PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP HEACTING
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis. - Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut. - Mempercepat proses penyembuhan luka. 5. Bengkok /Nierbekken. /Nierbekken. A. Persiapan Alat & Bahan : 1. Bak Steril berisi : 6. Cairan NaCl 0,9 %. ( Handscoon Handscoon Steril, Kasa 7. Sabun Pencuci Luka. Steril, Pinset Anatomi, Pinset 8. Perlak/Underpad. Chirugic, Klem Arteri, 9. Tempat Sampah (Kantong Plastik). Nalpuder, Jarum Heacting 10. Plester/Hipafix. (Otot/Kulit), Gunting 11. Celemek (bila perlu). Jaringan, Gunting Verband). 12. Tutup Kepala (bila perlu). 2. Spoid 3 cc. 13. Masker (bila perlu). 3. Lidocain/Phacain. 4. Benang (Catgut/Silk) B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tentang tindakan heacting /menjahit /menjahit luka yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya, jika keadaan memungkinkan. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. 7. Jangan lupa Informed lupa Informed Consent (Pasien (Pasien Baru). C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan dan keringkan. 2. Pakai celemek, tutup kepala dan masker (bila perlu). 3. Pakai sarung tangan (handscoon (handscoon). ). 4. Bersihkan Luka dengan cairan Normal Saline (NaCl 0,9 %) di sekitar luka. 5. Ganti sarung tangan steril. 6. Jaringan sekitar luka dianastesi. 7. Cuci Luka dengan sabun & Normal Saline (NaCl 0,9 %). 8. Rapikan model robekan luka untuk memudahkan Heacting memudahkan Heacting . 9. Luka diheacting menggunakan nalpuder & jarum sampai luka tertutup. 10. Oleskan normal saline/desinfektan pada jahitan. 11. Tutup luka dengan kasa steril. 12. Pasang plester/hipafix. 13. Rapikan pasien/observasi keadaan umum pasien. 14. Rapikan dan bersihkan alat. 15. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP GANTI ERBAND
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
engertian
Mengganti Balutan/Verband adalah suatu tindakan keperawatan untuk mengganti balutan dalam perawatan luka untuk mencegah infeksi silang ( nosokomial ) dengan cara menjaga agar luka tetap dalam keadaan bersih.
ujuan
- Untuk membersihkan luka. - Memberi rasa aman dan nyaman. - Untuk membersihkan obat luka.
lat & Bahan
. Persiapan Persiapan Alat & Bahan : 1. Bak Steril berisi : Handscoon, Handscoon, Gaas/Kasa sesuai kebutuhan, Pinset Anatomi 4 Buah, Gunting Jaringan 3 Buah, Gunting Verband 1 Buah, Haag (bila perlu). 2. Celemek (bila perlu). 3. Masker (bila perlu). 4. Topi Kepala (bila perlu). 5. Baki. 6. Sabun Luka/Clien Luka/Clien Care. Care.
rosedur
7. Bengkok/Nierbekken. 8. Cairan NaCl 0,9 %. 9. Stik Salep Luka. 10. Salep Luka (Metcovasin, Granulasi, Slough, Curcuma, Green Garglib) . 11. Plester/Hipafix. 12. Perlak/Underpad. 13. Topikal Terapi (Sesuai Dengan Kondisi Luka). 14. Tempat Sampah (Kantong Plastik).
. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tentang tindakan ganti verband yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya pasien/keluarganya,, jika keadaan keadaan memungkink memungkinkan. an. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. 7. Melakukan pemeriksaan TTV, GDS, Dan Lain-lain. 8. Jangan lupa Informed lupa Informed Consent Consent (Pasien (Pasien Baru). C. Prosedur Kerja : 1. Mencuci dan mengeringkan tangan. 2. Mendekatkan alat dan bahan yang telah disiapkan ke dekat pasien. 3. Memakai Celemek, Topi Kepala dan Masker (bila perlu). 4. Memakai sarung tangan ( Handscoon). Handscoon). 5. Memasang baki di bawah luka. 6. Membuka verband yang lama, dengan meletakkan kantong plastik di bawah luka. 7. Mencuci luka dengan Clien Care dan Care dan bersihkan luka dengan cairan Normal Saline (NaCl 0,9 %). 8. Mengeringkan luka dengan kasa. 9. Memasang perlak/underpad di bawah luka. 10. Mengganti sarung tangan (handscoon (handscoon)) on steril dengan steril dengan steril . 11. Membersihkan dan mengangkat jaringan mati pada luka. 12. Mencuci kembali luka dengan cairan Normal Saline (NaCl 0,9 %). 13. Mengeringkan luka dengan kasa. 14. Memberikan Topikal Terapi, sesuai dengan kondisi luka (Ozone/Infra Red/Venous Plus) pada luka. 15. Mengganti sarung tangan (handscoon (handscoon)) on steril dengan steril dengan steril . 16. Mengobservasi Mengobservasi kondisi luka. 17. Mengoleskan salep luka dengan menggunakan stik. 18. Menutup luka dengan dressing modern modern (balutan modern). 19. Memasang plester/hipafix. 20. Merapikan pasien/observasi keadaan umum pasien. 21. Merapikan dan bersihkan alat. 22. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
Penanggung Jawab
SOP PENGKAJIAN LUKA Pengertian
Tujuan Alat & Bahan
Prosedur
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
- Luka adalah gangguan integritas kulit. - Pengkajian luka adalah tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi luka yang terjadi pada pasien. Mengumpulkan data luka yang menunjang diagnosa keperawatan gangguan integritas kulit. A. Persiapan Alat & Bahan : 1. Sarung Tangan ( Handscoon). Handscoon). 2. Status Pengkajian Luka. 3. Alat Ukur Luka. 4. Spidol/Pen. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya, jika keadaan memungkinkan. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan.
C. 1. 2. 3.
Prosedur Kerja : Cuci tangan dengan desinfektan dan gunakan sabun tangan. Balutan luka dibuka dan dicuci, dengan sabun dan air hingga bersih. Kemudian lakukan pemeriksaan terhadap luka : a. Mengukur Luka, panjangnya x lebar x kedalaman/ketinggian. b. Periksa adanya Goa/Undermining Goa/Undermining . c. Selanjutnya menilai persentase Dasar Luka (Merah, Kuning, Hitam). d. Menilai Tepi Luka (Oedema, (Oedema, Callus, Epitel ). ). e. Menilai adanya bau tidak sedap/odour sedap/odour . f. Inspeksi dan palpasi di sekitar luka, catat ada perubahan suhu, warna kulit, atau kondisi abnormal. g. Inspeksi Stadium Luka (Grade I, II, III dan IV). h. Catat adanya Tanda-Tanda Infeksi ( Kalor, Kalor, Dolor, Rubor, Tumor, Fungsio Laesa). Laesa). i. Catat adanya nyeri tekan. j. Catat kondisi Eksudat (Darah, Cairan, Pus) sesuai konsistensi dan jumlahnya. 4. Catat seluruh hasil penilaian di status pengkajian. 5. Buat analisa data dan scoring dan scoring , penilaian luka sesuai format pengkajian. 6. Buat rencana perawatan yang kemudian disetujui pasien dan perawat PJ (ETN/WOCN/CWCC).
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PENCUCIAN LUKA Pengertian Tujuan Alat & Bahan
Prosedur
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
Pencucian luka adalah tindakan membersihkan luka dari sisa balutan, jaringan nekrosis yang luruh dan benda asing/partikel yang tidak berguna bagi tubuh. - Membersihkan luka dari sisa balutan lama dan jaringan mati. - Membersihkan luka dari bakteri/kuman. - Mengoptimalkan proses penyembuhan luka. . Persiapan Alat & Bahan : 6. Tutup Kepala (bila perlu). 1. Cairan Fisiologis (NaCl 0,9 7. Infuset (bila perlu). %, Air Rebusan Daun 8. Antiseptik yang ramah pada granulasi (teh Jambu Biji). herbal-wocare, ferracrylum 1 ferracrylum 1 %). 2. Baskom/ember bersih berisi 9. Sabun Clien Care. Care. air hangat (bila perlu). 10. Baki. 3. Sarung tangan (handscoon (handscoon). ). 11. Kasa. 4. Celemek (bila perlu). 5. Masker (bila perlu). . Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tentang tindakan mencuci luka yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya, jika keadaan memungkinkan. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik. 2. Siapkan sabun, cairan fisiologis, antiseptik/air rebusan daun jambu (5-7 lembar daun jambu biji + air 1 liter dan rebus hingga mendidih lama). 3. Gunakan Celemek, Tutup Kepala dan Masker (bila perlu). 4. Gunakan sarung tangan (handscoon (handscoon). ). 5. Letakkan baki pada daerah bawah luka. 6. Buka balutan lama, bila menempel/kering lakukan irigasi cairan perlahan atau rendam pada baskom/ember yang berisi air hangat. 7. Setelah terbuka balutan lama, lakukan pencucian : a. Bila letak luka di kaki/tangan, lakukan perendaman kurang lebih 10-15 menit. b. Bila luka area dada, wajah dan area sulit lakukan irigasi. 8. Cuci luka dan gosok dengan lembut. 9. Bersihkan dengan sabun di kulit di sekitar luka. 10.Bilas 10. Bilas dengan air bersih dan antiseptik ( ferracrylum ferracrylum 1 %) hingga sisa sabun tidak ada. 11.Keringkan. 11. Keringkan. 12.Sterilkan 12. Sterilkan luka (terapy ozone) kurang lebih 10 menit. 13.Bersihkan 13. Bersihkan dan luka siap untuk ditutup dengan balutan. 14.Rapikan 14. Rapikan alat dan cuci tangan. 15.Mendokumentasikan 15. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. Ruth A Bryant, Denise Denise P. Nix. 2007. Acute Acute and chronic Wounds, 3rd Edition. Mosby
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
Penanggung Jawab
SOP PERAWATAN LUKA Pengertian
Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
Perawatan luka adalah tindakan perawatan (3M), mencuci, membuang jaringan mati serta membalut luka yang dilakukan berdasarkan hasil pengkajian luka dan disesuaikan dengan kondisi luka saat itu. - Mengoptimalkan kenyamanan dan keamanan. - Meminimalkan penggantian balutan dengan tetap mempertahankan konsep lembab (moist (moist ). ). - Mengurangi risiko komplikasi. A. Persiapan Alat & Bahan : 1. Set Ganti Balut : Sarung Tangan ( Handscoon), Handscoon), Gunting Jaringan, Pinset Anatomis, Gunting Verband, Haag (bila perlu). 2. Celemek (bila perlu). 3. Tutup Kepala (bila perlu). 4. Masker (bila perlu). 5. Bengkok/Nierbekken. 6. Cairan Pencuci/Normal Saline (NaCl 0,9 %). 7. Topikal Terapi (Sesuai Dengan Kondisi Luka). 8. Perekat/Elastis Verband/Haft. 9. Status Pasien. 10. Pen. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tentang tindakan perawatan luka yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya, jika keadaan memungkinkan. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. 1. 2. 3.
Prosedur Kerja : Cuci tangan sebelum melakukan tindakan dengan menggunakan sabun antiseptik. Gunakan Celemek, Tutup Kepala dan Masker (bila perlu). Gunakan sarung tangan dan lakukan penggantian sarung tangan saat membuka & mencuci, mengkaji dan membalut luka (sekurangnya 3 kali). 4. Membuka balutan dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya perdarahan/trauma pada luka. 5. Lakukan pencucian luka dengan menggunakan sabun antiseptik, bilasan dengan cairan non-toksik lalu keringkan. 6. Bersihkan tepi luka dan kulit sekitar luka. 7. Lakukan pengkajian luka dengan seksama sesuai prosedur dan format pengkajian luka. 8. Bila terdapat jaringan nekrosis nekrosis (berwarna kuning atau hitam), lakukan debridement (dengan (dengan gunting atau bisturi). 9. Berikan topikal terapi yang sesuai berdasarkan warna luka, banyaknya eksudat dan ada tidaknya infeksi :
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id SOP PERAWATAN LUKA
a. Warna Dasar Luka JENIS TOPIKAL
PINK
MERAH
KUNING
HITAM
Metcovasin Hydroactive Gel Hydrocolloid Pasta/Powder Kalsium Alginate Hydrocellulosa Collagen
b. Banyak Eksudat JENIS TOPIKAL
BANYAK
SEDANG
SEDIKIT
TIDAK ADA
Metcovasin + Gamge Transparent Film Hydrocolloid Kalsium Alginate Hydrocellulosa Polyurethane
c. Tanda Infeksi JENIS TOPIKAL
GRAM +
GRAM -
KUMAN ANAEROB
JAMUR
Hydrofobic Silver Metcovasin Gold
10. Balut luka secara occlusive/tertutup occlusive/tertutup (moisture (moisture balance), balance), pada beberapa jenis topikal tidak memerlukan kasa lagi sebagai balutan kedua, misalnya : hydrocoloid dan polyurethane foam. foam. 11. Berikan tambahan padding/gause tambahan padding/gause bila bila eksudat sangat banyak/plester/elastis verband (sesuai dengan kondisi luka). 12. Tutup dengan perekat. 13. Kaji pergerakan dan rasa nyaman pasien setelah dibalut. 14. Bersihkan dan rapikan alat. 15. Cuci tangan setelah melakukan tindakan dengan menggunakan sabun antiseptik. 16. Berikan informasi kapan mengganti balutan. 17. Ajarkan tindakan emergency yang emergency yang diperlukan dalam merawat luka sebelum waktu kontrol. 18. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. Ruth A Bryant, Denise P. Nix. 2007. Acute and chronic Wounds, 3 rd Edition. Mosby
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
Penanggung Jawab
SOP FOOT SPA
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
Foot SPA adalah cara instan perawatan kaki dan kuku untuk mempercantik kaki dan kuku. A.
Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut. Mempercepat proses penyembuhan. Memberi rasa aman dan nyaman terhadap kaki dan kuku pasien. Persiapan Alat & Bahan : 1. Baskom berisi air hangat. 2. Handuk Kering. 3. 1/2 Ons Garam. 4. Lotion. Lotion. 5. VCO/ Relaxing Relaxing Foot Bath. Bath. 6. Moistruzing Foot Cream. Cream. 7. Spatula. 8. Potong Kuku Set. 9. Sikat Kuku. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan foot SPA yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan dengan menggunakan sabun antiseptik. 2. Melakukan tes diabetik dengan cara : a. Merobek kertas/koran dengan menggunakan kedua kaki. b. Hasil robekan, digulung kembali membentuk bola. 3. Rendam kaki di baskom yang berisi air hangat dan garam selama 10-15 menit sambil digosok dengan spatula pada bagian kaki yang keras. 4. Bersihkan kaki dan kuku menggunakan sikat kuku, potong kuku kaki (bila panjang). 5. Keringkan kedua kaki menggunakan handuk. 6. Lakukan tes monofilamen, monofilamen, untuk mengetahui resiko diabetik. 7. Lakukan moistruzing foot cream, cream, usapkan sampai lutut. 8. Massage kedua kaki menggunakan VCO/relaxing VCO/relaxing foot bath. bath. 9. Usapkan lotion kedua lotion kedua kaki secara menyeluruh sampai lutut. 10. Evaluasi tindakan yang dilakukan. 11. Rapikan alat. 12. Cuci tangan. 13. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP FACIAL
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian Tujuan Alat & Bahan
Prosedur
Facial adalah salah satu jenis perawatan atau treatment pada pada wajah. Membersihkan kulit wajah dari kotoran-kotoran yang menempel dari sisa riasan wajah, debu ataupun karena lapisan kulit mati sehingga wajah tampak lebih cerah dan bersih. 6. Milk Cleanser. A. Persiapan Alat & Bahan : 1. 2 Buah Handuk. 7. Toner. 2. 2 Buah Wash La p. 8. Fruit Acid Cream. 3. 2 Buah Baskom (Berisi Air Hangat 9. Microdermabrasi. Dan Air Dingin). 10. Lanolin. 10. Lanolin. 4. Plastik. 11. Facial 11. Facial Cleanser. 5. Bantal Uap (Sun (Sun Up). Up). B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan facial yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Pasang handuk di dada pasien. 3. Oleskan milk cleanser di di wajah hingga leher pasien dengan sedikit di massage. 4. Bersihkan dengan menggunakan kapas wajah yang diberi toner . 5. Oleskan fruit Oleskan fruit acid cream di cream di wajah hingga leher pasien dan diamkan 15 menit (selama proses ini, wajah akan berespon dengan terasa gatal dan menusuk). 6. Setelah 15 menit, bersihkan wajah dengan menggunakan waslap biasa dan keringkan dengan handuk. 7. Selanjutnya oleskan microdermabrasi dengan microdermabrasi dengan gerakan melingkar. Pengolesan dilakukan secara perlahan agar tidak merusak kulit wajah. 8. Bersihkan sisa-sisa microdermabrasi microdermabrasi dengan menggunakan waslap air biasa dan keringkan dengan handuk. 9. Oles tipis lanolin di lanolin di wajah hingga leher pasien secara perlahan. Selanjutnya tutup wajah hingga leher dengan dengan menggunakan plastik wrap (berikan lubang di hidung dan bibir pasien agar tetap dapat bernafas). 10. Tutup wajah dengan bantal uap ( sun sun up) up) dan atur suhu pemanasan sesuai indikasi. Proses penguapan, dilakukan selama 20 menit. 11. Setelah 20 menit, bersihkan wajah dengan facial cleanser dan bilas dengan menggunakan waslap air dingin. 12. Keringkan wajah hingga leher dengan menggunakan handuk. 13. Rapikan alat. 14. Cuci tangan. 15. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMASANGAN INFUS Pengertian
Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
- Pemberian cairan infus dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan & nutrisi yang berat. - Pemberian infus pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, juga dapat dilakukan pada pasien syok, intoksikasi berat, pra & pasca bedah, sebelum transfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu. - Memenuhi kebutuhan cairan & elektrolit. - Infus pengobatan & pemberian nutrisi. - Memulihkan keseimbangan asam basa dan memulihkan volume darah. A. Persiapan Alat & Bahan : 5. Kapas alkohol dalam tempatnya (secukupnya). 1. Cairan parenteral sesuai 6. Gunting Verband. program. 7. Torniquet/manset. 2. Jarum intra vena/IV 8. Perlak dan pengalas. Catheter (sesuai 9. Bengkok/Nierbekken 1 buah. ukuran). 10. Plester/hypafix. 3. Selang infus sesuai 11. Kassa steril. kebutuhan (makro (makro drip 12. Sarung tangan (handscoon (handscoon)) 1 pasang, (bila atau mikro drip). drip). perlu). 4. Standar (tiang) infus 13. Spalk dalam keadaan siap pakai, (bila perlu). lengkap dengan gantungan botol (kolf (kolf ). ). B. Prosedur Kerja : A. Tahap Pra Interaksi 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya, bila ada. 2. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan. 3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar. B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien. 4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan. 5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 6. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 7. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Tahap Kerja 1. Pakaian pasien pada daerah yang akan di pasang infus, harus dibuka. 2. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan. 3. Menutup saluran infus (klem). 4. Menusukkan saluran infus dengan benar. 5. Menggantung botol cairan pada standar infus. 6. Mengisi tabung reservoir infus infus sesuai tanda. 7. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam slang. 8. Mengatur posisi pasien dan pilih vena.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMASANGAN INFUS 9. Memasang perlak dan alasnya. 10. Membebaskan daerah yang akan di insersi. 11. Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk. 12. Memakai handscoon. handscoon. 13. Membersihkan kulit (mendesinfeksi) dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam keluar). 14. Mempertahankan vena pada posisi stabil. 15. Memegang IV Catheter dengan sudut 30⁰. 16. Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas. 17. Memastikan IV Catheter masuk intra vena kemudian menarik Plus Back + 0,5 cm. 18. Memasukkan IV Catheter secara perlahan. 19. Menarik plus back dan menyambungkan dengan selang infus. 20. Melepaskan toniquet. 21. Mengalirkan cairan infus. 22. Melakukan fiksasi IV Catheter. 23. Memberikan desinfeksi daerah tusukan dan menutup dengan kassa. 24. Mengatur tetesan sesuai program. D. Tahap Terminasi 1. Melakukan evaluasi tindakan. 2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya. 3. Berpamitan dengan klien. 4. Membereskan alat-alat. 5. Membuka Handscoon Membuka Handscoon.. 6. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 7. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMELIHARAAN PERALATAN ALAT KESEHATAN/INSTRUMEN Pengertian
Tujuan
Alat & Bahan Bahan
Prosedur
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dengan cara membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya. - Menyiapkan peralatan perawatan dalam keadaan siap pakai. - Mencegah peralatan cepat rusak. - Mencegah terjadinya infeksi silang. A. Persiapan Alat & Bahan : A.Persiapan Pemeliharaan Peralatan Dari Logam. Persiapan : 1. Handscoon (Sarung Handscoon (Sarung Tangan). 2. Peralatan yang akan dibersihkan. 3. Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom berisi air bersih. 4. Sabun Cuci. 5. Sikat Halus. 6. Bengkok (Nierbekken). 7. Lap Kering. 8. Larutan Desinfektan. 9. Kain Kasa. 10. Sterilisator dalam keadaan siap pakai. B. Prosedur Kerja : 1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya di bawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam di dalam larutan desinfektan Gigasept sekurang-kurangnya 30 menit. Prosedur Pembuatan Konsentrasi Cairan Gigasept sebagai berikut : Untuk membuat 1 liter cairan Gigasept 3 % : a. Ambil larutan Gigasept sebanyak 30 ml. b. Siapkan air bersih sebanyak 970 ml. c. Campurkan larutan Gigasept 30 ml dengan air 970 ml sehingga dihasilkan 1 liter Cairan Gigasept 3 %. 2. Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara pemanasan kering. 3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril ke tempat penyimpanan yang steril. 4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
DIET PADA PENDERITA DM (DIABETES MELITUS)
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian Tujuan
Manfaat Diet
Syarat-Syarat Diet
Menu Diet
Diet pada penderita DM merupakan pengaturan makan pada penderita DM (Diabetes Melitus). - Menyesuaikan kadar gula dalam darah mendekati normal. - Memberikan energi yang cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang memadai. - Mengusahakan agar penderita DM tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Mencapai kadar glukosa mendekati normal. Membantu mempercepat penyembuhan luka. Menghindari terjadinya komplikasi. Mengurangi keluhan-keluhan DM (Banyak Makan, Banyak Minum, Banyak Kencing/Polypagi, Polydipsi, Polyuri). Mempertahankan berat badan ideal. Jumlah energi ditentukan menurut Umur, Jenis Kelamin, Berat Badan, Tinggi Badan, Aktivitas dan Suhu Tubuh. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya. Makanan cukup Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral. 00 00 Makanan selingan pukul 10. dan 21. diambil dari porsi makan pagi dan sore.
Menu Diet Terdiri Dari :
Takaran
- Karbohidrat. 377,45 g - Protein. 65,49 g - Lemak. 45,89 g - Kolesterol. 112,5 mg Makan Pagi (Pukul 06.30) - Nasi/Sagu/Beras Merah/Beras Jagung. 110 g - Daging/Ikan (Ikan Gabus). 25 g - Tempe/Tahu. 25 g - Sayuran A (Bayam, Buncis, Kacang Panjang, Jagung Muda, Labu Siam, Wortel, 100 g Pare, Nangka Muda). - Sayuran B (Kembang Kol, Jamur Segar, Seledri, Taoge, Ketimun, Gambas, Cabai Hijau, Labu Air, Terung, Tomat, Sawi Bawang merah dan Putih [berkhasiat 10 25 g kali Bawang Merah] serta Buncis). Selingan (Pukul 09.30) - Buah Segar Seperti Buah Apel, Buah Pir, Buah Pepaya Matang, Kedondong, 200 g Tomat, Salak, Semangka. - Nutrigel/Puding. 100 g Makan Siang (Pukul 12.30) - Nasi/Sagu/Beras Merah/Beras Jagung. 150 g - Putih Telur/Omlet (Rebus & Sayur). 40 g - Tempe/Tahu. 25 g - Sayuran A. 100 g - Sayuran B. 50 g
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
Selingan (15.30) - Buah Segar Seperti Buah Apel, Buah Pir, Buah Pepaya Matang, Kedondong, Tomat, Salak, Semangka. - Nutrigel/Puding. Makan Malam (18.30) - Nasi/Sagu/Beras Merah/Beras Jagung. - Daging/Ikan (Ikan Gabus). - Tempe/Tahu. - Sayuran A. - Sayuran B. Selingan (21.30) - Buah Segar Segar Seperti Buah Apel, Buah Pir, Buah Pepaya Matang, Kedondong, Tomat, Salak, Semangka. - Nutrigel/Puding.
200 g 100 g 150 g 25 g 25 g 100 g 50 g 200 g 100 g
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMERIKSAAN GULA DARAH (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian
Tujuan Alat & Bahan
Prosedur
Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula darah seseorang. Macam-macam pemeriksaan gula darah : Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan : 1. Glukosa plasma Sewaktu ≤ 200 mg/dl (11,1 mmol/L). mmol/L). 2. Glukosa Plasma Puasa ≤ 140 mg/dl (7,8 mmol/L). 3. Glukosa Plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post jam post prandial (pp) prandial (pp) ≤ 200 mg/dl. Waktu Pemeriksaan : Sebelum Makan, 2 Jam Setelah Makan (2 Hours Post Prandial ) atau Diwaktu Tidur. - Untuk mengetahui kadar gula pada pasien. - Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya. A. Persiapan Alat & Bahan : 1. Glukometer. 2. Kapas Alkohol. 3. Handscoon. Handscoon. 4. Stik/Strip/ Blood Blood Test Strip (GCU) Strip (GCU) GDA. 5. Lanset Steril. 6. Lanset Pen ( Device). Device). 7. Bengkok. 8. Buku Catatan. 9. Pulpen. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan gula darah yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Memakai handscoon. handscoon. 3. Dekatkan alat di samping pasien. 4. Pastikan alat bisa digunakan. 5. Pasang stik GDA pada alat glukometer. 6. Menusukkan lanset di jari tangan pasien. 7. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang stik GDA. 8. Meletakkan stik GDA di jari tangan pasien. 9. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol. 10. Alat glukometer akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca. 11. Membereskan dan mencuci alat. 12. Membuka handscoon. handscoon. 13. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 14. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMERIKSAAN ASAM URAT (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian
Tujuan Alat & Bahan
Prosedur
Suatu kumpulan gejala yang memiliki gambaran khusus yaitu rasa nyeri pada sendi. Penyakit asam urat disebabkan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Nilai Asam Urat yang normal : Pria : 3,0-7 mg/dl Wanita : 2,4-6 mg/dl Waktu Pemeriksaan : Puasa 10-12 jam atau sewaktu. - Untuk mengetahui kadar asam urat pada pasien. - Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya. . Persiapan Alat & Bahan : 1. Kalibrator. 2. Kapas Alkohol. 3. Handscoon. Handscoon. 4. Stik/Strip/ Blood Blood Test Strip (GCU) Strip (GCU) Asam Urat. 5. Lanset Steril. 6. Lanset Pen ( Device). Device). 7. Bengkok. 8. Buku Catatan. 9. Pulpen. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan asam urat yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Memakai handscoon. handscoon. 3. Dekatkan alat di samping pasien. 4. Pastikan alat bisa digunakan. 5. Pasang stik Asam Urat pada alat kalibrator. 6. Menusukkan lanset di jari tangan pasien. 7. Menghidupkan alat kalibrator yang sudah terpasang stik Asam Urat. 8. Meletakkan stik Asam Urat di jari tangan pasien. 9. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol. 10. Alat kalibrator akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca. 11. Membereskan dan mencuci alat. 12. Membuka handscoon. handscoon. 13. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 14. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMERIKSAAN KOLESTEROL (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian
Tujuan Alat & Bahan
Prosedur
Lemak yang dihasilkan dari tubuh dan sisanya dari luar tubuh (makanan) yang beredar dalam pembuluh darah. Nilai Koleterol yang normal : Kolesterol Total : < 200 mg/dl Waktu Pemeriksaan : Puasa 10-12 jam atau sewaktu. - Untuk mengetahui kadar kolesterol pada pasien. - Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya. . Persiapan Alat & Bahan : 1. Kalibrator. 2. Kapas Alkohol. 3. Handscoon. Handscoon. 4. Stik/Strip/ Blood Blood Test Strip (GCU) Strip (GCU) Kolesterol. 5. Lanset Steril. 6. Lanset Pen ( Device). Device). 7. Bengkok. 8. Buku Catatan. 9. Pulpen. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan kolesterol yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Memakai handscoon. handscoon. 3. Dekatkan alat di samping pasien. 4. Pastikan alat bisa digunakan. 5. Pasang stik Kolesterol pada alat kalibrator. 6. Menusukkan lanset di jari tangan pasien. 7. Menghidupkan alat kalibrator yang sudah terpasang stik Kolesterol. 8. Meletakkan stik Kolesterol di jari tangan pasien. 9. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol. 10. Alat kalibrator akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca. 11. Membereskan dan mencuci alat. 12. Membuka handscoon. handscoon. 13. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 14. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian
Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
