TUGAS MANAJEMEN RANTAI PASOK Supply Chain Drivers di PT Ultra Jaya Milk and Industry
PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
PENDAHULUAN
PT Ultra Jaya Milk and Industry merupakan produsen olahan susu cair terbesar di Indonesia dan produsen terbesar keempat teh RTD kemasan karton dan botol-botol PET pada tahun 2013. Mereka telah menggunakan proses UHT untuk keseluruhan produk sejak tahun 1975 dan perusahaan yakin bahwa mereka adalah pelopor penggunaan proses UHT dan teknik pengemasan aseptik di industri minuman Indonesia. Mereka telah memproduksi dan mengemas produk olahan susu UHT di bawah nama merek “Ultra Milk” sejak tahun 1975, minuman teh UHT yang dijual dalam kemasan karton di bawah merek “Teh Kotak” sejak tahun 1979, dan serangkaian minuman kesehatanseperti minuman kacang hijau bermerek “Sari K acang Ijo” sejak tahun 1985. Perusahaan juga memproduksi dan mengemas susu kental manis menggunakan merek “Cap Sapi”. Biaya dan ketersediaan bahan baku utama, terutama susu segar, daun teh, bahan kemasan, susu bubuk, dan gula, sangatlah penting bagi kegiatan operasional PT Ultra Jaya Milk and Industry. Gangguan terhadap pasokan, atau kenaikan dalam biaya, dari bahan-bahan baku tersebut dapat mempengaruhi usaha dan keuntungan perusahaan. Strategi rantai pasok harus direncanakan dengan baik sehingga usaha perusahaan bisa berjalan dengan baik. Perencanaan rantai pasok ini melihat terlebih dahulu strategi kompetitif yang akan digunakan perusahaan. Strategi kompetitif ini bisa ditentukan lewat 6 drivers rantai pasok yang terdiri dari fasilitas, persediaan, transportasi, informasi, sumber bahan baku, dan harga. Melalui penjabaran 6 drivers rantai pasok yang digunakan PT Ultra Jaya Milk and Industry, dapat disimpulkan apakah perusahaan menggunakan strategi kompetitif efisiensi atau responsif.
PEMBAHASAN 1. Fasilitas
Semenjak bahan baku diterima di fasilitas produksi hingga ke titik dimana produk-produk jadi dikirim ke gudang, hanya ada campur tangan manusia yang minimal dan proses tersebut sangat terotomisasi. Ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kontaminasi produk sepanjang proses produksi. Fasilitas produksi dan gudang sangat berperan aktif dalam hal produksi dan operasi, khususnya manajemen rantai pasok di PT Ultra Jaya Milk and
Industry. Fasilitas yang menunjang kegiatan produksi perusahaan, yaitu truk pengantar, tangki penampungan, mesin pengolahan (fasilitas produksi), tangki penyimpanan, mesin pengemasan, koveyor, dan gudang. Untuk penyimpanan dan pengambilan terotomatisasi dalam gudang. Karena diproduksi secara massal, lokasi yang digunakan metode sentralisasi. Metode untuk pergudangan menggunakan job lot storage. 2. Inventory
Perusahaan memantau dan mengendalikan tingkat persediaan barang jadi mereka untuk mengoptimasi kegiatan operasional. Barang jadi biasanya disimpan untuk jangka waktu rata-rata lima hingga tujuh hari dan sampai dengan maksimal 17 hari, sebelum dikirim untuk distribusi. Selama pengiriman produk, suatu AGV ( Automated Guided Vehicle) ditugaskan untuk menarik pallet terkait dengan memasukkannya ke truk pengantar yang ditunjuk. Perusahaan mendistribusikan barang jadi berdasarkan sistem first-in-first-out untuk memastikan kesegaran produk. Mereka mengoperasikan suatu sistem konektivitas IT untuk seluruh grup yang memungkinkan untuk memantau penjualan harian di seluruh jaringan distribusi di Pulau Jawa, yang memungkinkan perusahaan untuk menelusuri pergerakan persediaan, piutang usaha dan pelunasan hutang serta pesanan pembelian setiap harinya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki visibilitas atas persediaan di seluruh jaringan distribusi di Pulau Jawa. Perusahaan berencana untuk mencapai konektivitas IT dengan seluruh distributor di luar Pulau Jawa di masa mendatang. 3. Transportation
Mereka memiliki sistem penyimpanan dan pengambilan yang terkomputerisasi penuh di fasilitas mereka di Padalarang, Bandung Barat, yang melibatkan mesin pengemas robot dan AGVs ( Automated Guided Vehicles). Pada saat selesainya lini pengemasan aseptik, masing-masing barang jadi diangkut dengan sabuk konveyor untuk dikemas ke dalam kardus -kardus besar, dipalet dan dibungkus dengan selaput lentur yang tahan cuaca dalam suatu proses yang berkelanjutan dengan menggunakan mesin pengemasan otomatis. Pallet tersebut kemudian diangkut dari sabuk konveyor ke AGVs untuk disimpan di gudang perusahaan. Mereka yakin bahwa ASRS memungkinkan perusahaan mengurangi tenaga kerja untuk mengangkut barang-barang ke dalam dan ke luar dari tempat persediaan, yang telah meningkatkan efisiensi operasioanal perusahaan dan berakibat pada penelusuran persediaan yang lebih akurat.
Sebagai contoh, untuk produk susu UHT, setelah menerima susu segar di fasilitas produksi dan susu segar tersebut telah lolos pengendalian dan pengujian mutu, susu segar tersebut dipompa langsung dari truk susu ke tempat penampungan susu, dari mana susu segar tersebut kemudian dipompa ke pabrik untuk difilter, disterilisasi dan dipasteurisasi, dan untuk menerima pengolahan UHT sebelum kemudian dipompa secara langsung ke tangki-tangki aseptik sebelum pengisian. Mereka menggunakan paket susu aseptik dimana mesin paket aseptik membentuk, mengisi, dan menyegel kotak-kotak karton dalam satu operasi berkesinambungan dalam lingkungan yang steril guna memastikan minimalnya risiko kontaminasi. Segera setelah kotak-kotak karton tersebut diisi dan disegel. Kotak-kotak karton tersebut secara otomatis dipindahkan dengan menggunakan sabuk konveyor untuk dikemas dan disimpan di gudang. Proses pengemasan dan pengangkutan ke gudang tersebut juga terotomatisasi dan memiliki automated storage and retrieval system (ASRS) atau sistem penyimpanan dan pengambilan terotomatisasi dalam gudang. Perusahaan memiliki dan mengoperasikan suatu fasilitas produksi yang terotomatisasi untuk produksi dan pengemasan produk-produk mereka, termasuk produk-produk yang dijual kepada para pelanggan pihak ketiga berdasarkan perjanjian-perjanjian toll manufacturing di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. Proses produksi dilaksanakan dalam suatu lini produksi yang steril yang melibatkan campur tangan manusia yang minimal. Lini produksi yang sangat otomatis memastikan tingkat efisiensi produksi dan standarisasi produk-produk yang tinggi. 4. Information
Guna memproduksi produk-produk makanan dan minuman berkualitas tinggi, perusahaan berupaya menetapkan sistem modern untuk pemrosesan pengemasan, logistik dan IT yang tersedia. Pada tahun 2012, mereka menerapkan suatu sistem Oracle ERP, yang telah meningkatkan kemampuan operasional dan analitis perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasional mereka. Hal ini menggantikan sistem SAP ERP yang telah digunakan selama satu dasawarsa. Sistem konektivitas penjualan dan penelusuran in-house dan sistem Oracle ERP juga telah dikonfigurasikan agar dapat bekerja bersamaan, yang memungkinkan perusahaan untuk memantau penjualan harian di seluruh jaringan distribusi perusahaan di Pulau Jawa. Selain itu, mereka sedang dalam proses menerapkan sistem manajemen jinerja usaha Hyperion untuk meningkatkan kemmpuan perencanaan usaha dan pelaporan keuangan. Pada akhirnya, semua informasi ini menjadi terintegrasi secara keseluruhan sehingga manajemen rantai pasokan PT Ultra Jaya menjadi lebih jelas dan akurat.
