SOP
PEMERIKSAAN KEBUGARAN CALON JEMAAH HAJI (CJH) No Dokumen :445/ /SOP/B.5/I/2017 Nomor Revisi : Tgl. Terbit : 03 Januari 2017 Halaman : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pemeriksaan kebugaran calon jemaah haji adalah melakukan tes dengan cara mengelilingi lapangan bola kaki sebanyak empat putaran.
2. Tujuan
Untuk mengetahui tingkat kebugaran pada masing-masing para calon jemaah haji agar dapat melakukan ibadah haji dalam keadaaan sehat dan bugar.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/SK /B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Stopwatch
6. Prosedur
1. Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan kepada TU / Pimpinan BLUD Puskesmas Megang. 2. Petugas membagi kelompok masing – masing para CJH yang beranggotakan 10 orang dan mencatat namanya. 3. Para CJH berbaris dan melakukan gerakan pemanasan sebelum di tes. 4. Setelah pemanasan, para CJH berbaris dari nomor 1 s/d 10 untuk melakukan tes kebugaran. 5. Petugas memberi aba – aba mulai dan mulai mengukur menggunakan stopwatch. 6. Setelah selesai, petugas mencatat hasil kegiatan dan pelaporan. Para calon jemaah haji diperbolehkan pulang.
7. BaganAlir Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan ke TU
Petugas membagi kelompok para CJH
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
Para CJH melakukan gerakan pemanasan
Petugas memberi aba-aba, melakukan pengukuran
Para CJH bersiap melakukan tes kebugaran
8. Unit Terkait
Lintas program
9. Dokumen terkait
1. Laporan bulanan 2. Buku kegiatan 3. Penanggung jawab progam terkait
10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulaidiberlakukan
PEMERIKSAAN KEBUGARAN CALON JEMAAH HAJI No. Kode : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman :
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
Kegiatan
1
Apakah
2
Apakah
3
Apakah
4
Apakah
5
Apakah
6
Apakah
CR
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan kepada TU / Pimpinan BLUD Puskesmas Megang. Petugas membagi kelompok masing – masing para CJH yang beranggotakan 10 orang dan mencatat namanya CJH berbaris dan melakukan gerakan pemanasan sebelum di tes Setelah pemanasan, para CJH berbaris dari nomor 1 s/d 10 untuk melakukan tes kebugaran Petugas memberi aba – aba mulai dan mulai mengukur menggunakan stopwatch Setelah selesai, petugas mencatat hasil kegiatan dan pelaporan. Para calon jemaah haji diperbolehkan pulang
: …………………………%.
Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENDATAAN SARANA / KLUB OLAHRAGA
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/1
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pendataan sarana / klub olahraga adalah kegiatan mendata sarana / klub olahraga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
2. Tujuan
Untuk mengetahui jenis dan jumlah sarana / klub olahraga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/SK /B5/I /2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
5. Alat dan bahan
1. ATK
6. Prosedur
1. Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan kepada TU / Pimpinan BLUD Puskesmas Megang. 2. Petugas mendatangi kantor Lurah dan tempat sarana olahraga untuk mendata jumlah dan jenis sarana yang ada di kelurahan masingmasing. 3. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
7. BaganAlir Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan ke TU
Petugas mendatangi kantor Lurah / klub OR
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan 8. Unit Terkait
Kantor Lurah dan sarana klub olahraga
9. Dokumen terkait
1. Laporan bulanan 2. Buku kegiatan
10. Halaman histori perubahan No Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. mulai diberlakukan
PENDATAAN SARANA / KLUB OLAHRAGA No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 :
No
Kegiatan
1
Apakah Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan kepada TU / Pimpinan BLUD Puskesmas Megang.
2
Apakah
Petugas mendatangi kantor Lurah dan tempat sarana olahraga untuk mendata jumlah dan jenis sarana yang ada di kelurahan masing-masing.
3
Apakah
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
CR
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
: …………………………%.
Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMBINAAN & PEMERIKSAAN KESEHATAN DI SARANA / KLUB OLAHRAGA No Dokumen : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Nomor Revisi : SOP Tgl. Terbit : 03 Januari 2017 Halaman : 1/1 PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pembinaan dan pemeriksaan kesehatan di sarana / klub olahraga adalah kegiatan memberikan penyuluhan dan menanyakan identitas para pengguna sarana serta melakukan pengukuran berat badan, tekanan darah di sarana / klub olahraga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
2. Tujuan
Untuk mengetahui kondisi kesehatan para pengguna sarana / klub olahraga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Timbangan badan 3. Tensimeter
6. Prosedur
1. Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan kepada TU / Pimpinan BLUD Puskesmas Megang. 2. Petugas mendatangi tempat sarana / klub olahraga untuk memberikan penyuluhan dan memeriksa kesehatan pengguna sarana / klub olahraga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang. 3. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
7. BaganAlir Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan ke TU
Petugas mendatangi tempat sarana / klub olahraga
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
Sarana klub olahraga
9. Dokumen terkait
1. Laporan bulanan 2. Buku kegiatan
10. Halaman histori perubahan Isi Perubahan No Yang dirubah
Tgl. Mulai diberlakukan
PUSKESMAS MEGANG
No
PEMBINAAN & PEMERIKSAAN KESEHATAN DI SARANA / KLUB OLAHRAGA No. Kode : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : DAFTAR No. Revisi : TILIK Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman :
Kegiatan
Ya
1
Apakah
Petugas melapor tentang pelaksanaan kegiatan kepada TU / Pimpinan BLUD Puskesmas Megang.
2
Apakah
Petugas mendatangi tempat sarana / klub olahraga untuk memberikan penyuluhan dan memeriksa kesehatan pengguna sarana / klub olahraga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
3
Apakah
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
CR
Tidak
Tidak Berlaku
: …………………………%.
Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENYAKIT RABIES
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Penyakit Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera. Tata cara pemberian vaksin anti rabies adalah cara pemberian vaksin anti rabies yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya rabies atau penyakit anjing gila.
2. Tujuan
Meningkatkan pencapaian terhadap kemungkinan pencegahan penularan dan terjadinya rabies di wilayah kerja Puskesmas Megang.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal PPM dan PL Tahun 2000.
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Air bersih mengalir 3. Sabun / Deterjen 4. Injeksi Verorab
6. Prosedur
A. Uraian Umum Dalam pelaksanaan kegiatan pemberian vaksin anti rabies ini dilakukan beberapa langkah : 1. Anamnesa : adanya kontak jilatan atau gigitan, kejadian di daerah tertular, terancam / bebas didahului tindakan provokatif atau tidak. Hewan yang menggigit menunjukkan gejala rabies. Hewan yang menggigit hilang, lari dan tidak dapat ditangkap atau dibunuh, hewan yang menggigit mati, tapi masih diragukan menderita rabies. 2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang a. Stadium Prodnormal : Demam, mual, nyeri tenggorokan. b. Stadium Sensoris : Nyeri / panas, kesemutan dibekas luka serta lemas. c. Stadium Eksitasi : gelisah hebat, kaget, hidrophobi, Aerophobi, Hipersalivasi, kejang-kejang. d. Stadium Paralis : Aphatis, Stupor, Koma, Meninggal. B. Penanganan luka gigitan HPR Pencucian luka dengan sabun / deterjen dibawak air mengalir selama 10-15 menit dilakukan berulang dan diberi anti septic. C. Pemberian VAR ( PVRV ) Dosis dewasa dan anak-anak sama 0,5 ml metode 2-1-1 ( 4 kali pemberian ) H.0 2x pemberian sekaligus Deltoideus kiri dan kanan H.7 1x pemberian, H.21 1x pemberian. Pada anak-anak penyuntikan didaerah paha.
7. BaganAlir Anamnese pasien adanya kontak jilatan / gigitan
Pemeriksaan fisik / penujang stadium prodnormal, sensoris, eksitasi, paralis
Penanganan luka gigitan HPR, cuci luka dengan sabun / deterjen sampai 15 menit lalu diberikan anti septic
Pemberian injeksi Verorab 0,5 ml dengan metode 2-1-1 (4x pemberian)
8. Unit Terkait
Poli umum, UGD.