Mengukur kadar hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb dalam darah. Nilai Hemoglobin yang normal : Pria : 12-17 mg/dl Wanita : 11,5-16 mg/dl Waktu Pemeriksaan : Puasa 10-12 jam atau sewaktu. - Untuk mengetahui hemoglobin pada pasien. - Mengungkapkan tentang proses penyakit dan pengobatannya. - Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain. . Persiapan Alat & Bahan : 1. Kalibrator. 2. Kapas Alkohol. 3. Handscoon. Handscoon. 4. Stik/Strip/ Blood Blood Test Strip (GCU) Strip (GCU) Hemoglobin. 5. Lanset Steril. 6. Lanset Pen ( Device). Device). 7. Bengkok. 8. Buku Catatan. 9. Pulpen. E. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan hemoglobin yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. . Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Memakai handscoon. handscoon. 3. Dekatkan alat di samping pasien. 4. Pastikan alat bisa digunakan. 5. Pasang stik Hemoglobin pada alat kalibrator. 6. Menusukkan lanset di jari tangan pasien. 7. Menghidupkan alat kalibrator yang sudah terpasang stik Hemoglobin. 8. Meletakkan stik Hemoglobin di jari tangan pasien. 9. Menutup bekas tusukkan lanset menggunakan kapas alkohol. 10. Alat kalibrator akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca. 11. Membereskan dan mencuci alat. 12. Membuka handscoon. handscoon. 13. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 14. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMERIKSAAN TTV (TANDATANDA VITAL) Pengertian
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
Pengukuran Tanda Vital (Pernafasan, Nadi, Tekanan Darah dan Suhu) Pengertian : 1. Pernafasan Menghitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspresi selama 1 menit). 2. Nadi Menghitung frekuensi denyut nadi (loncatan aliran darah yang dapt teraba yang terdapat di berbagai titik anggota tubuh melalui perabaan pada nadi, yang lazim diperiksa atau diraba pada radialis). 3. Tekanan Darah Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tekanan darah perifer) dengan menggunakan spygnomanometer dan stetoskop. 4. Suhu Mengukur suhu tubuh dengan mengguanakan termometer yang di pasangkan di mulut, aksila dan rektal.
Tekanan Darah
Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Dalam pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode yaitu: metode langsung dan tak langsung. Metode langsung : memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh darah yang dihubungkan ke manometer. Metode ini adalah metode paling tepat dan akurat tetapi pasien tidak nyaman dan memerlukan metode khusus. Metode tidak langsung : Adalah metode yang menggunakan manset yang disambungkan ke sfigmanometer. Mekanisme metode ini adalah dengan mendengarkan bunyi koroktoff pada dinding arteri brakhialis dengan menggunakan stetoskop. Bunyi koroktoff sendiri adalah bunyi gelombang sel-sel darah yang dikontrasikan (saat sistolik) oleh jantung dan mengenai dinding arteri maka timbul bunyi “ dug..dug”
Tujuan Alat & Bahan
Prosedur
Mengetahui nilai tekanan darah. . Persiapan Alat & Bahan : 1. Sfigmanometer air raksa atau jarum. 2. Stetoskop. . Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Atur posisi pasien dengan tidur terlentang. 3. Atur tangan dengan posisi supinasi. 4. Ke ataskan lengan baju. 5. Pasang manset pada lengan atas, 3 cm di atas fossa cubitti cubitti dan jangan pada lengan yang terpasang infuse.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMERIKSAAN TTV (TANDATANDA VITAL)
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
6. Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat pada lengan. 7. Pasang stetoskop di bawah manset pas di atas arteri brakhialis brakhialis untuk memudahkan auskultasi (atau boleh di luar manset). 8. Tentukkan denyut nadi radialis. 9. Pompakan balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompakan lagi kira-kira 20 mmHg setelah nadi tidak teraba. 10. Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi radialis turunkan udara dalam manset sampai terdengar bunyi koroktoff pertama dan pertama kali denyut nadi teraba ingat-ingat angka pada tensimeter, itu adalah tekanan sisitolik, kemudian turunkan lagi sampai sampai bunyi tidak terdengar terdengar pertama kali itu adalah tekanan diastolik. 11. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. 13. Catat hasil pengukuran dan beritahukan kepada pasien, misalnya : sistolik 150 mmHg dan diastolik 100 mmHg atau ditulis TD : 150/100 mmHg. Nadi Pemeriksaan Denyut Nadi : Nilai denyut nadi merupakkan indikator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi perifer nadi perifer yang yang lain. Nilai normal nadi adalah : 60-100 x/menit. Tujuan : - Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi dan kekuatan pulsasi). - Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler. Alat & Bahan : Arloji/stop-watch. Prosedur Pelaksanaan : 1. Menjelaskan prosedur pada klien. 2. Cuci tangan. 3. Atur posisi klien dengan tidur terlentang. 4. Atur posisi tangan sejajar dengan tubuh dan posisi supinasi. 5. Tentukkan posisi arteri radialis yang akan di palpasi . 6. Hitung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis radialis dengan mencocokkan denyut pertama dengan jarum panjang pada arloji. 7. Catat hasil pengukuran.
Suhu
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
Penanggung Jawab
SOP PEMERIKSAAN TTV (TANDATANDA VITAL)
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
Suhu tubuh menunjukkan kehangatan tubuh manusia. Timbulnya panas tubuh karena adanya latihan dan metabolism makanan. Panas tubuh akan hilang melalui kulit, paru dan produk sisa melalui proses radiasi, konduksi, konveksi dan epaporasi. Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas dan diukur dalam unit panas derajat. Suhu Tubuh Normal : 1. Suhu permukaan : 36,8 ⁰C – 37,4 37,4 ⁰C (96,6 ⁰F – 99,3 99,3 ⁰F). 2. Suhu inti : 36,4 ⁰C – 38 38 ⁰C (97,5 ⁰F – 100,4 100,4 ⁰F). Pengukuran Suhu : 1. Oral Termometer diletakkan di bawah lidah dimana terdapat arteri sublingual dan biasanya menunjukkan hasil pengukuran 0,5 ⁰C-0,8 ⁰C di bawah suhu inti. 2. Rektal Berbeda 0,1 ⁰C dengan suhu inti. 3. Aksila Hasil pengukuran 0,6 ⁰C lebih rendah dibandingkan suhu oral. Paling sedikit dilakukan, mudah dan nyaman. Persiapan Alat & Bahan :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Thermometer air raksa (Aksila, Oral dan Rectal). Tissu kering. Bengkok. Sarung Tangan (handscoon (handscoon). ). Vaselin (untuk pengkajian suhu rektal). Botol disinfektan, ada 3 jenis bahan : 1) Berisi larutan lisol 2 %. 2) Berisi larutan sabun. 3) Berisi air bersih.