5. Sourcing
Bahan baku utama mereka adalah susu segar untuk produksi susu UHT dan produk susu lainnya, daun teh hitam dan hijau untuk minuman teh UHT, gula, bahan-bahan pengemasan dan susu skim bubuk. Perusahaan memperoleh susu segar dari 11 koperasi peternak sapi perah dan berbagai peternak sapi perah setempat. Paling tidak 25% dari pasokan susu segar diperoleh dari peternakan sapi perah percontohan yang dioperasikan anak pe rusahaan, UPBS. Guna memastikan kesegaran dan mempertahankan standar kualitas tinggi, susu yang segar menjalani pengujian pengendalian kualitas di pusat pengumpulan susu yang dioperasikan oleh koperasi peternak sapi perah dan setelah susu segar diantarkan ke fasilitas produksi. Hanya susu yang memenuhi standar kualitas yang diterima dan diproses lebih lanjut. Untuk meningkatkan kualitas susu segar, perusahaan telah membentuk suatu tim yang ditugaskan untuk memberikan pelatihan terkait dengan praktek terbaik usaha peternakan susu kepada para peternak di 11 koperasi peternak sapi perah. Perusahaan juga memberikan bantuan bagi koperasi peternak sapi perah untuk memperoleh fasilitas pendingin dan penyimpanan. Selain itu, perusahaan juga memantau kualitas pakan ternak yang diberikan di peternakan sapi perah yang dioperasikan entitas anak perusahaan, UPBS dan KPBS. Perusahaan memperoleh bahan-bahan pengemasan dan mesin-mesin pengisian aseptik, karton aseptik, spouts, tutup kemasan, sedotan dan pengetahuan proses produksi dan teknis berdasarkan perjanjian penyediaan dan jasa selama bertahun-tahun dengan Tetra Pak dan SIG Combibloc. Sumbersumber bahan-bahan pengemasan diyakini aman dan memungkinkan perusahaan memperoleh teknologi dan jasa terbaik yang tersedia dari mereka. Perusahaan melakukan bsuatu perjanjian penyediaan bahan pengemasan dengan Tetra Pak berdasarkan mana Tetra Pak setuju untuk menyediakan bahan kemasan karton yang akan digunakan untuk produk-produk minuman UHT tertentu. Selain dengan Tetra Pak, perusahaan melakukan suatu perjanjian penyediaan dengan SIG Combibloc berdasarkan mana SIG Combibloc setuju untuk menyediakan bahan kemasan karton yang akan digunakan untuk produk produk minuman UHT tertentu dengan harga jual yang berlaku pada saat pemesanan. Perusahaan membeli daun teh hitam dan hijau dalam bentuk yang sudah dikeringkan atas dasar pembelian di tempat dari berbagai perusahaan Indonesia. Mereka memperoleh gula pasir dari penyulingan gula Indonesia berdasarkan kontrak jangka pendek, yang pembayarannya biasa dilakukan dalam dolar AS. Susu skim bubuk adalah komoditas dagang yang dibeli atas dasar spot basis dari berbagai pialang komoditas yang biasanya dibayar dengan
dolar AS. Bahan baku lain yang digunakan dalam produk mereka mencakup zat perasa dan bahan tambahan lainnya, vitamin dan suplemen mineral, dan coklat. Bahan baku ini biasanya tersedia dari sejumlah pemasok. Perusahaan juga menggunakan air sebagai bahan baku mereka. 6. Pricing
Dalam menetapkan kebijakan penetapan harga, perusahaan memperhitungkan trend pasar yang sedang berlaku, biaya produksi, daya beli para pelanggan dan harga-harga para pesaing. Mereka mengumpulkan data untuk menetapkan harga-harga demikian melalui penelitian yang dilakukan oleh firma-firma riset pasar serta departemen pemasaran dan personil penjualan.Kebijakan penetapan harga didorong oleh strategi untuk mempertahankan citra merek berkualitas tinggi dari produk-produk mereka sementara secara bersamaan menyediakan “value for money” bagi para pelanggan. Perusahaan biasanya menetapkan suatu struktur penetapan harga yang disarankan kepada para distributor, pengecer dan pedagang besar, dan menjual produk-produk mereka pada harga yang akan memungkinkan para distributor (serta pengecer dan pedagang besar) mencapai tingkat keuntungan tertentu. Untuk bahan bahu utama susu UHT, penetapan harga susu segar yang dibeli ditetapkan dengan suatu rumus yang dihitung dengan merujuk kepada harga dasar dengan penyesuaian ke atas atau ke bawah tergantung pada kualitas masing-masing batch susu segar yang diterima di fasilitas produksi. Harga dasar pembelian susu segar ditetapkan sesuai dengan harga-harga yang ditawarkan produsen susu lainnya untuk membeli susu segar dari para eternak sapi perah di Jawa Barat. Pada umumnya, perusahaan melakukan pembayaran pengiriman susu segar setiap minggu.
KESIMPULAN
Proses produksi susu UHT PT Ultra Jaya Milk and Industry terintegrasi secara vertikal. Dengan peternakan sapi perah yang dioperasikan oleh anak perusahaan, UPBS dan hubungan jangka panjang dengan para peternak sapi perah setempat dan berbagai koperasi peternak sapi perah setempat, termasuk KPBS, memberikan perusahaan sumber pasokan susu segar berkualitas tinggi yang dapat diandalkan. Untuk mendorong utama ekuitas merek, fasilitas produksi dan pengemasan semua produk sangat terotomatisasi dan dilengkapi dengan mesin tercanggih yang melibatkan campur tangan manusia yang minimal. Dari penjabaran keseluruhan drivers rantai pasok tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Ultra Jaya Milk Industry menggunakan strategi kompetitif efisiensi yang lebih mengedepankan aspek biaya dalam produksi dan operasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.. 2013. Laporan Tahunan PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Tahun 2013. Bandung (ID): PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk