SOP TINEA MANUUM No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman PUSKESMAS CAKRANEGARA
: : : : dr. Hj. Y. Nevy Lestari NIP.196311071997032001
1.Pengertian
Tinea manuum adalah infeksi jamur dermatofita yang memiliki sifat mencernakan, keratin di jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada tangan. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan agen penyebab. Sumber penularan dapat berasal dari manusia (jamur antropofilik), binatang (jamur zoofilik) atau dari tanah (jamur geofilik).
2.Tujuan
Memberikan tata laksana yang tepat pada pasien tinea manuum
3.Kebijakan 4.Referensi
SK Kepala Puskesmas Cakranegara No. /SK/PKM.C/I/2016 1. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi keenam. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2. James, W.D., Berger, T.G., Elston, D.M. 2000. Andrew’s Diseases of the Skin:th Clinical Dermatology. 10 Ed. Canada. Saunders Elsevier. 3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.2011.Pedoman Pelayanan Medik. Jakarta.
5.Prosedur
PERALATAN Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit tinea manuum Anamnesis a. Penyakit dimulai sejak dini b. Sering gatal atau terus menerus sekalipun tidak ada lesi kulit c. Kumat-kumatan berupa dermatitis pada tempattempat predileksi d. Peka terhadap hal tertentu (cuaca, emosi, keringat, makanan tertentu, wol, dll) Pemeriksaan fisik Terdapat tanda-tanda tinea manuum : a. Pada bayi : jamur pada area tangan. b. Pada anak-anak : dermatitis kronik terutama pada siku, ketiak, gatal c. Pada dewasa : seperti pada anak-anak dapat meluas
6.LangkahLangkah
sampai ditempat lain : ekstremitas dll, bahkan dapat sampai seluruh tubuh, bisa ada likenifikasi. d. Terdapat skarifikasi akibat garukan e. Terdapat tanda atopik : kulit kering, hiperlinearis palmaris, fisura periaurikular, iktiosis, keratokonus Penatalaksanaan a. Hindari bahan yang mengiritasi, hindari stress, hindari garukan kulit b. Untuk lesi akut membasahi kompress dengan PK selama 15-30 menit 4 kali sehari dan bila sudah mengering beri pelembab kulit c. Berikan antifungi zk 1% d. Antihistamin : CTM 1-4 mg/hr 3 kali sehari e. Kortikosteroid diberika untuk yang kronis khusus dewasa Antibiotik bila ada infeksi sekunder: amppicilin atau eritromisin 7. Bagan Alir
Pasien Datang
Anamnesis a.
Poli Umum/BP
Pemeriksaan fisik Terdapat tanda-tanda tinea manuum :
Pemeriksaan Penunjang a.
b.
Penatalaksanaan a. b.
c. d. e.
Hindari bahan yang mengiritasi, hindari stress, hindari garukan kulit Untuk lesi akut membasahi kompress dengan PK selama 15-30 menit 4 kali sehari dan bila sudah mengering beri pelembab kulit Berikan antifungi zk 1% Antifungi oral : griseofulvin 500mg/hr kali sehari Kortikosteroid diberika untuk yang
Rawat Jalan
UGD/Rawat Inap
Rujuk
Apotik
Pulang
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait
10. Dokumen Terkait 11. Rekaman Historis perubahan
1. Keadaan umum pasien 2. Privasi pasien 1. Poli Klinik Rawat Jalan. 2. Ruang Rawat Inap. 3. IGD 1. Status pasien/Rekam medis 2. Register 3. Catpor No.
Yang diubah
Isi perubahan
Tanggal mulai diberlakukan