Prosedur Pelaksanaan : a. Pemeriksaan Suhu Melalui Oral : 1. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan. 2. Cuci tangan. 3. Gunakan sarung tangan (handscoon (handscoon). ). 4. Mengatur posisi klien (duduk). 5. Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35 °C. 6. Tentukan letak bawah lidah. 7. Letakkan termometer di bawah lidah dan sejajar dengan gusi. 8. Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit. 9. Angkat dan baca hasil (dalam membaca luruskan dan sejajarkan dengan mata pembaca kemudian baca hasil dengan seksama sebatas mana air raksa berhenti, catat hasil) b. Pemeriksaan Suhu Melalui Aksila : 1. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan. 2. Cuci tangan. 3. Gunakan sarung tangan (handscoon (handscoon). ). 4. Mengatur posisi klien (duduk).
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMERIKSAAN TTV (TANDATANDA VITAL)
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
5. Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35 °C. 6. Letakkan thermometer pada daerah aksila kemudian suruh pasien menjepit sampai 3-5 menit. 7. Mencatat hasil. 8. Bersihkan thermometer. c. Pemeriksaan Suhu Melalui Rectal : 1. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan. 2. Cuci tangan. 3. Gunakan sarung tangan (handscoon (handscoon). ). 4. Atur posisi dengan menyuruh pasien miring kiri. 5. Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35 °C dan oleskan vaselin secukupnya. 6. Turunkan pakaian pasien pasien sampai bagian bagian gluteal dan tetap menjaga privacy menjaga privacy pasien. 7. Letakkan telapak tangan pada sisi gluteal pasien dan masukkan thermometer ke dalam rectal, suruh pasien menahan sampai 3-5 menit dan usahakan jangan sampai berubah posisi. 8. Setelah selesai angkat thermometer. 9. Baca/catat hasil. 10. Bersihkan thermometer. 11. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. Respirasi
Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan yang di dalamnya ada ad a siklus pertukaran O2 dan CO2. Tujuan : - Mengetahui frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan. - Menilai kemampuan fungsi pernafasan. Alat & Bahan : Arloji /stop-watch. Prosedur Pelaksanaan : 1. Menjelaskan prosedur pada klien. 2. Cuci tangan. 3. Atur posisi pasien dengan berbaring. 4. Alihkan perhatian pasien dengan menatap ke atas. 5. Hitung frekuensi pernafasan. 6. Catat hasil. 7. Cuci tangan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMERIKSAAN VEINOUS PLUS (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian
Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
Veinosplus merupakan produk dari PT. Soho Global Medika yang merupakan perusahaan farmasi dan fokus pada produk p roduk kesehatan masyarakat. Alat ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan dan mengatasi gangguan vena. 1. Mempercepat eliminasi keseluruhan hasil metabolisme asam laktat pada otot yang mengalami kontraksi. 2. Membawa substrat esensial glukosa, asam amino, asam lemak bebas. 3. Membawa oksigen ke otot, mengurangi resiko kram dengan merelaksasi otot. 4. Mengurangi nyeri atau rasa berat pada kaki. 5. Menghilangkan vena stasis. 6. Mengurangi edema. 7. Meningkatkan aliran vena ke jantung. 8. Menghilangkan kram kaki pada malam hari. 9. Mengatasi kelelahan pada kaki. 10. Meningkatkan kualitas hidup. 11. Membantu penyembuhan vena ulcer kronik. Cocok Untuk : 1. Pekerja yang banyak berdiri : Shopper , Perawat, Pramugari, dll. 2. Penerbangan jauh > 4 jam. 3. Penderita ulkus vena, Dll. A. Persiapan Alat & Bahan : Satu set terdiri dari : 1. Alat Veinoplus. 2. Kabel. 3. Sepasang Elektroda. 4. Kantong Veinoplus. 5. Baterai 9 V. 6. Tas Kit. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan Veinousplus yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Dekatkan alat di samping pasien. 3. Pastikan alat bisa digunakan. 4. Buka tutup baterai dengan hati-hati. 5. Masukkan baterai sesuai dengan kutubnya. 6. Tutup kembali penutup baterai. 7. Lepaskan elektroda dari lapisan adhesive. 8. Tempatkan/menempelkan kedua elektroda pada masing-masing/kedua betis. 9. Jangan menyalakan mesin sebelum elektroda terhubung dengan mesin. 10. Hubungkan elektroda dengan kabel konektor pada keadaan mesin mati. 11. Hidupkan Veinousplus dengan menekan tombol tengah (on/off (on/off ) pada alat pengontrolnya. 12. Atur intensitas dengan menekan tombol (+) untuk menambahkan tekanan pijatnya dan menekan tombol (-) untuk mengurangi tekanan pijatnya. Intensitas diatur hingga merasakan kontraksi di betis. Semua bisa diatur sesuai dengan selera.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMERIKSAAN VEINOUS PLUS (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
13. Setelah 20 atau 30 menit pemakaian, Veinosplus akan mati secara otomatis. 14. Lepaskan kabel elektroda dengan kondisi Veinosplus sudah dimatikan. 15. Lepaskan elektroda dengan menariknya secara perlahan dari atas. 16. Setelah selesai masukkan elektroda ke dalam kemasan plastik. 17. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 18. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMERIKSAAN VEINOUSPLUS ARTERIAL Pengertian
Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
Peripheral Arterial Disease), Disease), adalah patologi vaskuler sering dan parah. Ini PAD ( Peripheral menyangkut 3 sampai 10 % dari total populasi (orang berusia 15 sampai sampai 20 tahun lebih dari 70 %). Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan arteri tungkai bawah, karena plak atheromateous. Veinoplus Arteri adalah perangkat medis yang memenuhi 93/42/EEC dan telah secara khusus dikembangkan untuk meningkatkan aliran arteri di tungkai bawah. 1. Kaki sakit, nyeri & pegal. 2. Kaki/Pergelangan kaki bengkak. 3. Kram & Kelelahan pada otot kaki. 4. Gangguan vena selama kehamilan. 5. Insufisiensi vena. 6. Sindrom pasca-trombosis. 7. Situasi & kondisi beresiko pada pembuluh darah vena. Mengapa menggunakan Veinoplus Arteri ? 1. Peningkatan signifikan dari aliran arteri pada pen derita PAD. 2. Useable pada semua tahap PAD. 3. Tidak iskemia otot, tidak ada rasa sakit. 4. Digunakan di pusat vaskular utama. 5. Tidak meningkatkan denyut jantung. 6. Dapat digunakan untuk terapi Referfusi Edema. 7. Dapat digunakan untuk pencegahan Referfusi Edema. A. Persiapan Alat & Bahan : 1. Alat Veinoplus Arterial. 2. Kabel. 3. Sepasang Elektroda. 4. Kantong Veinoplus Arterial. 5. Baterai 9 V. 6. Tas Kit. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan Veinousplus Arterial yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Dekatkan alat di samping pasien. 3. Pastikan alat bisa digunakan. 4. Buka tutup baterai dengan hati-hati. 5. Masukkan baterai sesuai dengan kutubnya. 6. Tutup kembali penutup baterai.
