BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Agama Islam sebagai agama terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, untuk semua manusia telah mewajibkan bagi mereka saling hormat antar sesamanya, walaupun mereka berbeda etnis atau agama. Sikap saling hormat menghormati ini bukan hanya ketika manusia itu hidup, bahkan saat manusia itu pun mati.
Karena menghormati seseorang yang mati sama halnya dengan menghormati manusia yang hidup. Rasulullah Saw, telah menunjukkan kepada kita bagaimana rasa hormatnya ketika mayat seorang yahudi berlalu dihadapannya, dan bagaimana beliau menyatakan rasa duka yang dalam ketika mendengar raja Najasyi (seorang raja yang beragama Kristen di Habasyah) meninggal dunia. Akan tetapi, lain halnya kewajiban kaum muslimin terhadap saudara-saudaranya yang sesama muslim yang meninggal dunia. Mereka yang masih hidup mempunyai kewajiban terhadap hak-hak yang dimiliki oleh seseorang muslim yang meninggal.
Bilamana kewajiban ini ditinggalkan dan tak seorang pun dari mereka memberikan hak-hak orang yang meninggal, maka semua orang muslim di tempat itu menanggung dosa. Kecuali, jika ada sebahagian atau seseorang yang melaksanakan hak-hak orang yang meninggal, maka gugurlah dosa bagi semua. Oleh karena itu, penulis ingin mempelajari mengenai hal tersebut dengan cara menulis sebuah makalah dan mengangkat judul"Penyelenggaraan Jenazah Bagi Umat Muslim".
2. Rumusan Masalah
Apa pengertian Takziah?
Apa hukum Takziah ?
Apa adab bertakziah.. ?
Apa Hikamah Bertakziah..?
Apa pengertian Ziarah Kubur?
Apa hukum Ziarah Kubur ?
Apa adab Ziarah Kuburh.. ?
Apa Hikamah Ziarah Kubur..?
3. Tujuan Penulisan Makalah
Menjelaskan pengertian Takziah?
Menjelaskan Takziah ?
Menjelaskan adab bertakziah.. ?
Menjelaskan Hikamah Bertakziah..?
Menjelaskan pengertian Ziarah Kubur?
Menjelaskan hukum Ziarah Kubur ?
Menjelaskan adab Ziarah Kuburh.. ?
Menjelaskan Hikamah Ziarah Kubur..?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Takziah
a. Pengertian Takziah
Takziah adalah berkunjung kepada keluarga yang eninggal dunia. Hukumnya sunnah, bahkan bias menjadi wajib, apabila jenzah muslim/muslimat tidak ada yang mengurusnya (memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkan) misalnya seseorang yang hidupnya sebatang kara.
Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan. Hal itu dimaksudkan agar bertakziah dapat membantu mengurus jenazah, paling tidak ikut menyalatkan dan mengantarkan jenazah ke makam.yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga dekatnya dibantu oleh orang yang mengetahui tentang tata caramengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ شَهِدَ اْلجَنَازَةَ حَتَّي يُصَلِّيَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيْرَطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّي تُدفَنَ فَلَهُ قِيْرَاطَانِ قيْلَ وَمَا اْلقِيْرَاطَانِ يَارَسُوْلَ اللهِ قَالَ مِثْلُ اْلجَبَلَيْنِ اْلعَظِيْمَيْنِ (متفق عليه)
Artinya:
"Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang (takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat.' Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, 'Laksana dua bukit besar.' (HR. Bukhari dan Muslim)
b. Hukum Ta'ziyah
Ta'ziyah hukumnya sunah dan merupakan hak muslim yang satu terhadap muslim yang satu terhadap muslim yang lain. Hak orang Islam terhadap orang Islam yang lain ada enam yaitu:
Menjawab salam
Mengabulkan / memenuhi undangan
Member nasihat
Mendoakan orang yang bersin
Menjenguk orang sakit
Mengantarkan jenazah
Hal ini sesuai hadits Rasulullah yang artinya: " Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam, jika engkau ,menjumpainya maka berilah salam kepadanya, jika dia mengundangmu maka datangilah, jika ia meminta nasehat kepadamu maka nasehatilah ia, jika ia bersin dan memuji Allah maka doakanlah ia, jika ia sakit maka jenguklah, jika ia meninggal maka iringkanlah (jenazah) nya". (HR. Bukhari).
c. Adab Bertakziah
Orang yang bertakziah endaknya memperhatikan hal-hal berikut :
Takziah hendaknya didasari dengan niat yang ikhlas karena Allah serta dengan maksud memperoleh rida dan rahmat-Nya.
Berpakaian yang sopan dan menutup aurat.
Bersikap serta bertingkah laku yang baik, yang mendatangkan manfaat khususnya bagi jenazah dan keluarganya.
Berdoa agar jenazah diampuni segala dosanya dan dirahmati oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah dengan baik adalah dengan cara menyalatkannya.
Jika dipandang perlu hendaknya memberi nasihatkepada keluarga jenazah agar bersabar, bertawakal, memelihara serta meningkatkan takwanya kepada Allah SWT. Keluarga jenazah hendaknya menyadari bahwa setiap manusia pada hakikatnya adalah milik Allah dan suatu saat pasti kembali kepadanya (meninggal dunia). Allah SWT berfirman
: "(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan 'inna lillahi wa inna ilaihi rajiun'. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S. Al-Baqarah: 156 – 157)
Memberikan bantuan uang atau lainnya yang diperlukan oleh keluarga jenazah. Terutama kalau keluarga jenazah termasuk fakir miskin, tentu mereka memerlukan bantuan dana untuk biaya pengurusan jenazah, bahkan mungkin untuk makan mereka. Kaum kerabat, tetangga dan sahabat karib dari keluarga jenzah hendaknya bergotong-royong untuk memberikan bantuan berupa makanan kepada mereka, karena mereka dalam kesusahan dan kekalutan, sehingga tidak terpikir untuk memasak makanan. Dalam sebuah hadits Nabi SAW disebutkan:
"Dari Abdullah bin Ja'far katanya, 'tatkala datang kabar meninggalnya Ja'far karena terbunuh, Rasulullah SAW bersabda: 'Buatlah olehmu makanan untuk keluarga Ja'far karena mereka sedang menderita kesusahan (kekalutan)." (H.R. Lima orang al=hli hadits kecuali AN-Nasa'i)
Mengingatkan keluarga jenazah (jika dianggap perlu) agar segera melunasi utang jenazah bila ia berutang, baik dibayar dari harta peninggalannya maupun dari pertolongan keluarga-keluarganya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW telah bersabda: 'Diri orang mukmin itu tergantung (tak sampai ke akhirat Allah), karena utangnya, hingga dibayarklan dulu utangnya itu (oleh keluarganya)"(H.R. Ahmad dan Tirmizi)
d. Hikmah Ta'ziyah
Dengan berta'ziyah akan tercipta hubungan silaturahmi yang lebih erat antara orang yang berta'ziyah dengan keluarga yang terkena musibah kematian.
Keluarga yang terkena musibah dapat terhibur dengan adanya ta'ziyah sehingga yang demikian ini dapat mengurangi beban kesedihan yang berkepanjangan.
Orang yang berta'ziyah dapat ikut mendoakan kepada jenazah agar dosa-dosanya diampuni dan amal-amal kebaikannhya dapat diterima oleh Allah swt.
Orang yang berta'ziyah akan mendapat pahala dari Allah swt.
2. Ziarah Kubur
a. Pengertian Ziarah Kubur
Yang dimaksud dengan ziarah kubur ialah mengunjungi makam (kuburan) orang-orang Islam dengan maksud untuk mengambil pelajaran yang berkaitan dengan kematian dan kehidupan di akhirat dan mendoakannya supaya dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah swt.
Berziarah ke kubur hukumnya sunnah, Nabi saw bersabda:
زُوْا اْلقُبُوْرَ فَاِنَّهَا تُذْكَوَ فَاِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ اْلمَوْتَ (رواه مسلم)
Artinya:
"Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu didapat mengingatkan engkau kepada mati." (H.R. Muslim)
Imam Muslim ketika meriwayatkan dalam sahihnya dari Aisyah r.a. berkata "Pada suatu saat di larut malam Rasulullah saw keluar dari rumahnya menuju ke Baqi' dan bersabda 'Assalamu'alaikum wahai orang-orang mukmin pasti datang apa yang dijanjikan dan ditentukan kelak dan kami insya Allah menyusul kalian di belakang. Ya Allah ampunilah penghuni Baqi' al-Gharqad'." Dinamakan Baqi' al-Gharqad karena di situ ada tanaman al-ghorqad sejenis tumbuhan yang tangkainya banyak dan berduri bisa digunakan sebagai pagar.
"Saya minta izin kepada Allah untuk memohonkan ampunan bagi ibuku. Allah tidak memberikan izin. Dan aku minta izin untuk berziarah ke kuburannya. Allah mengizinkan. Berziarahlah kalian ke kubur karena hal demikian akan mengingatkan kalian kepada kematian." Begitulah kira-kira cerita yang disampaikan dalam riwayat Imam Muslim.
Insya Allah jika kita menziarahi kubur serta adab-adabnya, maka ziarah kubur akan mendatangkan banyak hikmah baik bagi yang berziarah maupun bagi yang diziarahi.
b. Hukum Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunah dan diharapkan dengan ziarah kubur ini diambil I'tibar dari orang yang telah meninggal dunia, sehingga dengan demikian seseorang akan lebih dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. dengan meningkatkan amal-amal kebaikan. Rasulullah saw.bersabda yang artinya: "Dari Buraidah r.a., Rasulullah saw. Bersabda, 'Sungguh dahulu aku telah melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang Muhammad saw. telah mengizinkan untuk berziarah ke kubur ibundanya, maka ziarahlah kamu karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akan akhirat.' (HR. Muslim, Abu Dawud, dan At-Turmudzi).
Ada yang berpendapat bahwa ziarah kubur bagi perempuan hukumnya makruh atau bahkan haram jika dengan ziarah kubur itu akan mendatangkan fitnah seperti menangis, meratap, atau tingkah laku yang tidak senonoh. Rasulullah saw.bersabda yang artinya:" Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah saw.telah melaknati para perempuan yang ziarah kubur," (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan At-Turmudzi).
c. Adab Ziarah Kubur
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika ziarajh kubur antara lain :
Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT serta dimaksudkan untuk memperoleh rida-Nya.
Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat.
Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan agar mereka memperoleh keselamatan serta kesejah teraan di alam kuburny, seperti yang telah diajarkan Rasulullah SAW yang artinya:
"semoga keselamatan dan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu semua wahai penghuni alam kubur, dari kalangan oirang-orang beriman dan orang-orang islam dan sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul serta bertemu dengan kamu semua. Kami memohon kepada Allah agar kami dan kamu semua memperoleh kesejahteraan." (H.R. Muslim dan Ahmad)
Ketika berziarah tidak boleh menginjak-injak dan duduk-duduk diatas makam serta melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas, seperti kencing, meludah dan membuang sampah ke atas makam.
Tidak boleh meminta tolong kepada penghuni alam kubur yang diziarahi, misalnya minta lulus ujian, minta cepat dapat jodoh, minta naik pangkat dan mohon kesembuhan dari suatu penyakit.permintaan-permintaan kepada penghuni alam kubur termasuk perbuatan syirik yang harus dihindari.
d. Hikmah Ziarah Kubur
Orang yang ziarah kubur akan mengingat mati dan kehidupan di akhirat sehingga dapat menimbulkan dorongan bagi seseorang untuk lebih meningkatkan amal kebajikannya.
Orang yang ziarah kubur akan menyadari bahwa setiap orang pasti akan mati dan datangnya kematian tidak dapat diduga-duga sebelumnya. Dengan demikian ia akan bertambah imannya kepada Allah yang telah menciptakan segala sesuatu, termasuk yang mematikan seluruh makhluk-Nya.
Orang yang ziarah kubur akan mendapat pahala dari Allah swt., karena ziarah kubur termasuk amalan sunah.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan:
Dengan ber Takziyah kita dapat memberikan semangat kepada orang yang terkena musibah kematian.
Dapat mempererat tali silaturohmi dengan tetangga atau dengan masyarakat
Dapat membantu secara nyata baik moril maupun materil keluarga yang sedang berkabung
Sebagai cerminan bagi kita yang masih hidup bahwa kita semua tanpa kecuali akan mengalami hal yang serupa yakni kematian
Dengan berTakziyah semata mata mengharapkan pahala dan keridhoan Allah SWT
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya ziarah kubur itu ada dua macam:
Ziarah syar'iyah yang diizinkan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam dan dalam ziarah ini ada dua tujuan, pertama bagi yang melakukan ziarah akan dapat mengambil pelajaran dan peringatan, yang kedua bagi mayit ia akan mendapatkan ucapan salam dan doa dari orang yang berziarah.
Ziarah bid'iyah yaitu ziarah kubur untuk tujuan-tujuan tertentu bukan sebagaimana yang tersebut diatas, diantaranya untuk shalat disana, thawaf, mencium dan mengusap-usapnya, mengambil sebagian dari tanah atau batunya untuk tabaruk, dan memohon kepada penghuni kubur agar dapat memberi pertolongan, kelancaran rizki, kesehatan, keturunan atau agar dapat melunasi hutang dan terbebas dari segala petaka dan marabahaya dan permintaan-permintaan lain yang hanya biasa dilakukan oleh para penyembah berhala dan patung saja.
Maka selayaknya setiap muslim berpegang dengan ajaran agamanya, dengan kitabullah dan sunnah nabinya serta menjauhi segala bentuk bid'ah dan khurafat yang tidak pernah diajarkan dalam Islam. Dengan itu maka akan diperoleh kebahagiaan didunia maupun diakherat kelak, karena seluruh kebaikan itu ada dalam ketaatan kepada Allah dan rasulNya sedang keburukan selalu ada dalam kemaksiatan dan ketidaktaatan.
2. Saran :
Agar senantiasa kita selalu mendoakan jenazah agar dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Hendaknya kita yang masih hidup selalu bersiap siap dalam keadaan apapun untuk selalu beribadah kepada Allah SWT, karena kita tidak tahu kapan kita akan di jemput oleh malaikat maut, agar kita meninggal dalam keadaan khusnul hotimah .
Agar senantiasa kita semua selalu berusaha yang terbaik untuk agama, keluarga, bangsa serta berusaha melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan – larangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Amir Abyan dan Zainal Muttaqin. 2007. Fiqih Kelas IX. Semarang: Karya Toha Putra.
http://sulfiana22.blogspot.co.id/2014/04/taziyah-dan-ziarah-kubur.html
https://rawatjenazah.wordpress.com/tag/takziah-dan-ziarah-kubur
6