PEMERIKSAAN IVA No. : SOP Dokumen No. Revisi : 00 Tanggal : Terbit Halaman : 1/3 UPT Puskesmas Wilayah Kerja
Dr. Yeni Handayani NIP. 19810628 200901
Batipuh I
2 003
Pengertian
Tujuan Kebijakan Referensi
Prosedur
1.IVA (Insveksi visual dengan asam asetat) adalah pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan cara mengoleskan larutan asam asetat 3-5% pada serviks dan seluruh SSK untuk Melihat Apakah terjadi perubahan selsel abnormal(lesi pra kanker / lesi acetowhite) 2.SSK (sambungan skuamo kolummar adalah garis pertemuan sel-sel skuamosa dan sel-sel kolummar tipis yang ada pada permukaan serviks pertemuan ini merupakan zona transformasi yaitu area paling rentan terhadap perubahan abnormal sel. 3.Acetowhite adalah daerah dalam zonatransformasi yang berubah menjadi putih ketika diolesi larutan asam asetat 3-5% Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan IVA di unit KIA-KB SK Kepala Puskesmas Nomor....... 1. Tapan Erik, 2005, Kanker, Antioksidan, Terapi, Elex Media Komputindo , Jakarta 2. Departemen Kesehatan RI, 2007, Buku Pegangan Peserta Pelatihan Pencegahan kanker leher rahim dan kanker Payudara, JNPK-KR, Jakarta. 3. Departemen Kesehatan RI, Buku Acuan Pencegahan kanker leher rahim dan kanker Payudara, JNPK-KR, Jakarta. 1. Meja gynekologi 2. Selimut 3. Meja dan alat tulis 4. Kursi 5. Troli 6. Status Pasien 7. Spekulum cocor bebek 8. Asam asetat 9. Lidi kapas 10. Lampu sorot 11. Sarung tangan steril 12. Larutan klorin 0,5 %
6. Langkah-langkah
1. Petugas menyambut pasien dengan ramah 2. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan hal yang mungkin terjadi selama pemriksaan: rasa kurang nayaman, sedikit nyeri, sedikit menggangu privasi pasien 3. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan dilakukan 4. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih membersihkan genetalia dan melepas pakaian dalam 5. Petugas menanggapi reaksi pasien 6. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur pemeriksaan Petugas menjaga privasi pasien PENATALAKSANAAN 1. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi kemudian pakaikan selimut 2. Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang akan diperiksa 3. Petugas mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkan dengan handuk 4. Petugas memakai sarung tangan steril 5. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat 6. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker serviks, servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya 7. Petugas membersihkan cairan, darah atau mukosa menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis 8. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona transformasi 9. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat lalu mengoleskan pada leher rahim.Kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis 10. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan tampak perubahan warna putih yang disebut lesi white 11. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah leher rahim mudah berdarah, mencari apakah terdapat plek putih yang tebal dan meninggi atau lesi white 12. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan mukosa, darah atau detris membuang lidi kapas ke tempat sampah medis 13. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina mengunakan lidi kapas baru untuk, dan kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis 14. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi dengan merendam spekulum dan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit. 15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa dan berpakaian 16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk 17.Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain dalam rekam medis pasien.
7. Alur 8.Hal-hal yang Posbindu PTM dilaksanakan secara berkesinambungan perlu diperhatikan 7.Unit Terkait
Unit KIA - KB
10.Dokumen terkait a. Rekam Medis b. b. Catatan tindakan c. Register Kohort d. Laporan PTM – IVA Bulanan. 11. Rekaman Historis Perubahan
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan
PEMERIKSAAN IVA No. : SOP Dokumen No. Revisi : 00 Tanggal : Terbit Halaman : 2/3 6. Langkah-langkah 1.Petugas menyambut pasien dengan ramah 2.Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelaskan hal yang mungkin terjadi selama pemriksaan: rasa kurang nayaman, sedikit nyeri, sedikit menggangu privasi pasien 3.Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan dilakukan 4.Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih membersihkan genetalia dan melepas pakaian dalam 5.Petugas menanggapi reaksi pasien 6.Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur pemeriksaan Petugas menjaga privasi pasien PENATALAKSANAAN 1. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi kemudian pakaikan selimut 2. Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian yang akan diperiksa 3. Petugas mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkan dengan handuk 4. Petugas memakai sarung tangan steril 5. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat 6. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker serviks, servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya 7. Petugas membersihkan cairan, darah atau mukosa menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis 8. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona transformasi 9. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat lalu mengoleskan pada leher rahim.Kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis 10. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan tampak perubahan warna putih yang disebut lesi white 11. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah leher rahim mudah berdarah, mencari apakah terdapat plek putih yang tebal dan meninggi atau lesi white 12. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan mukosa, darah atau detris membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
13. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina mengunakan lidi kapas baru untuk, dan kemudian membuang lidi kapas ke tempat
sampah medis 14. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi dengan merendam spekulum dan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit. 15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa dan berpakaian 16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk 17.Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain Dalam rekam medis pasien.
PEMERIKSAAN IVA No. :
SOP Dokumen No. Revisi Tanggal
: 00 :
Terbit Halaman : 3/3 13. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina mengunakan lidi kapas baru untuk, dan kemudian membuang lidi kapas ke tempat sampah medis 14. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan dekontaminasi dengan merendam spekulum dan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit. 15. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa dan berpakaian 16. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan mengeringkan dengan handuk 17.Petugas mencatat hasil tes IVA dan temuan lain Dalam rekam medis pasien. 7. Alur
8.Hal-hal yang Posbindu PTM dilaksanakan secara berkesinambungan perlu diperhatikan 9.Unit Terkait 10.Dokumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Unit KIA - KB e. Rekam Medis f. b. Catatan tindakan g. Register Kohort h. Laporan PTM – IVA Bulanan. No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan