KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MAWAR Nomor :141/SK/PKS/RSIAM/XII/2017 TENTANG PENEMPATAN KEMBALI STAF
DIREKTUR RSIA MAWAR
Menimbang
:
a.
bahwa dengan harapan tercapainya keselarasan antara kebutuhan staf di bidang pelayanan kesehatan dengan pelayanan yang tersedia di Rumah Sakit, maka diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi memadai untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi.
b.
bahwa agar dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal maka diperlukan pengaturan penempatan kembali dari satu unit layanan ke unit layanan lain di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mawar.
c.
bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSIA Mawar.
Mengingat
:
1.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2.
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3.
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran
Negara
Tahun
1996
No.
49,
Tambahan Lembaran Negara 3637). 4.
PERMENKES No.33 TAHUN 2015 tentang Pedoman Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan.
5.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Mawar Nomor : 02/01/SK/PS/RSIAM/I/2015 Tentang Panduan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di RSIA Mawar.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MAWAR TENTANG PENEMPATAN KEMBALI STAF DI RSIA MAWAR.
KESATU
:
Pengaturan Penempatan kembali Staf harus mempertimbangkan : 1. Kompetensi 2. Kebutuhan Pasien 3. Agama, Keyakinan dan Nilai – Nilai.
KEDUA
:
Penempatan Kembali Staf Rumah Sakit akan dievaluasi dan dilaksanakan secara terus menerus oleh Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Mawar.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di
: Labuhan Ratu
Pada tanggal
: 28 Desember 2017
Direktur RSIA MAWAR,
dr. Sri Roslyana,Sp.OG
PEDOMAN PENEMPATAN DAN PENEMPATAN KEMBALI STAF RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “MAWAR”
Jl. Lintas Timur Plangkawati. Labuhan Ratu VII, Kec. Labuhan Ratu Kab. Lampung Timur , Lampung
PANDUAN PENEMPATAN KARYAWAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBU DAN ANAK MAWAR
BAB I PENDAHULUAN
Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan andal perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan mengisi pekerjaan yanga ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi jabatan baru. Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan, karena penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan dalam mencapi tujuan yang diharpakan. Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain : Menurut Marihot T. E. Hariandja (2005 : 156) menyatakan bahwa : “Penempatan merupakan proses penugasan/ pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan yang berbeda”. Menurut Mathis & Jackson (2006:262) menyatakan bahwa : “Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaanya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138).
“Penempatan pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya” Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan karyawan menurut Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut : 1. Prinsip kemanusiaan Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin. 2. Prinsip demokrasi Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan. 3. Prinsip the right man on the right place Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan. 4. Prinsip equal pay for equal work
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja yang didapat oleh karyawan yang bersangkutan. 5. Prinsip kesatuan arah Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah, kesatuan pelaksaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan.
6. Prinsip kesatuan tujuan Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang dilaksanakan karyawan harus difokuskan pada tujuan yang dicapai. 7. Prinsip kesatuan komando Karyawan yang bekerja selalu dipengaruhi adanya komando yang diberikan sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan. 8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mawar, penempatan karyawan juga harus dilakukan sebagai salah satu langkah dalam pengelolaan SDM untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Mawar. Panduan ini disusun untuk memberikan acuan tentang bagaimana proses penempatan karyawan dilakukan.
BAB II RUANG LINGKUP
Penempatan karyawan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mawar, meliputi penempatan karyawan baru dan penempatan karyawan lama (karyawan yang telah bekerja di RSIA Mawar). Karyawan baru adalah karyawan yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan dan lulus masa probation. Karyawan baru juga dimaksudkan untuk karyawan yang lulus seleksi dan diterima sebagai karyawan kontrak (tidak melalui masa probation). Disini untuk penempatan karyawan baru diistilahkan dengan Penempatan Awal. Sedangkan bentuk penempatan untuk karyawan lama adalah penempatan ulang karena rotasi dan mutasi.
BAB III TATA LAKSANA
1. Penempatan Awal Ditujukan untuk karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan. Dokumen penempatan awal adalah Keputusan Direktur tentang penerimaan karyawan tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu untuk karyawan kontrak. Penempatan awal karyawan dilakukan oleh Kabag Kepegawaian dan Diklat sesuai dengan kebutuhan / lowongan pekerjaan saat rekrutmen dan seleksi, dan telah didiskusikan terlebih dahulu dengan kepala departemen terkait. 2. Penempatan Ulang Prinsip penempatan karyawan di RSIA Mawar adalah the right man in the right place dan efektif efisien untuk menghasilkan produktivitas yang
optimal. Penempatan ulang karyawan dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan, diantaranya: a. Hasil penilaian kinerja b. Tujuan organisasi dan pengembangan pelayanan c. Kompetensi karyawan d. Kesehatan karyawan. Terkait dengan keadaan kesehatan karyawan, perlu dipertimbangkan kembali sifat dan karakteristik pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan kemampuan atas kondisi kesehatan terkini dari karyawan yang bersangkutan. Istilah penempatan ulang di RSIA Mawar adalah: a. Mutasi/Rotasi Yaitu perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain, baik dalam lingkup departemen yang sama maupun antar departemen. Perpindahan karyawan tersebut dilakukan setelah ada diskusi antara Kabag Kepegawaian dan Diklat dan kepala bagian serta kepala unit terkait. Setelah disepakati oleh kedua belah pihak maka Kabag Kepegawaian
dan
Diklat
akan
memanggil
karyawan
yang
bersangkutan dan menyampaikan maksud mutasi/rotasi secara lisan dan menyiapkan Surat Keputusan Direktur tentang penempatan ulang karyawan tersebut. b. Promosi Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi. Promosi dilakukan setelah dirapatkan antara Kabag Kepegawaian dan Diklat dan atasan langsung serta atasan tidak langsung dari karyawan yang bersangkutan. Proses promosi dimulai dengan proses masa probation jabatan baru selama 3 bulan. Dalam masa probation jabatan ini ditentukan pula key performance indicator yang harus dicapai sebagai bahan penilaian atau fit and proper test . Atasan langsung dan Kabag Kepegawaian dan Diklat menyampaikan maksud promosi tersebut secara lisan dan penjelasan masa probation kepada karyawan yang bersangkutan. Pada akhir masa penilaian apabila karyawan tersebut lulus masa probation jabatan maka Kabag Kepegawaian dan Diklat memanggil karyawan tersebut dan menyampaikan hasil serta Surat Keputusan Direktur tentang pengangkatan jabatan. c. Demosi Demosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih rendah. Dasar pertimbangan demosi adalah hasil penilaian kinerja yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan/diharapkan. Bila hasil penilaian kinerja selama 2 kali periode menunjukkan hasil kurang, maka atasan langsung dan Kabag Kepegawaian dan Diklat menyampaikan secara lisan kepada karyawan yang bersangkutan untuk memperbaiki kinerja selama 6 bulan, dan bila tidak ada peningkatan kinerja maka dilakukan proses demosi. Kabag Kepegawaian dan Diklat akan memanggil karyawan yang bersangkutan dan memberikan Surat Keputusan Direktur tentang Pemberhentian dari jabatan dan penempatan di jabatan baru.
Penempatan ulang karyawan mutasi dan promosi diawali dengan masa transisi, dimana karyawan yang bersangkutan belajar kan uraian tugas yang baru, standar dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaan baru, serta peraturan dan kebijakannya. Proses pembelajaran baru tersebut dilakukan oleh atasan langsung pada jabatan/pekerjaan yang baru.
BAB IV DOKUMENTASI
Proses penempatan karyawan didokumentasikan dalam notulensi rapat/diskusi, serta memo internal dari atasan langsung yang terkait. Bentuk dokumentasi Surat Keputusan Direktur juga disimpan sebagai arsip di Kepegawaian dan Diklat pada File Kepegawaian karyawan yang bersangkutan.
BAB V PENUTUP
Demikian panduan penempatan ini disusun untuk menjadi acuan bagi unit kerja dan Kepegawaian dan Diklat dalam merencanakan dan melaksanakan penempatan karyawan.
PENEMPATAN DAN PENEMPATAN KEMBAL I STAF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
02/SPO/PKS/RSIAM/I/ 2018
00
1/2
Tanggal Terbit Standar Prosedur Operasional
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
2 Januari 2018
Ditetapkan oleh,
dr. Sri Rosl yana,Sp.OG Direktur
Penempatan Staf adalah penempatan pegawai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di RSIA Mawar. Penempatan kembali staf adalah penempatan pegawai dari satu unit ke unit lain berdasarkan pertimbangan keinginan staf (alasan nilai kepercayaan dan agama) , dan pemenuhan peraturan per undang-undangan. 1. Mengoptimalkan pelayanan pasien melalui ketersediaan pegawai yang memadai. 2. Terwujudnya penempatan pegawai sesuai dengan kebutuhan pelayanan RSIA MAWAR.
SK Direktur RSIA MAWAR No 141/SK/PKS/RSIAM/XII/2017 Tentang SK Penempatan dan Penempatan Kembali Staf A. Penempatan Staf 1. Bagian SDM Menerima daftar nama hasil rekruitmen calon pegawai. 2. Bagian SDM menerbitkan surat penempatan pegawai baru sesuai kompetensi dan usulan dari masing-masing unit kerja.. 3. Bagian SDM bersama sama dengan unit kerja melakukan orientasi bagi pegawai baru. 4. Setelah selesai orientasi para pegawai baru melaksanakan tugas / pekerjaanya sesuai surat penempatan. B. Penempatan Kembali Staf 1. Penempatan kembali staf melalui mutasi atau demosi harus berdasarkan pada pertimbangan pengembangan
PENEMPATAN DAN PENEMPATAN KEMBALI STAF
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
pelayanan, menilai kepercayaan dan agama, serta kompetensi/ pendidikan. 2. Bagian SDM menerima daftar pegawai yang akan ditempatkan ke unit kerja lain dari masing-masing unit kerja atau Direktur. 3. Bagian SDM menerbitkan surat penempatan kembali ke unit kerja yang baru. 4. Bagian SDM bersama sama dengan unit kerja melakukan orientasi bagi pegawai yang akan ditempatkan kembali. 5. Setelah selesai orientasi para pegawai yang akan ditempatkan kembali melaksanakan tugas / pekerjaanya sesuai surat penempatan.
Unit Terkait
1. Bagian SDM 2. Semua Unit kerja