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis pasien 2. Buku register pasien
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PENYAKIT RABIES No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
Anamnese pasien adanya kontak jilatan / gigitan
2
Apakah
Pemeriksaan fisik / penujang stadium prodnormal, sensoris, eksitasi, paralis
3
Apakah
Penanganan luka gigitan HPR, cuci luka dengan sabun / deterjen sampai 15 menit lalu diberikan anti septic
4
Apakah
Pemberian injeksi Verorab 0,5 ml dengan metode 2-11 (4x pemberian)
CR
Tidak
Tidak Berlaku
: …………………………%.
Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENYELENGGARAAN PROGRAM
SOP PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2 AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Penyelenggaraan program adalah proses atau cara dalam pelaksanaan suatu program.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan suatu program atau kegiatan.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Undang – Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 3. Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Kotak saran 3. No. HP, papan pengumuman, brosur, lembar balik, leaflet.
6. Prosedur
1. Menyiapkan instrument untuk di identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran berupa lembar survey atau ceklist, kotak saran dan No. HP. 2. Melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran melalui survey, kotak saran atau SMS center di Puskesmas. 3. Mencatat hasil ientifikasi kebutuhan dan harapan sasaran. 4. Menyampaikan hasil dari identifikasi kebutuhan dan harapan, sasaran dalam pertemuan intern Puskesmas. 5. Melakukan analisa terhadap hasil dari identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran. 6. Membuat kesepakatan bersama mengenai jenis kegiatan program yang akan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan sasaran dan peraturan perundangan. 7. Melakukan penjadwalan pelaksanaan kegiatan program. 8. Melakukan pembagian tugas. 9. Melakukan sosialisasi atau penyebaran informasi kepada sasaran mengenai kegiatan program yang dilaksanakan melalui pemberitahuan di papan pengumuman atau brosur atau pada saat pertemuan / rapat. 10. Melakukan monitoring, evaluasi dan tindaklajut.
7. Bagan Alir Menyiapkan instrument untuk di identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran
Melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran melalui survey, kotak saran atau SMS center di Puskesmas.
Mencatat hasil ientifikasi kebutuhan dan harapan sasaran. Menyampaikan hasil dari identifikasi kebutuhan dan harapan, sasaran dalam pertemuan intern Puskesmas
Melakukan analisa terhadap hasil dari identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran.
Membuat kesepakatan bersama mengenai jenis kegiatan program yang akan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan sasaran dan peraturan perundangan Melakukan penjadwalan pelaksanaan kegiatan program Melakukan pembagian tugas Melakukan pembagian tugas
Melakukan monitoring, evaluasi dan tindaklajut.
8. Unit Terkait
Semua unit program terkait
9. Dokumen terkait
Laporan bulanan
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PENYELENGGARAAN PROGRAM No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG
No 1
2
3 4
5 6
7 8 9
10
CR
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlak u
Apakah
Menyiapkan instrument untuk di identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran berupa lembar survey atau ceklist, kotak saran dan No. HP Apakah Melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran melalui survey, kotak saran atau SMS center di Puskesmas. Apakah Mencatat hasil ientifikasi kebutuhan dan harapan sasaran Apakah Menyampaikan hasil dari identifikasi kebutuhan dan harapan, sasaran dalam pertemuan intern Puskesmas Apakah Melakukan analisa terhadap hasil dari identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran Apakah Membuat kesepakatan bersama mengenai jenis kegiatan program yang akan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan sasaran dan peraturan perundangan Apakah Melakukan penjadwalan pelaksanaan kegiatan program Apakah Melakukan pembagian tugas Apakah Melakukan sosialisasi atau penyebaran informasi kepada sasaran mengenai kegiatan program yang dilaksanakan melalui pemberitahuan di papan pengumuman atau brosur atau pada saat pertemuan / rapat Apakah Melakukan monitoring, evaluasi dan tindaklajut
: …………………………%.
Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
KOORDINATOR POSYANDU No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
SOP PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2 AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Koordinator posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat dibidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala kelurahan.
2. Tujuan
1. Untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak, balita dan angka kelahiran. 2. Mempercepat penerimaan NKKBS ( Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera ).
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Undang – Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat dan bahan
ATK
6. Prosedur
A. Persiapan : 1. Koordinator posyandu melapor ke bagian TU untuk dibuatkan surat tugas. 2. Koordinator posyandu memberitahukan jadwal posyandu ke kantor kelurahan dan kader. 3. Koordinator memberitahukan kader untuk memberitahukan jadwal kegiatan posyandu kepada masyarakat melalui pengeras suara di masjid. B. Pelaksanaan : 1. Koordinator posyandu melaksanakan pertemuan singkat dengan kader posyandu dan tim petugas posyandu. 2. Koordinator posyandu melakukan pemantauan kegiatan di 5 meja posyandu ( Meja I : Pendaftaran, Meja II : Penimbangan, Meja III : Pencatatan hasil penimbangan, Meja IV : Penyuluhan, Meja V : Pelayanan kesehatan / Imunisasi ).
7. Bagan ALir
Koordinator posyandu melapor ke bagian TU
Koordinator posyandu memberitahukan jadwal posyandu ke kantor kelurahan dan kader.
Koordinator memberitahukan kader untuk memberitahukan jadwal kegiatan posyandu kepada masyarakat melalui pengeras suara di masjid
7. Bagan Alir Koordinator posyandu melaksanakan pertemuan singkat dengan kader posyandu dan tim petugas posyandu
Koordinator posyandu melakukan pemantauan kegiatan di 5 meja posyandu (Meja I : Pendaftaran, Meja II : Penimbangan, Meja III : Pencatatan hasil penimbangan, Meja IV : Penyuluhan, Meja V : Pelayanan kesehatan / Imunisasi).
8. Unit Terkait
Lintas program terkait
9. Dokumen terkait
Laporan tribulanan
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
KOORDINATOR POSYANDU
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG
No 1 2 3
4
5
CR
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Apakah
Koordinator posyandu melapor ke bagian TU untuk dibuatkan surat tugas Apakah Koordinator posyandu memberitahukan jadwal posyandu ke kantor kelurahan dan kader Apakah Koordinator memberitahukan kader untuk memberitahukan jadwal kegiatan posyandu kepada masyarakat melalui pengeras suara di masjid Apakah Koordinator posyandu melaksanakan pertemuan singkat dengan kader posyandu dan tim petugas posyandu Apakah Koordinator posyandu melakukan pemantauan kegiatan di 5 meja posyandu ( Meja I : Pendaftaran, Meja II : Penimbangan, Meja III : Pencatatan hasil penimbangan, Meja IV : Penyuluhan, Meja V : Pelayanan kesehatan / Imunisasi ).
