MAKALAH
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
" SOP MENGGANTI LINEN TANPA KLIEN "
Dosen Pembimbing:
Kastubi, S.Kep.Ns.,M.kes
Disusun oleh:
Tingkat II Reguler B
Kelompok 8
Maulida Afriliyanti (P27820113061)
Herlina Novitasari (P27820113073)
Novianti Putri S. (P27820113079)
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
SOP MENGANTI LINEN TANPA KLIEN
Pengertian Tempat Tidur
Jenis Tempat tidur dan metode yang digunakan untuk mengoperasikannya dapat berbeda diberbagai fasilitas kesehatan tetapi psinsip dasar merapikan tempat tidur adalah sama. Baik untuk yang tinggal ditempat tidur maupun yang akan merawatnya, kualitas tempat tidur menjadi sangat penting. Suatu tempat tidur secara umum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Individu harus dengan mudah keluar masuk, baik denganbantuan maupun sendiri.
Keamanan harus terjamin meskipun dengan beberapa alat bantu
Pasien atau penghuni harus dengan mudah dapat dirawat (terutama tinggi tempat kerja penting disini)
Diatas tempat tidur harus dapat diletakan beberapa alat bantu
Tempat tidur, kasur dan bantal harus dapat dibersihkan dengan baik
Sebuah tempat tidur disamping memenuhi syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus dapat disetel dalam berbagai posisi dan berada diatas roda-roda. Kain yang dipakai untuk tempat tidur adalah kebanyakan katun dan kain imitasi katun.
Dalam menyiapkan tempat tidur agar dapat digunakan jika pasien datang ada dua macam yaitu tepat tempat tidur tertutup dan tempat tidur terbuka. Pengertian tempat tidur tertutup yaitu tempat tidur yang sudah disiapkan dengan overlaken yang menutupi seluruh bagian tempat tidur. Sedangkan tempat tidur terbuka yaitu tempat tidur yang sudah disiapkan dengan rapi, namun tanpa menggunakan overlaken. Penggantian linen dengan kondisi tempat tidur terbuka, dilakukan pada klien baru atau klien yang turun dari tempat tidur
Komponen-komponen Tempat Tidur
Kerangka Tempat Tidur
Kerangka tempat tidur di rumah sakit menjadi tiga bagian. Hal ini memungkinkan kepala dan kaki tempat tidur dievelasikan secara terpisah. Tempat tidur di rumah sakit biasanya memiliki tinggi 66 cm, lebar 0,9 m, lebih sempit dari tempat tidur yang biasa, sehingga perawat dapat menjangkau klien dari salh satu sisi tempat tidur tanpa melakukan peregangan yang tidak perlu.
Kasur
Kasur biasanya dilapisi dengan bahan tahan air agar tidak mudah kotor dan dapat dengan mudah dibersikan. Sebagaian besar kasur memiliki pegangan di bagian sisinya yang disebut pengangkat sebagai memungkinkan kasur di pindahkan. Banyak kasur khusus juga digunakan di rumah sakit untuk mengurangi tekanan pada daerah penonjolan tulang, seperti tumit, kasur ini terutama berguna bagi klien yang terbaring di tempat tidur dalam jangka waktu lama.
Pagar tempat tidur
Pagar tempat tidur atau sisi pengaman baik digunakan pada tempat tidur maupun brankar di rumah sakit. Pagar tempat tidur terdiri dari berbagai bentuk ukuran dan serta biasanya terbuat dari logam. Peralatan untuk menaikan dan menurukan nya berbeda. Jika kondisi klien mengharuskan panggunan pagar tempat tidur.
Papan kaki
Papan kaki digunakan kaki kilen yang dimobilisasi dengan sudut 90 derajat terhadap tungkai guna mencegah kontraktur plantar fleksi.
Bed Cradle
Bed Cradle. Pada kala disbut kerangka Andorson. Adalah alat yang dirancang untuk menjaga agar seprai paling atas tidak menyentuh kaki, tungkai, dan bahkan obdomen. Sperai diletakkan di atas bed cradle dan difiksasi. Terdapat beberapa jenis bed cradle salah satunya bed cradle yang paling umum adalah batang besi yang melengkung dan yang dipasang pas tempat tidur. Bagian dari cardle pas terpasang dibawah kasur dan siku-siku besi yang kecil yang menekan setiap sisi kasur untuk menjaga cradle pada tempatnya. Kerangka dari beberapa cradle meluas sampai dari setengah lebar tempat tidur, diatas satu tungkai.
Tiang Intravena
Biasanya terbuat dari logam. Menyanggah baotol infus intravena (IV)ketika cairan diberikan ke klien. Tiang ini diletakkan di lantai samping tempat tidur secara bebas atau dipasang di tempat tidur rumah sakit. Beberapa unit rumah sakit memiliki tiang gantungan di atas tempat tifur untuk pemberian cairan IV.
Jenis Persiapan Tempat Tidur Tanpa Pasien diatasnya
Closed Bed (Tempat Tidur Tertutup)
Open Bed (Tempat Tidur Terbuka)
Aether Bed (Tempat Tidur Pascaoperasi)
Prinsip Perawatan Tempat Tidur
Tempat tidur klien harus selalu bersih dan rapih.
Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor.
Penggunaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tempat tidur
Hindari kontaminasi pada linen bersih.
Bawa linen secukupnya saat akan mengganti linen tempat tidur klien. Hindari membawa linen berlebihan agar tidak terjadi kontaminasi mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari stu klien ke klien lain.
Bentangkan linen diatas tempat tidur saat memasang linen bersih dan hindari mengibaskannya.
Hindari meletakan linen kotor ditempat tidur, meja, atau peralatan lainnya.
Lakukan pemasangan linen tempat tidur secara efektif dan kerjakan dari satu sisi terlebih dahulu sebelum pindah ke sisi lain.
Masukkan linen kotor ke dalam wadah yang tertutup. Bawa dengan hati-hati agar tidak menyentuh pakaian perawat, kemudian cuci tangan setelahnya.
Jika tindakan ini dilakukan 2 orang perawat maka masing-masing berdiri di sisi kanan dan kiri tempat tidur dan tindakan dilaksanakan bersamaan
Hindari menggunkan linen yang sobek
Memasang alat tenun harus tegang dan rata agar rapi dan nyaman dipakai
Perawatan Tempat Tidur Tanpa Pasien
Tempat Tidur Tertutup
Pengertian
Tempat tidur tertutup merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih ditutup dengan sprei penutup (overlaken) diatasnya.
Tujuan
Menyiapkan tempat tidur yang dapat digunakan sewaktu-waktu
Mempertahankan kerapian tempat tidur
Memberikan ketenangan dan kenyamanan pada klien.
Persiapan Alat
Tempat tidur, kasur, dan bantal
Linen yang disusun sesuai dengan urutan pemasangannya
Laken (seprai)
Perlak
Stik laken
Bovenlaken
Selimut yang dilipat terbalik (bagian dalam selimut dilipat ke luar)
Sarung bantal
Overlaken
Cairan deksinfektan dalam baskom
2 waslap
Ember yang ada penutupnya
Sarung tangan bersih
Prosedur Pelakasanaan
No
Tindakan
Rasional
1
Cuci Tangan
Mencegah terjadinya penularan penyakit
2
Menggunakan sarung tangan bersih
Sarung tangan sebagai perlindungan diri bagi perawat
3
Letakkan alat tenun yang telah tersusun sesuai urutan pemasangan di dekat tempat tidur
Mempermudah kerja perawat
4
Pasang alas Kasur dan Kasur
Agar kasur teralasi dan memastikan kasur dalam kondisi baik
5
Bersihkan kasur dengan mengunakan waslap yang telah dibasahi dengan cairan deksinfektan lalu keringan menggunakan waslap yang kering
Untuk membunuh kuman yang ada di kasur
6
Letakkan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
Agar sisi satu dengan sisi yang lain sama panjang
7
Bentangkan laken, kemudian masukkan ujung laken bagian kepala ke bawah kasur ± 30 cm. Lakukan hal yang sama pada ujung laken bagian kaki. Selanjutnya tarik hingga tidak ada kerutan pada laken
Agar laken tegang sehingga mencegah terjadinya dikubitus
8
Lipat setiap ujung laken dengan membentuk sudut 90°, kemudian masukan tepi laken ke bawah kasur hingga rapi dan tidak ada kerutan pada laken
Agar laken tegang sehingga mencegah terjadinya dikubitus
9
Letakkan perlak pada posisi melintang sekitar 50 cm dari kepala tempat tidur
Perlak berguna melindungi laken agar tidak kotor
10
Lapisi perlak dengan stik laken, kemudian masukan kedua sisi stik laken ke bawah kasur bersama dengan perlak
Karena perlak jika bersentuhan dengan tubuh menimbulkan rasa panas dan tidak dapat menyerap keringan
11
Pasang bovenlaken dibagaian kaki secara terbalik, yaitu bagian kain yang halus menghadap kasur, dan masukkan ujungnya ke bawah kasur. Bentuk sudut 90° pada ujung bovenlaken bagian kaki dan masukkan ke bawah kasur, kemudian tarik bovenlaken hingga terbetang menutupi kasur.
