SOP
PENANGANAN VAGINITIS No.Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : Kepala Puskesmas Gunung Tabur
PUSKESMAS GUNUNG TABUR
dr. Hj. Sulistiawati
1. Pengertian
19761005 200312 2 005 Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai dengan adanya pruritus, keputihan, dispareunia, dan disuria.
2. Tujuan
Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksaan kasus PERDARAHAN POST PARTUM di UPTD Puskesmas Gunung Tabur
3. Kebijakan
SK kepala puskesmas No.……… tentang pemberlakuan SPO di Puskesmas Gunung Tabur
4. Referensi
PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan bahan 6. Langkahlangkah
Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya iritasi, eritema atau edema pada vulva dan vagina. Mungkin serviks juga dapat tampak eritematous. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan mikroskopik cairan atau sekret vagina. b. Pemeriksaan pH cairan vagina. c. Pemeriksaan uji whif: jika positif berarti mengeluarkan mengeluarkan bau seperti anyir (amis), pada waktu ditambahkan larutan KOH. Penegakan Diagnosis (Assessment) Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang. Vaginitis harus dicari penyebabnya, dengan menilai perbedaan tanda dan gejala dari masing-masing penyebab, dapat pula dengan menilai secara mikroskopik cairan vagina.
7. Bagan Alur
- 511 - Kriteria diagnostik Normal
Sindroma
Vaginosis Bakterialis
pH Vagina Cairan Vagina
3,8-4,2 Putih, jernih, halus
Uji whiff Bau amis (KOH) KU
Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan mikroskopik
Laktobasili, selsel epitel
Vaginosis Vulvo Trikomoniasis Kand > 4,5 > 4,5 Tipis, homogen, Kuning-hijau, putih, abu-abu, berbuih, lengket, lengket, sering tambah banyak kali bertambah banyak + ± ada Mungkin ada Keputihan, bau Keputihan busuk (mungkin berbuih, bau tambah tidak busuk, pruritus enak setelah vulva, disuria senggama), kemungkinan gatal Clue cell dengan Trikomonas, leukosit > 10 bakteri kokoid lapangan yang melekat, pandangan luas tidak ada leukosit
8. Unit terkait Rawat Inap Kamar Bersalin 9. Dokumen
RS Rekam medis
terkait 10. Rekaman
Rekam Medik
historis perubahan Vaginitis No. ICPC II : X84 Vaginitis No. ICD X : N76.0 Acute Vaginitis Tingkat Kemampuan: 4A Masalah Kesehatan Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai dengan adanya pruritus, keputihan, dispareunia, dan disuria. Penyebab a. Vaginosis bakterialis (bakteri Gardnerella Vaginalis adalah bakteri anaerob yang bertanggungjawab atas terjadinya infeksi vagina yang non-spesifik, insidennya terjadi sekitar 23,6%). b. Trikomonas (kasusnya berkisar antara 5,1-20%).
c. Kandida (vaginal kandidiasis, merupakan penyebab tersering peradangan pada vagina yang terjadi pada wanita hamil, insidennya berkisar antara 1542%)
- 510 Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Bau adalah keluhan yang paling sering dijumpai. Gejala klinis: a. Bau b. Gatal (pruritus) c. Keputihan d. Dispareunia e. Disuria Faktor Risiko a. Pemakai AKDR b. Penggunaan handuk bersamaan c. Imunosupresi d. Diabetes melitus e. Perubahan hormonal (misal : kehamilan) f. Penggunaan terapi antibiotik spektrum luas g. Obesitas. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya iritasi, eritema atau edema pada vulva dan vagina. Mungkin serviks juga dapat tampak eritematous. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan mikroskopik cairan atau sekret vagina. b. Pemeriksaan pH cairan vagina. c. Pemeriksaan uji whif: jika positif berarti mengeluarkan mengeluarkan bau seperti anyir (amis), pada waktu ditambahkan larutan KOH. Penegakan Diagnosis (Assessment) Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang. Vaginitis harus dicari penyebabnya, dengan menilai perbedaan tanda dan gejala dari masing-masing penyebab, dapat pula dengan menilai secara mikroskopik cairan vagina. Sindroma - 511 - Kriteria diagnostik Normal pH Vagina Cairan Vagina
Vaginosis Bakterialis 3,8-4,2 Putih, jernih, halus
Vaginosis Vulvovaginitis Trikomoniasis Kandida > 4,5 > 4,5 >4,5 (usually) Tipis, homogen, Kuning-hijau, Putih seperti putih, abu-abu, berbuih, lengket, keju, kadanglengket, sering tambah banyak kadang tambah
kali bertambah banyak Uji whiff Bau amis (KOH) KU
Tidak ada Tidak ada
Pemeriksaan mikroskopik
Laktobasili, selsel epitel
+ ada Keputihan, bau busuk (mungkin tambah tidak enak setelah senggama), kemungkinan gatal Clue cell dengan bakteri kokoid yang melekat, tidak ada leukosit
banyak. ± Mungkin ada Keputihan berbuih, bau busuk, pruritus vulva, disuria
Tidak ada Gatal/panas, keputihan
Trikomonas, leukosit > 10 lapangan pandangan luas
Kuncup jamur, hifa, pseudohifa (preparat basah dengan KOH)