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENDATAAN UPAYA KESEHATAN KERJA No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
SOP PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2 AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pendataan upaya kesehatan kerja adalah kegiatan mendata ke sarana industri rumah tangga yang mempunyai pekerja kurang dari 50 orang yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
2. Tujuan
Untuk mengetahui sarana industri rumah tangga yang pekerjanya menggunakan alat pelindung diri atau tidak.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Undang – Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Alat dan bahan
ATK
6. Prosedur
1. Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas. 2. Petugas mendatangi kantor Lurah dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. 3. Petugas mendata sarana industri rumah tangga yang ada tentang surat izin usaha, jumlah pekerja, alat pelindung diri yang digunakan. 4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
7. Bagan Alir
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas
Petugas mendatangi kantor Lurah dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
Petugas mendata sarana industri rumah tangga yang ada tentang surat izin usaha, jumlah pekerja, alat pelindung diri yang digunakan
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
Lintas sektor
9. Dokumen terkait
Laporan bulanan
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PENDATAAN UPAYA KESEHATAN KERJA
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG
No 1 2 3
4
CR
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Apakah
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas. Apakah Petugas mendatangi kantor Lurah dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut Apakah Petugas mendata sarana industri rumah tangga yang ada tentang surat izin usaha, jumlah pekerja, alat pelindung diri yang digunakan. Apakah Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN KERJA No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
SOP PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2 AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pembinaan upaya kesehatan kerja adalah kegiatan kunjungan ke sarana industri rumah tangga / kelompok pekerja yang mempunyai anggota 10 sampai dengan 50 orang karyawan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
2. Tujuan
Untuk memberikan informasi tentang manfaat pembentukan pos UKK di sarana industri rumah tangga / kelompok pekerja agar para pekerjanya terhindar dari penyakit akibat lingkungan kerja yang kurang baik, dan dapat mengecek kesehatan dasar pekerjanya.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Undang – Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Alat dan bahan
ATK
6. Prosedur
1. Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas. 2. Petugas mendatangi kantor Lurah dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. 3. Petugas memberikan informasi tentang manfaat pembentukan pos UKK di sarana industri rumah tangga / kelompok pekerja yang ada, agar pekerja menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja. 4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
7. Bagan Alir
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas
Petugas mendatangi kantor Lurah dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
Petugas memberikan informasi tentang manfaat pembentukan pos UKK di sarana industri rumah tangga / kelompok pekerja yang ada, agar pekerja menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
Lintas sektor
9. Dokumen terkait
Laporan bulanan
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN KERJA
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Petugas mendatangi kantor Lurah dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
3
Apakah
Petugas memberikan informasi tentang manfaat pembentukan pos UKK di sarana industri rumah tangga / kelompok pekerja yang ada, agar pekerja menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja
4
Apakah
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas.
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENDATAAN KESEHATAN ANAK KHUSUS ( ANAK PANTI ASUHAN ) No Dokumen : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Nomor Revisi : SOP Tgl. Terbit : 03 Januari 2017 Halaman : 1/2 PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pendataan kesehatan anak khusus adalah kegiatan mendata ke panti asuhan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
2. Tujuan
Untuk mengetahui jumlah anak yang ada di panti asuhan tersebut.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Undang – Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang – Undang Dasar 1945
5. Alat dan bahan
ATK
6. Prosedur
1. Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas. 2. Petugas mendatangi Panti Asuhan, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. 3. Petugas mendata jumlah dan identitas anak panti asuhan yang ada. 4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
7. Bagan Alir
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas
Petugas mendatangi Panti Asuhan, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
Petugas mendata jumlah dan identitas anak panti asuhan yang ada
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
Lintas sektor
9. Dokumen terkait
Laporan bulanan
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PUSKESMAS MEGANG No
PENDATAAN KESEHATAN ANAK KHUSUS ( ANAK PANTI ASUHAN ) No. Kode : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : DAFTAR No. Revisi : TILIK Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman : 1/1 Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Petugas mendatangi Panti Asuhan, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
3
Apakah
Petugas mendata jumlah dan identitas anak panti asuhan yang ada
4
Apakah
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK KHUSUS ( ANAK PANTI ASUHAN ) No Dokumen : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Nomor Revisi : SOP Tgl. Terbit : 03 Januari 2017 Halaman : 1/2 PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pembinaan dan pemeriksaan kesehatan anak khusus adalah kegiatan penyuluhan tentang kesehatan dan pemeriksaan kesehatan dasar kesehatan ke panti asuhan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Megang.
2. Tujuan
Untuk mengetahui jumlah anak yang ada di panti asuhan tersebut.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Undang – Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang – Undang Dasar 1945
5. Alat dan bahan
ATK
6. Prosedur
1. Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas. 2. Petugas mendatangi Panti Asuhan, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. 3. Petugas memberikan penyuluhan tentang kesehatan dan memeriksa kesehatan dasar anak panti asuhan yang ada. 4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan.
7. Bagan Alir
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas
Petugas mendatangi Panti Asuhan, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
Petugas memberikan penyuluhan tentang kesehatan dan memeriksa kesehatan dasar anak panti asuhan yang ada
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
Lintas sektor
9. Dokumen terkait
Laporan bulanan
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PUSKESMAS MEGANG No
PEMBINAAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK KHUSUS ( ANAK PANTI ASUHAN ) No. Kode : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : DAFTAR No. Revisi : TILIK Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman : 1/1 Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Petugas mendatangi Panti Asuhan, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
3
Apakah
Petugas memberikan penyuluhan tentang kesehatan dan memeriksa kesehatan dasar anak panti asuhan yang ada
4
Apakah
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Petugas melapor ke bagian TU tentang pelaksanaan kegiatan dan membuat surat tugas
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMERIKSAAN MALARIA
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pemeriksaan Malaria adalah pemeriksaan darah yang dilakukan oleh petugas pada pasien yang diduga malaria. Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia dan pembesaran limpa.
2. Tujuan
Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksanaan kasus malaria di BLUD Puskesmas Megang.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Prosedur penanganan Malaria oleh Subdit Malaria-Dit PPBB Ditjen PP&PL, 2010.
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Mikroskopis
6. Prosedur
1. Petugas menerima pasien 2. Petugas melakukan anamnesa 3. Melakukan pemeriksaan fisik 4. Merujuk pasien ke laboratorium untuk memeriksa darah dengan mikroskop. 5. Mencatat hasil dari laboratorium 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi 7. Petugas memberi penyuluhan 8. Pasien pulang
7. Bagan Alir
Petugas menerima pasien
Petugas melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan fisik Pasien pulang
Petugas memberi penyuluhan
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Merujuk pasien ke laboratorium untuk memeriksa darah dengan mikroskop.
Mencatat hasil dari laboratorium
8. Unit Terkait
1. Laboratorium 2. Pelayanan KIA-KB 3. Pustu
9. Dokumen terkait
Rekam medik pasien
10. Halaman histori perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PEMERIKSAAN MALARIA
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
No
Kegiatan
1 2 3 4
Apakah Petugas menerima pasien Apakah Petugas melakukan anamnesa Apakah Melakukan pemeriksaan fisik Apakah Merujuk pasien ke laboratorium untuk memeriksa darah dengan mikroskop. Apakah Mencatat hasil dari laboratorium Apakah Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi Apakah Petugas memberi penyuluhan Apakah Pasien pulang
5 6 7 8
CR
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
THT
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
THT adalah sebuah cabang ilmu kedokteran yang dikenal secara umum menangani permasalahan telinga, hidung dan tenggorokan.
2. Tujuan
Sebagai acuan bagi petugas melakukan pemeriksaan pada telinga, hidung dan tenggorokan (THT) sesuai prosedur.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran.
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Alat lampu kepala 3. Otoscoop 4. Bengkok 5. Handscoon 6. Masker
6. Prosedur
1. Petugas melakukan anamnesa 2. Petugas memberitahu pasien 3. Mencuci tangan 4. Mengatur posisi pasien 5. Memakai handscoon, masker dan lampu kepala 6. Memeriksa telinga, hidung dan tenggorokan 7. Mencatat hasil pemeriksaan 8. Memberitahu pasien tindakan sudah dilakukan
7. Bagan Alir
Melakukan anamnesa
Memberitahu pasien Mencuci tangan Mengatur posisi pasien Memakai handscoon, masker, lampu kepala Memeriksa telinga, hidung dan tenggorokan Mencatat hasil pemeriksaan Memberitahu pasien tindakan sudah dilakukan
8. Unit Terkait
1. Pelayanan KIA-KB 2. Pustu
9. Dokumen terkait
Lintas program
10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
THT
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No 1 2 3 4 5 6 7 8
CR
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Apakah Petugas melakukan anamnesa Apakah Petugas memberitahu pasien Apakah Mencuci tangan Apakah Mengatur posisi pasien Apakah Memakai handscoon, masker dan lampu kepala Apakah Memeriksa telinga, hidung dan tenggorokan Apakah Mencatat hasil pemeriksaan Apakah Memberitahu pasien tindakan sudah dilakukan
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENJARINGAN KESEHATAN MATA ( KATARAK ) SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/4
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pemeriksaan mata merupakan pemeriksaan fungsi mata. Gangguan penglihatan memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata yang mengakibatkan gangguan pada penglihatan.
2. Tujuan
- Prosedur ini digunakan untuk mengukur ketajaman penglihatan individu. - Prosedur pemeriksaan mata ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan mata.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 2. Buku Pedoman Mata dari Dinas Kesehatan.
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Senter
6. Prosedur
1. Petugas melakukan penjaringan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pra-Interaksi a. Mengecek catatan medic b. Menyiapkan peralatan dan tempat - Senter kecil - Surat kabar / majalah - Penutup mata - Sarung tangan ( bila perlu ) c. Mencuci tangan 2. Tahap Orientasi - Memberikan salam dan memperkenalkan diri - Memberitahu klien tujuan dan prosedur tindakan - Memberikan kesempatan bertanya 3. Tahap Kerja Mengatur posisi klien Mengatur pencahayaan ruangan Menguji reflek pupil terhadap cahaya - Pupil klien disinari cahaya dari samping - Amati mengecilnya pupil yang sedang disinari - Lakukan pada pupil lainnya 4. Memeriksa Reflek Akomodasi - Anjurkan klien menatap benda yang jauh - Menatap objek yang diletakkan 10 cm didepan hidung
KESEHATAN JIWA
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
1. Pengertian
2. Tujuan
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien dengan gangguan mental psikiatri, merencanakan secara sistematis.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Tensimeter 3. Timbangan digital
6. Prosedur
1. Petugas menerima pendaftaran pasien kunjungan baru / lama, memeriksa persyaratan, menuliskan identitas pasien di buku register dan buku rekam medis, memberikan kartu pendaftaran dan buku rekam medis kepada pasien. 2. Pemeriksaan pasien meliputi : anamnesis, pemeriksaan tanda – tanda vital, pemeriksaan fisik, penentuan diagnosis, penulisan resep dan prognosis. 3. Pemberian dan penyerahan obat 4. Rujukan ke RSU
7. Bagan Alir
Menerima pendaftaran pasien
Pemeriksaan pasien Pemberian dan penyerahan obat
Rujukan ke RSU
8. Unit Terkait
1. Loket pendaftaran 2. R. Rujukan 3. Apotik 4. Bidan wilayah
9. Dokumen terkait
1. Buku register pasien 2. Buku rekam medik
10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
KESEHATAN JIWA
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Pemeriksaan pasien meliputi : anamnesis, pemeriksaan tanda – tanda vital, pemeriksaan fisik, penentuan diagnosis, penulisan resep dan prognosis
3
Apakah
Pemberian dan penyerahan obat
4
Apakah
Rujukan ke RSU
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Petugas menerima pendaftaran pasien kunjungan baru / lama, memeriksa persyaratan, menuliskan identitas pasien di buku register dan buku rekam medis, memberikan kartu pendaftaran dan buku rekam medis kepada pasien
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
DIARE
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Diare adalah buang air besar lembek / cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
2. Tujuan
1. Untuk meningkatkan pengetahuan serta membangun sikap dan perilaku positif masyarakat untuk berperan aktif dalam penanggulangan diare pada bayi dan balita. 2. Promosi upaya rehidrasi oral. 3. Pemberian pelayanan bagi penderita diare ( yang mengalami dehidrasi ringan-sedang) di observasi dilayanan rehidrasi oral aktif paling sedikit 3 jam, orang tua / pengasuh / keluarganya akan diajarkan bagaimana cara penyiapan oralit dan berapa banyak oralit yang harus diminum oleh penderita.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Buku pedoman teknis penatalaksanaan diare pada balita tahun 2010.
5. Alat dan bahan
1. Lembar balik tatalaksana diare 2. Oralit 3. Zinc 4. Gelas
6. Prosedur
1. Melakukan anamnesa 2. Memberitahukan pasien 3. Mencuci tangan 4. Memeriksakan pasien yang terkena diare 5. Mencatat hasil pemeriksaan 6. Memberitahukan pasien tindakan yang sudah dilakukan.
7. Bagan Alir
Melakukan anamnesa
Memberitahukan pasien Mencuci tangan Memeriksakan pasien yang terkena diare Mencatat hasil pemeriksaan
Memberitahukan pasien tindakan sudah dilakukan
8. Unit Terkait
1. KIA 2. Poli umum 3. Pustu dan Poskeslur
9. Dokumen terkait
1. Daftar kehadiran 2. Lembar balik 3. Laporan bulanan
10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
DIARE
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Memberitahukan pasien
3
Apakah
Mencuci tangan
4
Apakah
Memeriksakan pasien yang terkena diare
5
Apakah
Mencatat hasil pemeriksaan
6
Apakah
Memberitahukan pasien tindakan yang sudah dilakukan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Melakukan anamnesa
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENYULUHAN KESEHATAN
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Penyuluhan adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
2. Tujuan
Untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat dan bahan
1. Lembar balik 2. ATK 3. Poster, Leaflet 4. Pengeras suara
6. Prosedur
1. Membuat jadwal kegiatan penyuluhan 2. Membuat surat tugas 3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan baik dalam gedung maupun di luar gedung. 4. Membuat pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir
Membuat jadwal kegiatan penyuluhan Membuat surat tugas Melaksanakan kegiatan penyuluhan
Membuat pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas sektor
9. Dokumen terkait
Laporan tribulanan
10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PENYULUHAN KESEHATAN
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Membuat surat tugas
3
Apakah
Melaksanakan kegiatan penyuluhan baik dalam gedung maupun di luar gedung
4
Apakah
Membuat pencatatan dan pelaporan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Membuat jadwal kegiatan penyuluhan
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PROMKES PENYULUHAN DALAM GEDUNG SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/1
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Promkes penyuluhan dalam gedung adalah kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di dalam lingkungan kerja Puskesmas Megang
2. Tujuan
Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari individu / masyarakat di bidang kesehatan.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat dan bahan
1. Lembar balik 2. ATK 3. Poster, Leaflet 4. Pengeras suara
6. Prosedur
1. Membuat jadwal kegiatan penyuluhan 2. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dalam gedung Puskesmas. 3. Membuat pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir
Membuat jadwal kegiatan penyuluhan Melaksanakan kegiatan penyuluhan
Membuat pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
Lintas program
9. Dokumen Laporan tribulanan terkait 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PROMKES PENYULUHAN DALAM GEDUNG
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No 1 2 3
CR
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
Apakah Membuat jadwal kegiatan penyuluhan Apakah Melaksanakan kegiatan penyuluhan gedung Puskesmas Apakah Membuat pencatatan dan pelaporan
Tidak
Tidak Berlaku
dalam
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PROMKES PENYULUH DI LUAR GEDUNG SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
1. Pengertian 2. Tujuan
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
Promkes Penyuluhan Diluar Gedung adalah kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan diluar lingkungan puskesmas megang. Untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat dan bahan
1. Lembar balik 2. ATK 3. Poster, Leaflet 4. Pengeras suara
6. Prosedur
1. Membuat jadwal kegiatan penyuluhan 2. Membuat surat tugas 3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan baik dalam gedung maupun di luar gedung. 4. Membuat pencatatan dan pelaporan
7. Bagan Alir
Membuat jadwal kegiatan penyuluhan Membuat surat tugas Melaksanakan kegiatan penyuluhan
Membuat pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas sektor
9.Dokumen terkait
Laporan tribulanan
10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PROMKES PENYULUHAN DI LUAR GEDUNG
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Membuat surat tugas
3
Apakah
Melaksanakan kegiatan penyuluhan baik dalam gedung maupun di luar gedung
4
Apakah
Membuat pencatatan dan pelaporan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Membuat jadwal kegiatan penyuluhan
: …………………………%.
Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
POSYANDU LANSIA
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Posyandu Lansia adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari pendaftaran, vital sign, pengisian KMS lansia, menentukan status mental emosional, indek tubuh berdasarkan hasil penimbangan berat badan dan menindaklanjuti setiap kasus yang bermasalah
2. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan lansia dalam wilayah kerja Puskesmas Megang Kecamatan Lubuklinggau Utara II.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 2. Permenkes No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Meja dan kursi
6. Prosedur
Meja I : Pendaftaran lansia Meja II : Pengukuran tinggi badan, berat badan. Meja III : Pencatatan dan pengisian KMS meliputi : indeks massa tubuh, tinggi badan dan berat badan. Meja IV : Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan kartu menuju sehat (KMS). Meja V : Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas / kesehatan meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan.
7. Bagan Alir
Pendaftaran lansia
Pengukuran tinggi badan, berat badan Pencatatan dan pengisian KMS meliputi : indeks massa tubuh, tinggi badan dan berat badan Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan kartu menuju sehat (KMS)
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas / kesehatan meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas sektor
9. Dokumen Laporan bulanan terkait 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
POSYANDU LANSIA
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
2
Apakah Pengukuran tinggi badan, berat badan
3
Apakah
Pencatatan dan pengisian KMS meliputi : indeks massa tubuh, tinggi badan dan berat badan
4
Apakah
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan kartu menuju sehat (KMS).
5
Apakah
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas / kesehatan meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Pendaftaran lansia
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
KUNJUNGAN RUMAH PROGRAM PERKESMAS SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2 AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Kunjungan rumah program Perkesmas adalah kegiatan yang dilakukan terhadap klien yang bermasalah kesehatan yang beresiko dan tidak dapat menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Tujuan
Untuk memantau keadaan klien dengan cara pemeriksaan fisik.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Permenkes No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat dan bahan
1. ATK 2. Tensimeter 3. Obat-obatan
6. Prosedur
1. Melapor ke kantor Lurah dan Ketua RT setempat dengan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan. 2. Mengunjugi rumah klien dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. 3. Melakukan pemeriksaan terhadap klien dan pemberian obat sederhana. 4. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
7. Bagan Alir
Melapor ke kantor Lurah dan Ketua RT setempat dengan men- jelaskan maksud dan tujuan kegiatan
Mengunjugi rumah klien dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut Melakukan pemeriksaan terhadap klien dan pemberian obat sederhana
Melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas sektor
9. Dokumen Laporan bulanan terkait 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
KUNJUNGAN RUMAH PROGRAM PERKESMAS
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
1
Apakah
Melapor ke kantor Lurah dan Ketua RT setempat dengan men- jelaskan maksud dan tujuan kegiatan
2
Apakah
Mengunjugi rumah klien dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut
3
Apakah
Melakukan pemeriksaan terhadap klien dan pemberian obat sederhana
4
Apakah
Melakukan pencatatan dan pelaporan
CR
Tidak
Tidak Berlaku
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/73/SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
a. Pemberian vitamin A adalah proses pemberian kapsul vitamin A secara oral pada bayi (6-11 bln) dengan dosis 100.000 UI dan anak balita maupun ibu nifas dengan dosis 200.000 UI. b. Distribusi untuk bayi dan balita dilakukan 2x dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus, sedangkan untuk ibu nifas diberikan sesaat setelah melahirkan dan 24 jam setelah melahirkan oleh bidan Kelurahan.
2. Tujuan
Sebagai acuan pelaksanan disrtibusi vitamin A agar dapat terlaksana dengan efektif dan semua bayi 6-11 bln, anak balita dan ibu nifas di Puskesmas Megang mendapat kapsul vitamin A.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
a. Buku Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas. b. Buku Pedoman Distribusi Vitamin A.
5. Alat dan bahan
1. Alat : Alat tulis 2. Bahan : a. Kapsul Vitamin A b. Data sasaran bayi, balita, nifas yang mendapat kapsul vitamin A
6. Prosedur
1. 2. 3. 4. 5.
Menentukan umur balita Kapsul vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan Kapsul vitamin A warna merah usia 12-60 bulan Gunting ujung kapsul Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua isinya masuk ke mulut anak
7. Bagan Alir
Menentukan umur balita Kapsul vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan Kapsul vitamin A warna merah usia 12-60 bulan
Gunting ujung kapsul
Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua isinya masuk ke mulut anak
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas sektor
9. Dokumen terkait
1. KMS Balita 2. Laporan Bulan Februari dan Agustus
10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG
No
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: 445/73 /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
Ya
Tidak Berlaku
Menentukan umur balita
1
Apakah
2
Apakah Kapsul vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan
3
Apakah
Kapsul vitamin A warna merah usia 12-60 bulan
4
Apakah
Gunting ujung kapsul
5
Apakah
Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua isinya masuk ke mulut anak
CR
Tidak
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PENGAWASAN KEPATUHAN MINUM OBAT TABLET TAMBAH DARAH (90 TABLET) PADA BUMIL ANEMIA SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/74/SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
a. Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asamfolat b. Anemia adalah suatu keadaan dimana Hb dalam darah kurang dari normal yang disebabkan karena kurangnya zat besi dalam tubuh c. Sasaran pemberian tablet tambah darah adalah ibu hamil
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam melakakukan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dan anemia pada kehamilan untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Permenkes RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya perbaikan Gizi 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang 5. Buku program penanggulangan anemia gizi pada WUS tahun 2008
5. Alat dan bahan
1. Alat : Alat tulis 2. Bahan : Data sasaran Ibu nifas yang mendapat kapsul Tablet Tambah Darah (90 Tablet )
6. Prosedur
1. 2. 3. 4.
Kunjungan Rumah Pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh bidan Pemeriksaan HB Pemberian Tablet tambah darah
7. Bagan Alir
Kunjungan Rumah
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh bidan
Pemeriksaan HB
Pemberian Tablet tambah darah
8. Unit Terkait
1. Perugas Gizi 2. Bidan 3. Petugas Laboratorium 1. Buku KMS Bumil
9. Dokumen terkait 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PUSKESMAS MEGANG No 1 2 3 4
CR
PENGAWASAN KEPATUHAN MINUM OBAT TABLET TAMBAH DARAH (90 TABLET) PADA BUMIL ANEMIA No. Kode : 445/74 /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : DAFTAR No. Revisi : TILIK Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman : 1/1 Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Apakah Kunjungan Rumah Apakah Pemeriksaan kesehatan ibu hamil oleh bidan Apakah Pemeriksaan HB Apakah Pemberian Tablet tambah darah
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/75/SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Pemantauan status gizi balita diposyandu adalah Serangkaian kegiatan yang terdiri dari penilaian Pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan setiap bulan,pengisian KMS, menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan berat badan dan menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan
2. Tujuan
Mencegah memburuknya keadaan gizi, sebagai upaya meningkatkan keadaan gizi dan mempertahankan keadaan gizi yang baik
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Permenkes RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya perbaikan Gizi 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1996/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
5. Alat dan bahan
1. Alat : Alat tulis 2. Bahan : Buku kegiatan data posyandu
6. Prosedur
1. Petugas Datang ke Posyandu 2. Persiapan 3. Melakukan konseling gizi untuk memberikan informasi tentang kesehatan, serta memantau status gizi bayi dan balita melalui KMS
7. Bagan Alir
Petugas Datang ke Posyandu
Persiapan
Melakukan konseling gizi untuk memberikan informasi tentang kesehatan, serta memantau status gizi bayi dan balita melalui KMS
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas sektor
9. Dokumen 1. Buku KMS Bayi dan Balita terkait 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PUSKESMAS MEGANG No 1 2 3
CR
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU No. Kode : 445/75 /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : DAFTAR No. Revisi : TILIK Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman : 1/1 Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Apakah Petugas Datang ke Posyandu Apakah Persiapan Apakah Melakukan konseling gizi untuk memberikan informasi tentang kesehatan, serta memantau status gizi bayi dan balita melalui KMS
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
SWEEPING VITAMIN A SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Adalah salah satu untuk menjaring sasaran dalam menigkatkan pemberian kapsul vitamin A hal ini dilakukan bila masih terdapat sasaran yang belum mendapat kapsul vitamin A pada hari pemberian yang telah ditentukan dalam bentuk kunjungan rumah
2. Tujuan
a. Sebagai acuan pelaksanaan distribusi Vitamin A agar dapat terlaksana Pemberian Vitamin A adalah proses pemberian kapsul vitamin A secara oral pada bayi ( 6-11 bulan) dengan dosis 100.000 UI dan anak balita maupun ibu nifas dengan dosis 200.000 UI, Salah satu upaya untuk menjaring sasaran dalam meningkatkan pemberian Vitamin A b. Hal ini dilakukan bila masih terdapat sasaran yang belum mendapatkan kapsul Vitamin A pada bulan pemberian Vitamin A, Pemberian ini dilakukan dengan efektif pada anak balita yang belum mendapatkan kapsul Vitamin A
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1.
Permenkes RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2.
Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya perbaikan Gizi
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang
5. Alat dan bahan
5.
Buku Pedoman Management Suplemen Kapsul Vitamin A
6.
Buku Pedoman Distribusi Kapsul Vitamin A
3. Alat : Alat tulis 4. Bahan : c. Kapsul Vitamin A d. Data sasaran bayi, balita yang belum mendapat kapsul vitamin A
6. Prosedur 1. Menentukan Sasaran 2. Menentukan Umur Balita 3. Kapsul Vitamin A Biru untuk usia 6-11 bulan, Kapsul Vitamin A Merah untuk usia 12-60 bulan 4. Gunting ujung kapsul 5. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua isinya masuk kemulut anak
7. Bagan Alir
Menentukan Sasaran
Menentukan umur Balita Kapsul vitamin A warna biru usia anak 6- 11 bulan dan merah untuk anak umur 12-60 bulan Gunting Ujung Kapsul
Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsuls ampai semua isinya masuk kemulut anak
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas sektor
9. Dokumen 1. Laporan Bulanan Februari Aguistus terkait 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG No 1 2 3 4 4
CR
SWEEPING VITAMIN A No. Kode : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman : 1/1
Kegiatan
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Apakah Menentukan Sasaran Apakah Menentukan umur Balita Apakah Kapsul vitamin A warna biru usia anak 6- 11 bulan dan merah untuk anak umur 12-60 bulan Apakah Gunting Ujung Kapsul Apakah Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsuls ampai semua isinya masuk kemulut anak
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMERIKSAAN GARAM BERYODIUM SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Adalah Proses pemeriksaan sampel garam yang di konsumsi masyarakat untuk mengetahui ada tidaknya kandungan yodium pada garam melalui pemeriksaan iodium test dilakukan secara berkala setiap tahun
2. Tujuan
Memperoleh gambaran secara berkala tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Permenkes RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesma 3. Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 62 tahun 2010 tentang Pedoman Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di daerah
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya perbaikan Gizi
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang
6. Keputusan Presiden Nomor 69 Tahun 1994 tentang Pengadaan Garam Beryodium
5. Alat dan bahan
6. Prosedur
A. Alat Mangkok Pemeriksaan garam Beryodium B. Bahan Yodium Tes Garam 1. 2. 3. 4. 5.
Daftar seluruh KK dari masing-masing Kelurahan di Wilayah kerja Tentukan Jumlah sampel sebanyak 10 KK di Setiap Kelurahan Buatlah jadwal Pemeriksaan Garam Beryodium tiap-tiap Kelurahan di Wilayah Kerja Informasikan jadwal Pemeriksaan Garam Beryodium tiap-tiap Kelurahan di Wilayah Kerja Siapkan Instrumen Pemantauan Garam Beryodium
7. Bagan Alir
Daftar seluruh KK dari masing-masing Kelurahan di Wilayah kerja
Tentukan Jumlah sampel sebanyak 10 KK di Setiap Kelurahan Buatlah jadwal Pemeriksaan Garam Beryodium tiap-tiap Kelurahan di Wilayah Kerja Informasikan jadwal Pemeriksaan Garam Beryodium tiap-tiap Kelurahan di Wilayah Kerja
Siapkan Instrumen Pemeriksaan Garam Beryodium
8. Unit Terkait
1. Lintas program
9. Dokumen terkait
1. Surat pemberitahuan 2. Surat tugas 3. Laporan Hasil Perjalanan (LHP) 4. Dokumentasi 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PUSKESMAS MEGANG No
Kegiatan
1
Apakah
2
Apakah
3
Apakah
4
Apakah
4
Apakah
CR
PEMERIKSAAN GARAM BERYODIUM No. Kode : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : DAFTAR No. Revisi : TILIK Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman : 1/1 Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Daftar seluruh KK dari masing-masing Kelurahan di Wilayah kerja Tentukan Jumlah sampel sebanyak 10 KK di Setiap Kelurahan Buatlah jadwal Pemeriksaan Garam Beryodium tiap-tiap Kelurahan di Wilayah Kerja Informasikan jadwal Pemeriksaan Garam Beryodium tiap-tiap Kelurahan di Wilayah Siapkan Instrumen Pemeriksaan Garam Beryodium
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PELACAKAN KASUS GIZI KURANG/GIZI BURUK
SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Adalah Rangkaian Kegiatan Penyelidikan atau investigasi terhadap factor resiko terjadinya gizi kurang/gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi kurang/gizi buruk lainnya di suatu wilayah kerja.
2. Tujuan
1. Ditemukanya kasus baru balita gizi kurang/gizi buruk dapat ditangani secara cepat, tepat dan konferhensif 2. Teridentifikasinya factor resiko gizi kurang/gizi buruk disuatu wilayah sebagai bahan informasi bagi sector terkait dalam penentuan intervensi 3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulanggan gizi buruk secara konferhensif.
3. Kebijakan
Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
4. Referensi
1. Permenkes RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya perbaikan Gizi 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Gizi Seimbang 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1996/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak 5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Gizi dan kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Bina Gizi tahun 2011 tentang Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
5. Alat dan bahan
C. Alat Timbangan dan Microtoa D. Bahan ATK
6. Prosedur
1. Pendataan Sasaran 2. Pengecekan Status Balita yang datang di posyandu dari laporan 3. Door to door ke rumah balita yang berat badannya di bawah garis merah 4. Pencatatan dan Penilaian Status Gizi 5. Jika kurang/buruk mengalami gangguan kesehatan rujuk ke Puskesmas 6. Bayi/balita yang mengalami gizi kurang/gizi buruk diberikan konseling gizi 7. Diberikan Makanan Tambahan untuk meningkatkan berat badan
7. Bagan Alir
Pendataan Sasaran
Pengecekan Status Balita yang datang di posyandu dari laporan
Door to door ke rumah balita yang berat badannya di bawah garis merah
Pencatatan dan Penilaian Status Gizi
Jika kurang/buruk mengalami gangguan kesehatan rujuk ke Puskesmas
Bayi/balita yang mengalami gizi kurang/gizi buruk diberikan konseling gizi
Diberikan Makanan Tambahan untuk meningkatkan berat badan
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas Sektoral
9. Dokumen terkait
1. Surat pemberitahuan 2. Surat tugas 3. Laporan Hasil Perjalanan (LHP) 4. Dokumentasi 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PELACAKAN KASUS GIZI KURANG/GIZI BURUK
DAFTAR TILIK PUSKESMAS MEGANG
No
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : : 03 Januari 2017 : 1/1
Kegiatan
1 2
Apakah Apakah
3
Apakah
4 5
Apakah Apakah
6
Apakah
7
Apakah
CR
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
Pendataan Sasaran Pengecekan Status Balita yang datang di posyandu dari laporan Door to door ke rumah balita yang berat badannya di bawah garis merah Pencatatan dan Penilaian Status Gizi Jika kurang/buruk mengalami gangguan kesehatan rujuk ke Puskesmas Bayi/balita yang mengalami gizi kurang/gizi buruk diberikan konseling gizi Diberikan Makanan Tambahan untuk
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) SOP
No Dokumen Nomor Revisi Tgl. Terbit Halaman
: 445/ /SOP/B.5/I/2017 : : 03 Januari 2017 : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Perbaiakn gizi Ibu hamil yang LILA nya kurang dari 23,5 cm.