Bovenlaken dipasang terbalik agar klien tidak mengalami iritasi atau alergi akibat serat kain selimut yang kurang halus
12
Pasang selimut dibagian kaki kasur dan masukkan ujungnya ke bawah kasur sekitar 10 cm. Bentuk sudut 90° diujung selimut bagian kaki, kemudian masukkan ke bawah kasur, tarik selimut hingga terbentang menutupi kasur
Selimut berfungsi untuk melindungi tubuh klien dari udara dingin
13
Lipat ujung atas bovenlaken bersama selimut hingga tampak pitanya.
Menjaga nilai estetika tempat tidur
14
Masukan batal di dalam sarungnya dan letakkan di atas tempat tidur dengan bagian yang terbuka menghadap ke bawah atau membelakangi pintu
Menjaga nilai estetika dan mengurangi masukan kuman dalam bantal
15
Pasang overlaken
Untuk menutupi tempat tidur sampai tempat tidur akan digunakan
16
Cuci tangan
Mencegah penularan penyakit
Tempat Tidur Terbuka
Pengertian
Tempat tidur terbuka adalah tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa overlaken karena akan digunakan
Tujuan
Mempermudah klien menggunkan tempat tidur dengan segera
Persiapan alat
Tempat tidur, kasur, dan bantal
Linen yang disusun sesuai dengan urutan pemasangannya
Laken (seprai)
Perlak
Stik laken
Bovenlaken
Selimut yang dilipat terbalik (bagian dalam selimut dilipat ke luar)
Sarung bantal
Cairan deksinfektan dalam baskom
2 waslap
Ember yang ada penutupnya
Prosedur Pelaksanaan
No
Tindakan
Rasional
1
Cuci Tangan
Mencegah terjadinya penularan penyakit
2
Menggunakan sarung tangan bersih
Sarung tangan sebagai perlindungan diri bagi perawat
3
Letakkan alat tenun yang telah tersusun sesuai urutan pemasangan di dekat tempat tidur
Mempermudah kerja perawat
4
Pasang alas Kasur dan Kasur
Agar kasur teralasi dan memastikan kasur dalam kondisi baik
5
Bersihkan kasur dengan mengunakan waslap yang telah dibasahi dengan cairan deksinfektan lalu keringan menggunakan waslap yang kering
Untuk membunuh kuman yang ada di kasur
6
Letakkan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
Agar sisi satu dengan sisi yang lain sama panjang
7
Bentangkan laken, kemudian masukkan ujung laken bagian kepala ke bawah kasur ± 30 cm. Lakukan hal yang sama pada ujung laken bagian kaki. Selanjutnya tarik hingga tidak ada kerutan pada laken
Agar laken tegang sehingga mencegah terjadinya dikubitus
8
Lipat setiap ujung laken dengan membentuk sudut 90°, kemudian masukan tepi laken ke bawah kasur hingga rapi dan tidak ada kerutan pada laken
Agar laken tegang sehingga mencegah terjadinya dikubitus
9
Letakkan perlak pada posisi melintang sekitar 50 cm dari kepala tempat tidur
Perlak berguna melindungi laken agar tidak kotor
10
Lapisi perlak dengan stik laken, kemudian masukan kedua sisi stik laken ke bawah kasur bersama dengan perlak
Karena perlak jika bersentuhan dengan tubuh menimbulkan rasa panas dan tidak dapat menyerap keringan
11
Pasang bovenlaken dibagaian kaki secara terbalik, yaitu bagian kain yang halus menghadap kasur, dan masukkan ujungnya ke bawah kasur. Bentuk sudut 90° pada ujung bovenlaken bagian kaki dan masukkan ke bawah kasur, kemudian tarik bovenlaken hingga terbetang menutupi kasur.
