KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah Struktur Bangunan Tinggi. Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Struktur Bangunan Tinggi atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah pemahaman kami tentang “Bangunan Tinggi” dalam Makalah yang kami buat. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penulisan dan penyusunan makalah ini tidak lain berkat Allah SWT sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Struktur Bangunan Tinggi juga disusun untuk memperluas ilmu tentang Bangunan Tinggi dalam Arsitektur, yang kami dapatkan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi para pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada Dosen Mata Kuliah kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Lancang Garam, 3 Maret 2016
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1 Latar Belakang................................................................................1 BAB II SISTEM BANGUNAN TINGGI .................................................2 Pengertian Bangunan Tinggi..........................................................2 Jenis – Jenis Sistem Inti Bangunan ..............................................3 BAB III STUDI KASUS ............................................................................7 Profil Taipei 101..............................................................................7 Sistem Struktur Taipei 101............................................................7 Sistem Outrigger & Core......................................................7 Sistem Braced Frame............................................................8 Sistem Shear Wall...............................................................10 Sistem Kolom................................................................................10 Sistem Pondasi..............................................................................12 Damping Sistem............................................................................13 Tuned Mass Damper (TMD)........................................................13 TMD Pada Taipei 101...................................................................14 Respon Terhadap Angin...............................................................17 Sistem Transportasi Vertikal.......................................................19 DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Analogi arsitektur biomorfik diartikan bahwa arsitektur sebagai makhluk hidup atau arsitektur itu hidup. Jika arsitektur itu hidup maka arsitektur mengalami metabolisme yaitu tumbuh dan berkembang. Hal ini merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan sebuah hasil karya arsitektur bisa direncanakan. Gagasan pertumbuhan tersebut bisa dilakukan secara vertikal atau horisontal. Jika perkembangan karya arsitektur tersebut tidak direncanakan maka perkembangannya bisa secara sporadic,yaitu tidak beraturan. Bangunan adalah suatu proses biologis, bangunan bukan suatu proses estetika. Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada dua bentuk. Pertama yang bersifat umum,terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya /penataannya, seperti konsep Frank Lloyd Wright dengan Arsitektur Organis-nya. Yang kedua, yang bersifat khusus, terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organism. Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap hubungan antara bangunan dan lingkungan dari pada terhadap proses - proses dinamik yang berhubungan dengan
pertumbuhan
dan
perubahan
organisme.
Biomorfik
arsitektur
berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh melalui : perluasan,penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh : kota yang dapat dimakan (Rudolf Doernach), strukturpneumatik yang bersel banyak (Fisher, Conolly, Neumark, dll). Berdasarkan filosofi diatas banyak arsitek yang menggunakan struktur biomorfik dalam bangunannya, dimana bentuk bentuk yang diaplikasikan pada bangunan terinspirasi dari bentuk-bentuk yang ada di alam baik secara bentuk maupun struktur. Seperi, Esplanade - Singapore, Lyon - Saint Exupéry, Prancis, Sydney Opera House - Sydney, Australia, dan beragam bangunan lainnya. 1
BAB II SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI Pengertian Bangunan Tingkat Tinggi Sebuah bangunan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi. Biasanya, fungsi bangunan adalah bangunan apartemen tinggi atau perkantoran tinggi. Bangunan tinggi merupakan jawaban atas permasalahan lahan yang semakin mahal dan langka, sehingga memiliki aspek ekonomis yang tinggi dan merupakan solusi bila tidak mungkin membangun secara horizontal. Bangunan tinggi termasuk didalamnya gedung perkantoran, apartemen, hotel dan sebagainya dengan multi lantai dalam hal ini lebih dari 4 lantai. Dalam sistem bangunan tinggi (high rise building), terdapat beberapa sistem utama yang bekerja secara terpadu demi terbentuknya bangunan tinggi utuh yang berdaya guna sistem tersebut mirip seperti tubuh manusia dengan fungsi-fungsi seperti struktur (tulang), arsitektural (kulit dan pembungkus, barangkali termasuk otot beserta keindahan bentuknya), mekanikal dan elektrikal (semisal sistem respirasi, peredaran darah dan sistem getah bening), meskipun tidak benar-benar sama, fungsi-fungsi ini mirip organisme yang memang berfungsi untuk tujuan kehidupan manusia didalamnya. Bangunan tinggi menjadi mungkin dengan adanya penemuan elevator (lift) dan bahan bangunan yang lebih murah dan kuat. Bangunan antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m), berdasarkan beberapa standar, dianggap bangunan tinggi. Bangunan yang lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki (4 m), sehingga bangunan setinggi 79 kaki (24 m) memiliki 6 tingkat. Bahan yang digunakan untuk sistem struktural bangunan tinggi adalah beton kuat dan besi. Banyak pencakar langit bergaya Amerika memiliki bingkai besi, sementara blok menara penghunian dibangun tanpa beton.
2
3
Jenis – Jenis Sistem Struktur Inti Bangunan
-
Dinding pendukung sejajar (Gbr. a) (parallel bearing walls) Sistem ini terdiri dari unsur-unsur bidang vertikal yang dipratekan oleh berat sendiri, sehingga menyerap gaya aksi lateral secara efisien. Sistem dinding sejajar ini terutama digunakan untuk bangunan apartemen yang
tidak
memerlukan
ruang bebas yang luas dan sistem –sistem
mekanisnya tidak memerlukan struktur inti. -
Inti dan dinding pendukung fasade ( Gbr. b) (core and facade bearing walls) Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti. Hal
ini
memungkinkan
ruang
interior
yang
terbuka. Yang bergantung pada kemampuan bentangan dari struktur lantai.
Inti
ini
memuat
sistem-sistem transportasi meakanis vertikal
serta menambah kekakuan bangunan.
4
-
Boks berdiri sendiri (Gbr. c) ( self supporting boxes) Boks merupakan unit tiga dimensi prefabrikasi yang menyerupai bangunan dinding pendukung pada G br.3.l a apabila diletakkan di suatu tempat dan digabung dengan unit lainnya. Dalam contoh tersebut boksboks ini ditumpuk seperti bata dengan ” pola English bond” sehingga terjadi susunan balok dinding berselang-seling.
-
Plat terkantilever ( Gbr. d) (cantilevered slab) Pemikulan sistem lantai dari sebuah inti pusat akan memungkinkan ruang bebas kolom yang batas kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunan. Besi akan banyak diperlukan ,terutama apabila proyeksi pelat adalah besar. Kekakuan pelat dapat di tingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik pratekan.
-
Plat rata (Gbr.3. e) (flat slab) Sistem bidang horizontal pada umumnya terdri dari plat lantai beton tebal rata yang ditumpu pada kolom. Apabila tidak terdapat penebalan plat dan atau kepala pada bagian atas kolom, maka sistem ini dikatakan sisitem plat rata. Pada kedua sistem ini tidak terdapat balok yang dalam (deep beam) sehingga tinggi lantai bisa minimu.
-
Interspasial ( Gbr.3. f ) (Interspasial) Struktur rangka tinggi selantai yang terkantilever diadakan pada setiap lantai antara untuk memungkikan ruang fleksibel didalam dan di atas rangka. Ruangan yang berada di dalam lantai rangka di atasnya dapat digunakan untuk kegiatan lainnya.
-
Gantung ( Gbr. g ) (suspension) Sistem ini memungkinkan penggunaan bahan secara efisien dengan menggunakan penggantung sebagai pengganti kolom untuk memikul beban lantai.Kekuatan unsur tekan harus dikurangi karena adanya bahaya teku,berbeda
dengan
unsur
tarik,yang
dapat
mendayagunakan
5
kemampuannya secara maksimal.Kabel–kabel ini meneruskan beban gravitasi ke rangka di bagian atas yang terkantilever dari inti pusat. -
Rangka selang –seling ( Gbr. h) (staggered truss) Rangka tinggi selantai disusun sedemikian rupa sehingga setiap lantai bangunan menumpangkan di bagian atas suatu rangka dan di bawah rangka di atasnya. Selain memikul beban vertikal,susunan rangka akan mengurangi tuntutan kebutuhan ikatan angin dengan cara mengarahkan beban angin ke dasar bangunan melalui balok- balok dan plat lantai.
-
Rangka Kaku ( Gbr. i ) ( rigid frame ) Sambungan kaku digunakan antara susuna unsur linear untuk membentuk bidang vertikal dan horizontal. Bidang vertikal terdiri dari klom dan balok, biasanya pada grid persegi. Organisasi grid serupa juga digunakan untuk bidang horizontal yang terdiri atas balok dan gelagar. Dengan keterpaduan rangka spasial yang bergantung pada kekuatan kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak
antara
kolom menjadi penentu pertimbangkan rancangan. -
Rangka kaku dan inti (Gbr. j ) ( rigid frame and core ) Rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral. Terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan ( drift ) lateral yang besar pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi,apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini memuat sisitem-sistem mekanis dan transportasi vertikal.
-
Rangka trussed ( Gbr. k ) ( trussed frame ) Gabungan rangka kaku (atau bersendi ) dengan rangka geser vertikal akan memberikan struktur.
Rancangan
peningkatan
kekuatan
dan
kekakuan
struktur dapat berdasarkan penggunaan rangka
untuk menahan beban gravitasi dan rangka vertikal untuk beban angin,yang serupa dengan rangka kaku dan inti.
6
-
Rangka belt-trussed dan inti (Gbr. l ) (belt-trussed frame and core ) Belt truss mengikat kolom fasade ke inti sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti. Pengakuan ini dinamai cap trussing apabila berada pada
bagian atas bangunan, dan belt trussing apabila berada di
bagian bawahnya. -
Tabung dalam tabung ( Gbr. m ) ( tube in tube ) Kolom dan balok eksterior ditempatkan sedemikian rapat sehingga fasade menyerupai dinding yang diberi pelubangan ( untuk jendela ). Seluruh bangunan berlaku sebagai tabung kosong yang terkantilever dari tanah. Inti interior ( tabung ) meningkatkan kekakuan bangunan dengan ikut memikul beban bersama kolom- kolom fasade.
-
Kumpulan tabung (Gbr. n ) ( bundled tube ) Sistem kumpulan tabung dapat digambarkan sebagai suatu himpunan tabung- tabung terpisah yang membentuk tabung multise. Pada sistem ini kekakuan bertambah. Sistem ini memungkinkan bangunan mancapai bentuk yang paling tinggi dan daerah lantai yang paling luas.