2. Tujuan
Sebagai acuan untuk menguranggi resiko terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Keputusan Pimpinan BLUD Puskesmas Megang Nomor : 445/006/ SK/B5/I/2017 tentang kebijakan pengelolaan upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Megang
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan
6. Prosedur
1. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI secara ekslusife pada bayi di Indonesia 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/VIII/2004 tentang Pedomanan Penyelenggaraan system kewaspadaan diri kejadian luar biasa (SKD-KLB) 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/SK/II/2004 tentang standar pelayanan minimasl bidang kesehatan di Kabupaten/Kota 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi 6. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.03.01/60/I/2010 tentang RENSTRA Kementrian Kesehatan Tahun 2010-2014 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang E. Alat Timbangan dan Pita LILA F. Bahan PMT 1. Pendataan Ibu hamil 2. Pengecekan LILA ibu hamil 3. Ukur LILA 4. Jika LILA kurang dari 23,5 cm berarti ibu hamil KEK 5. Memberikan PMT ibu hamil Kemudian di pantauan
7. Bagan Alir
Pendataan Ibu hamil
Pengecekan LILA ibu hamil
Ukur LILA Jika LILA kurang dari 23,5 cm berarti ibu hamil KEK Kerja
Memberikan PMT ibu hamil Kemudian di pantauan
8. Unit Terkait
1. Lintas program 2. Lintas Sektoral
9. Dokumen terkait
1. Surat pemberitahuan 2. Surat tugas 3. Laporan Hasil Perjalanan (LHP) 4. Dokumentasi 10. Halaman histori perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan
PUSKESMAS MEGANG
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) No. Kode : 445/ /SOP/B.5/I/2017 Terbitan : DAFTAR No. Revisi : TILIK Tgl. Mulai : 03 Januari 2017 Berlaku Halaman : 1/1
No
Kegiatan
Ya
1
Apakah Pendataan Ibu hamil
2
Apakah
3
Apakah Ukur LILA
4
Apakah Jika LILA kurang dari 23,5 cm berarti ibu hamil KEK
5
Apakah
CR
Tidak
Tidak Berlaku
Pengecekan LILA ibu hamil
Memberikan PMT ibu hamil Kemudian di pantauan
: …………………………%. Lubuklinggau,…………………….. Pelaksana / Auditor
(……………………..)
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
SOP
No Dokumen :445/ /SOP/B.5/I/2017 Nomor Revisi : Tgl. Terbit : 03 Januari 2017 Halaman : 1/2
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
AH.ROSYIDI,SKM Nip.19620106 198812 1 001
1. Pengertian
Musyawarah masyarakat Desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah masalah terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan bencana yang ada di desa serta merencanakan penanggulangannya Topik yang bahas fokus pada hasil SMD yang telah diperoleh
2. Tujuan
Masyarakat memahami masalah kesehatan yang dihadapi Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan masalah kesehatan Masyarakat menyepakati rencana interview pemecahan masalah kesehatan
3. Kebijakan 4. Referensi
Keputusan Kepala Puskesmas No. 445/001/SK/A.1/I/2017 Tentang Kebijakan perencanaan,akses,dan Evaluasi,Puskesmas Megang Permenkes No.44 tahun 2016 tentang pedoman manajemen Puskesmas
5. Alat dan bahan
1. ATK
6. Prosedur
1. Pola penyelenggaraan MMD Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk lingkaran (round tabel) tidak peserta membelakangi peserta lainnya, komposisi jangan di ruang kelas Pimpinan pertemuan duduk sederet, setara dan berada diantara para peserta, tidak memisah atau duduk di kursi istimewa, duduk tidak harus dikursi, duduk juga boleh dilantai 2. Persiapan Kader menyiapkan hasil analisis yang ditulis dalam bentuk lembar balik Kader membantu kepala desa menyiapkan acara, tata ruang dan perelngkapan Kader memotivasi/ mengajak para TOMA, TOGA, pimpinan ormas yang ada di desa untuk hadir dalam MMD agar dapat membantu memecahkan masalah bersama-sama Mengajak kader yang lainnya untuk ikut hadir 3. Proses Pembukaan dengan menyampaikan maksud dan tujuan MMD Dipimpin kades Pengenalan masalah kesehatan dipimpin bidan Penyajian hasil SMD oleh kelompok SMD Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah dan hasil SMD Rekomendasi teknis dari bidan Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan dipimpin kades penutup
7. BaganAlir Pola penyelenggaraan MMD: Susunan tempat duduk,
Persiapan MMD : Menyiapkan hasil analisis SMD,Menyiapkan acara,mengajak masyarakat,LPM dll
Proses MMD
Selesai
8. Unit Terkait
Lintas program,Lintas sector masyarakat,LPM,LSM,Babinsa,Babinkantipnas
11. Dokumen terkait
1. Hasil SMD 2. Buku kegiatan 4.Daftar Hadir,Notulen
12. Halaman histori perubahan No Halaman Yang dirubah
Perubahan
Tokoh
Diberlakukan Tgl.
HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN UKM
HAK – HAK SASARAN PROGRAM UKM YAITU : 1. MENGENAL PETUGAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN 2. MENDAPATKAN PELAYANAN DENGAN BAIK SESUAI DENGAN HARAPAN SASARAN PROGRAM 3. MEMPEROLEH INFORMASI TENTANG KESEHATAN DENGAN BENAR, LENGKAP DAN TEPAT 4. MENDAPATKAN RUJUKAN BILA SASARAN PROGRAM MEMERLUKAN PENANGANAN LEBIH LANJUT
KEWAJIBAN SASARAN UKM YAITU : 1. MENTAATI SERTA MEMATUHI PERATURAN YANG BERLAKU DI PUSKESMAS MEGANG 2. SALING MENGHARGAI DAN MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN SESAMA SASARAN PROGRAM UKM
KEWAJIBAN PETUGAS YAITU : 1. PETUGAS MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA SASARAN SESUAI KEBUTUHAN YANG DIPERLUKAN OLEH SASARAN 2. PETUGAS MEMBERIKAN PELAYANAN YANG SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 3. PETUGAS MEMBERIKAN SARAN DAN TANGGAPAN ATAS KELUHAN SASARAN
HAK PETUGAS YAITU : 1. PETUGAS BERHAK MENDAPATKAN SARANA DAN PRASARANA YANG DIBUTUHKAN 2. PETUGAS BERHAK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN 3. PETUGAS BERHAK UNTUK MENDAPATKAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, KETERAMPILAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PETUGAS 4. PETUGAS BERHAK UNTUK MENDAPATKAN REWARDS
HASIL REKAP SMD TAHUN 2017
Jumlah sampel : 2.746 KK NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
PERTANYAAN Apakah tersedia sarana air bersih (SAB) di lingkungan rumah ? Bila Ya, apa jenis sumber airnya terlindung (PDAM, sumur pompa, sumur gali) ? Apakah tersedia jamban keluarga ? Bila Ya, apakah jambannya saniter (kloset/leher angsa/plengsengan) ? Apakah ada anggota keluarga yang pernah di diagnosis menderita gangguan jiwa berat (schizoprenia) ? Apakah pernah minum obat ? Apakah ada kartu JKN ? Apakah saudara merokok ? Apakah saudara pernah didiagnosis menderita tuberculosis (TB) Paru ? Bila Ya, apakah meminum obat TBC secara teratur ? Apakah saudara pernah didiagnosis menderita tekanan darah tinggi / hipertensi ? Bila Ya, apakah selama ini saudara meminum obat tekanan darah tinggi / hipertensi ? Apakah saudara menggunakan alat kontrasepsi atau ikut program Keluarga Berencana ? Apakah ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan ? Apakah bayi pada waktu usia 0-6 bulan di beri ASI Eksklusif ? Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan balita ? Apakah penerima BLT
Rumus menghitung sampel : Rumus Slovin
YA 2.490
% 90,7
TIDAK 256
% 9,3
2.400
96,4
90
3,6
2.671 2.671
97,3 97,3
75 75
2,7 2,7
10
0,36
2.736
99,64
7 1.677 2.510 40
63,6 61,1 91,4 1,46
4 1.069 236 2706
36,4 38,9 8,6 98,54
37 1.200
92,5 43,7
3 1.546
7,5 56,3
1000
83,3
200
16,7
1.800
65,5
946
34,5
150 35
100 23,3
0 115
0 76,7
250
71,8
98
28,2
1.383
50,4
1.363
49,6
N n= 1 + N.e2
n N e e e
: : : : :
Jumlah sampel Jumlah populasi batas toleransi kesalahan (error tolerance) 5% : hasil akurat 95% 2% : hasil akurat 98%
Permasalahannya : 1. Masih banyak warga merokok yaitu 2.510 KK = 91,4% 2. Masih banyak warga yang didiagnosis menderita tuberculosis (TB) Paru yaitu 40 KK = 1,46 % 3. Masih ada bayi usia 0 - 6 bulan yang belum mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 115 bayi = 76,7 %
REKAP SMD TAHUN 2016
Jumlah sampel : 300 KK 1. Bila anda atau anggota keluarga lainnya sakit, dimana berobatnya ? a. Tenaga kesehatan : 221 = 73,7 % b. Tradisional (dukun atau alternatif) : 25 = 8,3 % c. Diobati sendiri : 20 = 6,7 % d. Lain-lain sebutkan : 34 ( herbal, dll ) = 11, 3 %
2. Berapa jarak dari rumah anda sampai ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, PUSTU, Poskeslur, praktek swasta) yang ada ? a. Kurang dari 1 km : 300 = 100 % b. 1-5 km : 0 c. 6-10 km : 0 d. > 10 km : 0
3. Apakah keluarga anda adalah peserta ? a. Jamsoskes : Ya : 40 = 13,3 % b. Jamsostek : Ya : 0 c. BPJS / Asuransi lain : Ya : 70 = 23,2 % d. Tidak mengikuti sama sekali : 190 = 63,4 %
4. Apakah lansia memanfaatkan posyandu lansia ? a. Ya : 210 = 70 % b. Tidak : 90 = 30 %
5. Penyakit apakah yang pernah dialami oleh lansia ? a. Rematik : 125 = 41,7 % b. Hipertensi : 80 = 26,7 % c. TBC : 0 d. Diabetes Mellitus (kencing manis) : 40 = 13,3 % e. Lainnya : 55 = 18, 3 %
6. Apakah di keluarga anda mempunyai balita atau ibu hamil ? Balita : Ya : 248 = 83 %
Tidak : 51 = 17 %
Bumil : Ya : 50 = 16,7 %
Tidak : 250 = 83,3 %
7. Siapakah rencana penolong persalinan ? a. Dokter : 35 = 70 % b. Bidan : 15 = 30 %
8. Pada kehamilan terakhir, apakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali ? Bagi keluarga yang mempunyai ? Ya : 40 = 80 % Tidak : 10 = 20 %
9. Pada kehamilan terakhir, apakah ibu mengalami gangguan kehamilan ? Bagi keluarga yang mempunyai bayi maupun ibu hamil ? Ya : 5 = 10 % Tidak : 45 = 90 %
10. Di keluarga anda, apakah pernah terjadi kematian : Bayi : 0 Balita : 0 Ibu hamil : 0 Ibu melahirkan : 0
11. Apakah ibu hamil telah mendapat imunisasi TT sesuai jadwal ? Sudah : 44 = 88 % Belum : 6 = 12 %
12. Apakah anak terakhir anda memperoleh imunisasi lengkap ? Jika mempunyai balita 0-5 thn. Ya : 249 = 83 % Tidak : 51 = 17 %
13. Apakah balita anda selalu ditimbang (minimal 8 kali per tahun ) di Posyandu ? (keluarga yang mempunyai balita) a. Ya : 249 = 83 % b. Tidak : 51 = 17 %
14. Apakah dalam keluarga anda ada balita dengan status gizi kurang/BGM/Buruk ? (lihat dalam KMS) a. Ya, apa tindakan yang anda lakukan : 5 =1,7 % b. Tidak : 295 = 98,3 %
15. Apakah bayi anda diberikan ASI Eksklusif (hanya diberikan ASI saja) ? a. Ya : 90 = 30 % b. Tidak : 210 = 70 %
REKAP SMD TAHUN 2015
Jumlah sampel : 300 KK 1. Bila anda atau anggota keluarga lainnya sakit, dimana berobatnya ? e. Tenaga kesehatan : 213 = 71 % f. Tradisional (dukun atau alternatif) : 29 = 9,7 % g. Diobati sendiri : 28 = 9,3 % h. Lain-lain sebutkan : 30 = 10 %
2. Berapa jarak dari rumah anda sampai ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, PUSTU, Polindes, praktek swasta) yang ada ? e. Kurang dari 1 km : 300 = 100 % f. 1-5 km : 0 g. 6-10 km : 0 h. > 10 km : 0
3. Apakah keluarga anda adalah peserta ? e. Jamsoskes : Ya : 34 = 11,3 % f. Jamsostek : Ya : 0 g. BPJS / Asuransi lain : Ya : 68 = 22,7 % h. Tidak mengikuti sama sekali : 198 = 66 %
4. Apakah lansia memanfaatkan posyandu lansia ? c. Ya : 230 = 76,7 % d. Tidak : 70 = 23,3 %
5. Penyakit apakah yang pernah dialami oleh lansia ? f. Rematik : 140 = 46,7 % g. Hipertensi : 70 = 23,3 % h. TBC : 0 i. Diabetes Mellitus (kencing manis) : 38 = 12,7 % j. Lainnya : 52 = 17,3 %
6. Apakah di keluarga anda mempunyai balita atau ibu hamil ? Balita : Ya : 245 = 81,7 %
Tidak : 55 = 18,3 %
Bumil : Ya : 48 =16 %
Tidak : 252 = 84 %
7. Siapakah rencana penolong persalinan ? a. Dokter : 21 = 43,75 % b. Bidan : 27 = 56,25 %
8. Pada kehamilan terakhir, apakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali ? Bagi keluarga yang mempunyai ? Ya : 40 = 83,3 % Tidak : 8 = 16,7 %
9. Pada kehamilan terakhir, apakah ibu mengalami gangguan kehamilan ? Bagi keluarga yang mempunyai bayi maupun ibu hamil ? Ya : 6 = 12,5 % Tidak : 42 = 87,5 %
10. Di keluarga anda, apakah pernah terjadi kematian : Bayi : 0 Balita : 0 Ibu hamil : 0 Ibu melahirkan : 0
11. Apakah ibu hamil telah mendapat imunisasi TT sesuai jadwal ? Sudah : 44 = 91,7 % Belum : 4 = 8,3 %
12. Apakah anak terakhir anda memperoleh imunisasi lengkap ? Jika mempunyai balita 0-5 thn. Ya : 245 = 81,7 % Tidak : 55 = 18, 3 %
13. Apakah balita anda selalu ditimbang (minimal 8 kali per tahun ) di Posyandu ? (keluarga yang mempunyai balita) a. Ya : 245 = 81,7 % b. Tidak : 55 = 18,3 %
14. Apakah dalam keluarga anda ada balita dengan status gizi kurang/BGM/Buruk ? (lihat dalam KMS) a. Ya, apa tindakan yang anda lakukan : 3 = 1 % b. Tidak : 297 = 99 %
15. Apakah bayi anda diberikan ASI Eksklusif (hanya diberikan ASI saja) ? a. Ya : 87 = 29 % b. Tidak : 213 = 71 %