7. Lepaskan elektroda dari lapisan adhesive. 8. Tempatkan/menempelkan kedua elektroda pada masing-masing/kedua betis. 9. Jangan menyalakan mesin mesin sebelum elektroda terhubung dengan mesin. 10. Hubungkan elektroda dengan kabel konektor pada keadaan mesin mati. 11. Hidupkan Veinousplus Arterial dengan menekan tombol tengah (on/off ) pada alat pengontrolnya. 12. Atur intensitas dengan menekan tombol (+) untuk menambahkan tekanan
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP PEMERIKSAAN VEINOUSPLUS ARTERIAL
Penanggung Jawab
(Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC)
pijatnya dan menekan tombol (-) untuk mengurangi tekanan pijatnya. Intensitas diatur hingga merasakan kontraksi di betis. Semua bisa diatur sesuai dengan selera. 13. Setelah 60 menit pemakaian, Veinosplus Arterial akan mati secara otomatis. 14. Lepaskan kabel elektroda dengan kondisi Veinosplus Arterial sudah dimatikan. 15. Lepaskan elektroda dengan menariknya secara perlahan dari atas. 16. Setelah selesai masukkan elektroda ke dalam kemasan plastik. 17. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 18. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMASANGAN OKSIGEN (O2) (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Pengertian
Tujuan
Alat & Bahan
Prosedur
Adalah alat sederhana yang dimasukkan ke dalam lubang hidung untuk memberikan O2 dan yang memungkinkan klien untuk bernafas melalui mulut dan hidung. - Memenuhi kebutuhan INDIKASI : oksigen pasien yang tidak 1. Penderita dengan kelumpuhan otot dapat dipenuhi sendiri. pernafasan. - Mengatasi 2. Penderita dengan narkose umum. hipoksemia/hipoksia. 3. Penderita dengan trauma paru. - Untuk mempertahankan 4. Hipoksemia/hipoksia.S metabolisme. - Sebagai tindakan pengobatan. A. Persiapan Alat & Bahan : 1. Tabung. 2. Humidifier. 3. Nasal Kanula. 4. Flow Meter. 5. Handscoon. Handscoon. 6. Plester. 7. Gunting. 8. Pinset. 9. Kasa Steril. 10. Baki Atau Trolly Yang Berisi. B. Persiapan Pasien : 1. Mengucapkan salam. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan prosedur serta tujuan tindakan pemeriksaan kolesterol yang akan dilakukan kepada pasien/keluarganya. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Menjaga rahasia/ privacy pasien. privacy pasien. 6. Melakukan komunikasi sebelum, selama dan sesudah tindakan. C. Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Memakai handscoon. handscoon. 3. Dekatkan alat di samping pasien. 4. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai ketentuan. 5. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab. 6. Memasang kanula pada hidung klien. 7. Menetapkan kadar O2 sesuai dengan program medik. 8. Fiksasi selang. 9. Membereskan dan mencuci alat. 10. Membuka handscoon. handscoon. 11. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan. 12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1. Kanula tersumbat atau terlipat. 2. Tabung pelembab kurang/cukup terisi air. 3. O2 sudah tidak mencukupi. 4. Mengkaji kondisi klien secara teratur. 5. Mendokumentasikan prosedur.
PRAKTIK MANDIRI PERAWATAN LUKA “
BONE WOUND CARE CENTRE ” SIPP : 606 / 12 / IV / UPTP / 2013
Kantor : Jl. MT. Haryono No. 30 Kab. Bone (Lrg. Depan Kantor Lurah Bulu Tempe/Palakka) Telp. 0481-2913608 & 082187408746 Watampone Email :
[email protected] , Web: www.bonewocarecentre.co.id
SOP
Penanggung Jawab
PEMASANGAN OKSIGEN (O2) (Ns. Muhammad Basri, S.Kep., M.Kep., CWCC) Keterangan : 1. Nasal kanula/binasal kanula = 1-6 liter/menit dengan konsentrasi 24 – 44 44 %. 2. Sungkup muka (masker kanula) sederhana = 5-8 liter/menit dengan konsentrasi 40 – 60 60 %. 3. Kanula masker rebreating = 8 – 12 12 liter/menit dengan konsentrasi 60 – 80 80 %. Diberikan pada pasien yg memiliki tekanan CO2 yang rendah. 4. Kanula masker non breathing = = konsentrasi 80 – 100 100 %. Diberikan pada pasien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi.