Serangkaian kegiatan yang harus dilakukan petugas untuk memantau ketepatan, kelancaran dan keamanan pemberian infus.
TUJUAN
Agar dapat mencegah terjadinya side efek atau kehabisan cairan infus (blong) maupun terjadinya emboli.
KEBIJAKAN
Infus diberikan sesuai dengan perintah DPJP , jenis cairan, jumlah tetesan, dijadwalkan awal pemasangan dan selesainya, dimonitor secara berkala.
PROSEDUR
1. Petugas menulis identitas : Nama Pasien
:
Tanggal Lahir : Nomor RM
:
2. Identitas ditempel pada botol infus. 3. Untuk pasien dewasa menggunakan infus set makro, sedangkan untuk pasien neonatus neonatus menggunaka menggunakan n infus set mikro. mikro.
4. Petugas menghitung berapa menit lama infus diberikan, a. Pasien dewasa : Jumlah cairan infuse (cc)
= ……. menit
(jumlah tetesan/menit) : 20
b. Pasien neonatus: Jumlah cairan infuse (cc) (jumlah tetesan /menit) : 60
= …….. menit
1
MONITORING PEMBERIAN INFUS
RSIA
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
Halaman
/RSIA.K.P / 2015
2/2
KUSUMA PRADJA 5. Petugas menulis : Nama cairan Jumlah tetesan / menit Tanggal, bulan, Jam mulai tetesan ditulis hitam Jam perkiraan habis ,ditulis merah
6. Petugas memberi tanda garis merah batas sisa cairan 50 cc. pada botol infus.
7. Petugas memasanga infus set sesuai dengan SPO 8. Petugas mengatur jumlah tetesan /menit dengan menghitung selama minimal 1 (satu) menit.
9. Petugas mencatat di nurse station: nama pasien,jenis infus, perkiraan habis jam berapa.
PROSEDUR
10. Petugas memantau pasien yang diinfus secara berkala antara lain memantau jumlah tetesan, sesuai kebutuhan.
11. a.20 (dua puluh menit ) sebelum perkiraan jadwal habis, petugas mendatangi pasien untuk melakukan penggantian atau penghentian infus yang tidak mengandung obat. b.10 (sepuluh menit) sebelum perkiraan jadwal habis, petugas mendatangi pasien untuk melakukan penggantian atau penghentian infus yang mengandung obat.
12. Petugas mencatat semua kegiatan di rekam medik. 13. Petugas mengoperkan kepada petugas berikutnya tentang infus pasien tersebut.