudah di tentukan sebelumnya
•
masukkan dari sudut mulut kanan arahkan ujung TT menyusur ke rima glotis masuk ke cela pita suara
•
•
dorong pelan sehingga seluruh balon TT di ba-ah pita suara
•
cabut stylet
•
tiup balon TT sesuai olumenya
•
cek adakah suara keluar dari pipa TT dengan Menghentak dada pasien dengan ambu bag cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk lea-t TT apakah sama antara paru kanan dan kiri
•
o
fiksasi TT dengan Plester
o
hubungkan TT dengan konektor sumber oksigen =. Pernafasan yang adekuat dapat di monitor melalui cek B4A *Blood 4as Analysis+ E F ' 1jam setelah intubasi selesai %. Mencuci tangan sesudah melakukan intubasi >. catat respon pernafasan pasien pada mesin entilator pera#at instru$en $e$i%iki tugas sebagai berikut.
1. 1.
Sebelum Pembedahan Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum pembedahan untuk memberikan penjelasan: memperkenalkan tim bedah. ". Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi 7 &ebersihan ruang operasi dan peralatan Meja mayo: instrument
Meja operasi lengkap #ampu operasi Mesin anastesi lengkap Suction pump 4as medis Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan. Menyiapkan cairan antiseptic: desinfektan$ dan bahan6bahan sesuai keperluan
;. <. pembedahan ". 1. 1. ". ;.
Saat pembedahan Memperingati Gtim bedah sterilH jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik. Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah dan asisten. Menata instrumen steril di meja mayo sesuai dengan urutan prosedur pembedahan.
<. ). =.
Memberikan bahan desinfeksi kulit daerah yang akan disayat. Memberikan laken steril untuk prosedur draping. Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan benar. %. Memberikan duk steril kepada operator$ dan mengambil kain kasa yang telah digunakan dengan memakai alat. >. Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan$ dalam keadaan siap pakai. . Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan tersusun secara sistematis untuk memudahkan saat bekerja. 18. Membersihkan instrumen dari darah pada saat pembedahan untuk mempertahankan sterilisasi alat dari meja mayo. 11. Menghitung kain kassa$ jarum dan instrument. 1". Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat$ kain kasa dan jarum pada ahli bedah sebelum operasi dimulai dan sebelum luka ditutup lapis demi lapis. 1;. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. 1<. Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit. 1). Menutup luka dengan kain kasa steril. 1=. Penyiapan bahan pemeriksaan laboratorium: patologi jika ada. ". 1. Setelah pembedahan 1. Memfiksasi drain$ dan kateter *jika terpasang+ ". Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang dipasang elektrode *-ajib dikerjakan+ ;. Mengganti alat tenun$ baju pasien dan penutup serta memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong. <. Memeriksa dan menghitung semua instrumen sebelum dikeluarkan dari kamr operasi. ). Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap. =. Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara 7 Pembersihan a-al Merendam dengan cairan desinfektan yang mengandung deterjen. Menyikat sela6sela engsel instrumen
Membilas dengan air mengalir.
%.
Membungkus instrumen sesuai jenis macam$ bahan$ kegunaan dan ukuran. Memasang indikator autoclae dan membuat label nama alat6alat *set+ pada setiap bungkusan instrumen dan selanjutnya siap untuk disterilkan sesuai prosedur yang berlaku. >. Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar siap pakai. Berdasarkan uraian tugas pera-at instrumen diatas serta obserasi dilapangan *ruang 0&+ saya bisa simpulkan bah-a betapa P3T(3435A P/A3 P/AAT (3ST/2M3 ,A#AM &B/!AS(#A3 0P/AT0/ SAAT PMB,A!A3.