STREPTOMISIN Streptomisin, suatu aminoglikosida, diperoleh dari Streptomyces griseus (1944). griseus (1944). Senyawa ini berkhasiat bakterisid terhadap banyak kuman Gram-negatif dan Grampositif. ermasuk M. tuberculosa dan beberapa M.atipis. Streptomisin M.atipis. Streptomisin khusus aktif terhadap my!oba!teria my!oba!teria ekstraseluler yang sedang membelah aktif dan pesat.
Mekanisme kerja berdasarkan penghambatan sintesa protein kuman dengan "alan pengikatan pada #$% ribosomal. %ntibioti! ini toksisitas untuk organ pendengaran dan keseimbangan. &leh karena itu, sebaiknya "angan digunakan untuk "angka waktu lama, karena efek neurotoksis terhadap saraf cranial ke-8 dapat ke-8 dapat menimbulkan ketulian permanen. #esorpsinya di usus buruk sekali, maka hanya diberikan sebagai in"eksi i.m. se"ak adanya obat-obat ampuh lain, penggunaan streptomisin streptomisin terhadap ' paru telah "auh berkurang. berkurang. &bat ini ini masih digunakan digunakan bersama bersama dengan tiga tiga obat lainnya lainnya untuk ' otak yang yang sangat parah parah (meningitis). (meningitis).
Indikasi: uberkulosis, dalam bentuk kombinasi dengan dengan obat lain, bersama dengan doksisiklin pada pengobatan bru!ellosis, entero!o!!al endokarditis. Streptomisin saat ini semakin "arang digunakan ke!uali untuk kasus resistensi. Dosis: i.m. 1 dd ,*-1 g tergantung dari usia (garam sulfat) selama maksimal + bulan. osis diturunkan pada pasien dengan berat badan di bawah * kg. konsentrasi obat dalam plasma harus diukur pada pasien dengan kerusakan gin"al dan harus digunakan se!ara hati-hati. Farmakologi: Absorbsi Absorbsi / diabsorbsi dengan baik. Distribusi terdistribusi ke dalam !airan ekstraselular termasuk serum, abs!es, as!iti!, perikardial, perikardial, pleural, sino0ial, limfatik, dan !airan peritoneal menembus plasenta dalam "umlah yang ke!il masuk dalam air susu ibu. Ikatan protein protein 243. T½ eliminasi eliminasi bayi baru lahir 4-1 "am dewasa +-4. "am, waktu bertambah pan"ang pada kerusakan kerusakan gin"al. aktu untuk mencapai kadar puncak serum dalam 1 "am. !kskresi !kskresi urin ( 93 dalam bentuk obat yang tidak berubah) feses,sali0a, keringat keringat dan air mata (5 13). "entang terapeutik 6adar pun!ak +-2 m!g7ml To#ic To#ic kadar pun!ak 8 * m!g7m. Interaksi dengan obat lain: /eningkatkan /eningkatkan efek7toksisitas peningkatan7 perpan"angan efek dengan senyawa depolarisasi dan nondepolarisasi neuromus!ular blo!king. :enggunaan bersama dengan amfoterisin dan diureti! loop dapat meningkatkan meningkatkan nefrotoksisitas. nefrotoksisitas. Pengaruh terhadap kehamilan: /eningkatkan /eningkatkan efek7toksisitas efek7toksisitas peningkatan7 peningkatan7 perpan"angan efek dengan senyawa depolarisasi dan nondepolarisasi neuromus!ular blo!king. :enggunaan bersama dengan amfoterisin dan diureti!
loop dapat meningkatkan nefrotoksisitas. terdistribusi ke dalam air susu ibu.
Terhadap ibu menusui: Streptomisin
Stabilitas penimpanan: ergantung dari produsen obat, larutan yang telah di rekonstitusi tetap stabil selama + ; 4 minggu "ika disimpan dalam refrigerator paparan sinar matahari menyebabkan warna larutan men"adi gelap tanpa kehilangan potensinya se!ara nyata. !ontraindikasi:
Deskripsi - $ama ? Struktur 6imia Sinonim dihydrostreptomy!in sulfate Streptomy!in sulfate. +1<41$&1+ - Sifat @isikokimia &bat ini dalam perdagangan berada dalam bentuk garam sulfat. Streptomisin sulfat merupakan serbuk hygroskopis warna putih yang tidak berbau. &bat ini larut dalam air dan sangat larut dalam alkohol.n"eksi Steptomisin sulfat dalam perdagangan tersedia dalam bentuk serbuk steril lio=lik tanpa pengawet atau dalam bentuk larutan steril - 6eterangan Streptomisin adalah antibiotik aminoglikosida berasal dari kultur Streptomyces griseus. #olongan$!elas Terapi %nti nfeksi Nama Dagang Indikasi uberkulosis, dalam bentuk kombinasi dengan obat lain, bersama dengan doksisiklin pada pengobatan bru!ellosis entero!o!!al endokarditis .Streptomisin saat ini semakin "arang digunakan ke!uali untuk kasus resistensi Dosis% &ara Pemberian dan 'ama Pemberian
engan in"eksi intramuskular dalam. &bat ini diberikan se!ara intra muskular dengan dosis 1* mg7kg (maksimal 1 g) sehari dosis diturunkan pada pasien dengan berat badan di bawah * kg, pada usia diatas 4 tahun atau pasien dengan kerusakan gin"al. 6onsentrasi obat dalam plasma harus diukur pada pasien dengan kerusakan gin"al dan harus digunakana se!ara hati-hati
Farmakologi %bsorbsi / diabsorbsi dengan baik istribusi terdistribusi ke dalam !airan ekstraselular termasuk serum, abs!es, as!iti!, perikardial, pleural, sino0ial, limfatik, dan !airan peritoneal menembus plasenta dalam "umlah yang ke!il masuk dalam air susu ibu . katan protein 243 A eliminasi bayi baru lahir 4-1 "am dewasa +-4. "am, waktu bertambah pan"ang pada kerusakan gin"al. Baktu untuk men!apai kadar pun!ak, serum dalam 1 "am Ckskresi urin ( 93 dalam bentuk obat yang tidak berubah) feses,sali0a, keringat dan air mata (58 * m!g7m Stabilitas Penimpanan ergantung dari produsen obat, larutan yang telah di rekonstitusi tetap stabil selama + ; 4 minggu "ika disimpan dalam refrigerator paparan sinar matahari menyebabkan warna larutan men"adi gelap tanpa kehilangan potensinya se!ara nyata. !ontraindikasi
- erhadap %nak-anak - erhadap atau larutan 'enedi!tDs.
Parameter Monitoring :endengaran (audiogram), 'E$, kreatinin konsentrasi obat dalam serum. (entuk Sediaan Serbuk n"eksi Peringatan Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat 0ertigo, tinnitus, hilang pendengaran, gangguan neuromus!ular, atau kerusakan gin"al penyesuaian dosis pada pasien dengan kerusakan gin"alaminoglikosida terkait se!ara signi=kan dengan nefrotoksik atau ototoksik reaksi ototoksik proporsional dengan "umlah obat yang diberikan dan durasi pengobatan tinitus atau merupakan tanda dari kerusakan 0estibular dan akan ter"adi kerusakan irre0ersibel bilateral kerusakan gin"al biasanya re0ersibel. !asus Temuan Dalam !eadaan !husus In"ormasi Pasien Fumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. 'ila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan "umlah dan7 frekuensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker. okter atau apoteker harus memperhatikan apakah mun!ul tanda-tanda reaksi toksik (sakit kepala, mual, muntah) akibat penggunaan obat. arutan in"eksi harus diperiksa terhadap adanya partikel dan perubahan warna sebelum diberikan kepada pasien. 6ondisi medis awal pasien harus di!eritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini. Fangan menggunakan & atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat. Fika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Fika terlewat beberapa "am dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya "angan minum obat dengan dosis ganda, ke!uali atas saran dari tenaga kesehatan . Fika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker . Fika anda mempunyai pertanyaan tentang obat ini, tanyakan pada apoteker. Mekanisme )ksi /enghambat sintesa protein dari bakteri melalui ikatan dengan subunit ribosomal 2S menyebabkan kesalahan urutan peptida dalam membentuk rantai protein
Monitoring Penggunaan Obat :endengaran (audiogram), 'E$, !reatinin konsentrasi obat dalam serum harus dimonitor pada semua pasien kerusakan saraf kranial ke biasanya didahului dengan tinitus, rasa penuh pada telinga, gangguan pendengaran, dan dapat menetap hingga beberapa minggu setelah pengobatan dihentikan ndikasi tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain tularemia, plague, pengobatan brusellosis, pengobatan glanders, enterokokal endokarditis dan streptokokal endokarditis. :eringatan hipersensiti0itas lihat aminoglikosida. 6ontraindikasi kehamilan lihat aminoglikosida. Cfek Samping Gangguan kulit7alergi ruam, indurasi, atau abses di sekitar lokasi suntikan, mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut, 0ertigo. osis in"eksi intramuskular, CB%S% 1* mg7kg'' (1+-1 mg7kg'') per hari (maksimal 1 g) selama * hari dalam seminggu atau +*-2 mg7kg'' + kali seminggu. %$%6 +4 mg7kg'' sehari (maksimal 1 g) atau +*-2 mg7kg'' + kali dalam seminggu. Selama masa pengobatan dosis kumulatif tidak boleh lebih dari 1+ g. E%#C/% osis dewasa 1 ; + g sehari dalam dosis terbagi selama ; 14 hari atau sampai pasien afebris selama * ; hari. $%A&'! osis dewasa + g (2 mg7kg'') sehari dalam + dosis terbagi minimal selama 1 hari. '#ESC&SS digunakan bersamaan tetrasiklin atau doksisiklin CB%S% 1 g streptomisin im 1 atau + kali sehari selama minggu pertama dan sekali sehari selama pengobatan berikutnya. %$%6 8 tahun ,+mg7kg'' (sampai dengan 1 g) streptomisin im sehari umumnya selama + minggu. iberikan bersamaan dengan kotrimoksaHol, streptomisin diberikan selama + minggu pada awal pengobatan. S#C:&6&6% C$&6%#S streptomisin diberikan bersama dengan penisilin, dengan dosis 1 g + kali sehari selama 1 minggu diikuti dengan *mg + kali sehari selama 1 minggu. Esia I tahun keatas * mg + kali sehari selama + minggu bersamaan dengan penisilin. C$C#&6&6% C$&6%#S diberikan bersama penisislin 1 g + kali sehari selama + minggu diikuti dengan * mg + kali sehari selama 4 minggu.