Bovenlaken dipasang terbalik agar klien tidak mengalami iritasi atau alergi akibat serat kain selimut yang kurang halus
12
Pasang selimut dibagian kaki kasur dan masukkan ujungnya ke bawah kasur sekitar 10 cm. Bentuk sudut 90° diujung selimut bagian kaki, kemudian masukkan ke bawah kasur, tarik selimut hingga terbentang menutupi kasur
Selimut berfungsi untuk melindungi tubuh klien dari udara dingin
13
Lipat ujung atas bovenlaken bersama selimut hingga tampak pitanya.
Menjaga nilai estetika tempat tidur
14
Masukan batal di dalam sarungnya dan letakkan di atas tempat tidur dengan bagian yang terbuka menghadap ke bawah atau membelakangi pintu
Menjaga nilai estetika dan mengurangi masukan kuman dalam bantal
15
Pasang overlaken
Untuk menutupi tempat tidur sampai tempat tidur akan digunakan
16
Cuci tangan
Mencegah penularan penyakit
Tempat Tidur Klien Pascaoperasi
Pengertian
Tempat tidur klien pascaoperasi/pascabedah adalah tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascabedah yang mendapatkan anestesi.
Tujuan
Menghangatkan klien
Mencegah komplikasi pascabedah
Hal yang perlu diperhatikan
Linen harus selalu bersih
Buli-buli panas harus diperiksa terlebih dahulu terkait kebocoran atau penyumbatan yang lepas atau kendur
Buli-buli panas dapat dipakai kembali jika diperlukan dan air dinganti jika dingin
Persiapan Alat
Tempat tidur, kasur, dan bantal
Linen yang disusun sesuai dengan urutan pemasangannya
Laken (seprai)
Perlak
Stik laken
Bovenlaken
Selimut yang dilipat terbalik (bagian dalam selimut dilipat ke luar)
Sarung bantal
Overlaken
Tambahkan satu selimut tebal pada persiapan alat tempat tidur terbuka
Dua buah buli-buli panas dengan suhu air 40-43°C
Perlak yang dilapisi handuk, kemudian gulung
Termometer air (jika ada)
Prosedur Pelaksanaan
No
Tindakan
Rasional
1
Cuci Tangan
Mencegah penularan penyakit
2
Angkat bantal pada tempat tidur terbuka kemudian bentangkan gulingan perlak dan handuk dibagian kepala tempat tidur
Menambah bahan yang berguna untuk menghangatkan tubuh klien pascabedah
3
Pasang selimut tambahan hingga menutupi seluruh permukaan tempat tidur
Selimut tambahan berfungsi memberikan kehangatan
4
Letakkan buli-buli panas diantara laken dan selimut pada bagian kaki selimut, arahkan mulut buli-buli ke tempat tidur
Menambahkan suhu tempat tidur agar klien dalam kondisi hangat
5
Angkat buli-buli panas sebelum klien dibaringkan, setelah keluar dari kamar bedah
Sebelum klien menuju tempat tidur buli-buli diambil agar tidak mengenahi tubuh klien
6
Lipat selimut tambahan beserta selimut ke salah satu sisi tempat tidur hingga batas pinggirannya
Memudahkan klien masuk ke tempat tidur
7
Rapikan peralatan dan cuci tangan
Menjaga kerapian dan mencegah penularan penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Kusyati, Eni. 2012. Keterampilan dan prosedur laboratorium keperawatan. Jakarta : ECG
Kurniati, Amelia. Handiyani, Hanny. 2005. Keperawatan Dasar. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Myers, Ehren. 2012. Keterampilan Klinis untuk Perawat. Jakarta : Erlangga
1