SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Wayside Inns, Inc. Oleh Kelompok 9 1 . Erico Nugroho (14) 2 . Niken Purbasari (27) 3 . Stefanny Wanna
Wijaya (34)
Wayside Inns, Inc. Terletak di Kansas City, Missouri, Wayside Inns, Inc. dibentuk pada tahun 1980 sebagai penerus United Motel Enterprises. Perusahaan ini memiliki beberapa waralaba motel di bawah lisensi kerjasama dua jaringan motel nasional. Dikarenakan adanya batasan di dalam kontrak perjanjian, United tidak dapat memperluas cakupan operasional mereka yang didasarkan pada wilayah geografis. Oleh karena itu, perusahaan penerus dibentuk untuk mendapatkan, mengoperasikan dan menjalankan lisensi jaringan motel dibawah nama Wayside Inns, untuk melanjutkan operasional dari waralaba yang diselenggarakan oleh United. Manajemen merasa bahwa strategi mengembangkan jaringan motel mereka sendiri akan memberinya fleksibilitas yang lebih besar dan memungkinkan mereka untuk lebih mudah mencapai strategi pertumbuhan jangka panjang. Selain itu, alasan utama lainnya adalah dengan penggunaan strategi perusahaan yang baru akan memungkinkan
manajemen
untuk
mengejar
pelaksanaan
rencana
pemasaran
komprehensif yang telah berkembang secara terus menerus dalam tujuh tahun terakhir. Wayside Inns, Inc. adalah perusahaan yang sudah terdaftar di American Stock Exchange. Wayside Inns, Inc. memiliki sekitar 1,542,850 lembar saham yang beredar di bursa, dengan average float sekitar 400.000 lembar saham. Harga common stock diapresiasi dengan sangat baik, dan analis meyakini jika minat investor berkaitan dengan sejumlah faktor utamanya yang berhubungan langsung dengan strategi pemasaran mereka yang inovatif. Tingkat hunian Wayside Inns, berada pada kisaran rata-rata 10 sampai 20 persen lebih tinggi daripada motel pesaing. Segmen pasar mereka secara khusus ditargetkan kepada para business traveler, dimana segmen ini tidak dipengaruhi oleh faktor musiman atau lingkungan. Perusahaan berencana untuk melakukan ekspansi sebanyak 40 kamar pada Motel Memphis Airport Wayside Inns yang sebelumnya sudah memiliki 116 kamar. Lokasi motel sendiri terletak di persimpangan ruas jalan Brooks dan ruas jalan airport. Pada tahun 1991, penginapan tersebut beroperasi dengan kapasitas yang hampir penuh selama 5 hari dalam 1 minggu, kecuali hari Sabtu dan Minggu. Rata-rata turn away motel tersebut sebesar 31.7 persen selama hari Senin sampai dengan Jumat, sedangkan
pada Sabtu dan Minggu, rata-rata turn away hanya sebesar 9.05. Sekitar 2 mil dari penginapan tersebut, terdapat sekitar 10 penginapan pesaing lain. Semuanya merupakan anggota dari waralaba penginapan nasional dan sejumlah penginapan yang tidak menggunakan franchise juga. Berdasarkan survei terkini dari Memphis Chamber of Commerce, rata-rata tingkat hunian berkisar antara 72% dan rencana ekspansi yang akan dilakukan oleh mayoritas jaringan penginapan tersebut diperkirakan sekitar 800 kamar di kota tersebut selama kurun waktu 18 bulan. Manager penginapan, Layne Rembert juga memperhatikan tentang usulan perluasan penginapan tersebut, khususnya perluasan sebanyak 80 kamar di penginapanpenginapan lainnya yang ada di pusat Toledo yang akan menurunkan nilai pengembalian terhadap investasi tersebut. Pemikiran tersebut muncul ketika Manager Regional dari Wayside Inns, Inc., Kevin Gray mengunjungi Memphis Airport Wayside Inns, untuk mengadakan inspeksi. Layne Rembert sedikit meragukan investasi baru tersebut. Karena kompensasi pendapatan yang ada berhubungan dengan ROI dari penginapan tersebut, seperti kasus yang terjadi di Toledo, dimana ROI pada investasi baru tersebut turun sehingga akan mempengaruhi kompensasi dari pendapatan yang ada. Padahal, di lain sisi, Gray terus berusaha untuk mampu bertumbuh.