BAB III STUDI KASUS Profil Taipei 101 Nama sebenarnya dari gedung ini adalah Gedung Finansial Internasional Taipei, tetapi setelah diresmikan, gedung ini lebih popular dengan sebutan Taipei 101 Building. Gedung ini terletak di distrik Xinyi, Taipei, Taiwan. Total tinggi gedung ini mencapai 509 meter atau 1.671 kaki dan tercatat sebagai gedung tertiggi kedua di dunia setelah berhasil lulus tiga dari empat standar yang dibuat oleh Konsil Gedung Tertinggi dan Habitat Urban. Gedung ini diresmikan penggunaannya secara penuh pada tanggal 31 Desember 2004, di tengah perayaan tahun baru yang diselenggarakan dengan pesta yang begitu semarak di kota Taipei. Dalam beberapa aspek, Taipei 101 Building adalah salah satu pencakar langit yang paling maju yang pernah dibuat sampai sekarang. Gedung ini memiliki keunggulan yaitu penggunaan jaringan komunikasi menggunakan fiber optik dan hubungan internet satelit yang dapat mencapai kecepatan 1 gigabit per detik. Untuk mendukung mobilitas penghuni dan penggunanya, menara ini dilengkapi dengan dua lift paling cepat di dunia untuk ukuran gedung tertinggi. Kecepatan optimumnya mencapai 1.010 meter per menit ketika bergerak naik dan 600 meter per menit saat turun. Itu artinya, lift ini bergerak dengan kecepatan 60,6 km per jam. Luas total Taipei 101 Building mencapai 450.000 m2 dengan 214.000 m2 untuk perkantoran, 77.500 m2 untuk perdagangan, dan 73.000 m 2 untuk tempat parkir. Untuk menstabilkan menara terhadap guncangan gempa, angin topan,dan terpaan angin, sebuah pendulum seberat kurang lebih 800 ton dipasang di lantai 88. Bangunan Taipei 101 ini menggunakan material baja 60ksi, beton 10.000 psi selain itu bangunan ini juga menggunakan beberapa sistem struktur yang diperlukan diantaranya; Outrigger Trusses, Moment Frames, Belt Trusses. Sementara itu untuk menahan gaya lateral sendiri dipergunakan lah braced frame outrigger dari core bangunan hingga ujung terluar bangunan, rangka-rangka yang mengelilingi bangunan, dan dinding geser. Sistem Struktur Taipei 101 Sistem Outrigger & Core Kedua sistem diatas adalah sebuah sistem yang terdiri dari core sebagai inti bangunan yang bersifat structural dan outrigger yang dipasang pada tiap - tiap lantai tertentu pada bangunan tinggi yang mempunyai hubungan langsung dengan core. Selain sebagai pengaku gaya lateral. Sistem outrigger juga digunakan untuk 7
memperkecil ukuran kolom sehingga biaya bangunan bisa menjadi lebih ekonomis.
8
9
Gaya lateral yang bekerja pada bangunan diterima dan ditahan oleh outrigger yang kemudian disalurkan ke core sebagai bangunan yang meneruskannya ke pondasi sehingga gaya lateral tersebut dapat diatahan. Adapun contoh-contoh proyek yang menggunakan sistem ini ialah; Waterfront Place Brisbane, Australia, Two Prudential Plaza Chicago Illinois USA, Citibank Plaza Hongkong.
Gambar Baja Outrigger pada setiap delapan lantaI Taipei 101 Sistem Braced Frame Braced Frame merupakan sistem yang umum digunakan untuk menahan gaya lateral pada bangunan, sistem ini dikembangkan selama dimulainya high rise construction pada awal bad ke-duapuluh. Braced frame adalah pengaturan yang normal seperti pertemuan planar dalam arah orthogonal untuk menciptakan planars frames atau sistem tube frame. Sistem ini dapat dikolaborasikan dengan moment resisting frame system dimana kedua sistem tersebut saling mempengaruhi secara keseluruhan, dengan demikian memperkuat penerapan secara individu untuk gedung-gedung yang lebih tinggi. Kedua sistem ini umum digunakan dimana sistem ini sangat efektif untuk menahan kekuatan lateral pada bangunan tinggi. Adapun beberapa bangunan yang menerapkan sistem ini ialah; Sanwa Bank - Tokyo Japan, ACT Tower Hamamatsu- Japan, Kobe Portopia Hotel – Japan. Steel Brached Frame adalah suatu inovasi baru yang telah diteliti oleh para peneliti dari Stanford University of Lullinos. Dimana Steel Brached Frame merupakan struktur rangka baja yang mendukung bangunan utama, letaknya berada di luar bangunan (eksterior). Rangka baja ini didesain dapat bergoyang ke
10
atas dan ke bawah (akibat elastisitas urat (tendon) baja saat terjadi goncangan gempa sampai dengan 7 Skala Righter (SR). Dalam aplikasinya, sistem ini dapat dipasang sebagai bagian awal dari desain awal bangunan, atau bisa juga dipasang pada bangunan yang sudah berdiri. Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir kerusakan dan tentunya memberikan keselamatan bagi penghuninya. Jadi sistem ini diyakini lebih ekonomis dan lebih aman.
Gambar Contoh pengaplikasian sistem Struktur bangunan berwarna putih pada gambar di atas adalah gedung 3 lantai yang akan dilindungiSteel Brached Frame dari bahaya gempa. 1. Warna merah adalah rangka baja utama dari Steel Brached Frame 2. Warna hijau adalah pondasi baja untuk mendukung rangka baja Steel Brached Fram. 3. Warna kuning adalah fuses (sekering) yang berfungsi untuk melenturkan, membuang induksi energi dari gempa, dan memperkecil kerusakan, serta membatasi kerusakan bangunan hanya pada area tertentu. 4. Kabel berwarna putih yang berada di depan dan di belakang fuses (sekering) adalah tendon (urat baja) yang terdiri dari kawat-kawat baja pilinan. Tendon ini didesain elastis ketika gedung sedang digoncang gempa. Namun ketika goncangan berakhir, tendon yang terbuat dari material baja berkekuatan tinggi akan menyesuaikan pada panjang semula dan menarik gedung pada posisi semula
11
Sistem Shear Wall Shear wall merupakan dinding samping yang berfungsi sebagai pengaku yang menerus sampai ke pondasi yang merupakan dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan untuk menahan gaya lateral. Sistem ini umumnya digunakan pada bangunantinggi untuk mencegah terjadinya torsi akibat gaya angin. Atau digunakan pula pada bangunan tinggi yang berbentuk slab maupun bangunan tinggi berbentuk tower untuk memperkokoh sistem bangunan terhadap gaya lateral. Dinding ini memiliki dua macam penempatan, yakni; -
Shear Wall Ditempatkan pada bangunan sebagai eksterior atau interior, shear wall biasanya ditemui pada bangunan yang berbentuk slab (semakin tinggi bangunan maka shear wall yang digunakanpun semakin tebal (Metropolitan Tower-New York-USA).
-
Core Dinding geser yang diletakkan dalam bangunan, misalnya mengelilingi core yang berfungsi sebagai area servis, shaft dan tangga darurat yang menyerupai bentuk kotak atau bentuk lain yang kaku sebagai tipe dari struktur (77 West Waker Drive Chicago Illinois USA). Core juga sering dijadikan sebagai sistem struktur utama dimana umumnya diletakkan dibagian strategis yang diharapkan mampu menopang struktur bangunan yang menyebabkan kekakuan.
Selain sistem struktur yang telah dijelaskan bangunan ini juga menggunakan;
380 Tiang pancang dengan plat lantai Uk. 3 Inchi Mega kolom berbahan baja 8 cm dan beton 10.000psi Dinding dengan kemiringan 5-7 derajat 106.000 ton baja kwalitas 60-25 % Curttain wall Dll
Sistem Kolom Seperti pada bangunan-bangunan lainnya kolom memiliki fungsi untuk menghantarkan beban bangunan baik struktur, perabot, maupun manusia menuju ke pondasi. Dalam core Taipei 101 sendiri terdapat enam belas kolom yang
12
terletak pada titik-titik persimpangan empat baris bracing di setiap arah. Kolomkolom tersebut didalamnya memiliki bagian kotak yang terbuat dari plat baja yang diisi dengan beton untuk menambah kekakuan dan kekuatan dimana kolom ini dipergunakan hingga lantai 62. Pada keliling bangunan dari lantai dasar hingga lantai 26 di setiap sisi bangunan dilengkapi dengan dua buah super kolom dan dua sub-super kolom juga dua buah kolom sudut. Super kolom dan sub-super kolom tadi merupakan bagian kotakbaja yang diisi beton dengan kekuatan 10.000 psi hal ini dilakukan untuk kekuatan dan kekakuan bangunan.