1. Apakah usulan investasi tersebut kemungkinan akan menjadi investasi yang baik
bagi Wayside Inns, Inc.? Menurut kelompok kami, masih belum dapat dipastikan apakah usulan investasi tersebut akan berdampak baik atau akan berdampak buruk bagi Wayside Inns, Inc. tersebut. Pro
:
Perluasan yang diusulkan tersebut timbul sebagai salah satu langkah untuk memenuhi kriteria perusahaan yang ingin berekspansi. Penginapan yang ada beroperasi di dekat kapasitas dan fasilitas praktis, dan analisis ini didasarkan pada satu tahun saja, serta mengabaikan adanya fakta bahwa manajemen dan biaya tetap di dalam perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, Memphis Wayside Inns, juga beroperasi pada kapasitas yang hampir penuh sehingga
dianggap tidak lagi efektif. Dan tentunya hal ini dianggap perlu mengingat hotel pesaing yang berada di sekitar Memphis Wayside Inns, terus berkembang. Kontra : ROI diproyeksikan secara menurun dengan investasi sehingga hitungan omset mungkin terlalu dibesar-besarkan. Hal ini tergantung pada bagaimana data tersebut dikumpulkan. Selain itu, adanya risiko over building di pasar lokal dan timbulnya kesulitan pemenuhan fasilitas dengan sewa konsesi. Menarik kesimpulan untuk menentukan apakah investasi tersebut bagus/ tidak adalah cukup sulit. Namun apabila dilihat dari segi pro yang jauh lebih banyak, maka rencana investasi tersebut dianggap mampu memberikan hasil yang meyakinkan di dalam jangka panjang. 2. Apakah keprihatinann Layne Rembert dapat dibenarkan?
Keprihatinan Layne Rembert juga dapat dibenarkan karena dinilai dari usulan ekspansi yang belum dapat dipastikan akan berhasil atau tidak. Dilihat dari ekspansi 80 tambahan kamar di properti pusat Toledo yang telah menurunkan tingkat pengembalian atas investasinya, sehingga mungkin ekspansi 40 tambahan kamar properti tersebut juga akan memberikan dampak yang sama. Dengan adanya penurunan investasi tersebut, maka akan berdampak pada laba yang diperoleh perusahaan dan tentunya berdampak juga pada insentif para manajer perusahaan.
Manajemen secara langsung bertanggung jawab terhadap faktor-faktor, seperti penampilan internal dan eksternal motel, kebersihan kamar dan sikap personil yang berada di bagian depan. Mereka juga memiliki beberapa pengaruh atas biaya langsung, biaya administrasi dan keuangan, dan lebih dari volume bisnis. Oleh karena itu, Laporan Evaluasi Kinerja dapat dikatakan dimasukkan sebagai salah satu penentu kompensasi.
3. Apakah paket kompensasi sekarang ini bagi manajer modal merupakan paket
yang tepat? Jika tidak berapa semestinya?
Manajer umum daerah memiliki peran kunci sehingga mungkin meningkatkan tingkat kecemasan dari manajemen perusahaan. Untuk memastikan beberapa keseragaman teknik evaluasi di berbagai penginapan, seorang inspektur melakukan inspeksi bias, misalnya digunakan secara berkala untuk memeriksa hal-hal, seperti kebersihan ruangan dll.
Sebuah sistem ROI berbasis alami tidak adil karena terikat ke sebuah sistem pengukuran biaya historis. Properti yang lebih tua memiliki ROI yang lebih tinggi karena basis investasinya agak lebih kecil. Ini akan membuat hampir semua usulan perluasan yang ada terlihat kurang menguntungkan. 4. Apakah sebaiknya system pengukuran kinerja bagi manajer umum regional
difokuskan pada faktor – faktor yang sama seperti yang dipergunakan oleh Kevin Gray dan Wayside Inns untuk mengevaluasi dan mengompensasi manajer motel? Ya, karena pengukuran kinerja manajer bukan hanya didasarkan pada laporan keuangan (laba perusahaan), tetapi juga ditekankan pada penilaian dari beberapa faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam jangka panjang, yaitu dengan cara menerapkan laporan kinerja 20 nomor yang dikembangkan oleh Kevin Gray.