Gambar (Kiri) Proses pengangkutan kolom dengan bantuan tower craine, Gambar (Tengah) Super Kolom dari bangunan Taipei 101, Gambar (Kanan) Fabrikasi Super Kolom.
Gambar (Kiri-Kanan); Proses pengangkutan kolom, denah tipikal bangunan dari lantai dasar hingga lantai 62, denah tipikal lantai 63 hingga 101.
Gambar Rencana Pengelasan Super Kolom dan pengerjaannya
13
Sistem Pondasi Pondasi yang digunakan pada bangunan Taipei 101 memiliki panjang kurang kebih sebesar 40-60 meter yang dipancangkan ke dalam tanah. Hal tersebut dikarenakan lokasi lahan bangunan yang berada diatas tanah liat yang tidak dapat menopang struktur bangunan karena sifatnya yang lembek. Pondasi tadi ditutpi dengan plat lantai yang berukuran 3-5 meter,total terdapat 380 buah bore pile dengan diameter 1.5 m dalam sistem pondasi bangunan Taipei 101. Panjang pondasinya sendiri dibuat cukup panjang untuk mencapai tanah keras yang letaknya cukup jauh karena lapisan tanah teratas merupakan tanah liat yang
14
Gambar potongan lahan dan bangunan Taipei 101 Gambar potongan lahan dan bangunan Taipei 101 Damping Sistem
Gambar Rencana Pondasi Gedung Taipei 101
Gambar Pengaplikasian Damping Sistem pada Ta-Shin Bank
Tujuan utama dari sistem tersebut adalah untuk melengkapi struktur redaman untuk mengurangi energi dan untuk mengontrol getaran struktur yang tidak diinginkan.Pendekatan yang umum adalah untuk menambah gesekan atau redaman pada sendi bangunan untuk menstabilkan getaran struktur. Sejumlah besar peredam mungkin diperlukan untuk mencapai redaman efektif bila gerakan sendi tidak cukup untuk berkontribusi penyerapan energi. Tuned Mass Damper (TMD)
15
Sebuah TMD adalah sistem pasif redaman, yang terdiri dari pegas, perangkat redaman, dan massa sekunder yang melekat pada struktur bangunan.Dengan memvariasikan karakteristik sistem TMD, kesempatan diberikan untuk mengontrol getaran struktur primer dan untuk mengusir energi dalam unsur dari TMD.
Gambar Ilustrasi Sistem TMD Pada Taipei 101 Taipei 101 menggunakan 800 ton TMD yang menempati 5 lantai (87-91). Bola dipasang di situs di lapisan pelat baja 12,5 cm-tebal. Hal ini dilas ke cradle baja ditangguhkan dari tingkat 92 dengan 3 "kabel, dalam 4 set 2 masing-masing. Delapan piston hidrolik utama, masing-masing sekitar 2 m, pegangan dudukan untuk mengusir energi dinamis sebagai panas. Sebuah pin sekitar 60-cm-dia memproyeksikan dari bawah bola membatasi gerakannya sekitar 1 m bahkan selama masa gaya lateral terkuat. menara setinggi 60 meter di bagian atas memiliki 2 peredam untuk mendukungnya.
16
Gambar (Kiri) Proses pemasangan TMD, Gambar (kanan); TMD yang telah terpasang
Gambar Perspektif TMD Taipei 101 TMD telah banyak digunakan untuk mengendalikan getaran dalam sistem teknik mesin. Dalam beberapa tahun terakhir, teori TMD telah diadopsi untuk mengurangi getaran gedung-gedung tinggi dan struktur teknik sipil lainnya. Peredam dinamis dan peredam massa disetel adalah realisasi dari peredam tuned dan peredam disetel untuk aplikasi kontrol getaran struktur.Tuned Mass Damper: Massa itu melekat pada bangunan melalui sistem semi-dashpot. Unsur-unsur inersia, ulet, dan disipasi dalam perangkat tersebut adalah: massa, pegas dan dashpot (atau redaman bahan) untuk aplikasi linear dan rekanrekan rotary mereka dalam aplikasi rotasi. Tergantung pada aplikasi, perangkat ini berukuran dari beberapa ons (gram) ke banyak ton. Konfigurasi lainnya seperti peredam pendulum / peredam, dan tumpah peredam cair / peredam juga telah direalisasikan untuk aplikasi mitigasi getaran. TMD melekat struktur untuk mengurangi respon dinamik dari struktur. Frekuensi damper disetel ke frekuensi struktural tertentu sehingga ketika frekuensi yang bersemangat, damper akan beresonansi keluar dari fase dengan gerakan struktural. Massa biasanya melekat pada bangunan melalui sistem semi-
17
dashpot dan energi didisipasikan oleh dashpot sebagai gerakan relatif berkembang antara massa dan struktur.
Gambar Potongan Prinsip TMD
18
Respon Terhadap Angin
Gambar Maket Studi Saat Test Kekuatan Terhadap Angin
Gambar Analisa Angin
19
Gambar Analisa Prakiraan Pengaruh Angin Terhadap Bangunan 50 Tahun Mendatang
Gambar Analisa Prakiraan Pengaruh Angin terhadap Bangunan 100 Tahun Mendatang Angin merupakan salah satu faktor penting yang wajib untuk diperhitungkan dalam kita mendesain bangunan tinggi. Karena angin akan sangat mempengaruhi bangunan kita dan mampu menyebabkan bangunan patah karena kuatnya terjangan angin. Apalagi dalam kasus bangunan Taipei 101 ini, bangunan memiliki tinggi 101 lantai dan pernah tecatat sebagai gedung tertinggi dunia, tentulah harus mampu menghalau datangya angin ditambah lagi letak geografis kota Taipei sendiri yang rawan terjadinya bencana angin topan. Hal tersebut menyebabkan para perancang yang terlibat dalam pengerjaan bangunan Taipei
20
101, sangat konsern dalam masalah tersebut maka dari itu mereka melakukan uji kekuatan bangunan dengan metode wind tunnel, dimana maket bangunan dimasukkan kedalam sebuah ruangan seperti gua yang meniupkan angin sesuai perkiraan kekuatan yang ditentukan. Untuk menjaga eksistensi bangunan Taipei 101 sendiri, para perancang juga menyesuaikan bentuk Taipei 101 dengan prkiraan kekuatan angin seratus tahun mendatang. Hal ini diperkuat pula dengan adanya sistem tuned mass dumper yang akan membantu stabilitas bangunan baik saat terjadinya gempa ataupun topan. Sistem Transportasi Gedung OBSERVATION DECK
21
2 single-dek, 1.600 kg (24 orang) per dek2004 Guinness Rekor lift tercepat di dunia dengan aerodinamis, dengan tekanan dikontrol aerodinamis, kecepatan 1.010 m / min. LIFT PENGUNJUNG 10 double-deck, 2.040 kg (31 orang) per deck lift shuttle melayani lantai pengalihan 24 double-deck, 1.350 kg (20 orang) per dek, untuk akses dalam 6 sub-zona (4 di masingmasing sub-zona) 3 single-deck (berbagai kapasitas) LIFT SERVIS 3 single-deck (2×2,040 kg, 1×4,800 kg) LIFT PARKIR 6 single deck kapasitas 1600 kilogram menuju lobby bangunan.
22
DAFTAR PUSTAKA http://wiryanto.files.wordpress.com http://kerendanunik.wordpress.com Chang, Ching Chang. Taiwan. Structural Design of Taipei 101. http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/SISTEM-STRUKTURBANGUNAN-TINGGI.doc http://njkontraktor.com/all-about-taipei-101-building/